• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Karakteristik Parkir dan Upaya Perbaikan Kinerja Parkir Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka Jakarta Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Karakteristik Parkir dan Upaya Perbaikan Kinerja Parkir Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka Jakarta Utara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Karakteristik Parkir dan Upaya Perbaikan Kinerja Parkir

Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka Jakarta Utara

Senditia Dilang Ramadhan dan Nahry

Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia Email : senditiadilang19@gmail.com, nahry@eng.ui.ac.id

Abstrak

Tingginya jumlah penduduk, mengakibatkan peningkatan permintaan akan barang di kota Jakarta. Hal ini akan meningkatkan kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi dalam mengantarkan barang yang diminta, termasuk kebutuhan terhadap keberadaan Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka. Saat ini kondisi parkir di terminal Tanah Merdeka terlihat kurang layak, serta banyak kendaraan tidak layak jalan yang menggunakan fasilitas terminal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik parkir terminal, menganalisa kelayakan parkir ,dan merencanakan solusi perbaikan dalam upaya mengoptimalkan fungsi parkir terminal. Metode survey yang digunakan adalah dengan cara mencatat nomor plat kendaraan yang masuk dan keluar terminal secara berkala dengan selang waktu tertentu. Berdasarkan hasil analisis, pengguna didominasi oleh truk besar dan terminal banyak digunakan pada siang hari dengan V/C Ratio 101,02%. Nilai ini semu karena mempertimbangkan keberadaan kendaraan tidak layak jalan yang parkir disana. Terdapat 2 skenario perbaikan. Skenario 1 meliputi perencanaan pola parkir dan pembuatan zona parkir khusus kendaraan tidak layak jalan. Skenario 1 menurunkan kapasitas statis, namun meningkatkan V/C ratio sebesar 85%. Skenario 2 meliputi perencanaan pola parkir dan larangan parkir kendaraan rusak di dalam terminal. Skenario 2 meningkatkan kapasitas statis hingga 90% dan V/C ratio meningkat hingga 89%. Hal ini menunjukkan bahwa terminal masih dapat ditingkatkan utilisasinya.

Abstract

The huge population of Jakarta, results in an increase in demand for goods. It also increases the need for transportation infrastructure in goods movement, including the need for the existence of Tanah Merdeka (TM) freight terminal. Currently, parking performance at TM terminal is at the insufficient condition, at which many inoperative vehicles occupy the terminal area. The purpose of this study are to determine the characteristics of the terminal parking, to analyze its feasibility, and to improve its utilization. The data inquiry is carried out using license plate method to the vehicles parking at the terminal. Based on the analysis, the vehicles are dominated by large trucks, and the terminal is extensively used in the daytime with the V/C ratio of 101.02 %. This value is apparent due to the existence of inoperative vehicles. It is proposed 2 scenarios of parking improvement. Scenario 1 includes the design of parking layout and allocating special parking zone for inoperative vehicles. Even though the Scenario 1 reduces the static capacity it could increase the V/C ratio by 85%. Scenario 2 involves design of parking layout and the restriction of the inoperative vehicles. Scenario 2 increases the static capacity up to 90% and the V/C ratio to 89%. Both indicate that the utilization of the terminal still can be improved.

Keywords : Parking characteristics , The effectiveness of the terminal , V/C ratio , Tanah Merdeka Freight

Terminal

I.

PENDAHULUAN

Tingginya jumlah penduduk, mengakibatkan peningkatan demand akan barang di kota Jakarta. Dengan meningkatnya permintaan barang akan meningkat pula kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi dalam mengantarkan barang yang diminta. Salah satu fasilitas yang menunjang

fungsi sarana transportasi barang adalah terminal angkutan barang.

Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka merupakan fasilitas yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kemudian dikelola oleh Dinas Perhubungan setempat. Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka terletak di Jl. Raya Cilincing Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

(2)

Keberadaan Terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka mempunyai potensi yang besar dalam upaya optimalisasi kegiatan logistik kedalam dan keluar daerah, disamping letaknya yang berdekatan dengan pelabuhan Tanjung Priuk, terminal Tanah Merdeka juga memiliki akses langsung kedalam tol lingkar luar Jakarta (JORR).

