• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI SOPAN SANTUN BERKOMUNIKASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN WUJIL 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI SOPAN SANTUN BERKOMUNIKASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN WUJIL 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI SOPAN SANTUN BERKOMUNIKASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN WUJIL 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

LINNA FAUZIYAH (11510018)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN Wujil

01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

LINNA FAUZIYAH (11510018)

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama : Linna Fauziyah

NIM : 11510018

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

JudulSkripsi : Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual Pada Kelas IV Sdn Wujil 01 Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun2014/2015

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga,28 September2015 Dosen Pembimbing

(5)

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI SOPAN SANTUN BERKOMUNIKASI

MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN WUJIL 01 KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH: LINNA FAUZIYAH

NIM: 11510018

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 28 Januari

2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam (S.Pd.I).

Susunan Panitia Penguji:

Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag _______________ Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd _______________ Penguji I : Peni Susapti, M.Si _______________ Penguji II : Rasimin, M.Pd _______________

Salatiga, 28 Januari 2016 Dekan FTIK

(6)
(7)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Linna Fauziyah

NIM : 11510018

Fakultas : Tarbiyahdan Ilmu Keguruan

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar rmerupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karyatulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 28 September 2015 Yang menyatakan

(8)

MOTTO

Hidup itu cuma sekali jadi hiduplah dengan benar dan manfaatkan waktumu untuk kebaikan agar hidupmu bahagia dan bermanfaat.SEMANGAT SEMANGAT SEMANGAT,,,,,,,,,,,

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak Tahrir dan Ibu Siti Zulfah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih saying dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do‟a restu sehingga penulis bisa seperti sekarang dan tak pernah lelah untuk memberiku semangat.

2. Keluarga besar saya terima kasih atas do‟a dan motivasi kepada penulis. 3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam

perkuliahan.

4. Teman-teman guru RA. Hasan Munadi yang tak pernah lelah memberikan motivasi dan semangat.

5. Kakak sepupuku Riska Duwi Arifah yang tak henti-hentinya memberikan semangat.

6. Sahabat-sahabatku PGMI (Dewi Ermawati, Anna Fista, Siti Nur tyasmoro, Lina Rohaeni, danimro‟atulchoriyah) yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

7. Seseorang yang selalu memberiku semangat dan selalu memotivasiku untuk selalu maju.

(9)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual Pada SiswaKelasIV SDN WUJIL 01 Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015” dengan lancar.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, S.Pd.,M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd.selaku dosen pembimbing skripsi

5. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik

6. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga

(10)

8. Kepala sekolah SDN Wujil 01 yang telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian

9. Segenap guru SDN Wujil 01 Bergas yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.

10. Siswa-siswi kelas IV SDN Wujil 01 Bergas yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

11. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI 2010, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini kurang sempurna, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis. Amin.

Salatiga, 28 September 2015

Penulis

(11)

ABSTRAK

Linna Fauziyah. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN Wujil 01 Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan PENDIDIKAN GURU MI. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata Kunci: Peningkatan, Prestasi Belajar, Audio Visual.

Penelitian dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Wujil 01Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 masih tergolong rendah. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan media pembelajaran baru yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Media pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan Media Audio Visual. Pertanyaan yang ingin dijawab apakah penerapan media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SDN Wujil 01 tahun pelajaran 2014/2015 ? Penelitian ini merupakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 01 Kec.Bergas Kab. Semarang.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PTK terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan ... 6

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Istilah ... 8

(13)

2. Lokasi, Waktu, Subjek Penelitian ... 12

3. Instrumen Penelitian... 13

4. Pengumpulan Data ... 14

5. Analisis Data ... 15

H. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar dan Belajar... 18

1. Definisi Prestasi.. ... 18

2. Definisi Belajar ... 18

3. Definisi Prestasi Belajar ... 22

4. IndikatorPrestasiBelajar ... 23

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar... 24

B. Bahasa Indonesia ... 25

1. Pengertian ... 25

2. Ruang Lingkup ... 26

3. Fungsi dan Tujuan ... 27

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 29

C. Sopan Santun Berkomunikasi ... 29

(14)

1. Pengertian Media Audio Visual ... 31

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi media Audio Visual ... 34

E. Hubungan prestasi belajar dengan media audio visual dalam proses belajarmengajar ... 35

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 36

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36

2. Pelaksanaan Penelitian ... 37

B. Deskripsi Siklus I ... 38

C. Deskripsi Siklus II ... 41

E. Deskripsi Siklus III ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

1. Pendahuluan ... 47

2. Tahapan Penelitian ... 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

(15)
(16)

DAFTAR TABEL

No Hal

1. Tabel 3.1 Daftar nama-nama kelas IV SDN Wujil Tahun 2014/2015 42 2. Tabel 4.1 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia IV pra siklus 49 3. Tabel 4.2 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan guru 53

4. Tabel 4.3 PrestasiPembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan siswa. 58 5. Tabel 4.4 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV penilaian siklus I 60 6. Tabel 4.5 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan guru 64 7. Tabel 4.6 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan siswa 69 8. Tabel 4.7 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV penilaian siklus II 71 9. Tabel 4.8 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan guru 76 10. Tabel 4.9 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan siswa 80 11. Tabel 4.10 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV penilaian siklus III 82 12. Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Guru pada Materi sopan santun dalam berkomunikasi

siklus I, II, dan III

85

13. Tabel 4.12 HasilPengamatanSiswapadaMateriSopanSantunDalamBerkomunikasiSiklus I, II, dan III

86

(17)

DAFTAR GAMBAR

No Hal

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 3. Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III 4. Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus I

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu bertanda seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. (Azhar Arsyad, 2007 : 1).

