• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1885, dua bersaudara dari Inggris bernama William dan James Lever mulai mengelola perusahaan dengan nama LEVER BROTHER. Perusahaan ini kemudian memproduksi sabun cuci dengan merk SUNLIGHT. Dalam memasarkan sabun itu mereka menggunakan konsep marketing, dengan kemasan dan iklan yang baik, maka makin lama makin berkembang. Kemudian mereka memproduksi juga sabun mandi yaitu LUX dan Life Buoy.

Sementara itu dari negara Belanda pada waktu bersamaan berdiri dua perusahaan keluarga yaitu perusahaan milik keluarga Anton Jurgens dan perusahaan milik keluarga Van Der Berg. Kedua perusahaan itu menjadi satu perusahaan dengan nama MARGARINE UNIELIVER BROTHERS dan MARGARINE UNIE sama-sama mengembangkan usahanya di benua Eropa dan saling bersaing untuk maju. Kedua perusahaan itu mempunyai kesamaan yaitu :

1. Sama-sama membuat produk untuk konsumen dalam jumlah besar. 2. Jalur distribusi yang luas.

3. Beberapa bahan baku yang digunakan juga sama.

Akhirnya pada tahun 1930 kedua perusahaan, LEVER BROTHERS dan MARGARINE UNIE menjadi satu perusahaan dengan nama UNILEVER. Ciri khas logo UNILEVER adalah “U“ . Perusahaan UNILEVER mempunyai dua kantor yang berkedudukan di London (Inggris) dan Rotterdam (Belanda).

4.1.2 Sejarah Perkembangan Unilever Di Indonesia

Di Indonesia, Unilever didirikan pada tanggal 5 Desember 1935 dengan nama LEVER’S ZEEPFABR LEKEN N.V dengan akte Mr. A.H. Van Ophuijsen no 23, Notaris di Batavia, yang disahkan oleh Gouverneur General Van Nederlandsch-Indie dengan keputusan no. 14, Tanggal 16 Desember 1935 dan diumumkan dalam tambahan no. 3 pada Javasche Courant Tanggal 9 Januari 1934. Nama Perseroan diubah menjadi PT. UNILEVER INDONESIA dengan akta Notaris Ny. Kartini, SH Tanggal 22 Juli 1980 no. 171.

(2)

Pada tahun 1933 sebuah pabrik sabun di dirikan di Jakarta yang berlokasi di jalan Pangeran Tubagus Angke 170 Jakarta sekarang ini (dulu Batavia). UNILEVER beroperasi di Jakarta tahun 1934 yang ditandai dengan beroperasinya pabrik Margarine. Pabrik makanan, pembuatan minyak dan lemak makanan pada tahun 1936. Pabrik pembuatan lemak makanan dan minyak goreng ini diberi nama Maatshappijter Exploitatic der Colliebrie Fabrieken N.V. (Collibri).

Pada tahun 1942, Jepang masuk ke Indonesia dan kegiatan UNILEVER berhenti. Dan mulai beroperasi kembali setelah perang dunia kedua, pabrik minyak ARCHA atau Ollefabriek A rdia Nu dibeli oleh Unilever pada tahun 1947. Tahun 1957 perkembangan UNILEVER terganggu karena masalah konfrontasi dengan Belanda mengenai masalah Irian Barat dan konfrontasi dengan Malaysia. Tahun 1964, PT. UNILEVER berada dibawah pengawasan pemerintah Republik Indonesia. Pada pemerintahan Orde baru tahun 1966, orang asing diperbolehkan memiliki perusahaannya kembali yaitu dengan adanya Undang-Undang Penanaman Modal Asing (PMA) No. 1 tahun 1967, UNILEVER diijinkan melanjutkan operasinya di Indonesia. Tidak lama setelah Unilever diijinkan beroperasi kembali di Indonesia.

Pada tahun 1970 maka dibangun pabrik detergent yang memproduksi Rinso yaitu pabrik NSD yang terletak di kawasan Angke, Jakarta. Pada tahun 1980 PT. UNILEVER INDONESIA Go Public (pemindahan semua aktiva dan pasiva dari ketiga perusahaan Unilever ke LZF). Akhir tahun 1981 menawarkan sebagian saham kepada masyarakat yaitu sebesar 15 %. Pada tahun 1983 berdiri pabrik kosmetika Elida Gibbs di kawasan Rungkut, Surabaya dan pabrik sabun (sebagian dari Colibri), tetapi pada tahun 1990 pabrik Colibri ditutup. Kemudian UNILEVER mendirikan pabrik Ice Cream Wall’s di kawasan Industri Jababeka di Cikarang, pada tahun 1992. Dengan pabrik di kedua kota tersebut, UNILEVER mengembangkan usaha dengan mantap dan konsisten di Indonesia. Kemudian nama UNILEVER menjadi PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Kesuksesan PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk juga mencerminkan perkembangan dan keberhasilan Indonesia yang luar biasa, dimana berkat upaya-upaya deregulasi, manajemen ekonomi makro yang bijaksana dan stabilitas politik yang mantap, mampu mempercepat aktivitas sektor ekonomi.

