• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 4, No. 1, Januari 2011"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KELAYAKAN PENAMBAHAN SUMUR PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI.

(Studi Kasus PT. Conoco Phillips Indonesia) Sulistiyono

Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta

ABSTRACT

The Oil and Gas industry is a business that spending a lot of money as working capital, high investment, high risk and uncertainty. To drill additional the well production need high investment and must have high safety standard operation. We have known the global investment condition on oil and gas is “climbing” to the top due to crude oil price increasing in the world exceed than US 70 per barrel from US$ 30 per barrel at before.

To find a description about oil and gas investment, the author has done a research study, and document explanatory to have evaluation on investment feasibility on additional the well production oil and gas field, under cooperation of Oil & Gas Company with Government.

Through the methodology and feasible evaluation methods in economic aspect, the author has conducted calculation, and explained whether the investment in oil and gas field development feasible to be realized, use some methods such as net present value (NPV), benefid cost return (BCR), internal rate of return (IRR) and break event point (BEP). Some conclusion can be obtained of following references with bank interest 8%, NPV is US$ 3,382,605,652. BCR is 167.75, IRR is 33.3% and PP is 0.96 years.

At last, the author has made a conclusion of the evaluation study. Keyword : ”The risk, uncertainty Oil and Gas”.

ABSTRAK

Bisnis pada sektor perminyakan dan gas ini merupakan bisnis yang padat modal, beresiko tinggi dan penuh ketidakpastian. Untuk melaksanakan proyek ini dibutuhkan investasi yang tinggi dan harus mempunyai standart keselamatan yang tinggi pula.

Kondisi global investasi dan produksi minyak dan gas bumi yang mengalami peningkatan harga minyak mentah dunia mencapai di atas US$ 70 per barrel, dari harga sebelumnya yang hanya berkisar US$ 25 per barrel begitu juga harga gas bumi.

Untuk memperoleh suatu gambaran mengenai investasi minyak dan gas bumi, maka penulis melakukan penelitian studi pustaka dan dokumentasi untuk melakukan evaluasi kelayakan investasi pada penambahan sumur produksi minyak dan gas bumi, yang berupa kerjasama bagi hasil dengan pemerintah.

(2)

Melalui metodologi dan penerapan metode evaluasi kelayakan ekonomi, penulis membuat perhitungan-perhitungan apakah suatu investasi pengembangan suatu lapangan minyak dan gas adalah layak untuk dibiayai dan direalisaikan. Adapun metode yang digunakan penilaian investasi tersebut adalah net present value (NPV), benfid cost ratio (BCR), internal rate of return (IRR) dan payback period (PP). Kemudian dari hasil analisa diperoleh NPV sebesar US$3,382,605,652. BCR sebesar 167.75, IRR sebesar 33.3% dan PP sebesar 0.96 Tahun. Dari hasil analisa dapat ditarik suatu kesimpulan terhadap studi evaluasi kelayakan ini untuk dilaksanakan oleh investor.

Kata Kunci :

“Resiko ketidakpastian Minyak dan Gas.Bumi” I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Industri minyak dan gas bumi merupakan industri yang padat teknologi, padat modal, beresiko tinggi dan ketidakpastian usaha yang sangat tinggi. Dikatakan sebagai padat teknologi karena melibatkan atau memerlukan peralatan, material yang berteknologi maju disamping juga melibatkan manusia yang profesional. Sedangkan padat modal, karena pada bisnis ini melibatkan uang atau modal yang besar sehingga ada parameter keekonomian untuk menentukan investasi yang diperlukan dan mengukur keuntungan yang ditargetkan atau yang mungkin dapat diperoleh.

Pada dasarnya resiko dan ketidakpastian pada industri minyak tidak mungkin dihilangkan seluruhnya, namun dapat sedemikian rupa diminimalkan. Dalam meminimalkan resiko, penentuan derajat kepastian atau ketidakpastian, keberhasilan, probabilitas yang mungkin dan proses pengambilan keputusan perlu dicermati secara sungguh-sungguh sebelum suatu langkah diputuskan untuk diambil.

