• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan Absensi Biometrik Fingerprint Dibandingkan Dengan Absensi Manual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kelebihan Absensi Biometrik Fingerprint Dibandingkan Dengan Absensi Manual"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kelebihan

Absensi

Biometrik

Fingerprint

Dibandingkan Dengan Absensi Manual

ELVITASARI HERIYANTHI

[email protected]

Abstraksi

Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake

holders) dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan.

Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Strategi tersebut hendaknya merupakan strategi yang berorientasi pada tujuan yaitu dengan menyamakan persepsi antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Kata kunci : Sumber daya, Stake holders

Pendahuluan

Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi kepegawaian (SDM/ human resources management ) maupun kejujuran karyawan. Hal ini dimungkinkan adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Dengan sistem absensi berbasis biometriks (sidik jari) proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal.

(2)

Pembahasan

Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta kebijakan untuk kemajuan suatu instansi/lembaga. Pencatatan absensi karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM / human resources management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang karyawan dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji / upah, produktivitas, atau kemajuan instansi/lembaga secara umum. Pada alat pencatatan absensi karyawan yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi SDM maupun kejujuran karyawan yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberikan peluang adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak dilakukan semestinya. Proses pencatatan dan pelaporan kehadiran karyawan merupakan proses yang repetitif (berulang).

Karyawan datang pada waktu tertentu dan mengambil kartu absensi dari rak kartu, kemudian memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin pencetak waktu dan tanggal pada kartu tersebut. Selanjutnya menyimpannya kembali dirak kartu. Setiap periode tertentu pegawai administrasi mengambil kartu-kartu absensi tersebut dan mentabulasikan data-data absensi tersebut dalam spreadsheet dikomputer dan menyimpan kembali kartu-kartu tersebut pada rak ditempatnya masing-masing. Prosedur tersebut diulang-ulang terus menerus tanpa banyak perubahan. Pengulangan prosedur pencatatan absensi dan pelaporan pengupahan tersebut sebenarnya sangat cocok untuk menggunakan proses terotomatisasi seluruhnya oleh komputer.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka dikembangkanlah teknologi

biometrik yang memiliki keunggulan sifat tidak dapat dihilangkan, dilupakan

atau dipindahkan dari satu orang ke orang lain, juga sulit ditiru atau dipalsukan.Dengan adanya sistem pencatatan dan pelaporan berbasis biomatriks (sidik jari) pengulangan tadi dapat sebagian besar dilakukan oleh komputer. Proses pengambilan informasi kehadiran karyawan menjadi hampir 100% akurat karena didasarkan sidik jari masing-masing serta

(3)

proses pencatatan dan pelaporannya menjadi otomatis oleh software khusus. Kesalahan maupun manipulasi catatan dapat dihilangkan karena intervensi pegawai administrasi menjadi minimal

Dari permasalahan yang ada maka dilakukan perbandingan – perbandingan antara lain: No Faktor kelemahan Kartu absensi dan pencetak waktunya(1) Magnetic tape reader / bar code reader(2) Finger print scanner & software absensi & pengupahan(3) 1. Ketidakjujuran karyawan via “buddy punching?(teman sekerja yang mencatatkan Seringkali terjadi.Kartu absensi digunakan bersama-sama Dapat terjadi.Kartu magnetik dapat digunakan bersama-sama Tidak mungkin

terjadi. Sidik jari

tidak dapat digunakan oleh rekan sekerjanya yang lain. 2. Manipulasi atau hilangnya kartu absensi Mungkin terjadi Kartu absensi dapat dipertukarkan antar rekan sekerja kurang akurat Mungkin terjadiKartu magnetik dapat dipertukarkan antar rekan sekerja Tidak mungkin terjadi Tidak menggunakan kartu absensi, sidik jari

seseorang selalu

unik (tidak ada

yang sama).Dapat menggunakan lebih dari 1 jari sebagai identifikasi 3. Kesalahan/ ketidakakuratan pencatatan waktu Pencetak waktu dapat diset atau reset manual, AkuratPencatatan waktu menggunakan komputer, sangat Akurat Pencatatan waktu menggunakan komputer, sangat

(4)

kerja karyawan sehingga mungkin dapat menjadi tidak akurat akurat akurat 4. Otomatisasi sistem pelaporan dan integrasi dengan sistem informasi kepegawaian Secara manual Hrs dilakukan secara manual, kemungkinan kesalahan penyalinan data dari kartu absensi cukup besar Dapat secara otomatisMungkin dapat diintegrasikan dengan sistem terkomputerisasi. Otomatis dan integrasi ke sistem kepegawaian Selalu dapat dilakukan otomatisasi pelaporan, menggunakan sistem yang terintegrasi.

Fitur dan keunggulan sistem

• Solusi lengkap sistem absensi biomatriks, dimana hardware sensor, custom-designed software, dan packaging nya dalam satu paket lengkap.

