• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN ORISINALITAS. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERNYATAAN ORISINALITAS. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Mei 2017 Mahasiswa,

Putu Dika Arimbawa 1306105117

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Luas Lahan, Teknologi Dan Pelatihan Terhadap Pendapatan Petani Padi Dengan Produktivitas Sebagai Variabel Intervening Di Kecamatan Mengwi” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada.

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE, M.S selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3. Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, SE, M.Si dan Dr. Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si., masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 4. Ni Made Tisnawati, S.E., M.Si selaku Pembimbing Akademik.

5. A.A. Bagus Putu Widanta, SE., M.Si selaku dosen pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 6. Drs. I Gusti Bagus Indrajaya, M.Si selaku dosen pembahas atas waktu,

bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 7. Dr. Dewa Nyoman Budiana, M.Si selaku dosen penguji.

8. Bapak dan Ibu Dosen pengajar serta segenap pegawai dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

9. Bapak dan Ibu yang bekerja di Instansi Pemerintah seperti Dinas Perizinan Provinsi Bali, Kesbangpolinmas dan Dispertanbun Kabupaten Badung.

10. Keluarga tercinta, kedua orang tua I Made Sarja dan Ni Putu Miati serta adik tersayang yaitu I Made Krisna Suryantika dan Ni Komang Sukma Ardianti, terimakasih atas dukungan serta doanya selama ini yang tiada hentinya selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

(3)

11. Terkasih dan Tersayang Ni Made Maya Devi Theresia terimakasih atas motivasi, cinta kasih dan kesabarannya dalam mendengar keluh kesah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Terimakasih untuk semuanya, sahabat, teman-teman tercinta Yoga Suastika, Alit Juniawan, Satya Pramudimas, Didit Pramana, Dwiki Agustama, Wira Pradipta, Sudangga Aditya, Dwitya Pranata, Suartama Yasa, Alit Balun, Ello, Surya, Ophe, Adis, Esa Serta Pasukan P.O.R.N fc dan teman-teman seperjuangan di Ekonomi Pembangunan angkatan 2013 dan teman-teman di Program Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2017

Penulis

(4)

Judul : Analisis Pengaruh Luas Lahan, Teknologi dan Pelatihan Terhadap Pendapatan Petani Padi Dengan Produktivitas Sebagai Variabel Intervening di Kecamatan Mengwi.

Nama : Putu Dika Arimbawa NIM : 1306105117

Abstrak

Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam perekonomian. Perkembangan dalam sektor pertanian sangatlah penting bagi pertumbuhan ekonomi karena dapat mengurangi angka kemiskinan di tiap daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis 1) pengaruh langsung luas lahan, teknologi, dan pelatihan terhadap produktivitas petani padi di Kecamatan Mengwi, 2) pengaruh langsung luas lahan, teknologi, pelatihan, dan produktivitas terhadap pendapatan petani padi di Kecamatan Mengwi, 3) mengetahui bahwa Produktivitas Sebagai Variabel Intervening dari pengaruh Luas Lahan, Teknologi dan Pelatihan terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Mengwi.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mengwi dengan renponden responden petani padi yang meliputi wilayah masing-masing desa yang ada di Kecamatan Mengwi. Obyek pada penelitian ini meliputi luas lahan, teknologi, pelatihan, produktivitas dan pendapatan. Teknik sampling yang digunakan adalah Proporsionate Stratified Random Sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 99 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain observasi, wawancara dan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur path untuk menganalisis pengaruh langsung antara variabel satu dengan variabel lainnya dan uji sobel menganalisis pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa luas lahan, teknologi dan pelatihan berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap produktivitas petani padi di Kecamatan Mengwi. Variabel luas lahan, teknologi, pelatihan dan produktivitas berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap pendapatan petani padi di Kecmatan Mengwi. Variabel produktivitas merupakan variabel intervening pengaruh secara tidak langsung variabel luas lahan, teknologi dan pelatihan terhadap produktivitas petani padi di Kecamatan Mengwi. Dari penelitian ini luas lahan berpengaruh terhadap perkembangan sektor pertanian sehingga pemerintah lebih memperhatikan permasalahan alih fungsi lahan pertanian agar lahan pertanian tidak menurun, yang nantinya menunjang hasil pertanian khususnya padi.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5 Sistematika Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 12

