• Tidak ada hasil yang ditemukan

HOAX DAN DINAMIKA SOSIAL POLITIK MASYARAKAT KOTA MAKASSAR ( suatu kajian sosiologi politik pasca pilpres 2019 ) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HOAX DAN DINAMIKA SOSIAL POLITIK MASYARAKAT KOTA MAKASSAR ( suatu kajian sosiologi politik pasca pilpres 2019 ) SKRIPSI"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program StudiPendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

AWALUDDIN MANWAR 10538290014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

kesyukuran itu

Kupersembahkan karya ini untuk:

Kedua orangtuaku Tercinta, keluargaku, sahabat-sahabatku

Atas keihklasan dan doanya dalam

mendukung

Penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan

(7)

Kota Makassar (Suatu Kajian Sosiologi Politik Pasca Pilpres 2019 ) Skripsi. Program Studi Pendidikan sosiologi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah makassar. Pembimbing Kaharuddin Dan Jamaluddin Arifin.

Penelitian Tentang Hoax Dan Dinamika Sosial Politik Masyarakat Kota

Makassar Suatu Kajian Sosiologi Politik Pasca Pilpres 2019. Adapun Rumusan Masalah yaitu Bagaimana tingkat pengaruh hoax terhadap masyarakat kota makassar pasca pilpres dan Bagaimana cara masyarakat kota makassar menghindari hoax pasca pilpres 2019. Latar belakang hoax dan dinamika sosial politik. Jenis penelitian ini menggunakan snowball sampling,pengumpula data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran adalah pandangan masyarakat kota makassar terhadap hoax dan dinamika sosial pasca pilpres 2019.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas segala karunia dan nikmatnya-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah pada detik waktu, denyut jantung, Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW beserta keluarga dan ssahabat beliau yang selalau menjunjung tinggi ajaran islam. Gerak langkah, serta rasa bersyukur pada Sang Khalik. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “HOAX DAN DINAMIKA SOSIAL POLITIK MASYARAKA KOTA MAKASSAR (suatu kajian sosiologi politik pasca pilpres 2019)” Skripsi ini adalah buah penghambaan dari sebagian nikmat-MU.

Setiap karya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang. Bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati. Demikian juga dengan penulisan Skripsi ini hendak sempurna. Manusia mempunyai batasan kemampuan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sebagai ungkapan kebahagiaan, penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Kaharuddin, S.Pd.,M.Pd., Ph.D selaku

(9)

pembimbing I dan Jamaluddin Arifin, M.Pd, selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal hingga selesainya penyusunan skripsi ini, serta terima kasih juga kepada tunangan saya Ulfatun Hasanah S.Pd yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapakan kritikan dan saran berbagai pihak, selam saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Semoga memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.

Makassar, Desember 2019 Penulis

Awaluddin Manwar 10538290014

(10)

ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN

SURAT PERJANJIAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...6

(11)

iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...24

A. Jenis Penelitian ...24

B. Data dan sumber data ...25

1. Populasi Penelitian ...25

2. Sampel Penelitian ...25

C. Lokasi Penelitian ...25

D. Teknik Pengumpulan Data ...25

E. Fokus Penelitian ...26

F. Instrument Penelitian...26

G. Tehnik Analisis Data………...27

H. Tehnik Keabsahan Data………..28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...30

A. Hasil Penelitian ...30

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...37

1. Analisis Statistik Deskriptif ...37

2. Analisis Statistik Inferensian...42

BAB V SIMPULAN ...43

A. Simpulan ...43

(12)
(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di Indonesia saat ini sedang marak terjadi berita bohong atau disebut hoax. Banyaknya berita bohong yang beredar membuat masyarakat resah, karena banyak pihak yang merasa dirugikan akan peristiwa tersebut. Kemudahan peredaran informasi semakin menambah pelaku penyebebar hoax untuk menyebarkan berita hoax, terutama melalui media-media online yang sangat mudah untuk diakses dan disebar-luaskan hanya dengan waktu yang singkat. Bahkan, berita hoax tak jarang disampaikan langsung oleh tokoh-tokoh nasional.

Dengan tingginya tingkat pengguna media sosial di Indonesia sehingga informasi akan tersebar luas. Internet jika digunakan dengan baik dan mengerti cara membedakan mana yang baik dan benar tentu akan berdampak baik bagi bagi penggunanya. Sebaliknya, informasi yang disebarkan media berdampak sangat mengerikan jika informasi tersebut merupakan informasi palsu (hoax).

Media sosial merupakan wadah yang sangat rentan dan sering digunakan ebagai tempat untuk menyebarkan berita hoax. Banyaknya pengguna aktif bahkan dapat dikatakan sebagai penggila media sosial di Indonesia ini sangat memudahkan pihak penyebar hoax dalam menjalankan aksinya.

Pihak-pihak penyebar hoax semakin dimudahkan karena kurangnya penyaringan berita di media sosial sehingga berita apa pun yang di-posting oleh seseorang dapat dengan mudahnya tersebar. Hadirnya media sosial banyak memberikan dampak positif tetapi tidak sedikit pula dampak negatifnya. Di

(14)

Indonesia sendiri, kehadiran media sosial juga memberikan pengaruh terhadap perubahan politik, sosial, budaya dan ekonomi di Indonesia. Media sosial menggeser dan menembus batas dari pola relasi interaksi hirarkis menjadi egaliter, baik di ruang politik maupun budaya. Seorang warga negara biasa secara langsung dapat mengkritik dan berkomunikasi dengan Presidennya cukup hanya dengan mengirim mention ke akun Presiden di Instagram. Informasi yang kurang bahkan tidak bermutu bertebaran secara masif tanpa verifikasi dan konfirmasi. Hoax, fitnah, dan hujatan bersahut-sahutan nyaris tanpa henti.

Berdasarkan informasidari situs web Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Inonesia, sepanjang tahun 2016 Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya telah berhasil memblokir 300 lebih akun media sosial dan media online yang menyebarkan informasi hoax, provokasi, hingga SARA dari 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan ujaran kebencian yang sedang diawasi pemerintah. Oleh karena itu, kami tertarik untuk membahas tentang fenomena penyebaran berita hoax yang sedang marak terjadi beberapa tahun terakhir sehingga menyebabkan keresahan dan kegaduhan di Indonesia.

Bramy Biantaro (2016) menyebutkan bahwa ada empat bahaya yang ditimbulkan oleh hoax yakni membuang waktu dan uang, hoax menjadi pengalih isu, hoax menjadi sarana penipuan publik, dan hoax menjadi pemicu kepanikan publik.

(15)

Hoax merupakan berita bohong yang akhir-akhir ini sering meresahkan masyarakat. Penyebaran berita bohong saat ini sangat mudah beredar baik melalui media cetak, elektronik, maupun disampaikan secara langsung oleh pidak-pihak tertentu, baik disengaja atau karena yang menyampaikan berita tersebut juga belum mengetahui kebenarannya. Mengenai berita bohong yang sering terjadi akhir-akhir ini, sehingga mahasiswa maupun masyarakat menjadi pokok perhatian sebagai generasi penerus bangsa.

Melihat dari beberapa pemberitaan hoax yang sering kita jumpai akhir-akhir ini telah memicu banyak pihak untuk berspekulasi mengenai pemberitaan yang nyatanya adalah berita bohong. Oleh karena itu, masalah tersebut mendorong berbagai peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pandangan berbagai kalangan mengenai pemberitaan hoax yang sering terjadi di tahun 2019. Dalam penelitian ini berfokus pada masyarakat kota makassar, karena kota makassar adalah salah satu kota yang merupakan pusat berbagai informasi dan pemberitaan.

B. Rumusan Masalah

Hoax merupakan berita bohong yang akhir-akhir ini sering meresahkan masyarakat untuk membedakan mana berita yang benar dan berita bohong. Penyebaran berita bohong saat ini sangat mudah beredar baik melalui media cetak, elektronik, maupun disampaikan secara langsung oleh pihak-pihak tertentu, baik disengaja atau karena yang menyampaikan berita tersebut juga belum mengetahui kebenarannya. Mengenai berita bohong yang sering terjadi akhir-akhir ini, sehingga mahasiswa pun menjadi pokok perhatian sebagai generasi

(16)

penerus bangsa, khususnya masyarakat kota makassar. Maka dari rumusan masalah tersebut sehingga muncullah pertanyaan penelitian berikut ini:

1. Bagaimana tingkat pengaruh hoax terhadap masyarakat kota makassar pasca pilpres 2019?

2. Bagaimana cara masyarakat kota makassar menghindari hoax pasca pilpres 2019?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sejalan dengan rumusan masalah di atas sehingga dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat pengaruh hoax terhadap masyarakat kota makassar pasca pilpres 2019?

2. Untuk mengetahui Bagaimana cara masyarakat kota makassar menghindari hoax pasca pilpres 2019?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis :

1. Manfaat Teoretis

Memperkaya pengetahuan tentang dampak yang di akibatkan oleh menyebarnya hoax dan dinamika sosial politik pasca pilpres 2019 di kota makassar

(17)

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian sebagai berikut ini: a. Bagi peneliti

Diharapkan lebih memahami konten hoax dan dinamika sosial politik pasca pilpres

b. Bagi pembaca

Diharapkan penelitian ini menjadi bahan pengetahuan untuk mengetahui dampak hoax serta dinamika sosial politik pasca pilpres di kota makassar

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Sejarah Kemunculan Hoax

Di era yang modernisasi ini banyak kalangan masyarakat yang tak mau kalah dalam bermain gadget dan aplikasi-apikasi didalamnya. Seiring berkembangnya zaman, banyak juga bermunculan aplikasi obrolan dan bacaan yang beelomba menampilkan berita dan kisah-kisah di sisi lain belahan dunia. Hingga kini media-media digital atau yang sering disebut dengan media sosial banak bermunculan dari masa ke masa. Era kemajuan dari media sosial dapat dikatakan dimulai pada tahun 2001 dan berlangsung hingga sekarang. Semakin majunya dunia digital memunculkan banyaknya media sosial yang menarik perhatian masyarakat umum dari kalangan atas hingga menengah kebawah. Media-media sosial tersebut antara lain adalah Wikipedia, Friendster, Facebook, Youtube, Twitter, Tumblr, WhatsApp, Instagram, SnapChat, Pheed, dan banyak lagi media sosial lainnya.

Mengurangi dampak hoax yang berseliweran di media sosial di media sosial ada baiknya dilakukan penyaringan berita agar para pengguna media sosial tidak terjebak pada kasus-kasus yang melanggar UU ITE. Menjelajahi media sosial seharusnya menjadi hiburan terdendiri bagi pengguna media sosial ketika ada suasana kenyamanan dan kebahagiaan, namun terkadang para pengguna fasilitas internet ini sering terlewat batas sehingga merugikan diri sendiri dan pihak lain.

(19)

Salah satu kehebatan media sosial adalah membuat data yang kita tak tahu pasti kapan dan dimana suatu kejadian terjadi dan kemampuan media sosial dalam menghilangkan batasan-batasan waktu, geografis dan dimensional memungkinkan manusia untuk mempersingkat waktu dan melipat dimensi-dimensi yang ada sehingga terjadi sebuah percepatan alur informasi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Apalagi dengan berkembangnya sistem komunikasi telepon pintar atau smartphone yang memungkinkan manusia untuk selalu terhubung dengan alat komunikasi tersebut tanpa harus dipusingkan dengan masalah kabel atau harus selalu duduk di depan komputer ketika akan mengakses sebuah situs internet, menjadikan media sosial semakin populer khususnya di kalangan generasi-generasi yang lahir pada era tersebut. Meskipun demikian, tidak sedikit pula generasi-generasi yang lahir sebelum itu yang juga mengikuti dan turut serta dalam pesta media sosial di era hi-tech ini entah itu karena sebuah tuntutan sosial ataupun hanya sekedar mengikuti trend.

Di setiap komunikasi antara individu atau kelompok, baik itu secara langsung maupun lewat media memiliki sifatnya sendiri, entah dalam segi penyampaian, bahasa, maupun ekspresi dalam melakukan komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan-pesan, gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non verbal dari seseorang atau kelompok orang kepada seseorang atau kelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian dan/atau kesepakatan bersama.

(20)

“communication is the process of transmitting meaningful symbols betweenindividuals” (komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan

lambang-lambang yang mengandung makna di antara indvidu-individu).2 Dengan

melakukan komunikasi, maka setiap orang akan mendapatkan sebuah informasi ataupun jawaban dari setiap obrolan mereka. Namun, jika informasi dari hasil komunikasi atau informasi yang mereka dapat adalah sebuah informasi palsu atau biasa disebut dengan hoax, maka maka komunikasi itu akan menjadi komunikasi yang absurd bahkanberbahaya.

Indonesia bukanlah Negara pertama yang memulai munculnya berita-berita palsu yang membuat masyarakatnya menjadi heboh dan percaya begitu saja dengan berita yang tersebar. Dalam sejarah hoax di dunia, hoax pertama muncul di tahun 1661 pada bagian belahan bumi lain yang melibatkan musisi luar negeri yang bernama John Mompesson yang menceritakan pengalamannya yang dihantui suara-suara drum di dalam rumahnya. Kisah ini lambat laun menyebar kepelosok negaranya. John berpendapat bahwa ia mendapatkan nasib seperti itu karna menuntut William Drury yaitu seorang musisi lainnya,dan berhasil memenangkan perkara sehingga membuat William mendapatkan hukuman. John menuduh Drury memebrikan guna-guna atau kutukan pada rumahnya karena kekalahannya dam tuntutan di pengadilan hingga ia mendapat hukuman. Hingga pada suatu ketikaseorang penulis buku yang bernama Glanvill mendengar kisah rumah berhantu John dan mendatangi rumahnya. Hingga hasilnya penulis tersebut juga mendengar suara-suara yang sama di rumah John. Setalahnya, Glanvill menuliskan pengalaman mistisnya di rumah John ke dalam tiga buku cerita yang

(21)

diakuinya sebagai kisah nyata. Banyak yang tertarik untuk membaca buku-buku milik Glanvill. Hingga dibuku ketiganya, ia mengakui bahwa suara-suara yng ia dengar di rumah John Mompesson hanyalah sebuah trik belaka untuk menghebohkan masayarakat sekitar.

Kemudian di generasi selanjutnya datang pada tahun 1745 yang berita heboh ini bermula dari penduduk Amerika Serikat yang bernama Benjamin Franklin. Dalam suatu hari Benjamin menemukan sebuah batu yang dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit berat, seperti rebies, kanker, dan penyakit lainnya. Ia menamai batu tersebut dengan Batu China. Penemuan batu ini sempat membuat dunia kedokteran di Negara itu tidak melakukan penelitian medis untuk batu itu, sehingga kedokteranpun di anggap sempat memepercayainya. Hingga suatu ketika dilakukanlah sebuah penelitian tentang batu tersebut, dan hasilnya cukup mencengangkan, batu itu bukanlah batu pada umumnya, namun hanya tanduk rusa biasa yang sudah di rubah dan tidak mengandung unsur penyembuhan apapun. Hal tersebut diketahui oleh salah satu pembaca harian Pennsylvania Gazette, yaitu harian yang memuat berita bohong milik Benjamin. Banyak seklai bermunculan berita-berita bohong atau hoax yang terjadi sampai dibentuknya Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat pada abad 20.

Mulai maraknya berita-berita bohong yang bermunculan di abad 20an saat itu, kata “hoax” baru mulai digunakan sekitar tahun 1808. Kata hoax di lansir dari kata hocus yang berarti mengelabuhi, dan kata ini juga dianggap mirip dengan kata yang dipakai di sebuah mantra dalam pertunjukan sulap, yang mana di balik permainan sulap adalah tipuan-tipuan yang direncanakan. Hingga dari generasi ke

(22)

generasi sampai saat ini, kata hoax selalu berkaitan dengan adanya penyebaran berita atau informasi palsu yang membuat kehebohan dalam masyarakat baik itu secara langsung atau tidak langsung.

Begitu mudahnya mengakses berita atau informasi yang akan di baca oleh pengguna media sosial, membuat masyarakat buta akan mendapatkan informasi yang benar dan cara berkomunikasi yang baik dalam masyarakat sosial. Hakikat komunikasi adalah proses interaksi dan ekspresi antar manusia baik individu ataupun kelompok. Manusia pada umumnya memiliki kepentingan dan kemauan untuk saling berbagi cerita dengan individu lain atau kelompok, baik itu secara langsung atapun ti dak langsung (lewat media). Dengan berkomunikasi, maka manusia akan mengembangkan pengetahuan dari dalam diri maupun dari luar diri mereka, pengetahuan akan bertambah.

Hingga kini, dari penjuru dunia manapun tetap dihebohkan dengan berita atau informasi palsu. Dari munculnya raksasa di danau yang disebut Loch Ness, tembok Cina yang terlihat dari luar angkasa, hingga hoax yang mucnul ketika pemiliham umum presiden Amerika Serikat di tahun 2016 lalu. Semua bentuk hoax dari Negara manapun dan dalam hal apapun memilii tujuan di baliknya.Motif beragam di balik hoax seperti alasan politik, agama, bahkan untuk keuntungan pribadi.

Di dunia digital yang seirng dijumpai lewat berita dari internet, banyak jenis dan motif dibelakang penyebaran hoax. Di sisi lain, kebaradaan internet dengan memasukkan berbagai akun yang disediakan untuk penggunanya. Adanya dunia digital yang sudah menyebar di pelosok dunia, membuat masyarakat

(23)

memiliki kemudahan dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi global. Menggunakan media sosial juga memiliki dampak positif dan negatif yang akan di rasakan oleh para penggunanya dan hingga waktu itu setiap individu harus cerdas dalam menggunakan akun dan sumber yang ada dalam internet.

Dalam mengguanakan media sosial yang ada di dunia maya, tak luput dari pemahaman penggunanya dalam berbaha komunikasi yang baik dan benar. Memberikan sebuah makna atau pesan dalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau information.

Faktor yang menyebabkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi : 1. Gangguan

Ketika manusia melakukan komunikasi, baik kepada individu atau antar kelompok pasti memiliki gangguan di tengahnya. Dalam berkomunikasi langsung maupun tidak langsung seperti lewat media sosial memiliki gangguan dalam berkomunikasi. Ada dua jenis gangguan yang menjadi penghambat jalnannya komunikasi yang dapat diklasifikasikan dengan gangguan semantik dan gangguan mekanik. Gangguan semantik adalah gangguan tentang bahasa terutama yang berkaitan dengan perbedaan dan pemahaman bahasa yang digunakan oleh komunikator maupun komunikan, sehingga menumbulkan ketidakjelasan dan kesalahpahaman. Gangguan mekanik adalah gangguan yang disebabkan saluran

(24)

komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik, terutama yang berkaitan dengan alat atau media yang digunakan.

2. Kepentingan

Komunikator tidak mempehatikan kepentingan komunikan atau lawan bicaranya akan menimbulkan ketidakseimbangan antara keduanya, sehingga komunikan hanya akan mau melakukan komunikasi apabila ada kepentingan yang berkaitan dengannya.

3. Motivasi Terpendam

Motivasi adalah dorongan seseorang untuk mencapai tujuan, keinginan maupun kebutuhannya, sehingga apabila komunikasi sesuai dengan motivasi seseorang terutama komunikan, maka komunikasi akan dapat berjalan secara efektif. Sebaliknya apabila komunikasi tidak sesuai dengan motivasi yang terpendam dalam diri komunikan, maka komunikasinya mengalami hambatan. 4. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu rintangan yang berat dalam berkomunikasi, karena bila ada komunikan yang memiliki prasangka terhadap komunikator maka kecurigaan komunikan kepada komunikator akan menjadi penghambat. Adanya sebuah prasangka pada lawan bicara akan membuat suasana pembicaraan menjadi seperti apa yang di prasangkakan pembicara.

(25)

2. Faktor Penyebab Munculnya Konten Hoax

Berita hoax adalah berita bohong yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh siapapun bahkan oleh pembuatnya sendiri. Berikut, alasan mengapa konten hoax tersebar luas di jejaring sosial:

a. Hanya sebuah humor demi kesenangan belaka. Setiap orang memiliki cara sendiri untuk membuat dirinya merasa senang. Dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang, orang bisa melakukan hal-hal yang aneh, langka dan tidak logis. Namun menimbulkan decak kagum yang lucu dan penuh fantasi.

b. Ini hanyalah usaha untuk mencari sensasi di internet dan media sosial. Biasanya untuk merebut perhatian lebih banyak user, pemilik website dengan sengaja memberikan konten lebay sekedar untuk mencari perhatian publik. c. Beberapa memang menggunakannya (menyebarkanhoax) demi untuk

mendapat lebih banyak uangdenganbekerjasamadenganoknum. (Kasus Saracen)

d. Hanyauntukikut-ikutan agar terlihat lebih seru. Ini juga merupakan salah satu strategi internet marketing dengan menyuguhkan berita yang lebay maka akan semakin banyak komentar dan like kesana sehingga kelihatan lebih hidup dan lebih ramai.

e. Niatan untuk mengadu domba. Inilah yang sering terjadi pada saat ini yaitu ada oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan penyebaran hoax hanya untuk mengadu domba tanpa kepentingan tertentu ataupun menjatuhkan kedua lawan. Dengan contoh politik yang ada saat ini lebih kepada politik adu domba.

(26)

f. Untuk menyudutkan pihak tertentu (black campaign). Keadaan ini sering terjadi saat sedang berlangsungnya Pilkada/ Pilgub/ Pileg/ Pilpres. Begitulah manusia saat hawa nafsunya tinggi untuk memiliki jabatan alhasil segala cara akan di tempuhnya alias menghalalkan segala cara.

g. Niatan untuk mengadu domba. Inilah yang sering terjadi pada saat ini yaitu ada oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan penyebaran hoax hanya untuk mengadu domba tanpa kepentingan tertentu ataupun menjatuhkan kedua lawan. Dengan contoh politik yang ada saat ini lebih kepada politik adu domba.

3. Faktor Penyebab Menyebarnya Konten Hoax

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ruri Rosmalinda (2017) penyebab munculnya adalah karena beberapa faktor diantaranya :

a. Kemudahan bagi masayarakat dalam memiliki alat komunikasi yang modern dan murah, dalam hal ini adalah penggunaan smartphone sebagai media pencarian informasi

b. Masyarakat mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum jelas tanpa memverifikasi atau mengkonfirmasi kebenaran informasi/berita tersebut, sehingga langsung melakukan tindakan share informasi yang belu jelas kebenarannya.

c. Kurangnya minat membaca, sehingga ada kecenderungan membahas berita tidak berdasarkan data akurat, hanya mengandalkan daya ingat atau sumber yang tidak jelas.

(27)

Untuk mengenali hoax, masyarakat perlu terus dedukasi bisa mengindentifikasi secara sadar perihal berita sesat alias “hoax” yang kini masih tersebar luas di dunia maya dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Berasal dari situs yang tidak dapat dipercayai. 1) Belum memiliki tim redaksi (jika itu situs berita)

2) Keterangan tentang siapa penulisanya tidak jelas (Halaman ABOUT untum situs Blog)

3) Tidak memiliki keterangan siapa pemiliknya.

4) Nomor telepon dan email pemiliki tidak tercantum. Sekalipun ada tetapi tidak bisa dihubungi.

5) Domain tidak jelas.

b. Tidak ada tanggal kejadiannya. c. Tempat kejadiannya tidak jelas

d. Menekankan pada isu SARA/syarat dengn isu SARA yang berlebihan.

e. Kebanyakan kontennya aneh dan dengan lugas juga tegass menyudutkan pihak ternteu. Saat anda memeriksa tulisan yang lainnya juga demikian: tidak bermutu dan merendahkan pihak tertentu secara berlebihan (alay).

f. Beritanya tidak berimbang. Menyampaikan fakta dan perimbangan yang berat sebelah.

g. Alur cerita dan kontennya tidak logis, langka dan aneh.

h. Bahasa dan tata kalimat yang digunakan agak rancu dan tidak berhubungan satu sama lain.

(28)

j. Menyarankan anda untuk mengklik, mengshare dan melike tulisannya dengan nada yang lebay, misalnya:

1) “Jika anda seorang muslim klik….”

2) “Share tulisan ini agar keluarga anda tidak menjadi korbannya….” 3) “Like dan Share sebelum terlambat…”

4) “Rugi kalau tidak diklik…” 5) Dan lain sebagainya

2. Sanksi Hukum bagi Pelaku Hoax

Ada beberapa sanksi hukum yang dapat menjerat pelaku hoax diantranya: a. UU ITE pasal 28 ayat 1

b. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) c. UU Penghapusan Diskriminsi Ras Etnis

3. Contoh kasus Hoax di Indonesia

a. Dian Sastro ganti tagar ganti Presiden b. Voting Online KPU

c. China minta Jokowi jual pulau jawa dan Jakarta d. Banser resmi dukung Prabowo Sandi

e. Badai pasair terjadi karena spanduk tagar ganti Presiden B. Letak Geografis Kota Makassar

Kota Makassar merupakan kota terbesar di kawasan timur Indonesia. Sejak abad ke-16 kota ini sudah dikenal sebagai pusat pemerintahan khususnya daerah Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Secara administratif kota Makassar adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus sebagai pusat

(29)

pemerintahan Kota Makassar. Kota Makassar dengan luas wilayah 175,77

km2, terletak di pantai barat semenanjung selatan pulau Sulawesi berbatasan

dengan:

a. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep),

b. Sebelah selatan dengan wilayah Kabupaten Gowa, c. Sebelah Timur dnegan wilayah Kabupaten Maros, dan

d. Sebelah barat dengan pesisir pantai Selat Makassar. Kota Makassar (Macassar, Mangkasar, Ujung Pandang (1971-1999)) adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia dan Sekaligus sebagai Ibu Kota provinsi Sulawesi Selatan.

Kota Makassar merupakan kota terbesar keempat di Indonesia dan kawasan Timur Indonesia. Sebagai pusat pelayanan di Kawasan Timur Indonesia (KTI), kota Makassar berperan sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industry, pusat kegiatan pemerintahan, simpul jasa angkutan barang dan penumpang baik darat, laut maupun udara dan pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan. Kota Makassar terletak antara

119o24”17”38” Bujur Timur dan 5o8”6”19” Lintang Selatan yang

berbatasan sebelah utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Gowa dan sebelah barat adalah Selat Makassar. Ketinggian Kota Makassar bervariasi antara 0 – 24 meter dari permukaan laut, dengan suhu udara antara 20o C sampai dengan 32o C. kota Makassar diapit dua buah sungai yaitu: Sungai Tallo yang bermuara di sebelah utara kota dan

(30)

Sungai Jeneberang bermuara pada bagian selatan kota. Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi yang meliputi 14 kecamatan, 143 kelurahan, 996 RW dan 4968 RT. Penduduk Kota Makassar tahun 2019 tercatat sebagai 1.508.154 jiwa yang terdiri dari 717.047 laki-laki dan 732.354 perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduka tahun 2016, penduduk Makassar mengalami pertumbuhan sebesar 1,41 persen dengan masing-masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 1,45 persen dan penduduk perempuan sebesar 1,37 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2019 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 97,91. Kepadatan penduduk kota Makassar tahun 2019 mencapai 8.246 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga empat orang.

Kepadatan penduduk di 14 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi di kecamatan Makassar dengan kepadatan sebesar 33.490 jiwa/km2 dan terendah di Kacamatan Tamalanrea sebesar 3.481 jiwa/km2. Sementara itu jumlah rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 2,96 persen dari tahun 2015.

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk dan Rasio jenis kelamin menurut kecamatan di Kota Makassar 2019. NO Kecamatan Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah

(31)

1. Mariso 29 564 29 251 58 815 101, 07 1. Mamajang 29 757 31 022 60 779 95,92 3. Tamalate 94 571 96 123 190 694 98, 39 4. Rappocini 78 724 83 815 190 694 93,93 5. Makassar 41 817 42 579 84 396 98, 21 6. Ujung Pandang 13 347 14 931 28 278 83, 39 7. Wajo 15 041 15 681 30 722 95, 92 8. Bontoala 27 435 28 808 56 243 95, 23 9. Ujung Tanah 24 598 24 284 48 882 101, 29 10. Tallo 64 446 69 152 138 598 100,43 11. Panakkukang 72 720 74 248 146 968 97,94 12. Manggala 67 680 67 369 135 049 100,46 13. Bringkanaya 97 948 98 664 196 612 99,27 14. Tamalanrea 54 399 56 427 110 826 96,41 Jumlah 717 047 732 354 1 449 401 97,91

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar Tahun 2019 1. Pendidikan Penduduk

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan sumber daya manusia suatu Negara akan menentukan ekonomi dan sosial, karena manusia pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebut. Pada tahun 2017/2018 di Kota Makassar, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 489 unit dengan jumlah guru sebanyak6.869 orang dan jumlah murid sebanyak 145.300 orang. Jumlah SLTP sebanyak 192 unit dengan guru sebanyak 3.984 orang dan murid

(32)

mencapai 62.758 orang. Jumlah SLTA 262 unit dengan jumlah guru sebanyak 3.772 orang dengan jumlah murid sebanyak 73.367 orang.

Tabel 4.2

Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Di Kota Makassar Tahun 2019 No. Tingkatan Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru Rasio -Murid Guru 1 SD/MI 489 145.300 6.865 21,17 2 SLTP 192 62.758 3.984 15,75 3 SLTA 262 73.361 3.772 19,45 Jumlah 943 281.425 14.621 56,37

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar, 2019 2. Agama Penduduk dan Sarana Beribadah

Mayoritas penduduk Makassar adalah pemeluk agama Islam, terdapat banyak bangunan masjid sebagai sarana peribadatan bagi umat Muslim. Pada tahun 2018 jumlah masjid sebanyak 1.218 mesjid. Tempat peribadatan Kristen berupa gereja 143 buah gereja. Tempat peribadatan untuk agama Buddha 1, Hindu berjumlah 26, dan klenteng untuk Agama Konghucu 1 buah. Di samping itu juga terdapat berbagai upacara-upacara adat yang berhubungan dengan nilai keagamaan, misalnya saja setiap anak yang lahir dilangsungkan acara-acara yang berhubungan dengan keagamaan, di mana dalam beberapa hari sesudah bayi dilahirkan, dilakukan upacara memberi nama yang dikenal dengan nama “Aqiqah” yakni penyembalihan hewan oleh orang tua sang bayi.

(33)

Makassar sebagai salah satu kota besar yang memiliki sifat penduduk yang heterogen baik dari segi agama, suku, dan budaya, adanya sifat heterogenitas ini pula yang dapat memungkinkan timbulnya banyak masalah-masalah sosial, untuk itu selalu dibutuhkan toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai antar umat beragama agar terciptanya suasana masyarakat agama yang integratif. Penataan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang tercermin dalam meningkatnya keimanan dan ketakwaan, makin meningkatnya kerukunan hidup beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari banyaknya sarana peribadatan, tingkat keimanan dan ketakwaan masing-masing pemeluk agama, serta sikap toleransi antar umat beragama yang menggambarkan kerukunan antar pemeluk agama dan senantiasa menciptakan suasana yang selalu aman dan kondusif.

Tabel 4.3

Jumlah Tempat Ibadah Menurut Agama di Kota Makassar, 2019

No Tempat Ibadah Jumlah

1 Mesjid 1.218

2 Gereja Protestan/Khatolik 143

3 Pura 2

4 Wihara 26

5 Klenteng 1

(34)

3. Sarana dan Prasarana

Kota Makassar bisa dikategorikan sebagai kota pertumbuhan ekonomi yang pesat. Sebab Makassar memiliki banyak saran prekonomian yang terbuka tiap harinya. Yakni Shopping Mall, rumah bernyanyi super Market dalam ukuran besar mamupun kecil, berbagai industry, toko-toko dan juga termasuk pasar serta pedagang kecil-kecilan. Saran jalan di sepanjang Kota Makassar tengah dilakukan upaya alternatif jalan dengan melakukan pelebaran badan jalan dan penambahan jembatan laying fly over dan bundaran di depan bandara sultan hasanuddin yang dibangun untuk mertas kemacetan yang hampir terjadi tiap harinya. Sedangkan untuk saran komunikasi, penduduk kota Makassar telah difasilitasi dengan beragam pemancar untuk jaringan Televisi, radio dan telepon.

(35)

C. Kerangka Pikir

Penelitian tentang hoax dan dinamika sosial politik masyarakat kota Makassar (suatu kajian sosiologi politik pasca pilpres 2019) adalah penelitian yang erat kaitannya dengan dinamika sosial politik masyarakat yang semakin pesat di indonesia pada umumnya, dan dikota Makassar pada khususnya, maka peneliti memerlukan beberapa indikator sebagai penentu dalam penelitian ini.

Berdasarkan pembahasan teori dalam kajian pustaka, berikut diuraikan kerangka pikir yang melandasi penelitian ini. Kerangka pikir penelitian secara garis besar dapat dilihat dalam gambar I.

Gambar 4.4

Masyarakat Kota Makassar

hoax Pilpres

Hasil Dinamika Sosial

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan ke dalam jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan pengaruh hoax terhadap masyarakat kota makassar. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan yang sementara berlangsung.

Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki (Convello G. Cevill, dkk, 1993). Berdasarkan teori fenomenologi oleh Alfred Schutz , dalam The Penomenologi of Sosial World (1967:7), mengemukakan bahwa orang secara aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberi tanda dan arti tentang apa yang mereka lihat. Lebih lanjut, Schutz menjelaskan pengalaman inderawi sebenarnya tidak punya arti. Semua itu hanya ada begitu saja, obyek-obyeklah yang bermakna (Afdjani dan Soemirat, 2010:98). proses pemaknaan diawali dengan proses penginderaan, suatu proses pengalaman yang harus berkesinambungan. Arus pengalaman inderawi ini, pada awalnya, tidak memiliki makna. Makna muncul ketika dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya serta melalui proses interaksi dengan orang lain.

(37)

Karena itu, ada makna individual, dan ada pula makna kolektif tentang sebuah fenomena (Hasbiansyah, 2008:165). Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data diantaranya : Penelitian terdahulu yang terkait, buku-buku referensi, observasi dan dokumentasi pemberitaan yang mengandung unsur hoax.

B. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang bersumber dari masyarakat kota makassar sebagai sampelnya. Sedangkan data sekundernya berasal dari buku-buku penelitian terdahulu atau dari berbagai jurnal yang relevan dengan penelitian ini.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di wilayah kota makassar, lokasi ini dipilih karena merupakan kota yang heterogen. Selain itu, indikasi dari penyebaran informasi akan diperoleh secara bersama-sama melaui media.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan dua Tehnik

pengumpulan data, diantaranya adalah pembagian kuesioner atau angket dan studi pustaka.

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan wawancara dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dengan jujur. Jumlah responden yang mengisi daftar angket penelitian tersebut berjumlah 100 responden.

(38)

2. dokumentasi

pengumpulan data dengan dokumentasi adalah dengan

menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber informasi khusus dari karangan,tulisan untuk mengkaji berbagai sumber hasil penelitian serupa dari buku-buku dan jurnal penelitian sebagai bahan kajian yang deskriptif. E. Fokus Penelitian

Fokus penelitian atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimanapun akhirnya akan dipastikan sewaktu penetian sudah berada diarea atau lapangan penelitian. Dengan kata lain, walaupun rumusan masalah sudah cukup baik dan telah dirumuskan atas dasar penelaahan kepustakaan dan ditunjang dengan pengalam tertentu, bisa terjadi di lapangan tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti masalah itu. Dengan demikian kepastian tentang fokus dan masalah itu yang menentukan adalah keadaan lapangan.

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan rumusan masalah, diman rumusan masalah dalam penelitian dijadikan acuan dalam menentukan fokus penelitian. Dalam hal ini, fokus penelitian dapat berkembang atau berubah sesuai perkembangan masalah penelitian di lapangan. Hal tersebut sesuai dengan sifat pendekatan kualitatif yang lentur, yang mengikuti pola pikir yang empirical induktif, segala sesuatu dalam penelitian ini di tentukan dari hasil akhir pengumpulan data yang mencerminkan keadaan sebenarnya.

(39)

Instrumen dalam penelitian kualitatif ini adalah kuesioner atau panduan wawancara. Kuesioner di gunakan untuk penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dengan cara mengedarkan formulir daftar pertanyaan, di ajukan secara tertulis kepada subjek untuk mendapatkan jawaban(tanggapan dan respon) tertulis seperlunya. Dalam penelitian kualitatif, penelitian akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian ini di gunakan untuk meneliti variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibekukan, tapi ada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena intrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat.

Peneliti dapat mengatahui secara langsung melalui proses melihat dan merasakan makna-makna tersendiri yang dimunculkan oleh subjek penelitian. Sugiyono (2013) menyatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih fenomena sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

G. Tehnik Analisis Data

Ananlisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalapm kategori, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

(40)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data adalah model analisis interaktif (Interaktif model) yang dikemukakan oleh Miles dan Hubermen (Sugiyono, 2011: 247-252) mencakup tiga tahapan, antara lain sebagai berikut:

1. Mereduksi data atau mengelola data dari lapangan dengan memilih dan memilah data dengan merangkum yang penting-penting sesuai dengan fokus penelitian yaitu : Hoax dan dinamika sosial masyarakat kota makassar pasca pilpres 2019

2. Menyajikan data , laporan yang sudah tereduksi dari hasil penelitian dilihat kembali untuk mengetahui masih diperlukan penggalian data kembali untuk mendalami masalah atau sebaliknya.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi, memverifikasikan kesimpulan selama penelitian berlangsung.

H. Tehnik Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif pengabsahan data merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karna tanpa pengabsahan data yang diperoleh dari lapangan maka sangat suli seorang peneliti untuk mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya. Dalam hal pengabsahan data, peneliti menggunakan metode triangulasi yaitu npengecekan data dari berbagai sumber dan berbagai cara dan berbagai waktu.

1. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya, data yang

(41)

diperoleh dengan wawancara lalu di tinjau dengan observasi, dokumentasi, partisiatif.

2. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan perubahan suatu proses dan prilaku manusia, karena prilaku manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang sahih melalui proses observasi, peneliti perlu mengadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja. 3. Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data dilakukan untuk menguji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.

(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hoax yaitu suatu berita atau suatu informasi yang tidak benar atau berita palsu yang tidak memiliki kepastian yang mana dengan sengaja disebar luaskan untuk membuat keadaan menjadi lebih heboh yang dapat menimbulkan kecemasan ataupun ketakutan. Namun ada pula hoax yang sengaja dibuat untuk mengacaukan cara berpikir seseorang tentang suatu hal menjadi sesat karena tertipu oleh berita hoax. Jika sebelumnya hoax itu disebar luaskan melalui via sms ataupun email, maka berbeda dengan sekarang bahwa berita hoax lebih banyak beredar di media sosial seperti twitter, instagram, facebook, whatsapp, dan lainnya.

Dalam perspektif Islam, menyebarkan hoax termasuk perbuatan ghibah yaitu menceritakan tentang seseorang yang tidak berada di tempat dengan sesuatu yang tidak disukainya, baik dalam menyebutkan aibnya, keturunannya, ahklaknya, perbuatannya, urusan agamanya, dan urusan dunianya.

Sejarah Perkembangan Teknologi dan Informasi Teknologi informasi adalah dimana suatu alat yang bisa menemukan atau memberikan sebuah informasi. Teknologi informasi dapat dimaksudkan sebagai kegiatan pengumpulan pengelolaan, penyimpanan, penyebaran dan pemanfaatan suatu informasi. Selain menyangkut perangkat keras atau yang disebut juga dengan hardware dan perangkat lunak yang disebut juga dengan software, teknologi

(43)

juga pasti sangat memperhatikan kepentingan manusia dalam pemanfaatannya. Saat ini perkembangan teknologi informasi meningkat sangat cepat, seperti yang kita rasakan penggunannya seperti sekarang ini. Ketentuannya diatur dalam Pasal 28 Ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Sejarah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi, (Jakarta: PT Balai Pustaka),berita atau informasi. Contohnya seperti alat kentongan dimana alat ini salah satu bentuk penyampain informasi untuk warga. Kentongan adalah alat teknologi informasi sederhana yang mana alat tersebut dibuat dari bambu yang mana cara menggunakannya itu dengan cara dipukul menggunakan tongkat terlebih dahulu sehingga dapat mengeluarkan suara. Namun kita juga menerima informasi atau berita dengan cara membedakan suara pukulan kentongan tersebut.Pada era 80 hingga awal 90-an, kemputer merupakan suatu benda yang asing, terlihat mewah dan mahal bagi sebagian besar masyarakat indonesia. Sama juga seperti alat komunikasi lainnya seperti, handphone yang mana masih sedikit dari masyarakat yang memiliki benda tersebut, lalu adanya juga mesin ATM, internet atau alat komunikasi lainnya. Jika kita bandingkan dengan era sekarang atau dizaman perkembangan teknologi yang sangat maju ini sangat berbeda dengan zaman nenek moyang kita.

Kini handphone saja sudah sangat memasyarakat yang artinya sudah banyak dimiliki oleh orang-orang,bahkan anak kecil saja sudah diberikan handphone oleh orang tuanya. Berbeda lagi dengan zaman dulu yang mana

(44)

handphone itu hanya dimiliki oleh orang-orang kaya saja. Perbedaan tersebut bisa kita lihat jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang begitu sangat pesat. Untuk itu suatu negara akan menjadi terbelakang bila mana masyarakatnya tidak mau mengikuti perkembangan teknologi, atau juga bila pemerintah negaranya membatasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi modern.Tidak hanya seperti yang dipaparkan diatas, penemuan model ataupun jenis teknologi terbaru juga terus berkembang dari tahun ke tahun. Seperti model komputer pada masa dulu hanya bisa digunakan di suatu ruangannya yang intinya tidak bisa dibawa kemana-mana kini perubahannya menjadi lebih praktis yang biasa kita sebut dengan laptop, yang mana laptop ini pun sama fungsinya dengan komputer namun perbedaannya hanya lebih praktis dan lebih banyak kegunaannya.

Program-program aplikasi yang mendukung komunikasi data pun akan semakin banyak dibuat orang. Hal ini tidak lepas dari keinginan manusia yang menginginkan adanya alat canggih yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi mereka. Oleh karena itu untuk berkomunikasi semakin kompleks, maka peralatan teknologi yang diciptakan pun akan terus berkembang sesuai mengikuti keinginan tersebut.

Sejarah teknologi dibagi dalam masa pra-sejarah, masa sejarah, dan masa modern. Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini, yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia membutuhkan alat untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan juga merupakan kebutuhan penting agar dapat bersosialisasi

(45)

atau berinteraksi dengan baik. Atas dasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari dan menciptakan sistem dan alat agar bisa saling berinteraksi.

Dalam berkomunikasi terdapat beberapa unsur yang mana bisa mempengaruhi terjadinya komunikasi, yaitu adanya pengirim informasi, penerima informasi, dan sarana komunikasi.

1. Pengirim informasi

Pengirim informasi yaitu seseorang atau lebih yang melakukan kegiatan penyampaian informasi yang mana ditujukan kepada seseorang atau lebih dengan memilih media atau sarana komunikasi yang tepat lalu kemudian menyampaikannya dengan jelas sampai informasi yang disampaikan tersebut berhasil.

2. Penerima informasi

penerima informasi yaitu seseorang atau lebih yang menerima informasi setelah mendengar atau melihat suatu informasi atau berita. Sebagai penerima informasi wajib baginya untuk berhati-hati dengan suatu informasi atau berita yang didapat, agar tidak terjadina hal yang dirugikan jika ternyata informasi yang didapat adalah informasi yang tidak benar atau bohong.

3. Sarana atau media komunikasi

Sarana atau media komunikasi merupakan alat atau bahan untuk mengirimkan informasi. Jenis dari alat tersebut bermacam-macam tergantung bentuk informasi dan area penyebaran informasi yang

(46)

disampaikan. Kalau pada jaman dulu cara penyampaian pesan bisa dengan menggunakan kentongan, terompet atau bahkan asap. Berbeda dengan jaman sekarang yang sangat canggih dalam menyampaikan informasi atau menerima sebuah informasi.

Untuk sarana modern seperti sekarang bermacam-macam, jika untuk informasi suara itu seperti telepon, handphone, HT (handytalky), radio dll. Sementara jika untuk informasi visual yang berupa tertulis bisa melalui surat, surat elektronik (email), sms dan yang berupa gambar atau tampilan dapat berupa televisi, video, dll. Selain dari tiga unsur tersebut, informasi juga mengenal bentuk informasi yaitu, yang pertama, bentuk lisan atau pengucapan, yang kedua bentuk tertulis atau menggunakan tulisan, yang ketiga bentuk tampilan yang menggunakan sandi atau pesan tertentu dan yang terakhir bentuk elektronik atau memanfaatkan media elektronik. Ada juga pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi pemanfaatan berkaitan dengan pekerjaan dan pemanfaatan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi seperti e-banking dan e-shopping.

Karakteristik teknologi informasi dan komunikasi yaitu sangat dinamis terhadap perubahan, menurunkan biaya, dan gaya hidup yang cepat meningkat juga adanya kualitas keterampilan sumber daya manusia dalam mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dapat meliputi seluruh komponen yang berbasis informasi, digerakkan oleh komputer dan komunikasi berkaitan dengan aktivitas.

(47)

Aplikasi teknologi informasi memberikan peran diantaranya mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti (kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani), profesi seperti (sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis) dan asosiasi profesi serta sarana kerja dengan antarpribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan juga waktu, negara, ras, ideologi, atau faktor lainnya.

Aplikasi dan penetrasi teknologi informasi dan komunikasi terjadi dalam banyak bidang dan membawa perubahan pada gaya hidup, demikian juga dengan masya rakat di Indonesia. Masyarakat diperkotaan bahkan di sebagian pedesaan pun cepat beradaptasi dengan perubahan gaya hidup, termasuk gaya hidup yang berbasis pada high technology. Pada era Tahun 1970-an, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi hanya sebatas pada telepon, kemudian berkembang dengan adanya pemanfaatan handphone yang lebih bersifat mobile di era tahun 1990-an. Fenomena tersebut diikuti dengan perkembangan internet pada tahun 1990-an. Teknologi internet mulai dirancang pada tahun 1973 dan dikembangkan pada tahun 1983 sebagai jaringan komputer internasional yang dapat menghantarkan informasi melalui e-mail. Namun di Indonesia teknologi internet baru mulai berkembang pada tahun 1990-an. Lalu facebook mulai marak di Indonesia pada tahun 2009.

Kemudian World wide web (www) mulai diperkenalkan pada tahun 1989 dan perkembangan pemanfaatan internet di Indonesia terjadi sekitar tahun 1997-1998 yang ditandai dengan berkembangnya warung

(48)

internet atau biasa kita sebut dengan warnet. Jika membahas aplikasi, penggunaan dari telepon rumah saat ini sangat jauh berkurang perannya dari pada waktu lampau karena telah tergantikan oleh handphone yang lebih bersifat mobile. Adanya layanan SMS pada handphone dipandang lebih hemat biayanya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh telepon rumah. Internet dipandang memiliki fungsi yang lebih luas dibandingkan telepon dan handphone karena dapat digunakan untuk mencari informasi, jadi tidak hanya komunikasi saja untuk melakukan transaksi pun bisa. Meskipun demikian telepon dan handphone juga banyak digunakan atau dimanfaatkan untuk pembelian atau juga kebutuhan sehari-hari. Misalnya pembelian gas, air mineral, makanan, bahkan laundry pun bisa dilakukan hanya dengan memesan dengan menggunakan telepon ataupun handphone.

Demikian juga untuk pemesanan barang-barang yang terkait dengan pekerjaan, alat-alat kantor, buku dan lainnya. Pemanfaatan dari jenis teknologi informasi dan komunikasi tersebut untuk pembelian atau pemesanan barang dengan alasan yang lebih bersifat praktis, menghemat waktu, menghemat biaya dan serta dapat mengakses layanan dari mana pun dan juga mengurangi jara pergerakan, yang mana artinya dimanapun bisa dilakukan.10 9 Ibid, 16. 10Ibid, 17-18. 54 2. Hoax di Media Sosial.

(49)

B.Pembahasan hasil penelitian 1.Analisis Statistik Deskriptif

Fenomena hoax di media sosial ini dipandang sangat menimbulkan bermacam masalah. Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa hoax paling banyak menyebar di media sosial. Sebenarnya di sisi lain media sosial itu dapat meningkatkan hubungan pertemanan, karena dengan media sosial yang sekarang kita tidak hanya kenal dengan orang lain yang berbeda daerah saja, namun kita bahkan bisa berteman dengan orang lain yang berbeda negara dengan adanya media sosial ini. Tidak hanya untuk menambah pertemanan, namun menjadi ladang bisnis online juga. Seperti yang kita rasakan sekarang, dengan adanya media sosial akan sangat mempermudah kita untuk mencari uang, karena banyak sekali manfaat media sosial jika kita menggunakannya dengan baik. Dengan media sosial kita bisa berbisnis, misalnya bisnis baju online, sudah banyak kita dapati pembelian baju online dengan cara pembeliannya yang mudah. Tidak hanya itu bisnis online pun akan sangat menghemat waktu kita, karena dengan adanya media sosial membuat semuanya menjadi praktis. Di sisi lain media sosial itu sering menjadi pemicu bermacam masalah seperti maraknya penyebaran hoax, ujaran kebencian, hasutan, caci maki, adu domba, dan lainnya.11 Berdasarkan hasil dari penelitian Mastel (2017), jenis hoax yang sering diterima oleh masyarakat adalah dalam bidang sosial politik, pilkada, pemerintah dan juga SARA.

(50)

Dalam penelitian ini yang mana kasus-kasus dalam bentuk 11Christiany Juditha, “Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya”, Jurnal Pekommas, No.1 (2018). 55 informasi atau berita dan juga gambar hoax yang berhubungan dengan pemerintahan Joko Widodo. Sejak tahun 2014 lalu, pemerintahan Presiden Joko Widodo selalu saja mendapatkan kecaman dari beberapa pihak yang tidak menyukai kinerja pemerintahannya. Meskipun salah satu hasil survey nasional lembaga penelitian, Indo Barometer pada tahun 2017 yang terkait evaluasi dua setengah tahun pemerintahan Joko Widodo adanya kepuasan dari mayoritas publik terhadap kinerja Presiden.

Hoax mengenai kinerja Joko Widodo tetap beredar terutama dimedia sosial. Salah satunya yaitu berita yang di buat seolah-olah ditulis di sebuah media internasional yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo merupakan Presiden RI yang bodoh (Fatmawati, 2017).12 Berita tersebut di unggah oleh sebuah akun facebook dengan nama Isoel Khan ke akun grup dengan nama Prabowo for NKRI pada tanggal 24 April 2017. Judul beritanya adalah, “Disappointed: the stupid president of Indonesia Jokowi upset like a child That Saudi invest in China more than Indonesia” (kecewa: presiden bodoh indonesia Jokowi kesal seperti anak kecil, ketika Saudi berinvestasi lebih banyak di China dari pada di Indonesia). Akun ini juga sempat menulis “And now, everybody know about Indonesia stupid Presiden. What a shameful” (Dan sekarang, setiap orang tahu tentang presiden bodoh Indonesia, sungguh memalukan).

(51)

Unggahan ini hanya dalam bentuk judul dan gambar presiden Jokowi tanpa memuat isi berita.13 Setelah ditelusuri link berita yang 12Ibid. 13Ibid. 56 sesungguhnya berada pada website Asian Correspondent dengan alamat: https://asiancorrespondent.com yang membuat judul berbeda. Beritanya diunggah pada tanggal 15 April 2017 atau sembilan hari sebelum Isoel Khan di facebook. Pada judul berita yang asli isinya yaitu, yang intinya mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo kecewa dan kesal karena Saudi Arabia berinvestasi lebih banyak di China dari pada di Indonesia.

Dari contoh kasus hoax diatas, maka bisa dikatakan bahwasannya pengguna akun media sosial adalah orang-orang atau pihak yang mana tidak senang dengan pemerintahannya Joko Widodo. Yang mana memiliki tujuan untuk menjatuhkan nama baik. Jadi akan sangat bahaya jika sang pembaca berita itu mempercayai sebuah berita yang belum tahu kebenarannya, bahkan berita itu salah atau bohong. Jika pembaca berita itu langsung mempercai dengan berita tersebut, tentunya dia akan sama ikut tidak senang dengan pemerintahannya Joko Widodo, sehingga terjadilah perpecah belahan antara yang sudah satu. Sebenarnya tidak hanya itu contoh kasus hoax di media sosial, namun masih banyak lagi yang lainnya.

Berdasarkan hadil penelitian yang dilakukan Atik Astrini (2017) dalam jurnal Transformasi no.32 tahun 2017 “Hoax dan Banalitas Kejahatan” menjelaskan bahwa penyebaran hoax yang terjadi di media

(52)

sosial tidak mungkin bisa terjadi begitu saja tanpa adanya tujuan atau kepentingan yang 14Ibid. 57 melatarbelakanginya. Pasti ada kepentingan dibaliknya entah itu politik kekuasaan, ekonomi (bisnis hoax), ideologis atau bahkan iseng.15 Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, Deddy Mulyana (2017), bahwasannya mayoritas karakter masyarakat Indonesia kurang kritis, dimana mereka tidak terbiasa berbeda pendapat atau berdemokrasi secara sehat. Maka kondisi seperti inilah yang menjadi salah satu faktor mudahnya masyarakat menelan hoax tanpa dicermati. Dari yang kita tahu masyarakat indonesia senang berkumpul-kumpul dan bercerita, yang mana belum tentu benar apa yang diceritakannya.

Di sisi lain masyarakat lebih suka membahas aspekaspek yang berkaitan dengan drama, kekerasan, misteri, intrik, dan lainnya, dimana politik adalah bidang yang memiliki aspek-aspek tersebut. Maka tidak heran jika hoax sering sekali terjadi pada tema politik. Terutama saat terjadi perebutan kekuasaan yang saling menjatuhkan lawan seperti pilkada (Rudi, 2017).16 3. Hoax di Media Cetak Pada tahun 2011 jumlah media cetak di Indonesia tercatat berjumlah 2.081 kemudia menurun drastis sampai menyisakan 320 media cetak pada tahun 2014.

Menurunnya media cetak di Indonesia tidak hanya berasal dari media kecil, akan tetapi juga ada nama-nama besar diantara media-media cetak yang terpaksa 15M, Ravii Marwan, “Analisis Penyebaran Berita Hoax di Indonesia”, Universitas Gunadarma. 16Christiany Juditha,

(53)

“Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya”, Jurnal Pekommas, No.1 (2018). 58 harus menghentikan produksinya.

Pada pertengahan tahun 2015 The Jakarta Globe resmi menghentikan produksi versi cetaknya dan beralih penuh ke daring. Pada tahun yang sama Koran Tempo juga mengalami permasalahan edisi cetak khusus hari Minggu, yang mana kemudia media ini menggabungkan koran minggu dengan koran sabtu menjadi koran akhir pekan. Fenomena menurunnya jumlah media cetak ini semakin kuat, yang disampaikan oleh profesor dalam bidang jurnalistik di University of North Carolina, pada tahun 2005 yang mengatakan bahwa media cetak tidak akan ditemukan lagi pada tahun 2045.17 Media daring memberikan ruang yang luas untuk menyampaikan berbagai sudut pandang dari berbagai macam jenis berita. Letak perbedaannya yaitu media daring diproduksi sepenuhnya dalam orientasi konsumen yang mana artinya proses umpan balik dapat diberikan pembaca dan dilihat oleh pembaca lain. Sedangkan media cetaknya lebih kepada produsen sentris yang menitikberatkan produksi konten menurut produsen atau media cetak yang bersangkutan. Pemberian ruang yang tidak terbatas didalam bentu daring ini tentu akan terus meningkatkan jumlah media daring dan macam-macamnya.

Media daring yang tidak patuh terhadap kaidah-kaidah kebanyakan merupakan media yang menyebarkan hoax dan beritaberita lain yang tidak bertanggung jawab. Meskipun konten yang disajikan merupakan hoax media daring yang tidak mematuhi kaidah jurnaistik malah justru

(54)

tumbuh subur di indonesia.18 17“Media Cetak, Daring, dan Tumbuhnya Media Penyebar Hoax” (6 September 2016). 18Ibid. 59 B. Pembahasan 1. Penyebaran Berita Hoax di Indonesia Hoax di Indonesia semakin meningkat, dengan perkembangan teknologi sekarang yang mana ruang geraknya tidak dibatasi, maka dari kalangan manapun dapat menggunakan media khususnya di media sosial. Mulai dari tingkat anak-anak, dewasa, hingga lansia. Kasus hoax yang terjadi lebih banyak mengacu pada tujuan untuk saling menjatuhkan. Ada tiga tujuan hoax disbarkan, yang pertama motif ekonomis, kedua motif ideologis, dan ketiga motif asal berbagi atau kesenangan. Untuk yang motif ekonomis merujuk pada akumulasi modal dan kalkulasi laba dari si pembuat hoax melalui naiknya ranting kunjungan website. Motif ideologisnya cenderung membuat atau menyebar hoax untuk tujuan ideologis dan politis untuk kepentingannya masing-masing.

2. Analisis Statistik Inferensian

Fenomena hoax dicacat dalam sejarah Islam yang mana sudah banyak merugikan orang atau umat islam. Bertabayyun lah setiap menerima berita hoax. Kita sebagai umat Islam menjadi tuntutan untuk kita agar selalu melakukan klarifikasi ketika menerima sebuah informasi atau berita.22 Yang dimaksud dengan bertabayyun adalah tabayyun menurut bahasa dijelaskan sebagai tindakan untuk mencari penjelasan mengenai sesuatu hingga jelas kebenarannya. Apabila tabayyun dikaitan dengan sebuah media tabayyun dilakukan agara dapat memilih informasi

(55)

atau 19Lutfhi Maulana, Kitab Suci dan HoaxPandangan Al-Quran dalam Menyikapi Berita Bohong, (Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2017), 216. 20Perpustakaan Nasional RI, Qur’an Karim dan Terjemahan Artinya, (Yogyakarta: UII Press, 1999), 759. 21Ibid. 22Ibid., 217. 61 berita yang diterima dari media, agar tidak terjadinya provokasi oleh berita yang tidak bertanggung jawab yang kemudian menimbulkan terpecah belahnya persatuan, kesatuan bangsa dan keharmonisan antar umat Beragama. Maka bijaklah kita dalam menggunakan media sosial. maka dari itu periksalah dengan teliti terlebih dahulu berita yang kita dapat agar tidak terjadinya kesalah pahaman atau mungkin bisa terjadinya pertikaian, juga permusuhan. (Bandung: Percetakan Offset Angkasa, 1991), 2224. 25Ibid., 218 62 a.

Kejahatan dalam Islam Istilah kejahatan dapat diambil dari pada istilah jinayah. Secara etimologis jinayah berarti berbuat salah atau dosa. Secara terminologi jinayah adalah perbuatan yang dilarang syara, baik perbuatan yang mengenai jiwa, harta benda, atau lainnya. Jinayah dalam arti luas mencangkup segala sesuatu yang berkaitan dengan kejahatan manusia.Istilah lain yang sering digunakan bergantian dengan jinayah adalah jarimah, dua kata tersebut memiliki arti yang hampir sama, baik dari segi bahasa maupun istilah. Jarimah menurut istilah berarti larangan-larangan syara yang diancam oleh Allah SWT dengan hukuman had atau ta’zir. Pengertian larangan syara, larangan mengerjakan perbuatan yang dilarang, dan larangan meninggalkan perbuatan yang diperintahNya.

(56)

Hukuman had adalah suatu sanksi yang ketentuannya sudah ditentukan oleh Al-Quran dan Hadist, sedangkan hukuman ta’zir adalah sanksi yang peraturannya diserahkan sepenuhnya pada penguasa setempat. Jarimah dalam literatur hukum di Indonesia sama dengan delik, tindak pidana, perbuatan pidana, peristiwa pidana, pelanggaran pidana atau perbuatan yang dapat dihukum. Unsur jarimah ada dua, yaitu unsur umum dan unsur khusus.26 26Hanif Azhar.

Aspek Pidana dalam Berita Bohong (Hoax) Menurut Fiqih JinayahUnsur umum

a. Unsur formil, seseorang dapat dinyatakan sebagai pelaku jarimah mana bila jika ada undang-undang yang secara tegas melarang dan menjatuhkan sanksi kepada pelaku tindak pidana. Ada aturan, ada ketentuan nash atau undang-undang.

b. Unsur materril, seseorang bisa dijatuhi pidana jika ia benar-benar terbukti melakukan jarimah. Ada perbuatan pidananya, dan ada perbuatan melanggar hukum atau yang bersifat melawan hukum. c. Unsur moril, seseorang dapat dipersalahkan jika ia bukan orang gila,

anak dibawah umur atau sedang pada ancaman. Pelakunya dewasa dan atas kehendak sendiri atau kemauan sendiri. Ada pelakunya, pelakunya harus mukallaf, ada pertanggung jawaban pidana.

d. Unsur khusus Unsur yang khusus pada satu jarimah tertentu, yang berbeda antara satu jarimah dengan jarimah yang lain.27 b. Kejahatan dalam bidang ITE memiliki ciri diantaranya yaitu:

(57)

1) Dilakukan oleh orang dalam keadaan sadar.

2) Menggunakan dengan teknik yang canggih hingga rumit untuk dapat dibuktikan.

3) Berdimensi lebih luas dari pada tindak pidana biasa.

Merupakan ciri khas masyarakat dizaman ini yang disebut anak milenial yang mana ditandai dengan era dunia maya, dimana masyarakat dalam sebuah informasi tidak ada batasan territorial, yang ada hanya batasan teknologi. Dimana yang jauh pun bisa menjadi terasa dekat, lalu informasi sangat cepat menyebarnya, perdaganganpun sudah via elektronik. Penyebaran berita bohong sebagai kejahatan. Perbuatan apapun yang disebut dalam buku ke II pasal 104-488 KUHP adalah kejahatan. Demikian juga segala perbuatan yang dinyatakan sebagai kejahatan oleh undang-undang lain selain KUHP. Di indonesia undangundang yang mana mengatur mengenai kejahatan penyebar berita hoax diatur dalam UU No 11 Tahun 2008 yang diubah dengan UU No 19 Tahun 2016 tentang perubahan dari UU No 11 Tahun 2008 ITE. d. Munculnya sebuah berita hoax sebenarnya tidak lepas dari beberapa alasan, diantaranya:

4) Turunnya pemasukan media industri yang mana disebabkan karena kemudahan membuat website juga lahan untuk konten periklanan. 5) Khawatir akan turunnya reputasi media masa, sehingga untuk

(58)

hoax secara heboh yang mana menjadi ajang untuk meningkatkan reputasi.

6) Selain menjadi alat komunikasi modern juga menjadi ajang pencarian uang.

7) Munculnya faktor politik yang mana sebagai ajang untuk menurunkan popularitas kelompok lain.

Dalam hitungan detik berita hoax dengan mudahnya dapat tersebar cepat bahkan tersebar hingga ke seluruh dunia.29 Fitnah adalah seseorang yang memiliki tujuan untuk menyebarluaskan fitnah tersebut. Ada beberapa macam motif orang-orang yang melakukan fitnah, ada yang ingin terlihat eksis, ada juga yang ingin menjadi popularitas, ada juga yang ingin menjadi orang kebanggan atau menjadi orang yang lebih unggul atau tidak ingin kalah dengan orang lain, ada yang ingin terlihat viral dan lainnya. Fitnah akan dilakukan dengan berbagai cara oleh orang yang memiliki niat memfitnah untuk memperoleh tujuannya.3

Hukuman bagi Penyebar Berita Hoax dalam Hukum Islam Penyebaran berita hoax diatur dalam UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang ITE pada Pasal 45A menyebutkan bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik sebagaimana dimaksu pada pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara Lutfhi Maulana, Kitab Suci dan HoaxPandangan Al-Quran dalam Menyikapi Berita

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan baku mutu TSS 80 mg/L untuk biota mangrove sebagai ekosistem kunci di estuari dan grafik hubungan konsentrasi dan beban pencemar (Gambar 4) maka

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif 10 11 Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Target

Kami  menilai  bahwa  pembagian  dividen  yang  dilakukan  perseroan  menunjukkan  suatu  komitmen  yang  baik  dari  perseroan  dalam  memberikan  keuntungan 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media sapih hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, sedangkan parameter lain seperti persentase hidup,

(2) Dalam hal tidak terdapat ULP yang terdekat dengan wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT selain Sekolah Tinggi Multi Media dan Balai

Dalam melakukan pembelaan dalam Islam dikenal dengan istilah daf’u al-sail, dalam hukum Islam, pertanggung jawaban pidana dapat dihapus karena pertama, hal-hal yang

Dalam hal ini jelas bahwa jika dilihat dari niat pelakunya maka malpraktek medis merupakan tindak pidana karena kesalahan atau kelalaian dan tidak ada niatan

Cakupan Pelestarian Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Dalam Daerah Kabupaten/Kota. Cakupan Pembinaan