• Sistem ini sangat mudah digunakan, sensor dapat membaca sidik jari pada sudut apa saja, bahkan terbalik sekalipun. Software driver sensor mampu mengenalinya dengan baik.

• Pengamanan pembacaan sidik jari dari pembacaan sidik jari sebelumnya. Pembacaan bayang-bayang sidik jari dari user sebelumnya dapat tersisa, tapi sistem ini akan menghilangkannya sehingga pembacaan selanjutnya menjadi lebih akurat.

• Link data dari sensor ke Biomatriks Server yang aman. Data dikirim menggunakan link yang terotorisasi secara “challenge-response?. Jadi data yang lain tidak dapat dikirim ulang untuk otorisasi.

(5)

• Template sidik jari dan data-data user diproteksi secara internal dengan menggunakan teknik 128-bit enkripsi.

• Gambar image sidik jari tidak disimpan, tapi hanya kalkulasi matematisnya saja. Jadi, identitas masing-masing sidik jari tidak dapat digandakan.

Bidang Teknologi Informasi memang sedang di gandrungi oleh seluruh perusahaan untuk kinerjanya yang sangat mendukung, dalam hal ini perusahaan berharap banyak ketika sebuah pekerjaan yang memakan waktu yang banyak dapat disingkat dengan baik agar efisiensi waktu dapat dilakukan. System komputerisasi sudah digunakan dibeberapa bidang dalam perusahaan contohnya penggajian, persediaan, penjualan dll. Namun ada hal penting yang perlu dibuatkannya system terkomputerisasi yaitu Sistem Absensi. Sistem absensi yang baik sekarang ini ada yang disebut BIOMETRIKS yaitu system absensi menggunakan data dari tubuh manusia baik itu jari, tangan, mata atau suara.Dengan system biometric setiap penggunanya akan dideteksi secara akurat sehingga tidak dapat absensi karyawan diwakilkan. Dan tidak dapat dipungkiri system biomatrik sangat mengambil manfaat lebih banyak dari system yang sudah ada. Referensi http://absensijarimurah.wordpress.com http://blog.mesinabsensi.co.id/kelebihan-absensi-biometrik-fingerprint-dibandingkan-dengan-absensi-manual-2/ Penutup

Kegunaan sistem biometriks adalah Mengenalkan keamanan database dengan teknologi biometrik sebagai pengganti password dan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan teknologi biometerik untuk keamanan selain database (sebagai akses kontrol pintu). Sistem absensi biomatriks ini tentunya akan menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan absensi, yaitu diantaranya buddy punching, kartu yang hilang, pencatatan absensi yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. Pada awalnya mungkin system absensi yang menggunakan Teknologi Informasi akan memakan banyak biaya namun demikian

(6)

jika dilihat manfaat dan jangka waktu yang lama system yang terkomputerisasi dengan TI akan mendapatkan manfaat yang menguntungkan perusahaan. Sistem yang akan dibangun tentunya harus sesuai dengan kebutuhan sehingga pemanfaatannya menjadi tepat guna. Pengembangan lebih lanjut berikut ujicoba yang teliti yang mencakup semua aspek pemakaian sistem ini perlu dilaksanakan sehingga menjadikan sistem yang handal dan sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan.

Biografi

Nama saya Elvitasari Heriyanthi, saya lahir di Bogor pada tanggal 27 Desember 1992. Saat ini saya adalah mahasiswi STMIK Raharja pada jurusan Manajemen Informatika.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, ditunjukkan syarat cukup untuk menjamin bahwa eksistensi dan ketunggalan titik tetap untuk beberapa pemetaan kontraksi tergeneralisasi dalam ruang

Selain melaksanakan survei terkait akurasi paket Tes Penempatan Bahasa Indonesia sebagai instrumen yang dapat menentukan fase belajar bahasa Indonesia siswa,

Dalam buku yang berjudul Kashf al Mahjub bahwa pengalaman sufi tidak bisa diformulasikan dalam level-level tertentu tetapi pengalaman tersebut sebagai inner head , yaitu sesuatu

5.5.7 Keputusan SPSS maklum balas responden bahawa keadah 62 pembelajaran CD kejuruteraan awam terdapat kuiz yang membantu pelajar berfikir secara kreatif dan mengimbas

: Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi tidak dipenuhi. : Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi

Dari urutan data dapat ditentukan jumlah tahun suatu nilai kejadian intensitas hujan dengan durasi tertentu akan sama atau melebihi intensitas itu. Periode ulang

Konsep pembinaan kepribadian dan kemandirian yang dilakukan oleh LPKA Kutoarjo telah dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan, namun hambatan yang paling besar

Mini review ini akan memfokuskan pada potensi kandungan pigmen karotenoid dari rumput laut cokelat terutama fukosantin yang berdayaguna sebagai senyawa yang mampu mengatasi