Resiko dalam industri perminyakan meliputi (4 ) empat jenis, yaitu :

1) Resiko geologi atau eksplorasi, yaitu probabilitas dijumpainya akumulasi atau cadangan hidrokarbon/minyak dan gas di dalam perut bumi

2) Resiko teknis, yaitu probabilitas untuk menemukan dan mencapai target yang dapat diproduksikan dan dikembangkan

3) Resiko komersial, yaitu probabilitas dijumpainya cadangan minyak dan gas bumi yang dapat dipasarkan atau mempunyai nilai jual sehingga memberikan keuntungan bagi pengelola bisnis

4) Resiko politis, yaitu probabilitas adanya kesempatan dan juga menghilangnya kesempatan akibat pengaruh perubahan kebijakan dari pemerintah .

Dalam prakteknya resiko adalah suatu fenomena yang berperan penting di dalam menentukan nilai ekonomis suatu proyek pada industri migas. Karena itu resiko dapat ditinjau dari segi internal (endogenous risk), yakni resiko yang terjadi di dalam proyek itu sendiri seperti : resiko eksplorasi, resiko pengembangan , resiko teknis dan resiko ekonomis. Sebaliknya ada pula resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal (exogenous risk) seperti : sosio politik, ekonomi dan adanya kebijakan pemerintah.

1

1

(3)

Demikian juga terdapat resiko yang akan dialami oleh kontraktor yang melaksanakan pekerjaan dari pemberi kerja atau dari kontraktor bagi hasil (production sharing contract). Kontraktor yang bekerja pada bidang jasa perminyakan tentunya akan berusaha memberikan pelayanan atau services yang terbaik kepada pelanggannya. Hal ini dapat terwujud apabila kontraktor yang terlibat langsung didukung oleh faktor manusia yang berpengalaman untuk menjalankan pekerjaan tersebut dan juga didukung oleh peralatan yang prima dalam operasinya sehingga satu resiko akan dapat dihindari.

Apabila terjadi kerusakan pada suatu mesin atau peralatan lainnya maka akan dapat menimbulkan down time. Dengan kejadian ini tindakan yang dilakukan adalah memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak tersebut dengan back up peralatan, tetapi pada lokasi kerja yang terpencil seperti pada operasi di hutan belantara (onshore) akan sangat sulit bila akan dilakukan penggantian mesin atau peralatan yang rusak mengingat transportasi dan waktu yang dibutuhkan cukup lama. Hal ini tentunya akan menimbulkan banyak kerugian dikarenakan operasi akan terhenti sedangkan biaya operasi tetap berjalan dan dari sisi pemberi kerja (customer) produksi minyak yang diharapkan dapat segera diperoleh menjadi tertunda. Dengan adanya penundaan produksi minyak yang diharapkan akan segera diperoleh yang berarti juga terjadi kehilangan pendapatan yang dihitung dari produksi minyak per hari dikalikan dengan harga minyak per barrel nya.

Untuk menjaga agar operasi suatu proyek tetap berjalan lancar serta untuk menghindari adanya kerusakan yang sering terjadi pada peralatan dilakukan pemeliharaan atau preventive maintenance yang rutin. Tetapi bila dipertimbangkan bahwa peralatan sudah sering mengalami kerusakan dan dari pertimbangan nilai ekonomis peralatan yang sudah tidak efisien lagi bekerjanya maka perlu dilakukan investasi dengan cara pembelian peralatan yang baru atau penggantian peralatan yang mempunyai umur lebih muda. Dengan adanya investasi ini dimaksudkan agar dapat dihasilkan optimalisasi dan efisiensi kerja yang tinggi sehingga performance perusahaan tetap terjaga atau semakin meningkat karena kehilangan waktu kerja akibat down time dapat dicegah. Hal yang demikian itu maka pihak conocophillips tidak mau secara langsung menggunakan peralatan bor sendiri lebih baik menyewa dengan pertimbangan lebih efisien dan efektif kinerjanya. Dengan demikian tentunya secara langsung akan meningkatkan revenue dan bahkan keuntungan perusahaan.

