• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI). BBKK memiliki visi yaitu “ Pada

tahun 2020 Balai Besar Kimia dan Kemasan menjadi institusi terkemuka di Indonesia dalam pelayanan jasa teknis bidang kimia dan kemasan “. Visi BBKK tersebut telah

dituangkan dalam Misi, Tujuan, dan Sasaran BBKK.

Dalam rangka penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, maka BBKK sebagai salah satu instansi pemerintah berkewajiban untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Salah satu aspek dalam prinsip Good Governance adalah adanya perwujudan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan yang tepat, jelas, dan nyata secara periodik.

Salah satu bentuk pertanggungjawaban atas kinerja BBKK pada tahun 2013 adalah melalui penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimana dinyatakan bahwa pimpinan Kementerian/ Lembaga Pemerintah non Kementerian, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya diminta untuk membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi.

LAKIP BBKK tahun 2013 menyajikan capaian kinerja BBKK atas target yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (TAPKIN) tahun 2013 yang berisikan pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Secara umum BBKK telah berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam TAPKIN tahun 2013. Meskipun terdapat beberapa target kinerja yang tidak tercapai, namun sebagian besar target kinerja yang telah ditetapkan dalam TAPKIN 2013 berhasil dicapai atau bahkan capaiannya melebihi target yang ditetapkan. Nilai rata – rata capaian kinerja BBKK tahun 2013 adalah sebesar 122.56 % atau melebihi target yang ditetapkan. Rincian capaian atas target kinerja BBKK tahun 2013 disajikan dalam LAKIP BBKK tahun 2013. Berikut adalah rincian capaian target kinerja BBKK tahun 2013 :

(2)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian % I Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri

1 Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

3 judul litbang 5 judul litbang 166.67

2 Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

1 judul litbang 2 judul litbang 200

II Mengembangkan R & D di instansi dan industri

1 Kerjasama R & D instansi dengan industri

4 kerjasama 6 kerjasama 150

2 Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium 14 persen 0 persen 0 III Meningkatnya kualitas pelayanan publik 1 Tingkat kepuasan pelanggan

4 dari skala 5 4.25 dari skala 5 106.23

IV Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf 1 Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja 1 satker 1 satker 100 V Meningkatnya kerjasama antar lembaga litbang

1 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 10 karya tulis ilmiah 13 karya tulis ilmiah 130

1 Jumlah pendaftaran paten 1 judul litbang 0 judul litbang 75

VI Meningkatnya

penerimaan jasa pelayanan teknis

1 Jumlah orang yang

mengikuti pelatihan teknis operasional

75 orang 137 orang 182.67

2 Jumlah sampel 3000 sampel 3187 sampel 106.23 3 Jumlah perusahaan yang

dilayani

600 perusahaan 651 perusahaan 108.50

4 Nilai JPT Rp. 3.600.000.000 Rp. 5.235.728.680 145.44

TOTAL 122.56

Dari sisi keuangan, BBKK menunjukkan hasil yang sangat bagus selama kurun waktu 4 tahun terakhir dengan adanya peningkatan penyerapan anggaran dari tahun – tahun sebelumnya. Dari total pagu anggaran DIPA tahun 2013 sebesar Rp. 22.351.951.000,-, total anggaran yang terserap hingga akhir tahun 2013 telah mencapai Rp. 22.050.049.000,- atau

(3)

sebesar 98.65 %. Persentase penyerapan anggaran ini lebih baik jika dibandingkan capaian tahun 2012 sebesar 98.06 %, tahun 2011 sebesar 94.78 %, dan tahun 2010 sebesar 93.14 %.

(4)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance), maka diperlukan suatu bentuk pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata secara periodik atas kinerja suatu instansi pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja BBKK pada tahun 2013. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimana pimpinan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya, diminta untuk membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi.

Penyusunan LAKIP BBKK Tahun 2013 berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Perindustrian No. 150/M-IND/PER/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 151/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

Laporan ini merupakan gambaran atas keberhasilan maupun ketidakberhasilan atas target kinerja yang telah ditetapkan. Kami berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja BBKK di masa mendatang.

Kami menyadari bahwa LAKIP BBKK Tahun 2013 ini masih memerlukan penyempurnaan, oleh karena itu saran dan masukan guna perbaikan penyusunan LAKIP tahun selanjutnya sangat diharapkan.

Jakarta, Januari 2014

Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan Ttd

(5)

DAFTAR ISI halaman IKHTISAR EKSEKUTIF KATA PENGANTAR i iii DAFTAR ISI iv Bab I PENDAHULUAN

A. Tugas Pokok dan Fungsi 1

B. Peran Strategis 2

C. Struktur Organisasi 6

Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2014 9

B. C. D. E.

Rencana Strategis Tahun 2013 Rencana Kinerja Tahun 2013 Rencana Anggaran Tahun 2013 Penetapan Kinerja Tahun 2013

12 13 13 14

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Analisis Capaian Kinerja 17

B. Akuntabilitas Keuangan 60

Bab IV PENUTUP 64

LAMPIRAN : Pengukuran Kinerja (PK)

(6)

BAB I PENDAHULUAN

Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI).

A. Tugas Pokok dan Fungsi Dasar Hukum Tupoksi

1. Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 38/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan;

2. Peraturan Menteri Perindustrian No. 119/M-IND/PER/11/2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Baristand Industri Dalam Masa Peralihan Terkait Perubahan Struktur Organisasi Eselon I Kementerian Perindustrian.

Tugas Pokok

BBKK mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.

Fungsi

Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, BBKK menyelenggarakan fungsi :

1. penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi/ penyuluhan, alih teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri;

2. pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi;

3. pelaksanaan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan produk industri kimia dan kemasan, serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan;

4. pelaksanaan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan BBKK, serta penyusunan dan penerapan standardisasi industri kimia dan kemasan; dan

(7)

5. pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBKK.

B. Peran Strategis

Peran strategis BBKK adalah sebagai pendukung dalam pemberlakuan SNI wajib yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian, memfasilitasi industri kimia dan kemasan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses serta kualitas produknya agar dapat bersaing dalam perdagangan, serta membantu penanggulangan pencemaran industri. Dalam rangka mendukung peran strategis BBKK tersebut, maka BBKK melaksanakan kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

1. Standardisasi

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal terkait memberikan tugas kepada BBKK untuk menyiapkan konsep/ Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), baik berupa konsep baru maupun revisi. BBKK menyiapkan panitia teknis yang antara lain terdiri dari editor dan konseptor. Selain itu BBKK juga berperan aktif dalam pembahasan konsep RSNI bidang kimia dan kemasan yang disusun/ direvisi, dan dalam diskusi pembahasan petunjuk teknis pemberlakuan SNI wajib.

2. Sertifikasi Produk

Dalam rangka memberikan jasa Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) dan pemberlakuan SNI secara wajib sesuai ruang lingkup yang sudah diakreditasi, maka BBKK berperan aktif melalui lembaga sertifikasi produknya (LSPro – Chempack). Apabila ada penambahan produk baru terhadap penerapan regulasi teknis SNI atau produk yang dipersyaratkan konsumen untuk bertanda SNI, maka BBKK berusaha untuk menambah ruang lingkup produk/ komoditinya agar diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Untuk dapat diakreditasi, BBKK harus menyiapkan laboratorium pengujian, sumber daya manusia, peralatan yang memadai, serta mengembangkan sistem manajemen mutu ISO 17065.

Saat ini LSPro – ChemPack telah memperoleh sertifikat akreditasi dari KAN sesuai dengan Pedoman BSN 401 – 2000 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk dengan nomor sertifikat LSPr – 021 – IDN yang berlaku dari tanggal 20 Oktober 2011 hingga 19 Oktober 2015. Hingga akhir tahun 2013 LSPro – ChemPack BBKK memiliki kemampuan untuk memberikan sertifikasi bagi 53 komoditi dengan rincian 52 komoditi telah diakreditasi oleh KAN dan 1 komoditi penunjukan SNI wajib oleh Menteri

(8)

3. Pengujian Bahan dan Produk Industri

Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memiliki fungsi untuk memberikan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, dan produk, maka BBKK memiliki laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh KAN. Adanya akreditasi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu atas hasil uji kepada masyarakat, terutama masyarakat industri. Disamping itu laboratorium pengujian juga mendukung akreditasi LSPro – ChemPack. Hal ini dilakukan dengan cara memperluas kemampuannya dengan melaksanakan permohonan akreditasi untuk beberapa produk.

