• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL TAHUN 2014"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

TAHUN 2014

BADAN KETAHANAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2014

PEDOMAN

LOMBA CIPTA MENU

BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

TAHUN 2014

BADAN KETAHANAN PANGAN

PEDOMAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Setiap individu membutuhkan pangan yang berkualitas untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif. Konsumsi pangan yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung zat gizi lengkap dengan jumlah yang berimbang antar kelompok pangan, serta memperhatikan cita rasa, daya cerna, daya terima dan daya beli masyarakat. Pola konsumsi pangan sehat tersebut dikenal dengan istilah “Pangan

Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman”.

Pengetahuan akan pentingnya konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) tersebut perlu disosialisasikan sampai pada tingkatan terkecil dalam kelompok masyarakat, yaitu keluarga. Implementasi konsumsi pangan yang memenuhi prinsip B2SA dalam keluarga dilakukan melalui pemilihan bahan pangan dan penyusunan menu. Dalam hal ini, ibu yang berperan sebagai penentu dan penyedia menu keluarga akan memegang peranan yang sangat penting terhadap kualitas konsumsi pangan keluarga.

Setiap tahun secara rutin, Badan Ketahanan Pangan melaksanakan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman sebagai salah satu bentuk sosialisasi konsumsi pangan B2SA yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai tingkat kabupaten, provinsi, sampai tingkat nasional. Pada pelaksanaan lomba tahun 2014, pangan sumber karbohidrat yang digunakan adalah bahan pangan selain beras dan terigu. Disamping itu, perlu

(4)

waktu dan antar kelompok pangan) serta menu dapat diterapkan dalam keluarga sehari-hari.

Sehubungan dengan hal tersebut, disusun Pedoman Lomba

Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman Berbasis Sumber Daya Lokal sebagai acuan untuk pelaksanaan lomba.

Dalam pedoman ini, Angka Kecukupan Energi (AKE) rata-rata per kapita per hari sebesar 2150 kkal telah disesuaikan dengan anjuran Pedoman Gizi Seimbang Tahun 2014.

Diharapkan melalui pedoman ini dapat terselenggara Lomba Cipta Menu yang sekaligus tersosialisasinya penerapan menu B2SA di masyarakat.

Jakarta, Maret 2014 Kepala Badan Ketahanan Pangan,

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 3 C. Batasan Operasional ... 3 BAB II PENGORGANISASIAN ... 6 A. Penyelenggara ... 6 B. Peserta ... 7 C. Juri ... 7

BAB III PERSYARATAN LOMBA ... 9

BAB IV PENYELENGGARAAN LOMBA... 13

A. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting) ... 13

B. Pelaksanaan Lomba ... 13

C. Lain - lain ... 15

BAB V MEKANISME PENILAIAN ... 16

A. Kriteria Penilaian ... 16

B. Mekanisme Penilaian ... 18

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Panduan Singkat Menyusun Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Sehari untuk Satu Keluarga ... 21 Lampiran 2. Anjuran Komposisi Makanan untuk

Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin (dalam Bentuk Porsi) ... 23 Lampiran 3. Kebutuhan Konsumsi Pangan untuk Memenuhi

Angka (AKG) Masing-Masing Anggota

Keluarga (dalam Satuan Porsi) ... 24 Lampiran 4. Daftar Bahan Penukar ... 25 Lampiran 5. Informasi Singkat Tentang Keamanan Pangan . 34 Lampiran 6. Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan

Selain Beras dan Terigu ... 40 Lampiran 7. Lembar Penilaian dan Rekapitulasi Hasil

Penilaian Lomba ... 44 Lampiran 7.1. Lembar Penilaian Resep Lomba Cipta Menu

Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman

Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2014 .. 44 Lampiran 7.2. Lembar Penilaian Saat Display Lomba Cipta

Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2014 .. 45

(7)

Lampiran 7.3. Lembar Rekapitulasi Penilaian Saat Display Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2014 ... 46 Lampiran 7.4. Lembar Rekapitulasi Penilaian Lomba Cipta

Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2014 .. 47

(8)
(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konsumsi pangan yang berkualitas sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat, aktif, cerdas, dan produktif. Kualitas konsumsi dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi, semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi, bahkan semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat gizi lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan.

Kenyataannya sampai saat ini, pola konsumsi pangan masyarakat masih menunjukkan kecenderungan kurang beragam dari jenis pangan dan keseimbangan gizinya, maka perlu upaya untuk merubah pola pikir masyarakat ke arah pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.

Dalam rangka mempercepat pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan B2SA, Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian sejak tahun 2002 telah mensosialisasikan slogan “Panganku Beragam, Bergizi

dan Berimbang” kepada masyarakat luas.

Disamping itu, dilaksanakan pula kegiatan sosialisasi dalam bentuk “Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA)”. Lomba tersebut dimaksudkan agar

(10)

setiap individu yang bertanggung jawab dalam menentukan dan menyediakan menu keluarga dapat menyajikan menu B2SA.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 Badan Ketahanan Pangan akan menyelenggarakan Lomba Cipta Menu tingkat nasional bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-34. Lomba Cipta Menu tingkat nasional akan diikuti oleh peserta dari pemenang lomba tingkat provinsi.

Peserta lomba akan menyajikan menu makanan 1 (satu)

hari 3 (tiga) kali waktu makan untuk keluarga dalam bentuk display. Hal ini dimaksudkan untuk melihat

penerapan aspek keanekaragaman dan keseimbangan pangan dalam menu, dengan tetap mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.

Sejalan dengan telah diterbitkannya Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014, maka untuk tahun ini, penyusunan menu anggota keluarga telah disesuaikan dengan anjuran Angka Kecukupan Energi (AKE) rata-rata per kapita per hari sebesar 2150 kkal, yang diukur dalam bentuk porsi. Dengan demikian, komposisi makanan berdasarkan kelompok umur juga mengalami penyesuaian.

Melalui lomba ini diharapkan masyarakat dapat berkreasi untuk menciptakan/mengembangkan resep yang beragam, bergizi seimbang, dan aman serta dapat diterapkan sebagai

menu keluarga sehari-hari, dan bukan hanya pada saat

(11)

B. Tujuan

Tujuan diselenggarakannya Lomba Cipta Menu B2SA

Berbasis Sumber Daya Lokal adalah untuk :

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA.

2. Mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal.

3. Membangun budaya keluarga untuk mengonsumsi aneka ragam jenis pangan dengan porsi yang seimbang.

C. Batasan Operasional

1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makanan dan minuman.

2. Pangan lokal adalah pangan baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.

3. Keanekaragaman pangan adalah aneka ragam jenis pangan yang terdiri dari pangan sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral.

(12)

4. Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, dan mempertahankan berat normal untuk mencegah masalah gizi.

5. Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman

(B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber

karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan. 6. Makanan adalah bahan pangan segar atau yang telah

mengalami pengolahan atau pemasakan sehingga siap untuk disajikan.

7. Menu adalah susunan makanan untuk dikonsumsi baik untuk sekali makan atau beberapa kali waktu makan. 8. Garnish adalah bahan pangan yang dibuat sedemikian

rupa dan dapat dikonsumsi untuk menunjang penampilan suatu hidangan dan menggugah selera makan sehingga diperhitungkan sebagai bagian dari porsi menu makanan. 9. Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

(13)

10. Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah dengan batas pemilikan yang jelas (berpagar atau tidak berpagar) sebagai tempat tumbuh berbagai jenis tanaman dan tempat memelihara berbagai jenis ternak serta ikan.

11. Tampilan makanan adalah hasil proses penyiapan/ pengolahan makanan yang memperhatikan kesegaran, warna, bentuk, dan konsistensi.

12. Penyajian makanan adalah suatu cara untuk menghidangkan, dengan memperhatikan penyusunan/ penataan makanan dan ketepatan penggunaan alat penyajian.

13. Cita Rasa adalah karakteristik makanan yang meliputi rasa, bau, dan tekstur.

(14)

BAB II

PENGORGANISASIAN

A. Penyelenggara

Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Berbasis Sumber Daya Lokal dilaksanakan secara berjenjang sebagai berikut:

1. Tingkat Provinsi

Lomba Cipta Menu diselenggarakan oleh Badan/ Instansi yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi. Provinsi dapat menyusun pedoman pelaksanaan

lomba sesuai kondisi daerah masing-masing, namun

tetap mengacu pada pedoman Lomba Cipta Menu Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.

2. Tingkat Nasional

Penyelenggara Lomba Cipta Menu di tingkat nasional tahun 2014 adalah Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Pusat.