Saat ini, kondisi parkir di terminal Tanah Merdeka terlihat tidak teratur, tidak adanya pola parkir menyebabkan parkir kendaraan saling tumpang tindih, sehingga menyulitkan manuver kendaraan lain yang akan keluar/masuk area terminal. Disamping itu terdapat kendaraan rusak yang tidak layak jalan ditampung sementara di dalam area terminal, hal ini dapat mengurangi kapasitas parkir terminal. Ditambah adanya kendaraan umum yang “mangkal” di dekat pintu masuk terminal menyebabkan sulitnya kendaraan masuk/ keluar dari terminal Tanah Merdeka. diperlukan kajian mengenai karakteristik parkir terminal. Dengan kajian tersebut diharapkan terminal Angkutan Barang Tanah Merdeka dapat menjadi salah satu solusi dalam permasalahan parkir kendaraan pengangkut barang apabila terminal tersebut memiliki fasilitas dan pelayan parkir kendaraan yang baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan pasal 1 ayat 5, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.

Parameter utama yang dapat menggambarkan karakteristik parkir berdasarkan Pedoman Teknis Perencanaan Fasilitas Parkir (Departemen Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1996) seperti diberikut ini.

1. Akumulasi Parkir, survey jumlah parkir pada suatu area parkir dan dibagi dalam beberapa kategori tujuan penggunaan lahan parkir, menentukan pengguna pada tiap jam dalam setiap periode.

!" = !!− !!…(1)

AP = Akumulasi Parkir (kendaraan/hari) !! = Jumlah kendaraan yang masuk ke area

parkir

!! = Jumlah kendaraan yang keluar area

parker

2. Volume Parkir, jumlah kendaraan yang parkir di suatu tempat atau kawasan parkir selama waktu tertentu.

!" =   !!!!!!…(2)

VP = Volume Parkir

!! = Jemlah kendaraan yang masuk ke area

parkir dalam periode i

n = Jumlah periode jam pengamatan

3. Lama Parkir, informasi mengenai lamanya parkir kendaraan di area atau kawasan parkir.

!" =   !!−  !!….(3) LP = Lama Parkir

!! = Waktu kendaraan keluar !! = Waktu kendaraan masuk

4. Perputaran Parkir, informasi yang menunjukkan berapa kali pergantian kendaraan yang parkir dalam satuan waktu tertentu.

! =  !"

!"#…(4)

T = Perputaran Parkir VP = Volume Parkir

JRP = Jumlah ruang parkir tersedia.

5. Indeks Parkir, jumlah kendaraan yang parkir pada waktu tertentu dalam suatu pelataran parkir.

!" =  !"

!"#  !  100%...(5)

6. Kapasitas Terminal

a. Kapasitas Statis Terminal, jumlah ruang parkir yang tesedia pada suatu lahan parkir. Kapasitas statis di lokasi studi ini diperoleh dari data rincian unit parkir dan dari hasil pengamatan visual yang dilakukan pada saat survei (Tamin, 2000).

b. Kapasitas Dinamis Terminal, tergantung pada besarnya rata–rata durasi atau lamanya kendaraan parkir. Rumus yang digunakan untuk menentukan kapasitas dinamis adalah (Tamin, 2000)

!"#"$%&"$  !"#$%"&   !"#$

!!"# =

!"#"$%&"$  !"#"$!  !"#$%#  !  !…(6) 7. Tingkat Pelayanan Parkir, perbandingan

antara volume kendaraan yang masuk terminal dengan jumlah maksimal kendaraan yang dapat masuk terminal dalam kondisi normal.

! !  !"#$% =   !"#$%&  !"#$%#

!"#"$%&"$  !"#$%"&..(7)

8. Indeks Aktivitas Parkir, suatu ukuran/nilai untuk menyatakan tingkat kesibukan/aktifitas parkir di suatu area parkir tertentu.

