• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIC PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION DISTRICT KALIANG IN NAGARI TANJUANG KAMANG NEW SIJUNJUNG. By:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUBLIC PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION DISTRICT KALIANG IN NAGARI TANJUANG KAMANG NEW SIJUNJUNG. By:"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PUBLIC PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION DISTRICT KALIANG IN

NAGARI TANJUANG KAMANG NEW SIJUNJUNG

By:

Nori Iswanto

1

Bakaruddin

2

Rika Despica

3

1

Students Geography Education STKIP PGRI West Sumatra

2.3

The Teaching Staff of Geography Education STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This study aims to collect data, analyze the data and find out about the participation in the planning, monitoring, engagement and material donations of mutual cooperation in the planning and execution of road construction in Nagari Tanjuang kaliang District of New Kamang Sijunjung. This type of research is descriptive. The study population is the head of the family residing in Nagari Tanjuang kaliang District of New Kamang Sijunjung totaling 484 households. Respondent samples taken by Proportional Random Sampling technique with the proportion of 20% so that the total sample of 97 households. The analysis used is descriptive statistics using a percentage formula. Determining the level of participation by using the criterion formula. The research found that: 1) community participation in planning the construction of roads including the poor, 2) participation in contributing building materials for road including unfavorable, 3) community participation in monitoring the implementation of road construction, including quite good and 4) participation in following mutual aid road construction, including quite good

Keywords : road construction

(3)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN JALAN

DI NAGARI TANJUANG KALIANG KECAMATAN KAMANG

BARU KABUPATEN SIJUNJUNG

Oleh:

Nori Iswanto

1

Bakaruddin

2

Rika Despica

3

1

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data, menganalisis data dan mengetahui tentang keikutsertaan dalam perencanaan, pengawasan, keterlibatan gotong royong dan sumbangan material dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah kepala keluarga yang bertempat tinggal di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yang berjumlah 484 KK. Sampel responden diambil dengan teknik Proporsional Random Sampling dengan proporsi 20% sehingga sampel berjumlah 97 KK. Analisa yang digunakan adalah statistik Deskriptif dengan memakai formula Persentase. Penentuan tingkat partisipasi masyarakat dengan menggunakan rumus kriterium Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan jalan termasuk kurang baik, 2) partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan material pembangunan jalan termasuk kurang baik, 3) partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan jalan termasuk cukup baik dan 4) partisipasi masyarakat dalam mengikuti gotong royong pembangunan jalan termasuk cukup baik

Kata Kunci : pembangunan jalan

(4)

PENDAHULUAN

Otonomi daerah menurut Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 diartikan sebagai kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Provinsi Sumatra Barat memberikan respon terhadap undang-undang Pemerintahan Daerah dengan Membentuk Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2000 tenteng Ketentuan Pokok Pemerintah Nagari (Perda Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari) yang menjadi tema utama desentralisasi dan demokrasi lokal di Sumatera Barat. Dengan lahirnya perda ini maka secara resmi sistem pemerintahan yang berlaku lebih kurang 23 tahun dihapuskan dan diganti dengan sistem pemerintahan Nagari. Kebijakan ini dengan istilah “babaliak ka Nagari” karena sistem pemerintahan Nagari sudah pernah diberlakukan sebelum tahun 1999, tepatnya setelah diberlakukan SK Gubenur No.162/GSB/1983 yang ditetapkan tanggal 28 Juli 1983 (Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah).

Pemerintahan Nagari berperan penting dalam mewujudkan pembangunan Nagari yaitu meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Nagari. Hal ini bertujuan untuk pencapaian tujuan pembangunan. Pembangunan Nagari merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlandaskan pada potensi dan kemampuan masyarakatnya sehingga mewujudkan kehidupan masyarakat yang mandiri, maju, sejahtera, dan berkeadilan. Tetapi tujuan pembangunan tersebut tidak akan terwujud ketika tidak ada kerjasama antara pemerintahan Nagari dengan masyarakat untuk membangun Nagarinya dengan baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat antara lain dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana fisik, disamping meningkatkan sumberdaya manusia. Salah satu pembangunan fisik adalah dengan melakukan pembangunan jalan. Berkenaan dengan sarana fisik yaitu jalan antar Nagari yang masih memerlukan pembenahan untuk kelancaran akses. Jalan merupakan jaringan transportasi yang paling dominan digunakan oleh penduduk untuk beraktivitas, karena itu jalan memiliki peranan penting dalam pembangunan wilayah. Jalan merupakan urat nadi kelancaran lalu lintas darat. Lancarnya

arus jalan akan sangat menunjang perkembangan perekonomian dan sosial suatu daerah. Jalan adalah suatu lintasan yang menghubungkan suatu tempat dengan tempat lainnya. Itulah sebab, jalan juga merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat suatu daerah untuk meningkatkan pembangunan diberbagai bidang yang meliputi bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan lain sebagainya (Thubany, 2004).

