• Tidak ada hasil yang ditemukan

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UKURAN GEJALA PUSAT

UKURAN GEJALA PUSAT

DAN UKURAN LETAK

DAN UKURAN LETAK

Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si.

Ukuran

Ukuran gejala

gejala pusat

pusat

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan data mengenai sesuatu hal, baik itu dari sampel ataupun populasi

Ukuran gejala pusat adalah ukuran statistik yang

menggambarkan gejala pusat pengelompokan data

• Yang termasuk kedalam ukuran gejala pusat adalah rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata

harmonik dan modus.

Rata

Rata--Rata

Rata Hitung

Hitung

Bila X1, X2, X3, …,Xn adalah pengamatan

dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

n X n X X X X X n i i n=

= + + + + = 1 2 3 ... 1 Dengan: n = banyak data

(2)

Contoh

Contoh Rata

Rata--rata

rata hitung

hitung

Bila nilai ujian statistika dari sebagian mahasiswa dalam suatu kelas adalah 70, 75, 60, 65, 80, maka nilai rata-rata hitungnya adalah:

Jawab:

X1= 70; X2= 75; X3= 60; X4 = 65; X5= 80

Rata

Rata--Rata

Rata Hitung

Hitung(2)

(2)

Jika suatu data dimana masing-masing nilai data mengulang dengan frekuensi tertentu, katakanlah nilai X1mengulang dengan f1, X2 mengulang dengan f2, …, dan Xn mengulang dengan fn, maka nilai rata-rata hitungnya adalah:

= = = + + + + + + = n i i n i i i n n n f X f f f f X f X f X f X 1 1 2 1 2 2 1 1 ... ...

Contoh

Contoh rata

rata--rata

rata hitung

hitung (2)

(2)

Misalkan pada suatu ujian bahasa inggris, ada 1 mahasiswa mendapat nilai 50, ada 3 mahasiswa mendapat nilai 60, ada 5 mahasiswa mendapat nilai 65, ada 4 mahasiswa mendapat nilai 80, ada 2 mahasiswa mendapat nilai 95

(3)

Rata

Rata--rata

rata hitung

hitung gabungan

gabungan

Jika ada k buah sub sampel masing-masing dengan keadaan:

Sub sampel 1: berukuran n1dengan rata-rata

Sub sampel 2: berukuran n2dengan rata-rata

Sub sampel k: berukuran nkdengan rata-rata

Maka rata-rata gabungan dari k buah sub sampel itu dihitung dengan:

= = = k i i k i i i n x n x 1 1

Contoh

Contoh

Tiga sub sampel masing-masing berukuran 10, 6, 8 sedangkan rata-ratanya masing-masing 145, 118, 162. Tentukan rata-rata hitung gabungannya!

Rata

Rata--rata

rata

hitung

hitung

dengan

dengan

data

data

berkelompok

berkelompok

Untuk data dalam distribusi frekuensi maka nilai data diwakili nilai tengah kelas, sedangkan frekuensi diwakili frekuensi nilai tengah kelas. Maka formula

= = = n i i n i i i f X f X 1

(4)

Contoh

Contoh

Perhatikan data berikut ini:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

Tentukan nilai rata-rata hitungnya!

Jawaban

Jawaban

Kelas Nilai tengah (Xi) fi fX

10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8 Total

= = = n i i n i i i f X f X 1 1

Rata

Rata--rata

rata

hitung

hitung

dengan

dengan

data

data

berkelompok

berkelompok ((dengan

dengan coding)

coding)

Dengan cara coding (dapat dipakai jika

panjang kelas sama)

            + =

= = n i i n i i i f c f p X 1 1 0 X Keterangan: X0= nilai tengah kelas

(frekuensi terbesar) P = panjang kelas Ci=koding kelas ke-i

(5)

Contoh

Contoh

Perhatikan data berikut ini:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

Tentukan nilai rata-rata hitungnya!

Jawaban

Jawaban

Kelas Nilai tengah c f f.c

10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8 Total             + =

= = n i i n i i i f c f p X 1 1 0 X

Rata

Rata--Rata

Rata Hitung

Hitung Berbobot

Berbobot

Jika nilai data X1, X2, X3, …,Xn masing-masing mempunyai bobot w1, w2, w3, …,wn. Dalam kasus ini, nilai rata-rata hitung ditentukan dengan formula:

Dengan:

wi = bobot data ke-i

= = = + + + + + + = n i i n i i i n n n w X w w w w X w X w X w X 1 1 2 1 2 2 1 1 ... ...