(15)

B. Peserta

Peserta lomba adalah Tim Penggerak PKK, dengan kriteria peserta sebagai berikut :

1. Tingkat Provinsi

Peserta Lomba Cipta Menu tingkat provinsi adalah pemenang Lomba Cipta Menu B2SA tingkat kabupaten/ kota tahun 2014 atau tahun sebelumnya.

2. Tingkat Nasional

Peserta lomba tingkat nasional adalah Juara I Lomba Cipta Menu B2SA tingkat provinsi tahun 2014 atau tahun sebelumnya, dengan syarat belum pernah mengikuti lomba tingkat nasional.

Setiap provinsi diwakili oleh satu peserta.

C. Juri

1. Tingkat Provinsi

a. Tim juri ditentukan oleh institusi penyelenggara lomba di tingkat provinsi.

b. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan/Instansi yang menangani ketahanan pangan sebagai penyelenggara lomba.

(16)

2. Tingkat Nasional

a. Tim juri adalah Ahli Gizi, Ahli Kuliner, Tim Penggerak PKK Pusat, Akademisi, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)/ Chef Hotel.

b. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.

(17)

BAB III

PERSYARATAN LOMBA

Di tingkat nasional, peserta yang mewakili provinsi diusulkan oleh Badan/Instansi Ketahanan Pangan tingkat provinsi secara tertulis

selambat-lambatnya pada minggu kedua Bulan September 2014.

Adapun persyaratan peserta sebagai berikut :

1. Peserta wajib menyusun menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) selama 3 (tiga) hari untuk satu keluarga

yang terdiri dari : a. Ayah usia 42 tahun b. Ibu usia 39 tahun

c. Anak perempuan usia 14 tahun d. Anak laki-laki usia 10 tahun

Menu satu hari disajikan dalam bentuk prasmanan meliputi makan pagi (sarapan), makan siang, dan makan malam,

tanpa ada makanan selingan atau kudapan.

Penyusunan menu remaja (pada usia 10-19 tahun) perlu

mendapat perhatian karena remaja memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dalam memasuki usia pubertas. Selain itu, perhatian terhadap penampilan fisik “Body Image” dan menstruasi terutama pada remaja putri juga menjadi kondisi yang penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, penyiapan menu yang beragam dan bergizi seimbang serta aman harus memperhatikan kondisi-kondisi tersebut diatas.

(18)

2. Bahan pangan yang digunakan dalam menyusun menu B2SA adalah bahan pangan yang mudah didapat (tidak langka), tersedia setiap waktu, harga terjangkau, dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

3. Bahan pangan lokal sumber karbohidrat yang digunakan

untuk menyusun menu adalah selain beras dan terigu maupun olahannya. Demikian juga untuk sumber protein serta vitamin dan mineral seluruhnya menggunakan bahan pangan lokal.

4. Menu yang disajikan adalah menu yang mudah diterapkan dalam hidangan keluarga sehari-hari dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga satu hari.

5. Ketentuan lain :

a. Menyerahkan resep menu lengkap untuk 3 (tiga)

hari, yang disertai dengan:

1) Susunan anggota keluarga dan kebutuhan pangan yang terdiri dari ayah usia 42 tahun, ibu usia 39 tahun, 1 (satu) anak perempuan usia 14 tahun, dan 1 (satu) anak laki-laki usia 10 tahun.

2) Resep membuat masakan ditulis secara jelas dan lengkap.

3) Daftar berat bahan pangan mentah (dalam satuan

gram).

4) Daftar harga bahan pangan.

5) Keterangan atau nama lain yang umum dikenal secara nasional dari jenis bahan pangan lokal bila bahan pangan tersebut menggunakan nama daerah setempat.

(19)

b. Menyerahkan profil pangan lokal yang digunakan dalam resep (meliputi potensi, jumlah produksi dan ketersediaannya, serta pemanfaatan dalam konsumsi sehari-hari).

c. Dari menu 3 (tiga) hari yang telah disusun, menu yang

ditampilkan pada saat lomba adalah menu hari ketiga.

d. Biaya menu B2SA satu hari untuk keluarga maksimal sebesar Rp. 65.000,-/keluarga/hari*). Biaya tersebut merupakan harga pembelian bahan pangan yang terdiri dari makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein nabati dan hewani), sayuran dan buah (sumber vitamin dan mineral), dan tidak termasuk bumbu-bumbu dan bahan bakar.

Keterangan :

*) Khusus untuk wilayah Indonesia Timur, harga bahan pangan diberikan angka kemahalan

sebesar 60-80 %.

e. Resep menu lomba disampaikan kepada Panitia Pusat

selambat-lambatnya 30 hari (4 minggu) sebelum lomba tingkat nasional dilaksanakan.

f. Peserta wajib mentaati peraturan perlombaan yang

mengacu pada pedoman.

g. Publikasi resep yang telah diserahkan kepada panitia untuk dilombakan, menjadi hak panitia penyelenggara Lomba Cipta Menu dengan mencantumkan sumbernya.

(20)

Panitia Lomba Cipta Menu Tahun 2014 d/a. Pusat Penganekaragaman Konsumsi

dan Keamanan Pangan

Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian

Gedung E, Lt. VI Jln. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550

Telp/Fax: 021-7801014,

email : bidangkonsumsi@yahoo.com bidangkonsumsi@pertanian.go.id

(21)

BAB IV

PENYELENGGARAAN LOMBA

A. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting)

1. Pertemuan persiapan lomba dilaksanakan satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan. Waktu dan tempat disesuaikan dengan pelaksanaan kegiatan.

2. Masing-masing peserta wajib menunjuk perwakilan dari Badan/Instansi yang menangani Ketahanan Pangan dan Tim Penggerak PKK tingkat provinsi untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut.

3. Dalam pertemuan tersebut akan dibahas mengenai: a. Teknis pelaksanaan lomba

b. Pembagian nomor peserta c. dan lain-lain

B. Pelaksanaan Lomba

1. Peserta lomba menyajikan menu lengkap 1 (satu) hari

siap saji untuk keluarga yang terdiri dari ayah usia 42

tahun, ibu usia 39 tahun, 1 (satu) anak perempuan 14 tahun, dan 1 (satu) anak laki-laki usia 10 tahun.

(22)

2. Menu yang disajikan pada saat lomba adalah menu hari

ketiga dari menu 3 (tiga) hari yang telah disusun dan

dikirim sebelumnya kepada panitia penyelenggara. 3. Peralatan penyajian untuk display lomba disediakan

panitia.

4. Penggunaan garnish dalam hidangan maksimal 10% dan diperhitungkan sebagai bagian dari porsi menu makanan.

Penggunaan alat bantu tertentu yang umum dipergunakan dalam makanan tradisional secara wajar, seperti tusuk sate, daun pisang, dan sebagainya tidak tergolong garnish. 5. Peserta dilarang memasang dekorasi dan lambang

daerah pada meja penyajian.

6. Pada saat penyajian menu lomba, peserta wajib

mencantumkan susunan anggota keluarga yang mencakup umur dan jenis kelamin serta jumlah porsi

dari masing-masing anggota keluarga.

7. Pada saat penilaian oleh tim juri, masing-masing peserta diwakili oleh 2 (dua) orang yang mampu memberikan informasi mengenai menu yang disajikan. Peserta tidak

diperkenankan memberikan buku resep kepada Tim Juri.

8. Menu yang disajikan tetap dalam keadaan rapi sampai acara pengumuman pemenang lomba selesai dibacakan.

(23)

C. Lain - lain

1. Hadiah lomba tingkat nasional ditetapkan oleh panitia lomba tingkat nasional. Hadiah lomba tingkat provinsi, ditetapkan oleh panitia lomba tingkat provinsi.

2. Hadiah lomba cipta menu B2SA tingkat nasional berupa: a. Satu buah piala bergilir bagi Juara I Tingkat

Nasional.

b. Satu buah piala dan sertifikat juara bagi semua pemenang lomba.

c. Satu buah piala dan sertifikat penghargaan bagi semua peserta sebagai finalis tingkat nasional. d. Bagi peserta yang berhasil meraih juara I selama

3 kali berturut-turut akan diberikan duplikat piala bergilir.

3. Ketentuan lain yang berkaitan dengan lomba cipta menu akan ditentukan kemudian dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Peserta yang tidak mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia akan dikurangi nilainya.

(24)

BAB V

MEKANISME PENILAIAN

Penilaian terhadap peserta LCM dilakukan oleh Dewan Juri berdasarkan prinsip obyektivitas. Penilaian mengacu pada kriteria dan mekanisme sebagai berikut :

A. Kriteria Penilaian

1. Penilaian resep menu 3 hari (30%)

Dilakukan terhadap resep menu 3 hari yang dikirim ke panitia, yang didasarkan pada : pemenuhan prinsip

Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA),

dilihat dari kecukupan menu keluarga sesuai porsi yang ditentukan (Lampiran 3) serta dari aspek keamanan bahan pangan yang digunakan (Lampiran 5).