Laboratorium pengujian BBKK telah memperoleh sertifikat akreditasi dari KAN sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008 tentang Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi dengan nomor sertifikat LP – 114 – IDN yang berlaku dari tanggal 19 Juli 2012 hingga 18 Juli 2016. Hingga akhir tahun 2013 laboratorium pengujian BBKK telah terakreditasi untuk 58 komoditi.

4. Kalibrasi Peralatan

Peralatan yang memadai untuk mendukung pengujian harus dikalibrasi agar terjamin kepastian pengukurannya. Laboratorium Kalibrasi BBKK melaksanakan kalibrasi peralatan untuk laboratorium pengujian BBKK dan alat – alat yang ada di industri, baik untuk keperluan laboratorium maupun proses produksi.

BBKK telah memperoleh sertifikat akreditasi dari KAN sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008 tentang Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi dengan nomor sertifikat LK – 040 – IDN yang berlaku dari tanggal 19 Januari 2012 hingga 18 Januari 2016. Hingga akhir tahun 2013 laboratorium kalibrasi BBKK telah diakreditasi untuk 32 komoditi.

5. Pelatihan Teknis Operasional

Pelatihan teknis operasional merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia di industri, dan institusi terkait lainnya. Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memberikan pelayanan pelatihan teknis operasional, maka BBKK harus menerapkan sistem manajemen mutu dalam organisasinya. Hal yang harus diperhatikan dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan teknis operasional ini adalah adanya pengaturan. Pengaturan yang dimaksud adalah perbaikan dalam penataan dokumen sistem manajemen mutu dan implementasinya.

BBKK telah disertifikasi oleh lembaga sertifikasi TUV – Rheinland untuk ruang lingkup Penyediaan Jasa Pelatihan Teknis Terkait Kemasan dengan nomor sertifikat 824 100 11035 yang berlaku dari tanggal 29 Februari 2012 hingga 28 Februari 2015.

(9)

6. Konsultansi

Konsultansi merupakan fasilitas yang disediakan oleh BBKK untuk industri yang memerlukan bantuan informasi terkait hal-hal berikut :

 Sistem manajemen mutu;

 Pencegahan dan penanggulangan pencemaran;

 Pendaftaran paten dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI);

 Peningkatan mutu produk lainnya.

7. Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri

BBKK dapat memberikan layanan jasa teknis berupa kegiatan RBPI kepada masyarakat industri. Selain itu kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh para fungsional perekayasa dalam rangka menciptakan alat baru, proses produksi, dan memberikan informasi kepada industri/ laboratorium pengujian tentang manfaat, serta nilai ekonomi dari hasil rancang bangun dan perekayasaan.

8. Penelitian dan Pengembangan

Para peneliti melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) guna meningkatkan kualitas produk, kualitas kemasan, efisiensi proses produksi, dan melaksanakan pencegahan pencemaran/ polusi agar tidak mencemari lingkungan. Disamping itu, dari kegiatan ini juga dimungkinkan adanya pengembangan jenis-jenis produk hasil derivatisasi produk alam yang diproses dan semuanya dikelola dalam bentuk pranata litbang BBKK (PPP-BBKK).

Pranata litbang BBKK dinilai telah memenuhi Pedoman KNAPPP 02 : 2007 tentang Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP). Oleh karena itu KNAPPP telah memberikan sertifikat akreditasi dengan nomor sertifikat PLM 030 – INA yang berlaku dari tanggal 21 Desember 2010 hingga 20 Desember 2013. Telah dilakukan surveillance II/akreditasi/ perluasan ruang lingkup pada bulan April 2013, namun saat ini sertifikat re-akreditasi belum keluar dikarenakan Lead Asessor belum menyampaikan laporan akhir surveillance II/re-akreditasi/perluasan ruang lingkup kepada Sekretariat KNAPPP sehingga rapat panitia teknis belum dapat dilakukan.

9. Penanggulangan Pencemaran

(10)

Dalam melaksanakan peran strategis tersebut diatas BBKK memiliki fasilitas – fasilitas pendukung yang terdiri dari :

Laboratorium Pengujian (diakreditasi KAN)

Laboratorium pengujian mempunyai kemampuan untuk menguji bahan/ produk kimia termasuk makanan dan minuman, serta bahan/ produk kemasan (karton, plastik, jerigen, dll). Laboratorium pengujian dilengkapi dengan sarana/ peralatan terkini seperti GCMS, GC, HPLC, AAS Grafit Furnace, Voltametri, Impact Tester, Water Vapour Transmission Rate, Melt Flow Index, Gas Transmission Rate, Vibration, dll. Laboratorium pengujian yang dimiliki BBKK adalah :

 Laboratorium Kimia Aneka;

 Laboratorium Kimia Makanan;

 Laboratorium Mikrobiologi;

 Laboratorium Air dan Cemaran;

 Laboratorium Kemasan Bahan dan Ritel;

 Laboratorium Kemasan Transpor;

 Laboratorium Instrumen.

Laboratorium Kalibrasi (diakreditasi KAN)

Laboratorium kalibrasi mempunyai kemampuan untuk melakukan kalibrasi alat-alat ukur untuk industri dan konstruksi yang dapat dilakukan di laboratorium kalibrasi maupun di lokasi yang diminta oleh industri. Kalibrasi dilakukan dengan peralatan teknis seperti Calibration Tester, Gauge Block, Calibrator, Torque Calibrator, Temperature Calibrator, Dead Weight Calibrator, dll. Ruang lingkup kalibrasi BBKK adalah :

 Suhu;  Tekanan;  Gaya;  Massa;  Dimensi;  Kelembaban;  pH.  Laboratorium Riset

Laboratorium riset mempunyai kemampuan untuk melakukan riset dalam bidang bahan, proses, produk, serta peralatan di bidang kimia dan kemasan. Laboratorium riset BBKK terdiri dari :

(11)

 Laboratorium Riset Polimer;

 Laboratorium Riset Cemaran (cair, padat, dan udara);

 Laboratorium Riset Kemasan.

Unit Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri (RBPI)

Unit RBPI di BBKK mempunyai kemampuan untuk membuat mesin-mesin teknologi tepat guna skala kecil dan menengah, baik untuk kepentingan proses maupun pengujian. Unit RBPI BBKK terdiri dari :

 Workshop/ Bengkel;

 Test House/ Unit Uji Coba;

 Sarana Perancangan/ Desain.  Perpustakaan dan Pusat Informasi

 Perpustakaan BBKK mempunyai koleksi buku dan terbitan lain seperti majalah, jurnal ilmiah dari dalam dan luar negeri, serta Laporan Hasil Penelitian.

 Website BBKK dapat diakses oleh pengguna jasa BBKK dengan mengunjungi website: http://bbkk-litbang.go.id

Sarana Pelatihan

Untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pelatihan teknis, BBKK mempunyai sarana pelatihan yang cukup memadai yang terdiri dari ruang pelatihan, sarana untuk pelatihan, peralatan untuk praktek, dan sarana penginapan (Wisma Cempaka).

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 38/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan, Organisasi BBKK terdiri dari 1 (satu) Eselon II yaitu Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan, 5 (lima) Eselon III yaitu 1 (satu) Kepala Bagian Tata Usaha yang terdiri dari 4 (empat) Sub Bagian, dan 4 (empat) Kepala Bidang yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga) Kepala Seksi serta sejumlah Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1.

Tugas masing-masing bagian/bidang adalah sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha

memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan BBKK.

(12)

3. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi

melakukan kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan pengkoordinasian penggunaan sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan BBKK, serta penyusunan dan penerapan standar produk industri kimia dan kemasan.

4. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi

melakukan kegiatan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan produk industri kimia dan kemasan, serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan.

5. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi

melakukan kegiatan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi,alih teknologi, rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri.