(3)

PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk menjual produk-produknya melalui distributor yang berjumlah 300 distributor dan melayani 400.000 toko di seluruh Indonesia. Untuk melayani para distributor ini, PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk memiliki kantor-kantor yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, yaitu : Medan, Padang, Palembang, Ujung Pandang, Samarinda, Menado, Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. Masing-masing dikelola oleh seorang manajer yang bertugas untuk membantu para distributor dalam hal mempromasikan hasil produksi dari perusahaan ini untuk dipasarkan kepada konsumen.

Pada umur yang ke-62 tahun, PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk telah mengalami banyak kemajuan yang dicapai, semua ini tercermin dari peningkatan volume penjualan yang mantap dan peningkatan pangsa pasar di segmen-segmen pasar yang berkembang, disertai dengan peningkatan mutu dan produktivitas yang berkesinambungan. Hal-hal penting yang perlu diketahui dari tahun 1993 adalah meningkatnya penjualan sebanyak 18% hingga mencapai Rp 933 Milyar dan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp 79 Milyar, serta laba bersih atas modal sendiri mencapai tingkat tertinggi sebesar 61,5%. Keberhasilan yang dicapai tersebut terlihat pada peningkatan secara terus-menerus dan harga saham PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk pada bursa efek Jakarta yang naik 6% dalam tahun 1993 dan 14,5% dalam dua tahun terakhir ini. Pada tahun 1993, PT.UNILEVER INDONESIA, Tbk juga meluncurkan produk baru yaitu: Dimension Kiddies dan Ultra Mild, rangkaian Sunsilk varian baru, Close-up varian baru, Pepsodent varian baru, Dove shampoo, Dove conditioner, sabun mandi Lux Spa, Lipton Ice Tea dalam kemasan sachet, Rexona Pro-Balance, Pond’s Whitening Cream untuk wajah dan Pond’s Body Lotion.

Selama lebih dari 60 tahun keberadaan PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk, para karyawannya selalu diakui sebagai asset utama dalam kebijaksanaan perusahaan secara menyeluruh, dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi seluruh jajaran staff dan untuk memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memenuhi tuntutan pasar yang bersaing.

(4)

4.1.3 Tujuan Perusahaan

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan ini mempunyai misi dalam memproduksi dan memasarkan produk-produk baru untuk memenuhi selera konsumen. Perusahaan ini berusaha untuk memperluas usahanya baik dalam pengembangan produk maupun pasar.

Adapun misi perusahaan, selain memperluas kesempatan kerja dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional, juga mempunyai tujuan yang telah dan akan dilaksanakannya. Tujuan tersebut dapat digolongkan ke dalam tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang

1. Tujuan Jangka Pendek, meliputi meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, meningkatkan volume penjualan dan mencapai target penjualan.

2. Tujuan Jangka Panjang, meliputi meningkatkan laba guna membiayai kelangsungan perusahaan, mengadakan perluasan perusahaan, dan menguasai pasar, antara lain dengan meningkatkan omset penjualan dan memberikan rangsangan penjualan berupa hadiah.

4.1.4 Lokasi

Di Indonesia kantor pusat PT. Unilever, Tbk berlokasi di kota Jakarta, di Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta Selatan 12930, DKI Jakarta. Presiden Direkturnya adalah Mr. Nihal Kaviratne dan Dikertur Utamanya adalah Mr. Maurits Lalisang. Kantor cabangnya berada di Jl. Rungkut Industri IV / 5-11, dengan Drs. Mohammad Effendi sebagai Presiden Direktur.

Pabrik Unilever Indonesia yang terbesar terletak di kota Jakarta dan Surabaya, kedua pabrik tersebut menghasilkan produk yang berlainan, yaitu :

1. Pabrik di Surabaya (kawasan Rungkut).

Pabrik ini terletak di kawasan SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) di jalan Rungkut Industri IV No. 5-11. Di kawasan ini ter dapat 2 pabrik, yaitu :

(5)

2). Pabrik Kosmetika, memproduksi antara lain: Vinolia, Citra, Sunsilk, Dimension, Clear, Brisk, Rexona, Pepsodent, Close-up, Impulse, Axe, Pond’s.

2. Pabrik di Jakarta (kawasan Angke).

Pabrik ini terletak di jalan Pangeran Tubagus Angke di wilayah Jakarta Utara. Di kawasan pabrik seluas 6 ha ini, terdapat 3 pabrik yaitu:

1). Pabrik Sabun (Soap), memproduksi antara lain: sabun mandi Lux, Lifebuoy, Vinolia, Citra , dll.

2). Pabrik Makanan (Food), memproduksi antara lain: Margarin Blue Band, Royco Soupstock.