2.1.1 Pengertian Pendapatan ... 12

2.1.2 Pengertian Produktivitas ... 13

2.1.3 Pengertian Luas Lahan ... 16

2.1.4 Pengertian Teknologi ... 17

2.1.5 Pengertian Pelatihan ... 18

2.1.6 Hubungan Luas Lahan dengan Pendapatan ... 21

2.1.7 Hubungan Luas Lahan dengan Produktivitas ... 23

2.1.8 Hubungan Teknologi dengan Pendapatan ... 24

2.1.9 Hubungan Teknologi dengan Produktivitas ... 24

2.1.10 Hubungan Pelatihan dengan Pendapatan... ... 25

2.1.11 Hubungan Pelatihan dengan Produktivitas ... 26

2.1.12 Hubungan Produktivitas dengan Pendapatan ... 26

2.2Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 28

3.3 Objek Penelitian ... 28

3.4 Identifikasi Variabel ... 29

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 30

3.6.1 Jenis Data Sifatnya ... 30

3.6.2 Sumber Data Menurut Sumbernya ... 31

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ... 31

(6)

3.9 Teknik Analisis Data ... 34

3.9.1 Teknik Analisis Jalur (Path Analysis) ... 34

3.9.2 Uji Sobel ... 37

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 39

4.1.1 Kondisi Geografis ... 39

4.1.2 Kondisi Demografis ... 41

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

4.3 Karakteristik Responden ... 42

4.3.1 Umur dan Jenis Kelamin Responden ... 42

4.3.2 Tingkat Pendidikan ... 43 4.3.3 Luas Lahan ... 44 4.3.4 Teknologi ... 45 4.3.5 Pelatihan ... 46 4.3.6 Produktivitas ... 48 4.3.7 Pendapatan ... 49

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

4.4.1 Evaluasi Terhadap Validitas Model ... 51

4.4.2 Nilai Kekeliruan Taksiran Estandar ... 53

4.4.3 Nilai Koefisien Determinasi Total ... 54

4.4.4 Pengujian Hipotesis Langsung ... 54

1 Pengaruh Langsung ... 54

2 Pengaruh Tidak Langsung ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 67

5.2 Saran-Saran ... 67

DAFTAR RUJUKAN ... 69

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (2010)

Menurut Lapangan Usaha (Persentase), Tahun 2011-2015 ... 3 1.2 Luas Subak, jumlah subak dan jumlah petani di

masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung Tahun

2015 ... 8 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Petani Padi di Kecamatan

Mengwi menurut strata luas lahan ... 33 3.2 Hubungan Variabel Langsung dan Tidak langsung serta

Pengaruh Total ... 38 4.1 Jumlah Responden Petani Padi di Kecamatan Mengwi

Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 43 4.2 Jumlah Responden Petani Padi di Kecamatan Mengwi

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 44 4.3 Jumlah Petani Padi di Kecamatan Mengwi Berdasarkan Luas

Lahan Garapannya ... 45 4.4 Jumlah Responden Petani Padi di Kecamatan Mengwi

Berdasarkan Teknologi ... 46 4.5 Jumlah Responden Petani Padi di Kecamatan Mengwi

Berdasarkan Pelatihan yang pernah diikuti ... 47 4.6 Jumlah Responden Petani Padi di Kecamatan Mengwi

Berdasarkan Produktivitas Kerja... 48 4.7 Jumlah Responden Petani Padi di Kecamatan Mengwi

Berdasarkan Pendapatan ... 50 4.8 Ringkasan Jalur Koefisien ... 51 4.9 Ringkasan Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1.1 Penggunaan Lahan Pertanian di Kabupaten Badung Tahun 2011-2016 5 3.1 Model Analisis Jalur (path analysis) ... 35 4.1 Diagram Hasil Analisis Jalur Penelitian ... 52

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 74

2. Tabel Tabulasi Data Responden... 77

3. Hasil Uji Persamaan Struktural 1 ... 80

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam perekonomian. Perkembangan dalam sektor pertanian sangatlah penting bagi pertumbuhan ekonomi karena dapat mengurangi angka kemiskinan pada tiap daerah. Secara teori meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas, pengalaman dan fakta juga merupakan faktor yang digabungkan yang dapat membantu membangun Negara (Isaac et al., 2016). Menurut Erwin (2009) peranan pertanian antara lain adalah 1) menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin kebutuhan pangan, 2) menyediakan bahan baku industri, 3) sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan oleh industri, 4) sumber tenaga kerja dan pembentukan modal, 5) sumber perolehan devisa, 6) mengurangi kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan dan, 7) menyumbang pembangunan pedesaan dan pelestarian lingkungan hidup.

