• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA BPK PERWAKILAN PROV. JAWA TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA BPK PERWAKILAN PROV. JAWA TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2020"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

BPK PERWAKILAN PROV. JAWA TIMUR

TRIWULAN IV TAHUN

2020

'

SIMAK .

BPK

RI

.,.,._ ... �- ,., ,.,.. .... QI( ,-..., c., (•-t'-

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatuflaahi Wabarakaatuh

Puji don syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat don karunia-Nya kepada kita sekalian. Atos perkenan-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk senantiasa membaktikan diri kepada nusa don bangsa.

Untuk mendukung pencapaian Renstra BPK, kami telah menyusun Laporan Kinerja yang merupakan hasil pencapaian kinerja BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, guna memberikan gambaran informasi pencapaian kinerja dari target kinerja yang tertuang dalam Pernyataan Komitmen Pencapaian Kinerja Tahun 2020. Target Kinerja BPK Jatim terdiri dari 13 Target Kinerja Utama don 12 Target Kinerja Keluaran.

Harapan kami, penyusunan Laporan Kinerja Triwulan IV tahun 2020 dapat menjadi acuan don mendorong meningkatnya pencapaian kinerja tahunan maupun di masa yang akan datang. Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja ini jauh dari sempurna sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan saran, masukan, don kritikan yang membangun demi kesempurnaan penyusunan Laporan Kinerja ini di masa yang akan datang.

Wassalamua/aikum Warahmatu/laahi Wabarakaatuh

Kepala Perwakilan,

w

Joko A u etyono

NIP 196812 11 96031004

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..……. i DAFTAR ISI……….….. ii BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang………..……… 1 B Tugas dan Fungsi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur... 1 C Struktur Organisasi Perwakilan Provinsi Jawa Timur……… 4 D Sumber Daya BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur………. 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA 8

A Perencanaan Strategis Perwakilan Provinsi Jawa Timur... 8 B Pernyataan Komitmen Pencapaian Kinerja (PKPK) BPK

Perwakilan Provinsi Jawa Timur... 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 11

A. Capaian Target dan Skor Kinerja BPK Jatim………..

11 B. Capaian Skor Kinerja Lima Tahun Terakhir 12 C. Penjelasan Capaian Kinerja Organisasi 12 D. Realisasi dan Dukungan Program Pengganggaran

untuk Menunjang Keberhasilan Pencapaian Kinerja serta Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

40

BAB IV PENUTUP... 44 LAMPIRAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai tindak lanjut Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 dan Undang Undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, maka Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), yang mewajibkan setiap instansi pemerintah tidak terkecuali Badan Pemeriksa Keuangan, sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mengelola segala sumber daya yang dimiliki dan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.

Kewajiban untuk menyusun LAKIP tidak hanya melekat pada BPK sebagai suatu lembaga, tapi juga unsur-unsur pelaksana BPK sebagaimana dinyatakan dalam peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 13 yang menyatakan bahwa instansi yang wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja diantaranya adalah (c) Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/ Lembaga dan (e) Unit kerja mandiri yang ditetapkan.

B. Tugas dan Fungsi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur

BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dan bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Untuk melaksanakan tugas yang

(5)

dimaksud dalam UU tersebut, BPK dibantu oleh Pelaksana BPK yang salah satu diantaranya adalah BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan fungsi antara lain : 1. Merumuskan dan mengevaluasi rencana aksi BPK Perwakilan Provinsi

Jawa Timur dengan mengidentifikasi IKU berdasarkan RIR BPK;

2. Merumuskan rencana kegiatan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur berdasarkan rencana aksi, serta tugas dan fungsi AKN V;

3. Merumuskan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan daerah yang menjadi tugas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur;

4. Menyusun program, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah yang dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, yang meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan degan tujuan tertentu;

5. Menetapkan tim pemeriksa untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur; 6. Memperoleh keyakinan mutu hasil pemeriksaan pada lingkup BPK

Perwakilan Provinsi Jawa Timur;

7. Mengkompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur;

8. Menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur;

9. Mengevaluasi kegiatan pemeriksaan pada lingkup BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK, pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Mengkompilasi dan mengevalusi hasil pemeriksaan dalam rangka

(6)

Jawa Timur, baik pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK; 11. Melakukan pembahasan tindak lanjut pemeriksaan pada lingkup

tugas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur;

12. Menyiapkan bahan rumusan pendapat BPK pada lingkup BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur untuk disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya. 13. Menyiapkan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung

unsur tindak pidana dan/atau kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;

14. Menyiapkan LHP yang mengandung unsur tindak pidana untuk disampaikan kepada instansi penegak hukum;

15. Melakukan Pengelolaan SDM, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, prasarana dan sarana, serta administrasi umum;

16. Memutakhirkan data pada aplikasi SMP dan DEP pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur;

17. Menyusunan Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur; 18. Melaporkan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.

(7)

C. Struktur Organisasi Perwakilan Provinsi Jawa Timur

Gambar 1 – Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur

Struktur Organisasi diatas sesuai dengan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tanggal 10 Juli 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 14/K/I-XIII.2/09/2019 tentang Perubahan keempat atas Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan. BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur merupakan unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Auditorat Keuangan Negara V yang terdiri dari:

1. SubAuditorat Jawa Timur I

SubAuditorat Jawa Timur I bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Lamongan, serta

Joko Agus Setyono KEPALA PERWAKILAN Agvita Windiadi Kasub Jatim I Rusdiyanto Kasub Jatim II Bernadetta Arum Dati Kasub Jatim III

Budi Cahyono Kasub Jatim IV Sigit Pratama Yudha Kepala Sekretariat Made Yuni H Kasubbag TU Kalan Shinta Lamria Kasubbag Humas Alfrista Fitria S Kasubbag SDM Mari Maharani Kasubbag Keuangan Iwan Fajar N Kasubbag Hukum R. Pastara Saputra Kasubbag Umum

(8)

BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN. 2. SubAuditorat Jawa Timur II

SubAuditorat Jawa Timur II bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

3. SubAuditorat Jawa Timur III

SubAuditorat Jawa Timur III bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

4. SubAuditorat Jawa Timur IV

SubAuditorat Jawa Timur IV bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolingo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.

(9)

5. Sekretariat Perwakilan

Sekretariat Perwakilan bertugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan dukungan administrasi, hukum, hubungan masyarakat dan perpustakaan, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Sekretariat Perwakilan terdiri dari enam Sub Bagian yaitu Subbagian Tata Usaha Kepala Perwakilan, Subbagian Keuangan, Subbagian SDM, Subbagian Hukum, Subbagian Hubungan Masyarakat, dan Subbagian Umum & Teknologi Informasi yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Subbagian Tata Usaha Kepala Perwakilan

Subbagian Tata Usaha Kepala Perwakilan bertugas menyelenggarakan kesekretariatan, keprotokolan, dan menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, serta pemutakhiran data pada aplikasi SIMAK dalam rangka pengukuran IKU unit kerja dan penyimpanan DEP pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

b. Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan bertugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

c. Subbagian SDM

Subbagian SDM bertugas melaksanakan pengurusan sumber daya manusia di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur. d. Subbagian Hukum

Subbagian Hukum bertugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan

(10)

informasi hukum yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

e. Subbagian Hubungan Masyarakat

Subbagian Hubungan Masyarakat bertugas melaksanakan kegiatan di bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur dan mengelola perpustakaan.

f. Subbagian Umum dan Teknologi Informasi

Subbagian Umum dan Teknologi Informasi bertugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, pengelolaan arsip dan teknologi informasi, serta melaksanakan pengurusan prasarana dan sarana di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

D. Sumber Daya BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur 1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia (SDM) pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur sampai dengan Triwulan III 2020 (30 September 2020) berjumlah 235 orang pegawai yang terdiri dari 12 orang pejabat struktural, 165 orang pemeriksa, 58 orang pegawai sekretariat. Pada pemeriksaan LKPD Tahun Anggaran 2019, BPK Perwakilan Jawa Timur masih kekurangan tenaga pemeriksa, untuk mengatasi kondisi tersebut, digunakan bantuan tenaga dari unit kerja penunjang serta penggunaan tenaga KAP yang bekerja untuk dan atas nama BPK. 2. Anggaran

Anggaran BPK Perwakilan Jawa Timur untuk tahun 2020 adalah sebesar Rp49.701.462.000,00, turun sebesar Rp2.040.860.000,00 dari anggaran tahun 2019 sebesar Rp51.742.322.000,00 atau turun sebesar 4,11% persen.