Lembar penilaian pada Lampiran 7.1

2. Penilaian pada saat display (70%)

a. Keseimbangan menu keluarga sesuai porsi yang ditentukan berdasarkan Lampiran 3 (15%).

b. Keanekaragaman jenis bahan pangan dalam sehari (10%).

Komponen yang dinilai mencakup:

1) Antar waktu makan (makan pagi, makan siang dan makan malam)

(25)

2) Antar kelompok pangan (sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber vitamin dan mineral);

c. Kreativitas pengembangan resep masakan memanfaatkan pangan lokal (20%).

Komponen yang dinilai mencakup : pengembangan/ daya cipta resep yang berbeda sehingga masakan lebih berkualitas meliputi :

1) Pemilihan bahan pangan lokal (sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral) (40%).

2) Kreativitas daya cipta resep (35%).

3) Kesesuaian pemilihan menu dengan susunan anggota keluarga (25%).

d. Cita rasa (20%).

Komponen yang dinilai mencakup : (1) Rasa, (2) Bau, dan (3) Tekstur

e. Tampilan dan aspek keamanan pangan (10%) . Komponen yang dinilai mencakup : (1) Kesegaran, (2) Warna, (3) Bentuk, (4) Konsistensi. Sedangkan aspek keamanan pangan mencakup : (1) Kebersihan (alat saji dan hidangan), (2) penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai aturan, (3) Tidak mengunakan bahan tambahan yang dilarang, dan

(26)

f. Penyajian makanan (10%).

Komponen yang dinilai mencakup : (1) Ketepatan penggunaan alat penyajian, dan (2) Penyusunan/ penataan makanan;

g. Aplikatif (15%).

Komponen yang dinilai mencakup : pengolahan resep dapat diterapkan dalam menu keluarga sehari-hari (kemudahan dalam penyiapan, penggunaan bahan dan biaya yang rasional sesuai dengan ketentuan).

Lembar penilaian pada Lampiran 7.2 dan 7.3. Rekapitulasi penilaian resep dan lomba pada Lampiran 7.4.

B. Mekanisme Penilaian

1. Dewan juri melakukan penilaian (resep dan lomba) terhadap seluruh peserta.

2. Total nilai yang diperoleh setiap peserta merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing juri.

3. Dewan juri memilih pemenang lomba berdasarkan urutan nilai yang tertinggi.

4. Dalam menetapkan pemenang, dewan juri dapat melakukan re-konfirmasi terhadap menu apabila terdapat calon pemenang dengan nilai yang sama.

(27)

5. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

C. Hasil Penilaian

Pada Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2014, penerima penghargaan terdiri dari : 1. Juara I (sekaligus juara umum)

2. Juara II 3. Juara III 4. Harapan I 5. Harapan II dan 6. Harapan III

Selain itu, seluruh peserta Lomba Cipta Menu yang merupakan pemenang lomba dari masing-masing provinsi akan diberikan penghargaan sebagai Finalis Tingkat

(28)

M ek an ism e Pe lak san aan L om ba Cip ta M en u B er aga m , Be rgizi S ei m ban g, d an Am an (B2S A) B er basis S um be r Daya L ok al T ahun 201 4 ... ... Pes ert a : - TP P KK Ka bupa ten /Kota - TP P KK Ka bupa ten /Kota - TP P KK Ka bupa ten /Kota - Dst. ... ... ... ... . Ju ar a I L C M Tk . P ro vin si Ta hun 2 01 4 A. R es ep m en u 3 ha ri y ang di te ri m a pa niti a (3 0%) : Pe m enu ha n Pr in sip B 2S A B . Disp la y M en u 1 (sa tu ) H ar i ( 70 %) : - K es ei m ba ng an m en u k el ua rg a se sua i p or si (1 5% ) - Ke ane ka ra gam an je ni s ba ha n pa ng an da la m se ha ri (10 %) - K re ativ ita s p en ge m ba ng an r ese p m as ak an m em anf aa tka n pa ng an l oka l ( 20 %) - Cita r asa (2 0% ) - T am pi la n da n a sp ek ke am an an pa ng an (10 % ) - Pen ya jia n m ak an an (1 0%) - Ap lik atif (1 0% ) A. P em ena ng Lo m ba Ci pta M enu - Ju ara I, II, III, - Ha ra pa n I, II, III B. Pe ngh ar ga an s eb aga i Fi na lis Tin gk at Na sio na l ke pa da se lu ru h p es er ta  In sta nsi Ke tah an an P ang an Pr ov in si m en yer ah kan re se p m en u 3 h ari ke pa da p an itia BKP Ke m en teria n Pe rtan ian p ali ng lam ba t 4 (e mp at ) m in ggu s eb el um pe lak sa na an lo m ba  M en u y an g d isu su n : m en u k elu arg a ya ng terd iri d ari ay ah u sia 42 t ah un , i bu u sia 3 9 tah un , 1 ( sa tu ) an ak per em pu an u sia 1 4 tah un , da n 1 (sa tu ) an ak lak i-l aki usia 1 0 tah un . LC M Tingkat P rov ins i LC M Ting ka t Na sion al Pesert a Penila ia n H asil Lo m ba Pesert a : - TP P KK Ju ar a I L C M Tk . P rovi nsi - TP P KK Ju ar a I L C M Tk . P rovi nsi - TP P KK Ju ar a I L C M Tk . P rovi nsi - TP P KK Ju ar a I L C M Tk . P rovi nsi - Dst .

(29)
(30)
(31)

Lampiran 1

Panduan Singkat Menyusun Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA)

Sehari untuk Satu Keluarga

1. Tentukan komposisi/susunan anggota keluarga.

2. Tentukan porsi kebutuhan pangan yang dibutuhkan oleh keluarga sesuai dengan kebutuhan gizi (Lampiran 2).

3. Pilih jenis bahan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman untuk memenuhi kebutuhan pangan.

4. Hitung belanja pangan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

5. Pilih rencana pengolahan yang sesuai (resep masakan). 6. Susun menu B2SA sesuai dengan kebutuhan, harga, potensi

sumber daya lokal, pilihan dan kebiasaan makan keluarga (makan pagi, siang dan malam).

Jenis bahan pangan yang dapat digunakan untuk menyusun

Menu B2SA adalah bahan pangan yang dihasilkan dari daerah

setempat dan mudah didapat di pasar atau di pekarangan rumah, diantaranya adalah:

1. Sumber karbohidrat :

a. Padi-padian (biji-bijian): jagung, sorgum/cantel, hotong, jawawut, jali dan lain lain (bukan produk impor).

(32)

b. Umbi-umbian : singkong/ubi kayu, ubi jalar, sagu, talas, ganyong, garut, dan sebagainya, termasuk produk turunannya meliputi:

- Tepung : tepung sagu, tepung singkong, tepung ganyong, tepung garut, tepung ubi jalar dan lain-lain.

- Mie : mie singkong, mie sagu dan lain-lain.

2. Sumber Protein :

a. Nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe, sari kedelai, dan lain-lain.

b. Hewani : ikan (baik ikan laut maupun darat), daging (ruminansia dan unggas), telur dan susu.