Indonesia merupakan salah satu yang masuk dalam kategori negara berkembang. Proses transformasi strukutural di Indonesia berlangsung dengan sangat cepat. Perubahan seperti ini banyak terjadi di Negara berkembang termasuk Indonesia. Daerah-daerah Indonesia mulai mengembangkan sektor industri yang mengakibatkan turunnya sektor pertanian yang beralih kesektor industri serta pariwisata (arifini & mustika, 2013). Pertanian masih tetap berperan penting dinegara-negara berkembang sebagai salah satu sektor ekonomi yang merupakan sumber dari pendapatan para pekerja dengan estimasi 60 sampai 70 persen pada

(11)

negara berkembang (Nguyen et al., 2015). Sangat penting bagi seluruh negara untuk mengembangkan sektor pertanian, dimana dalam memenuhi kebutuhan pangan suatu negara tanpa harus membelinya keluar negeri, sehingga menjadi negara yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya, bahkan suatu negara dengan majunya sektor pertanian yang dimiliki akan mampu membangun negara tersebut dari segala kondisi. Sehingga pada nantinya negara yang meningkat sektor pertaniannya akan mulai berkembang perekonomiannya dan menjadi negara besar yang menjadi peng-impor kebutuhan pangan bagi negara lainnya.

Sebagian besar wilayah Indonesia sektor pertanian menjadi prioritas utama dalam penunjang perekonomian, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Bali yang lebih mengutamakan pertumbuhan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan mendapat pekerjaan sebagai petani khususnya, salah satunya di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Untuk menjadikan sektor pertanian yang lebih maju, diharapkan para petani untuk meningkatkan produktivitasnya yang dimana nantinya hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu usaha terutama pada sektor pertanian, maka dari itu para petani di Indonesia diusahakan menggunakan segala cara, diantaranya penggunaan atau pemanfaatan luas lahan serta teknologi untuk menunjang produktivitas sektor pertanian.

Tabel 1.1 manyajikan mengenai indikator yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan melihat laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Data PDRB menunjukkan perkembangan ekonomi setiap tahunnya yang dilihat dari nilai yang selalu meningkat terhadap

(12)

pembentukan PDRB Kabupaten Badung. Perkembangan pertumbuhan ekonomi yang ada di Bali khususnya di Kabupaten Badung memberikan peluang bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya sebagai faktor untuk mendapatkan pendapatan yang semakin tinggi pula.

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (2010) Menurut Lapangan Usaha (Persentase), Tahun 2011-2015

Tahun

Kategori Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 A Pertanian, Kehutanan 1,30 6,42 1,42 5,31 4,54 dan Perikanan B Pertambangan dan 10,28 15,89 7,27 1,15 4,02 Penggalian C Industri Pengolahan 0,71 4,89 8,26 10,33 8,08 D Pengadaan Listrik 8,75 11,07 7,89 5,22 0,54 dan Gas E Pengadaan Air, Pengolahan Smpah, 0,07 3,29 5,43 8,76 3,56 Limbah dan Daur

Ulang

F Kontruksi 6,44 19,46 5,85 3,16 4,12

LAJU PRODUK DOMESTIK 7,07 7,64 6,82 6,98 6,27

REGIONAL BRUTO

Sumber: BPS Kabupaten Badung

Pada kondisi demikian petani sudah mulai untuk memikirkan berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas petani sehingga mampu memberikan penambahan nilai bagi petani itu sendiri. Dari data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung menunjukkan bahwa sektor pertanian lajunya tidak stabil dan dibilang masih rendah, sehingga menjadi permasalahan dalam sektor pertanian. Mengingat permasalahan yang timbul dari kurangnya tingkat produktivitas sektor pertanian, para pelaku tani harus mulai serius dalam menangani hal tersebut dengan berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas

(13)

yaitu pelatihan, luas lahan serta teknologi yang khusus lebih di tekankan pada penelitian ini.