(11)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis Perwakilan Provinsi Jawa Timur

Rencana Strategis BPK Tahun 2020-2024 belum ditetapkan. Perencanaan strategis memuat visi, misi, dan tujuan strategis BPK. Untuk mencapai tujuan strategis tersebut, AKN V menetapkan sasaran strategis (SS) yang digambarkan dalam bentuk peta strategis BPK Wide.

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur memiliki peranan strategis dalam mewujudkan tata kelola yang baik atas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara/daerah.

Berikut adalah visi, misi, nilai dasar, dan tujuan strategis BPK Perwakilan Jawa Timur :

1. Visi

Menjadi pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat.

2. Misi

a. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri;

b. Melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegritas, independen, dan profesional.

3. Nilai Dasar

Dalam menjalankan tugas pemeriksaan, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur berpegang teguh pada nilai dasar antara lain :

a. Integritas

Mensyaratkan pemeriksa untuk memperhatikan jenis dan nilai-nilai yang terkandung dalam standar teknis dan etika. Integritas juga mensyaratkan agar pemeriksa memperhatikan prinsip-prinsip obyektivitas dan independensi;

(12)

b. Independensi

Pemeriksa juga bertanggung jawab untuk mempertahankan independensi dalam sikap mental (independent in fact) dan independensi dalam penampilan perilaku (independent in appearance) pada saat melaksanakan pemeriksaan. Bersikap obyektif merupakan cara berpikir yang tidak memihak, jujur secara intelektual, dan bebas dari benturan kepentingan. Bersikap independen berarti menghindarkan hubungan yang dapat mengganggu sikap mental dan penampilan obyektif pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan. Untuk mempertahankan obyektivitas dan independensi maka diperlukan penilaian secara terus-menerus terhadap hubungan pemeriksa dengan entitas yang diperiksa;

c. Profesionalisme

Kemahiran profesional menuntut pemeriksa untuk melaksanakan skeptisme profesional, yaitu sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti pemeriksaan. Pemeriksa menggunakan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dituntut oleh profesinya untuk melaksanakan pengumpulan bukti dan evaluasi obyektif mengenai kecukupan, kompetensi dan relevansi bukti. Karena bukti dikumpulkan dan dievaluasi selama pemeriksaan, skeptisme profesional harus digunakan selama pemeriksaan.

4. Tujuan Strategis

a. Meningkatkan manfaat hasil pemeriksaan dalam rangka mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara;

b. Meningkatkan pemeriksaan yang berkualitas dalam mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara.

(13)

B. Pernyataan Komitmen Pencapaian Kinerja (PKPK) BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur

Untuk mengukur pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur telah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Keluaran (IKK) beserta target pencapaian IKU Tahun 2020 yang dituangkan dalam PKPK.

Untuk menjaga komitmen pencapaian kinerja tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur telah menyusun Rencana Aksi Pencapaian Target Kinerja (Terlampir).

(14)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Target dan Skor Kinerja BPK Jatim

Skor Pencapaian Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2020 adalah sebesar 99,94%, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel Skor IKU BPK Jatim Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama Tahun 2020

Target Realisasi Skor

SASARAN KEGIATAN 99,44

IKU 1 Pemenuhan Pengendalian dan Pemerolehan Keyakinan Mutu Pemeriksaan

100,00% 84,38% 84,38

IKU 2 Tingkat Kesesuaian Hasil Pemeriksaan yang Memenuhi Harapan Penugasan 100,00% 100,00% 100

IKU 3 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi

Hasil Pemeriksaan 75,00% 86,95% 105

IKU 4

Tingkat Pemenuhan Keterlibatan Satuan Kerja dalam Pemeriksaan Tematik Nasional

100,00% 101,10% 101,1

IKU 5 Tingkat Pemenuhan Pemeriksaan dari Pemangku Kepentingan 100,00% 100,00% 100

IKU 6 Tingkat Pemenuhan Keterlibatan Satuan Kerja dalam Pemeriksaan Tematik Lokal

100,00% 100,00% 100

IKU 7 Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK 5 4,61 92,2

IKU 8 Hasil Evaluasi AKIP 86 88,9 103,37

IKU 9 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan

Informasi 95,00% 98,79% 92,2

IKU 10 Tingkat Penerapan Manajemen Pengetahuan 100,00% 125,00% 105

IKU 11 Tingkat Kepuasan Para Pemangku Kepentingan atas Kualitas Komunikasi 3,8 3,62 95,26 IKU 12 Pemenuhan Jam Diklat

Pengembangan Kompetensi 100,00% 100,00% 100 IKU 13 Tingkat Kinerja Anggaran 87,00% 91,77% 105

(15)

B. Capaian Skor Kinerja Lima Tahun Terakhir

Pencapaian skor IKU BPK Jawa Timur selama lima tahun terakhir periode Rensta 2016 sampai dengan 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel Capaian Nilai IKU tahunan

Skor 2016 Skor 2017 Skor 2018 Skor 2019 Skor 2020 100,52 100,16 97,92 101,27 99,94

Dalam perkembangannya sejak 2016 hingga 2020 Capaian Nilai IKU mengalami kenaikan dan penurunan namun kenaikan dan penurunan tersebut sulit untuk dibandingkan karena terdapat perbedaan ukuran capaian kinerja di setiap tahunnya.

C. Penjelasan Capaian Kinerja Organisasi SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya pemanfaatan rekomendasi, pendapat, dan pertimbangan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara serta penyelesaian ganti kerugian negara yang didukung tata kelola organisasi berkinerja tinggi

STRATEGI 2

Meningkatnya Kualitas Pemeriksaan secara Strategis, Antisipatif, dan Responsif

STRATEGI KEGIATAN

Meningkatnya Pemeriksaan yang Bermutu Tinggi

Adapun penjelasan Capaian Kinerja sesuai dengan Sasaran Strategis, Strategi, dan Sasaran Kegiatan adalah sebagai berikut : 1. TARGET KINERJA UTAMA

a. IKU 1. Pemenuhan Pengendalian dan Pemerolehan Keyakinan Mutu Pemeriksaan

(16)

DEFINISI

Indikator ini mengukur pemenuhan pengendalian dan pemerolehan keyakinan mutu pemeriksaan pada tiga tingkatan yaitu internal Satuan Kerja melalui hasil Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) maupun eksternal melalui hasil evaluasi EPP dan hasil reviu Itama.

Hasil QA dan QC merupakan pemenuhan QC Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pemeriksaan (PFP) dan QA dalam Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pejabat Struktural Pemeriksaan (PSP).

Hasil Evaluasi EPP merupakan evaluasi atas tingkat akurasi dan konsistensi atas LHP yang diterbitkan.

Hasil Reviu Itama merupakan penilaian terhadap dokumentasi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan yang dilakukan pada Seluruh Satuan Kerja Pemeriksaan dengan metode sampling.

Anggaran yang digunakan untuk tahun 2020 pada keluaran Layanan Administrasi Pemeriksaan sebesar Rp1.245.976.000,00. Sampai dengan bulan Desember telah direalisasikan sebesar Rp1.237.591.045,00 atau sebesar 99,32%.

Formula Perhitungan untuk IKU 1 adalah sebagai berikut (0,4a) + (0,5b) + ((0,1c)/100%)

a = Hasil QA dan QC Satker b = Hasil Evaluasi EPP

c = Hasil Reviu Itama TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk untuk mendorong kualitas pengendalian mutu pemeriksaan.