Personil BBKK terdiri dari pejabat struktural dan fungsional dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.1 Rincian Personil BBKK Menurut Jabatan

Uraian Jumlah Jabatan Struktural :  Eselon II  Eselon III  Eselon IV 1 5 16 Jabatan Fungsional :  Peneliti

 Penguji Mutu Barang

 Litkayasa  Perekayasa  Perencana  Penerjemah  Arsiparis Analis Kepegawaian 19 30 2 2 2 1 2 1

Staf/ Fungsional Umum 72

(13)

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN

BIDANG PENGEMBANGAN JASA TEKNIS

BIDANG SARANA RISET DAN STANDARDISASI

BIDANG PENGUJIAN, SERTIFIKASI DAN KALIBRASI

BAGIAN TATA USAHA

BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN

ALIH TEKNOLOGI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN

SUB BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SEKSI PEMASARAN SEKSI KERJASAMA SEKSI INFORMASI

SEKSI SARANA RISET KIMIA SEKSI SARANA RISET

KEMASAN SEKSI STANDARDISASI SEKSI PENGUJIAN SEKSI SERTIFIKASI SEKSI KALIBRASI SEKSI KONSULTANSI SEKSI PELATIHAN TEKNIS SEKSI ALIH TEKNOLOGI DAN INKUBANSI

(14)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 – 2014

BBKK adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI), Kementerian Perindustrian. Rencana Strategis (RENSTRA) BBKK merupakan dokumen perencanaan yang berisi rencana jangka menengah (5 tahun). RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014 dimaksudkan dalam rangka mendukung RENSTRA BPKIMI tahun 2010 – 2014. RENSTRA BBKK telah mengalami revisi sebanyak 1 kali yaitu pada bulan Mei 2013. Hal ini dimaksudkan sebagai penyesuaian atas revisi yang telah dilakukan terhadap RENSTRA BPKIMI sebelumnya.

Dalam rangka mewujudkan peran BBKK untuk dapat menjadi institusi yang terkemuka di Indonesia dalam pelayanan jasa teknis di bidang kimia dan kemasan, maka BBKK menetapkan visi, misi, sasaran, tujuan, serta arah kebijakan dan strateginya dalam jangka menengah yang tertuang dalam RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014.

1. VISI

Dalam rangka mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) yang diamanatkan kepada Kementerian Perindustrian, maka Balai Besar Kimia dan Kemasan sebagai salah satu unit Eselon II menetapkan Visi-nya sebagai berikut:

Pernyataan visi diatas menggambarkan tekad dan komitmen pimpinan serta staf BBKK untuk dapat memberikan pelayanan kepada industri/ dunia usaha secara profesional sehingga dapat meningkatkan daya saing industri kimia dan kemasan di pasar global.

2. MISI

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, BBKK mengemban misi sebagai berikut :

a. Melakukan litbang terapan dan standardisasi bagi industri di bidang kimia dan kemasan yang berwawasan lingkungan;

b. Memberikan jasa layanan teknis di bidang litbang terapan, rancang bangun dan perekayasaan industri, pengujian, kalibrasi, standardisasi, sertifikasi, dan konsultansi serta pelatihan secara profesional sesuai dengan kebutuhan pasar;

“ Pada tahun 2020 Balai Besar Kimia dan Kemasan menjadi institusi terkemuka

di Indonesia dalam pelayanan jasa teknis bidang kimia dan kemasan ”.

(15)

c. Menyediakan informasi teknologi di bidang industri kimia dan kemasan.

3. TUJUAN

Mengacu pada visi dan misi BBKK serta Kebijakan Industri Nasional (KINP) , maka tujuan BBKK untuk kurun waktu 2010-2014 adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan kompetensi inti BBKK dalam bidang fine chemicals and degradable packaging design;

b. Meningkatkan profesionalisme BBKK dalam memberikan pelayanan kepada industri.

1. SASARAN

Sebagai penjabaran dari tujuan secara terukur yang berorientasi kepada hasil, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan secara nyata, maka BBKK menetapkan 3 (tiga) sasaran yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2014 yaitu :

a. Sasaran Strategis 1 : Penelitian dan pengembangan teknologi industri kimia, kemasan, dan cemaran

Outcome/output yang ingin dicapai adalah terwujudnya hasil litbang yang siap

diterapkan oleh industri untuk meningkatkan daya saing industri dan terwujudnya kerjasama litbang, Perguruan Tinggi (PT), dan dunia usaha.

b. Sasaran Strategis 2 : Pelayanan jasa teknis industri

Outcome/ Output yang ingin dicapai adalah terwujudnya jasa pelayanan teknis yang

prima kepada dunia usaha.

c. Sasaran Strategis 3 : Peningkatan standardisasi industri BBKK

Outcome/Output yang ingin dicapai adalah meningkatnya peran BBKK dalam

penyusunan standar dan implementasinya melalui pengujian dan sertifikasi.

2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran BBKK tahun 2010-2014, maka dibuatlah peta strategi BBKK yang menguraikan jalan yang akan ditempuh BBKK dalam rangka mewujudkan visi BBKK. Peta Strategis BBKK adalah sebagai berikut :

(16)

PERSPEKTIF TUJUAN STRATEGI TERPILIH TARGET/SASARAN/INDIKATOR STAKE HOLDER/

Pelanggan

1.1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan

1. PNBP

2. Complain/keluhan menurun 3. Kepuasan pelanggan

Proses Internal 2.1 Penerapan Manajemen Litbang

2.2 Promosi

2.3 Penambahan ruang lingkup layanan

3.1. Penambahan alat dan pemeliharaan 3.2 Teknologi terbaru 4.1 Motivasi dan disiplin 4.2 Entrepreneurship/jiwa

kewirausahaan

1. Litbang yang terencana

2. Litbang yang memenuhi kebutuhan industri 3. Networking dengan lembaga litbang lain 1. Pameran

2. Roadshow 3. Iklan

4. Komunikasi dengan stakeholders 1. Perluasan ruang lingkup akreditasi 2. Hasil litbang teraplikasi

1. Jumlah alat baru

2. Jumlah alat yang dipelihara 1. Penggunaan teknologi

1. Peningkatan kehadiran

2. Produktivitas (PNBP/jumlah pegawai)

Inovasi dan Pembelajaran

5.1 Training

5.2 Pengelolaan kompetensi

1. Training internal dan eksternal

1. Meningkatnya pemanfaatan SDM 2. Transfer pengetahuan

Keuangan 6.1 Anggaran yang memadai

7.1 Komunikasi internal

7.2 Penempatan staf yang tepat

1. Peningkatan anggaran 1. Pertemuan rutin 2. Apresiasi

1. Kesesuaian dengan kompetensi 2. JPT & Litbang 5. Peningkatan kompetensi SDM 1. Pelayanan Berkualitas 3. Sarana & Prasarana Prasarana 4. SDM Profesional 6. Pengelolaan anggaran yang baik

7. Kepuasan staf

(17)

B. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013

Berikut ini adalah Rencana Strategis BBKK tahun 2013 berdasarkan dokumen Rencana Strategis BBKK tahun 2010 – 2014 per Sasaran Strategis yang ditetapkan.

Sasaran Strategis 1 : Penelitian dan Pengembangan teknologi industri kimia, kemasan, dan

cemaran.

Tabel 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013 Sasaran Strategis 1

Outcome/Output Indikator Target/Tahun

2010 2011 2012 2013

Terwujudnya hasil litbang yang siap diterapkan oleh industri untuk meningkatkan daya saing industri

1 Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan 6 6 4 6 2 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 12 12 13 13

Terwujudnya kerjasama litbang antar lembaga litbang

1 Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan

2 3 3 3

Sasaran Strategis 2 : Pelayanan jasa teknis industri

Tabel 2.2 Rencana Strategis Tahun 2013 Sasaran Strategis 2

Outcome/Output Indikator Target/Tahun

2010 2011 2012 2013 Terwujudnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha 1 Jumlah orang 23 39 30 36 2 Jumlah sampel 3090 2828 3100 3150

3 Jumlah perusahaan yang dilayani 838 819 1000 1100 4 Nilai JPT (Rp. 000) 2.400.000 2.272.000 2.612.800 3.004.720

Sasaran Strategis 3 : Peningkatan standardisasi industri BBKK

Tabel 2.3 Rencana Strategis Tahun 2013 Sasaran Strategis 3

Outcome/Output Indikator Target/Tahun

2010 2011 2012 2013

(18)

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2013

Rencana Kinerja Tahunan disusun sebagai penjabaran atas sasaran jangka menengah (5 tahun) yang ditetapkan dalam RENSTRA BBKK. Berikut ini adalah Rencana Kinerja BBKK pada tahun 2013 :

1. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja :

:

Dikuasainya teknologi derivatisasi sumber daya alam, bioteknologi, nanoteknologi, dan teknologi kemasan yang berwawasan lingkungan Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan (3 judul litbang) Kerjasama R&D instansi dengan industri (4 kerjasama)

2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

: :

Meningkatnya jasa pelayanan teknis

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium (14 persen)

Tingkat kepuasan pelanggan (4 dari skala 5)

Jumlah orang yang mengikuti pelatihan teknis operasional (75 orang) Jumlah sampel (3000 sampel)

Jumlah perusahaan yang dilayani (600 perusahaan) Nilai JPT (Rp. 3.600.000.000,-)

3. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

: :

Meningkatnya kerjasama antar lembaga litbang

Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan (1 judul litbang)

Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan (10 KTI) Jumlah pendaftaran paten (1 judul litbang)

Rencana Kinerja BBKK tahun 2013 disusun sebagai penjabaran dari RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014. RENSTRA BBKK disusun pada pada bulan November 2009 dan direvisi pada bulan Mei 2013. Sedangkan dokumen Rencana Kinerja disusun pada 30 Januari 2012 sehingga dasar penyusunnya masih berdasarkan pada RENSTRA BBKK sebelum revisi. Hal ini mengakibatkan sasaran strategis yang digunakan berbeda, namun indikator kinerja yang ditetapkan dalam RENKIN masih mendukung target yang ditetapkan dalam RENSTRA BBKK.

D. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2013

Dalam rangka mewujudkan Rencana Kinerja BBKK, maka BBKK mendapatkan dukungan keuangan melalui anggaran DIPA. Pagu awal DIPA BBKK TA. 2013 adalah sebesar Rp. 22.069.462.000,- namun BBKK melakukan revisi DIPA sebanyak 5 (lima) kali sehingga pagu akhir adalah sebesar Rp. 22.351.951.000,-. Rincian anggaran per output disajikan dalam tabel dibawah ini.

(19)

Tabel 2.4 Anggaran BBKK per Output Tahun 2013

No Kode Output Pagu (Rp)

1 1864.001 Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri 245.110.000 2 1864.002 Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri 175.470.000

3 1864.003 Layanan Jasa Teknis 2.981.599.000

4 1864.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 1.437.289.000 5 1864.005 Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/ Pelaporan/ Monitoring

dan Evaluasi

240.190.000

6 1864.994 Layanan Perkantoran 11.781.298.000

7 1864.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 256.446.000 8 1864.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 2.168.549.000

9 1864.998 Gedung/ Bangunan 3.066.000.000

TOTAL 22.351.951.000

E. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Penetapan Kinerja (TAPKIN) merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dengan demikian TAPKIN BBKK merupakan janji kinerja yang akan diwujudkan oleh Kepala BBKK kepada Kepala BPKIMI selaku atasan langsung. Dasar hukum dalam penyusunan TAPKIN adalah sebagai berikut :

 Inpres No.5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

 Peraturan Menteri Perindustrian No. 150/ M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian

(20)

Secara lengkap TAPKIN BBKK tahun 2013 disajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 2.5 Penetapan Kinerja BBKK Tahun 2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

I Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri

1 Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

3 judul litbang

2 Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

1 judul litbang

II Mengembangkan R&D di

instansi dan industri

1 Kerjasama R & D instansi dengan industri

4 kerjasama

2 Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

14 persen

III Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

1 Tingkat kepuasan pelanggan 4 dari skala 5

IV Meningkatnya budaya

pengawasan pada unsur pimpinan dan staff

1 Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

1 satker

V Meningkatnya kerjasama antar lembaga litbang

1 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 10 karya tulis ilmiah 2 Jumlah pendaftaran paten 1 judul litbang

VI Meningkatnya penerimaan

jasa pelayanan teknis

1 Jumlah orang yang mengikuti pelatihan teknis operasional

75 orang

2 Jumlah sampel 3000 sampel

3 Jumlah perusahaan yang dilayani 600 perusahaan

4 Nilai JPT Rp. 3.600.000.000

Dokumen perencanaan tahunan BBKK disusun dalam rangka mendukung target kinerja dalam dokumen perencanaan jangka menengah. Berikut ini adalah keterkaitan antara dokumen TAPKIN tahun 2013, RENKIN tahun 2013, dan RENSTRA tahun 2010 – 2014.

Tabel 2. 6 Keterkaitan TAPKIN, RENKIN, dan RENSTRA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

TAPKIN RENKIN RENSTRA

Sasaran Strategis I :

Tingginya kemampuan inovasi dan

penguasaan teknologi industri

1 Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan 3 judul litbang 3 judul litbang 6 judul litbang

2 Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan 1 judul litbang 1 judul litbang 3 judul litbang

(21)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

TAPKIN RENKIN RENSTRA

Sasaran Strategis II :

Mengembangkan R & D di instansi dan industri

1 Kerjasama R&D instansi dengan industri

4 kerjasama 4 kerjasama -

2 Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

14 persen 14 persen -

Sasaran Strategis III :

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1 Tingkat kepuasan pelanggan 4 dari skala 5 4 dari skala 5 -

Sasaran Strategis IV :

Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

1 Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

1 satker - -

Sasaran Strategis V :

Meningkatnya

kerjasama antar lembaga litbang

1 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 10 karya tulis ilmiah 10 karya tulis ilmiah 13 karya tulis ilmiah 2 Jumlah pendaftaran paten 1 judul

litbang 1 judul litbang - Sasaran Strategis VI : Meningkatnya penerimaan jasa pelayanan teknis

1 Jumlah orang yang mengikuti pelatihan teknis operasional

75 orang 75 orang 36 orang

2 Jumlah sampel 3000 sampel 3000 sampel 3150 sampel 3 Jumlah perusahaan yang dilayani 600

perusahaan 600 perusahaan 1100 perusahaan 4 Nilai JPT (Rp. 000) 3.600.000 3.600.000 3.004.720

(22)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Akuntabilitas kinerja yang diukur untuk menggambarkan capaian kinerja Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) pada tahun 2013 adalah capaian atas target yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (TAPKIN) BBKK tahun 2013. TAPKIN disusun dengan mengacu kepada Rencana Strategis (RENSTRA) BBKK tahun 2010-2014 dan Rencana Kinerja tahun 2013 yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu BBKK juga mendukung capaian target kinerja dalam RENSTRA BPKIMI melalui TAPKIN yang telah ditetapkan.

Secara umum BBKK mampu memenuhi janji kinerja yang telah ditetapkan di dalam TAPKIN dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan rata – rata capaian target kinerja sebesar

122.56 %. Dalam pencapaian sasaran tersebut, terdapat beberapa capaian yang tidak

memenuhi target ataupun melebihi target yang telah ditetapkan. Terhadap hal tersebut, pada bab ini akan dilakukan analisa dan evaluasi penyebabnya sehingga dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja BBKK di masa mendatang.

TAPKIN BBKK tahun 2013 juga mendukung pencapaian target dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Perindustrian dan melakukan penyesuaian atas perubahan IKU Kementerian Perindustrian yang telah dilakukan. Selain itu Sasaran Strategis yang ditetapkan dalam TAPKIN BBKK tahun 2013 disusun guna mendukung target yang telah ditetapkan dalam RENSTRA BPKIMI dan RENSTRA BBKK tahun 2010 - 2014. Berikut ini adalah capaian kinerja BBKK tahun 2013 yang terbagi kedalam 6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS I

Sasaran Strategis I yang ditetapkan dalam dokumen TAPKIN tahun 2013 adalah ”Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri”.

Berdasarkan sasaran strategis tersebut di atas, maka ditetapkanlah 2 indikator kinerja untuk mencapai sasaran tersebut yaitu :

1. Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan;

2. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan.

(23)

Tabel 3.1 Capaian Sasaran Strategis I

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian %

Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri

1 Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

3 judul litbang 5 judul litbang 166.67

2 Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

1 judul litbang 2 judul litbang 200

TOTAL 183.34

INDIKATORKINERJA1

Indikator Kinerja Acuan Target Capaian %

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

TAPKIN 3 judul litbang 5 judul litbang 166.67

RENKIN 3 judul litbang 5 judul litbang 166.67 RENSTRA BBKK 6 judul litbang 5 judul litbang 83.33 RENSTRA BPKIMI 6 judul litbang 5 judul litbang 83.33 Penyelenggaraan litbang merupakan salah satu Tupoksi BBKK. Litbang yang dilaksanakan di BBKK adalah litbang di bidang kimia, kemasan, dan cemaran.