3). Pabrik Deterjen (NSD), memproduksi antara lain: Rinso, Rinso Ultra, Rinso Cair, Rinso Warna, Omo, Sunlight, dan Superbusa. 4). Pabrik di Cikarang.

Pabrik ini merupakan pabrik terbaru dan hanya khusus memproduksi Ice Cream Wall’s saja.

4.1.5 Produksi

PT. Unilever Indonesia di dalam memproduksi produknya di bagi menjadi Tiga Divisi yaitu :

1. Divisi Foods

a. Oil and Dairy Foods : Blue band, Wall’s. b. Meal and Meals Component: Royco.

c. Beverage and Savory Snack: Sariwangi, Lipton. 2. Divisi Detergent

a. Pabrik : Rinso, Omo, Superbusa, Sunlight, Vim. b. Personal Wash : Lifebuoy, Vinolia, Lux.

3. Divisi Personal Products

a. Dental Group : Pepsodent, Close-up.

b. Hair Group : Sunsilk , Dimension, Clear, Brisk, Organics, Timotei. c. Skin Group : Impulse, Citra, Vaseline, Axe, Pond’s, Cuddle, Rexona.

(6)

Gambar 4.1 Area Penjualan Per Divisi

4.1.6 Struktur Organisasi

Pada umumnya suatu perusahaan menyusun sebuah struktur organisasi agar aktivitas berjalan dengan baik dan teratur serta terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam perusahaan. Dengan kata lain, melalui struktur organisasi akan terlihat dengan jelas wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian sehingga mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta pertanggungjawaban atas tugas yang telah dibebankan pada masing-masing bagian.

Adapun Struktur Organisasi dari PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. adalah sebagai berikut ; dari gambar dibawah ini dapat dilihat pimpinan perusahaan yang menduduki tempat teratas mempunyai beberapa manajer yang dapat membantu dalam melaksanakan tugas-tugasnya, manajer ini adalah General Manager Director, Sales Director, Commercial Director, Technical Director, dan Personel Director. Para manager ini berkedudukan di Jakarta.

Dalam Struktur Organisasi ini akan dibahas khusus bagian pengelola yang berada di Surabaya, mengingat struktur organisasi dari PT. Unilever Indonesia, Tbk. terlalu luas. Sales Director membawahi beberapa Branch Manager yang tersebar di Medan, Jakarta, Surabaya, dan seorang General Sales Operation Manager. Setiap Branch Manager membawahi beberapa area Sales Manager yang tersebar di Semarang, Surabaya, Indonesia Bagian Timur, Ujung Pandang, Menado, dan Samarinda.

Deterjen & Foods

Jakarta Surabaya Deterjen Kosmetika Surabaya

Area Penjualan

DKI, Jakarta, Bandung, Cirebon, Banjarmasin, Pontianak, Medan, Padang, Palembang, Lampung, Surabaya, Semarang, Indonesia timur, Samarinda,

(7)

Area Sales Manager membawahi empat regional Account Supervisor, yang bertugas untuk menjalin kerjasama dengan distributor di kotanya. Di Surabaya terdapat empat distributor, yaitu UD. Ramayana (Surabaya Tengah), UD. Moga Jaya (Surabaya Timur), CV. Arena (Surabaya Selatan dan Sidoarjo), UD. Bahagia (Surabaya Barat dan Utara). Sedangkan tugas Branch Manager dan Sales Manager di Surabaya adalah :

1. Mengawasi dan bertanggungjawab atas penjualan. 2. Mengawasi penyebaran barang.

3. Mengawasi segala aktivitas yang terjadi di wilayah penjualannya.

4.1.7 Peranan PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam Masyarakat

Selama lebih dari 60 tahun PT. Unilever Indonesia, perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan untuk kepentingan masyarakat yaitu:

a. Penyaluran Teknologi, yaitu dengan memberikan bimbingan dan penelitian teknik kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Antara lain :

1). PT. Guru, PT. Panca Sona dalam hal percetakan. 2). PT. IGLAS-pabrik botol dll.

2. Bidang Pendidikan, yaitu dengan memberikan Beasiswa Nasional / Internasional, praktek kerja siswa / mahasiswa STM, ITB, UI, UNAIR. 3. Pembangunan Masyarakat Desa, yaitu dengan memberikan bantuan

berupa uang antara lain: Proyek peningkatan gizi di Tangerang, Proyek air bersih di Garut, Asrama anak-anak gelandangan di Bekasi, dll.

4. Bantuan pada Kegiatan Keilmuan, yaitu dengan menjadi sponsor untuk membantu kegiatan-kegiatan ilmu antara lain : Pembangunan Laboratorium Mikrobiologi ITB, Seminar dan Konggres Ilmuwan di Indonesia.