(6)

Contoh

Contoh

Jika suatu nilai akhir memiliki rumus 10% absensi, 20% tugas, 30% UTS, 40% UAS. Jika Sarah mendapatkan nilai UAS 80, UTS 75, Tugas 100, absensi 100, maka berapakah nilai akhir Sarah?

Rata

Rata--Rata

Rata Ukur

Ukur

Jika data yang dihadapi merupakan deret ukur dan tidak ada yang nol, maka untuk kasus seperti ini formula yang digunakan:

n n X X X X U= 1× 2× 3×...×

Untuk bilangan yang cukup besar digunakan formula: n X U n i i

= = 1 log

log dengan:n = jumlah data

Contoh

Contoh

Misalkan terdapat 4 buah bilangan: 25, 102, 394, dan 1610. Berapakah rata-rata ukur untuk bilangan tersebut:

n n X X X X U= 1× 2× 3×...×

(7)

Contoh

Contoh dibidang

dibidang kependudukan

kependudukan

Pada bulan Juni tahun 1980 jumlah penduduk didaerah “X” adalah 1.256,760 jiwa. Pada bulan Juni tahun 1985 penduduk didaerah itu menjadi 1.498.332 jiwa. Daerah “X” adalah daerah tertutup. Berapa persen pertumbuhan pendudukan per tahun didaerah “X” itu?

Jawaban Gunakan formula 1 0 − =n n P P U

Rata

Rata--rata

rata ukur

ukur untuk

untuk data

data kelompok

kelompok

Untuk data yang telah disusun dalam distribusi frekuensi digunakan:

(

)

= = = n i i n i i i f X f U 1 1 log log Dengan:

Xi = nilai tengah kelas ke-i fi = frekuensi kelas ke-i

Contoh

Contoh UK

UK

Dengan menggunakan contoh kemarin:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

(8)

Jawaban

Jawaban

Kelas Nilai tengah

(Xi) f Log Xi fiLog Xi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 – 99 4 4 7 13 24 8 Total ( ) ∑ ∑ = = = n i i n i i i f X f U 1 1 log log

Rata

Rata--Rata

Rata Harmonis

Harmonis

Jika nilai data X1, X2, X3, …,Xn maka nilai rata-rata harmonis ditentukan dengan formula:

= = + + + = n i X X X X i n n n H 1 1 1 1 1 ... 2 1 Dengan n = jumlah data

Contoh

Contoh UH

UH

Si A berpergan pulang pergi. Waktu pergi ia berjalan dengan kelajuan 10km/jam, sedangkan waktu pulangnya 20 km/jam. Berapakah rata-rata kelajuan A pulang pergi?

Jawaban n X X X n H 1 1 1 ... 2 1+ + + =

(9)

Rata

Rata--Rata

Rata Harmonis

Harmonis untuk

untuk Data

Data

Kelompok

Kelompok

Untuk rata-rata harmonis dalam daftar distribusi frekuensi menggunakan formula:

= = = n i X f n i i i i f H 1 1 Dengan:

Xi = nilai tengah kelas kelas ke-i fi = jumlah data kelas ke-i

Contoh

Contoh UH

UH

Dengan menggunakan contoh kemarin:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

Tentukan nilai rata-rata ukur!

Jawaban

Jawaban

Kelas Nilai tengah (Xi) fi fi/Xi

10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8 Total

= = n f n i i f H 1

(10)

Modus

Modus

Modus adalah bilangan yang frekuensinya paling besar atau paling sering muncul. Dari suatu deretan bilangan diperoleh: 2,8,9,11,2,6,6,7,5,2,2.Tentukan modusnya!

Contoh

Contoh

Modus data

Modus data kelompok

kelompok

Formula untuk menentukan modus dalam daftar distribusi frekuensi:

      + + = 2 1 1 b b b p b Mo Keterangan:

b = batas bawah kelas modal

b1= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi

kelas interval sebelumnya

b2= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi

kelas interval berikutnya

Contoh

Contoh Modus

Modus

Dengan menggunakan contoh kemarin:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8 Tentukan modusnya!

(11)

Jawaban

Jawaban Modus

Modus

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8 Tentukan: b = ; b1= ; b2=       + + = 2 1 1 b b b p b Mo

Ukuran

Ukuran Letak

Letak

Ukuran letak adalah ukuran statistik yang

menggambarkan letak data.

Yang termasuk ukuran letak adalah median, kuartil, desil dan persentil

Median

Median

Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan (kecil ke besar).

