I
P E R S E T U J U A N
ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN
P E R S E T U J U A N ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN
PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN MENGENAI KERJASAMA KEUANGAN
Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik Federal Jerman,
Berdasarkan semangat hubungan bersahabat yang telah terja-lin antara Republik Indonesia dan Republik Federal Jerman,
Berhasrat untuk memperkokoh dan mempererat hubungan-hubungan bersahabat tersebut melalui kerjasama keuangan yang dijiwai oleh hubungan yang setaraf ,
Menyadari bahwa pemeliharaan hubungan-hubungan tersebut merupakan dasar bagi persetujuan ini ,
Berkeinginan untuk turut serta dalam pembangunan Ekonomi dan Sosial di Republik Indonesia ,
I
I
D
2
P A S A L 1
(1) Pemerintah Republik Federal Jerman akan memungkinkan Pemerintah Republik Indonesia untuk mengadakan
pinjam-"
an-pinjaman dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau
(Development Loan Corporation) di Frankfurt/Main, sam-pai sebesar DM. 120.000.000. (seratus duapuluh juta Deutsche Mark) untuk proyek-proyek yang akan dipilih oleh kedua Pemerintah, jika, setelah dite1iti, kedua Pemerintah berpendapat bahwa proyek-proyek itu dapat di laks anakan.
(2) Proyek-proyek yang telah dipilih sesuai dengan ayat 1 tersebut diatas dapat diganti dengan proyek-proyek lain jika Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Federal Jerman menyetujuinya.
P A S A L 2
Penggunaan pinjaman-pinjaman ini maupun persyaratan-persya-ratannya akan diatur oleh ketentuan-ketentuan dalam persetu-juan-perset~juan yang akan dibuat antara Pemerintah Republik
"
Indonesia dan Kreditanstalt fur Wiederaufbau yang tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Federal Jerman.
'
~
...
3
P A S A L 3
Pemerintah Republik Indonesia memberikan pembebasan kepada I t
Kreditanstalt fur Wiederaufbau atas semua pajak dan pungutan -pungutan resmi lainnya yang dibebankan di Republik Indonesia sehubungan dengan diadakan dan dilaksanakannya persetujuan yang akan dibuat sesuai dengan Pasal 2 dari Persetujuan ini.
P A S A L 4
Pemerintah Republik Indonesia mengizinkan penumpang-penumpang dan rekanan-rekanan untuk secara bebas memilih perusahaan-perusahaan angkutan untuk pengangkutan melalui laut atau udara bagi orang-orang dan barang-barang sebagai akibat dari -pada pemberian pinjaman-pinjaman ini, dan tidak mengambil
tindakan-tindakan yang dapat menyisihkan atau rnempersulit penyertaan perusahaan-perusahaan angkutan atas persyaratan-persyaratan yang sarna yang mempunyai tempat usaha di wilayah Jerman dimana Persetujuan ini diberlakukan dan memberikan izin-izin yang berkenaan dengan penyertaan perusahaan-peru-sahaan tersebut sebagaimana diperlukan.
P A S A L 5
Penyediaan barang-barang dan jasa-jasa untuk proyek-proyek yang dibiayai dari pinjaman-pinjaman ini, kecuali jika
di-I
i
l '
l
I
I
4
tentukan sebaliknya dalam kasus-kasus tersendiri, dilakukan atas dasar penawaran umum internasional.
P A S A L 6
Mengenai penyediaan barang-barang dan jasa-jasa sebagai akibat dari pemberian pinjaman-pinjaman ini, Pemerintah Repu-blik Federal Jerman menekankan pentingnya untuk lebih
mengu-tamakan penggunaan potensi ekonomi dari Land Berlin.
P A S A L 7
Dengan mengecualikan ketentuan-ketentuan yang dicantumkan dalam pasal 4 mengenai angkutan udara, Persetujuan ini akan berlaku juga untuk Land Berlin, dengan ketentuan bahwa Peme-rintah Republik Federal Jerman tidak membuat pernyataan yang bertentar.gan kepada Pemerintah Republik Indonesia dalam jang-ka waktu tiga bulan sejak tanggal mulai berlakunya Persetu-juan ini.
