Profil Pengelolaan Hibah
Pemerintah Pusat
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO
KEMENTERIAN KEUANGAN
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Daftar Isi
Bagian 1Latar Belakang, Strategi Pemanfaatan, Prinsip Penerimaan, Jenis dan Landasan Hukum Hibah
1. Latar Belakang (1) 2. Latar Belakang (2) 3. Latar Belakang (3) 4. Latar Belakang (4) 5. Latar Belakang (5) 6. Jenis-jenis Hibah 7. Jenis-jenis Hibah (2) 8. Klasifikasi Hibah
9. Berbagai Variasi Pelaksanaan Hibah
10. Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (1)
11. Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (2) Bagian 2
Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah dan Kategori Sumber Donor Luar Negeri
12. Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah
13. Cakupan Hibah Yang Diterima oleh Daerah
14. Hibah Luar Negeri Per Jenis Donor
Bagian 3
Perkembangan Realisasi Hibah dan Opini BPK
15. APBN 2011–2016 Bagian 3a
Perkembangan Realisasi Pendapatan Hibah
16. Perkembangan Pendapatan Hibah
17. Pendapatan Hibah Sesuai Sumbernya
18. Pendapatan Hibah Sesuai Pencairannya
19. Pendapatan Hibah Sesuai Bentuknya Bagian 3b
Perkembangan Realisasi Belanja Hibah
20. Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (1)
21. Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (2) Bagian 3d
Opini BPK
22. Opini BPK atas Laporan Keuangan 2008 – 2015
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Daftar Isi
Bagian 4Ekstra Slide
23. Hibah yang Direncanakan dan Hibah Langsung
24. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai Kegiatan (DRKH – On Treasury)
25. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai Kegiatan (DRKH – Off Treasury)
26. Pengelolaan Hibah Terencana Barang/Jasa (DRKH – Off Treasury)
27. Pengelolaan Hibah Langsung Uang (Non DRKH – Off Treasury)
28. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa (Non DRKH – Off Treasury)
29. Pengelolaan Hibah Langsung Uang – SKPD (Non DRKH – Off Treasury)
30. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa – SKPD (Non DRKH – Off Treasury)
31. Pertanggungjawaban Dana Hibah Pilkada
32. Mekanisme Belanja Hibah (1)
33. Mekanisme Belanja Hibah (2)
34. Mekanisme Belanja Hibah (3)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
35. Frequently Asked Question (1)
36. Frequently Asked Question (2)
37. Frequently Asked Question (3)
38. Frequently Asked Question (4)
39. Frequently Asked Question (5)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 1
Latar Belakang, Strategi Pemanfaatan, Prinsip
Penerimaan, Jenis dan Landasan Hukum Hibah
Latar Belakang (1)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Definisi Hibah
Hibah adalah setiap
penerimaan Pemerintah Pusat
dalam bentuk
uang, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari
pemberi hibah yang
tidak perlu dibayar kembali
, yang berasal dari
dalam negeri atau luar negeri, yang atas hibah tersebut,
pemerintah mendapat manfaat secara langsung
yang digunakan
untuk mendukung tugas dan fungsi K/L, atau diteruskan kepada
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha
Milik Daerah.
Tujuan Penerimaan Hibah
mendukung program pembangunan nasional; dan/atau
mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan
kemanusiaan.
Hibah merupakan bagian dari penerimaan negara dalam
postur APBN
Latar Belakang (2)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Paradigma Baru Kerjasama Pembangunan Melalui Hibah
Masyarakat internasional menyuarakan tentang
new paradigm
of Technical Cooperation
that is emerging, yaitu:
Aliran informasi yang sangat mudah diakses
(the free flow of
information);
Munculnya aktor baru (donors) di tingkat global
(the emergence
of new actors on the global stage);
Teknologi baru yang mendorong inovasi sebagai alat transfer
pengetahuan
(new technologies are facilitating innovative ways
and means of knowledge transfer);
Kerjasama Selatan- Selatan/KSS
(South-South Cooperation)
yang
menawarkan peningkatan prospek pembelajaran secara
horizontal terhadap tantangan pembangunan.