1.2. Perumusan masalah

Pt.conocophillips adalah suatu perusahaan minyak dan gas bumi kontrak bagi hasil (production sharing contract) dengan pertamina, merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar dan memiliki daerah operasi di sumatra selatan antara palembang dan jambi (onshore) dan didaerah laut natuna (offshore).

pt.conocophillips di indonesia sejak tahun 1982 yang mana pekerjaan dimulai dari pelaksanaan survey seismic, pengeboran, produksi sampai mempertahankan produktifitas sumur dengan cara memperbaiki sifat-sifat sumur tsb ataupun peralatan produksi yang sudah tidak bekerja lagi dengan menggunakan workover rig. Pada awal kontrak semua peralatan yang dipakai adalah baru dan sebagian besar adalah produk dari amerika, namun dengan berjalannya waktu dan setelah beberapa kali menjalani kontrak baru terlihat bahwa efisiensi peralatan menjadi menurun. Hal ini terlihat dengan banyaknya down time karena kerusakan pada alat

(4)

dan juga karena lokasi kerja yang cukup jauh dan bahkan terpencil juga akan menambah lama waktu down time karena waktu yang diperlukan untuk mengirim suku cadang atau alat pengganti memakan waktu yang relatif lama. Untuk itu maka dipandang perlu untuk mengadakan pengeboran sumur baru perusahaan tidak akan membeli peralatan, namun akan menyewa dari perusahaan jasa pengeboran sehingga diharapkan efektifitas kerja dan target pendapatan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dari data di lapangan diketahui bahwa sering terjadi kerusakan pada peralatan kerja / rig yang dipakai untuk pekerjaan well drilling, meskipun telah dilakukan preventive maintenance secara teratur sesuai dengan prosedur yang ada dan dilakukan oleh tenaga mekanik yang berpengalaman. Dari kejadian tersebut maka dipandang perlu untuk menyewa peralatan rig lengkap dengan tenaga atau pekerjanya dari kontraktor jasa pengeboran agar operasi berjalan efisien.

Dengan tetap mengedepankan semangat efisiensi dan menghindari terjadinya pemborosan dalam kegiatan operasi perminyakan di Indonesia, faktor-faktor fundamental yang mendorong terjadinya fenomena penurunan produksi sekaligus peningkatan biaya tersebut perlu dipertimbangkan dengan seksama sebelum diambil solusi dan langkah selanjutnya. Lagi pula peningkatan biaya operasi perminyakan di Indonesia berarti meningkatnya investasi yang selanjutnya dapat menimbulkan muliplier effects bagi perekonomian Indonesia.

Selain pentingnya meningkatkan cadangan baru dan produksi minyak dan gas alam, sektor migas memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan Negara berupa cadangan devisa. Seberapa besar sumbangan dari sektor migas terhadap cadangan devisa.

Untuk mengetahui sejauh mana suatu investasi lapangan minyak dan gas bumi adalah layak untuk direalisasikan, dan diharapkan akan memberikan keuntungan yang bagi investor, maka pokok masalah yang ingin dianalisis melalui evaluasi investasi pengembangan lapangan minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana melakukan suatu evaluasi kelayakan dalam pembiayaan investasi

melalui evaluasi investasi pada pengembangan lapangan minyak dan gas bumi?

2) Bagaimana evaluasi kelayakan suatu investasi pengembangan lapangan minyak dan gas bumi dilakukan melalui perhitungan-perhitungan matematika uang dengan menggunakan metode evaluasi investasi dalam ekonomi teknik? 3) Apakah hasil dari evaluasi kelayakan investasi untuk suatu lapangan minyak

dan gas bumi dapat membantu pengambil keputusan/ investor untuk direalisasikan investasi tersebut karena akan memberikan keuntungan yang baik seperti yang diharapkan, atau justru sebaliknya untuk tidak merealisasikan investasi karena tidak layak atau berpotensi tidak mendatangkan keuntungan?

II. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisa kelayakan investasi dari suatu proyek dapat dianggap layak dari aspek yang mempengaruhinya, terutama aspek pasar dan pemasaran, keuangan, teknis dan operasional yang nantinya akan lebih dapat memberikan kinerja lebih baik bagi perusahaan.