!"# = !"#$  !"#$  !"#$

!"#"!!"#"  !"#$%&  !"#$%#  . !"…(8)

III. METODE PENELITIAN

Survey dilaksanakan pada hari Senin 2 Juni 2014 s/d Minggu 8 Juni 2014. Metode dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat nomor kendaraan yang masuk dan keluar ke terminal secara berkala dengan selang waktu satu jam. Dari hasil pengamatan dan pencatatan tersebut didapatkan data yang dibutuhkan untuk melengkapi data primer.

(3)

Gambar 1 Alur Penelitian

 

IV. PENGOLAHAN DAN ANALISIS

DATA

Flow in dan Flow out Kendaraan

Berdasarkan Gambar 4, flow in kendaraan rata-rata dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 24.00. Arus masuk kendaraan pada siang hari lebih tinggi dari pada malam hari. Gambar 4 menunjukan bahwa arus masuk kendaraan meningkat dimulai pada pukul 10.00 pagi hingga pukul 15.00. Trend perbandingan arus masuk tiap harinya selama satu minggu mengalami peningkatan dan penurunan,

trend arus masuk kendaraan dimulai pada hari

Senin dan terus meningkat setiap harinya hingga puncaknya pada hari Kamis, kemudian hari Jum’at hingga Minggu trend arus masuk kendaraan mengalami penurunan.

Sedangkan flow out kendaraan rata-rata dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 23.00. Arus keluar kendaraan mulai meningkat pukul

12.00 hingga pukul 19.00. Trend perbandingan arus keluar kendaraan setiap harinya relatif sama pada hari Senin hingga Kamis. Pada hari Jum’at arus kendaraan keluar meningkat lalu menurun kembali pada hari Sabtu dan Minggu.

Akumulasi Parkir

Tabel 1 Tabel Akumulasi Parkir

Berdasarkan Tabel 1, nilai akumulasi rata-rata harian tidak termasuk hari Senin dan Minggu selama kegiatan survei adalah

!",!!!!",!!!!",!"!!",!"!!",!"

! = 62,19 kendaraan

setiap harinya. Nilai tersebut masih di bawah nilai kapasitas statis terminal.

Volume Parkir

Gambar 2 Grafik Volume Parkir Berdasarkan Gambar 2, rata-rata volume kendaraan meningkat mulai pukul 07.00. Total volume kendaraan tiap hari berdasarkan Gambar 2 relatif sama. Volume tertinggi terdapat pada Kamis yaitu 92 kendaraan. Hari Rabu, Jum’at dan Sabtu volume kendaraan menurun dari hari sebelumnya Sedangkan untuk hari Senin dan Minggu waktu survei tidak dilaksanakan selama 24 jam.

Pergantian Parkir (Turn Over)

Gambar 3 Grafik Turn Over

Turnover pada hari Kamis tinggi karena pada hari

tersebut kendaraan hanya parkir sejenak di terminal untuk kemudian menjemput barang di pelabuhan, sehingga tingkat perputaran parkir di hari tersebut

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Tanggal 6/2/2014 6/3/2014 6/4/2014 6/5/2014 6/6/2014 6/7/2014 6/8/2014

64.00 Akumulasi  rerata  

(4)

tinggi. Sedangkan pada hari Senin dan Minggu tidak dapat dijadikan alat ukur karena pada hari tersebut survey tidak dilakukan selama 24 jam. Rata-rata nilai Turn over selama waktu survey adalah

!"#$%$  !"#$  !"#$ =

 (!,!"##!!,!"#$!!,!"#!!!,!"#$!!,!"#$)! = 0,0571. Angka ini menunjukkan bahwa kendaraan baru berganti setelah !

!,!"#$= 17,52 jam satu kendaraan

parkir. Durasi parkir dapat dikatakan relatif sangat lama yaitu selama 17,52 jam.