(20)

Jadi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat tehnik yang sebenarnya dihasilkan bukan khusus untuk keperluan pendidikan akan tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan seperti radio, televisi, film, overhead projector, video, tape recorder, komputer, dan lain-lain. Alat-alat ini dalam metodologi pengajaran lazim disebut alat peraga, alat pengajaran audio visual. dalam teknologi pendidikan alat-alat itu disebut hardware dan software (Nasution, 2005 : 2).

(21)

Guru biasanya dihadapkan dengan demikian banyaknya bahan audio visual, sehingga sering sulit bagi mereka untuk memilih hal-hal yang paling banyak dapat menolongnya dalam tugas-tugasnya, namun demikian sekali tujuan-tujuan belajar serta struktur bahannya telah ditentukan, guru lebih mudah memilih bahan-bahan audio visual yang dapat lebih membantu para siswa untuk mencapai tingkat penguasaan yang dibutuhkan (Ivor K Davies, 2001: 150).

Alat-alat audio visual ada faedahnya kalau yang menggunakan telah mempunyai keterampilan yang lebih dari memadai dalam penggunaanya, beberapa cara menggunakan alat-alat audio visual yaitu dengan adanya persiapan, pelaksanaan dan kegiatan lanjutan (Oemar Hamalik, 2005 : 141). Kelengkapan fasilitas belajar memberi pengaruh yang berarti terhadap prestasi belajar siswa. Fasilitas belajar lebih lengkap, prestasi belajarnya menjadi lebih baik. Penemuan ini mendukung beberapa pendapat yang mengatakan bahwa sarana dan fasilitas merupakan salah satu faktor mempengaruhi proses dan hasil belajar (Sudarwan Danim,2004 : 73).

Menurut UUD Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 menjelaskan tentang sarana dan prasarana pendidkan yaitu:

(22)

Alat pelajaran yang biasa juga disebut alat peraga ini dikenal dengan istilah media pendidikan. Guru harus memadang media pendidikan sebagai alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan mengajar dan memperkembangkan metode-metode yang dipakainya dengan memanfaatkan media pendidikan. Ditangan gurulah alat-alat itu bermakna bagi pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap siswa. disamping itu guru mempunyai peran sebagai pengajar, mendidik, melatih dan mengevaluasi. Dalam pembelajaran, siswa menggunakan asas pendidikan dan teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilkukan oleh pihak guru atau pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa (Syaiful Sagala, 2008 : 61).

Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku.Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu dinyatakandalam perumusan tujuan Intruksional. Hasil belajar meliputi tiga aspek yaitu,aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Semua hasil belajar pada dasarnyaharus dapat dievaluasi. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukanoleh guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasilnilai peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran Mimin Haryati, 2007 : 13).

(23)

Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 7,5. Menurut guru pengampu kelas IV yaitu Ibu Siti Qodriyah Sebanyak 15% rata-rata siswa kelas IV mendapatkan nilai 6,5. Kendala yang dialami diantaranya pembelajaran yang monoton dan pembelajaran guru bahasa Indonesia masih sering menggunakan metode ceramah dan tanpa adanya inovasi lainnya. Fasilitas yang dimiliki sekolah kurang memadai, dan daya serap siswa yag rendah.

Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Wujil 01 kurang adanya inovasi dalam mengembangkan materi dan hal itu sangat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Siswa kelas IV SDN Wujil 01 merasa kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru, karena siswa malas dan kurang semangat mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. Pemahaman tidak akan tercapai apabila siswa merasa malas dan kurang semangat ketika mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga untuk pencapaian prestasipun memiliki tinkat yang rendah. Seorang guru ketika menyampaikan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik perhatian siswa, hasil belajar yang diperoleh siswa dapat meningkat.

(24)

digunakan dalam situasi belajar untuk embantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan meneliti tentang ”Peningkatan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SDN Wujil 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2014/2015”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang hendak diteliti adalah ”Apakah penggunaan media audio visual pada siswa kelas IV SDN Wujil 01 dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi soapan santun berkomunikasi ?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

(25)

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan atas dasar manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, secara garis besar ada dua manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Sopan Santun Berkomunikasi melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wujil 01 UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk :

1) Hasil penelitian ini diharapkan sekurang-kurangnya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan tugas-tugas kependidikan, baik bagi kepala sekolah maupun bagi guru untuk menyiapkan peserta didik yang berwawasan luas dan mempersiapkan kegiatan aktivitas belajar yang terencana dengan baik, dengan mengambil hasil penelitian sebagai referensi dalam melaksanakan

(26)

E. DEFINISI ISTILAH

Pada bagian ini penulis akan memberikan batasan istilah yang terdapat dalam judul tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pemahaman yang berbeda-beda terhadap judul skripsi ini, maka perlu diberikan penegasan istilah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dan proses belajar belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan.(Dimyati, dkk., 2002 : 07). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:787), prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. 2. Bahasa Indonesia

Pelajaran bahasa pada hakekatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi.