5. Bantuan pada Anak Kurang Mampu, misalnya: pada setiap kemasan pasta gigi “Pepsodent Silver“ bertanda khusus terdapat tulisan “Dengan membeli produk ini anda telah menyumbang Rp 250, - dan akan disalurkan melalui BAZIS (Badan Amal Zakat Infaq Sedekah )”.

(8)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Responden

Pada bagian ini akan dianalisa mengenai keadaan atau identitas responden berdasarkan karakteristiknya. Karakteristik responden terdiri dari : jenis kelamin, umur, dan lama penggunaan produk. Menurut hasil kuesioner yang telah disebarkan telah kembali dan layak untuk diolah sebanyak 384 kuesioner. Setelah terkumpul, penulis mengolahnya dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.1

Klasifikasi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 27 7,03

Wanita 357 92,97

Total 384 100,00

Berdasarkan tabel diatas, diketahui jumlah responden pria sebanyak 27 orang (7,03 %), jumlah responden wanita sebanyak 357 orang (92,97 %). Data ini menunjukkan bahwa jumlah responden wanita lebih banyak dibanding dengan jumlah responden pria.

Tabel 4.2

Klasifikasi Umur Responden

Umur Frekuensi Persentase

15 – 17 tahun 236 61,46

18 – 21 tahun 148 38,54

Total 384 100,00

Berdasarkan tabel diatas, diketahui jumlah responden umur 15-17 tahun sebanyak 236 orang (61,46%), diketahui jumlah responden umur 18-21 tahun sebanyak 148 orang (38,54%). Data ini menunjukkan bahwa jumlah responden umur 15-17 tahun lebih banyak dari pada jumlah umur responden 18-21 tahun.

(9)

Tabel 4.3

Klasifikasi Lama Penggunaan Produk Responden Lama Penggunaan

Produk Responden Frekuensi Persentase

1 – 2 bulan 101 26,30

3 – 4 bulan 113 29,43

> 4 bulan 170 44,27

Total 384 100,00

Berdasarkan tabel diatas, diketahui jumlah responden yang menggunakan produk selama 1-2 bulan sebanyak 101 orang (26,30%), jumlah responden yang menggunakan produk selama 3-4 bulan sebanyak 113 orang (29,43%), jumlah responden yang menggunakan produk selama >4 bulan sebanyak 170 orang (44,27%). Data ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang menggunakan produk selama >4 bulan lebih banyak dibanding dengan jumlah responden yang menggunakan produk waktu yang lain.

4.2.2 Analisa Crosstab

Analisa Crosstab digunakan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, umur dan lama penggunaan para konsumen terhadap produk Pond’s .

4.2.2.1 Deskripsi Tentang Keterkaitan Jenis Kelamin Dengan Umur Responden

Tabel 4.4 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Umur

Crosstab 24 3 27 6,25% ,78% 7,03% 212 145 357 55,21% 37,76% 92,97% 236 148 384 61,46% 38,54% 100,00% Count % of Total Count % of Total Count % of Total Laki - laki Perempuan Jenis Kelamin Total 15 – 17 tahun 18 – 21 tahun Umur Total Sumber : Lampiran 3

(10)

Sesuai dengan tabel data diatas dapat dilihat bahwa responden jenis kelamin laki-laki berumur 15-17 tahun sebanyak 24 orang (6,25%). Sedangkan responden jenis kelamin laki-laki berumur 18-21 tahun sebanyak 3 orang (0,78%). Untuk responden jenis kelamin perempuan berumur 15-17 tahun sebanyak 212 orang (55,21%) sedangkan responden jenis kelamin perempuan berumur 18-21 tahun sebanyak 145 orang (37,76%). Dalam data tersebut yang paling dominan responden jenis kelamin perempuan dengan umur 15-17 tahun sebanyak 212 orang (55,21%), hal ini dikarenakan produk Pond’s sebagian besar digunakan oleh perempuan karena perempuan remaja lebih cenderung dalam merawat kulit dan penampilannya dari pada responden perempuan berumur 18-21 tahun.

4.2.2.2 Deskripsi Tentang Keterkaitan Jenis Kelamin Dengan Lama Penggunaan Responden

Tabel 4.5 Tabulasi Silang jenis Kelamin Dengan Lama Penggunaan Responden Crosstab 1 1 25 27 ,26% ,26% 6,51% 7,03% 100 112 145 357 26,04% 29,17% 37,76% 92,97% 101 113 170 384 26,30% 29,43% 44,27% 100,00% Count % of Total Count % of Total Count % of Total Laki - laki Perempuan Jenis Kelamin Total

1 – 2 bulan 3 – 4 bulan > 4 bulan Lama Menggunakan

Total

Sumber : Lampiran 3

Sesuai dengan tabel data diatas dapat dilihat bahwa responden jenis kelamin laki – laki dalam menggunakan produk selama 1-2 bulan sebanyak 1 orang (0,26%), responden jenis kelamin laki-laki dalam menggunakan produk selama 3-4 bulan sebanyak 1 orang (0,26%) dan responden jenis kelamin laki-laki dalam menggunakan produk selama > 4 bulan sebanyak 25 orang (6,51%).