Indeks Parkir

Tabel 2 Indeks Parkir

Tabel 2 menunjukan nilai Indeks Parkir rata-rata harian, dengan nilai Indeks Parkir tertinggi terjadi pada hari Selasa. Besarnyanilai Indeks parkir menunjukkan perbandingan antara jumlah ruang parkir yang tersedia dengan akumulasi kendaraan. Nilai IP terendah terjadi pada hari Kamis, berarti pada hari Kamis jumlah ruang parkir yang tersedia lebih banyak daripada kendaraan yang ada. Nilai IP yang ditunjukkan pada hari Senin merupakan nilai IP selama 18 jam, begitu pula nilai IP untuk hari Minggu merupakan nilai IP selama 13 jam.

Durasi Parkir

Tabel 3 Tabel Durasi Parkir

Tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan analisa durasi parkir. Durasi parkir terlama ditunjukkan pada hari Jum’at sedangkan durasi parkir tersingkat

ditunjukkan pada hari Kamis. Hal ini dikarenakan adanya bongkar muat barang di pelabuhan pada hari Kamis sehingga mengakibatkan kendaraan hanya sebentar menggunakan parkir terminal TM, sementara pada hari Jum’at banyak kendaraan yang masih parkir di terminal TM menunggu barang tiba di pelabuhan pada hari tersebut. Sementara nilai rata-rata durasi parkir harian Selasa sampai Sabtu adalah 16,71 jam.

Indeks Aktivitas Parkir

Tabel 4 Indeks Aktivitas Parkir

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Tanggal 02/06/2014 03/06/2014 04/06/2014 05/06/2014 06/06/2014 07/06/2014 08/06/2014 Jumlah  SRP  tersedia Indeks  Parkir  (%) 102,05% 98,46% 93,85% 92,95% 97,82% 95,32% 90,77% 63,58 61,96 59,00 65 Akumulasi  rerata   harian  (kend) 66,33 64,00 61,00 60,42

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu

Tanggal 2-Jun 3-Jun 4-Jun 5-Jun 6-Jun 7-Jun 8-Jun

Parkhour (jam) 1207 1481 1413 1467 1575 1495 700

Jumlah Kendaraan 87 90 83 92 91 89 64

Durasi Rerata Harian (jam) 13.87 16.46 17.02 15.95 17.31 16.80 10.94

Durasi Rerata 16.71

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu   Minggu

Tanggal 02-­‐Jun 03-­‐Jun 04-­‐Jun 05-­‐Jun 06-­‐Jun 07-­‐Jun 08-­‐Jun Indeks  Parkir  Rerata  (%) 102,05% 98,46% 93,85% 92,95% 97,82% 95,32% 90,77%

Durasi  (jam) 13,26 17,84 18,84 16,3 17,9 17,8 12,5

Nilai  Turnover 0,0744 0,0577 0,0532 0,0590 0,0583 0,0571 0,0757

IAP 0,57 0,32 0,27 0,34 0,32 0,31 0,55

(5)

Gambar 5 Grafik IAP

Berdasarkan Gambar 5, terlihat bahwa IAP pada hari Senin dan Minggu tinggi. Hal ini disebabkan karena pada hari tersebut waktu survey tidak dilaksanakan selama 24 jam. Pada hari Selasa, Jum’at dan Sabtu nilai IAP relatif sama, pada hari Rabu nilai IAP menurun dibandingkan hari sebelumnya dan pada hari Kamis IAP meningkat. Hal ini disebabkan adanya bongkar muat di pelabuhan yang menyebabkan aktifitas di terminal meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya perputaran parkir dan singkatnya durasi kendaraan parkir di terminal pada hari Kamis.