3. Sopan Santun Berkomunikasi

Bertelepon merupakan kegiatan berkomunikasi yang dilakukan dua orang melalui pesawat telepon. Sebagai penelpon atau penerima telepon, sebaiknya kamu memerhatikan sopan santun ketika berbicara.

(27)

pengumuman, serta waktu dan tempat pengumuman (jika pengumuman berhubungan dengan waktu atau tempat) (Warsidi dan Farika, 2008: 88). 4. Media

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti „perantara„ atau „pengantar‟ (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 6). Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauman audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secarakreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapatmeningkatkan individu mereka sesuai dengan tujuan yg ingin dicapai (Asnawir, Usman Basyiruddin, 2002: 1).

5. Media Audio-visual

(28)

F. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang disebut PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 8). PTK digunakan untuk meneliti semua kegiatan yang ada di kelas. PTK akan dilaksanakan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah yang ada di kelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaannya memiliki panduan dan dapat terarah. Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah :

1) Menyiapkan materi tentang konsep penaksiran yang dikaitkan dengan Materi Sopan Santun Berkomunikasi.

2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Menyiapkan lembar soal atau post test tentang konsep penaksiran yang dikaitkan dengan subtema bersyukur atas kebergaman pada setiap pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa.

(29)

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Perencanaan b. Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam penelitian ini melaksanakan apa yang sudah direncanakan, yaitu melakukan tindakan di kelas yang terutama melaksanakan yang sudah disiapkan. Pelaksanaan pembelajarannya terdiri dari pendahuluan, inti dan penutup.

c. Pengamatan

Dalam tahap pengamatan, peneliti mengamati proses diskusi yang dilakukan pada saat pembelajaran dan hal yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang sudah dicapai dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Refleksi

Refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh guna mengetahui tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16) adalah sebagai berikut:

Pengamatan

Pelaksanaan

(30)

Gambar 1.1 tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16) 2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Wujil 01 UPTD Bergas Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena perlu adanya pengembangan model pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan prestasi kinerja guru dan keaktifan siswa.

b. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri Wujil 01 UPTD Bergas Kabupaten Semarang.

c. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Wujil 01, UPTD Bergas Kabupaten Semarang, yang berjumlah 25 siswa. Siswa kelas IV SD Wujil 01 dipilih sebagai subyek penelitian karena perlu adanya pembaharuan pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini

Pengamatan

(31)

dikhususkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi sopan santun berkomunikasi yang menggunakan media audio visual. 3. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Lembar observasi

1) Lembar Observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati kegiatan guru secara langsung dalam proses pembelajaran menggunakan metode observasi.

2) Lembar Observasi bagi siswa, digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, dan peneliti menggunakan lembar soal penugasan yang dilakukan secara langsung oleh siswa melalui metode penugasan.

b. Soal tes

Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.

(32)

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan hasil evaluasi yang berlangsung. Dokumentasi berupa foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran. 4. Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi, tes dan dokumentasi.

a. Observasi

Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan yang berupa lembar observasi guru dan lembar pengamatan diskusi kelompok yang dilakukan dengan bantuan guru lain dalam mengumpulkan datanya. Lembar observasi ini disusun untuk mencatat perkembangan pembelajaran selama penelitian tindakan kelas berlangsung.

b. Tes

Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal dan menggunakan lembar tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi.

c. Dokumentasi

(33)

dapat berupa perencanaan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran.

5. Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan atau keberhasilan siswa. Dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pelajaran. Analisis dilakukan peneliti bersama guru kelas IV SD Negeri Wujil 01 sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan:

a. Ketuntasan masing-masing siswa dengan rumus sebagai berikut: P = 𝑓

𝑁𝑥 100 %

Keterangan: P = Presentase

F = Frekuensi yang dicari presentasinya N = Jumlah siswa (Djamarah, 222) b. Ketuntasan klasikal menggunakan rumus:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

(34)

6. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah, secara garis besar penulis menyusun proposal ini supaya mudah dan jelas, maka disusun secara sistematis yang terdiri dari : Bagian awal, meliputi halaman judul, pengesahan, dan daftar isi. Sedangkan bagian inti terdiri dari :

Bab I : Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika proposal

Bab II : Memuat tentang kajian pustaka, dan kerangka pikir, tinjauan pustaka membahas tentang peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia tema peduli terhadap lingkungan hidup melalui media audio visual pada siswa kelas IV SDN Wujil 01.

Bab III : Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, satuan analisis, satuan pengamatan suatu informasi, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

Bagian akhir, meliputi daftar pustaka, lampiran dan instrument.

Bab IV : Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan seperti deskripsi per siklus dan pembahasan hasil penelitian.

(35)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PRESTASI BELAJAR 1. Definisi Prestasi

Menurut Muhibbin Syah (2010: 141) prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Sumadi Suryabrata (2007: 297) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah nilai yang merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi belajar selama masa tertentu”. Pendapat senada juga diungkapkan oleh James P. Chaplin (2002: 5) bahwa Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai atau hasil keahlian dalam karya akademis yang dinilai oleh guru/dosen, lewat tes-tes yang dilakukan atau lewat kombinasi kedua hal tersebut.

Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan yaitu hasil nilai siswa dalam keahlian mereka dalam menghasilkan suatu karya.