Kriteria penilaian yang digunakan dalam indikator kinerja “Hasil penelitian dan

pengembangan yang siap diterapkan” adalah jumlah litbang yang dilaksanakan selama kurun

waktu 4 tahun terakhir yang diakui oleh pihak eksternal, sudah di uji coba, dan telah ada hasil nyata.

Analisa Hasil dan Perbandingan Capaian

Target yang ditetapkan untuk litbang yang siap diterapkan dalam TAPKIN BBKK tahun 2013 adalah sebanyak 3 judul litbang dan telah tercapai sebesar 166.67 % dengan adanya 5 judul litbang yang siap diterapkan.

Tabel 3.2 Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja 1 Tahun 2010 - 2013

Uraian Capaian

2010 2011 2012 2013

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan 16 10 5 5

Rasio pertumbuhan (%) - -37.5 -50 0

Sesuai dengan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah litbang BBKK yang siap diterapkan tahun 2013 sama dengan capaian tahun 2012 dengan rasio pertumbuhan selama 4

(24)

litbang (penelitian dan perekayasaan) yang dilaksanakan oleh BBKK dengan menggunakan dana DIPA BBKK pada tahun bersangkutan. Sedangkan kriteria untuk indikator kinerja ini mengalami perubahan pada tahun 2013 menjadi jumlah litbang yang dilaksanakan selama kurun waktu 4 tahun terakhir yang diakui oleh pihak eksternal, sudah di uji coba, dan telah ada hasil nyata. Dengan adanya perubahan kriteria tersebut, maka jumlah capaian litbang BBKK tahun 2013 mengalami penurunan dengan semakin ketatnya kriteria yang ditetapkan.

Rincian hasil litbang BBKK yang siap diterapkan selama tahun 2010 – 2013 adalah sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3 Litbang BBKK Yang Siap Diterapkan Tahun 2010 - 2013

Tahun Judul Litbang Jumlah

2010 1 Sintesis dan Karakterisasi Partikel Nano Berbasis Sumber Daya Alam Lokal dengan Proses Kimia

16

2 Pembuatan β Glukan Dari Ubi Kayu Untuk Kosmetik

3 Efektifitas Pembuatan Antioksidan Kayu Secang Pada Industri Makanan 4 Optimalisasi Proses Pembuatan Coco-Diethanolamida

5 Aplikasi Stearyl Alkohol Sebagai Emulsifier Pada Lotion dan Cream (Kosmetik) 6 Rekayasa dan Rancang Bangun Otomatisasi Control Valve Pada Alat Fraksinasi

Skala Pilot Plant

7 In House riset Kajian Serta Aplikasi Nano Partikel Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Pada Industri Kimia dan Kemasan

8 In House Riset Pembuatan Ester Dari Palm Oil (Asam Palmitat) Dengan Proses Biokatalitik Sebagai Bahan Baku Industri

9 In House Riset Fraksinasi Komponen Aktif Pada Temugiring, Temukunci, dan Temulawak Pada Industri Kosmetik

10 In House Riset Pembuatan Poligliserol Ester Sebagai Surfaktan Pada Industri Makanan

11 Pengembangan PCMs Berbahan Baku Lokal Untuk Penerapan CRB 12 In House Riset Migrasi Komponen Terhadap Berbagai Kemasan Pangan 13 In House Riset Penguasaan Berbagai Jenis Pati Untuk Edible Film

14 Pembuatan Pelet Dari Limbah Industri Bir Untuk Mengikat Logam-Logam Berat

(25)

Tahun Judul Litbang Jumlah

16 In House Riset Proses Pembuatan Biogas Skala Semi Pilot Plant

2011 1 Pembuatan Lapis Tipis Nano Partikel TiO2 Dengan Proses Sol Gel Untuk

Perangkap nyamuk

10

2 In House Riset Metode Kristalisasi Metil Sinamat Dari Minyak Laja Gowah (Alfinia Malaccenciss)

3 Rekayasa alat Pengolahan Coco-Dietholamida Skala 20 L/Batch Scale Up 4 Peningkatan Kualitas Palet Kayu Dengan Metode dan bahan fumigasi

alternatif

5 Pemanfaatan Limbah Plastik Daur Ulang Sebagai Komposit Material Meubel 6 Kemasan Layak Santap (Edible Packaging) Pati Sagu dan Pati Garut

Termodifikasi

7 In House Riset Pembuatan Edible Film dari Karagenan

8 Pengembangan dan Penerapan CRB Menggunakan PCMs Untuk Mempertahankan Kesegaran Produk

9 Aplikasi Biosorben Limbah Bir, TiO2/ PCC Zat Karbon Aktif Dalam Pemenuhan

Baku Mutu Limbah Cair IKM Elektroplating

10 Penelitian Penggunaan Biosorben Limbah Bir, TiO2 /PCC Dalam Pemenuhan

Baku Mutu Limbah Cair Industri

2012 1 Optimalisasi Operasional Spinning Band Distillation Column Melalui Pembuatan Sistem Receiver Destilat dan Pemrograman Komputer

5

2 Verifikasi Metode Pengujian SNI Untuk E.Coli Menggunakan Rapid Test 3 Aplikasi β glukan Pada Kosmetik Berbasis Palm Kernel Mill (PKM)

4 Kompatibilitas Biodegradable Polimer Terhadap Material Berbasis Poliester 5 Rekayasa Alat Uji Top Lift Kemasan Flexible Intermediate Bulk Container

2013 1 Optimalisasi Anti Aging Pada Krim SLN (Solid Lipid Nano Partikel) Berbasis Turunan Kelapa Sawit Dengan Penambahan Bahan Aktif Alam

5

2 Pengolahan Limbah Tekstil Dengan Foto Reaktor Silinder Berputar Skala Pilot Plant Menggunakan Katalis TiO2 – Zeolit

(26)

Tahun Judul Litbang Jumlah

4 Rancang Bangun Peralatan Pembangkit Vakum Untuk Proses Pengolahan CPO - Olein

5 Efektivitas Penggunaan Dendrimer Berbasis Kelapa Sawit Untuk Proses Katalis

Analisa Capaian RENSTRA

Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan juga digunakan sebagai indikator kinerja dalam RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014. Indikator kinerja ini mendukung target dalam RENSTRA BPKIMI tahun 2010 – 2014 dan IKU Kementerian Perindustrian.

RENSTRA BBKK dan BPKIMI menetapkan target yang berbeda dengan TAPKIN BBKK dimana ditargetkan 6 judul litbang telah siap diterapkan pada tahun 2013. Terhadap target tersebut, BBKK hanya mampu mencapai 83.33 % dengan siap diterapkannya 5 judul litbang.

Meskipun jumlah hasil litbang BBKK selama 4 tahun terakhir cenderung mengalami penurunan jumlah yang cukup signifikan, namun hingga akhir tahun 2013 BBKK telah mampu memenuhi target total yang ditetapkan dalam RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014. Hingga saat ini BBKK telah memiliki 36 litbang yang siap diterapkan sedangkan target total pada akhir tahun 2014 adalah sebanyak 30 litbang. Hal ini berarti BBKK telah memberikan kontribusi sebesar 120 % terhadap target akhir RENSTRA BBKK. Meskipun BBKK telah mampu memenuhi target litbang yang siap diterapkan dalam RENSTRA BBKK, namun guna mendukung capaian atas target RENSTRA BPKIMI tahun 2010 – 2014, maka jumlah litbang BBKK yang siap diterapkan perlu ditingkatkan lagi jumlahnya dikarenakan baru memberikan kontribusi sebesar 83.72 % terhadap target akhir tahun 2014 atau masih kurang 7 litbang lagi sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4 Capaian Target RENSTRA Litbang Siap Diterapkan

Periode RENSTRA BBKK RENSTRA BPKIMI

Target Capaian % Target Capaian %

2010 6 16 266.67 16 16 100 2011 6 10 166.67 9 10 111.11 2012 4 5 125 4 5 125 2013 6 5 83.33 6 5 83.33 2010 - 2013 22 36 163.63 35 36 102.86 2010 - 2014 30 36 120 43 36 83.72

(27)

Perbandingan antara target RENSTRA BBKK dan capaiannya hingga tahun 2013 terlihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 3.1 Perbandingan Capaian dan Target Litbang Siap Diterapkan RENSTRA BBKK Rekomendasi Perbaikan

Berdasarkan atas uraian capaian kinerja diatas, maka rekomendasi yang dapat diberikan guna perbaikan kinerja BBKK di masa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Meskipun telah mencapai target akhir yang ditetapkan dalam RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014, namun para peneliti BBKK diharapkan mampu meningkatkan jumlah litbang yang siap diterapkan. Dengan semakin meningkatnya jumlah litbang yang siap diterapkan, maka akan berpengaruh terhadap capaian dari indikator kinerja jumlah litbang yang mampu diimplementasikan. Selain itu peningkatan jumlah litbang ini juga bertujuan untuk mendukung pencapaian target RENSTRA BPKIMI tahun 2010 – 2014 yang masih belum tercapai.