Produktivitas kerja petani merupakan faktor yang sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan peningkatan pendapatan petani itu sendiri. Sulaeman (2014) menyatakan produktivitas juga mencerminkan etos kerja petani yang baik baik dari segi mental ataupun yang lainnya. Dengan demikian para pelaku tani yang terlibat berupaya untuk meningkatkan produktivitasnya dengan berbagai kebijakan yang secara efisien, mampu meningkatkan produktivitasnnya. Selain itu banyak faktor yang mengakibatkan turunnya sektor pertanian yang dilihat dari produktivitasnya. Pada masalah penurunan sektor pertanian yang dipicu dari produktivitas penyebabnya tidak menentunya iklim yang menjadi alasan petani menurunnya produktivitas, selain itu juga debit air yang menurun juga menjadi kendala dalam proses pertanian berlangsung.

Lahan pertanian merupakan hal yang paling utama dalam usaha tani, dimana semakin luas lahan maka semakin besar jumlah produksi yang mampu dihasilkan petani (Ambarita dan Kartika 2015). Mubyarto (1989:42) menyatakan bahwa lahan adalah salah satu faktor produksi, tempat dihasilkannya produk pertanian yang memiliki sumbangan yang cukup besar terhadap usaha tani, karena banyak sedikitnya hasil produksi dari usaha tani sangat dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang digunakan. Mengingat penurunan sektor pertanian yang ditunjukkan oleh data PDRB tersebut ditunjukkan kerena beberapa faktor yang memang menjadi kendala dalam peningkatan pada sektor pertanian diantaranya, pengalih fungsi lahan pertanian yang merupakan hal yang penting dalam

(14)

meningkatkan produktivitas, selain itu pelatihan yang diberikan oleh lembaga terkait dalam sektor pertanian yang melatih para petani dalam menggunakan teknologi, serta cara-cara bertani yang benar untuk penggunaan bahan yang efisien dengan hasil yang tepat.

Gambar 1.1 Penggunaan Lahan Pertanian di Kabupaten Badung Tahun 2011-2016 (hektar)

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung

Gambar 1.1 menunjukkan penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Badung dari 6 tahun terakhir. Dari gambar diatas menunjukkan beberapa angka penurunan penggunaan luas lahan pertanian, dimana yang paling drastis terjadi pada tahun 2013-2014 dengan angka 10.144 ha menurun menjadi 9.984 ha, setelah itu kembali mengalami peningkatan pada 2015 dengan angka 10.006 ha, peningkatan ini terjadi didukung dengan turunnya lembaga terkait seperti dinas pertanian, kehutanan dan perkebunan yang mulai ingin memajukan sektor pertanian dengan menjadikan beberapa lahan yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian (Dinas Pertanian Kabupaten Badung, 2017). Kembali melihat pada tahun 2016 kembali menyusutnya lahan pertanian menjadi 9.976 ha, dimana penurunan ini memicu menurunnya pertumbuhan pada sektor pertanian yang ditunjukkan dengan produktivitas yang menurun. Penyusutan lahan pertanian ini

9800 9900 10000 10100 10200 10300 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(15)

disebabkan karena banyak dari warga setempat yang lebih memilih untuk menjadikan lahan pertaniannya menjadi bangunan baru ataupun disewakan untuk kebutuhan pribadinya.

Peningkatan produktivitas hasil pertanian dikatakan didukung dengan luas lahan dari petani itu sendiri, akan tetapi untuk lebih memaksimalkan produktivitas pertanian perlunya sarana yang digunakan agar memungkinkan produktivitas yang dihasilkan semakin maksimal, dengan dukungan dari adanya teknologi yang ada dapat memaksimalkan hasil pertanian. Di Kabupaten Badung upaya dalam mewujudkan sektor pertanian yang maju Dinas Pertanian sudah menyumbangkan teknologi seperti traktor alat bajak sawah, mesin pengering, thresher ( mesin penebah) dll dimasing-masing wilayah di Kabupaten Badung, akan tetapi untuk mewujudkan hal tersebut tanpa didukung dengan luas lahan yang luas maka hasilnya juga akan sama saja. Dengan memanfaatkan teknologi para petani akan semakin mudah untuk menjalankan kegiatan pertaniannya. Selain itu juga perlunya pengetahuan petani dalam menggunakan teknologi tersebut agar proses yang dilalui efisien.