2. Definisi belajar

Menurut Sumadi Suryabrata (2004:65) Definisi ini secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai berikut : “ belajar adalah

(36)

diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan”.

Menurut Sumadi Suryabrata (2004:67), hal-hal pokok dalam definisi belajar adalah:

1) Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang actual maupun yang potensial.

2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkannya kecakapan baru.

3) Bahwa perubahan itu terjadinya karena adanya usaha/disengaja. Dari beberapa deefinisi belajar di atas, aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Baharuddin & Esa N.W (2007:45), ciri-ciri belajar meliputi:

1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bias jadi bersifat potensial.

4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

(37)

Syah (2003:34) menjelaskan bahwa perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga cirri, yaitu:

a. Perubahan intensional

Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu dilakukan dengan sengaja dan disadari. Maksudnya, perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi perubahan itu disengaja dan disadari sebelum aktivitas belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat dalam diri individu tidak disengaja dan tidak disadari bukan disebut belajar.

b. Perubahan itu positif dan aktif

Perubahan sebagai ciri belajar bersifat positif dan aktif. Bersifat positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat, dan sesuai yang diharapkan oleh individu. Apabila perubahan dalam diri individu membawa kesengsaraan, maka bukanlah aktivitas belajar. Kemudian perubahan bersifat aktif, maksudnya perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil uasahanya. Perubahan terjadi secara alamiah, seperti proses berkedipnya mata karena adanya sesuatu benda yang akan masuk ke mata bukan disebut belajar.

c. Perubahan itu efektif dan fungsional

(38)

yang bermakna dan bermanfaat bagi diri individu. Sedangkan perubahan bersifat fungsional artinya perubahan itu relative permanen dan siap dibutuhkan setiap saat.

Yang dimaksud belajar menurut kamus bahasa Indonesia berarti berusaha (berlatih) agar mendapat suatu kepandaian atau ilmu yang tetap. Menurut Gagae belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman ( Ratna Wilis Dahar, 1989). Higart dan bower mendevinisikan belajar adalah menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengakaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan (Baharudin, 2008: 13).

(39)

yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Dari beberapa pendapat yang ada di atas bisa di simpulkan bahwa definisi belajar adalah perubahan relative dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan dalam hal ini mempunyai cirri-ciri perubahan salah satunya adalah perubahan intensional yaitu perubahan yang terjadi dalam diri individu dilakukan dengan sengaja dan disadari. Maksudnya, perubahan sebagai hasil belajar bukanlah suatu kebetulan, akan tetapi perubahan itu disengaja dan disadari sebelum aktivitas belajar. Apabila suatu perubahan yang terdapat dalam diri individu tidak disengaja dan tidak disadari bukan.

3. Definisi prestasi belajar

(40)

Menurut Nasrun Harahap berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.

Menurut Mas‟ud Khasan Abdul Qohar prestasi adalah apa yang

telah dapatdiciptakan hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan cara keuletan kerja. Prestasi dapat bersifat tetap dalam sejarah kehidupan manusia karena sepasang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah.Prestasi meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan.

Sedangkan Menurut Sardiman A.M (2001: 46) “Prestasi adalah

kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.

(41)

4. Indikator prestasi belajar

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, berdasarkan ketentuan kurikulum yang disempurnakan yang saat ini digunakan adalah :

a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal.

Demikian, dua macam tolak ukur yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tingkat keberhasilan proses balajar mengajar. Namun, yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya ialah daya serap siswa terhadap pelajaran ( Moh uzer usman, dkk, 1993: 8).

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(42)

kemampuannya masing-masing. Adapun faktor-faktor yang diimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau pekembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

2. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:

a) Faktor intelektif yang meliputi factor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta factor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

b) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis. b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

(43)

d) Lingkungan kelompok

2. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

3. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

B. Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa (Depag, 2004: 103) merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan sarana untuk menuju pemahaman tersebut. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.

(44)

yang disampaikan secara berselubung atau tidak sevara langsung. (Slamet, 2007:80)

2. Ruang lingkup

Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia SD menurut Depag, 2004: 104) terdiri dari beberapa aspek berikut ini : a) Mendengarkan, seperti mendengarkan berita, petunjuk,

pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato, pembicaraan narasumber, dialog atau percakapan, pengumuman, serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara tepat serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan meninton drama anak.

(45)

c) Membaca; seperti membaca huruf, suku kata, kata kalimat, paragraph, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan meninton drama anak.

d) Menulis; seperti menulis karangan naratif dan non naratif dengan tulisan rapid an jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, pemkaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan meninton drama anak.

3. Fungsi dan tujuan a. Fungsi

(46)

keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (4) sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah, (5) sarana pengembangan penalaran, dan (6) sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusasteraan Indonesia.

b. Tujuan

Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia (Depag, 2004: 104) adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik menghargai dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (naisonal) dan bahasa Negara.

2) Peserta didik memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.

3) Peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan social.

4) Peserta didik memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).

(47)

wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

6) Peserta didik menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan inteletual manusia Indonesia.