Sedangkan untuk responden jenis kelamin perempuan dalam menggunakan produk selama 1-2 bulan sebanyak 100 orang (26,04%), responden

(11)

jenis kelamin perempuan dalam menggunakan produk selama 3-4 bulan sebanyak 112 orang (29,17%) dan responden jenis kelamin perempuan dalam menggunakan produk selama >4 bulan sebanyak 145 orang (37,76%). Hal ini dikarenakan kualitas produk Pond’s dapat menciptakan kepercayaan terhadap manfaatnya dari produk merek Pond’s kepada para responden.

4.2.2.3 Deskripsi Tentang Keterkaitan Umur Dengan Lama Penggunaan Responden

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Umur Dengan Lama Penggunaan Responden

Umur * Lama Menggunakan Crosstabulation

84 59 93 236 21,88% 15,36% 24,22% 61,46% 17 54 77 148 4,43% 14,06% 20,05% 38,54% 101 113 170 384 26,30% 29,43% 44,27% 100,00% Count % of Total Count % of Total Count % of Total 15 – 17 tahun 18 – 21 tahun Umur Total

1 – 2 bulan 3 – 4 bulan > 4 bulan Lama Menggunakan

Total

Sumber : Lampiran 3

Sesuai dengan tabel data diatas dapat dilihat bahwa responden berumur 15-17 tahun dalam menggunakan produk selama 1-2 bulan sebanyak 84 orang (21,88%), responden berumur 15-17 tahun dalam menggunakan produk selama 3-4 bulan sebanyak 59 orang (15,36%) dan responden berumur 15-17 tahun dalam menggunakan produk selama >4 bulan sebanyak 93 orang (24,22%).

Sedangkan untuk responden berumur 18-21 tahun dalam menggunakan produk selama 1-2 bulan sebanyak 17 orang (4,43%), responden berumur 18-21 tahun dalam menggunakan produk selama 3-4 bulan sebanyak 54 orang (14,06%) dan responden berumur 18-21 tahun dalam menggunakan produk selama >4 bulan sebanyak 170 orang (44,27%). Hal ini dikarenakan produk Pond’s sebagian besar digunakan oleh perempuan karena perempuan remaja lebih cenderung dalam merawat kulit dan harganya lebih terjangkau.

(12)

4.2.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata-rata Tanggapan Responden Tentang Komitmen Konsumen Produk Merek Pond’s (X1)

Skor

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Total Mean

1.

Perusahaan menjamin bahwa produk Pond’s dapat mengatasi masalah pada semua jenis kulit.

2 3 21 141 217 1720 4,479

2.

Perusahaan selalu memperhatikan keberhasilan jangka panjang produk merek Pond’s

1 1 43 97 242 1730 4,505

3.

Perusahaan mensurvei para konsumen sekurang-kurangnya sekali setahun untuk menilai kualitas produk dan layanannya.

1 1 88 94 200 1643 4,279

4.

Perusahaan menjamin bahwa produk Pond’s aman tidak memberikan efek samping

1 1 32 60 290 1789 4,659

Total 5 6 184 392 949 6882 4,480

Dari tabel di atas pernyataan “Perusahaan menjamin bahwa produk Pond’s aman tidak memberikan efek samping” mempunyai nilai rata-rata paling tinggi sebesar 4,659 yang artinya “menurut responden pihak perusahaan benar menjamin bahwa produknya aman”.

Sedangkan pernyataan “Pihak perusahaan mensurvei para pengguna akhir sekurang-kurangnya sekali setahun untuk menilai kualitas produk dan layanannya” mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah sebesar 4,279 yang artinya “menurut responden pihak perusahaan kurang mensurvei para pengguna akhir untuk menilai kualitas produk dan layanannya.”

Berdasarkan uraian di atas untuk indikator komitmen konsumen menyatakan bahwa pihak perusahaan menjamin bahwa produknya aman

(13)

digunakan dan tidak memberikan efek samping bagi konsumen, tetapi perusahaan kurang melakukan survey bagi produknya untuk menilai kualitas produk dan layanannya.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata-rata Tanggapan Responden Tentang Kepercayaan Konsumen Produk Merek Pond’s (X2)

Skor No. Pernyataan

1 2 3 4 5 Total Mean

1.

Anda mempunyai

kepercayaan terhadap reputasi yang dimiliki produk merek Pond’s.

4 3 0 92 285 1803 4,695

2. Anda merasa aman dan nyaman ketika menggunakan produk merek Pond’s.

0 2 12 124 246 1766 4,599

3.

Anda mempunyai

kepercayaan terhadap manfaat dari produk merek Pond’s.