(5)

Dari analisa ini akan dapat diketahui kelayakan investasi dari aspek-aspek yang mempengaruhi terutama aspek keuangannya yang meliputi :

- Net present value (npv)

- Benefit cost return (bcr) - Internal rate of return (irr)

- Payback period (pbp)

Sehingga dari hasil analisa tersebut nantinya dapat diketahui kelayakan dari pada proyek yang bersangkutan dan perusahaan juga dapat mengetahui, mempertimbangkan dan menentukan investasi apa saja yang menjadi prioritas untuk direalisasikan disesuaikan dengan sasaran keuntungan yang akan dicapai namun tidak mengganggu jalannya operasi.

2.1. Pembatasan masalah

Pembahasan studi kasus analisa kelayakan investasi ini akan dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

A. Data yang dikumpulkan untuk analisa kelayakan investasi hanya terbatas pada proyek drilling .

b. Evaluasi kelayakan investasi ini dibatasi lingkup pembahasannya pada kelayakan ekonomi, aspek-aspek seputar investasi dan keuangan, seperti: nilai investasi, biaya produksi, proyeksi hasil produksi, nilai uang, bunga dan perhitungan matematika uang.

c. Pembahasan metode evaluasi investasi difokuskan pada sebagian metode saja sebagai alat bantu dalam pemilihan alternatif metode evaluasi.

d. Sumber data yang digunakan di dalam evaluasi investasi terbatas pada data-data yang tersedia (secondary data-data) dan didapatkan oleh penulis, dan merupakan studi kuantitatif berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber dokumentasi dan catatan-catatan yang tersedia di perusahaan.

e. Data-data yang digunakan di dalam evaluasi kelayakan investasi ini adalah valid pada saat diperoleh, sehingga apabila di kemudian hari dilakukan pemutakhiran data (updating data) oleh yang berwenang atas sumber data tersebut tidak akan berpengaruh apapun terhadap evaluasi kelayakan investasi yang dibuat oleh penulis, karena penulis menggunakan asumsi bahwa data-data tersebut dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (scientific responsibility).

(6)

Iii. Pengumpulan dan pengolahan data.

Pada bab ini membahas mengenai jenis data yang diperlukan dari sumber-sumber yang terkait dan dari data yang diperoleh kemudian diolah.

Untuk pembahasan analisa kelayakan investasi dari aspek keuangan ini diperlukan data yang nantinya akan dipakai, yaitu dengan cara :

1. Mengumpulkan data langsung dari perusahaan

Data hasil produksi dari hasi penambahan sumur bor produksi minyak dan gas.yaitu produksi minyak sebesar 50 barrel per day dan produksi gas sebesar 350mm scfd dikonversikan dengan harga gas dan minyak dunia 1bbl minyak seharga us$70 dan 1scfd seharga us$0.01.

A. biaya-biaya operasi dan biaya overhead proyek bersangkutan, diketahui dari beaya pengeboran us$13,576,400. Biaya pemasangan pipa ke stasiun pengumpul sebesar us$500,000. Biaya untuk pembuangan limbah sebesar us$ 624,000, maka total sebesar us$. 14,700,400.

B. Biaya pemeliharaan sumur sebesar us$ 782,200 per tahun.

Dari hasil perkiraan produksi minyak dan gas yang didapatkan selama 11 tahun adalah : Tahu n 2007 200 8 200 9 2010 2011 2012 2013 2014 201 5 201 6 201 7 Hasil miny ak 1589 .3 199 6 237 9 2390 .2 2027 .8 1693 .8 1411 .4 1076 .7 693 .8 353 .9 74.6 (bop d) Hasil gas (mm) 120. 9 15. 8 181 181. 8 154. 2 128. 8 107. 4 81.9 52. 8 26. 9 5.7 (scfd ) 2. Menentukan asumsi-asumsi yang akan dipakai

A. Suku bunga bank 6.5%(deposito)

3. Studi literatur, yaitu dengan mempelajari teori dari literatur yang dipakai sebagai referensi untuk perhitungan data yang didapat.

Dari data yang ada tersebut diolah untuk mengetahui apakah investasi yang ditanamkan nantinya akan mempunyai nilai kelayakan /fisible dari segi keuangan. Demikian juga apabila diperlukan pendanaan dari pihak eksternal dalam hal ini bank apakah nantinya dapat dinyatakan layak.