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Pembelajaran Bahasa Indonesia (Susanto, 2012: 242) terutama di sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai makhluk social, manusia berinteraksi, berkomunikasi, dengan manusa lain dengan mengguakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis. Kita mengetahui kemampuan manusia berbahasa bukanlah instinct, tidak dibawa anak sejak lahir, melainkan manusia dapat belajar bahasa sampai terampil berbahasa, mampu berbahasa untuk kebutuhan berkomunikasi.

(48)

C. Sopan Santun Berkomunikasi

Sopan santun bertelepon menurut Warsidi dan Farika (2008: 87) adalah sebagai berikut:

1. Putar atau tekan nomor telepon dengan menggunakan jarimu. Jangan menggunakan benda tajam seperti pensil untuk menekan angka.

2. Bicaralah seperlunya dengan tetap memerhatikan sopan santun berbahasa.

3. Jika kamu menggunakan telepon umum, bicaralah dengan singkat, padat dan jelas agar pengguna lain tidak antre terlalu lama.

Hal penting yang perlu diperhatikan ketika menerima telepon menurut Warsidi dan Farika (2008: 87) adalah:

1. Memberikan perhatian sepenuhnya dalam keadaan apapun dan berbicara dengan sopan serta ramah.

2. Menyediakan alat untuk mencatat seandainya ada yang harus dicatat. 3. Menyembunyikan identitas diri, misalnya, “Selamat pagi, di sini

keluarga yudi”.

4. Menyebutkan nama penelpon yang telah menyebutkan identitasnya, misalnya, “Oh, Tante Nurul. Apa kabar?”

5. Menanyakan maksud penelpon denga sopan. Misalnya, “Maaf, saya belum mengerti maksud kakak”.

(49)

7. Mengusahakan tidak menutup pembicaraan terlebih dahulu sebelum penelpon menyudahi pembicaraan. Kalaupun terpaksa menutup pembicaraan lebih dahulu, gunakan kalimat yang sopan, misalnya, “sudah dulu, ya” atau “maaf, saya tutup dulu teleponnya, ya!.

Persiapan sebelum menelpon menurut Warsidi dan Farika (2008: 88) adalah :

1. Siapkan dan yakinkan kebenaran nomor telepon yang akan dihubungi agar tidak salah sambung.

2. Siapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar tidak berbicara melantur.

3. Lakukanlah pembicaraan sesingkat dan sejelas mungkin dengan demikian, kamu tidak mengganggu kesempatan orang lain menerima panggilan telepon lainnya.

D. Media Audio Visual

1. Pengertian media audio visual

(50)

Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.(AzharArsyad, 1996: 4). Sedangkan menurut Porwadarminta (2006: 756), media adalah alat (sarana) untuk menyebarluaskan informasi. Association of Education and Communication Technology (AECT) memberi batasan tentang media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Menurut Kustandi (2013: 57) media audio adalah suatu alat atau perantara yang berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik baik verbal maupun nonverbal. Dan media visual merupakan suatu alat atau perantara yang berkaitan dengan indra penglihatan. Sedangkan menurut Sukiman (2012: 184) Media audiovisual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Secara umum media audiovisual menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki efektifitas yang tinggi dari pada media visual atau audio.

(51)

pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan (Arsyad, 1997: 21)

2. Jenis-jenis media audio visual

Jenis-jenis media audiovisual menurut Sukiman (2012: 184) a. Media Film

Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film merupakan komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengarann, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi disekitar lingkungan tempat di mana film itu sendiri tumbuh. Film kini diartikan sebagai genre (cabang) seeni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya. b. Media Video

Video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Pada dasarnya hakikat video adalah mengubah suatu ide atau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara yang proses perekamannya dan penayangannya melibatkan teknologi tertentu.

c. Media televisi

(52)

ini televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dihubungkan melalui satelit. Dengan demikian, ada dua jenis pengiriman (penyiaran) gambar dan suara, yaitu penyiaran langsung kejadian atau peristiwa yang kita saksiskan sementara ia terjadi dan penyiaran program yang telah direkam diatas pita film atau pita video atau penyiaran digital.

Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya.Televisi pendidikan tidak hanya menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media audiovisual Dale (1969: 180) mengungkapkan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa-apa saja agar bermanfaat, berikut ini dapa tereleasisasi:

a) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas. b) Memberikan perubahan signifikan tingkah laku siswa.

c) Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.

(53)

e) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.

f) Memberikan umpan balik yang diperlukan dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.

g) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan konsep-konsep bermakna untuk dikembangkan.

Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran non verbalistik dan membuat generalisasi yang tepat E. Hubungan prestasi belajar dengan media audio visual dalam proses

belajar mengajar

(54)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Wujil Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.Bagian ini, penulis ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan. Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut:

a. Identitas

Nama Sekolah : SDN Wujil 01

Alamat : Jalan Purwoko No. 06 Kel. Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. b. Karakteristik Siswa Kelas IV

(55)

Daftar nama-nama kelas IV SDN Wujil 01

Abdur Rozzak Al Hakim

L 16 Muh. Daffa‟ Dhiya

9 Arandella Sandria Hapsari 12 Fajar Muhammad

Ferdianto

(56)

Penelitian menggunakan media audio visual pada pembelajaran bahasa indonesia kelas IV SDN Wujil 01, Kec. Bergas, Kab. Semarang.