3. Sumber Vitamin dan Mineral : a. Sayuran

(33)

Anj ura n K om po sis i M ak ana n untu k M em enu hi A ng ka K ec uk up an G izi (A K G ) B er da sa rk an K elo m po k U mu r da n Jenis K ela m in (da la m B ent uk P ors i) Su m be r : Pe do m an G izi S ei m ba ng , Ke m en teria n Ke se ha tan ,201 4 K et era ng an : 1) 1 p or si su su m er upa ka n pe ng ga nt i p or si pa ng an he w ani . M inum su su di an jur ka n ba gi g ol ong an r aw an da n y ang m am pu. 2) A SI di la nj ut ka n hi ng ga us ia 2 t ahun 3) U nt uk k el om pok um ur 50 t ah un k e a ta s, di an jur ka n m engg una ka n s us u r enda h l em ak (1 por si = 4 sd m = 20 g r = 75 k ka l) Pe ne ta pa n j um la h por si be rda sa rk an a ng ka k ec uk upa n e ne rg i r at a-ra ta p end ud uk Ind one si a m enur ut k el om pok u m ur pa da ti ng gi dan b er at id eal ta hun 20 14 . K el om po k U m ur /AK E Ma ka na n Po ko k L auk Sayu r B ua h Sus u 1) G ul a Mi ny ak 10 0 gr n as i/ pad an an nya L au k Hew an i 45 gr ik an s ega r/ pa da na nny a L au k N ab at i 50 gr t em pe/ pa da na nny a 10 0 gr sayu ran 50 gr b ua h (pi sa ng am bo n) 20 0 gr su su sa pi 10 g gula 5 g mi ny ak An ak -a na k 1 - 3 t ahu n 2)(112 5 kk al ) 4 – 6 t ahu n (1 600 k ka l) 7 – 9 t ahu n (1 850 k ka l) 3 p 4 p 4,5 p 1 p 2 p 2 p 1 p 2 p 3 P 1, 5 p 2 p 3 P 3 p 3 p 3 P 1 p 1 p 1 p 2 p 2 p 2 p 3 p 4 p 5 p L aki -la ki R em aj a 10 – 12 ta hu n (21 00 kk al ) 13 – 15 ta hu n (24 75 kk al ) 16 – 18 ta hu n (26 75 kk al ) 5 p 6,5 p 8 p 2, 5 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 4 p 4 p 4 p 1 p 1 p - 2 p 2 p 2 p 5 p 6 p 6 p Pe re m pua n R ema ja 10 – 12 ta hu n (20 00 kk al ) 13 – 15 ta hu n (21 25 kk al ) 16 – 18 ta hu n (21 25 kk al ) 4 p 4,5 p 5 p 2 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 4 p 4 p 4 p 1 p 1 p - 2 p 2 p 2 p 5 p 5 p 5 p L aki -la ki De wa sa 19 – 29 ta hu n (2 725 k ka l) 30 – 49 ta hu n (26 25 kk al ) 50 – 64 ta hu n 3)(2 325 k ka l) 65 ta hun k ea ta s 3) (190 0 kk al ) 8 p 7,5 p 6,5 p 5 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 4 p 4 p 5 p 5 p 5 p 4 p - - 1 p 1 p 2 p 2 p 1 p 2 p 7 p 6 p 6 p 4 p W an ita D ew as a 19 – 29 ta hu n (22 50 kk al ) 30 – 49 ta hu n (21 25 kk al ) 50 – 64 ta hu n 3) (190 0 kk al ) 65 ta hun k ea ta s 3) (155 0 kk al ) H ami l ( 25 00 kk al ) Me ny us ui (25 00 kk al ) 5 p 4,5 p 4,5 p 3,5 p 6 p 6 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 3 p 4 p 4 p 3 p 3 p 4 p 4 p 4p 4 p 5 p 5 p 5 p 4 p 4 p 4 p - - 1 p 1 p 1 p 1 p 2 p 2 p 2 p 2 p 2 p 2 p 5 p 6 p 4 p 4 p 6 p 6 p L am piran 2

(34)

K eb utuh an K on su m si Pang an u ntuk M em enuh i A ng ka K ec ukupa n G iz i (A KG ) M asin g-M asin g Angggota K elu ar ga (dal am S at uan P or si) Angg ota ke luar ga Umur (Th) Je nis Ke lamin Jum lah Porsi Pan gan Pokok La uk He wa ni La uk Na ba ti Sa yu ra n Bu ah Susu Gula M in ya k A ya h 42 La ki -laki 7,5 p 3 p 3 p 3 p 5 p - 2 p 6 p Ib u 39 Pe re mpuan 4,5 p 3 p 3 p 3 p 5 p - 2 p 6 p Ana k I 14 Pe re mpuan 4,5 p 3 p 3 p 3 p 4 p 1 p 2 p 5 p Ana k II 10 La ki -laki 5 p 2,5 p 3 p 3 p 4 p 1 p 2 p 5 p Tota l Ke butuhan K elu ar ga 21,5 p 11,5 p 12 p 12 p 18 p 2 p 8 p 22 p K et er ang an : 1 por si pa ng an pok ok se tar a de ng an 100 g ram nas i at au pada nanny a 1 por si lauk hewan i se ta ra deng an 35 g ram dag ing sa pi at au 45 g r i kan s eg ar a tau pada na nny a 1 por si lauk naba ti se tar a d eng an 50 g ram tem pe a tau pada na nny a 1 por si say ur an set ar a d eng an 100 g ram sa yur an 1 por si bu ah s et ar a d eng an 50 g ram pi sa ng am bon at au pada nanny a 1 por si su su s et ar a deng an 200 g ram sus u sa pi se gar 1 por si g ul a se tar a deng an 10 g ram g ul a, 1 sdm = 20 g r g ul a 1 por si m iny ak se tar a deng an 5 g ram m iny ak L am piran 3

(35)

Lampiran 4

Daftar Bahan Penukar

Daftar bahan penukar adalah daftar yang memuat berbagai bahan makanan sebagai sumber zat gizi tertentu yang kandungannya relatif sama sehingga dalam kelompok pangan yang sama, satu jenis pangan dengan ukuran 1 SP/Porsi dapat ditukar dengan 1 SP/porsi jenis pangan lainnya. Ukuran SP (satuan penukar) adalah ukuran rumah tangga (URT) atau gram.

A. Makanan Pokok Sumber Karbohidrat

Satu porsi nasi setara ¾ gelas = 100 gram, mengandung 175 kkal, 4 gr protein dan 40 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi nasi terdapat pada Tabel A.1.

Tabel A.1. Daftar Pangan Sumber Karbohidrat sebagai Penukar 1 (Satu) Porsi Nasi

Daftar Bahan Penukar

Daftar bahan penukar adalah daftar yang memuat berbagai bahan makanan sebagai sumber zat gizi tertentu yang kandungannya relatif sama sehingga dalam kelompok pangan yang sama, satu jenis pangan dengan ukuran 1 SP/Porsi dapat ditukar dengan 1 SP/porsi jenis pangan lainnya. Ukuran SP (satuan penukar) adalah ukuran rumah tangga (URT) atau gram.

A. Makanan Pokok Sumber Karbohidrat

Satu porsi nasi setara ¾ gelas = 100 gram, mengandung 175 kkal, 4 gr protein dan 40 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi nasi terdapat pada Tabel A.1.

Tabel A.1. Daftar Pangan Sumber Karbohidrat sebagai Penukar 1 (Satu) Porsi Nasi

Bahan

Makanan URT (gram) Berat Bahan Makanan URT (gram) Berat

Nasi Jagung 3/4 gls 100 Tepung Tapioka 8 sdm 50 Jagung Segar* 3 bh sdg 125 Tepung Sagu 8 sdm 50 Cantel ½ gls 50 Tepung Singkong 5 sdm 50 Jawawut ½ gls 50 Tape Singkong 1 ptg sdg 100 Jali 1/3 gls 60 Beras Singkong (Rasi) 1 gls 50 Hotong 1/3 gls 50 Rasi Kukus - 175 Maizena 10 sdm 50 Tiwul ½ gls 50 Singkong 1½ ptg 120 Tiwul Kukus 1 gls 100 Talas ½ bj sdg 125 Mie Bendo/Mie Singkong 1 prg sdg 50 Kentang 2 bh sdg 210 Mie Bendo Rebus 175 Kentang Hitam 12 bj 125 Beras Aruk 1/3 gls 50

(36)

26

PEDOMAN LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) B. Lauk Pauk Sumber Protein Hewani

Satu porsi setara 1 potong sedang ikan segar seberat 40 gram, yaitu setara dengan 7 gram protein, 2 gr lemak, dan 50 kkal.

Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi lauk pauk sumber protein hewani setara ikan segar terdapat pada Tabel B.1.

Tabel B.1. Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Hewani Sebagai Penukar 1 (Satu) Porsi Ikan Segar

B. Lauk Pauk Sumber Protein Hewani

Satu porsi setara 1 potong sedang ikan segar seberat 40 gram, yaitu setara dengan 7 gram protein, 2 gr lemak, dan 50 kkal.

Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi lauk pauk sumber protein hewani setara ikan segar terdapat pada Tabel B.1.

Tabel B.1. Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Hewani Sebagai Penukar 1 (Satu) Porsi Ikan Segar

Bahan Makanan URT Berat (gram)

Daging Ayam 1 ptg sdg 40

Daging Sapi 1 ptg sdg 40

Hati Sapi 1 ptg sdg 50

Ikan Asin 1 ptg kcl 15

Ikan Teri Kering 1 sdm 20

Telur Ayam 1 btr 55

Udang Basah 5 ekor sdg 35

Menurut kandungan lemak, kelompok lauk pauk dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Golongan A : Rendah lemak

Daftar pangan sumber protein hewani yang dapat digunakan sebagai satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 2 gram lemak, dan 50 kalori terdapat pada tabel B.2.