P A S A L 8
Persetujuan ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani.
I
!
'
II
5
Dibuat di Jakarta tanggal duapuluh tujuh Juni seribu sembilan ratus delapan puluh dalam rangkap dua dalam bahasa Indonesia, Jerman dan Inggris, ketiga-tiga naskah ini mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dalam hal penafsiran yang berbeda dari nas-kah bahasa Indonesia dan bahasa Jerman maka nasnas-kah bahasa
Inggris yang menentukan.
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Signed
-UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN
Signed
!
h
-
~-A b k o m m e n
zwischen
der Regierung der Republik Indonesien
und
der Regierung der Bundesrepublik Deutschland
Die Regierung der Republik Indonesian und
die Regierung der Bundesrepublik Deutschland
-im Geiste der bestehenden freundschaftlichen Beziehungen zwischen der Republik Indonesien und der Bundesrepublik Deutschland,
in dem Wunsche, diese freundschaftlichen Beziehungen durch partnerschaftliche Finanzielle Zusammenarbeit zu festigen und zu vertiefen,
im Bewusstsein, dass die Aufrechterhaltung dieser Be
-ziehungen die Grundlage dieses Abkommens ist,
in der Absicht, zur wirtschaftlichen und sozialen Entwicklung der Republik Indonesien beizutragen
-sind wie folgt tibereingekommen:
Artikel 1
(1) Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland er-moglicht es der Regierung der Republik Indonesien,
bei der Kreditanstalt ftir Wiederaufbau, Frankfurt/ Main, fUr von beiden Regierungen auszuwahlende Vor-haben, wenn nach PrUfung die ForderungswUrdigkeit
festgestellt worden ist, Darlehen bis zu insgesamt 120.000.000,00 DM (in Worten: Einhundertzwanzig Millionen Deutsche Mark) aufzunehmen.
(2) Die gemass Absatz 1 ausgewahlten Vorhaben konnen im Einvernehmen zwischen der Regierung der Republik Indonesien und der Regierung der Bundesrepublik Deutschland durch andere Vorhaben ersetzt werden.
D
-
-
-
-Artikel 2
Die Verwendung dieser Darlehen sowie die Bedingungen, zu denen sie gewahrt werden, bestimmen die zwischen der Regierung der Republik Indonesian und der Kredit-anstalt fUr Wiederaufbau zu schliessenden Vertr~ge,
die den in der Bundesrepublik Deutschland geltenden Rechtsvorschriften unterliegen.
Artikel 3
Die Regierung der Republik Indonesian stellt die Kreditanstalt fUr Wiederaufbau von samtlichen Steuern und sonstigen offentlichen Abgaben frei, die im Zu-sammenhang mit Abschluss und DurchfUhrung der in Artikel 2 dieses Abkommens erw~hnten Vertrage in der Republik Indonesian erhoben werden.
Artikel 4
Die Regierung der Republik Indonesian Uberlasst bei den sich aus der Darlehensgewahrung ergebenden Trans
-porten von Personen und GUtern 1m See- und Luftverkehr den Passagieren und Lieferanten die freie Wahl der Verkehrsunternehmen, trifft keine Massnahmen, welche die gleichberechtigte Beteiligung der Verkehrsunter-nehmen mit Sitz in dem deutschen Geltungsbereich dieses Abkommens ausschliessen oder erschweren, und erteilt gegebenenfalls die fUr eine Beteiligung dieser Unternehmen erforderlichen Genehmigungen.
Artikel 5
Lieferungen und Leistungen fUr Vorhaben, die aus den Darlehen finanziert werden, sind international offent-lich auszuschreiben, soweit nicht im Einzelfall etwas Abweichendes festgelegt wird.
Artikel 6
Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland legt besonderen Wert darauf, dass bei den sich aus der Gewahrung der Darlehen ergebenden Lieferungen und Leistungen die wirtschaftlichen Moglichkeiten des Landes Berlin bevorzugt genutzt werden.