Waktu pelaksanaan sebagai berikut:

1) Kegiatan siklus I : Jum‟at, 27 Maret 2015 2) Kegiatan siklus II : Rabu, 01 April 2015 3) Kegiatan siklus III : Jum‟at, 03 April 2015

B. Deskripsi Penelitian Siklus I 1. Perencanaan (Planning)

Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama dilaksanakan pada 27 Maret 2015.

b. Menyiapkan RPP

Menyiapkan RPP yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini adalah:

1) Standar Kompetensi

Sopan santun dalam berkomunikasi. 2) Kompetensi Dasar

Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon. 3) Indikator

(57)

b) Siswa dapat menuliskan pesan dan menyampaikannya melalui kegiatan berbicara

c. Penyiapan Perangkat

Perangkat yang disiapkan pada siklus I meliputi absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan guru dan siswa disusun untuk mengamati seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran yang menggunakan media Audio Visual.

2. Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit) yaitu jam ke 3-4.Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam

2) Guru memberikan motivasi (dengan menanyakan kabar kepada siswa)

Apersepsi

(58)

b. Kegiatan Inti

1) Guru bertanya jawab mengenai menyampaikan pesan dan bercakap-cakap dengan sopan melalui telepon.(eksplorasi) 2) Guru menjelaskan tentang cara menyampaikan pesan.

(Elaborasi)

3) Guru memberi contoh tentang sikap menyampaikan pesan. (eksplorasi)

4) Guru dan murid bersama menonton film pendek tentang percakapan lewat telepon. (eksplorasi)

5) Guru membagi siswa menjadi kelompok setiap kelompok berisi 2 orang. (eksplorasi)

6) Setiap kelompok membuat percakapan tentang menyampikan pesan. (eksplorasi)

7) Siswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok. (elaborasi)

8) Guru bersama siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan ditulis di papan tulis. (elaborasi)

9) Guru bersama siswa meluruskan hasil presentasi atau membahas hasil diskusi. (konfirmasi)

c. Kegiatan Penutup

1) Guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan, dengan memberikan kesimpulan.

(59)

3. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.Observasi dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual.Data yang dikumpulkan pada siklus I adalah hasil observasi keaktifan, kerja sama, sikap dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

4. Refleksi (Reflection)

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran melalui media audio visualuntuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

C. Deskripsi Penelitian Siklus II 1. Perencanaan (Planning)

Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

a) Pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama dilaksanakan pada 01 April 2015.

b) Menyiapkan RPP

Menyiapkan RPP yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini adalah:

1. Standar Kompetensi

(60)

2. Kompetensi Dasar

Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon 3. Indikator

1) Siswa dapat bertelepon dengan bahasa santun. 2) Siswa dapat bersikap baik ketika menerima telepon. c) Penyiapan Perangkat

Perangkat yang disiapkan pada siklus II meliputi absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan guru dan siswa disusun untuk mengamati seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran.

2. Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4-5. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon.Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus II. a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal meliputi salam, do‟a, absensi, apersepsi, tepuk kompak dan menginformasikan materi yang akan diajarkan.

b. Kegiatan Inti

(61)

2)Guru menjelaskan tentang cara menyampaikan pesan. (Elaborasi)

3)Guru memberi contoh tentang sikap menyampaikan pesan. (eksplorasi)

4)Guru menjelaskan materi sikap menerima telepon menggunakan power point . (elaborasi)

5)Guru membagi soal individu kepada siswa. (eksplorasi) 6)Siswa mengerjakan tugas individu dari guru. (elaborasi) 7)Guru bersama siswa mengoreksi hasil jawaban dari tugas

siswa . (konfirmasi) c. Kegiatan Penutup

1) Guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan, dengan memberikan kesimpulan.

2) Menutup pelajaran dengan mengucap salam. 1) Pengamatan (Observation)

(62)

2) Refleksi (Reflection)

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran melalui media audio visualuntuk dilakukan pada siklus berikutnya.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan (Planning)

Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan tindakan kelas siklus ketiga dilaksanakan pada 03 April 2015.

b. Menyiapkan RPP

Menyiapkan RPP yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini adalah:

1) Standar Kompetensi

Sopan santun berkomunikasi 2) Kompetensi Dasar

Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon. 3) Indikator

(63)

2. Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit) yaitu jam ke 3-4. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut: a. Kegiatan Awal

1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam

2) Guru memberikan motivasi (dengan menanyakan kabar kepada siswa)

Apersepsi

Persiapan untuk mengikuti pelajaran dengan mengulas kembali pembelajaran yang lalu.

b. Kegiatan Inti

1) Guru bertanya jawab mengenai menyampaikan pesan dan bercakap-cakap dengan sopan melalui telepon.(eksplorasi) 2) Guru bertanya jawab mengenai persiapan sebelum

menelpon.(eksplorasi)

3) Guru menjelaskan tentang persiapan sebelum menelpon. (elaborasi)

4) Guru menjelaskan bagaimana persiapan sebelum menelpon dengan menggunakan power point. (elaborasi)

(64)

6) Guru membagi soal individu kepada siswa. (eksplorasi) 7) Siswa mengerjakan tugas individu dari guru. (elaborasi)

8) Guru bersama siswa mengoreksi hasil jawaban dari tugas siswa . (konfirmasi)

c. Kegiatan Penutup

1) Guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan, dengan memberikan kesimpulan.

2) Menutup pelajaran dengan mengucap salam. 3. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.Observasi dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual.Aspek yang diamati adalah hasil observasi keaktifan, kerja sama, sikap dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran..