Menurut kandungan lemak, kelompok lauk pauk dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Golongan A : Rendah lemak

Daftar pangan sumber protein hewani yang dapat digunakan sebagai satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 2 gram lemak, dan 50 kalori terdapat pada tabel B.2.

(37)

Tabel B.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani

yang Termasuk Golongan Rendah Lemak Bahan

Makanan URT (gram) Berat Bahan Makanan URT (gram) Berat

Daging ayam 1 ptg sdg 40 Sepat kering 1 ptg sdg 20 Daging kerbau 1 ptg sdg 35 Teri nasi 1/3 gls 20 Daging asap 1 lbr 20 Udang segar 5 ekor sdg 35 Dendeng sapi 1 ptg sdg 15 Ikan teri kering 1 sdm 20 Gabus kering 1 ekor kcl 10 Ikan cakalang asin 1 ptg sdg 20

Hati sapi 1 ptg sdg 50 Kerang ½ gls 90

Ikan asin kering 1 ptg sdg 15 Ikan lemuru 1 ptg sdg 35 Babat 1 ptg sdg 40 Putih telur ayam 2 ½ btr 65 Ikan Segar 1 ptg sdg 40 Rebon kering 2 sdm 10 Cumi-cumi 1 ekor kcl 45 Rebon basah 2 sdm 45 Ikan kakap 1/3 ekor bsr 35 Selar kering 1 ekor 20 Ikan kembung 1/3 ekor sdg 30 Ikan mujair 1/3 ekor sdg 30 Ikan lele 1/3 ekor sdg 40 Ikan peda 1 ekor kcl 35 Ikan mas 1/3 ekor sdg 45 Ikan pindang ½ ekor sdg 25

Tabel B.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Rendah Lemak

2. Golongan B : Lemak Sedang

Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 5 gram lemak, dan 75 kalori terdapat pada Tabel B.3.

Tabel B.3. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Lemak Sedang

Bahan

Makanan URT (gram) Berat Makanan Bahan URT (gram) Berat

Bakso 10 bj

sdg 170 Otak 1 ptg bsr 65 Daging

kambing 1 ptg sdg 40 Telur ayam 1 btr 55 Daging sapi 1 ptg

sdg 35 Telur bebek asin 1 btr 50 Ginjal sapi 1 ptg

bsr 45 Telur puyuh 5 btr 55 Hati ayam 1 bh

sdh 30 Usus sapi 1 ptg bsr 50

2. Golongan B : Lemak Sedang

Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 5 gram lemak, dan 75 kalori terdapat pada Tabel B.3.

(38)

28

PEDOMAN LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL TAHUN 2014 Tabel B.3. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein

Hewani

yang Termasuk Golongan Lemak Sedang Bahan

Makanan URT (gram) Berat Bahan Makanan URT (gram) Berat

Daging ayam 1 ptg sdg 40 Sepat kering 1 ptg sdg 20

Daging kerbau 1 ptg sdg 35 Teri nasi 1/3 gls 20

Daging asap 1 lbr 20 Udang segar 5 ekor sdg 35

Dendeng sapi 1 ptg sdg 15 Ikan teri kering 1 sdm 20

Gabus kering 1 ekor kcl 10 Ikan cakalang asin 1 ptg sdg 20

Hati sapi 1 ptg sdg 50 Kerang ½ gls 90

Ikan asin kering 1 ptg sdg 15 Ikan lemuru 1 ptg sdg 35

Babat 1 ptg sdg 40 Putih telur ayam 2 ½ btr 65

Ikan Segar 1 ptg sdg 40 Rebon kering 2 sdm 10

Cumi-cumi 1 ekor kcl 45 Rebon basah 2 sdm 45

Ikan kakap 1/3 ekor bsr 35 Selar kering 1 ekor 20

Ikan kembung 1/3 ekor sdg 30 Ikan mujair 1/3 ekor sdg 30

Ikan lele 1/3 ekor sdg 40 Ikan peda 1 ekor kcl 35

Ikan mas 1/3 ekor sdg 45 Ikan pindang ½ ekor sdg 25

Tabel B.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Rendah Lemak

2. Golongan B : Lemak Sedang

Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 5 gram lemak, dan 75 kalori terdapat pada Tabel B.3.

Tabel B.3. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Lemak Sedang

Bahan

Makanan URT (gram) Berat Makanan Bahan URT (gram) Berat Bakso 10 bj

sdg 170 Otak 1 ptg bsr 65 Daging

kambing 1 ptg sdg 40 Telur ayam 1 btr 55 Daging sapi 1 ptg

sdg 35 Telur bebek asin 1 btr 50 Ginjal sapi 1 ptg

bsr 45 Telur puyuh 5 btr 55 Hati ayam 1 bh

sdh 30 Usus sapi 1 ptg bsr 50

3. Golongan C : Tinggi Lemak

Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 13 gram lemak, dan 150 kalori terdapat pada Tabel B.4.

Tabel B.4. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Tinggi Lemak

3. Golongan C : Tinggi Lemak

Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 13 gram lemak, dan 150 kalori terdapat pada Tabel B.4. Tabel B.4. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein

Hewani yang Termasuk Golongan Tinggi Lemak Bahan Makanan URT Berat

(gram) Bahan Makanan URT (gram) Berat

Bebek 1 ptg sdg 45 Ham 1 ½ ptg kcl 40

Belut 3 ekor 45 Sardencis ½ ptg 35

Kornet daging sapi 3 sdm 45 Kuning telur ayam 4 btr 45

Ayam dgn kulit 1 ptg sdg 40 Telur bebek 1 btr 55

Daging babi 1 ptg sdg 50 Sosis ½ ptg 50

C. Lauk Nabati

Satu porsi tempe setara dengan 2 potong sedang (50 gram), mengandung 80 kkal, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi tempe terdapat pada Tabel C.

Tabel C. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Nabati (Setara 1 Porsi Tempe)

Bahan

Makanan URT (gram) Berat Bahan Makanan URT (gram) Berat

Kacang hijau 2 ½ sdm 25 Kacang tanah kupas 2 sdm 20

Kacang kedelai 2 ½ sdm 25 Keju kacang tanah 1 sdm 15

Kacang merah 2 ½ sdm 25 Kacang tolo 2 sdm 20

Oncom 2 ptg sdg 50 Tahu 1 ptg sdg 100

Kacang mete 1 ½ sdm 15 Kembang tahu 1 lbr 20

(39)

C. Lauk Nabati

Satu porsi tempe setara dengan 2 potong sedang (50 gram), mengandung 80 kkal, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi tempe terdapat pada Tabel C.

Tabel C. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Nabati (Setara 1 Porsi Tempe)

3. Golongan C : Tinggi Lemak

Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 13 gram lemak, dan 150 kalori terdapat pada Tabel B.4. Tabel B.4. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein

Hewani yang Termasuk Golongan Tinggi Lemak

Bahan Makanan URT Berat

(gram) Bahan Makanan URT (gram) Berat

Bebek 1 ptg sdg 45 Ham 1 ½ ptg kcl 40

Belut 3 ekor 45 Sardencis ½ ptg 35

Kornet daging sapi 3 sdm 45 Kuning telur ayam 4 btr 45 Ayam dgn kulit 1 ptg sdg 40 Telur bebek 1 btr 55 Daging babi 1 ptg sdg 50 Sosis ½ ptg 50

C. Lauk Nabati

Satu porsi tempe setara dengan 2 potong sedang (50 gram), mengandung 80 kkal, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi tempe terdapat pada Tabel C.

Tabel C. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Nabati (Setara 1 Porsi Tempe)

Bahan

Makanan URT (gram) Berat Bahan Makanan URT (gram) Berat

Kacang hijau 2 ½ sdm 25 Kacang tanah kupas 2 sdm 20 Kacang kedelai 2 ½ sdm 25 Keju kacang tanah 1 sdm 15 Kacang merah 2 ½ sdm 25 Kacang tolo 2 sdm 20 Oncom 2 ptg sdg 50 Tahu 1 ptg sdg 100 Kacang mete 1 ½ sdm 15 Kembang tahu 1 lbr 20 Petai segar 1 ppn/bj bsr 20 Sari kedelai 2½ sdm 185 D. Sayur

Kelompok sayuran dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan kandungan kalorinya.

Sayuran Kelompok A :

Satu porsi mengandung sedikit sekali kalori. Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya

(40)

Tabel D.1. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok A

D. Sayur

Kelompok sayuran dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan kandungan kalorinya.