INDIKATORKINERJA2

Indikator Kinerja Acuan Target Capaian %

Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

TAPKIN 1 judul litbang 2 judul litbang 200

RENKIN 1 judul litbang 2 judul litbang 200 RENSTRA BBKK 3 judul litbang 2 judul litbang 66.67 RENSTRA BPKIMI 3 judul litbang 2 judul litbang 66.67

(28)

mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan dunia industri melalui kegiatan litbang yang dilaksanakannya. BBKK sebagai instansi pemerintah yang memiliki Tupoksi untuk menyelenggarakan litbang selalu berusaha untuk melaksanakan kegiatan litbang yang mampu untuk diterapkan guna menjawab kebutuhan teknologi masyarakat dan dunia industri.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka indikator kinerja “ Hasil penelitian dan

pengembangan yang telah diimplementasikan “ sangat relevan digunakan sebagai dasar

penilaian kinerja BBKK. Kriteria yang digunakan dalam indikator kinerja ini adalah hasil litbang selama kurun waktu 4 tahun terakhir yang berhasil diimplementasikan pada tahun 2013.  Analisa Hasil dan Perbandingan Capaian

Pada tahun 2013 BBKK menargetkan 1 judul litbang yang telah diimplementasikan dan tercapai 200 % dengan adanya 2 judul litbang yang berhasil diimplementasikan. Judul litbang yang berhasil diimplementasikan adalah “ Development and Technical Support of Energy Sharing Type Low Temperature Container System “ . Litbang ini merupakan litbang hasil kerjasama antara BBKK dengan KITECH Korea yang berlangsung selama 2 tahun dari bulan Mei 2012 hingga Juli 2013 dan diterapkan di PT. Istana Cipta Sembada dan PT. Puspa Agro Surabaya. Selain itu BBKK juga berhasil mengimplementasikan litbang dengan judul “Pemurnian Minyak Pala Terkontaminasi Menggunakan Metode Distilasi Molekular “ di PT Mignon Sista Internasional.

Meskipun telah memenuhi target TAPKIN tahun 2013, namun terjadi penurunan jumlah penerapan litbang dari tahun 2012 sebanyak 3 judul litbang menjadi 2 judul litbang di tahun 2013. Jika dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya yang mengalami trend pertumbuhan yang positif, rasio pertumbuhan jumlah litbang yang diimplementasikan pada tahun 2013 menunjukkan rasio negatif sebesar -33.33 %. Diharapkan pada tahun 2014 jumlah litbang yang diimplementasikan akan meningkat.

Tabel 3.5 Capaian Sasaran Strategis I Indikator Kinerja 2 Tahun 2010 - 2013

Uraian Capaian

2010 2011 2012 2013

Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan 1 2 3 2

(29)

Berikut ini adalah rincian judul litbang yang telah diimplementasikan selama tahun 2010 – 2013.

Tabel 3.6 Litbang BBKK Yang Telah Diimplementasikan Tahun 2010 - 2013

Tahun Jumlah Judul Litbang Nama Industri

2010 1 Isolasi metil sinamat dari minyak laja gowah PT. Sumber Multi Atsiri

2011 2 Penerapan desain kemasan dodol lidah buaya merk “Pelabour“

IKM Ny. Junaibah Pontianak

Pengembangan PCMs berbahan baku lokal untuk penerapan CRB

PT. Istana Cipta Sembada PT. Puspa Agro Surabaya KUD Baik Pujon – Batu – Malang

2012 3 Development and technical support of energy sharing – type low temperature container system

PT. Istana Cipta Sembada PT. Puspa Agro Surabaya

Desain kemasan mochi pada produk IKM PT. Rejeki Sukabumi

Nano kemasan untuk produk saus cabe PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Bekasi

PT. Kadu Jaya

2013 1 Development and technical support of energy sharing – type low temperature container system

PT. Istana Cipta Sembada PT. Puspa Agro Surabaya

2 Pemurnian Minyak Pala Terkontaminasi Menggunakan Metode Distilasi Molekular

PT. Mignon Sista Internasional

Analisa Capaian RENSTRA

Jumlah hasil litbang yang diimplementasikan juga merupakan indikator kinerja dalam RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014. Indikator kinerja ini juga mendukung target dalam RENSTRA BPKIMI dan IKU Kementerian Perindustrian.

RENSTRA BBKK dan RENSTRA BPKIMI menargetkan 3 judul litbang yang dapat diimplementasikan pada tahun 2013. Namun hanya tercapai sebesar 66.67 % dengan diterapkannya 2 judul litbang. Pada akhir tahun 2014 diharapkan BBKK mampu menghasilkan 14 judul litbang yang telah diimplementasikan. Hingga akhir tahun 2013 jumlah total litbang yang telah diimplementasikan sebanyak 8 judul litbang atau masih memberikan kontribusi sebesar 57.14 % terhadap capaian akhir RENSTRA BBKK. Selama periode tahun 2010 – 2014 jumlah target yang ditetapkan dalam RENSTRA BBKK dan BPKIMI adalah sama. Berikut ini

(30)

Tabel 3.7 Capaian Target RENSTRA Litbang Yang Telah Diimplementasikan

Periode RENSTRA BBKK RENSTRA BPKIMI

Target Capaian % Target Capaian %

2010 2 1 50 2 1 50 2011 3 2 66.67 3 2 66.67 2012 3 3 100 3 3 100 2013 3 2 66.67 3 2 66.67 2010 - 2013 11 8 72.73 11 8 72.73 2010 - 2014 14 8 57.14 14 8 57.14

Perbandingan antara target RENSTRA BBKK dan capaiannya hingga tahun 2013 terlihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 3.2 Perbandingan Capaian dan Target Litbang Yang Diimplementasikan RENSTRA BBKK Rekomendasi Perbaikan

Berdasarkan atas uraian capaian kinerja diatas, maka rekomendasi yang dapat diberikan guna perbaikan kinerja BBKK di masa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Menyesuaikan target yang ditetapkan dalam TAPKIN tahun 2014 agar dapat memenuhi target akhir RENSTRA tahun 2010 – 2014;

2. Memperbaiki kualitas litbang yang dihasilkan sehingga mampu menghasilkan lebih banyak jumlah litbang yang mampu diimplementasikan melalui peningkatan kompetensi personil serta sarana dan prasarana;

3. Memperbanyak peluang kerjasama penerapan hasil litbang dengan masyarakat dan dunia industri dengan meningkatkan publikasi karya tulis ilmiah serta berperan aktif dalam forum – forum ilmiah (seminar, workshop, dll).

(31)

SASARAN STRATEGIS II

Sasaran Strategis II yang ditetapkan dalam dokumen TAPKIN tahun 2013 adalah ”Mengembangkan R&D di instansi dan industri”.

Berdasarkan sasaran strategis tersebut di atas, maka ditetapkanlah 2 indikator kinerja untuk mencapai sasaran tersebut yaitu :

1. Kerjasama R&D instansi dengan industri;

2. Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium.