Banyak kendala yang dihadapi Provinsi Bali terutama terkait dalam masalah penguasaan atas ilmu pengetahuan. Bali yang mendasarkan pembangunan ekonominya pada pertanian, industri dan pariwisata dengan dukungan budayanya yang kaya masih menghadapi persoalan yang mendasar. Akan tetapi sebagian besar penduduk masih berpendidikan formal yang rendah (Aditya dan Ardhana 2014). Persoalan seperti ini yang memicu kurang atau terbatasnya masyarakat akan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pertanian,

(16)

dalam mewujudkan pembelajaran untuk memajukan sektor pertanian yang handal dan mampu memanfaatkan segala sumber daya yang ada lembaga terkait harus mulai perhatian dengan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam sektor pertanian.

Dinas Pertanian Kabupaten Badung mulai memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dengan memberikan pelatihan atupun penyuluhan dimana yang tujuannya untuk memantapkan para petani dalam proses pertanian. Dalam hal ini banyak permasalahan yang timbul karena bumur rata-rata petani di Kabupaten Badung 40 tahun keatas, selain itu kurangnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian yang dimana generasi muda yang lebih mengetahui banyak teori-teori yang mampu membantu dalam proses pertanian. sehingga kondisi seperti ini yang akan menjadikan sulitnya mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam sektor pertanian.

Salah satu komponen yang penting dalam sektor pertanian di Bali adalah petani padi, yang dimana pada kenyataannya beras yang merupakan kebutuhan pangan dan kebutuhan utama masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar. Fenomena atau masalah lain timbul dari produktivitas pertanian yang menurun terutama pada para penjual kebutuhan pangan mulai ketergantungan pada produk pertanian luar Bali. Untuk memenuhi permintaan masyarakat Bali maka ditekankan untuk para petani lebih meningkatkan produktivitasnya pada hasil tani padi, fenomena ini sudah mulai terjadi diberbagai pasar tradisional yang ada di Kabupaten Badung seperti, Pasar Jimbaran, Pasar Badung, Pasar Kuta dan penjual bahan baku yang ada diwilayah

(17)

Kabupaten Badung itu sendiri, sehingga hal ini yang memicu kesejahteraan petani di Bali itu sendiri yang dikarenakan beralihnya konsumen keproduk luar Bali tersebut. Produktivitas yang tinggi akan menguntungkan bagi petani yang salah satunya akan meningkatkan kesejahteraannya.

Sektor pertanian khususnya di Bali memiliki berbagai macam organisasi kepengurusan dalam mengelola sawahnya, salah satunya adalah subak. Subak merupakan organisasi yang dimiliki oleh masyarakat petani di Bali yang khususnya mengatur tentang manajemen atau sistem pengairan/irigasi sawah secara tradisional, dengan adanya subak ini para petani mendapatkan bagian air sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh musyawarah dari warga. Berikut Data mengenai Jumlah Subak dan Petani di wilayah masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung.

Tabel 1.2 Luas Subak, jumlah subak dan jumlah petani di masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung Tahun 2015

Kecamatan Luas Subak (ha) Jumlah Subak Jumlah Petani (jiwa)

Kuta 27 3 60

Kuta Utara 1307 19 3870

Mengwi 4564 48 13555

Abiansemal 2913 34 8727

Petang 1173 15 3518

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan luas subak, jumlah subak serta jumlah petani di masing-masing kecamatan di Kabupaten Badung, dapat dilihat Tabel 1.2 menunjukkan Kecamatan Mengwi mendominasi sektor pertanian di Kabupaten Badung. masyarakat di Kecamatan Mengwi mayoritas bekerja sebagai petani. Dengan demikian, mengwi selaku kecamatan yang mendominasi sektor pertanian harus berperan sebagai pusat produksi sektor pertanian terbesar di

(18)

Kabupaten Badung. Mengingat fenomena dimana pasar-pasar atau para penjual kebutuhan pokok di Kabupatn Badung yang mulai meng-impor produk luar Bali. Jadi mengwi sebagai pusat sektor pertanian di Kabupaten Badung harus mulai perhatian akan peningkatan produktivitas hasil tani dengan dukungan faktor-faktor yang mempengaruhi, sehinga pada nantinya sektor pertanian yang menjadi salah satu sektor penting pertumbuhan ekonomi mampu meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai pengaruh luas lahan, teknologi dan pelatihan terhadap pendapatan petani padi dengan produktivitas sebagai variabel intervening di Kecamatan Mengwi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.