4. Refleksi (Reflection)

(65)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Pendahuluan

Peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dengan materi sopan santun berkomunikasi merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah menetapkan prestasi belajar siswa materi sopan santun berkomunikasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan media audio visual. Upaya tersebut ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil. Penguasaan pembelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas IV SDN Wujil 01, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Table 4.1 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV pra siklus

No. Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas

1 Deavano Daelendra 65 

2 Nur Afina Safitri 59 

3 Abdur Rozzak Al Hakim

65 

4 Bintar Sindhu Pangestu 55 

5 Famuji Sri Rahayu 75 

(66)

7 Nur Alfiansyah 65 

8 Ahmad Akroman 58 

9 Arandella Sandria Hapsari

72 

10 Elang Swara Hadi 54 

11 Erdy Danang Prasetyo 52 

12 Fajar Muhammad Ferdianto

75 

13 Hambali 76 

14 Kevin Abbi Bahtiar 76 

15 Kurnia Maharani Dastysia

77 

16 Muh. Daffa' Dhiya Ulhaq

65 

17 Muh. Danang Ryan Ardhani

68 

18 Novita Indriyani 77 

19 Salis Afifah 75 

20 Septa Ardhian Maulana 65 

21 Ubunaya Izzanti 76 

22 Pria Indra Wijaya 57 

(67)

24 Revansha Annafi'u 55 

25 Yanuar Adi Kurniawan 65 

Jumlah ketuntasan 8 17

Jumlah 1640

Rata-rata 65.5

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa siswa kelas IV masih rendah dalam memperoleh hasil belajar bahasa indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data rata-rata nilai yang diperoleh hanya 65.5atau 8 siswa yang mampu mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), 17 siswa masih dibawah KKM.

Penyebab rendahnya hasil belajar dikarenakan pembelajaran yang monoton dan pembelajaran guru bahasa Indonesia masih sering menggunakan metode ceramah dan tanpa adanya inovasi lainnya sehingga siswa cenderung pasif dan kurang memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Fasilitas yang dimiliki sekolah kurang memadai, dan daya serap siswa yag rendah. Media tepat yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah audio visual.

(68)

2. Tahapan Penelitian a. Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2015 di kelas IV dengan jumlah siswa 25 anak dengan proses sebagai berikut:

Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk kelas IV yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, kemudian berdo‟a selanjutnya memperkenalkan diri dan mengabsen kehadiran siswa pada hari itu.

Peneliti mengajak siswa untuk memberikan semangat dengan melakukan tepuk the best yaitu “tepuk the best = I‟m the

best, you are the best, we are the best, yes yes yes” selanjutnya

menjelaskan tentang pentingnya berkomunikasi dengan sopan santun.

2) Tindakan (Action)

Guru mengawali dengan bertanya jawab mengenai menyampaikan pesan dan bercakap-cakap dengan sopan melalui telepon. Kemudian Guru menjelaskan tentang cara menyampaikan pesan kepada siswa. Selanjutnya guru memberi contoh tentang sikap menyampaikan pesan.

(69)

kelompokadapun setiap kelompok berisi 2 orang. Setiap kelompok membuat percakapan tentang menyampaikan pesan.

Siswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok. Guru bersama siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan ditulis di papan tulis. Guru bersama siswa meluruskan hasil presentasi atau membahas hasil diskusi.

3) Observasi

Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian: a) Lembar pengamatan guru

Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada keterampilan guru dalam mengajar pembelajaran bahasa indonesia melalui media audio visual

Berikut persentase hasil pengamatan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media audio visual.

Table 4.2 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan guru.

No. Aspek Penilian Kategori

A. Persiapan 0 1 2 3 4

1.

Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan seksama

(70)

2.

Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP

3

3.

Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya

3

4. Guru mempersiapkan media pembelajaran 2 5. Guru mempersiapkan seting kelas untuk pembelajaran 2 6. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental 2 B. Presentasi/Penyampaian Pembelajaran

8.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

3

9.

Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik

2

10.

Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa

3

11.

Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis

3

12.

Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami

3

13.

Materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan

(71)

kemampuan siswa

14.

Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa

3

15.

Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan

2

16.

Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu

3

C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran

17.

Pembelajaran dilakukan secara bervariasi selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan membosankan

3

18.

Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan efisien

3

19.

materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

2

20.

selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis di dalam kelasnya

3

21.

Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan

bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka guru harus bergerak dan menghampiri secara berimbang dan

(72)

tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja

22.

Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada di dalam kelasnya

3

23.

Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya dengan cara yang positif

2

.

Media pembelajaran di dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif

2

24. latihan diberikan secara efektif 3

D.. Karakteristik Pribadi Guru

25.

Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran

3

26. Guru bersikap tegas dan jelas 3

27. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 2 28. Guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima 2

29.

Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang selalu punya inisiatif,kreatif, dan berprakarsa

2

Jumlah 75

(73)

Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses pembelajaran dapat dikategorikan kurang baik dalam ketepatan guru menggunakan media audio visualpada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV ini, karena masih beradaptasi terhadap metode baru, peneliti kurang dalam mengevaluasi pembelajaran dan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, siswa kurang aktif dan pengkondisian siswa yang kurang maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya.

b) Lembar pengamatan siswa

Proses pembelajaran juga terdapat lembar pengamatan siswa untuk mengukur aspek-aspek keberhasilan dalam belajar.