Masalah ini timbul karena dalam proses pembuatan jalan tidak ada yang mengawasi dari pemerintah Nagari dan masyarakat, sehingga kualitas jalan rendah dan mudah rusak. Keadaan ini dapat terjadi karena beberapa hal: 1) Pembangunan hanya menguntungkan segolongan kecil orang dan tidak menguntungkan rakyat banyak bahkan dirasakan merugikan. 2) Pembangunan meskipun dimaksudkan menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat kurang memahami maksud tersebut. 3) Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan rakyat dan rakyat memahaminya, tetapi cara pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman tersebut. 4) Pembangunan dipahami akan menguntungkan rakyat tetapi rakyat tidak diikutsertakan. Partisipasi menurut Rono dan Abdillahi (2003) merupakan aktif dan terlibatnya masyarakat dalam pelaksanaan program pemerintah yang telah ditetapkan. Pada kenyataanya di lapangan masih ditemukan permasalahan dalam pembanguan jalan yang dilakukan oleh pemerintahan Nagari. Masyarakat enggan untuk terlibat atau berperan serta dalam pembangunan, karena mereka kurang dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan sehingga mereka tidak mengetahui tujuan pembangunan yang akan dilaksanakan.

Nagari Tanjuang Kaliang merupakan salah satu Nagari di Kecamatan Kamang Baru. Pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru menunjukkan kegagalan dan tidak memenuhi sasaran karena kurangnya partisipasi masyarakat, bahkan banyak kasus menunjukkan rakyat menentang upaya pembangunan. Observasi awal yang peneliti lakukan di Nagari Tanjuang Kaliang tanggal 15 Agustus 2016, pembangunan jalan dilakukan tahun 2013, diantaranya pembukaan jalan jorong Parik Malintang sepanjang 1 km, pembukaan jalan jorong Pincuran Tujuah sepanjang 1 km, sedangkan tahun 2014 dilakukan dilakukan kelanjutan pembukaan jalan jorong Parik Malintang sepanjang 1 km. Status pembangunan jalan tahun 2013 dan tahun 2014 adalah berlanjut, 1

(5)

karena pembangunan jalan baru di awali dengan pembukaan jalan (Sumber: Kantor wali Nagari Tanjuang Kaliang tahun 2016).

Observasi tanggal 15 Agustus 2016 juga ditemukan pelaksanaan pembangunan jalan yang dilaksanakan di Nagari Tanjuang Kaliang terdapat permasalahan yaitu rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan jalan. Masyarakat kurang terlibat dalam pembangunan jalan, baik dalam kegiatan perencanaan karena masyarakat malas mengusulkan tentang cara pembangunan jalan, ikut menyumbang material yang dibutuhkan dalam pembangunan jalan, ikut mengawasi pelaksanaan pembangunan karena masyarakat memang tidak dilibatkan dalam kegiatan serta ikut gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan jalan. Alasan umum masyarakat kurang terlibat dalam pembangunan jalan karena pembangunan merupakan tanggungjawab pemerintah.

Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka penulis mencoba untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam sutu studi penelitian dan mengambil judul: “Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung”.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan kesaan sebagaimana adanya sesuai menampakkan yang berdasarkan atas perhitungan rata-rata persentase dan statistik lainya. Menurut Yusuf (2005:80) mengemukakan bahwa: Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan penomena secara detail. Hal-hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:291) bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Dengan demikian penelitian mendiskripsikan atau menggambarkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.

A. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang bertempat tinggal di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yang berjumlah 484 KK, seperti tabel berikut ini:

Tabel 1. Populasi Penelitian di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung

No Nama Jorong Jumlah KK 1 Parik Malintang 159 2 Pincuran Tujuah 142

3 Mudiak Imuak 183

Jumlah 484

Sumber: Kantor Wali Nagari Tanjuang Kaliang, 2016

2. Sampel

Sampling penting dilakukan dalam penelitian karena besarnya jumlah populasi dalam penelitian. Sampel yang harus repsentatif (mewakili) populasi dengan mengupayakan agar setiap subyek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel berdasarkan Arikunto (2006) mengatakan bawa jiwa populasinya kurang dari seratus maka layak melakukan penelitian secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih maka dari seratus maka layak dilakukan penyampelan dengan proporsi 10 %, 15% , 25% atau 30%. Berdasarkan pengolahan data primer 2016 jumlah penduduk Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung lebih dari seratus maka sampling dilakukan dengan metode Proporsional Random Sampling dengan proporsi 20% untuk seluruh wilayah sampel. Rinciannya sebagai berikut :

Tabel 2. Sampel Responden Penelitian

No Nama Jorong Jumlah Popula si Kepala Keluar ga Proporsi Jumlah Respon den 1 Parik Malinta ng 159 20 % 32 2 Pincura n Tujuah 142 20 % 28 3 Mudiak Imuak 183 20 % 37 Jumlah 484 97

Sumber: Pengelolaan Data Primer 2016 26

(6)

C. Defenisi Operasional Variabel, Indikator dan Pengukuran

Partisipasi merupakan sejauhmana keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan jalan. Partisipasi dalam hal ini adalah partisipasi dalam bentuk fisik dan partisipasi dalam bentuk nonfisik.

1. Keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan jalan Keikutsertaan dalam perencanaan berupa sumbangna pikiran sehingga pembangunan jalan berlangsung dengan lancar.

Indikator adalah: (1) merumuskan kegiatan, (2) menentukan tujuan dan (3) menentukan target kegiatan (Sumber: Dwiningrum, 2011)

2. Sumbangan material pembangunan jalan Sumbangan materi dalam pembangunan jalan yaitu masyarakat secara sukarela menyumbangkan peralatan dalam pelaksanaan pembangunan jalan.

Indikator adalah: (1) meminjam peralatan, (2) menyumbangkan tanah untuk jalan (Sumber: Simanjuntak, 2005)

3. Pengawasan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan jalan Pengawasan masyarakat dalam pembangunan jalan yaitu memastikan rangkaian pembangunan jalan dapat terlaksana dengan baik.

Indikator adalah: (1) mengetahui jadwal pembangunan, (2) mengetahui anggaran (Sumber: Simanjuntak, 2005)

4. Keterlibatan gotong royong masyarakat dalam pembangunan

Keterlibatan dalam gotong royong merupakan bentuk partisipasi berupa tenaga karena sumbangan tersebut dapat menunjang keberhasilan pembangunan jalan.

Indikator adalah: (1) mengikuti kegiatan, (2) terlibat dalam pembangunan (Sumber: Simanjuntak, 2005)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah suatu alat pengumpulan data, instrument ini dikembangkan dengan bantuan kajian teori, variabel, sub variabel dan selanjutnya dikembangkan dalam bentuk indikator-indikator dan dapat diterapkan dalam butir-butir pertanyaan Instrumen penelitian digukanan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Karena instrumen penelitian untuk melakuan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala (Sugiyono, 2011:92).

Instrument dalam penelitian ini berupa angket. Penyusunan angket dilakukan dengan berpedoman pada skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengikur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai dari sangat positif sampai sangat negatif, dapat berupa kata-kata (Sugiyono, 2011: 93). Alternatif jawaban berdasarkan skala Likert seperti tabel berikut:

Tabel 3. Alternatif Jawaban Pernyataan Angket No Jawaban Bobot 1 Selalu (SL) 5 2 Sering (SR) 4 3 Kadang-kadang (KK) 3 4 Jarang (JR) 2 5 Tidak Pernah (TP) 1 Sumber: Sugiyono, 2011: 93

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabe l Dimensi Indikator enguk uran Partisip asi Masyar akat Keikutse rtaan dalam perencan aan a. Merumusk an b. Menentuk an tujuan c. Menentuk an target Skala likert Sumbang an material pembang unan jalan a. Meminja mkan peralatan b. Menyumb angkan tanah Skala likert Pengawa san dalam pelaksan a. Mengetah ui jadwal b. Mengetah ui Skala likert

(7)

aan pembang unan anggaran Keterliba tan gotong royong a. Kesadaran ikut gotong royong b. Frekuensi gotong royong Skala likert

E. Jenis Data, Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Sesuai dengan jenis tujuan penelitian yang hendak dicapai maka data yang dikumpulkan adalah berupa data primer yang dikumpulkan adalah berupa tindakan. Sedangkan data sekunder adalah keadaan geografis yang mendukung atau menunjang dalam penulisan skripsi ini.