1) Bagaimana pengaruh langsung Luas Lahan, Teknologi dan Pelatihan terhadap Produktivitas Petani Padi di Kecamatan Mengwi ?

2) Bagaimana pengaruh langsung Luas Lahan, Teknologi, Pelatihan dan Produktivitas terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Mengwi ? 3) Apakan Produktivitas sebagai Variabel Intervening dari pengaruh Luas

Lahan, Teknologi dan Pelatihan terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Mengwi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah.

(19)

1) Untuk menganalisis pengaruh langsung Luas Lahan, Teknologi dan Pelatihan terhadap Produktivitas Petani Padi di Kecamatan Mengwi.

2) Untuk menganalisis pengaruh langsung Luas Lahan, Teknologi, Pelatihan dan Produktivitas Terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Mengwi. 3) Untuk mengetahui bahwa Produktivitas Sebagai Variabel Intervening dari

pengaruh Luas Lahan, Teknologi dan Pelatihan terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Mengwi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini di harapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut.

1) Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi atau pengetahuan bagi peneliti selanjutnya terutama yang berkaitan dengan meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktivitasnya. 2) Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan dan memberikan solusi kepada pemeritah terutama untuk meningkatkan pendapatann petani melalui peningkatan produktivitasnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara sistematis serta terperinci untuk

(20)

memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan. Sistematika dari masing-masing bab dapat diperinci sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitiannya. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini menguraikan kajian pustaka dan rumusan hipotesis. Dalam kajian pustaka dibahas mengenai pengertian luas lahan, pengertian teknologi, pengertian pelatihan, pengertian produktivitas dan pengertian pendapatan. Serta hubungan antar variabel.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menyajikan gambaran umum wilayah, perkembangan, dan data serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung variabel luas lahan, teknologi, pelatihan, produktivitas dan pendapatan petani padi di Kecamatan Mengwi.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan mengemukakan simpulan berdasarkan hasil uraian pembahasan pada bab sebelumnya, keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan dan saran

(21)

atas penelitian yang dilakukan agar nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel  1.1  Laju  Pertumbuhan  PDRB  Atas  Dasar  Harga  Konstan  (2010)  Menurut Lapangan Usaha (Persentase), Tahun 2011-2015
Gambar  1.1  Penggunaan  Lahan  Pertanian  di  Kabupaten  Badung  Tahun  2011-2016 (hektar)
Tabel  1.2  Luas  Subak,  jumlah  subak  dan  jumlah  petani  di  masing-masing  Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas SMA baik negeri maupun swasta di Kabupaten Batang berjumlah 13 buah pada tahun 2007, yang tersebar di 8 kecamatan yaitu : Kecamatan Bandar, Kecamatan Bawang,

Penilaian perawat untuk kepala ruang terdapat 60 perawat (60%) menilai kepala ruang dengan kepemimpinan efektif tinggi memiliki penerapan budaya keselamatan tinggi, jika

117 Sebuah paku yang terbuat dari baja dililiti dengan kawat kabel beremail dan kemudian lilitan kabel itu dialiri arus listrik. Ternyata paku tersebut menjadi dapat menarik

Jika terjadi sambaran petir pada penangkal petir yang terdapat pada suatu bangunan maka arus petir mengalir melalui kawat pembumian penangkal petir yang disalurkan sampai

Badak yang hidup pada zaman sekarang terdiri dari 5 spesies dalam 4 genus, 2 spesies tersebar di Afrika dan 3 spesies tersebar di Asia.. Spesies badak Afrika adalah badak hitam

Untuk penelaahan data sifat fisis mekanis (kerapatan dan keteguhan tarik sejajar serat) dari 23 jenis rotan berdiameter kecil (<1,2 cm), digunakan analisa keragaman

Hasil survei menunjukan hasil pembelajaran siswa pada Mts Negeri Tulehu di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari diri siswa antara lain: minat, bakat, sikap,

a) Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian sopan (tidak oblong, bukan celana berbahan jeans) dan pantas pada waktu mengikuti perkuliahan di kelas sesuai tata tertib umum yang ada