Table 4.3 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV lembar pengamatan siswa.

No Aspek Penilaian Skor Penilaian 1 2 3 4 1

menunjukkan berbagai strategi memecahkan masalah / soal

2

2

terampil menyelesaikan soal-soal yang diberikan

2

3

menunjukkan proses yang efisien dalam menyelesaikan masalah / soal

2

(74)

terhadap kegiatan pembelajaran dengan pengajuan masalah / soal

5

memperhatikan penjelasan guru terkait materi pelajaran pada sesi awal

pembelajaran

3

6

mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada sesi awal pembelajaran

3

7

bekerja dalam kelompok untuk membuat soal / pengajuan masalah

2

8

bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal yang dibuat oleh kelompoknya sendiri

3

9

mengajukan soal / masalah kepada kelompok lain

2

10

bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal / masalah yang diajukan oleh kelompok lain

2

11

menyelesaikan soal-soal penguatan dari guru secara individual

2

12

memperhatikan penjelasan guru terkait materi pelajaran pada sesi awal

pembelajaran

2

(75)

oleh guru pada sesi awal pembelajaran

14

bekerja dalam kelompok untuk membuat soal / pengajuan masalah

3

Jumlah 34

Persentase 60.7%

Secara keseluruhan berdasarkan pengamatan guru terhadap siswa, termasuk dalam kategori kurang baik. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terlalu aktif dan kurang memperhatikan guru sehingga perlu adanya peningkatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visualsecara optimal guna meningkatkan hasil belajar selain itu, kurangnya siswa dalam beradaptasi terhadap media yang baru.

c) Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV materi sopan santun berkomunikasi, yaitu 75.

Table 4.4 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV penilaian siklus I.

No. Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas

1 Deavano Daelendra 65 

2 Nur Afina Safitri 76 

3 Abdur Rozzak Al Hakim

(76)

4 Bintar Sindhu Pangestu 63 

5 Famuji Sri Rahayu 76 

6 M. Irvan Aravi 86 

7 Nur Alfiansyah 77 

8 Ahmad Akroman 65 

9 Arandella Sandria Hapsari

75 

10 Elang Swara Hadi 76 

11 Erdy Danang Prasetyo 74 

12 Fajar Muhammad Ferdianto

75 

13 Hambali 76 

14 Kevin Abbi Bahtiar 76 

15 Kurnia Maharani Dastysia

77 

16 Muh. Daffa' Dhiya Ulhaq

65 

17 Muh. Danang Ryan Ardhani

68 

18 Novita Indriyani 77 

19 Salis Afifah 75 

(77)

21 Ubunaya Izzanti 76 

22 Pria Indra Wijaya 57 

23 Caesar Septian Maulana 58 

24 Revansha Annafi'u 67 

25 Yanuar Adi Kurniawan 65 

Ketuntasan 15 10

Jumlah 1788

Rata-rata 71.5

Persentase ketuntasan siswa yang mencapai nilai KKM 75 pada siklus I adalah 60% (15 siswa) dan persentase siswa yang belum tuntas 40% (10 siswa) dengan rata-rata 71,5. Sehingga perlu diadakan pembenahan pembelajaran pada siklus berikutnya.

4) Refleksi

Penerapan media audio visualpada pembelajaran bahasa indonesia siklus I masih kurang menarik bagi siswa. Hal tersebut dikarenakan tidak fokusnya siswa dan kurang jelasnya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I ini, peneliti menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:

(78)

2. Guru belum mampu mengaktifkan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya.

3. Kemampuan siswa untuk memahami materi dan media belum maksimal, sehingga guru harus mengulang-ulang untuk menjelaskan materi.

4. Siswa kurang fokus mengikuti pembelajaran.

5. Siswa kurang memahami dan mengamati apa yang guru jelaskan.

6. Guru kurang mampu dalam mengkondisikan siswa. b. Siklus II

1) Perencanaan (Planning)

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 01 April 2015di kelas IV dengan jumlah siswa 25 anak dengan proses sebagai berikut:

Gambar

Gambar 1.1 tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16)
Table 4.1 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV pra siklus
Table 4.2 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Table 4.3 Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Any Arisanti1 dan IBK Bayangkara, 2016, Analisis Perbandingan Antara Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added Sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi

Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan berbagai eksplorasi dalam kegiatan bermain maka proses pembelajaran ditekankan pada aktivitas anak

Letak lokasi tanah yang akan dibuatkan Tidak 1 (satu) Minggu Petunjuk Teknis Program Pem- Kepmenkop & UKM Hak Atas Tanah Program sertifikasi. sertifikat jelas batas-batasnya

Menjaga status quo dengan Republik Rakyat China memang bukan merupakan solusi yang baik bagi wibawa Pemerintah Indonesia, namun menjadi sangat penting karena

Skripsi ini berjudul “Analisis Kritik Sosial Pada Film Warkop DKI Reborn (Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)”.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Garis pangkal normal untuk mengukur lebar laut teritorial adalah garis air rendah sepanjang pantai atau garis antara yang berimpit dengan garis pantai yang dinyatakan

procedure Edit2KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); procedure Button4Click(Sender: TObject);. procedure