Langkah-langkah pengolahan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : A. Menentukan estimasi penjualan yang disesuaikan dengan kontrak

B. Menentukan nilai investasi yang akan dilakukan

C. Menentukan asumsi-asumsi biaya yang timbul selama proyek berjalan D. Menghitung npv , bcr,irr dan pbp(payback period) proyek bersangkutan

E. Mengetahui keputusan apa yang akan diambil atas investasi yang direncanakan.

Dari analisa ini akan dapat diketahui kelayakan investasi dari aspek-aspek yang mempengaruhi terutama aspek keuangannya yang meliputi :

1. Perhitungan metode net present value (npv)

Metoda nilai sekarang adalah metoda penilaian kelayakan investasi yang menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui

(7)

pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan, dimana :

Nilai sekarang bersih (net present value) dihitung dengan menggunakan persamaan NPV = PWB – PWC

Formulasi Masalah:

Dari data yang diperoleh penulis dari perusahaan, maka untuk mengivestasikan dananya supaya layak secara ekonomis dapat dihitung NPV (Net Present Value) yaitu nilai sejumlah uang saat ini yang setara dengan uang yang akan diterima atau dipergunakan suatu saat nanti.

Benefit Langsung

a. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab1) :

Tahun-1(G):120.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 441,285,000 Tahun-1(M):1589.3BOPDx365harixUS$70 = US$ 40,606,615

Total pendapatan tahun-1 = US$ 481,891,615

b. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab2) :

Tahun-2(G):151.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 554,070,000 Tahun-2(M):1996BOPDx365harixUS$70 = US$ 50,997,800

Total pendapatan tahun-2 = US$ 605,067,800

c. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab3) :

Tahun-3(G):181MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 660,650,000 Tahun-3(M):2379BOPDx365harixUS$70 = US$ 60,783,450

Total pendapatan tahun-3 = US$ 721,433,450

d. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab4) :

Tahun-4(G):181.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 663,570,000 Tahun-4(M):2390.2BOPDx365harixUS$70 = US$ 61,069,610

Total pendapatan tahun-4 = US$ 724,639,610

e. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab5) :

Tahun-5(G):154.2MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 562,830,000 Tahun-5(M):2027.8BOPDx365harixUS$70 = US$ 51,810,290

(8)

f. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab6) :

Tahun-6(G):128.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 470,120,000 Tahun-6(M):1693.8BOPDx365harixUS$70 = US$ 43,276,590

Total pendapatan tahun-6 = US$ 513,396,590

g. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab7) :

Tahun-7(G):107.4MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 392,010,000 Tahun-7(M):1411.4BOPDx365harixUS$70 = US$ 36,061,270

Total pendapatan tahun-7 = US$ 428,071,270

h. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab8) :

Tahun-8(G):81.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 298,935,000 Tahun-8(M):1076.7BOPDx365harixUS$70 = US$ 27,509,685

Total pendapatan tahun-8 = US$ 326,444,685

i. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab9) :

Tahun-9(G):52.8MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 192,720,000 Tahun-9(M):693.8BOPDx365harixUS$70 = US$ 17,7266,590

Total pendapatan tahun-9 = US$ 210,446,590

j. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab10) :

Tahun-10(G):26.9MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 98,185,000 Tahun-10(M):353.9BOPDx365harixUS$70 = US$ 9,042,145

Total pendapatan tahun-1 = US$ 107,227,145

k. Proyeksi Penjualan Gas(G) dan Minyak (M)….. (Ab11) :

Tahun-11(G):5.7MMSCFDx365harixUS$0,01 = US$ 20,805,000 Tahun-11(M):74.6BOPDx365harixUS$70 = US$ 1,906,030

Total pendapatan tahun-11 = US$ 22,711,030

Investasi diharapkan bertahan selama 11 tahun tanpa nilai sisa, dan suku bunga pinjaman bank 8%.