Contoh

Contoh Median

Median

Median dari data: 5, 5, 7, 9, 11, 12, 15, 18 Median dari data: 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 9, 10

(12)

Median data

Median data berkelompok

berkelompok

Jika data yang sudah disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, gunakan formula

      − + = f F p b Med n 2 Keterangan:

b = batas bawah kelas median p = panjang kelas

n = banyak data

F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang mengandung median

f = frekuensi kelas median

Contoh

Contoh

Dengan menggunakan contoh kemarin:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8 Tentukan mediannya!

Jawaban

Jawaban

Kelas median: b = ;p = ;F = ;f = Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

(13)

Kuartil

Kuartil

Jika nilai data X1, X2, X3, …,Xn yang telah

diurutkan dari yang terkecil ke besar maka data tersebut dapat dibagi menjadi 4 bagian yang sama.

Langkah-langkah penentuan:

1. Susun data menurut urutan nilainya dari yang kecil ke besar

2. Tentukan letak kuartil dengan formula:

3. Tentukan Nilai kuartil dengan: ( ) 4 1 + =in LKi LKi=a,b ( )a

[

(a ) ( )a

]

i X bX X K = +0, +1

Contoh

Contoh Kuartil

Kuartil

Misalkan ada 13 bilangan yaitu: 40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100.Tentukan Kuartil 1, 2, 3!

Jawaban

Jawaban

1. Urutkan dari data yang bernilai kecil ke besar 2. Tentukan letaknya 3. Tentukan nilainya ( ) 4 1 + =in LKi ( )a

[

(a ) ( )a

]

i X bX X K = +0, +1

Kuartil

Kuartil data

data berkelompok

berkelompok

Langkah-langkah penentuan:

1. Susun data menurut urutan nilainya dari yang kecil ke besar

2. Tentukan letak kuartil dengan formula:

(

)

4

1

+

=

i

n

LK

i

(14)

Lanjutan

Lanjutan

3. Tentukan Nilai kuartil dengan:

3 , 2 , 1 , 4 =       − + = i f F p b K in i Keterangan:

b = batas bawah kelas kuartil ke-i p = panjang kelas

n = banyak data

F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang mengandung kuartil

f = frekuensi kelas kuartil

Contoh

Contoh Kuartil

Kuartil

Dengan menggunakan contoh kemarin:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

Tentukan Kuartil ke-1 dan kuartil ke-2!

Jawaban

Jawaban

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

Kelas kuartil ke-1:

(15)

Desil

Desil

Jika nilai data X1, X2, X3, …,Xn yang telah

diurutkan dari yang terkecil ke besar maka data tersebut dapat dibagi menjadi 10 bagian yang sama.

Langkah-langkah penentuan:

1. Susun data menurut urutan nilainya dari yang kecil ke besar

2. Tentukan letak destil dengan formula:

3. Tentukan Nilai destil ( ) 10 1 + =in LDi

Destil

Destil data

data kelompok

kelompok

Formula untuk menentukan modus dalam daftar distribusi frekuensi:

9 ..., , 3 , 2 , 1 , 10 =       − + = i f F p b D in i Keterangan:

b = batas bawah kelas destil ke-i p = panjang kelas

n = banyak data

F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang mengandung destil

f = frekuensi kelas destil

Contoh

Contoh Destil

Destil

Dengan menggunakan contoh kemarin:

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

(16)

Jawaban

Jawaban

Kelas Frekuensi 10 – 24 25 – 39 40 – 54 55 – 69 70 – 84 85 - 99 4 4 7 13 24 8

Kelas Destil ke-5:

b = ;p = ;F = ;f =

ADA

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Pretest- Posttest Siswa pada Kelas Kontrol.... commit

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Analisis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (%) ... Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Nilai Posttest pada Kelas Eksperimen

3.2 Menentukan dan menganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.. 3.2.1 Menentukan nilai

z Distribusi frekuensi relatif merupakan tabel ringkasan dari sekumpulan data yang menggambarkan. frekuensi relatif untuk

Frekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi frekuensi bersifat mutlak. Adapun frekuensi relatif dari suatu data adalah dengan membandingkan frekuensi pada interval

Jika data tersebut akan disusun dalam suatu tabel distribusi frekuensi nilai kelompok, maka intervalnya (panjang kelas) adalah

Data Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test Kelas Kontrol Diketahui nilai pre-test pada kelas kontrol dibagi menjadi 7 kelas interval yaitu kelas pertama untuk siswa yang mendapat nilai

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI Digunakan untuk mengkategorisasi/klasifikasi data ke dalam kelas-kelas tertentu Dapat digunakan untuk dua jenis data Data tunggal Data kelompok Hanya