2. Sumber Data

Data primer didapat dari responden atau sampel anggota rumah tangga, sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor Nagari Tanjuang Kaliang tahun 2016, meliputi kondisi geografis, penduduk dan kondisi ekonomi.

3. Alat Pengumpulan Data

Data primer dapat dikumpulkan melalui penyebaran angket dengan mengguanakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan data skunder diperoleh dari wawancara, Obserpasi dan pencatatan sesuai dengan apa yang dibutukan dalam penelitian ini.

Tabel 5. Jenis Data, Sumber dan Alat Pengumpul Data

N o

Jenis Data Sumber Alat Pengumpul Data 1 Data Sekunder Kantor wali Nagari, Wawancara Observasi 2 Data Primer a. Keikutserta an dalam perencanaa n b. Sumbanga n material c. Pengawasa n pembangu nan Respond en Respond en Respond en Kuisioner/ Angket Kuisioner/ Angket Kuisioner/ Angket d. Keterlibata n dalam gotong royong Respond en Kuisioner/ Angket

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus sederhana (Arikunto, 2006: 104) yaitu persentase, sebagai berikut:

P = x 100% Keterangan :

P = Tingkat Persentase Variabel f = Frekuensi Jawaban

n = Jumlah Sampel

Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah skor kriterium untuk menentukan tingkat partisipasi masyarakat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor kriterium= (Ax5) + (Bx4) (Cx3) + (Dx2) + Ex1 (Sugiyono (2010:95)

Dimana :

A = responden menjawab selalu (SL) B = responden menjawab sering (SR) C = responden menjawab kadang-kadang (KD)

D = responden menjawab jarang (JR) E = responden menjawab tidak pernah (TP)

Langkah selanjutnya adalah menentukan tingkat partisipasi secara kontinum, seperti gambar berikut:

1 x n x s 3 x n x s 4 x n x s 5 x n x s TP KD SR SL 2 x n x s JR Keterangan: 1 – 5 = nilai bobot n = responden s = jumlah item soal

Kriteria partisipasi dikelompokkan sebagai berikut TP = Tidak Pernah/tidak baik (0 - 20%) JR = Jarang/kurang baik (21 - 40%)

(8)

KD = Kadang/cukup baik (41 – 60%) SR = Sering/baik (61 – 80%) SL = Selalu/sangat baik (81 – 100%)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kurang baik dengan persentase 39,62%. Kurang baiknya keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan jalan terlihat dari mengikuti rapat perencanaan pembangunan jalan, merencanakan lokasi pembuatan jalan, ikut membuat jadwal, menentukan sarana yang dibutuhkan dalam pembangunan, menentukan tujuan pembangunan, ikur survey, memberikan masukan tentang manfaat pembangunan jalan, masukan tentang kelanjutan pembangunan jalan, mengusulkan panjang jalan yang dapat diselesaikan, mengusulkan swadaya masyarakat, waktu yang dibutuhkan dan memberi gambaran bentuk jalan yang dapat dibangun.

Kedua, partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan material pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kurang baik dengan persentase 38,64%. Kurang baiknya sumbangan material pembangunan jalan terlihat dari: meminjamkan alat yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan, menyumbangkan nasi dan minum untuk masyarakat yang ikut gotong royong, memberikan bambu dan kayu yang diminta oleh panitia, meminjamkan mesin untuk pembangunan jalan, menyumbangkan tanah secara sukarela untuk pembangunan jalan dan tidak meminta ganti rugi, menyerahkan tanah produktif untuk pembangunan jalan serta memberikan tanah untuk pembangunan jalan sesuai dengan kebutuhan.