Kapasitas Dinamis Parkir

Tabel 5 Kapasitas Dinamis Parkir

Nilai kapasitas dinamis pada hari Kamis lebih tinggi dari hari lain dan hari Rabu memiliki kapasitas dinamis terendah. Hal ini disebabkan tingginya tingkat aktifitas terminal di hari Kamis. Grafik kapasitas dinamis memiliki pola yang sama pada grafik IAP. Ini menunjukkan kapasitas dinamis sesuai dengan IAP dalam menggambarkan keadaan terminal. Hari Senin dan Minggu tidak dapat dijadikan perbandingan karena waktu survei tidak dilaksanakan selama 24 jam.

V/C Ratio

Tabel 6 V/C Ratio

Gambar 6 Grafik V/C Ratio

Berdasarkan Gambar 6, nilai V/C Ratio tertinggi terjadi pada hari Jum’at, yang berarti pada hari Jum’at kendaraan lebih banyak parkir di dalam terminal daripada beraktifitas di luar terminal. Sedangkan pada hari Kamis kendaraan lebih banyak beraktifitas di luar terminal daripada di dalam terminal. Berdasarkan grafik juga dapat disimpulkan bahwa pada hari Selasa, Rabu, Jum’at dan Sabtu volume kendaraan lebih banyak daripada kapasitas ruang parkir yang disediakan oleh terminal.

V. ANALISA PERBAIKAN SISTEM

Berdasarkan pengamatan dan hasil analisa, Terminal Tanah Merdeka belum dapat melayani parkir angkutan barang dengan optimal. Tidak ada pola dan alur parkir menyebabkan parkir angkutan barang sangat tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan ruang parkir yang tidak efisien. Banyaknya kendaraan yang rusak serta tidak adanya area khusus untuk kendaraan rusak tersebut juga menambah buruk utilisasi terminal penggunaan ruang parkir.

Berdasarkan hal tersebut, direncanakan skenario perbaikan sekaligus perencanaan sistem terminal di masa mendatang dengan menetapkan kriteria sesuai dengan Perencanaan Teknik Jalan (Hartom, 2005) yaitu kapasitas parkir perlu diperbanyak dengan cara penataan ruang parkir yaitu pembuatan pola dan alur parkir serta solusi untuk menanggapi keberadaan kendaraan tidak layak jalan. Adapun isu-isu yang menjadi pusat perhatian saat ini yang mendukung perencanaan skenario sesuai kriteria yang ditetapkan antara lain keberadaan kendaraan tidak layak jalan (rusak) di dalam terminal dan tidak adanya pola parkir terminal.

Skenario 1 : Perencanaan pola parkir dan pembuatan zona parkir khusus kendaraan tidak layak beroperasi di dalam area terminal. Berdasarkan hasil pengamatan langsung, kendaraan rusak tersebut diparkir sembarangan tanpa pola parkir dan area khusus, maka skenario yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah perencanaan pola parkir dan pembuatan zona khusus kendaraan rusak di dalam terminal. Dengan adanya pola parkir dan zona tersebut diharapkan area terminal dapat dioptimalkan sepenuhnya untuk parkir kendaraan sehingga di kemudian hari jika terjadi kenaikan permintaan terhadap ruang parkir, terminal Tanah Merdeka dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu Tanggal 02-­‐Jun 03-­‐Jun 04-­‐Jun 05-­‐Jun 06-­‐Jun 07-­‐Jun 08-­‐Jun Kapasitas  Statis  Parkir  (SRP)

Lama  Survey  (jam) 18 24 24 24 24 24 13 Rerata  Durasi  Parkir  (jam) 13,26 17,84 18,84 16,3 17,9 17,8 12,5 Kapasitas  Dinamis  Parkir  (SRP) 88,24 87,44 82,80 95,71 87,15 87,64 67,60

65

Hari Senin   Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Tanggal 02-­‐Jun 03-­‐Jun 04-­‐Jun 05-­‐Jun 06-­‐Jun 07-­‐Jun 08-­‐Jun Volume  Parkir  (SRP) 87 90 83 92 91 89 64 Kapasitas  Dinamis  (SRP) 88,24 87,44 82,80 95,71 87,15 87,64 67,60 V/C  Ratio 98,60% 102,92% 100,24% 96,13% 104,42% 101,55% 94,67%