(17)

REALISASI TRIWULAN IV

IKU 1 pada periode Triwulan IV terealisasi sebesar 74,38% dengan rincian sebagai berikut:

IKU 1 = 0,4 (100%) + 0,5 (68,75%) + 0,1(100%)

= 84,38%

Realisasi ini lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 90%. Meskipun realisasi pemenuhan QA dan QC Satker 100%, berdasarkan hasil evaluasi Direktorat EPP atas LHP BPK Provinsi Jawa Timur, masih ditemukan kesalahan perhitungan dan ketidakkonsistenan dalam penulisan yang dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan. Sesuai dengan Nota Dinas Kepala Direktorat EPP Nomor 399/ND/XII.2/08/2020 tanggal 28 Agustus 2020 perihal Penyampaian Hasil Evaluasi LHP Semester I Tahun 2020, Tingkat konsistensi atas LHP BPK Jatim mencapai 52,5% dan tingkat akurasi LHP mencapai 85%.

b. IKU 2. Tingkat Kesesuaian Hasil Pemeriksaan yang Memenuhi Harapan Penugasan

DEFINISI

Indikator ini menunjukkan hasil evaluasi atas kesesuaian Simpulan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diterbitkan oleh Satuan Kerja Pemeriksaan dengan harapan penugasan yang tertuang dalam Program Pemeriksaan (P2). Berdasarkan RKP Tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp24.160.862.000,00. Sampai dengan bulan Desember tahun 2020, anggaran yang telah direalisasikan sebesar Rp23.668.308.634,00 atau sebesar 97,96%.

(18)

Indikator ini bertujuan untuk mendorong satker pemeriksaan agar meningkatkan kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). REALISASI TRIWULAN IV

IKU 2 dinilai dengan melihat Hasil Pemeriksaan dibandingkan dengan simpulan yang telah sesuai dengan P2. IKU 2 dinilai sebesar 100%

c. IKU 3 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan DEFINISI

Indikator ini menunjukkan tingkat kepatuhan Kementerian/ Lembaga serta Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan yang diharapkan berdampak pada perbaikan tata kelola keuangan negara.

Anggaran pada keluaran Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) pada tahun 2020 adalah sebesar Rp497.264.000,00. Sampai dengan bulan Desember 2020 telah direalisasikan sebesar Rp441.768.967,00 atau sebesar 88,83%. TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur tingkat penerimaan auditee atas rekomendasi BPK melalui penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK.

REALISASI TRIWULAN IV

Berdasarkan persentase TLRHP di aplikasi SMP periode Triwulan IV, nilai sub IKU 3.1. Jumlah rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti adalah 27.501, nilai sub IKU 3.2 Jumlah rekomendasi yang belum selesai/masih dalam proses ditindaklanjuti adalah 3.560 , nilai sub IKU 3.3 Jumlah rekomendasi

(19)

yang belum ditindaklanjuti adalah 563, nilai sub IKU 3.4 Jumlah rekomendasi yang tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah 28, nilai sub IKU 3.5. Jumlah rekomendasi yang telah disampaikan ke auditee sebesar 31.660.

IKU 3 pada periode Triwulan IV telah terealisasi sebesar 86,95%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 75%. IKU 3 mendapat skor 105.

d. IKU 4

Tingkat Pemenuhan Keterlibatan Satuan Kerja dalam

Pemeriksaan Tematik Nasional

DEFINISI

Indikator ini menunjukkan tingkat pengelolaan strategi pemeriksaan, yang diwujudkan dalam bentuk pemeriksaan tematik nasional/lokal berdasarkan isu strategis, RPJMN/D dan SDG’s.

Pemeriksaan tematik nasional adalah pemeriksaan yang dilaksanakan dalam satu tahun sebanyak satu atau lebih atas agenda pembangunan nasional dalam RPJMN dan dilaksanakan oleh seluruh satker pemeriksaan sesuai dengan sudut pandang/tusi satker masing-masing dengan satu satker sebagai koordinator.

Signifikansi pemeriksaan adalah perhitungan terbobot atas sumber daya manusia yang dialokasikan oleh satker pemeriksaan dalam melaksanakan pemeriksaan tematik nasional.

Sampai dengan bulan Desember 2020, anggaran Pemeriksaan Terinci yang digunakan untuk pemeriksaan LKPD, PDTT maupun kinerja untuk mendukung pemeriksaan tematik nasional adalah

(20)

sebesar Rp11.463.226.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp11.113.083.361,00 atau sebesar 96,94%.

Pemeriksaan tematik nasional yang dilaksanakan di BPK Perwakilan Jawa Timur adalah Pemeriksaan Kinerja atas Penanganan Pandemi Covid-19 Bidang Kesehatan TA 2020 pada 3 Pemerintah Daerah yaitu Provinsi Jawa Timur, Kab Jombang, dan Kab Pasuruan. Selain itu terdapat Pemeriksaan Kepatuhan Percepatan Penanganan Bencana Covid 19 TA 2020 pada 8 Pemerintah Daerah yaitu Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Sidoarjo, Ngawi, Kab Malang, Kab Tulungagung, Kab Probolinggo, dan Kab Lumajang serta Pemeriksaan Kinerja atas Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) pada 5 Pemerintah Daerah, yaitu Kab Lamongan, Kab Mojokerto, Kab Pacitan, Kab Blitar dan Kab Banyuwangi.

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur realisasi pemeriksaan terhadap rencana pemeriksaan yang disusun berdasarkan tematik nasional berdasarkan isu strategis, RPJMN/D dan SDG’ REALISASI TRIWULAN IV

BPK Jatim telah berkomitmen terlibat dalam pemeriksaan tematik nasional. Sampai dengan akhir tahun anggaran target IKU 4 telah terealisasi 100% dan mendapatkan skor 101,1.

e. IKU 5 Tingkat Pemenuhan Pemeriksaan dari Pemangku Kepentingan

DEFINISI

Indikator ini menunjukkan sejauh mana BPK dapat memenuhi permintaan pemeriksaan dari pemangku kepentingan seperti Lembaga Perwakilan dan IPH. Pemenuhan pemeriksaan ini

(21)

menunjukkan tingkat responsif BPK dalam memenuhi permintaan dari pemangku kepentingan.

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur jumlah permintaan pemeriksaan dari para pemangku kepentingan yang ditindaklanjuti BPK.

REALISASI TRIWULAN IV

Sampai dengan Triwulan IV 2020 belum ada permintaan pemeriksaan dari pemangku kepentingan baik itu dari lembaga perwakilan maupun dari IPH.

f. IKU 6 Tingkat Pemenuhan Keterlibatan Satuan Kerja dalam Pemeriksaan Tematik Lokal

DEFINISI

Indikator ini menunjukkan tingkat pengelolaan strategi pemeriksaan, yang diwujudkan dalam bentuk pemeriksaan tematik nasional/lokal berdasarkan isu strategis, RPJMN/D dan SDG’s.

Pemeriksaan tematik lokal adalah pemeriksaan di luar pemeriksaan keuangan yang dilakukan sesuai dengan kebijakan strategi pemeriksaan BPK atas isu strategis yang menjadi perhatian masyarakat di daerah atau menjadi tujuan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD.

Pemeriksaan ini dilakukan oleh BPK Perwakilan minimal satu kali dalam periode Renstra.

Sampai dengan bulan Desember 2020, anggaran Pemeriksaan Terinci yang digunakan untuk pemeriksaan LKPD, PDTT maupun

(22)

kinerja adalah sebesar Rp11.463.226.000,00 telah direalisasikan sebesar Rp11.113.083.361,00 atau sebesar 96,94%.

Pada Tahun 2020, BPK Jatim telah melaksanakan pemeriksaan Tematik lokal yang terdiri dari Pemeriksaan PDTT atas BUMD Minegal dan Gas pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kab Sumenep, Kab Sampang, dan Kab Bojonegoro, Pemeriksaan Belanja pada Kabupaten Bojonegoro, Kab Kediri, Kab Nganjuk dan Kab Jember, Pemeriksaan atas Manajemen Aset Kota Malang, serta Pemeriksaan atas Perijinan di Kota Malang.

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur realisasi pemeriksaan terhadap rencana pemeriksaan atas tematik lokal berdasarkan isu strategis,RPJMN/D dan SDG’s

REALISASI TRIWULAN III

IKU 6 telah terealisasi 100% dan mendapatkan skor 100. g. IKU 7 Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK

DEFINISI

Indikator ini mengukur tingkat pemahaman visi, misi, dan nilai-nilai dasar oleh seluruh pegawai BPK yang dilakukan melalui survei. Indikator ini merupakan dasar bagi pengembangan budaya organisasi BPK. Adapun Skala hasil survei IKU 7 dibagi menjadi :

a. 1,00 - 1,99 = sangat tidak memuaskan b. 2,00 - 2,99 = tidak memuaskan

c. 3,00 - 3,99 = memuaskan

(23)

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pegawai BPK dalam memahami visi misi dan nilai dasar BPK.

REALISASI TRIWULAN IV

IKU 7 ditargetkan sebesar 5, namun teralisasi sebesar 4,61 dengan skor 92,2.

h. IKU 8

Hasil Evaluasi AKIP

DEFINISI

Evaluasi AKIP merupakan evaluasi yang dilaksanakan oleh Itama ke seluruh Satuan Kerja di BPK.

Sesuai Permenpan RB Nomor 12 Tahun 2015, nilai AKIP dikategorikan sebagai berikut:

1. AA = Sangat Memuaskan (>90-100) 2. A = Memuaskan (>80-90) 3. BB = Sangat Baik (>70-80) 4. B = Baik (>60-70) 5. CC = Cukup (>50-60) 6. C = Kurang (>30-50) 7. D = Sangat Kurang (0-30) TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mendorong peningkatan akuntabilitas kinerja Satuan Kerja di BPK.

REALISASI TRIWULAN III

Berdasarkan Nota Dinas Inspektur Utama Nomor 383/ND/XI/09/2020 tanggal 14 September 2020 perihal Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

(24)

Pemerintah Tahun 2019, BPK Perwakilan Jawa Timur mendapatkan nilai 88,9 dengan predikat A (memuaskan), telah memenuhi target yang telah ditetapkan sebesar 86 dan mendapatkan skor 103,37.

i.

IKU 9 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi

DEFINISI

BPK melalui Biro TI telah menyediakan layanan TIK bagi seluruh pegawai yang meliputi layanan dasar (e-mail, e-Drive, portal), layanan aplikasi umum (SISDM), serta layanan aplikasi pemeriksaan (SMP, SiAP, SiPTL, Big Data Anaystic). Selain itu Direktorat PSMK dan Biro TI akan mengembangkan pemanfaatan Aplikasi Manajemen Pengetahuan.

Untuk mendorong IT culture di lingkungan BPK, seluruh Satuan Kerja diharapkan memanfaatkan layanan yang disediakan ini secara optimal, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi dalam organisasi BPK.

IKU 9 terdiri dari 5 sub IKU sebagai berikut :

o Tingkat pemanfaatan layanan dasar: mail (15%); e-Drive (10%); Portal (5%);

o Tingkat pemanfaatan layanan aplikasi umum: SISDM; o Tingkat pemanfaatan layanan aplikasi pemeriksaan:

SMP (10%); SiAP (10%); SiPTL (10%); Big Data Analystic (10%); o Tingkat pemanfaatan aplikasi manajemen

pengetahuan (5%)

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mendorong Satuan Kerja agar memanfaatkan layanan TIK dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

(25)

masing-masing, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. REALISASI TRIWULAN IV

Berdasarkan penilaian yang dikeluarkan oleh Biro TI, pada triwulan IV, IKU 9 di BPK Perwakilan Jawa Timur terealisasi sebesar 98,79% melampaui target sebesar 95% dan mendapatkan skor 103,98.

j.

IKU 10 Tingkat Penerapan Manajemen Pengetahuan

DEFINISI

Manajemen Pengetahuan dipandang sebagai upaya perolehan, penyimpanan, pengolahan dan pengambilan kembali, penggunaan dan penyebaran, serta evaluasi dan penyempurnaan pengetahuan secara efektif dalam suatu organisasi.

Proses identifikasi pengetahuan ini mencakup praktik terbaik (best practice). Best practice (BP) adalah setiap proses pekerjaan yang ada di BPK yang akan dilegalisasi menjadi pengetahuan setelah melewati proses validasi dan pengesahan oleh satker yang berwenang. Setiap tahun BPK akan menargetkan sejumlah proses pekerjaan menjadi BP. Penerapan BP merupakan implementasi atas BP yang telah melewati proses validasi dan ditetapkan untuk di implementasi oleh Unit/Satuan Kerja selain pengusul BP.

Aktivitas Manajemen Pengetahuan merupakan metode yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan sharing/penyebaran

(26)

informasi/pengetahuan. Metode- metode tersebut antara lain bantuan rekan sejawat, reviu pasca aktivitas, evaluasi kegiatan, komunitas praktisi, wawancara perekaman pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, forum transfer pengetahuan, pembimbingan, mentoring sebagaimana tercantum pada Peraturan Sekjen BPK RI No 60 Tahun 2019 tentang Pedoman Manajemen Pengetahuan BPK.

IKU 10 terdiri dari 3 sub IKU antara lain :

10.1 Tingkat penyusunan Best Practice (A), dengan formula A = (a/b) x 100%

a. Jumlah usulan Best Practice yang disusun b. Jumlah usulan Best Practice yang

direncanakan untuk disusun

10.2 Tingkat penerapan Best Practice (B), dengan formula B = (c/d) x 100%

c. Jumlah Best Practice yang diterapkan

d. Jumlah Best Practice yang direncanakan untuk diterapkan

10.3 Tingkat pelaksanaan Aktivitas Manajemen Pengetahuan (MP), dengan formula

C = (e/f) x 100%

e. Jumlah usulan Best Practice yang disusun f. Jumlah usulan Best Practice yang

direncanakan untuk disusun TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana satker mempraktikan manajemen pengetahuan khususnya pada identifikasi pengetahuan, penciptaan pengetahuan, penyimpanan pengetahuan, berbagi pengetahuan dan penerapan pengetahuan.

REALISASI TRIWULAN IV

Realisasi IKU 10 pada sampai dengan akhir periode tahun 2020 yaitu sebesar 125% dan mendapatkan skor 105.

(27)

k. IKU 11 Tingkat Kepuasan Para Pemangku Kepentingan atas Kualitas Komunikasi

DEFINISI

Tingkat kepuasan para pemangku kepentingan atas kualitas komunikasi adalah tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pemangku kepentingan atas hubungan, kerjasama dan komunikasi yang dilakukan oleh Perwakilan. Adapun Skala hasil survei yaitu :

a. 1,00 - 1,99 = sangat tidak memuaskan b. 2,00 - 2,99 = tidak memuaskan

c. 3,00 - 3,99 = memuaskan

d. 4,00 - 5,00 = sangat memuaskan

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mendorong Perwakilan agar meningkatkan efektivitas dan kualitas hubungan, kerjasama dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan di Lingkungan Perwakilan.

REALISASI TRIWULAN IV

Berdasarkan Hasil Survey Independen yang menilai kualitas komunikasi BPK Perwakilan Jawa Timur dengan Para Pemangku kepentingan, IKU 11 dinilai sebesar 3,62, belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 3,80 dan mendapatkan skor 95,26.

l.

IKU 12 Pemenuhan Jam Diklat Pengembangan

Kompetensi

(28)

Pemenuhan pengembangan kompetensi diatur sebagai berikut :

1. Standar jam pelatihan bagi pemeriksa paling tidak 80 jam pendidikan dalam 2 tahun (SPKN).

2. Standar jam pelatihan bagi non pemeriksa paling tidak 20 jam pendidikan dalam 1 tahun (UU 5 2014)

3. Sehingga standar pengembangan kompetensi di BPK adalah 40 JP setahun untuk pemeriksa dan 20 JP setahun untuk non pemeriksa

Cut off perhitungan jumlah pegawai adalah 30 September. Dalam hal terjadi mutasi, jika pegawai mulai aktif di Satker baru sebelum 30 September, maka tanggung jawab diklat ada di Satker baru. Jika sesudah 30 September, maka tanggung jawab diklat ada di Satker lama.

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mendorong pelaksanaan tusi dengan pemenuhan persyaratan kompetensi dalam bentuk pendidikan berkelanjutan pegawai BPK

REALISASI TRIWULAN IV

Realisasi IKU 12 pada Tahun 2020 adalah sebesar 100%. Dari 235 pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, seluruhnya telah memenuhi jam diklat yang ditetapkan.

m.

IKU 13 Tingkat Kinerja Anggaran

DEFINISI

Tingkat Kinerja Anggaran mengukur capaian Kinerja atas penggunaan anggaran Satuan Kerja yang memiliki dokumen anggaran (DIPA) mandiri yang dilihat dari nilai Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) dan nilai Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA).

(29)

Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) adalah proses untuk melakukan pengukuran, penilaian, dan analisis atas aspek implementasi Kinerja Anggaran tahun anggaran berjalan dan tahun anggaran sebelumnya untuk menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan Kinerja Anggaran. EKA diukur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tanggal 29 Desember 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA K/L dinilai dari empat indikator, yaitu:

1. Penyerapan anggaran

2. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi 3. Pencapaian keluaran

4. Efisiensi

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) adalah rangkaian aktifitas terintegrasi dalam rangka mereview, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan anggaran belanja pada Satuan Kerja yang memiliki DIPA mandiri berdasarkan PMK 195 th 2018 tentang Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga.

Anggaran adalah nilai uang yang dianggarkan untuk melaksanakan suatu program dan kegiatan di bidang pemeriksaan dan non pemeriksaan dalam satu tahun anggaran.

Realisasi anggaran adalah nilai uang yang direalisasikan atau digunakan untuk melaksanakan suatu program dan kegiatan dimaksud dalam satu periode.

(30)

Penetapan target sudah mempertimbangkan capaian tahun lalu dengan komposisi :

a. 60% EKA = 60% x 83% (target EKA Satker lain)

b. 40% EPA = 40% x 95% (rata2 capaian EPA satker tahun lalu) TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan anggaran sesuai dengan prinsip penganggaran berbasis kinerja

REALISASI TRIWULAN IV

Tingkat Kinerja Anggaran BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2020 adalah 91,77% , melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 87%, meliputi pencapaian sub IKU 13.1 Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) sebesar 87,66%, dan sub IKU 13.2 Nilai Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) sebesar 97,94%.

2. TARGET KINERJA KELUARAN

a. IKK 1. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan DEFINISI

Ketepatan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan merupakan salah satu indikator dari efektivitas pelaksanaan pemeriksaan. Ketepatan waktu penyampaian LHP untuk pemeriksaan keuangan diatur dengan Undang-undang No.15 Tahun 2004, sementara untuk pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu didasarkan pada perencanaan penyelesaian pemeriksaan yang dinyatakan dalam Program Pemeriksaan (P2).

Kriteria Persentase Ketepatan Waktu berdasarkan P2: a. Penyampaian tepat waktu = 100%

(31)

b. Penyampaian terlambat 1-5 hari kerja = 95% c. Penyampaian terlambat 6-10 hari kerja =90% d. Penyampaian terlambat >10 hari kerja =85% TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan pemeriksaan melalui pengukuran terhadap ketepatan waktu penyampaian LHP kepada entitas/stakeholder.

REALISASI TRIWULAN IV

IKK 1 telah terealisasi 100% pada Tahun 2020.

b. IKK 2. Ketepatan Waktu Penyampaian LHP oleh KAP untuk dan atas nama BPK

DEFINISI

Ketepatan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan merupakan salah satu indikator dari efektivitas pelaksanaan pemeriksaan. Ketepatan waktu penyampaian LHP untuk pemeriksaan keuangan diatur dengan Undang-undang No.15 Tahun 2004. Ketepatan waktu penyampaian LHP oleh KAP diukur untuk menilai efektivitas pelaksanaan pemeriksaan oleh KAP.

Kriteria Persentase Ketepatan Waktu berdasarkan P2: a. Penyampaian tepat waktu = 100%

b. Penyampaian terlambat 1-5 hari kerja = 95% c. Penyampaian terlambat 6-10 hari kerja =90% d. Penyampaian terlambat >10 hari kerja = 85%

(32)

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan pemeriksaan melalui pengukuran terhadap ketepatan waktu penyampaian LHP dari KAP yang bekerja untuk dan atas nama BPK kepada entitas/stakeholder.

REALISASI TRIWULAN IV

IKK 2 sudah terealisasi 100% pada Tahun 2020

c. IKK 3 Ketepatan Waktu Penyampaian LHP atas Bantuan Keuangan pada Partai Politik

DEFINISI

Ketepatan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan merupakan salah satu indikator dari efektivitas pelaksanaan pemeriksaan. Ketepatan waktu penyampaian LHP untuk pemeriksaan Banparpol diatur dengan Peraturan BPK No.2 Tahun 2015.

Kriteria Persentase Ketepatan Waktu berdasarkan Peraturan BPK No. 2 Tahun 2015:

a. Penyampaian tepat waktu = 100%

b. Penyampaian terlambat 1-5 hari kerja = 95% c. Penyampaian terlambat 6-10 hari kerja =90% d. Penyampaian terlambat >10 hari kerja =85%

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan pemeriksaan melalui pengukuran terhadap ketepatan waktu penyampaian LHP Banparpol kepada entitas/stakeholder.

(33)

REALISASI TRIWULAN IV

IKK 3 sudah terealisasi sebesar 100% pada triwulan II. LHP atas Bantuan parpol sudah disampaikan seluruhnya kepada seluruh pemerintah daerah di jawa timur.

d. IKK 4 Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Interim/ Pendahuluan DEFINISI

Ketepatan waktu penyelesaian laporan hasil pemeriksaan pendahuluan merupakan salah satu indikator dari efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan. Ketepatan waktu penyelesaian laporan hasil pemeriksaan pendahuluan diatur didalam Program Pemeriksaan Pemeriksaan (P2) Pendahuluan. Kriteria Persentase Ketepatan Waktu berdasarkan P2:

a. Penyampaian tepat waktu = 100%

b. Penyampaian terlambat 1-5 hari kerja = 95% c. Penyampaian terlambat 6-10 hari kerja =90% d. Penyampaian terlambat >10 hari kerja =85% TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan melalui pengukuran terhadap ketepatan waktu penyelesaian LHP Pendahuluan untuk pemeriksaan terinci LKPD.

REALISASI TRIWULAN IV

Pada tahun 2020, realisasi IKK 4 sebesar 100%. Seluruh LHP Pendahuluan atas pemeriksaan LKPD, kinerja dan PDTT sudah disampaikan tepat waktu.

(34)

e. IKK 5 Tingkat Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan

DEFINISI

Penyampaian laporan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara oleh Auditorat/Perwakilan dan laporan pemantauan tindak lanjut ke Direktorat EPP adalah dalam rangka penyusunan bahan IHPS. Penyampaian yang dimaksud adalah penyampaian laporan secara fisik dan melalui input ke SIKAD (kerugian) dan SIPTL (tindak lanjut).

Acuan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Kerugian Negara/Daerah berdasarkan input data ke Aplikasi SIKAD sesuai batas waktu yang ditetapkan oleh Direktorat EPP dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Tindak Lanjut berdasarkan input data Aplikasi SiPTL sesuai batas waktu yang ditetapkan oleh Direktorat EPP.

Kriteria Persentase Ketepatan Waktu: a. Penyampaian tepat waktu = 100%

b. Penyampaian terlambat 1-5 hari kerja = 95% c. Penyampaian terlambat 6-10 hari kerja =90% d. Penyampaian terlambat >10 hari kerja =85% TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur kinerja penyampaian IHPS, khususnya melalui penggunaan aplikasi SIKAD dan SIPTL. REALISASI TRIWULAN IV

Realisasi IKK 5 tahun 2020 adalah 100%, seluruh data telah diinput ke dalam aplikasi SIKAD secara tepat waktu.

(35)

f. IKK 6 Tingkat Tingkat Pemanfaatan Usulan Bahan Pendapat DEFINISI

Indikator ini menunjukkan tingkat produktivitas Auditorat Keuangan Negara (AKN) terkait pelaksanaan tugas dalam hal memberikan bahan pertimbangan dan bahan pendapat BPK kepada Pemerintah untuk memperbaiki tata kelola keuangan negara. Usulan bahan pendapat bertujuan untukmeningkatkan pemenuhan kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan melalui penyusunan usulan bahan pendapat ke Ditama Revbang sebagai data base Bahan Pendapat BPK. TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur kontribusi AKN terkait pelaksanaan tugas/kewenangan BPK memberikan pertimbangan dan pendapat kepada Pemerintah untuk memperbaiki tata kelola keuangan negara

REALISASI TRIWULAN IV

IKK 6 telah terealisasi dengan diterimanya ND Usulan Bahan Pendapat dari BPK Jatim No. 36/ND/XVIII.SBY/10/2020 tanggal 14 Oktober 2020 perihal Penyelesaian Piutang PBB-P2 Pelimpahan dari Pemerintah Pusat pada Pemerintah Kabupaten Kota di Iingkungan Provinsi jawa timur.

g. IKK 7 Tingkat Penyelesaian Input Data Hasil Pemeriksaan pada Aplikasi SMP

DEFINISI

Tingkat penyelesaian Input Data hasil pemeriksaan pada aplikasi SMP merupakan salah satu indikator dari efektivitas pelaksanaan pemantauan tindak lanjut. IKK 7 dinilai berdasar persentase penyelesaian input data terkait hasil pemeriksaan

(36)

(rekomendasi) untuk setiap LHP dalam Aplikasi SMP dibanding Jumlah LHP yang diterbitkan.

TUJUAN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemeriksa BPK dapat menyelesaikan Input Data hasil pemeriksaan pada aplikasi SMP untuk mendukung data IHPS. REALISASI TRIWULAN IV

Pada triwulan III, IKK 7 terealisasi 100%. Seluruh data terkait hasil pemeriksaan sudah diinput dalam aplikasi SMP.

h.

IKK 8 Tingkat Kemutakhiran Profil Entitas

DEFINISI

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur memiliki 39 entitas pemeriksaan. Subbagian Tata Usaha Kepala Perwakilan bertugas memperbaharui data entitas pemeriksaan di wilayah BPK Perwakilan Jawa Timur kemudian mengkompilasi dan mendokumentasikan dalam suatu laporan profil entitas. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Kepala Perwakilan, Para Pimpinan BPK, para pemeriksa di lingkungan BPK Perwakilan Jawa Timur

TUJUAN

Untuk menilai pelaksanaan pemutakhiran profil entitas dalam menyediakan informasi tentang data terkini setiap entitas pemeriksaan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan obyek pemeriksaan yang diukur dengan membandingkan target anggaran dan realisasi Tingkat Kemutakhiran Data Profil Entitas.

(37)

REALISASI TRIWULAN IV

Realisasi IKK III pada tahun 2020 adalah sebesar 100%.

i. IKK 9 Indeks Kepuasan atas Penyelenggaraan Layanan Administrasi Pemeriksaan

DEFINISI

Berdasarkan Keputusan BPK RI Nomor 13/K/I-XIII.2/12/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia menyatakan bahwa Subbagian Tata Usaha Kepala Perwakilan diantaranya bertugas untuk mengkoordinasikan pengumpulan data/informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan dari berbagai sumber, sehingga Kepala Perwakilan dapat memperoleh data/informasi yang akurat dan tepat waktu. Tugas-tugas tersebut meliputi: a. Menerima LHP dan melakukan penomoran dan perekaman

LHP dalam database pemantauan tindak lanjut setelah disetujui Tortama/Kalan;

b. Menerima dan mengadministrasikan jawaban/penjelasan tindak lanjut dari pejabat entitas yang diperiksa dan menyampaikan ke Tortama/ Kalan;

c. Melakukan pemantauan jawaban/penjelasan tindak lanjut dan melaporkan ke Tortama/Kalan atas jawaban TL yang belum diterima yang lewat dari 60 hari;

d. Merekam hasil analisis TL dalam database pemantauan tindak lanjut berdasarkan Hasil Pemantauan TL yang sudah disetujui Tortama/Kalan.

Kegiatan ini mencakup beberapa komponen yang meliputi: a. Melaksanakan Layanan Dukungan Administrasi Pemeriksaan;

(38)

b. Melaksanakan Konsultasi/Koordinasi/Bimbingan Teknis Pemeriksaan;

c. Melaksanakan Pengelolaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan; d. Melaksanakan Reviu atas Hasil Pemeriksaan;

e. Melaksanakan Pengelolaan Manajemen SIKAD;

Keluaran Layanan Administrasi Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur akan menghasilkan 12 laporan.

TUJUAN

Untuk melihat efektivitas penyelenggaraan layanan sekretariat yang diukur berdasar persepsi penerima manfaat layanan ini, yaitu pemeriksa terhadap kegiatan layanan administrasi pemeriksaan yang telah dilaksanakan subbag TU Kalan.

REALISASI TRIWULAN IV

Berdasarkan Rencana Aksi Pencapaian Target Kinerja Utama BPK Perwakilan Jatim, IKK 9 mendapatkan nilai 3,8 dari target sebesar 3,8.

j.

IKK 10 Indeks Kepuasan atas Penyelenggaraan Layanan

Sekretariat Perwakilan

DEFINISI

Penerima manfaat dari kegiatan Layanan Kesekretariatan Perwakilan untuk pihak internal adalah seluruh pegawai BPK Provinsi Jawa Timur, Unit Kerja di Kantor Pusat dan Para Pimpinan. Sedangkan untuk pihak eksternal adalah para pemangku kepentingan (stakeholders) di wilayah Provinsi Jawa Timur.

(39)

TUJUAN

Untuk melihat efektivitas penyelenggaraan layanan sekretariat yang diukur berdasar persepsi penerima manfaat layanan ini terhadap kegiatan layanan kesekretariatan yang telah dilaksanakan.

REALISASI TRIWULAN IV

Berdasarkan Rencana Aksi Pencapaian Target Kinerja Utama BPK Perwakilan Jatim, IKK 10 terealisasi sebesar 100%

k.

IKK 11 Meningkatnya Layanan Sarana Prasarana Internal

DEFINISI

Salah satu bagian dari struktur organisasi BPK Perwakilan Jawa Timur adalah sekretariat perwakilan yang membawahi beberapa subbagian, diantaranya adalah Subbagian Umum dan Teknologi Informasi. Subbagian Umum dan Teknologi Informasi bertugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, pengelolaan arsip dan teknologi informasi, serta melaksanakan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan Jawa Timur.

Subbagian Umum dan TI melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung tugas dan fungsi utama BPK dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara melalui kegiatan perumusan, penyiapan, standarisasi, pembangunan, dan pengembangan sarana dan prasarana yang lebih baik. Dalam kaitan dengan pelaksanaan layanan tersebut maka Subbagian Umum dan TI bermaksud untuk meningkatkan pemenuhan sarana dan fasilitas perkantoran melalui pengadaan peralatan fasilitas perkantoran.

(40)

Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran tersebut dipandang perlu karena jumlah perangkat peralatan fasilitas perkantoran yang ada saat ini jumlahnya belum memenuhi kebutuhan. Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran tersebut terdiri atas Scanner dan Infocus. Pengadaan scanner dipandang perlu sebagai sarana untuk menunjang kegiatan pemeriksaan, sedangkan pengadaan Infocus dipandang perlu untuk melengkapi sarana fasilitas gedung kantor pada auditorium kantor perwakilan.

Volume keluaran Layanan Sarana dan Prasarana Internal adalah sebanyak 1 Layanan. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah para pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

Layaan diukur dari realisasi kegiatan sebagai berikut : a. Pengadaan Kendaraan Bermotor

b. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi c. Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran

d. Luas Pembangunan/ Renovasi Gedung dan Bangunan TUJUAN

Untuk menilai pelaksanaan layanan Sarana dan Prasarana Internal oleh Subbag Umum yang diukur dengan membandingkan target yang telah ditetapkan dengan realisasi yang direncanakan.

REALISASI TRIWULAN IV

Sampai dengan Desember 2020, Layanan Sarana Prasarana Internal telah terealisasi sebesar Rp1.999.861.150,00 atau sebesar 99,77% dari total anggaran sebesar Rp2.004.441.000,00.

(41)

DEFINISI

Layanan Perkantoran adalah kegiatan layanan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi utama BPK dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara melalui kegiatan layanan operasional perkantoran yang dilaksanakan untuk menunjang operasional rutin perkantoran selama 12 bulan. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh 5 Subbagian yang berada di Unit Kerja Kesekretariatan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagaimana telah ditetapkan melalui Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 13/K/I-XIII.2/12/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Volume keluaran Layanan Perkantoran adalah 1 layanan dan direncanakan terealisasi sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2020.

Kegiatan ini dibagi menjadi :

a. Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur melalui Subbagian SDM menyelenggarakan kegiatan manajemen SDM, salah satunya berupa kegiatan layanan perkantoran yaitu layanan operasional rutin yang diberikan kepada seluruh pegawai berupa penatausahaan belanja pegawai, dan pemberian layanan kesehatan. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pembayaran Gaji, Honorarium dan Tunjangan, yaitu pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur setiap bulan.

(42)

b. Realisasi Penyediaan Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Layanan perkantoran adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari perkantoran dhi. layanan operasional bagi pimpinan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, terdiri dari :

1) Sub Komponen : Layanan Perkantoran Bidang Kehumasan dan TU

Layanan perkantoran adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari perkantoran dhi. layanan operasional bagi pimpinan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

2) Sub Komponen : Layanan Perkantoran Bidang Sumber Daya Manusia

Subbagian Sumber Daya Manusia melaksanakan pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan bagi para pegawai negeri sipil, serta menyelenggarakan layanan kesehatan bagi para pegawai Perwakilan Jawa Timur. 3) Sub Komponen : Layanan Perkantoran Bidang Keuangan

Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan kantor adalah layanan operasional perkantoran yang dilaksanakan untuk menunjang operasional rutin Subbagian Keuangan selama 12 bulan.

4) Sub Komponen : Layanan Perkantoran Bidang Umum

Layanan Perkantoran adalah layanan yang dilaksanakan untuk memenuhi operasional rutin kantor sehari-hari. Kegiatan ini dibutuhkan karena untuk mendukung operasional kegiatan perkantoran yang optimal dibutuhkan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Bukan hanya kelengkapannya, tapi kondisinya juga penting untuk

(43)

diperhatikan karena sangat mempengaruhi kinerja kantor. Kinerja kantor akan efekif apabila pelayanan dilaksanakan secara maksimal. Subbagian Umum melaksanakan perumusan, penyiapan, standarisasi, pembangunan, dan pengembangan sarana dan prasarana dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur BPK dalam bidang layanan perkantoran.

TUJUAN

Untuk menilai pelaksanaan layanan Perkantoran oleh Sekretariat Perwakilan yang diukur dengan membandingkan target anggaran yang telah ditetapkan dengan realisasi yang direncanakan.

REALISASI TRIWULAN IV

Pada Triwulan IV 2020, layanan perkantoran telah terealisasi sebesar Rp21.452.875.757 atau sebesar 94,51% dari total anggaran sebesar Rp21.452.875.757,00.

D. Realisasi dan Dukungan Program Pengganggaran untuk Menunjang Keberhasilan Pencapaian Kinerja serta Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dalam rangka mengimplementasikan seluruh strategi dan target kinerja yang telah ditetapkan, BPK Jawa Timur telah mendapatkan dukungan pendanaan yang cukup serta komitmen dari seluruh pimpinan dan pemangku kepentingan. Sumber-sumber pendanaan BPK dikelola melalui program penganggaran yang diselaraskan dengan implementasi perencanaan strategis yang sudah dijabarkan ke dalam seluruh sasaran strategis dan indikator kinerja utamanya.

(44)

Pada Tahun 2020, capaian kinerja BPK Jawa Timur didukung dengan pemanfaatan (realisasi) anggaran. Berdasarkan RKP Tahun 2020, yang mendukung sasaran meningkatnya pemeriksaan berkualitas BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp24.160.862.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp23.668.308.634,00 atau sebesar 97,96%, dan berdasarkan RKSP Tahun 2020, yang mendukung sasaran meningkatnya layanan pemeriksaan, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp27.656.269.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp26.384.454.692,00 atau sebesar 95,40%.

Perincian pemanfaatan anggaran BPK ditampilkan pada Tabel berikut.

Selama Tahun 2020, anggaran BPK Jawa Timur mengalami penyesuaian sebagai dampak pandemi Covid-19 dan pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran Belanja Lain-lain. Selain itu, menindaklanjuti amanat Pimpinan dalam merespons adaptasi kebiasaan baru selama masa pandemi Covid-19, BPK

ANGGARAN (Rp) ANGGARAN REVISI (Rp) REALISASI (Rp)

1 Pemenuhan Pengendalian dan Pemerolehan Keyakinan Mutu Pemeriksaan

2 Tingkat Kesesuaian Hasil Pemeriksaan yang Memenuhi Harapan Penugasan

3 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

4 Tingkat Pemenuhan Keterlibatan Satuan Kerja dalam Pemeriksaan Tematik Nasional

5 Tingkat Pemenuhan Pemeriksaan dari Pemangku Kepentingan

6 Tingkat Pemenuhan Keterlibatan Satuan Kerja dalam Pemeriksaan Tematik Lokal

7 Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK 8 Hasil Evaluasi AKIP

9 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi 10 Tingkat Penerapan Manajemen Pengetahuan 11 Tingkat Kepuasan Para Pemangku Kepentingan atas

Kualitas Komunikasi

12 Pemenuhan Jam Diklat Pengembangan Kompetensi 13 Tingkat Kinerja Anggaran

2 Meningkatnya Layanan Pemeriksaan 24.160.862.000 25.384.030.000 27.656.269.000 26.384.454.692 SASARAN STRATEGI/STRA TEGI 1 Meningkatnya Pemeriksaan Berkualitas 24.317.432.000 23.668.308.634 INDIKATOR KINERJA

(45)

menjalankan pelaksanaan tugas dari rumah, melakukan realokasi serta penajaman kegiatan dan anggaran Tahun 2020. Hal tersebut berdampak terhadap pencapaian keluaran, realisasi anggaran, dan capaian kinerja Tahun 2020.

Analisis Efisiensi Penggunaan Anggaran

Menteri Keuangan menetapkan Evaluasi Kinerja Anggaran sebagai instrumen penganggaran berbasis kinerja untuk pelaksanaan fungsi akuntabilitas dan fungsi kualitas.

Pengukuran efisiensi dihitung berdasarkan PMK Nomor 214/PMK.02/2017 dengan melakukan pengunggahan data realisasi anggaran dan capaian keluaran BPK Tahun 2020 ke dalam Aplikasi. Fungsi akuntabilitas bertujuan untuk membuktikan dan mempertanggungjawabkan secara profesional kepada Pemangku Kepentingan atas penggunaan anggaran yang dikelola Kementerian/Lembaga, Unit Eselon I/program, dan/atau satuan kerja/kegiatan bersangkutan. Adapun fungsi kualitas bertujuan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan kendala atas pelaksanaan RKA dalam rangka peningkatan Kinerja Anggaran dan bahan masukan penyusunan kebijakan.

Data yang dibutuhkan untuk mengukur efisiensi Keluaran (output) Program dan efisiensi Keluaran (output) Kegiatan meliputi: 1. Data capaian Keluaran (output) Program;

2. Data capaian Keluaran (output) Kegiatan; 3. Pagu Anggaran; dan

4. Realisasi Anggaran.

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan membandingkan selisih antara pengeluaran seharusnya dan pengeluaran sebenarnya dengan seharusnya. Pengeluaran seharusnya merupakan jumlah

(46)

anggaran yang direncanakan untuk menghasilkan capaian Keluaran (output) Program atau capaian Keluaran (output) Kegiatan. Pengeluaran sebenarnya merupakan jumlah anggaran yang terealisasi untuk menghasilkan capaian Keluaran (output) Program atau capaian Keluaran (output) Kegiatan.

Pada Tahun 2020, BPK Jatim memperoleh angka Efisiensi (E) sebesar 59,23%, yang dimaknai bahwa BPK Jatim masuk dalam kategori telah melakukan efisiensi. Meskipun telah masuk kategori efisien, namun terdapat factor penghambat dengan metode pengukuran atas variable kinerja efisiensi dengan variable penyerapan anggaran pada aspek implementasi bertolak belakang, karena untuk mencapai nilai efisiensi yag tinggi, maka tingkat penyerapan anggaran harus kurang dari 100%. Kondisi saat ini, seluruh perencanaan kegiatan di BPK Jatim telah disusun secara akurat, sehingga penyerapan anggaran akan mendekati angka maksimal 100%.

(47)

BAB IV PENUTUP

A. CAPAIAN KINERJA BPK JAWA TIMUR

Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 ini merupakan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Auditorat Keuangan Negara V BPK sebagai perwujudan akuntabilitas pencapaian target kinerja dalam mendukung visi dan misi organisasi yang tertuang dalam Renstra BPK 2020-2024. Pencapaian IKU BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur pada Triwulan tahun 2020 adalah sebesar 99,94%. sedangkan pencapaian skor IKU BPK Jawa Timur selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Nilai IKU tahunan

Skor 2016 Skor 2017 Skor 2018 Skor 2019 Skor 2020 100,52 100,16 97,92 101,27 99,94

Pada awal periode Renstra 2020-2024 terdapat beberapa realisasi pencapaian target Kinerja Utama yang tidak memenuhi target, sedang semua Target Kinerja Keluaran telah terpenuhi.

Beberapa target kinerja yang belum mencapai target pada tahun 2020 antar lain :

1. IKU 1 - Pemenuhan Pengendalian dan Pemerolehan Keyakinan Mutu Pemeriksaan;

2. IKU 7 - Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK; dan

3. IKU 11 - Tingkat Kepuasan Para Pemangku Kepentingan atas Kualitas Komunikasi

(48)

B. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DAN SERTA RENCANA AKSI PEMENUHAN TARGET PERIODE 2021

Untuk periode pengukuran IKU berikutnya Kepala Perwakilan akan berupaya memperbaiki rencana aksi agar semua target terpenuhi, terutama :

1. Upaya pemenuhan target Pemenuhan Pengendalian dan Pemerolehan Keyakinan Mutu Pemeriksaan dilakukan dengan mendorong perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan sesuai dengan SPKN, Kode Etik dan PMP melalui pemenuhan Quality Control (QC) Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pemeriksaan (PFP) dan Quality Assurance (QA) yang dilaksanakan oleh Pejabat Struktural Pemeriksaan (PSP), serta meningkatkan QC dari PT dan PJ melalui lapming dan diskusi mingguan pada pelaksanaan kegiatan pemeriksaan;

2. Upaya pemenuhan target Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK dilakukan dengan :

a. Membangun sistem untuk memonitor benturan kepentingan dalam penugasan pemeriksaan

b. Mengagendakan kegiatan sosialisasi kepada seluruh pegawai terkait visi misi dan nilai dasar BPK serta budaya kerja BPK Jatim c. Memastikan seluruh Tim Pemeriksa terinci LKPD menandatangani

pakta Integritas

d. Mensosialisasikan Nilai Dasar BPK melalui penempatan banner terkait visi misi dan nilai dasar BPK di lingkungan kantor BPK Jatim 3. Upaya pemenuhan target Tingkat Kepuasan Para Pemangku

Kepentingan atas Kualitas Komunikasi dilakukan dengan Mendorong peningkatan komunikasi dan kerjasama BPK Jatim dengan para stakeholder melalui peningkatan efektivitas dan kualitas hubungan, kerjasama dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan di

(49)

Lingkungan Perwakilan, salah satunya melalui kegiatan komunikasi audit

Selain beberapa upaya diatas, rekomendasi-rekomendasi Itama dalam hasil evaluasi SIMAK juga akan dijadikan sebagai pedoman perbaikan.

Untuk IKU yang telah mencapai atau bahkan melampaui targetnya, BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur akan berusaha mempertahankannya agar tetap mencapai target yang telah dituangkan dalam Pernyataan Komitmen Pencapaian Kinerja (PKPK) 2020.

Kami berharap penyusunan Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik untuk penetapan kebijakan oleh pimpinan BPK maupun untuk para pemegang kepentingan di luar BPK lainnya.

(50)

TABEL TARGET PENCAPAIAN KINERJA SESUAI DENGAN PERJANJIAN KINERJA

Lampiran 1

2 3

Meningkatnya Pemenuhan Pengendalian don

Pemeriksaan IKU 1 Pemerolehan Keyakinan Mutu 100.00%

Bermutu Tinggi Pemeriksaan

IKU 2 Tingkat Kesesuaian Hasn Pemeriksoon 100,00%

yang Memenuhi Harapan Penugasan

IKU 3 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi 75,00%

Hos] Pemeriksaan

Tingkat Pemenuhan Keterlibatan

lKU 4 Satuan Kerjo dalam Pemeriksaan 100.00%

Tematik Nasional

IKU 5 lingkat Pemenuhan Pemeriksaan dari 100,00%

Pemangku Kepentingan

Tingkat Pemenuhan Keterlibatan

IKU 6 Satuan Kerja dalam Pemeriksaan 100,00%

Tematik Lokal

IKU 7 lndeks lmplementasi NQai Dasar BPK 5,00

IKU 8 HasH Evaluasi AKIP 86.00

IKU 9 Tingkat Pemanfaatan Teknologi don 95,00%

lnformasi

IKU 10 Tingkat Penerapan Manajemen 100.00%

Pengetahuan

IKU 11 Tingkat Kepuasan Para Pemangku 3.80

Kepentingan atas Kualitas Komunikasi

lKU 12 Pemenuhan Jam Diklat 100.00%

Pengembangan Kompetensi

(51)

Lampiran 2

PERBANDINGAN REALISASI APAIAN TAHUN PELAPORAN DENGAN CAPAIAN TIGA TAHUN TERAKHIR

Meningka1nya Pemenuhan Pengendalian Pemeriksaan IKU

1 don Pemerolehan 100,00%

Berrnutu Keyakinan Mutu Tinggi Pemeriksaan

Tingkat Kesesuaian Hasil

IKU 2 Pemeriksaan yang 100,00%

Memenuhi Harapan Penu asan

Persentase Tindak Lanjut

IKU 3 Rekomendasi Hasil 75,00%

Pemeriksaan

Tingkat Pemenuhan

IKU 4 Keterlibatan Satuan Kerja 100,00%

dalam Pemeriksaan T emotik

IKU 5 100,00%

an Tingkot Pemenuhan

IKU 6 Keterlibatan Satuan Kerja 100.00%

dalam Pemeriksaan Tematik Lokal

IKU 7 lndeks lmplementasi Nilai Dasar BPK 5,00 4,61 4.71 4,57 IKU 8 Hasil Evaluasi AKIP 86,00 88,90 87,64 79,77 IKU 9 Tingkat Pemanfaatan 95,00% 98.79% 98.54% 98,01%

T eknolo i don lniormasi

IKU 10 Tingkat Penerapan 100,00% 125.00%

Mana·emen Pen etahuan Tingkat Kepuasan Para

IKU 11 Pemangku Kepentingan 3.80 3.62 atas Kuolitos Komunikasi

Pemenuhan Jam Diklat

IKU 12 Pengembangan 100.00% 100.00% 97.07% 100.00%

Korn etensi

Gambar

Gambar 1 – Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur
Tabel Skor IKU BPK Jatim Tahun 2020
TABEL TARGET  PENCAPAIAN  KINERJA  SESUAI  DENGAN PERJANJIAN  KINERJA
TABEL  PERBANDINGAN  REALISASI  CAPAIAN TAHUN PELAPORAN  DENGAN TARGET LIMA TAHUN

Referensi

Dokumen terkait

Di sisi lain, Gereja pada umumnya membuat litrugi perayaan kemartiran yang kemudian dirayakan setiap Gereja, termasuk juga ritus- ritus prosesi, doa dengan mengombinasikan

Dalam peer group mereka akan bersikap lebih dewasa dan berusaha untuk dapat setara dan memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam kelompok, seperti belajar untuk

Dilembaga, kepala sekolah atau yang lebih populer sekarang disebut sebagai ”guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah”, bukanlah mereka yang

M odel yang umum digunakan sekarang adalah model relasional yang telah dapat mewakili semua informasi yang terdapat dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan, di mana

Pengujian hipotesis pertama dengan beda mean di peroleh bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar IPA siswa yang menggunakan pembelajaran Make a Match dengan kelompok

RUPST Danamon menyetujui antara lain Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012, menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp 1.203.561.900.000 kurang lebih Rp

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh

Berdasarkan uraian di bagian latar belakang, masalah mengenai kualitas dari sepatu Signore Full Black harus segera diperbaiki guna mengurangi terjadinya cacat produk