Ketiga, partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik dengan persentase 42,68%. Pengawasan masyarakat yang cukup baik dalam pelaksanaan pembangunan jalan terlihat dari memeriksa jadwal pelaksanaan pembangunan jalan, mengawasi pelaksanaan pembangunan jalan agar selesai sesuai dengan jadwal, mengawasi anggota masyarakat yang terlibat dalam pembangunan jalan, mengawasi penggunaan anggaran dalam pembangunan jalan dan mengawasi penggunaan material yang digunakan dalam pembangunan jalan.

Keempat, partisipasi masyarakat dalam mengikuti gotong royong pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik

dengan persentase 48,04%. Keterlibatan masyarakat yang cukup baik dalam gotong royong pembangunan jalan terlihat dari mengikuti gotong royong dalam pembangunan jalan tanpa paksaan dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, membawa perlatan sendiri dalam kegiatan gotong royong dan mengikuti gotong royong ketika tidak ada pekerjaan lain dan luar jadwal.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung dalam dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kurang baik

2. Partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan material pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kurang baik.

3. Partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik

4. Partisipasi masyarakat dalam mengikuti gotong royong pembangunan jalan di Nagari Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk cukup baik

Saran

Adapun saran yang penulis kemukakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Disarankan kepada masyarakat untuk

meningkatkan keikutsertaan dalam perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah di Nagari Tanung Kaliang agar dapat menikmati manfaat pembangunan tersebut.

2. Diharapkan kepada masyarakat untuk mau menyumbangkan material yang dibutuhkan dalam pembangunan agar proes pembangunan tersebut berjalan dengan lancar.

3. Diharapkan kepada pihak yang berwenang untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat terhadap pentingnya program pembangunan, terutama pembangunan jalan.

4. Diharapkan kepada pemerintah untuk melanjutkan pembangunan jalan untuk daerah-daerah yang belum jaringan jalan.

(9)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bintarto. 2004. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.

Daud, Feri. 2008. Dampak Pembangunan Jalan Trans Metro Tanjung Bunga Terhadap Komunitas Nelayan di Kota Makasar. Semarang: Tesis Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro

Sari, Ita Puspita. 2016. “Implementasi Pembangunan Partisipatif (Studi Kasus di Kelurahan Andowia Kabupaten Konawe Utara). Jurnal Ekonomi (JE) Vol. 1(1), April 2016. E-ISSN: 2503-1937

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Supardi, I, 2004. Pembangunan yang

Memanfaatkan Sumber Daya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Syamsul Hadi Thubany, Dkk. 2004. Partisipasi Semu; Keterlibatan Warga Dalam Pembangunan Desa. Surabaya: Bina Swagiri

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo

Tjahja, S, 2000. Konsep Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Kemanusiaan. Yogyakarta: Gajah Mada Press

Yusuf.A. Muri 2005. Metodologi Penelitian,

Padang FIP IKIP Padang

Wahyudi, Rodi. “Partisipasi Masyarakat dalam Program Pembangunan”. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Gambar

Tabel 2. Sampel Responden Penelitian
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian  Variabe l  Dimensi  Indikator  enguk uran  Partisip asi  Masyar akat  Keikutsertaan  dalam  perencan aan   a
Tabel  5.  Jenis Data, Sumber dan Alat  Pengumpul Data

Referensi

Dokumen terkait

Activity Diagram Melihat Nilai untuk menjelaskan alur melihat nilai yang di lakukan oleh user guru kelas, setelah melakukan penambahan nilai, guru tersebut dapat melihat hasil dari

Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals , struktur kepemilikan manajerial diukur dengan jumlah persentase saham yang dimiliki oleh manajerial, ukuran

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk

Spektrum penampang seismik menggambarkan lapisan bawah permukaan berdasarkan parameter frekuensi dan Amplifikasi, frekuensi rendah dengan amplifikasi yang tinggi

Atas dasar pertimbangan di atas, maka dibuat suatu analisa gaya yang timbul untuk mengetahui besarnya gaya-gaya pada tiap komponen, sehingga dapat diprediksi besarnya gaya

Dengan adanya partisipasi dari aktor-aktor tadi dalam pengambilan keputusan pembangunan barang publik tersebut, maka pemerintah dapat mengidentifikasi solusi untuk

Opini masyarakat dalam program Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Masyarakat (P4S) Pemerintah Kabupaten Kampar terbentuk dalam kehidupan manusia yang

Meskipun prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen II baik dari aspek kognitif, afektif dan ketuntasan hasil belajarnya lebih tinggi dibanding kelas