Biaya pemeliharaan operasional sumur tsb (Annual Cost=Ac) pertahun sebesar US$782,200

(9)

Untuk menerapkan konsep NPV maka harus dihitung nilai aliran kas bersih sbb: Rencana investasi dengan cash flow sebagai berikut:

 Investasi (I) : US$ 14,700,400.00

 Annual Cost (Ac1) : US$ 782,200 /tahun (biaya operasional)  Umur Investasi (t) : 11 tahun

 Nilai Sisa (S) : 0  Tingkat Bunga (i) : 8% p.a.

Gambar 1. Grafik Cash Flow Investasi n PWB = ∑ Cb t (FBP) t ……...……… (2.1) t=0 n PWC = ∑ Cc t (FBP) t ...………...…… (2.2) t=0 n PWF = ∑ Cf t (FBP) t ……….….……… (2.3) t=0 NPV = PWB – PWC ………..……… (2.3a) Jika PWC = 0, maka NPV = PWB ………..…… (2.3b)

(10)

Maka NPV dapat dihitung sebagai berikut : n

PWB = ∑ Cb t (FBP) t………(lihat 2.1). t=0

PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n) = F1(P/F,8,1)+ F2(P/F,8,2)+ F3(P/F,8,3)+…... F11(P/F,8,11) = $481,891,615(0.9259)+$605,067,800(0.8573)+…+ $22,711,030(0.4289) PWB = $ 3,402,890,178 n PWC = ∑ Cc t (FBP) t ………(lihat 2.2) t=0 PWC = Inv.+A(P/A,i,n) = $ 14,700,400 + 782,200(7,1390) PWC= $ 20,284,525.8. NPV = PWB – PWC ………(lihat 2.3a) = $ 3,402,890,178 - $ 20,284,525.8 NPV = $ 3,382,605,652.

Karena NPV = US$ 3,382,605,652.00 atau NPV > 0, maka rencana investasi direkomendasikan layak secara ekonomis.

2. Perhitungan Metode Benefit Cost Ratio (BCR)

Metode BCR ini digunakan untuk memvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode sebelumnya, yaitu metode NPV, dan juga sebagai analisis tambahan untuk lebih menguatkan pendapat pertama. Metode ini sangat baik dilakukan untuk mengevaluasi proyek-proyek pemerintah yang memiliki dampak langsung pada masyarakat banyak, baik dampak yang bersifat positif maupun negatif.

Melalui perhitungan BCR akan terlihat perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh, dengan aspek biaya (cost) yang ditanggung dengan adanya investasi tersebut.

(11)

Evaluasi Rencana : n BCR = PWB atau ∑ Cb t (FBP) t PWC t=0 . n ∑ Cc t (FBP) t t=0 ………(lihat 2.5) Maka : BCR = PWB = US$ 3,402,890,178 = 167.75 PWC US$ 20,284,525.80

Karena BCR = 167.75 atau BCR > 1, maka rencana investasi layak dilaksanakan. 3. Perhitungan Metode Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan IRR adalah mencari tingkat suku bunga di saat NPV sama dengan nol, di mana hasil perhitungan yang dihasilkan berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam rangka mengembalikan investasi yang dijalankan.

Gambar 2. Grafik Cash Flow Investasi

IRR = iNPV1 + NPV1 . (iNPV2 – iNPV1)………(2.7a) (NPV1 + NPV2)

(12)

Dengan metode coba-coba untuk mencari IRR dan interpolasi NPV = 0

IRR PWB – PWC = 0 Jika i = 5%, MARR = i

PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n) = F1(P/F,5,1)+ F2(P/F,5,2)+ F3(P/F,5,3)+…... F11(P/F,5,11) = $481,891,615(0.9524)+$605,067,800(0.9070)+…+ $22,711,030(0.5847) PWB = $ 3,831,680,263 PWC = Inv.+A(P/A,i,n) = $ 14,700,400 + 782,200(8,3064) PWC= $ 21,197,666. NPV = PWB – PWC ………(lihat 2.3a) = $ 3,831,680,263 - $ 21,197,666 NPV = $ 3,810,482,596. Jika i = 10%,MARR = i

PWB = F1(P/F,i,n)+ F2(P/F,i,n)+ F3(P/F,i,n)+………….. F11(P/F,i,n) = F1(P/F,10,1)+ F2(P/F,10,2)+ F3(P/F,10,3)+…... F11(P/F,10,11) = $481,891,615(0.9091)+$605,067,800(0.8264)+…+ $22,711,030(0.3505) PWB = $ 3,157,019,333 PWC = Inv.+A(P/A,i,n) = $ 14,700,400 + 782,200(6,4961) PWC= $ 19,781,649. NPV = PWB – PWC ………(lihat 2.3a) = $ 3,157,019,333 - $ 19,781,649 NPV = $ 3,137,237,684.