5 3 5 113 258 1768 4,604

Total 9 8 17 329 789 5337 4,633

Dari tabel di atas pernyataan “Anda mempunyai kepercayaan terhadap reputasi yang dimiliki produk merek Pond’s” mempunyai nilai rata-rata paling tinggi sebesar 4,695 yang artinya “para responden mempunyai kepercayaan terhadap reputasi yang dimiliki produk merek Pond’s”.

Sedangkan pernyataan “Anda merasa aman dan nyaman ketika menggunakan produk merek Pond’s” mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah sebesar 4,599 yang artinya “para responden merasa kurang aman dan kurang nyaman ketika menggunakan produk merek Pond’s”.

Berdasarkan uraian di atas untuk indikator kepercayaan konsumen menyatakan bahwa para pelanggan mempunyai kepercayaan terhadap reputasi yang dimiliki produk merek Pond’s tetapi merasa kurang aman dan kurang nyaman ketika menggunakan produk merek Pond’s.

(14)

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi dan Nilai Rata-rata Tanggapan Responden Tentang Loyalitas Konsumen Merek Pond’s (Y)

Skor No. Pernyataan

1 2 3 4 5 Total Mean

1.

Anda memberikan

dorongan kepada orang lain untuk menggunakan produk Pond’s.

1 12 3 96 272 1778 4,630

2. Anda merekomendasikan merek Pond’s kepada orang lain.

0 0 34 122 228 1730 4,505

3. Anda mengatakan hal – hal positif tentang merek Pond’s kepada orang lain.

2 1 23 101 257 1762 4,589

Total 3 13 60 319 757 5270 4,575

Dari tabel di atas pernyataan “Saya memberikan dorongan kepada orang lain untuk menggunakan produk Pond’s” mempunyai nilai rata-rata paling tinggi sebesar 4,630 yang artinya “para responden memberikan dorongan kepada orang lain untuk menggunakan produk Pond’s”.

Sedangkan pernyataan “Saya merekomendasikan merek Pond’s kepada orang lain” mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah sebesar 4,505 yang artinya “para responden kurang merekomendasikan merek Pond’s kepada orang lain”.

Berdasarkan uraian di atas untuk indikator loyalitas konsumen menyatakan bahwa pelanggan tetap menggunakan produk Pond’s di masa mendatang tetapi kurang merekomendasikan merek Pond’s kepada orang lain.

4.2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil perhitungan uji validitas untuk variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(15)

Tabel 4.10

Uji Validitas Untuk Variabel Komitmen (X1)

Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 0,7975 0,8542 0,8367 0,7312 0,101 0,101 0,101 0,101 Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 3

Dari tabel diatas didapat nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga semua item untuk variabel komitmen sudah valid.

Tabel 4.11

Uji Validitas Untuk Variabel Kepercayaan (X2)

Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

X2_1 X2_2 X2_3 0,6834 0,8321 0,8102 0,101 0,101 0,101 Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 3

Dari tabel diatas didapat nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga semua item untuk variabel kepercayaan sudah valid.

Tabel 4.12

Uji Validitas Untuk Variabel Loyalitas Konsumen (Y) Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

Y1 Y2 Y3 0,6630 0,7777 0,8179 0,101 0,101 0,101 Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 3

(16)

Dari tabel diatas didapat nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga semua item untuk variabel loyalitas konsumen sudah valid.

Tabel 4.13

Uji Reliabilitas Untuk Variabel Penelitian

No. Variabel Alpha

1. 2. 3.

Komitmen (X1) Kepercayaan (X2) Loyalitas Konsumen (Y)

0,8180 0,6639 0,6152 Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai reliabilitas untuk seluruh variabel lebih dari 0,6, artinya seluruh variabel adalah reliabel. (Ghozali, 2001: p.133).

4.2.5 Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dari hasil perhitungan dalam penelitian yang dilakukan menggunakan komputer dengan aplikasi program SPSS 13.0 (Statistical Program for Social Science) di bawah operasi Windows.

Tabel 4.14

Hubungan Regresi Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Dengan Penerapan Model Linier

Coefficientsa ,1077 ,2124 ,5071 ,6124 ,2526 ,0290 ,2959 8,7035 9,8E-017 ,4072 ,7199 ,0351 ,6981 20,5338 1,3E-063 ,7248 (Constant) Komitmen (X1) Kepercayaan (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correlations

Dependent Variable: Loyalitas Konsumen (Y) a.

(17)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Y = 0,1077 + 0,2526 X1 + 0,7199 X2

Dari persamaan tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Konstanta (a) sebesar 0,1077 menunjukkan besarnya pengaruh hubungan antara Komitmen Konsumen (X1), Kepercayaan Konsumen (X2) terhadap Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y), artinya apabila variabel bebas tersebut sama dengan konstan, maka diprediksikan Loyalitas konsumen merek Pond’s (Y) naik sebesar 0,1077 satu skala responden.