Total capaian pada sasaran ini adalah sebesar 75 %. Rincian capaian atas sasaran strategis II disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.8 Capaian Sasaran Strategis II

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian %

Mengembangkan R&D di instansi dan industri

1 Kerjasama R&D instansi dengan industri

4 kerjasama 6 kerjasama 150

2 Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

14 persen 0 persen 0

TOTAL 75

INDIKATOR KINERJA 1

Indikator Kinerja Acuan Target Capaian %

Kerjasama R&D instansi dengan industri

TAPKIN 4 kerjasama 6 kerjasama 150

RENKIN 4 kerjasama 6 kerjasama 150 Kerjasama R&D yang dilaksanakan BBKK adalah kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan litbang antara BBKK dengan industri, instansi / lembaga lain dari dalam dan luar negeri. Beberapa pihak yang pernah melakukan kerjasama litbang dengan BBKK antara lain adalah Kementerian Riset dan Teknologi, Pusat Pengkajian Teknologi & HKI BPKIMI, Kementerian Pendidikan Nasional, Korea Institute of Industrial Technology (KITECH) - Korea Selatan dan beberapa industri.

Kriteria yang digunakan dalam indikator kinerja “Kerjasama R&D instansi dengan

(32)

 Analisa Hasil dan Perbandingan Capaian

Pada tahun 2013 BBKK menetapkan target 4 kerjasama dalam TAPKIN dan telah tercapai 6 kerjasama atau berhasil melebihi target yang ditetapkan dengan capaian sebesar 150%.

Tabel 3.9 Capaian Sasaran Strategis II Indikator Kinerja 1 Tahun 2010 - 2013

Indikator Kinerja Capaian

2010 2011 2012 2013

Kerjasama R&D instansi dengan industri 7 10 4 6

Rasio Pertumbuhan (%) - 42.85 - 60 50

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa secara umum jumlah kerjasama litbang BBKK dengan pihak industri maupun instansi lain pada periode tahun 2010 – 2013 berubah secara fluktuatif. Namun sepanjang periode tersebut jumlah kerjasama litbang Luar Negeri selalu ada setiap tahunnya dengan jumlah 2 kerjasama per tahun.

Dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, jumlah kerjasama litbang BBKK meningkat dari tahun 2012 sebanyak 4 kerjasama (2 Kerjasama Dalam Negeri, 2 Kerjasama Luar Negeri) menjadi 6 kerjasama (4 Kerjasama Dalam Negeri, 2 Kerjasama Luar Negeri) pada tahun 2013 atau terjadi peningkatan sebesar 50 %. Diharapkan hal ini akan diikuti dengan peningkatan jumlah kerjasama litbang pada tahun 2014.

Rincian kerjasama litbang yang dilakukan BBKK selama tahun 2010 hingga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.10 Kerjasama Litbang BBKK Tahun 2010 - 2013

Tahun Judul Kerjasama Peneliti Mitra Klasifikasi

2010 1 Penelitian Metil Sinamat dari Minyak Laja Gowah Arief Riyanto PT. Sumber Minyak Atsiri

Dalam Negeri

2 Biodegradable Polimer Blend Dari Campuran Poli Butilen Suksinat (PBS) dengan Poliolefin (PP/PE) Untuk

Kemasan Makanan

Wiwik Pudjiastuti

DIKNAS Dalam Negeri

3 Efisiensi TiO2 Sebagai Fotokatalisis Dengan Memanfaatkan PCC Berbahan Dasar Lokal Untuk Diaplikasikan Sebagai Absorben Dalam Mendegradasi Limbah Toksik Organik

Rahyani Ermawati

DIKNAS Dalam Negeri

4 Pengembangan Nano Komposit Berbasis TIO2 Sebagai

Desinfektan Dalam Penyediaan Air Bersih

Rahyani Ermawati

RISTEK Dalam Negeri

5 Teknologi Biosorpsi Untuk Pengurangan Logam Berat Pada Limbah Cair Industri Pengguna Tinta Cetak Skala Kecil dan Menengah

Emmy Ratnawati

(33)

Tahun Judul Kerjasama Peneliti Mitra Klasifikasi

6 Supporting Project For Commercializing The Water – Borne PU Adhesive For Food Packaging

Suryo Irawan KITECH Luar Negeri

7 Establishment of Consortium and Manufacturing Process of Cold Roll Box (CRB) Type Smart Cold Supply System Using Low Temperature Thermal Storage Technology in Indonesia

Wiwik Pudjiastuti

KITECH Luar Negeri

2011 1 Pembuatan β Glukan Berbasis Pati Ubi Kayu dan Pati Garut Sebagai Suplemen Penurun Kolesterol

Yemirta RISTEK Dalam Negeri

2 Rekayasa Alat Pengolah Limbah Plastik Menjadi Sumber Energi

Rahyani Ermawati

RISTEK Dalam Negeri

3 Peningkatan Mutu Kosmetik dari Turunan Kelapa Sawit Dengan Lemak Padat Nano Partikel / Solid Lipid Nano Partikel Dwinna Rahmi Puskajitek & HKI Dalam Negeri

4 Pengembangan Teknologi Konversi Bio Massa Menjadi Bahan Bakar Cair

Bumiarto N Puskajitek & HKI

Dalam Negeri

5 Sistem Distribusi Cold Roll Box (CRB) Menggunakan PCMs Untuk Mempertahankan Kesegaran Produk Makanan Berbasis Agro dan Hasil Perikanan

Wiwik Pudjiastuti

Puskajitek & HKI

Dalam Negeri

6 Pilot Project Pembuatan Plastik Biodegradable Dengan Master Batch Polimer Nano Komposit Untuk Kemasan Makanan Arie Listyarini Puskajitek & HKI Dalam Negeri

7 Peningkatan Kualitas Palet Kayu Dengan Bahan dan Metode Fumigasi Alternatif

Evana Yuanita PT. Bumi Mandiri Resources Dalam Negeri

8 Aplikasi Nano Komposit Berbasis TiO2 – Zeolit Untuk

Limbah Industri Tekstil

Rahyani Ermawati

Puskajitek & HKI

Dalam Negeri

9 Economic Bioprocess Development for The Mass Production of High Functional Cosmetic Biopolymer by Liquid Fermentation Using Palm Kernel Oil as

Fermentation Media

Dwinna Rahmi

KITECH Luar Negeri

10 Establishment of Consortium and Manufacturing Process of Cold Roll Box (CRB) Type Smart Cold Supply System Using Low Temperature Thermal Storage Technology in Indonesia

Wiwik Pudjiastuti

(34)

Tahun Judul Kerjasama Peneliti Mitra Klasifikasi

3 Economic Bioprocess Development for The Mass Production of High Functional Cosmetic Biopolymer by Liquid Fermentation Using Palm Kernel Oil as

Fermentation Media

Dwinna Rahmi

KITECH Luar Negeri

4 Development and Technical Support of Energy Sharing – Type Low Container System

Wiwik Pudjiastuti

KITECH Luar Negeri

2013 1 Efektivitas Penggunaan Dendrimer Berbasis Kelapa Sawit Untuk Proses Katalis

Dwinna Rahmi

Puskajitek & HKI

Dalam Negeri

2 Optimalisasi Proses Pengembangan Teknologi Konversi Biomassa Menjadi Bahan Bakar cair

Mangala T.M Puskajitek & HKI

Dalam Negeri

3 Optimalisasi Proses Pirolisis Plastik Menjadi Bahan Bakar Cair Dengan Penambahan katalis Skala Semi Pilot Plant Rahyani Ermawati Puskajitek & HKI Dalam Negeri

4 Pemurnian Minyak Pala Terkontaminasi Menggunakan Metode Distilasi Molekular

Arief Riyanto PT. Mignon Sista

Internasional

Dalam Negeri

5 Economic Bioprocess Development for The Mass Production of High Functional Cosmetic Biopolymer by Liquid Fermentation Using Palm Kernel Oil as

Fermentation Media

Dwinna Rahmi

KITECH Luar Negeri

6 Development and Technical Support of Energy Sharing – Type Low Container System

Wiwik Pudjiastuti

KITECH Luar Negeri

Analisa Capaian RENSTRA

Indikator kinerja Jumlah kerjasama R&D instansi dan industri tidak terdapat dalam RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014 setelah revisi, namun indikator kinerja ini ditetapkan dalam target TAPKIN tahun 2013 dikarenakan indikator kinerja ini digunakan dalam IKU Kementerian Perindustrian. Oleh karena itu guna mendukung target kinerja Kementerian Perindustrian, maka ditetapkanlah indikator kinerja tersebut dalam TAPKIN BBKK.

Rekomendasi Perbaikan

Berdasarkan atas uraian capaian kinerja diatas, maka rekomendasi yang dapat diberikan guna perbaikan kinerja BBKK di masa mendatang adalah sebagai berikut :

1. BBKK perlu menggali lebih banyak peluang kerjasama dengan pihak industri maupun instansi/ lembaga lain. Dengan semakin banyaknya kerjasama R & D yang dilaksanakan maka akan semakin banyak manfaat yang diperoleh oleh BBKK.