Sayuran Kelompok A :

Satu porsi mengandung sedikit sekali kalori. Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya

Tabel D.1. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok A

Jenis Sayuran Kelompok A

Gambas Jamur kuping

Ketimun Labu air

Selada Lobak

Tomat sayur Selada air Daun bawang Oyong Sayuran Kelompok B:

Satu porsi sayuran kelompok B adalah 100 gram sayuran mentah atau kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak atau ditiriskan, yang setara dengan 25 kkal, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein.

Tabel D.2. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok B

Jenis Sayuran Kelompok B

Bayam Kol Brokoli Kembang kol

Bit Labu waluh Buncis Labu siam

Daun kecipir Pepaya muda Daun kacang panjang Pare Daun talas Kapri muda Genjer Rebung

Jagung muda Sawi Kemangi Taoge

Kangkung Terong Kacang panjang Wortel

Sayuran Kelompok B:

Satu porsi sayuran kelompok B adalah 100 gram sayuran mentah atau kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak atau ditiriskan, yang setara dengan 25 kkal, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein.

Tabel D.2. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok B

D. Sayur

Kelompok sayuran dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan kandungan kalorinya.

Sayuran Kelompok A :

Satu porsi mengandung sedikit sekali kalori. Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya

Tabel D.1. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok A

Jenis Sayuran Kelompok A

Gambas Jamur kuping

Ketimun Labu air

Selada Lobak

Tomat sayur Selada air Daun bawang Oyong Sayuran Kelompok B:

Satu porsi sayuran kelompok B adalah 100 gram sayuran mentah atau kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak atau ditiriskan, yang setara dengan 25 kkal, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein.

Tabel D.2. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok B

Jenis Sayuran Kelompok B

Bayam Kol Brokoli Kembang kol

Bit Labu waluh Buncis Labu siam

Daun kecipir Pepaya muda Daun kacang panjang Pare Daun talas Kapri muda Genjer Rebung

Jagung muda Sawi Kemangi Taoge

Kangkung Terong Kacang panjang Wortel Sayuran Kelompok C:

Satu porsi sayuran kelompok B adalah 100 gram sayuran mentah atau kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak atau ditiriskan, yang setara dengan 50 kkal, 10 gram karbohidrat, dan 3 gram protein.

(41)

Tabel D.3. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok C

Jenis Sayuran Kelompok C

Bayam merah Daun singkong Melinjo Daun katuk Daun pepaya Kluwih Daun melinjo Kacang kapri Taoge kedelai Mangkokan Daun talas Nangka muda E. Buah

Satu porsi buah setara dengan 1 buah pisang ambon ukuran sedang (50 gr); yaitu mengandung energi 50 kkal dan 10 gram karbohisrat.

Tabel E. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Buah Sayuran Kelompok C:

Satu porsi sayuran kelompok B adalah 100 gram sayuran mentah atau kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak atau ditiriskan, yang setara dengan 50 kkal, 10 gram karbohidrat, dan 3 gram protein.

Tabel D.3. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok C

Jenis Sayuran Kelompok C

Bayam merah Daun pepaya Taoge kedelai

Daun singkong Kluwih Mangkokan

Melinjo Daun melinjo Daun talas

Daun katuk Kacang kapri Nangka muda

E. Buah

Satu porsi buah setara dengan 1 buah pisang ambon ukuran sedang (50 gr); yaitu mengandung energi 50 kkal dan 10 gram karbohisrat.

Tabel E. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Buah

Bahan

Makanan URT (gram) Berat Makanan Bahan URT (gram) Berat Alpokat ½ bh bsr 50 Kedondong 2 bh

sdg/bsr 100/120 Anggur 20 bh sdg 165 Kesemek ½ buah 65 Apel merah 1 bh kcl 85 Kurma 3 bh 15 Apel malang 1 bh sdg 75 Mangga ¾ bh besar 90 Belimbing 1 bh bsr 125-140 Manggis 2 bh sdg 80 Blewah 1 ptg sdg 70 Markisa ¾ bh sdg 35 Duku 10-16 bh sdg 80 Melon 1 ptg 90 Durian 2 bj bsr 35 Nangka masak 3 bj sdg 50 Jambu air 2 bh sdg 100 Nenas ¼ bh sdg 85 Jambu biji 1 bh bsr 100 Pepaya 1 ptg bsr 100-190 Jambu bol 1 bh kcl 90 Pisang ambon 1 bh sdg 50 Jeruk bali 1 ptg 105 Pisang kapok 1 bh 45 Jeruk garut 1 bh sdg 115 Pisang mas 2 bh 40 Jeruk manis 2 bh sdg 100 Jeruk nipis 1 ¼ gls 135

(42)

F. Susu

Satu satuan penukar mengandung 139 kkal, 7 gram protein, 7 gram lemak dan 9 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi susu terdapat pada Tabel F.1, F.2.

Tabel F.1. Bahan Makanan Penukar Susu sebagai Sumber Protein Hewani

Bahan Makanan URT Berat (gram)

Susu sapi 1 gls 200

Susu kambing ¾ gls 185

Susu kental tak manis ½ gls 100

Susu kerbau ½ gls 100

Yogurt 1 gls 200

Tepung susu krim 4 sdm 20

Tepung susu whole 5 sdm 25

G. Minyak

Satu porsi minyak = ½ sendok makan = 5 gram, mengandung 45 kkal dan 5 gram lemak. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi minyak terdapat pada Tabel G.1.

(43)

Tabel G.1. Bahan Penukar Minyak sebagai Sumber Lemak

Bahan Makanan URT Berat (gram)

Minyak goreng ½ sdm 5 Minyak kelapa ½ sdm 5 Margarin ½ sdm 5 Kelapa 1 ptg kcl 30 Kelapa parut 5 sdm 30 Santan ½ gls 50 Minyak ikan ½ sdm 5 Lemak babi 1 ptg kcl 5 Lemak sapi 1 ptg kcl 5 Mentega ½ sdm 5

(44)

Lampiran 5

INFORMASI SINGKAT TENTANG KEAMANAN PANGAN

1. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran mikrobiologi, kimia, dan fisik/benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang tidak akan berarti, jika makanan yang dikonsumsi masyarakat tidak aman dari cemaran, baik cemaran mikroba, kimia, maupun fisik.

2. Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan. Produsen makanan biasanya menambahkan BTP dengan tujuan untuk: (1) Mengawetkan pangan, (2) Membentuk pangan, (3) Memberikan warna, (4) Meningkatkan kualitas pangan, (5) Menghemat biaya, (6) Memperbaiki tekstur, (7) Meningkatkan cita rasa, dan (8) Meningkatkan stabilitas. Penambahan BTP ini dibenarkan dan diperbolehkan untuk meningkatkan mutu dan daya tarik dari makanan tersebut, sepanjang BTP yang ditambahkan masih dalam batas-batas yang diperbolehkan oleh pemerintah karena terbukti aman dikonsumsi dan ditambahkan sesuai dengan aturannya.

3. Beberapa bahan yang dilarang digunakan dalam penyiapan, pengolahan maupun penyajian makanan, yaitu: (1) Asam Borat/Boraks dan senyawanya seperti bleng, pijer, (2) Asam

(45)

Salisilat dan garamnya, (3) Dietilpirokarbonat, (4) Dulcin, (5) Kalium Klorat, (6) Kloramfenikol, (7) Minyak nabati yang dibrominasi, (8) Nitrofurazon, dan (9) Formalin. Adapun beberapa zat warna berbahaya juga dilarang digunakan adalah metanil yellow, rhodamin B, Sudan G, karena biasa digunakan sebagai pewarna tekstil.

4. Pengemasan merupakan salah satu cara pengawetan dan teknik untuk menjaga agar bahan pangan tetap aman. Untuk menjaga makanan tetap aman dan terlindungi dari berbagai cemaran, sebaiknya makanan dikemas dalam kemasan yang memenuhi syarat. Petunjuk penggunaan kemasan antara lain adalah :

a. Gunakan bahan-bahan kemasan yang diizinkan atau yang alami, seperti daun pisang, daun jati, daun kunyit, dsb.

b. Pastikan bahwa kemasan yang digunakan dalam keadaan bersih, misalnya telah dicuci dan dijemur di tempat yang tidak mudah tercemar .

c. Jangan gunakan bahan yang dinyatakan terlarang dan/ atau yang mengandung cemaran yang merugikan/ membahayakan kesehatan manusia, seperti kertas bekas fotokopi atau koran/kertas bekas yang tintanya mengandung senyawa timbal (Pb), klips dan jarum . d. Lakukan pengemasan pangan secara benar untuk

(46)

5. Tips memilih bahan pangan segar yang aman, diantaranya: a. Buah dipilih yang bersih, segar dan berwarna cerah. b. Sayur dipilih yang berdaun bersih dan masih utuh. c. Daging (sapi, kambing) dipilih yang berbau segar dan

berwarna merah cerah.

d. Ikan dipilih yang kondisi sisik kuat, mata jernih, dan insang yang merah cerah.

e. Daging unggas yang segar, tidak berair bila ditekan dan tidak kaku.