Koefisien regresi untuk Komitmen Konsumen (X1) sebesar 0,2526. Berarti jika Komitmen Konsumen (X1) naik satu-satuan, maka Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,2526 satu skala responden.

Koefisien regresi untuk Kepercayaan Konsumen (X2) sebesar 0,7199. Berarti jika Kepercayaan Konsumen (X2) naik satu-satuan, maka Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,7199 satu skala responden.

4.2.6 Analisis Pengaruh Secara Serempak (uji F)

Untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dari variabel bebas secara simultan atau keseluruhan terhadap variabel terikat digunakan uji F. Dalam tabel 4.12. disajikan analisis varians hubungan secara simultan atau keseluruhan.

(18)

Sisa Tengah Kuadrat Regresi Tengah Kuadrat Tabel 4.15

Hasil Perhitungan Hubungan Secara Simultan Atau Keseluruhan Langkah-langkah Pengujian ANOVAb 54,0858 2 27,0429 242,6146 1,1E-068a 42,4680 381 ,1115 96,5538 383 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kepercayaan (X2), Komitmen (X1) a.

Dependent Variable: Loyalitas Konsumen (Y) b.

Sumber : Lampiran 3

1) Ho : β1…. βn = 0 (secara keseluruhan tidak ada pengaruh) 2) Hi = β1…. βn ≠ 0 (secara keseluruhan ada pengaruh) 3) α = 0,05 df pembilang = 2; df penyebut = 381

4) F hitung =

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F hitung 242,6146 > F tabel pada df pembilang 2 dan df penyebut 381 sebesar 3,02 berarti ada pengaruh secara serempak variabel Komitmen Konsumen (X1) dan Kepercayaan Konsumen (X2) terhadap Loyalitas konsumen produk Pond’s (Y).

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Model Summary ,7484a ,5602 ,5579 ,3339 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Kepercayaan (X2), Komitmen

(X1) a.

(19)

Daerah PenolakanH0 Daerah Penerimaan H0 242,6146 3,02 ) (b Se b 1 1

Nilai koefisien determinasi berganda sebesar 0,5602 berarti seluruh variabel bebas dapat menjelaskan Loyalitas konsumen prngguna merek Pond’s (Y) sebesar 56,02% dan sisanya sebesar 43,98% dijelaskan oleh variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Sedangkan R multiplenya sebesar 0,7484 menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 74,84 %.

Gambar 4.2 Distribusi Kriteria Penerimaan / Penolakan hipotesis Secara Simultan

Sumber : Lampiran 3

4.2.7 Analisis Parsial (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t. Dalam tabel 4.11. disajikan hubungan regresi antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Hubungan secara parsial antara variabel Y dengan variabel bebas X1 Langkah-langkah pengujian :

1) Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat)

2) Hi : b1 ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat)

3) Level of significant = 0,05/2 (0,025)

(20)

Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 -1,9600 1,9600 8,7035 ) (b Se b 2 2

5) t tabel pada df = 381 sebesar 1,9600

Dari perhitungan didapat t hitung sebesar 8,7035, karena t hitung > dari t tabel 1,9600, maka Ho ditolak pada level of significant 5%. Sehingga secara

parsial Komitmen Konsumen (X1) berpengaruh secara nyata terhadap Loyalitas konsumen produk Pond’s (Y). Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada variabel Komitmen Konsumen (X1) maka ada perubahan pada Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y).

Nilai r parsial untuk variabel Komitmen Konsumen (X1) sebesar 0,4072 berarti bahwa variabel Komitmen Konsumen (X1) mampu menjelaskan variabel Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y) sebesar 40,72%.

Gambar 4.3 Distribusi Daerah Penerimaan / Penolakan Hipotesis Variabel Komitmen Konsumen (X1)

Sumber : Lampiran 3

b. Hubungan secara parsial antara variabel Y dengan variabel bebas X2 Langkah-langkah pengujian :

1) Ho : b2 = 0 (tidak ada pengaruh) 2) Hi : b2 ≠ 0 (ada pengaruh)

3) Level of significant = 0,05/2 (0,025)

4) t hitung =

(21)

Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 -1,9600 1,9600 20,5338

Dari perhitungan didapat t hitung sebesar 20,5338 karena t hitung > dari t tabel 1,9600, maka Ho ditolak pada level of significant 5%. Sehingga secara parsial variabel Kepercayaan Konsumen (X2) berpengaruh secara nyata terhadap Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y). Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada variabel Kepercayaan Konsumen (X2) maka akan ada perubahan pada Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y).

Nilai r parsial untuk variabel Kepercayaan Konsumen (X2) sebesar 0,7248 berarti bahwa variabel Kepercayaan Konsumen (X2) mampu menjelaskan variabel Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y) sebesar 72,48%.