(35)

INDIKATOR KINERJA 2

Indikator Kinerja Acuan Target Capaian %

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

TAPKIN 14 persen 0 persen 0

RENKIN 14 persen 0 persen 0

Pengujian merupakan salah satu Tupoksi BBKK yang hingga saat ini menyumbangkan porsi terbesar bagi penerimaan BBKK. Dengan semakin banyaknya kemampuan BBKK untuk menguji produk/ komoditi tertentu di laboratorium pengujiannya, maka akan semakin banyak penerimaan yang masuk ke kas Negara.

Perhitungan yang dilakukan dalam indikator kinerja “Peningkatan jumlah jenis

produk yang sudah bisa diuji di laboratorium” adalah dengan membandingkan jumlah jenis

produk/ komoditi yang sudah bisa diuji secara lengkap di laboratorium pengujian pada tahun 2012 dan 2013 dan kemudian dihitung persentase peningkatannya.

Analisa Hasil dan Perbandingan Capaian

Pada tahun 2013 BBKK menetapkan target 14 persen peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium dalam TAPKIN tahun 2013, namun BBKK tidak mampu memenuhi target tersebut atau capaiannya sebesar 0 %. Jumlah jenis produk/ komoditi yang mampu diuji di laboratorium pengujian BBKK pada tahun 2012 dan 2013 masih tetap sama sebanyak 34 komoditi.

Penyebab tidak tercapainya target kinerja BBKK adalah dikarenakan tertundanya pelaksanaan asessmen laboratorium pengujian yang direncanakan terlaksana pada bulan Desember 2013 dimana terdapat penambahan ruang lingkup produk/ paramater yang diuji. Asessmen adalah salah satu tahapan dalam kegiatan penilaian kesesuaian guna memperoleh sertifikat akreditasi dari Lembaga Penilai Kesesuaian.

Permintaan asessmen telah diajukan oleh BBKK ke Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada awal bulan November 2013, namun dikarenakan pagu Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) di Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang digunakan untuk mendanai kegiatan asessmen laboratorium dan lembaga inspeksi sudah melebihi pagu anggaran tahun 2013 dan tidak memungkinkan lagi bagi BSN untuk merevisi anggarannya, maka kegiatan assesmen laboratorium pengujian BBKK ditunda pelaksanaannya. Diharapkan kegiatan asessmen tersebut dapat dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sehingga jumlah jenis produk/ komoditi yang bisa

(36)

 Analisa Capaian RENSTRA

Indikator kinerja peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium tidak terdapat dalam RENSTRA BBKK tahun 2010 – 2014 setelah revisi, namun indikator kinerja ini ditetapkan dalam target TAPKIN tahun 2013 dikarenakan indikator kinerja ini digunakan dalam IKU Kementerian Perindustrian. Oleh karena itu guna mendukung target kinerja Kementerian Perindustrian, maka ditetapkanlah indikator kinerja tersebut dalam TAPKIN BBKK.

Rekomendasi Perbaikan

Berdasarkan atas uraian capaian kinerja diatas, maka rekomendasi yang dapat diberikan guna perbaikan kinerja BBKK di masa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Melakukan follow up kepada pihak KAN agar pelaksanaan asessmen yang direncanakan pada bulan Januari 2014 dapat terlaksana tepat waktu sehingga jumlah komoditi yang bisa diuji di laboratorium BBKK akan bertambah.

SASARAN STRATEGIS III

Sasaran Strategis III yang ditetapkan dalam dokumen TAPKIN tahun 2013 adalah

”Meningkatnya kualitas pelayanan publik”. Berdasarkan sasaran strategis tersebut di atas, maka ditetapkanlah 1 indikator kinerja

untuk mencapai sasaran tersebut yaitu : 1. Tingkat kepuasan pelanggan;

Total capaian pada sasaran ini adalah sebesar 106.23 %. Rincian capaian atas sasaran strategis III disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.11 Capaian Sasaran Strategis III

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian %

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1 Tingkat kepuasan pelanggan 4 dari skala 5 4.25 dari skala 5 106.23

TOTAL 106.23

INDIKATOR KINERJA 1

Indikator Kinerja Acuan Target Capaian %

Tingkat kepuasan pelanggan TAPKIN 4 dari skala 5 4.25 dari skala 5 106.23

(37)

Mengetahui tingkat kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi instansi penyedia jasa layanan. Dengan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, maka dapat diketahui sejauh mana kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. BBKK sebagai instansi penyelenggara jasa layanan teknis di bidang kimia dan kemasan mengukur tingkat kepuasan pelanggannya dengan menggunakan kuesioner pelanggan.

Dasar Perhitungan

Kepuasan pelanggan merupakan hal yang dirasakan pelanggan apabila pelayanan yang didapatkan sama atau melebihi harapan mereka terhadap pelayanan tersebut. Kepuasan pelanggan dapat diukur secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk mengukur kepuasan pelanggan secara kualitatif dapat dilakukan metode Focus Group Discussion (FGD) atau dengan metode wawancara. Sedangkan untuk mengukur kepuasan pelanggan secara kuantitatif dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepuasan pelanggan yang berisi pertanyaan yang dapat mengukur tingkat harapan dan kinerja pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan. Perhitungan indeks kepuasan pelanggan yang dilakukan di BBKK adalah secara kuantitatif dengan metode survey dan menggunakan kuesioner pelanggan sebagai alat.

Penyebaran Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada seluruh pelanggan yang telah mendapatkan jasa layanan teknis BBKK. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan beberapa cara. Untuk kuesioner pengujian dan kalibrasi, penyebaran dilakukan langsung dengan memberikan kuesioner kepada pelanggan yang datang dan menyertakan kuesioner dalam Laporan Hasil Uji (LHU) yang dikirimkan via pos. Sedangkan untuk pelanggan jasa lainnya, penyebaran kuesioner dilakukan melalui email, fax atau diisi langsung oleh pelanggan yang bersangkutan. Penyebaran kuesioner tahun 2013 dilakukan mulai bulan April hingga Desember 2013. Berikut ini adalah rekapitulasi jumlah kuesioner yang dikirimkan dan yang kembali terisi lengkap.

Tabel 3.12 Rekapitulasi Kuesioner Pelanggan BBKK Tahun 2013

NO Jenis Jasa Layanan Dikirim Kembali dan Terisi Persentase

1 Pengujian dan Kalibrasi 130 7 5.4

2 Sertifikasi Produk 25 12 48

3 Pelatihan Teknis dan Operasional 5 3 60

4 Litbang 1 0 0

Gambar

Tabel 1.1 Rincian Personil BBKK Menurut Jabatan
Tabel 2.2 Rencana Strategis Tahun 2013 Sasaran Strategis 2
Tabel 2.4 Anggaran BBKK per Output Tahun 2013
Tabel 3.3 Litbang BBKK Yang Siap Diterapkan Tahun 2010 - 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

TAHUN 2021 KEPALA TATA USAHA WAKIL DEKAN I WAKIL DEKAN II PRODI PETERNAKAN KASUBAG AKADEMIK KASUBAG MAWA KASUBAG KEUPEG KASUBAG PERLENGKAPAN KALAB KIMIA PAKAN KALAB

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 dan Pasal 152 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, dan menjamin

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI SMP HANGTUAH

Inilah yang merupakan fungsi utama diterbitkannya sertipikat sebagaimana terdapat dalam ketentuan Pasal 19 ayat (2) huruf c tentang Pendaftaran Tanah

Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini subjek dengan tingkat kecemasan sedang cenderung untuk mengalami asupan makan lebih, terbukti dengan nilai OR pada subjek

Prinsip yang mengharuskan negara host country untuk tidak membedakan perlakuan antara penanam modal asing dan penanam modal dalam negeri di negara host country atau di

Puji dan syukur kepada TUHAN kita YESUS KRISTUS sebagai Juruselamatku yang hidup atas kasih, berkat, anugerah, danpertolongan campur tangan-NYA sehingga penulis dapat

Optimasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari nilai optimum yang terbaik dari desain yang sudah ada dengan kondisi batas tertentu.. Proses optimasi dilakukan