6. Ciri-ciri makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya : a. Formalin

• Mi basah: Tekstur liat (tidak mudah putus), tidak lengket, lebih mengkilap (seperti berminyak), tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25ºC), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°C).

• Tahu : Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat, bau agak menyengat, aroma kedelai tak nyata, tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari dalam suhu kamar (25ºC), dan bertahan 15 hari pada suhu lemari es (10ºC).

• Ikan : Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, warna daging ikan putih bersih, bau menyengat tetapi bau amis ikan tidak nyata terasa, dan tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25ºC).

(47)

37

PEDOMAN LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL TAHUN 2014

• Ikan asin : Tekstur liat, warna bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25ºC.

• Bakso : Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).

• Ayam potong : Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, warna putih bersih, dan tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).

Contoh bahan pangan yang beresiko terhadap penyalahgunaan formalin :

a. Formalin

 Mi basah: Tekstur liat (tidak mudah putus), tidak lengket, lebih mengkilap (seperti berminyak), tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25ºC), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°C).

 Tahu : Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat, bau agak menyengat, aroma kedelai tak nyata, tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari dalam suhu kamar (25ºC), dan bertahan 15 hari pada suhu lemari es (10ºC).

 Ikan : Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, warna daging ikan putih bersih, bau menyengat tetapi bau amis ikan tidak nyata terasa, dan tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25ºC).

 Ikan asin : Tekstur liat, warna bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25ºC.

 Bakso : Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).

 Ayam potong : Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, warna putih bersih, dan tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).

Contoh bahan pangan yang beresiko terhadap penyalahgunaan formalin :

daging sapi ayam bakso mie basah

ikan segar ikan asin tahu

b. Boraks

 Mi basah : Teksturnya kental, lebih mengkilap, tidak lengket, dan tidak cepat putus.

 Bakso : Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung lebih putih, dan bau khas daging tidak nyata terasa.

Snack : Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.

 Kerupuk : Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

 Gula merah : Tekstur sangat keras dan susah dibelah, serta terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

Contoh penyalahgunaan boraks pada bahan pangan :

mie basah bakso lontong

c. Rhodamin B dan methanyl yellow b. Boraks

• Mi basah : Teksturnya kental, lebih mengkilap, tidak lengket, dan tidak cepat putus.

(48)

• Bakso : Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung lebih putih, dan bau khas daging tidak nyata terasa.

• Snack : Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.

• Kerupuk : Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

• Gula merah : Tekstur sangat keras dan susah dibelah, serta terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

Contoh penyalahgunaan boraks pada bahan pangan :

ikan segar ikan asin tahu

b. Boraks

 Mi basah : Teksturnya kental, lebih mengkilap, tidak lengket, dan tidak cepat putus.

 Bakso : Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung lebih putih, dan bau khas daging tidak nyata terasa.

Snack : Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.

 Kerupuk : Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

 Gula merah : Tekstur sangat keras dan susah dibelah, serta terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

Contoh penyalahgunaan boraks pada bahan pangan :

mie basah bakso lontong

c. Rhodamin B dan methanyl yellow

 Warnanya cerah mengkilap, mencolok, dan tidak homogen (ada yang menggumpal)

c. Rhodamin B dan methanyl yellow

• Warnanya cerah mengkilap, mencolok, dan tidak homogen (ada yang menggumpal)

(49)

• Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya

• Baunya tidak alami sesuai jenis makanannya

Contoh pangan yang mengandung bahan pewarna berbahaya (bahan pewarna non pangan) :

 Ada sedikit rasa pahit

 Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah

mengonsumsinya

 Baunya tidak alami sesuai jenis makanannya

Contoh pangan yang mengandung bahan pewarna berbahaya (bahan pewarna non pangan) :

(50)

Daf tar K an du ngan G izi B ah an M ak an an S elai n B er as d an T er igu No Je ni s P an gan K A NDUNG A N Z AT G IZ I ( PE R 1 00 G R B AH A N P A NG A N) B DD E ne rg i (kka l) Pr ote in (g r) L em ak (g r) K ar bo (g r) K als iu m (mg ) Pho sf or (mg ) B es i (mg ) Vi t. A (RE ) V it. B (mg ) Vi t. C (mg ) SER EA LI A 1 C an tel /s or ghum 100 332 11 3,3 73 28 287 4,4 0 0,4 0 2 B er as Ja gun g In st an * 100 374 5,4 0,3 71, 8 - - - - - - 3 Ja gung K uni ng , G ili ng 100 361 8,7 4,5 72, 4 9 38 0, 4 4,6 41 0,3 0 4 Ja gung P ut ih, G ili ng 100 361 8,7 4,5 72, 4 9 380 4,6 0 0,3 0 5 Ja gu ng K un in g, P ipi l B ar u 90 307 7,9 3,4 63, 6 9 148 2,1 51 0,3 0 6 Ja gu ng P ut ih , P ipi l B ar u 90 307 7,9 3,4 63, 6 9 148 2,1 0 0,3 0 7 Ja gu ng K un in g, P ipi l L am a 90 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 60 0,4 0 8 Ja gu ng P ut ih , P ipi l L am a 90 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 0 0,4 0 9 Ja gu ng K un in g, M uda 28 129 4,1 1,3 30, 3 5 108 1,1 14 0,2 9 10 Ja gung P ut ih, M ud a 28 129 4,1 1,3 30, 3 5 108 1,1 0 0,2 9 11 Jag un g T iti 100 374 9,4 2,2 79, 1 14 142 2,9 1150 7 0,2 0 12 Ja gu ng G er on tol 100 156 2.7 1.3 33, 3 162 0.8 13 Ja gu ng K un in g, S ega r 90 140 4,7 1,3 33, 1 6 118 0,7 51 0,2 8 14 Ja gu ng P ut ih , S ega r 90 140 4,7 1,3 33, 1 6 118 0,7 0 0,2 8 15 Ja gu ng, G ron tol 100 156 2,7 1,3 33, 3 51 105 1,2 0 0,1 0 16 Jal i 90 289 11 4 61 213 176 11 0 0,1 0 17 Jaw aw ut /s ok ui 100 334 9,7 3,5 73, 4 28 311 5,3 0 0,5 0 18 K at ul Jag un g 100 356 9 8,5 64, 5 200 500 10 0 1,2 0 19 Te pung Ja gu ng K un ing 100 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 64 0,4 0 20 Te pung Ja gu ng P ut ih 100 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 0 0,4 0 UM B I-U M B IAN L am piran 6

(51)