Gambar 4.4 Distribusi Daerah Penerimaan / Penolakan Hipotesis Variabel Kepercayaan Konsumen (X2)

Sumber : Lampiran 3

4.3 Pembahasan

Dalam penelitian yang dilakukan di atas mengenai faktor-faktor Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s. Dapat diketahui bahwa Komitmen Konsumen (X1) dan Kepercayaan Konsumen (X2) berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y).

Hal ini dapat di lihat nilai Koefisien regresi untuk Komitmen Konsumen (X1) sebesar 0,2526. Berarti jika Komitmen Konsumen (X1) naik satu-satuan, maka Loyalitas konsumen merek Pond’s (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,2526 satu skala responden.

(22)

Nilai r parsial untuk variabel Komitmen Konsumen (X1) sebesar 0,4072 berarti bahwa variabel Komitmen Konsumen (X1) mampu menjelaskan variabel Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y) sebesar 40,72 %. Dan secara parsial variabel Komitmen Konsumen (X1) berpengaruh secara nyata terhadap Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y).

Nilai Koefisien regresi untuk Kepercayaan Konsumen (X2) sebesar 0,7199. Berarti jika Kepercayaan Konsumen (X2) naik satu-satuan, maka Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,7199 satu skala responden.

Nilai r parsial untuk variabel Kepercayaan Konsumen (X2) sebesar 0,7248 berarti bahwa variabel Kepercayaan Konsumen (X2) mampu menjelaskan variabel Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y) sebesar 72,48 %. Dan secara parsial variabel Kepercayaan Konsumen (X2) berpengaruh secara nyata terhadap Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y).

Jadi variabel yang paling dominan adalah variabel Kepercayaan (X2) karena nilai correlation partial yang berada pada tabel coefficients sebesar 72,48% > dari nilai correlation partial variabel Komitmen Konsumen (X1) sebesar 40,72 % Sehingga bisa dikatakan variabel Kepercayaan (X2) mempunyai pengaruh yang dominan terhadap variabel terikat Loyalitas konsumen pengguna merek Pond’s (Y).

4.4 Implikasi Penelitian

Terlepas dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dalam pengembangan praktek pemasaran pada perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Khususnya dalam membentuk konsumen yang loyal terhadap produk perusahaan. Bagaimanapun komitmen maupun keyakinan akan sangat bermanfaat bila terjalin dengan baik antara konsumen dengan perusahaan. Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi para pemasar di berbagai perusahaan.

Hasil penelitian ini diharapkan juga bisa memberikan sumbangan terhadap pengembangan literatur manajemen pemasaran pada industri-industri yang ada di Indonesia. Paling tidak, hasil penelitian ini dapat menambah referensi dan

(23)

mendorong dilakukannya penelitian-penelitian lebih lanjut pada masa mendatang dalam membentuk loyalitas konsumen yang sebenarnya merupakan suatu fenomena psikologis yang berhubungan dengan perilaku konsumen.

Gambar

Gambar 4.1 Area Penjualan Per Divisi
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Umur  Crosstab 24 3 27 6,25% ,78% 7,03% 212 145 357 55,21% 37,76% 92,97% 236 148 384 61,46% 38,54% 100,00%Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalLaki - lakiPerempuanJenis KelaminTotal15 – 17 tahun18 – 21
Tabel 4.5   Tabulasi Silang jenis Kelamin Dengan Lama Penggunaan  Responden  Crosstab 1 1 25 27 ,26% ,26% 6,51% 7,03% 100 112 145 357 26,04% 29,17% 37,76% 92,97% 101 113 170 384 26,30% 29,43% 44,27% 100,00%Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalLaki
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Umur Dengan Lama Penggunaan Responden  Umur * Lama Menggunakan Crosstabulation
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan bubur rumput laut Eucheuma cottonii dengan bubur brokoli (Brassica oleracea) dan konsentrasi

 Bonus demografi di suatu daerah ditandai dengan terus meningkatnya jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan pada saat bersamaan jumlah penduduk usia belum produktif (0-

Telah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara kadar kalsium, fosfor dan produk kalsium fosfor serum dengan skor pruritus pada 90 pasien yang menjalani hemodialisis

Hal lainnya yang menjadi penghambat bagi perkembangan industri rokok adalah besarnya cukai rokok yang diberikan oleh pemerintah.Tarif cukai yang di tetapkan pemerintah

PEKERJAAN : PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN KONSTRUKSI DAN FASUM PEMBANGUNAN POLSEK SUSUT T.475 M2 TINGKAT 2 LANTAI. PAGU ANGGARAN :

Selain itu, hubungan kelembagaan pendidikan yang sinergis ini memungkinkan monitoring, pembinaan, pendampingan, fasilitasi, dan tindak lanjut dalam rangka peningkatan efektivitas

akan didapatkan oleh kedua calon mempelai pengantin jika melakukan akad nikah pada jam yang ditandai dengan simbol (x) tersebut. Adapun untuk mengetahui hari dan

X.. pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Karangreja, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Model kontekstual diduga kuat berpengaruh terhadap peningkatan