(13)

Dengan mencari I secara inter polasi : i – 5% = 0 – (i5%) 10%-5% i10% - i5% i – 5% = 0 – 3,810,482,596 _____ 5% 3,137,237,684 – 3,810,482,596 I – 5% = - 3,810,482,596 5% - 673,244,912 I – 5% = 5.659875816 5% I – 5% = 5%(5.659875816) I – 5% = 28,299937908%. I = 28,299937908% + 5% = 33.3% Sehingga IRR = 33.3%

Karena IRR = 33.3% atau IRR > MARR = 6.5%, maka rencana investasi tersebut direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.

4. Perhitungan Metode Analisis Payback Period

Melalui perhitungan sederhana untuk mengetahui pada tahun ke berapa investasi akan dapat kembali mencapai kurun waktu (Payback Period) adalah sebagai berikut:

Gambar3. Ilustrasi Payback Period

Pengeluaran_________________

Periode pengembaliannya = 1 + (1 – 0) Pengeluaran – Kum Pendapatan = 1 + (1) 14,700,400 _________

14,700,400 – 466,409,015 = 1 + (-0.03254)

= 0.967 tahun

Tahun Pendapatan Pengeluaran Kumulatif

0 -14700400 -14700400

1 481891615 782200 466409015

(14)

IV. HASIL ANALISIS.

Berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan pada bagian perhitungan di atas telah memberikan suatu informasi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh siapa saja yang berkepentingan di dalam rencana investasi untuk pengembangan lapangan minyak dan gas bumi ini.

Diharapkan dengan adanya keputusan yang yakin akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi pihak investor dan pemerintah, juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar daerah operasi pengembangan lapangan minyak dan gas beroperasi, baik tersedianya lapangan pekerjaan maupun pertumbuhan tingkat perekonomian masyarakat di wilayah itu.

Rangkuman hasil Pengolahan Data

No Analisa Data Hasil perhitungan Keterangan

1 NPV US$3,382,605,652 NPV>0 (layak)

2 BCR 167.75 BCR>1 (layak)

3 IRR 33.30% IRR>6.5% (layak)

4 PbP 0.96Tahun kurun waktu 0.96 Thn

V. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan dari 3 (tiga) metode kelayakan investasi diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan dengan metode Net Present Value dihasilkan : NPV = US$ 3,382,605,652 atau NPV>0 maka rencana investasi direkomendasikan layak secara ekonomis.

2. Berdasarkan perhitungan dengan metode Benefit Cost Ratio dihasilkan : BCR = 167,75, atau BCR > 1, maka rencana investasi layak dilaksanakan.

3. Berdasarkan perhitungan dengan metode Internal Rate of Return dihasilkan: IRR = 33.30% atau IRR > MARR = 6.5%, maka rencana investasi tersebut direkomendasikan layak secara ekonomis untuk dilaksanakan.

4. Investasi akan mencapai pembayaran (bPayback Period) kurang dari satu tahun sejak investasi berproduksi dan menghasilkan benefit.

Dari hasil analisa perhitungan kelayakan yang didasarkan pada semua aspek terkait maka dapat diambil suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa investasi yang diajukan adalah layak diterima.

SARAN

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan setelah memberikan kesimpulan pada bagian terdahulu, sebagai berikut:

1. Diharapkan dengan analisis kelayakan ekonomis mengenai penambahan sumur minyak dan gas bumi ini akan mendorong pihak investor untuk segera mengimplementasikan investasinya, mengingat jangka waktu kontrak konsesi wilayah pertambangan berlaku hingga tahun 2017, sehingga untuk mencapai

(15)

masa operasi 11 tahun, akan diperlukan tahap persiapan pra-konstruksi dan konstruksi hingga proyek siap untuk dioperasikan adalah kurang lebih 2 tahun. 2. Memberikan saran kepada Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini

Direktorat MIGAS (Minyak dan Gas Bumi) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk lebih mendorong dan memotivasi diri dalam memberikan rangsangan kepada pihak-pihak calon investor dan peminat bidang usaha pertambangan, dengan menyediakan data-data dan informasi untuk digunakan dalam proposal analisis kelayakan investasi bidang migas.