Daf tar K an du ngan G izi B ah an M ak an an S elai n B er as d an T er igu No Je ni s P an gan K A NDUNG A N Z AT G IZ I ( PE R 1 00 G R B AH A N P A NG A N) B DD E ne rg i (kka l) Pr ote in (g r) L em ak (g r) K ar bo (g r) K als iu m (mg ) Pho sf or (mg ) B es i (mg ) Vi t. A (RE ) V it. B (mg ) Vi t. C (mg ) EA LI A 1 C an tel /s or ghum 100 332 11 3,3 73 28 287 4,4 0 0,4 0 2 B er as Ja gun g In st an * 100 374 5,4 0,3 71, 8 - - - - - - 3 Ja gung K uni ng , G ili ng 100 361 8,7 4,5 72, 4 9 38 0, 4 4,6 41 0,3 0 4 Ja gung P ut ih, G ili ng 100 361 8,7 4,5 72, 4 9 380 4,6 0 0,3 0 5 Ja gu ng K un in g, P ipi l B ar u 90 307 7,9 3,4 63, 6 9 148 2,1 51 0,3 0 6 Ja gu ng P ut ih , P ipi l B ar u 90 307 7,9 3,4 63, 6 9 148 2,1 0 0,3 0 7 Ja gu ng K un in g, P ipi l L am a 90 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 60 0,4 0 8 Ja gu ng P ut ih , P ipi l L am a 90 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 0 0,4 0 9 Ja gu ng K un in g, M uda 28 129 4,1 1,3 30, 3 5 108 1,1 14 0,2 9 10 Ja gung P ut ih, M ud a 28 129 4,1 1,3 30, 3 5 108 1,1 0 0,2 9 11 Jag un g T iti 100 374 9,4 2,2 79, 1 14 142 2,9 1150 7 0,2 0 12 Ja gu ng G er on tol 100 156 2.7 1.3 33, 3 162 0.8 13 Ja gu ng K un in g, S ega r 90 140 4,7 1,3 33, 1 6 118 0,7 51 0,2 8 14 Ja gu ng P ut ih , S ega r 90 140 4,7 1,3 33, 1 6 118 0,7 0 0,2 8 15 Ja gu ng, G ron tol 100 156 2,7 1,3 33, 3 51 105 1,2 0 0,1 0 16 Jal i 90 289 11 4 61 213 176 11 0 0,1 0 17 Jaw aw ut /s ok ui 100 334 9,7 3,5 73, 4 28 311 5,3 0 0,5 0 18 K at ul Jag un g 100 356 9 8,5 64, 5 200 500 10 0 1,2 0 19 Te pung Ja gu ng K un ing 100 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 64 0,4 0 20 Te pung Ja gu ng P ut ih 100 355 9,2 3,9 73, 7 10 256 2,4 0 0,4 0 UM B I-U M B IAN am piran 6 21 Ar ro wr oo t (G aru t) 100 102 1 0,2 24, 1 28 35 1,7 0 0, 06 2 - 22 B el itu ng , Me nt ah 85 145 1,2 0,4 34, 2 26 54 1,4 0 0,1 2 23 B ata ta s G em bi li 100 76 1,1 0,9 16 40 0,2 0, 96 0 24 B at at as K el ap a 100 89 1,1 0,1 21 40 0,2 0 1, 28 25 B at at as K el ap a B ak ar 100 110 1,4 1,1 23, 4 1 46 0,2 0 1, 13 26 B at at as K el ap a K uk us 100 92 1,2 0,3 21 42 0,2 0, 98 27 B at at as T al i R eb us 100 182 2,4 0,4 42, 2 1 80 0,3 0, 57 28 B ent ul 100 98 1.6 0,7 20, 9 44 66 1,5 0, 02 29 B el itun g, K uku s 100 145 1,2 0,4 34, 2 21 48 0,9 0 0,1 1 30 G adung , Me nt ah 85 101 2,1 0,2 23, 2 20 69 0,6 0 0,1 9 31 G adung , K ukus 100 88 0,8 0,3 20, 9 26 47 0,4 0 0 0 32 G adun g Ke rin g 100 322 2,4 0,6 76, 6 39 22 2,2 0 0, 14 7 0 33 G an yon g, M ent ah 65 95 1 0,1 22, 6 21 70 20 0 0,1 10 34 G any ong , K ukus 100 100 0,8 0,2 23, 8 15 65 0,9 0 0 6 35 Ga pl ek 100 338 1,5 0,7 81, 3 80 60 1,9 0 0 0 36 G em bil i 85 95 1,5 0,1 22, 4 14 49 0,8 0 0,1 4 37 H av er m ou t 100 390 14, 2 7,4 68, 2 53 405 4,5 0 0,6 0 38 Ho fa /Ub i Hu ta n 100 127 1,2 0,5 29, 5 30 8 0,7 0 0, 95 4 39 Je ppa L em pe ng an* 100 352 1,3 1,1 84, 1 - - - - - - 40 K ab ur an 100 133 1 0,2 32, 2 0,5 50 0,6 0, 01 41 K ent ang 85 83 2 0,1 19, 1 11 56 0,7 0 0,1 17 42 K en tan g H itam 100 142 0,9 0,4 33, 7 34 75 0,2 0, 02 38 43 K er iba ng 100 137 1,3 1,1 29, 8 45 56 0,8 0 0 0 44 K et el a P oho n ( Si ng ko ng ) 75 146 1,2 0,3 34, 7 33 40 0,7 0 0,1 30 45 K et el a P oho n K uni ng 75 157 0,8 0,3 37, 9 33 40 0,7 48 0,1 30 46 Mi e G any ong * 100 1,1 0, 85 82, 1 - - - - - - - 47 M i G lo so r 100 71 0,2 0,8 15, 9 117 5 0,2 112 0, 07 0 48 Mi e sa gu ke ring * 100 382 4,5 0, 98 88, 9 - - - - - - 49 Mi e sa gu ba sa h* 100 152 0,9 5,6 24, 4 - - - - - -

(52)

50 O yek (d ar i S ing ko ng ) 100 342 2,3 0,1 83, 1 27 61 7,6 0 0,1 0 51 Sen te 86 64 0,6 0,3 14, 8 30 50 1 0 0,1 5 52 Su w eg , M en tah 86 69 1 0,1 15, 7 62 41 4,2 0 0,1 5 53 Suw eg , K ukus 100 98 1,5 0,1 21, 9 50, 2 58 0,8 0 0,1 0 54 Si ng ko ng , K uk us 100 146 1,2 0,3 34, 7 33 40 0,7 0 0 15 55 Si ng ko ng , T ape 100 173 0,5 0,1 42, 5 30 30 0 0 0,1 0 56 Ta les , M en tah 85 98 1,9 0,2 23, 7 28 61 1 3 0,1 4 57 Ta le s, K ukus 100 120 1,5 0,3 28, 2 31 63 0,7 0 0,1 2 58 Tal as P on tian ak 100 163 2,3 0,5 36, 4 45 80 1,7 0 0,2 59 Ta la s Viq ue qu e 100 115 1,8 1,5 25, 9 50 220 0,9 0, 08 60 Ta pi oka (P at i S in gk on g) * 100 362 0,5 0,3 86, 9 - - - - - - 61 Te pung G ar ut (A rrow ro ot ) 100 355 0,7 0,2 85, 2 8 22 1,5 0 0,1 0 62 Te pung G any ong * 100 1,0 1,5 84, 6 - - - - - - - 63 Te pung K ent ang 100 347 0,3 0,1 85, 6 20 30 0,5 0 0,6 0 64 Te pung G apl ek 100 363 1,1 0,5 88, 2 84 125 1 0 0 0 65 Te pung S ag u 100 353 0,7 0,2 84, 7 11, 6 13 1,5 0 0 0 66 Te pung u bi ja la r u ng u* 100 375 3,0 0, 55 89, 5 - - - - - - 67 Te pung u bi ja la r u ng u* 100 375 2,5 0,6 90, 0 - - - - - - 68 Te pung u bi ja la r u ng u* 100 371 4,0 0, 35 88, 0 - - - - - - 69 Te pung ta la s* 100 376 3,4 0,8 88, 7 - - - - - - 70 U bi R um put /L epo k 100 181 2,8 1,2 39, 8 7 50 3,1 0, 48 71 U bi Jal ar M er ah 86 123 1,8 0,7 27, 9 30 49 0,7 963 0,1 22 72 U bi Ja la r P ut ih 86 123 1,8 0,7 27, 9 30 49 0,7 8 0,1 22 73 U bi Ja la r K uni ng 100 119 0,5 0,4 25, 1 30 40 0,4 5743 0, 83 21 74 U bi ba ng ga i* - 118 2,5 0,7 25, 4 - - - - - - 75 U bi J al ar T in ta /K em ay un g 100 108 0,5 0,4 25, 6 30 40 0,5 0 0, 21 24 76 U bi Jal ar R eb us 95 114 1,4 9,6 25, 6 27, 7 0 0,6 296 0,6 10, 2 77 Sa gu A re n K er ing 100 355 0,6 1,1 85, 6 91 167 2,2 0,4 78 Sa gu A ren S eg ar 100 231 0,6 0,2 56, 6 20 20 0,1 0 0,2 0

Gambar

Tabel A.1. Daftar Pangan Sumber Karbohidrat sebagai  Penukar 1 (Satu) Porsi Nasi
Tabel B.1. Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Hewani  Sebagai Penukar 1 (Satu) Porsi Ikan Segar
Tabel B.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein  Hewani
Tabel B.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein  Hewani yang Termasuk Golongan Rendah Lemak
+6

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media flash card terhadap pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan bergizi, beragam, seimbang, dan aman di

Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan dengan buku cerita bergambar tehadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa tentang makanan beragam,

Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan dengan buku cerita bergambar tehadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa tentang makanan beragam,

1) Pemberdayaan kelompok wanita dalam penganekaragaman konsumsi pangan. Kegiatan yang dilakukan antara lain penyuluhan tentang pangan beragam, bergizi, berimbang,

Permasalahan dan tantangan yang perlu diatasi dan diantisipasi dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman adalah : (1)

Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan dengan buku cerita bergambar tehadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa tentang makanan beragam,

menyusui dan wanita usia subur tentang manfaat mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Pcmanfaatan pekarangan dan potensi pangan di sekitar lingkungan

Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat menyusun petunjuk pelaksanaan lomba dengan mengacu pada Pedoman Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan