• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER Nama :_________________________ Umur : _________

Jenis Kelamin :

Beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih: 1. Apakah singakatan dari B2SA?

a. Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman b. Berbumbu, Berasa, Sehat dan Aman c. Banyak, Bervariasi, Selaras dan Aman 2. Tahukah adik apa nama gambar dibawah ini?

a. Segitiga Makanan b. Tumpeng Gizi Seimbang c. Topi Gizi Seimbang

3. Makanan yang bergizi adalah _____

a. Makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh b. Makanan yang mahal

c. Makanan yang enak, dan banyak 4. Mengapa tubuh kita membutuhkan energi?

a. Agar tubuh kita memiliki bahan bakar untuk dapat bergerak, bekerja, dan beraktivitas dengan baik.

b. Agar tubuh kita dapat bersemangat dan ceria. c. Karena energi tersebut diperlukan sehari-hari

5. Zat gizi berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu a. Sumber energi, zat pengatur, dan zat pembangun

b. Sumber karbohidrat, vitamin, dan kalsium c. Sumber energi, protein, dan kalsium

6. Manakah makanan yang merupakan sumber energi? a. Susu, kentang, ikan

b. Nasi, roti, ubi c. Sayur, buah, dan air

7. Manakah makanan yang merupakan sumber zat pembangun ? a. Susu dan tempe

b. Nasi dan roti

c. Kerupuk dan es krim

8. Manakah makanan yang merupakan sumber zat pengatur ? a. Minyak dan tempe

▸ Baca selengkapnya: rencana membina siaga makanan bergizi

(2)

c. Sayur dan buah

9. Manakah makanan dibawah ini yang harus dibatasi jumlahnya atau dimakan sedikit saja ?

a. Apel dan bayam b. Susu dan melon c. Gorengan dan permen

10. Mengapa kita harus makan makanan yang beragam ?

a. Agar makanan kita berwarna-warni sehingga terlihat menarik

b. Agar kekurangan zat gizi pada salah satu jenis makanan dapat dipenuhi dari jenis makanan lainnya

c. Agar tubuh kita tidak bosan memakan makanan yang itu- itu saja 11. Di bawah ini yang termasuk menu makanan beragam adalah ___________

a. Nasi, ikan , sayur bayam, pisang b. Roti, selai kacang, apel, susu

c. Nasi, jagung rebus, bakso goreng, es kelapa

12. Menurut adik makanan yang beragam adalah ____________

a. Makanan yang mengandung zat gizi dan beraneka ragam jenisnya b. Makanan yang banyak

c. Makanan yang enak saja

13. Menurut adik makanan yang seimbang adalah __________

a. Makanan bergizi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh b. Makanan yang dikonsumsi sehari – hari

c. Makanan yang sesuai selera

14. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh kita akan air, sebaiknya kita minum air a. 8 gelas air sehari

b. 8 gelas air seminggu c. 3 gelas air sehari

15. Menurut adik makanan yang aman adalah _____________

a. Makanan yang terhindar dari pencemaran biologis, kimia, dan fisik b. Makanan yang bergizi

c. Makanan yang terlindungi

16. Di bawah ini yang termasuk makanan aman adalah ____________ a. Makanan yang dijual di pinggir jalan tapi rasanya enak b. Makanan yang mempunyai kemasan

(3)

SIKAP MENGENAI MAKANAN BERAGAM BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN

No Pernyataan Sikap

Setuju Tidak Setuju 1 Saya harus makan makanan yang beraneka ragam

2 Makanan yang saya makan harus cukup zat gizi 3 Saya harus makan sangat banyak setiap hari 4 Saya harus rajin makan sayur dan buah setiap hari 5 Saya memilih makan jajanan daripada makan pagi 6 Saya harus sarapan pagi untuk memenuhi gizi

saya disekolah

7 Saya memilih jajan makanan/minuman yang warnanya cerah dan mencolok

(4)

Lampiran 2

TOR

Term of Reference (Kerangka Acuan Kegiatan)

Pemberian Penyuluhan Gizi Melalui Buku Cerita Bergambar Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman A. Pendahuluan

Data terbaru dari Riskesdas tahun 2013, secara nasional prevalensi kurus pada anak umur 5-12 tahun adalah 11,2 persen terdiri dari 4,0 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus. Secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas ) 8,8 persen.

Dengan adanya masalah gizi pada anak sekolah dasar, dibuatlah suatu cara strategis untuk mengatasinya yaitu melalui pemberian informasi berupa penyuluhan gizi dengan media yang menarik dan sesuai dengan sasaran sehingga anak sekolah mudah menerima dan memahami informasi mengenai gizi yang disampaikan. Anak sekolah dasar merupakan kelompok umur yang senang dengan gambar, cerita, dan bermain.

Maka dari itu, pada penelitian ini dibuatlah penyuluhan gizi tentang makanan beragam, bergizi seimbang dan aman melalui buku cerita bergambar, karena anak suka dengan gambar yang penuh warna dan juga alur cerita.

B. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi tentang makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman melalui buku cerita bergambar terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar.

C. Waktu dan Tempat

Waktu : Selasa, 25 Agustus 2015 Pukul : 08.00- selesai

Tempat : Ruang kelas IV, V, VI SD D. Media

(5)

62

E. Pelaksanaan Penyuluhan dengan Buku Cerita Bergambar Tentang Makanan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman

No. Kegiatan Waktu Media

1. a. Meminta izin kepada guru kelas b. Bina suasana, dilakukan agar siswa

kondusif sehingga proses

2. a. instruktur membagikan buku cerita bergambar kepada siswa

b. siswa disuruh membaca buku cerita bergambar selama 20 menit.

c. setelah selesai membaca, diberikan kesempatan kepada peserta untuk

3. a. instruktur menjelaskan kembali point-point penting seperti singkatan dari B2SA, Tumpeng gizi seimbang, makanan sumber energi, protein, vitamin, manfaat memakan makanan yang beragam dan bergizi seimbang serta aman, akibat dari makanan yang tidak aman, jumlah air yang harus dikonsumsi perhari, makanan yang harus dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit, serta ciri-ciri makanan yang tidak aman.

15 menit

4. a. setelah selesai penjelasan,

diberikan kuis 3 buah pertanyaan dan diberi hadiah bagi siswa yang bisa menjawabnya dengan benar.

(6)
(7)
(8)

Lampiran 6

Master Data Pengetahuan dan Sikap Pretest dan Posttest

No Nama

Responden Kelas

Pertanyaan Variabel Pengetahuan (Pretest) Pengpre

Total

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

1 Dina Sri 6 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

2 Berlian 6 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 11

3 Willy Khadafi 6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10

4 Joey Sitepu 6 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11

5 Arya Prasetiawan 6 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

6 Yusuf Raka 6 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 9

7 Bobi 6 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6

8 AnnisaNur 6 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10

9 D'mitri Camelia 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 12

10 Edirman 6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10

11 Sepri Yani 6 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12

12 Amanda Trivani 6 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

13 Yuni Sarah Ruth 6 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10

14 Rifki Maulana 6 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12

15 Prasetyo 6 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 8

16 Fachri Lesmana 6 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8

17 Ivantri Talenta 6 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 10

18 Doupa 6 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 10

19 Indah Lestari 6 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

20 Lidya Sari 6 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 8

(9)

22 Rafhan Andara 6 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9

23 Mutiara 5 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 11

24 Niskar Febriani 5 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 11

25 Rifhan Raditya 5 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 6

26 Ruth Febriani 5 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 8

27 Farah Yumna 5 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12

28 Yulidar 5 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11

29 Tania Ramadani 5 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 8

30 Oscar Jeremia 5 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

31 Iwan 5 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 6

32 Danu Rasetyo 5 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9

33 Deo Indrawan 5 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 5

34 Andini Anggrain 5 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 9

35 Putri Rahmadina 5 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 9

36 Irfan Harianto 5 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 10

37 Tio Nabalho 5 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9

38 BerlianaChintia 5 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12

39 Nabila 5 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 8

40 Rosa Linda 5 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6

41 Erikson 5 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 6

42 Imanuel Surbakti 5 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 9

43 M. RizkyLubis 5 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7

44 M. Irfan Satria 5 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 6

45 AlsaPratama 4 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8

(10)

47 Kezia Agita 4 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

48 Josua 4 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 5

49 May Silvia 4 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 9

50 Aina Mardia 4 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 7

51 Albani 4 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 7

52 Ikhsan Herman 4 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 8

53 Martha Selphoa 4 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8

54 Hanna Lopia 4 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 12

55 Anggun Andini 4 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 8

56 Ayu Hayati 4 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 9

57 Nabel Rangkuti 4 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 8

58 Juli Sari 4 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 7

59 Arif Siddiq 4 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 7

60 Natan Pratama 4 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8

61 Glen Sialoho 4 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5

62 Sappit 4 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5

63 Repaldo 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 5

64 M. Riski Ananda 4 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6

65 Dimas Septian 4 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10

66 Rangga Aditya 4 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6

67 Devi Ramadani 4 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 5

68 Sofi Lestari 4 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 6

69 DeniTapotan 4 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5

70 Josep 4 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 6

(11)

No Nama

Responden Kelas

Pertanyaan Variabel Pengetahuan (Posttest) Pengpost

Total Pp1 Pp2 Pp3 Pp4 Pp5 Pp6 Pp7 Pp8 Pp9 Pp10 Pp11 Pp12 Pp13 Pp14 Pp15 Pp16

1 Dina Sri 6 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13

2 Berlian 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14

3 Willy Khadafi 6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 12

4 Joey Sitepu 6 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14

5 Arya Prasetiawan 6 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13

6 Yusuf Raka 6 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13

7 Bobi 6 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 10

8 AnnisaNur 6 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 D'mitri Camelia 6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14

10 Edirman 6 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12

11 SepriYani 6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13

12 Amanda Trivani 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14

13 Yuni Sarah Ruth 6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14

14 Rifki Maulana 6 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13

15 Prasetyo 6 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13

16 Fachri Lesmana 6 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 11

17 IvantriTalenta 6 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12

18 Doupa 6 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 11

19 Indah Lestari 6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14

20 Lidya Sari 6 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 10

21 Yosua Andreano 6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13

22 Rafhan Andara 6 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13

(12)

24 Niskar Febriani 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 13

25 Rifhan Raditya 5 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 12

26 Ruth Febriani 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 11

27 Farah Yumna 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14

28 Yulidar 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12

29 Tania Ramadani 5 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 10

30 Oscar Jeremia 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14

31 Iwan 5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 11

32 Danu Rasetyo 5 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

33 DeoIndrawan 5 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 9

34 Andini Anggrain 5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 10

35 Putri Rahmadina 5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 11

36 Irfan Harianto 5 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13

37 Tio Nabalho 5 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 11

38 BerlianaChintia 5 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12

39 Nabila 5 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 11

40 Rosa Linda 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 12

41 Erikson 5 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 9

42 Imanuel Surbakti 5 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 10

43 M. Rizky Lubis 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 14

44 M. Irfan Satria 5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 12

45 Alsa Pratama 4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13

46 Berkat Giawa 4 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 11

47 KeziaAgita 4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 11

(13)

49 May Silvia 4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12

50 AinaMardia 4 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 12

51 Albani 4 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 11

52 Ikhsan Herman 4 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12

53 Martha Selphoa 4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 10

54 Hanna Lopia 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 13

55 Anggun Andini 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 12

56 Ayu Hayati 4 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 10

57 Nabel Rangkuti 4 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 10

58 Juli Sari 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 12

59 Arif Siddiq 4 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 7

60 Natan Pratama 4 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10

61 Glen Sialoho 4 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 8

62 Sappit 4 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 9

63 Repaldo 4 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 8

64 M. Riski Ananda 4 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9

65 Dimas Septian 4 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 9

66 Rangga Aditya 4 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 9

67 Devi Ramadani 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 12

68 Sofi Lestari 4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 10

69 DeniTapotan 4 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 9

70 Josep 4 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

(14)

No Nama

Responden Kelas

(15)
(16)
(17)

40 Rosa Linda 5 1 1 1 1 1 1 1 1 8

P1 : Pengetahuan siswa pada soal nomor 1 sebelum penyuluhan Pp1 : Pengetahuan siswa pada soal nomor 1 sesudah penyuluhan PengpreTotal : Total Pengetahuan sebelum penyuluhan

(18)

S1 : Sikap siswa pada soal nomor 1 sebelum penyuluhan Ss1 : Sikap siswa pada soal nomor 1 sesudah penyuluhan Sikappre Total : Total sikap siswa sebelum penyuluhan

(19)

Lampiran 7

Hasil Uji Statistik

1. Hasil Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Frequency Table

Kategori Umur Siswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Perempuan 32 45.1 45.1 45.1

Laki-laki 39 54.9 54.9 100.0

Total 71 100.0 100.0

Kategori skor pre-test pengetahuan siswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Kategori skor post-test pengetahuan siswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 54 76.1 76.1 76.1

Sedang 17 23.9 23.9 100.0

(20)

77

Kategori skor pre-test sikap siswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Kategori skor post-test sikap siswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 49 69.0 69.0 69.0

Sedang 22 31.0 31.0 100.0

Total 71 100.0 100.0

2. Hasil Uji Normalitas data Pengetahuan dan Sikap

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretot Ppostot Spretot Spostot

N 71 71 71 71

Kolmogorov-Smirnov Z 1.044 1.734 1.699 2.042

(21)

78

3. Hasil Pengetahuan denganUji Paired Sample t-test

(22)

79

4. Hasil Sikap dengan Uji Wilcoxon

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Spostot -

Spretot

Negative Ranks 8a 25.44 203.50

Positive Ranks 42b 25.51 1071.50

Ties 21c

Total 71

Test Statisticsb

Spostot - Spretot

Z -4.327a

(23)

Lampiran 7

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

Lampiran 8

Dokumentasi Penelitian

(32)
(33)
(34)
(35)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D.R. 2012. Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar Negeri Lempuyangwangi Yogyakarta. Skripsi. Program Ilmu Studi Perpustakaan Fakultas Adab dan Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Media Buku Cerita Bergambar Terhadap Perubahan Konsumsi Sayur Anak di Paud Cemara Semarang. Journal of Nutrition College. Vol 3 (4).

Dedy, A. 2010. Efektivitas Penyuluhan Terhadap Pola Konsumsi Jajanan Anak Sekolah Yang Mengandung Pemanis Buatan di SD Negeri No. 2 Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.Thesis. Minat Studi Promosi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Demitri, A. 2015. Pengaruh Pendidikan Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Melalui Game Puzzle dan Gambar Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak SDN 067690 Kota Medan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Depkes RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Devi, N. 2012.GiziAnak Sekolah.Jakarta : Kompas.

(36)

Faizah, Umi. 2009. Keefektifan Cerita Bergambar Untuk Pendidikan Nilai dan Keterampilan Berbahasa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Cakrawala Pendidikan. No.3.

Fatmah. 2014. Teori dan Penerapan Media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Gizi. Jakarta: Erlangga.

Fitriani, S. 2011, Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hamida, K. 2012. Penyuluhan Gizi Dengan Media Komik Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Keamanan Makanan Jajanan. Jurnal Kesehaan Masyaraka No. 8(1).

Irianto, K. dan Waluyo., 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama Widya.

Ikada, C.D. 2010. Tingkat Penerimaan Buku Cerita Bergambar Sebagai Media Pendidikan Gizi dan Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan Gizi Anak Sekolah Dasar. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Jayanti, C. 2010. Efektivitas Penyuluhan dan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Gizi Buruk di Kecamatan Medan Denai. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumater Utara, Medan.

Jovita, M. 2006. Perancangan Cergam Kreatif Bertemakan Ular Tangga Berbasis Pengetahuan Umum Untuk Anak Sekolah Dasar Hingga Menengah Di Surabaya. Skripsi. Surabaya: Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra. http://www.digilib.petra.ac.id. Diunduh pada tanggal 27 April 2015.

Khomsan, A. 2010. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan.Jakarta : Raja Grafindo Pustaka.

Liputo, N. I. 2007. Menu Beragam Bergizi Dan Seimbang Untuk Hidup Sehat. Disampaikan Pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang. Universitas Andalas, Padang.

Maulana, M. 2008. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Status Gizi SD Inpres 2 Pannampu. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin Makassar.

(37)

Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar IlmuKesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Puspitasari, L.R. 2013. Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi. Vol 2(1).

Rahmawati, I., Sudargo T., Paramastri, I. 2007. Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol 4 (2).

Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Cet. Ke-6, Bandung : Alphabeta 2009.

Ristiana,S.,M. 2009. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan dengan Status Gizi dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar di SD Negeri No 101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Rostania, M., Aminuddin, S., & Najamuddin, U. 2013. Pengaruah Edukasi Gizi Terhadap Perubahan Peningkatan Pengetahuan dan Gaya Hidup Sedentary pada Anak Gizi Lebih di SDN Sudirman Makassar Kelas 1 Tahun 2013. Program Ilmu Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.

Rosa, Revida. 2011. Pengetahuan Gizi dan Keamanan Pangan Jajanan Serta Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah Dasar di Depok dan Sukabumi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Sari, A.K. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak dan Membaca Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(38)

Sadiman, S.A., Rahardjo. R., Haryono. A., & Rahardjito. 2005. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Siagian, A. 2010. Epidemiologi Gizi. Jakarta : Erlangga.

Sihotang, E.L. 2013. Pengaruh Penyuluhan Gizi Pada Ibu Terhadap Penurunan Berat Badan Balita Overweight dan Obesitas di Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar Tahun 2013. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta : Direktorat Jenderal.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suhardjo. 2007. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara

Supariasa., Bakri, B., & Fajar, I. 2014. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta : EGC.

Syofia. 2014. Pengaruh Penyuluhan Makanan Bergizi Beragam Seimbang Dan Aman dengan Menggunakan Flash Card dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Anak Kelas 1-3 SD Islam Titi Berdikari Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2014. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode eksprimen semu (quasi ekspriment) dengan kelompok perlakuan berperan sebagai kontrol untuk dirinya sendiri (Siagian, 2010). Dengan rancangan menggunakan one group pretest- posttest.

Rancangan ini dapat di gambarkan sebagai berikut:

Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Keterangan:

O1 = Pretest sebelum diberi penyuluhan gizi pada anak sekolah dasar tentang makananan beragam, bergizi seimbang, dan aman melalui buku cerita bergambar.

O2 = Posttest sesudah diberi penyuluhan gizi pada anak sekolah dasar tentang makananan beragam, bergizi seimbang, dan aman melalui buku cerita bergambar.

(40)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat melakukan penelitian penyuluhan gizi melalui buku cerita bergambar di SDN 060895 Medan yang beralamat di Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Kota Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan April sampai bulan Agustus tahun 2015.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak SDN 060895 Padang Bulan Kecamatan Medan Baru kelas IV, V, dan VI yang berjumlah 71 siswa. Dengan perincian kelas IV sebanyak 27 orang, kelas V sebanyak 22 siswa, kelas VI sebanyak 22 siswa. Pemilihan sasaran penelitian pada kelas IV, V, dan VI karena mereka sudah lancar dalam membaca dan merupakan masaperiode emas membaca yaitu 8-12 tahun (Backes dalam Ikada, 2010).

3.3.2 Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah anak sekolah yang kelas IV, V, dan VI yang berjumlah 71 orang anak.

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

(41)

3.4.2 Data Sekunder

Data berupa jumlah dan biodata siswa kelas IV, V, dan VI yang diperoleh melalui sekolah tempat peneliti melakukan penelitian.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan gizi melalui buku cerita bergambar dan variabel dependen adalah pengetahuan dan sikap anak SDN 060895 Medan.

3.6 Definisi Operasional

1. Penyuluhan gizi adalah pemberian informasi tentang makanan beragam, bergizi seimbang dan aman menggunakan media buku cerita bergambar.

2. Buku cerita bergambaradalah buku yang menceritakan tentang makanan sehat berupa gambar yang mengilustrasikan teks.

3. Pengetahuan gizi adalah segala sesuatu yang diketahui anak sekolah dasar tentang makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. 4. Sikap yaitu segala sesuatu yang direspon oleh anak sekolah dasar

terhadap makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman sebelum dan sesudah penyuluhan.

(42)

3.7 Pelaksanaan Penelitian 1. Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian yang dilakukan di SDN 060895 Medan.

2. Menyusun rencana pemberian intervensi

Penyusunan rencana pemberian intervensi berupa penyusunan proposal penelitian.

3. Pengumpulan data tahap pertama (pretest)

Pengumpulan data tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015. Pemberian berupa kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman yang dilakukan sebanyak 1 kali yaitu satu hari sebelum pemberian intervensi yang dilakukan di SDN 060895 Medan.

4. Pelaksanaan pemberian intervensi

Pemberian intervensi dilakukan pada hari rabu tanggal 26 Agustus 2015 dengan menggunakan media buku cerita bergambar tentang makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman kepada responden.

Berikut tahapan pelaksanaan pemberian intervensi:

a. Meminta izin kepada guru kelas yang mengajar terlebih dahulu. b. Bina suasana, dilakukan agar siswa kondusif sehingga proses

(43)

dalam berinteraksi selama penyuluhan menggunakan buku cerita bergambar selama 10 menit.

c. Instruktur membagikan buku cerita bergambar kepada siswa. d. Siswa disuruh membaca buku cerita bergambar selama 20 menit. e. Setelah selesai membaca, diberikan kesempatan kepada peserta

untuk bertanya dan juga kesempatan untuk menceritakan kembali isi buku cerita bergambar.

f. Instruktur menjelaskan kembali point-point penting seperti singkatan dari B2SA, tumpeng gizi seimbang, makanan sumber energi, protein, vitamin, dan mineral, manfaat mengonsumsi makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman, akibat dari makanan yang tidak aman, jumlah air yang harus dikonsumsi perhari, dan ciri-ciri makanan yang tidak aman selama 15 menit. g. Setelah selesai penjelasan diberikan kuis 3 buah pertanyaan dan

diberi hadiah bagi siswa yang bisa menjawabnya dengan benar selama 15 menit.

5. Pengumpulan data tahap kedua (posttest)

Pengumpulan data tahap kedua dilakukan pada hari sabtu tanggal 29 Agustus 2015, empat hari setelah pemberian penyuluhan gizi diberikan pada anak sekolah, dilakukan pengumpulan data tahap kedua yaitu posttest, seperti halnya pada pengumpulan data tahap pertama dengan

(44)

6. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan editing dan coding serta dilanjutkan dengan entry data dengan menggunakan komputer. Selanjutnya dilakukan analisis data dan penyusunan laporan penelitian.

3.8 Aspek Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi adalah dengan menggunakan skala Guttman (Riduwan, 2005).Sebelumnya setiap jawaban diberi nilai terlebih dahulu, setiap jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban yang salah bernilai 0. Kemudian nilai yang ada ditotal secara keseluruhan. Berdasarkan jumlah nilai dari aspek pengetahuan yang ada, dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :

1. Baik, responden dikategorikan baik bila skor jawaban >75% dari nilai tertinggi yaitu12 – 16.

2. Sedang, responden dikategorikan sedang bila skor jawaban 40%-75% dari nilai tertinggi yaitu 7 – 11.

3. Kurang, responden dikategorikan kurang bila skor jawaban <40% dari nilai tertinggi yaitu 0– 6.

Sikap diukur melalui pernyataan dengan menggunakan skala Guttman (Riduwan, 2005), jika responden memilih sikap baik pada pernyataan akan diberi nilai 1, jika memiliki sikap tidak baik akan diberi nilai 0. Berdasarkan jumlah nilai dari aspek sikap yang ada, dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :

(45)

2. Sedang, responden dikategorikan sedang bila skor jawaban 40%-75% dari nilai tertinggi yaitu 4 - 6.

3. Kurang, responden dikategorikan kurang bila skor jawaban < 40% dari nilai tertinggi yaitu 0 - 3.

3.9 Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.9.1 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dilakukan dengan menggunakan softwere komputer. Melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Editing, kegiatan yang dilakukan untuk pengecekan kuesioner dan perbaikan isi formulir.

2. Coding, setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan peng “kodean” yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data atau angka bilangan.

3. Data entry atau processing, data yang sudah di “coding”, dimasukkan ke dalam program atau software komputer.

4. Cleaning, mengecek kembali apakah data yang sudah dimasukkan tidak ada kesalahan-kesalahan kode ataupun ketidaklengkapan data.

3.9.2 Analisis Data

Data dianalisis dengan teknik analisa kuantitatif serta menggunakan uji Paired sample t-test untuk melihat perbedaan pengetahuan dan uji Wilcoxon

(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan terletak di Jalan Letjen Jamin Ginting No. 303 Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. Luas sekolah ini sebesar 1.160 m2. Sekolah ini berdekatan dengan jalan raya sehingga banyak akses pedagang untuk berjualan dipinggir sekolah.

Saat ini sekolah dipimpin oleh Zaniba Pohan, S.Pd. Jumlah tenaga pengajar yang terdapat di sekolah ini adalah sebanyak 17 orang dengan rata-rata pendidikan terakhir Sarjana (S1), sebagaimana yang tercantum pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Pendidikan Terakhir Tenaga Pengajar di SDN 060895

Medan

No. Pendidikan Jumlah (n)

1 S1 16

2 D2 1

Total 17

Sumber : Tata Usaha SDN 060895 Medan

(47)

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Murid SDN 060895 Medan No. Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)

1. Jenis Kelamin

Sumber : Tata Usaha SDN 060895 Medan

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dibagi atas jenis kelamin dan umur responden. Dalam penelitian ini jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada perempuan yaitu 39 orang (54,9%) sedangkan perempuan berjumlah 32 orang (45,1%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini :

Table 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)

1 Perempuan 32 45,1

2 Laki-laki 39 54,9

Total 71 100,0

Ditinjau dari segi umur kelompok responden terbesar berada pada umur 10 tahun, yaitu sebanyak 27 orang (37,5%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Umur (tahun) Jumlah (n) Persentase (%)

1 8-9 19 26,8

2 10-12 52 73,2

(48)

4.3 Gambaran Pengetahuan Responden Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Penyuluhan Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman

Hasil pretest dan posttest, dapat diketahui dari tabel 4.3 bahwa pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan. Pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan berada pada kategori sedang sebanyak 42 orang (59,2%), paling sedikit kategori baik sebanyak 11 orang (15,5%) dan masih ada yang dalam kategori kurang baik sebanyak 18 orang (25,4%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman sebelum penyuluhan masih dalam kategori sedang dan kategori kurang baik.

(49)

Sementara itu setelah dilakukan posttest didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan responden terbanyak sesudah diberikan penyuluhan gizi adalah pada kategori baik sebanyak 54 orang anak (76,1%) dan kategori sedang sebanyak 17 orang anak (23,9%) dan tidak ada lagi responden memiliki pengetahuan yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden sesudah diberikan penyuluhan gizi pada umumnya mengalami peningkatan jumlah responden menjadi kategori baik dan kategori sedang. Hal ini dijelaskan pada tabel 4.5 dibawah ini :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pretest dan Posttest Penyuluhan Gizi dengan Buku Cerita Bergambar

Pengetahuan Pretest Posttest

n % N %

Baik 11 15,4 54 76,1

Sedang 42 59,2 17 23,9

Kurang 18 25,4 0 0

Total 71 100,0 71 100,0

(50)
(51)

Tabel 4. 6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman

No. Pertanyaan Pretest Posttest

n % n %

1. Apakah singkatan dari B2SA?

a. Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman b. Berbumbu, Berasa, Sehat dan Aman c. Banyak, Bervariasi, Selaras dan Aman

47 2. Tahukah adik apa nama gambar dibawah ini?

a. Segitiga makanan

3. Makanan yang bergizi adalah _____

a. Makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh

b. Makanan yang mahal

c. Makanan yang enak, dan banyak

66 4. Mengapa tubuh kita membutuhkan energi?

a. Agar tubuh kita memiliki bahan bakar untuk dapat bergerak, bekerja, dan beraktivitas dengan baik.

b. Agar tubuh kita dapat bersemangat dan ceria c. Karena energi tersebut diperlukan sehari-hari

33 5. Zat gizi berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3

kelompok, yaitu

a. Sumber energi, zat pengatur, dan zat pembangun b. Sumber karbohidrat, vitamin, dan kalsium c. Sumber energi, protein, dan kalsium

10

6. Manakah makanan yang merupakan sumber

energi?

7. Manakah makanan yang merupakan sumber zat

(52)

Lanjutan Tabel 4.6

No. Pertanyaan Pretest Posttest

n % n %

8. Manakah makanan yang merupakan sumber zat

pengatur ?

a. Minyak dan tempe b. Tahu dan daging ikan c. Sayur dan buah 9. Manakah makanan dibawah ini yang harus dibatasi

jumlahnya atau dimakan sedikit saja___ a. Apel dan bayam 10. Mengapa kita harus makan makanan yang beragam?

a. Agar makanan kita berwarna-warni sehingga terlihat menarik

b. Agar kekurangan zat gizi pada salah satu jenis makanan dapat dipenuhi dari jenis makanan lainnya

c. Agar tubuh kita tidak bosan memakan makanan yang itu- itu saja

11. Di bawah ini yang termasuk menu makanan beragam adalah

a. Nasi, ikan , sayur bayam, pisang b. Roti, selai kacang, apel, susu

c. Nasi, jagung rebus, bakso goreng, es kelapa

42 12. Menurut adik makanan yang beragam adalah _

a. Makanan yang mengandung zat gizi dan beraneka ragam jenisnya

b. Makanan yang banyak c. Makanan yang enak saja

57 13. Menurut adik makanan yang seimbang __

a. Makanan bergizi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh

b. Makanan yang dikonsumsi sehari – hari c. Makanan yang sesuai selera

54 14. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh kita akan air,

sebaiknya kita minum air _

a. 8 gelas air sehari b. 8 gelas air seminggu c. 3 gelas air sehari 15. Menurut adik makanan yang aman adalah

(53)

Lanjutan Tabel 4.6

Pertanyaan Pretest Posttest

n % n %

Di bawah ini yang termasuk makanan aman adalah a. Makanan yang dijual di pinggir jalan tapi

rasanya enak

b. Makanan yang mempunyai kemasan

c. Makanan yang berkemasan tapi warnanya

Hasil distribusi frekuensi pengetahuan dianalisis dengan menggunakan uji Paired sample t-test untuk menguji pengaruh penyuluhan makanan beragam,

bergizi seimbang, dan aman dengan menggunakan buku cerita bergambar terhadap pengetahuan responden dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test dengan α = 0,05.

Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa rerata responden meningkat dengan perbedaan nilai pretest dan posttest4,338 dan nilai probabilitas (p= 0,000). Oleh karena (p <0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

yang signifikan pada variabel pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini dijelaskan pada tabel 4.7 dibawah ini :

Tabel 4.7 Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Pengetahuan Responden Melalui Buku Cerita Bergambar

4.4 Gambaran Sikap Responden Sebelum (Pretest) dan Sesudah (Posttest) Penyuluhan Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman

(54)

(49,3%) tidak setuju untuk makan makanan yang beragam, banyak anak yang setuju untuk makan dengan porsi yang banyak setiap hari 22 orang anak (31,1%), begitu juga pada pertanyaan sikap anak lebih memilih makan gorengan daripada buah sebanyak 15 orang anak (21,1%). Distribusi frekuensi sikap responden dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pretest dan Posttest Penyuluhan dengan Buku Cerita Bergambar

Sikap Pretest Posttest

n % n %

Baik 32 45,1 49 69,0

Sedang 38 53,5 22 31,0

Kurang 1 1,4 0 0

Total 71 100,0 71 100,0

(55)

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman

No. Pertanyaan Pretest Posttest

Setuju Tidak

3. Saya harus makan sangat banyak setiap hari

22 31,0 49 69,0 30 42,3 41 57,7

4. Saya harus rajin makan sayur dan buah setiap hari

68 95,8 3 4,2 68 95,8 3 4,2

5. Saya memilih makan

jajanan daripada makan pagi

63 88,7 8 11,3 63 88,7 8 11,3

6. Saya harus sarapan pagi untuk memenuhi gizi saya

(56)

Hasil distribusi frekuensi sikap dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxonyaitu uji non parametrik dari Paired sample t-test karena data tidak berdistribusi normal, untuk melihat pengaruh penyuluhan gizi melalui buku cerita bergambar terhadap sikap responden dengan membandingkan hasil pretest dan posttest dengan α=0,05.

Tabel 4.10 Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Sikap Responden Melalui Buku Cerita Bergambar

Berdasarkah hasil analisis Wilcoxon diperoleh nilai Z= -4,327, nilai probabilitas (p=0,000). Ho ditolak karena (p<0,05) maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan pada variabel sikap sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan buku cerita bergambar.

VariabelSikap Mean Rank Z p

Pretest Posttest

25,44

(57)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar

Pengetahuan adalah hasil tahu, yang akan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan pemahaman seseorang akan suatu hal yang didapat baik secara formal maupun informal, dan merupakan hal yang sangat penting untuk terjadinya proses perilaku. Anak-anak relatif lebih mudah dididik pada usia sekolah dibanding pada usia sesudah maupun sebelumnya, karena itu sangat tepat jika anak sekolah dasar ditanamkan dasar-dasar pengetahuan gizi (Sadli 1990 dalam Ristiana 2009).

Menurut WHO dalam Notoatmodjo (2003) salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga menimbulkan kesadaran yang pada akhirnya orang itu akan memilih sikap yang sesuai dengan pengetahuannya. Salah satu upaya pemberian informasi yang dapat dilakukan adalah dengan penyuluhan.

(58)

Pengukuran pengetahuan anak mengenai makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman dilakukan dengan menggunakan tes. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari responden (Notoatmodjo, 2003). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan pilihan berganda (Multiple Choise Test).

Hasil nilai posttest siswa lebih tinggi dari hasil nilai pretest. Pada hasil pretest didapatkan bahwa kategori pengetahuan anak berada dalam kategori

sedang sebanyak 42 orang (59,2%), paling sedikit berada pada kategori baik sebanyak 11 orang (15,5%) dan masih ada dalam kategori kurang baik sebanyak 18 orang (25,4%). Hasil posttest pengetahuan anak dalam kategori baik sebanyak 54 orang (76,1%) tingkat pengetahuan sedang sebanyak 17 orang (23,9%) dan tidak ada lagi responden memiliki pengetahuan yang kurang baik. Sehingga dapat diartikan bahwa ada pengaruh positif penyuluhan terhadap pengetahuan siswa tentang makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman.

(59)

Ketidaktahuan akan gizi yang baik pada anak ataupun orang tua karena rendahnya pendidikan gizi tentang makanan yang baik bagai anak menyebabkan perilaku salah dalam mengomsumsi zat gizi (Demitri, 2015). Menurut Notoatmodjo (2003) salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan pada akhirnya orang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut.

Pada masa anak-anak, bermain merupakan sarana edukasi yang penting dalam mengeksplorasi otak. Gambar merupakan media yang efektif untuk mengungkapkan gagasan karena lebih mudah dicerna. Oleh karena itu, konsep pendidikan yang sesuai pada masa ini adalah konsep pendidikan yang dipadukan dengan bermain. Menurut Nurhaida dkk, (2010) buku cerita bergambar sangat efektif dijadikan sebagai media pembelajaran petani kopi, peranan gambar dalam peningkatan dayat tarik dalam komunikasi cetak. Daya tarik tinggi yang mejadi aset awal bagi pembaca untuk memahami setiap isi pesan yang dituangkan dan setiap halaman media cerita bergambar. Oleh karena itu, konsep pendidikan yang sesuai pada masa ini adalah konsep pendidikan yang dipadukan dengan bermain. Salah satu konsep yang menyenangkan adalah dengan buku cerita bergambar

(60)

media komik lebih efektif daripada tanpa media komik. Keunggulan media gambar menimbulkan kreatifitas siswa yang beragam dalam membahasakannya, dapat memperjelas suatu permasalahannya dengan melihat gambar yang jelas dan sesuai dengan pokok pembahasan siswa akan lebih mengerti materi yang disampaikan.

Setelah dilakukan penyuluhan dengan buku cerita bergambar diperoleh hasil posttest pengetahuan siswa terbanyak berada pada tingkat baik. Perubahan dan peningkatan nilai pengetahuan pada responden dimungkinkan karena berbagai hal yang berkaitan dengan proses penyuluhan diantaranya adalah materi yang terdapat dalam media buku cerita bergambar yang menarik minat responden, gambar berwarna yang menarik, kalimat yang mudah dipahami responden, sehingga responden mudah memahami isi materi pendidikan kesehatan.

Menurut Aini (2012) menyatakan bahwa alam pikir anak adalah gambar, dengan kata lain bahasa alam pikir anak adalah bahasa gambar, sehingga semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di alam pemikirannya dalam bentuk konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri. Buku cerita bergambar berisi konsep yang berseri, ringkas, konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak, gaya penulisan yang sederhana serta ilustrasi yang melengkapi teks (Faizah, 2009).

(61)

menyimak dan membaca pada anak, dapat diketahui dari nilai posttest yang lebih baik dari pretest. Penggunaan media cerita bergambar melibatkan emosi sehingga anak merasa senang dan penasaran terhadap buku yang dibacanya.

Hal ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Astuti (2012) mengenai penyuluhan kesehatan tentang kecacingan terhadap pengetahuan dan sikap siswa dengan menggunakan cerita bergambar. Hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji wilcoxon, terbukti secara signifikan ada perbedaan pengetahuan kelompok yang diberi penyuluhan dengan cerita bergambar (100%) dibandingkan kelompok yang hanya diberi ceramah (95,1%).

Penelitian yang dila kukan Sari (2012) mengenai peningkatan pengetahuan ibu tentang MP-ASI sesudah diberi penyuluhan dengan media booklet di kelurahan Luwang Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan media booklet.

Penelitian yang dilakukan Pratama (2013) menyatakan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat siswa SDN 1 Mandong. Pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan (5,8%) dan meningkat menjadi (32,7%) setelah diberikan pendidikan kesehatan.

(62)

pengetahuan anak tentang makanan bergizi beragam berimbang, sebelum penyuluhan kategori kurang (67,2%) sesudah penyuluhan kategori sedang (94,0%).

Penelitian lainnya yang dilakukan Demitri (2015) mengenai pola gizi seimbang menujukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan anak sekolah dasar setelah diberi pedidikan gizi.

Pada penelitian Ikada (2010) menunjukkan bahwa ada pengaruh buku cerita bergambar terhadap peningkatan pengetahuan gizi anak, sebelum penyuluhan tergolong kurang (56 %) menjadi baik (82,4%) yang berarti buku cerita bergambar efektif dan meningkat skor pengetahuan anak tentang pengetahuan gizi (p<0,05).

Saat dilakukan penelitian di SDN 060895 Medan penyuluhan gizi dengan menggunakan buku cerita bergambar ada perubahan pengetahuan dari kategori baik sebanyak (15,5%) meningkat menjadi (76,1%). Saat diberikan buku cerita bergambar anak-anak tampak antusias dan senang untuk membacanya, karena anak menyukai cerita yang dilengkapi dengan gambar-gambar.

(63)

wilcoxon (non parametrik Paired sample t-test) diketahui bahwa ada pengaruh penyuluhan gizi terhadap sikap siswa terhadap pemilihan makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Hasil nilai posttest siswa lebih tinggi dari hasil nilai pretest. Pada hasil pretest didapatkan bahwa kategori sikap anak berada dalam kategori sedang

sebanyak 38 orang (53,5%), dan berada pada kategori baik sebanyak 32 orang (45,1%) , dan kategori kurang baik 1 orang (1,4%). Hasil post-test pengetahuan anak dalam kategori baik sebanyak 49 orang (69%) tingkat pengetahuan sedang sebanyak 22 orang (31%).

Sikap siswa yang pada saat pretest termasuk pada tingkat sedang, hal ini menunjukkan bahwa sikap siswa umumnya sudah cukup baik untuk memilih makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman. Hasil penelitian ini sejalan dengan Maulana (2012), bahwa sikap anak sebagian besar positif (96,3%) mengenai gizi meski rata-rata pengetahuan tentang gizi masih kurang. Sikap gizi bisa dipengaruhi kebudayaan, kebiasaan makan dirumah dan tempat anak bersekolah.

(64)

akan bertahan lebih lama sehingga terbentuk sikap yang positif dan perilaku yang baik (Notoatmodjo, 2007).

Peningkatan skor siswa sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syofia (2014) mengenai pengaruh penyuluhan makanan bergizi beragam seimbang dan aman dengan menggunakan flash card dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap anak kelas 1-3 SD Islam Titi Berdikari Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2014 terbukti bahwa penyuluhan dengan media flash card berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan dan sikap anak sekolah, sikap siswa sebelum medapat penyuluhan kategori cukup (70,2%), sesudah mendapatkan penyuluhan sikap siswa meningkat menjadi kategori baik (76,1%).

Hasil serupa penelitian yang dilakukan Jayanti (2010) mengenai efektifitias penyuluhan dan media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita gizi buruk di kecamatan Medan Denai, yang dianalisi dengan uji Paired t-test terbukti bahwa penyuluhan dengan media leaflet berpengaruh secara

signifikan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita gizi buruk, sikap ibu sebelum penyuluhan diberikan penyuluhan dengan media leaflet (8,46%), sesudah diberikan penyuluhan dengan media leaflet (14,23%) . Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan dengan menggunakan media dapat menarik perhatian responden dalam memberikan informasi kesehatan sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran.

(65)

seseorang terhadap objek. Dalam hal ini, sikap siswa terhadap pemilihan makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman dipengaruhi oleh kepercayaan yang didapatkan dan penginderaan terhadap gambar atau objek pada buku cerita bergambar yang dikenalkan selama proses penyuluhan. Oleh karena itu buku cerita bergambar mempermudah siswa untuk mengenal makanan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk gambar.

Namun pada pernyataan tentang makanan beragam yaitu tentang kepedulian siswa untuk makanan beragam banyak siswa yang tidak mengerti dan tidak setuju untuk memakan makanan beragam. Hal ini dikarenakan siswa tidak tahu maksud dari makanan yang beragam. Tapi setelah diberi penyuluhan banyak siswa yang setuju untuk mengkonsumsi makanan yang beragam.

(66)

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih saya ucapkan kepada Anestia Rovitri, SKM yang membantu dan meluangkan waktunya dalam pembuatan illustrasi media buku cerita bergambar yang digunakan sebagai bahan intervensi dalam penelitian.

(67)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

1. Pengetahuan siswa sebelum mendapatkan penyuluhan dengan media buku cerita bergambar sebagian besar berada pada kategori cukup (59,5%) dan baik (15,5%), setelah mendapatkan penyuluhan dengan buku cerita bergambar meningkat menjadi kategori baik (76,1%), dan cukup (23,9%). 2. Sikap siswa sebelum mendapatkan penyuluhan dengan media buku cerita

bergambar sebagian besar berada pada kategori cukup (53,5%), dan baik (45,1%), setelah mendapatkan penyuluhan dengan media buku cerita bergambar meningkat menjadi kategori baik (69%), dan cukup (31%). 3. Penyuluhan tentang makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman

dengan buku cerita bergambar berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap siswa sekolah dasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan yang berpengaruh positif antara pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah penyuluhan, sehingga penyuluhan dengan buku cerita bergambar dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa.

6.2 Saran

(68)
(69)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyuluhan Gizi

Masyarakat mampu berperan aktif seperti yang diinginkan maka diperlukan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan sikap yang positif dalam bidang kesehatan. Pengetahuan dan sikap merupakan ranah perilaku kesehatan masyarakat sehingga perlu ditingkatkan.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu melalui pendekatan edukasi. Pendekatan edukasi bertujuan agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, dan memberikan informasi. Proses perubahan perilaku akan menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap mental, sehingga mereka tahu mau dan mampu melaksanakan perubahan perubahan yang lebih baik (Setiana, 2005).

Penyuluhan gizi di masyarakat merupakan upaya pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku, maka terjadi proses komunikasi antar provider dan masyarakat. Penyuluhan gizi merupakan suatu pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan dan mempertahankan gizi baik. Dari proses komunikasi ini ingin diciptakan masyarakat yang mempunyai sikap mental dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Suharjo dalam Emilia, 2008).

(70)

yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedy (2010), bahwa penyuluhan efektif untuk menurunkan angka rata-rata pola konsumsi jajanan anak sekolah yang mengandung pemanis buatan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyawati (2010) bahwa penyuluhan meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa dalam pencegahan demam berdarah dengue di Kecamatan Denai.

Oleh karena itu penyuluhan merupakan salah satu upaya pendekatan edukatif yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar mengenai gizi.

2.2 Media Penyuluhan Gizi

Menurut Van Deb Ban dan Hawkins yang dikutip oleh Lucie (2005), pilihanseorang agen penyuluhan terhadap suatu metode atau teknik penyuluhan sangat tergantungpada tujuan khusus yang ingin dicapai. Untuk dapat menyampaikan pesan secara jelas dan dapat dimengerti makapenyuluhan memerlukan media.

(71)

Media penyuluhan gizi adalah alat bantu yang digunakan dalam melaksanakan penyuluhan gizi. Media akan membantu saat melakukan proses penyuluhan sehingga sasaran akan lebih memahami isi/ pesan yang disampaikan. Daya tarik yang tinggi akan menjadi aset awal bagi partisipan untuk mencermati setiap isi pesan yang dituangkan dalam media.

2.2.1 Macam-Macam Media

Pada garis besarnya hanya ada tiga macam alat bantu atau media yaitu (Notoatmodjo, 2007) :

1. Alat bantu lihat (visual aids), yaitu media yang membantu menstimulasi indra mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan. Alat ini ada dua bentuk yaitu :

a. Alat yang diproyeksikan seperti slide, flim, dan flim strip.

b. Alat yang tidak diproyeksikan seperti gambar , peta, bola dunia, boneka dan bagan.

2. Alat bantu dengar (audio aids), yaitu media yang membantu menstimulasikan indra pendengar pada proses penyampaian bahan pendidikan/ pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, dan pita suara. 3. Alat bantu lihat-dengar (Audio Visual Aids), yaitu media yang mempunyai

(72)

2.2.2 Buku Cerita Bergambar

Saat proses penyuluhan agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, sasaran dapat menerima pesan dengan jelas dan tepat maka dibutuhkan suatu alat bantu atau media. Salah satu media yang sederhana dan mudah dibuat dengan bahan setempat yaitu media yang berupa cetakan atau grafis. Media grafis termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya.

Media cetakan dan grafis termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan. Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar, simbol-simbol yang mengandung arti, disebut media grafis. Secara khusus grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat dilupakan atau di abaikan bila tidak digrafiskan. Beberapa contoh media grafis yaitu gambar, sketsa, diagram, grafik, kartun, poster, buletin, buku cerita bergambar dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007)

(73)

Buku bergambar merupakan salah satu strategi dalam menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya. Buku bergambar menjadi daya tarik untuk semangat membaca buku. Ilustrasi yang disiratkan dalam bacaan memperjelas makna kata. Karena ilustrasi merupakan teks visual dengan maksud agar buku tampil menarik dan anak tertarik untuk membaca buku (Nurgiyanto dalam Astuti, 2012).

Menurut Nurhaida (2007) studi yang dilakukan oleh Parlato dkk, (1980) di negara-negara Asia Selatan, Amerika Latin, dan Afrika menyatakatan bahwa buku cerita bergambar dapat digunakan dengan hasil yang sangat mengesankan untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan mengenai nurtiris, kesehatan, keluarga berencana, dan demografi pada masyarakat yang tendah tingkal literasinya. Buku cerita bergambar merupakan media grafis berupa bacan yang berisi pesan-pesan berbentuk literal yang dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi untuk memperjelas isi pesan- pesannya.

Cerita bergambar memiliki beberapa sifat dan fungsi, yaitu untuk menjelaskan keadaan yang dilihat atau hal fakta, memvisualisasikan apa yang diimajinasikan, memvisualisasikan ide atau konsep (biasanya dalam bentuk simbolisasi). Berfungsi pula untuk menghias, yang biasa disebut dekoratif dengan tujuan untuk memperindah, menambah nilai estetis karya sehingga memberikan daya tarik dan memenuhi kepuasan estetis bagi pengamatnya.

(74)

khususnya. Layout yang digunakan adalah salah satu dari jenis layout cerita bergambar maupun gabungan dari kesemuanya yang ditata secara baik, sedangkan gambar dalam cergam dapat berupa gambar tangan secara manual, hasil olahan komputer maupun berupa dokumentasi hasil fotografi.Teks dalam cergam lebih menitikberatkan pada bentuk huruf dan kesesuaian jenis font yang digunakan serta penempatan dalam layout (Jovita dalam Ikada, 2010). Pembuatan buku cerita bergambar dalam penelitian ini dilakukan secara semi manual. Dimana penggambaran, pewarnaan dan penulisan teks dilakukan secara komputerisasi.

Anak sekolah dasar memiliki kertertarikan yang tinggi terhadap gambar visual dan juga terhadap cerita. Ketertarikan tersebut akan sangat penting bagi tercapainya penyampain informasi gizi (Christ dalam Faizah, 2009). Buku cerita bergambar merupakan salah satu media yang bisa dijadikan untuk meningkatkan pengetahuan anak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ikada (2010) terhadap 81 orang anak sekolah dasar bahwa buku yang paling banyak dipilih oleh anak sekolah sebagai buku yang disukai yaitu komik, buku cerita bergambar, buku sekolah, enksiklopedi, majalah dan novel. Hal ini menunjukkan bahwa buku cerita bergambar merupakan media yang menyenangkan serta disukai anak-anak.

(75)

lebih memahami hubungan cerita dan gambar, juga menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktifitas membaca untuk dapat memperoleh informasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Umi (2009) kepada anak sekolah dasar menyatakan bahwa hasil belajar keterampilan berbahasa (menyimak, membaca) siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan cerita bergambar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelompok yang diberi pelajaran tanpa menggunakan cerita bergambar. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa dalam mengikuti proses pembelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan cerita bergambar,mereka memiliki ketertarikan dan keaktifan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengalami proses pembelajaran bahasa Indonesia tanpa menggunakan cerita bergambar.

Hal ini senada dengan penilitan yang dilakukan oleh Nurhaida, dkk (2005) bahwa media buku cerita bergambar sangat efektif dalam menyampaikan praktek-praktek penanaman kopi yang baik kepada petani kopi. Setting setempat atau latar belakang fisik mampu meningkatkan keterlibatan dan daya tarik atau gratifikasi terhadap media cerita bergambar sehingga pemahaman sasaran terhadap isi lebih tinggi.

2.3 Anak Sekolah Dasar

Anak sekolah dasar adalah anak yang berumur 6-12 tahun. Kelompok ini berada pada masa pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dan apabila kekurangan zat gizi maka akan terjadi gangguan gizi atau kesehatannya.

(76)

banyak tenaga. Anak akan banyak berada di luar rumah untuk jangka waktu antara 4-5 jam. Aktivitas fisik anak semakin meningkat seperti pergi dan pulang sekolah, bermain dengan teman, akan meningkatkan kebutuhan energi. Apabila anak tidak memperoleh energi sesuai kebutuhannya maka akan terjadi pengambilan cadangan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, sehingga anak menjadi lebih kurus dari sebelumnya (Khomsan, 2010).

Masalah-masalah yang timbul pada kelompok anak sekolah antara lain berat badan rendah, defisiensi Fe (kurang darah), dan defisiensi vitamin E. Masalah ini timbul karena pada umur ini anak banyak kegiatan di sekolah maupun di lingkungan rumah tangganya dan sangat aktif bermain. Di pihak lain, anak kelompok ini kadang-kadang nafsu makannya menurun, dengan demikian terjadi ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar atau konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang diperlukan (Notoatmodjo, 2003).

2.3.1 Rekomendasi Gizi Untuk Anak Sekolah Dasar

Ada enam rekomendasi gizi yang perlu diperhatikan (Devi, 2012) yaitu : 1. Konsumsi Menu Gizi Seimbang

(77)

2. Sesuaikan Konsumsi Zat Gizi dengan Angka Kecukupan Gizi

Anak usia sekolah 10-15 tahun mempunyai kebutuhan kalsium 1.000 mg per hari yang merupakan kebutuhan tertinggi karena pada usia tersebut anak dalam pertumbuhan tinggi badan yang pesat sehingga membutuhkan kalsium yang banyak untuk pertumbuhan tulang. Kebutuhan zat besi pada wanita lebih tinggi dibandingkan laki-laki karena zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah untuk persiapan periode menstruasi bagi wanita.

3. Sarapan Pagi

Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak agar dapat berkonsentrasi disekolah. Banyak penelitian membuktikan bahwa sarapan teratur membuat anak lebih berprestasi disekolah daripada anak yang tidak sarapan. Studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak-anak yang sarapan pagi lebih mudah dalam belajar, lebih berkonsentrasi, lebih kreatif dan lebih cepat bekerja.

4. Hindari Makanan Berisiko

Anak sekolah harus menghindari makanan yang beresiko, menghindari makanan manis yang berlebih, kurangi makanan junk food, kurangi makanan yang terlalu asin, dan hindari makanan yang berwarnam mencolok.

5. Hindari merokok, dan hindari minuman beralkohol. 2.4 Pengetahuan Gizi

Gambar

Gambar 8.1 Suasana siswa sedang membaca buku cerita bergambar di kelas VI
Gambar 8.4 Instruktur menjelaskan point penting dari buku cerita bergambar
Gambar 8.5 Siswa bertanya kepada instruktur pertanyaan terkait penyuluhanGambar 8.6 Instruktur foto bersama dengan para siswa
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Pada tahap perencanaan dirancang perangkat dan instrumen pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Enam Anggota Pramuka SMA Negeri 2 Ngabang yang peneliti wawancarai menyatakan bahwa mereka senang melakukan tolong menolong baik dalam kegiatan Pramuka maupun di luar kegiatan

harus dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar karena dapat. memberikan motivasi pada siswa agar meningkatkan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep siswa pada materi koloid, antara siswa yang diajar menggunakan model guided

 Anggota kelompok merasa memiliki kemampuan baru untuk mengekspresikan kritik yang konstruktif, bertindak lebih ramah dan saling percaya satu sama lain, dan

Diberikan kepada pasien atau pengunjung pada hari itu di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Ashari Pemalang dengan cara survei, teknik pengambilan sampel menggunakan hasil

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Harga, Kualitas, Nilai