Artikel
7
Mit Ausnahme der Bestimmungen des Artikels 4 hin-sichtlich des Luftverkehrs gilt dieses Abkommen auch fUr das Land Berlin, sofern nicht die Regierung der Bundesrepublik Deutschland der Regierung der Republik Indonesien innerhalb von drei Monaten nach Inkraft-treten des Abkommens eine gegenteilige Erklarung ab-gibt.
Artikel 8
Dieses Abkommen tritt am Tage seiner Unterzeichnung in Kraft.
Geschehen in Jakarta am 27. Juni 1980
in zwei Urschriften, jede in indonesischer, deutscher und englischer Sprache, wobei jeder Wortlaut gleicher-massen verbindlich ist. Bei unterschiedlicher Auslegung des indonesischen und des deutschen Wortlauts ist der englische Wortlaut massgebend.
FUr die Regierung Ftir die Regierung
der Republik Indonesian der Bundesrepublik Deutschland
D
A G R E E M E N T
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE GOVERNMENT OF THE FEDERAL REPUBLIC OF GERMANY
CONCERNING FINANCIAL CO-OPERATION
I
A G R E E M E N T BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND
THE GOVERNMENT OF THE FEDERAL REPUBLIC OF GERMANY CONCERNING FINANCIAL CO-OPERATION
The Government of the Republic of Indonesia and
The Government of the Federal Republic of Germany
In the spirit of the friendly relations existing between the Republic of Indonesia and the Federal Republic of Germany ,
Desiring to strengthen and intensify those friendly relations through financial co-operation in a spirit of partnership , Aware that the maintenance of those relations constitutes the basis of this Agreement,
Intending to contribute to economic and social development in the Republic of Indonesia ,
Have agreed as follows
r
>
"
2
Article 1
(1) The Government of the Federal Republic of Germany shall enable the Government of the Republic of Indonesia to raise with the Kreditanstalt f~r Wiederaufbau (Develop
-ment Loan Corporation), Frankfurt/Main, loans up to
DM. 120.000.000. (one hundred and twenty million Deutsche Mark) for projects to be jointly selected by the two
Governments, if, after examination, the projects have
been found eligible for promotion.
(2) The projects selected pursuant to paragraph 1 above may be replaced by other projects if the Government of
the Republic of Indonesia and the Government of the
Federal Republic of Germany so agree.
Article 2
The utilization of the loans as well as the terms and
conditions on which they are extended shall be governed by the provisions of the agreements to be concluded between the
Government of the Republic of Indonesia and the Kreditanstalt fur Wiederaufbau, which shall be subject to the laws and regulations applicable in the Federal Republic of Germany.
. I
3
Article 3
The Government of the Republic of Indonesia shall exempt the
"
Kreditanstalt fur Wiederaufbau from all taxes and other public charges levied in Indonesia in connection with the conclusion and implementation of the agreements to be con-eluded pursuant to Article 2 of this Agreement.
Article 4
The Government of the Republic of Indonesia shall allow
passangers and suppliers free choice of transport enterprises for such transportation by sea or air of persons and goods as results from the extending of the loans, abstain from taking any measures that might exclude or impair the parti-cipation on equal terms of transport enterprises having their place of business in the German area of application of this Agreement, and grant the relevant permits for the
participa-tion of such enterprises as required.
Article 5
Supplies and services for projects financed from the loans shall, unless otherwise provided for in individual cases, be subject to international public tender .
- 4
Article 6
With regard to supplies and services resulting from the
extending of the loans, the Government of the Federal Republic of Germany attaches particular importance to preferential use being made of the economic potential of Land Berlin.
Article 7
With the exception of those provisions of Article 4 which refer to air transport, this Agreement shall also apply to Land Berlin, provided that the Government of the Federal Republic of Germany does not make a contrary declaration to the Government of the Republic of Indonesia within three months of the date of entry into force of this Agreement.
Article 8
This Agreement shall enter into force on the date of signature thereof.
Done at Jakarta on June 27 1980
in duplicate in the Indonesian, German and English languages,
5
all three texts being equally authentic. In case of divergent interpretations of the Indonesian and German texts, the
English text shall prevail.
FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Signed
FOR THE GOVERNMENT OF THE FEDERAL REPUBLIC OF GERMANY