(6)

Gambar 7 Area Parkir Kendaraan Layak Jalan

Gambar 8 Alur Parkir Kendaraan Pengaturan layout parkir seperti digambarkan dalam Gambar 8 direncanakan dengan mengikuti peraturan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Departemen Perhubungan Dirjen Perhubungan Darat 1996 serta memperhitungkan gerak manuver kendaraan. Gambar 8 direncanakan dengan komposisi pengaturan layout terbaik setelah melalui percobaan untuk berbagai kemungkinan layout parkir.

Tabel 7 Tabel Perbandingan Kondisi Eksisting dengan SKenario 1

Berdasarkan Tabel 7, Indeks Parkir dapat berkurang sebanyak 83,989% sehingga tidak ada IP yang melebihi 100% atau dengan kata lain dengan menggunakan skenario 1, kapasitas terminal masih dapat menampung tambahan volume kendaraan apabila terdapat peningkatan permintaan parkir. Nilai V/C ratio dan IAP juga berkurang, ini menandakan tingkat aktifitas terminal ikut berkurang karena terdapat ruang parkir lebih banyak untuk kendaraan baru yang akan menggunakan fasilitas parkir terminal.

Berdasarkan hasil perhitungan, nilai IP menjadi 15,319%. Ini berarti dalam waktu tertentu kapasitas parkir yang digunakan hanya 15,319% dari seluruh

jumlah ruang parkir yang ada. Hal ini baik apabila ditinjau dari kebutuhan ruang parkir untuk kendaraan baru yang akan menggunakan parkir terminal. Ini berarti aktifitas kendaraan di dalam terminal sangat rendah sekali. Agar utilisasi terminal menjadi lebih tinggi perlu dilakukan sosialisasi dan promosi ke pengemudi kendaraan dan pemilik perusahaan jasa logistik agar dapat memanfaatkan TAB dengan lebih sering.

Skenario 2 : Pembuatan pola parkir dan melarang keberadaan kendaraan tidak layak beroperasi di dalam area terminal.

Skenario 2 menghilangkan area untuk kendaraan rusak (tidak layak jalan) di dalam terminal. Ini bertujuan untuk memaksimalkan seluruh area terminal sebagai ruang parkir kendaraan. Dengan tidak adanya kendaraan rusak di dalam terminal berarti jumlah ruang parkir yang dimanfaatkan untuk kendaraan layak jalan bertambah. Untuk mengoptimalkan skenario ini, pengelola terminal dapat mengeluarkan peraturan atau larangan bagi pemilik maupun pengendara kendaraan yang tidak layak jalan untuk memarkirkan dan memperbaiki kendaraan di dalam terminal.

Gambar 9 Alur Parkir Kendaraan pada Skenario 2

Terdapat 2 buah pintu masuk parkir terminal, pintu pertama 2 arah dengan lebar 14 m dan pintu kedua 1 arah yang digunakan hanya sebagai pintu keluar terminal TM. Alur parkir digunakan satu arah dengan lebar minimal 6,5 m mengikuti sirkulasi di dalam area parkir terminal. Penggunaan alur satu arah ditetapkan dengan mempertimbangkan luas area yang ada.

Tipe parkir yang digunakan parkir bersudut dengan sudut 30º dan 60º. Penentuan besaran sudut parkir ini dilakukan dengan mempertimbangkan kemudahan dalam memarkir dan mengeluarkan kendaraan serta mempertimbangkan luas area yang ada serta pelarangan kendaraan tidak layak jalan masuk ke dalam terminal. Dengan demikian kapasitas SRP Terminal Tanah Merdeka menjadi 86 kendaraan (tidak memperhitungkan SRP untuk kendaraan tidak layak jalan).

(7)

Tabel 8 Tabel Perbandingan Kondisi Eksisting dengan Skenario 2

Durasi parkir yang digunakan dalam menghitung karakteristik parkir skenario 2 tidak memperhitungkan durasi parkir kendaraan tidak layak jalan. Berdasarkan Tabel 8, Indeks Parkir berkurang menjadi 10,688% atau menurun sebesar 88,829%. Ini berarti dalam waktu tertentu kapasitas parkir sangat sedikit yang digunakan. Berdasarkan nilai V/C ratio, hanya 10,375% kapasitas terminal yang digunakan sebagai ruang parkir kendaraan. Tingkat aktifitas di dalam terminal juga menjadi sangat kecil sekali.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Terminal Tanah Merdeka saat ini lebih difungsikan sebagai tempat parkir, tidak seperti definisi sebuah terminal yaitu sebagai tempat untuk mengangkut/ membongkar barang dan/atau perpindahan barang antar moda transportasi.

Trend arus masuk kendaraan rata-rata mulai

meningkat dimulai pada pukul 10.00 pagi hingga pukul 15.00, sedangkan arus keluar kendaraan mulai meningkat pukul 12.00 hingga pukul 19.00. Hal ini menunjukkan bahwa terminal lebih banyak digunakan pada siang hari untuk istirahat kendaraan sambil menunggu pesanan untuk mengambil barang dari pelabuhan juga untuk menghindari adanya larangan kendaraan besar beroperasi pada siang hari.

Permasalahan utama adalah banyaknya kendaraan tidak layak jalan yang diparkir di dalam terminal dan parkir kendaraan tidak layak jalan tersebut digabung dengan kendaraan lainnya yang layak jalan, serta tidak adanya tipe dan pola parkir kendaraan mengakibatkan kendaraan terlalu boros dalam menggunakan ruang parkir terminal.

Apabila di dalam analisa karakteristik parkir kendaraan tidak layak jalan diperhitungkan sebagai kendaraan parkir, maka operasi terminal terlihat sudah efektif, yaitu dengan indeks parkir yang mendekati 100% di sebagian waktu survei dan V/C ratio yang melebihi 100%. Ini menunjukkan bahwa terminal terutilisasi optimal. Namun hasil ini semu karena hasil tersebut didapat karena keberadaan kendaraan tidak layak jalan di terminal. Ini terlihat pula dari durasi rata-rata parkir kendaraan yang cukup lama yaitu selama 17 jam/kendaraan. Untuk perbaikannya, diusulkan 2 skenario yaitu skenario 1 dengan mengatur layout dan alur parkir

serta memberikan area khusus kendaraan tidak layak jalan, dan skenario 2 dengan mengatur layout dan alur parkir namun melarang adanya keberadaan kendaraan tidak layak jalan. Perkiraan kinerja parkir untuk kedua skenario diperlihatkan pada Tabel 9.

Tabel 9 Tabel Perbandingan Keseluruhan Skenario

Hasil ini memperlihatkan bahwa nilai IP dan V/C ratio menurun. Ini berarti bahwa masih banyak ruang parkir kosong yang dapat digunakan. Dengan nilai IP dan V/C ratio yang kecil ini yaitu 10% menunjukkan bahwa terminal ini masih harus ditingkatkan utilisasinya karena ruang parkir tersedia masih banyak yang kosong.

Saran

Untuk jangka pendek disarankan untuk menjalankan skenario 1 yaitu perencanaan pola parkir terminal dan zona khusus kendaraan tidak layak jalan di dalam terminal. Dengan penerapan skenario tersebut pengelola terminal dapat lebih optimal dalam mengatur keberadaan kendaraan tidak layak jalan di dalam terminal dan dapat memberikan tambahan ruang parkir untuk kendaraan yang masuk ke dalam terminal. Pengelola juga lebih mudah dalam mendata dan mengontrol setiap kendaraan yang masuk dan keluar terminal.

Untuk jangka panjang disarankan untuk menjalankan skenario 2 yaitu merencanakan pola parkir terminal dan peraturan larangan penggunaan area parkir terminal sebagai tempat penampungan kendaraan tidak layak jalan. Dengan penerapan skenario tersebut pengelola terminal dapat lebih optimal dalam menampung penambahan permintaan ruang parkir dari kendaraan-kendaraan yang akan menggunakan fasilitas parkir terminal. Kondisi di dalam terminal akan lebih rapi dan bersih dari kondisi sebelumnya. Pengelola juga lebih mudah dalam mendata dan mengontrol setiap kendaraan yang masuk dan keluar terminal. Dengan penerapan skenario tersebut juga dapat memberikan kapasitas lebih dan mengantisipasi meningkatnya volume kendaraan di kemudian hari. Pada penelitian berikutnya disarankan untuk mengkaji bagaimana potensi utilisasi tidak hanya sebagai fasilitas parkir, tetapi juga sebagai fasilitas lainnya sebagaimana definisi terminal tercantum dalam Undang – Undang No 14 tahun 1992 yaitu antara lain sebagai fasilitas bongkar muat.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Departemen Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat. (1996). Pedoman

Teknis Perencanaan Fasilitas Parkir.

[2] Hartom. (2005). Perencanaan Teknik Jalan (Geometrik) 1. Jakarta: UP Press.

[3] Mannering, F. L., & Kilareski, W. P. (1998). Principles of Highway Engineering and

Traffic Analysis. John Wiley & Sons, Inc.

[4] Priadi, S. (2001). Pengukuran indeks aktifitas parkir dikaitkan dengan tata guna

lahan sekitarnya. Skripsi di Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Indonesia.

[5] Swanson, H. A. (1994). ITE Journal. "A New Measure of Parking Activity - Parking

Activity Index".

[6] Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit

ITB.

[7] Zakaria, M. (2010,). Studi karakteristik parkir dan kebutuhan luas terminal Tegal

sebagai terminal bus Tipe A. Skripsi di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa

Tengah, Indonesia.

[8] Widono, R. A. (2013). Kajian efektifitas penggunaan fasilitas parkir pada Terminal

Angkutan Barang Pulo Gebang Jakarta Timur. Skripsi di Universitas Indonesia

Gambar

Gambar 1 Alur Penelitian  	
  
Tabel  2  menunjukan  nilai  Indeks  Parkir  rata-rata  harian,  dengan  nilai  Indeks  Parkir  tertinggi  terjadi  pada  hari  Selasa
Gambar 5 Grafik IAP
Gambar 7 Area Parkir Kendaraan Layak Jalan

Referensi

Dokumen terkait

pembentukan tim kerja yang tidak tepat (hanya ada 1 langkah yang benar dari 4 langkah) pembentukan tim kerja yang kurang lengkap dan kurang tepat (hanya ada 2 langkah

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, alat bukti tertulis P.2, P.3, P.5 dan keterangan saksi-saksi yang antar satu dengan yang lain saling bersesuaian,

Pada penelitian lain oleh Sari dkk (2016) tentang pengukuran tingkat eko-efisiensi menggunakan Life Cycle Assessment (LCA) untuk menciptakan sustainable production di

Dalam pembelajaran sains dengan memanfaatkan sumber belajar di lingkungan outdoor pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Semesta Khatulistiwa Pontianak yaitu dengan

Jadi sementara Anda memiliki koneksi 1.54Mb ke penyedia internet, penyedia internet Anda mungkin memiliki koneksi 255Mb ke internet sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan

Dengan demikian, hipotesis 7 (H 7 ) yang menyatakan bahwa bisnis keluarga dapat memperkuat pengaruh kepemilikan insider terhadap kebijakan dividen terdukung

Diharapkan dapat menambah literatur bagi peneliti pada khususnya dan masyarakat pada umumnya mengenai tingkat kepatuhan perusahaan dalam pengungkapan dan pengujian

1) Metode jaringan saraf tiruan Backpropagation dan Learning Vector Quantization dapat digunakan untuk deteksi dini hama pengerek batang. 2) Deteksi dini hama pengerek