41 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah MI Ma’arif Kedung Bunder Kec Gembol Kabupaten Cirebon, adapun waktu penelitian dalam penelitian ini adalah sebagaimana table berikut:
Tabel 3.1
Tabel Jadwal Penelitian Tahun 2018
No Kegiatan Bulan
September Oktober November
1
Pengajuan judul persiapan penelitian, studi pustaka,
observasi ijin penelitian, seminar 2 Penelitian lapangan dan
pengumpulan data-datanya 3 Pengolahan data, serta
penyusunan skripsi
B. Metode dan Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 38), bahwa "metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya”. Sedangkan Sugiono (2005: 45), menerangkan bahwa "metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data valid". Berdasarkan penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa metode adalah cara yang akan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dan pengolahan data dalam penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif study kasus, karena dalam penelitian ini penulis ingin
menganalis mengenai pengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar fikih siswa di MI Ma’arif Kedung Bunder Gempol Cirebon, dinyatakan sebagai penelitian study kasus karena penelitian ini merupakan penelitian pada kasus yang sedang dan telah terjadi dalam kegiatan pembelajaran fikih disekolah tersebut.
Selanjutnya desain penelitian dalam penelitian ini dengan melakukan penyebaran angket untuk variable X (kompetensi pedagogik guru) dan penyebaran tes untuk variable Y (hasil belajar fikih siswa). Dari kedua variabel tersebut kemudian diolah untuk memperoleh kesimpulan tentang pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Adapun gambaran desain penelitan dalam penelitian ini adalah sebagaiamana berikut:
Bagan.3.1
Tabel 3.1
Keterangan gambar desain penelitian
Variabel X = Kompetensi Pedagogik Guru Variabel Y = Hasil Belajar Fikih Siswa
= Tanda Pengaruh
Dari gambar desain penelitian di atas diketahui bahwa variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru) merupakan variabel independen, sedangkan varabel Y (Hasil Belajar Fikih) adalah variabel dependen, dengan demikian maka dapat disimpulkan semakin kompetensi pedagogik guru guru baik maka hasil belajar fikih siswa pun semakin baik pula. C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2015:117), adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan Sujana (2004:6), mengatakan ”populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan anggota yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya:. Jadi yang dinamakan populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”.
Sementara Riduwan (2010:109), menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran orang yang menjadi objek penelitian”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu willayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Dengan demikian maka dalam penelitian ini yang dijadikan populasi penelitian adalah seluruh siswa kela V MI Ma’arif Kedungbunder Kec Gempol Kab Cirebon yang terdiri dari 35 siswa.
2. Sampel
Dalam pengambilan sampel peneliti melakukan dengan cara purposive sampling (sampel bertujuan) yaitu teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu (Riduwan, 2011: 63).
Untuk menentukan besarnya ukuran sampel dalam penelitian ini penulis mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Arikunto yang menyatakan bahwa apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya, tetapi apabila jumlah subyek lebih dari 100 dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih (2010:104).
Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling melainkan menggunakan teknik populasi, karena populasi penelitian dalam penelitian ini kurang dari 100, yaitu hanya 35, oleh karena itu dalam penelitian ini populasi sekaligus juga disebut sebagai sampel penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Riduwan mengatakan bahwa metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Ridwan,2010:51). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Penyebaran Angket 2. Penyebaran Tes, dan 3. Dokumentasi
Adapun ditinjau dari segi bentuk pelaksanaanya, teknik pengumpulan di atas digunakan dalam rangka:
1. Angket digunakan untuk studi pendalaman yaitu mengumpulkan data-data variabel penelitian yang dicari yaitu variabel X (kompetensi pedagogic guru).
2. Tes digunakan untuk studi pendalaman yaitu mengumpulkan data-data variabel penelitian yang dicari yaitu variabel Y (Hasil belajar fikih siswa kelas V MI Ma’arif Kedung Bunder Gempol Cirebon).
3. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai sejarah sekolah, keadaan guru dan siswa, serta keadaan sarana dan prasarana di MI Ma’arif Kedung Bunder Gempol Cirebon.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah instrumen pokok untuk memperoleh data pokok penelitian, yaitu variable X (kompetensi pedagogik guru) dan variable Y (hasil belajar fikih siswa). Untuk memperoleh data variable X penulis menggunakan angket, sementara untuk mendapatkan data variable Y penulis menggunakan tes. Adapun penjelasan mengenai kedua instrumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Angket
Menurut Riduwan (2010:52), angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Teknik angket digunakan untuk sejumlah siswa yang dijadikan sampel”.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data variable X (kompetensi pedagogik guru). Penulis menggunakan angket skla likert dengan pilihan jawaban yang terdiri dari tiga pilihan yaitu: a. Selalu (S)
b. Kadang-kadang (KK) c. Tidak Pernah (TP)
Soal-soal angket yang disebarkan penulis, seluruhnya dibuat dengan menggunakan pernyataan positif dimana penilaianya adalah apabila responden menjawab pilihan jawaban :
a. Selalu (S) diberikan bobot nilai 3
b. Kadang-kadang (KK) diberikan bobot nilai 2 c. Tidak Pernah (TP) diberikan bobot nilai 1
Selain itu dalam penafsiran dan penilaian angket selanjutnya penulis menggunakan rumus penghitungan angket sebagaimana berikut :
Skor Angket = 100%
al SkorMaksim
JumlahSkor
(Ummu Habibah, 2013: 26)
Hasil skor angket kemudian dikonversikan kedalam tabel prosentase berikut:
Tabel 3.4
Skala Prosentase Angket Prosentase Keterangan 76%-100% Baik 55%-85% Cukup <54% Kurang (Ridwan, 2010: 29) 2. Tes
Menurut Ridwan (2015: 76) tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mendapatkan nilai hasil belajar fikih siswa, tes nantinya dibuat dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini bertujuan menemukan jawaban penelitian yang dicari, yaitu mengenai kompetensi pedagogik guru, hasil belajar fikih siswa dan pengaruh kompetensi pedagogik guru terhdap hasil belajar fikih siswa. Untuk mencari dan menganalisis data-data tersebut maka diperlukan teknik analis data, teknik-teknik tersebut menggunakan rumus-rusmus statistika sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atatu menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness (kemencengan distribusi) (Gozhali, 2016:19).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. “Model regresi yang baik baru mempunyai distribusi normal atau mendekati normal” (Ghozali: 2016). Pengujian dilakukan dengan analisis grafik (scatterplot) yakni dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).
3. Uji Reabilitas
Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Instrumen dikatakan reliabel apabila suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Rumus yang digunakan dalam mengukur reliabilitas adalah:
(Suharsimi Arikunto, 2010: 239). Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya item pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir
= Varians total.
Sedangkan untuk menghitung varians skor digunakan rumus:
Keterangan
N = Banyaknya sampel/peserta tes Xi = Skor butir soal ke-i
i = Nomor soal
Tabel 3.5
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas No Nilai Realibilitas Interprestasi
1 0,80 < r11 ≤ 1,00 Derajat Reliabilitas Sangat Tinggi
2 0,60 < r11 ≤ 0,80 Derajat Reliabilitas Tinggi
4 0,20 < r11 ≤ 0,40 Derajat Reliabilitas Rendah
5 0,00 < r11 ≤ 0,20 Derajat Reliabilitas Sangat Rendah
(Suheman dan Sukjaya,1990:177)
Namun untuk keefeisenan perhitungan dalam penelitian ini, penulis menggunakan program SPSS (Statistical product and Service solution) 21, dengan pendekatan Cronbach’s Alpha.
4. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana adalah rumus yang berfungsi untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). (Riduwan, 2010:224) Dengan kata lain bahwa uji regresi dalam penelitian ini untuk menguji besaran pengaruh variabel X (kualitas pelayanan) terhadap variabel Y (loyalitas pelanggan) setelah sebelumnya diketahui bahwa kedua variabel adalah variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau sebab akibat (kausal).
Adapun rumus regresi sederhana sebagai berikut: Penggunaan rumus regresi ý = a + bx
Keterangan :
ý Subyek Variabel terikat yg diproyeksikan
x Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a Nilai konstanta harga y jika x = 0
b Nilai arah sebagai prediksi yang menunjukan nilai peningkatan atau penurunan ( Positif / negative )
( )
2 2 .x x n y xy n b − − =
n x b y a=
− .
Namun demikian untuk memudahkan penulis dalam melakukan analisis penulis nantinya menggunakan program SPSS (Statistical product and Service solution) 21.
5. Uji Hipotesis (Uji t)
Salah satu tujuan dari penelitian adalah menguji hipotesis. Hipotesis yang dinyatakan dalam sebuah penelitian tentunya berbeda-beda sehingga hasil yang diperoleh juga akan berbeda. Tujuan dilakukannya pengujian hipotesis adalah untuk menentukan akurasi dari masing-masing hipotesis penelitian terhadap kenyataan dari data yang dikumpulkan para peneliti.
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.