3. Kepada pemerintah daerah kabupaten muba sumatra selatan atau pihak manapun yang menaruh perhatian kepada pengembangan usaha dan investasi bidang pertambangan minyak dan gas bumi untuk lebih aktif lagi dalam memberikan support dan dukungannya bagi kemajuan industri migas di indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul wahab abdoel kadir, resiko bisnis sektor hulu perminyakan, analisis teknis dan finansial, cetakan pertama, pt. Pradnya paramita, jakarta, 2004.

Bambang riyanto, dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, cetakan pertama, edisi empat, bpfe, yogyakarta, 1995.

Buchari alma, manajemen pemasaran dan pemasaran jasa, cetakan keenam, alfabeta, bandung, 2004.

Eugene f. Brigham, louis c. Gapenski, michael c. Ehrhardt, financial management, theory and practice, ninth edition, the dryden press, forth worth, 1999. Erlinda muslim, akuntansi biaya, modul kuliah, jurusan teknik industri, fakultas

teknik, universitas pancasila, jakarta, 2004.

Freddy rangkuti, analisis swot teknik membedah kasus bisnis, reorientasi konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21, cetakan kedua belas, pt. Gramedia pustaka utama, jakarta, 2005.

Gerald j. Thueesen, w.j. Fabrycky, ekonomi teknik, financial accounting principles and cost system, jilid satu, edisi kesembilan, pt. Prenhallindo, jakarta, 2002. Nur yulianti hidayah,ekonomi teknik, modul kuliah, jurusan teknik industri, fakultas

teknik, universitas pancasila, jakarta, 2004.

Hermawan kertajaya, memenangkan persaingan dengan segitiga positioning deferensiasi – brand, pt. Gramedia pustaka utama, jakarta, 2004.

Husein umar, studi kelayakan bisnis, teknik menganalisis kelayakan rencana bisnis secara komprehensif, edisi 2, pt. Gramedia pustaka utama, jakarta, 2003.

Gambar

Gambar 1.  Grafik Cash Flow Investasi                   n  PWB = ∑  Cb t (FBP) t   ……......………………  (2.1)                 t=0                   n  PWC = ∑  Cc t (FBP) t   ...………………...……  (2.2)               t=0                   n  PWF = ∑  Cf t (FBP) t
Gambar 2. Grafik Cash Flow Investasi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan makalah ini kelompok kami akan mencoba menjelaskan tentang guru dan tugas-tugasnya yang meliputi pengertian guru menurut beberapa ahli, pengertian guru secara

467 penelitian menunjukkan bahwa tanaman tanaman salak Padang Sidempuan ( Salacca sumatrana Becc.) memiliki jumlah kromosom 2n = 28, bentuk kromosom dan rumus

Penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN STOK BARANG PADA TOKO SEPATU MEDLEY MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)” Sistem stok barang merupakan

pembelajar setelah Ujian Tengah Semester (UTS) sampai Ujian Akhir Semester (UAS) pada perkuliahan semester II. Penulis mengambil materi kosakata dari tengah

Gambar 10 menunjukkan bahwa protokol routing H-LEACH memiliki tingkat konsumsi energi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan protokol routing LEACH pada jumlah

Di sisi lain, dalam konteks transaksi EBA, Indonesia Power juga akan bertindak sebagai Servicer untuk melakukan penagihan piutang komponen A pada PLN serta meneruskan sebagian

Kemudian, setelah didapatkannya hasil dari tes teori dan tes praktik, hasil tersebut di satukan dan dijadikan sebagai acuan nilai diterima atau tidaknya calon pegawai dilihat

Promosi pada zaman pemasaran modern sekarang ini tidak dapat diabaikan.Antara promosi dan produk tidak dapt dipisahkan, ini dua sejoli yang saling berangkulan untuk