Latar Belakang (3)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Sumber: Jakarta Commitment
Tujuan Pengelolaan Hibah
Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan hibah
sebagai wujud Tata Kelola Keuangan yang baik (Good Governance)
Strategi Pemanfaatan Hibah 2015 – 2019 (1)
Pemanfaatan hibah dilaksanakan dengan berpedoman pada
prinsip-prinsip sebagai berikut:
Dilakukan secara transparan, akuntabel, efisien dan efektif, dengan kehati-hatian
dan tidak disertai ikatan politik, serta tidak memiliki muatan yang dapat
mengganggu stabilitas keamanan negara;
Kesetaraan dalam pelaksanaan kerjasama; dan
Mengutamakan kepentingan nasional dalam semua aspek, termasuk aspek politik,
ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Mekanisme penerimaan hibah dilaksanakan dengan sistem yang
memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi pemberi hibah sesuai
dengan karakteristik hibah namun tetap memegang teguh
prinsip-prinsip pemanfaatan hibah.
Latar Belakang (4)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Sumber: Jakarta Commitment
Strategi Pemanfaatan Hibah 2015 – 2019 (2)
Elemen Kunci Optimalisasi Kerjasama Pembangunan Melalui Hibah
Prinsip Ownership
Recipient country berperan sebagai sumber ide
(source of custodian idea)
dan
mengarahkan inisiatif untuk menentukan kebutuhan menetapkan jumlahnya
serta mengendalikan kelanjutannya;
Prinsip Harmonisasi
Sejalan dengan kerangka nasional (RPJM);
Mutual
Accountability
Dilaksanakan dengan transparan dan akuntabilitas bersama;
Aligment
Mengadopsi sistem lokal
(country systems
) dalam perencanaan, penganggaran
dan pencairan, maupun pelaporannya;
Result Based;
Mengutamakan mekanisme jaminan kualitas
(quality assurance)
yang dapat
dimonitor, review dan pengawasan.
Latar Belakang (5)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Arah Kebijakan Pemanfaatan Hibah 2015 - 2019
Pemanfaatan hibah diarahkan untuk mendukung seluruh agenda prioritas
pembangunan nasional dalam RPJMN 2015 – 2019 termasuk penanganan isu-isu global,
yang diantaranya ditujukan untuk:
Mendukung pencapaian prioritas pembangunan dalam dimensi pembangunan nasional RPJMN 2015-2019, yaitu: (i) dimensi pembangunan manusia, (ii) dimensi pembangunan sektor unggulan, dan (iii) dimensi pemerataan dan kewilayahan;
Meningkatkan pemerataan pembangunan dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah;
Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
Mendorong adanya inovasi sitem manajemen pengelolaan dan pemanfaatan anggaran dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pemerintah;
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia (capacity building); Mendorong transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge);
Menunjang penyediaan pelayanan dasar umum;
Mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan;
Mendukung pelestarian lingkungan hidup, sumber daya alam dan budata serta kegiatan antisipasi dampak perubahan iklim (climate change).
Jenis-jenis Hibah
Hibah
berdasarkan jenisnya terdiri dari:
Hibah Terencana/DRKH
Hibah yang dilaksanakan melalui mekanisme perencanaan dituangkan dalam Daftar Rencana Kegiatan
Hibah(DRKH)
Hibah Langsung/Non DRKH
Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme perencanaan
Hibah
berdasarkan mekanisme pencairannya terdiri dari:
Hibah Melalui KPPN
Hibah yang proses penarikan dananya dilaksanakan di BUN/KPPN
Hibah Tanpa Melalui KPPN
Hibah yang proses penarikan dananya tidak dilaksanakan di BUN/KPPN
Hibah
berdasarkan sumbernya terdiri dari:
Hibah Dalam Negeri
Hibah dari Lembaga Keuangan Dalam Negeri, Lembaga Non Keuangan Dalam Negeri, Pemerintah Daerah,
Perusahaan Asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah NKRI, Lembaga Lainnya dan Perorangan
Hibah Luar Negeri
Hibah dari Negara Asing, Lembaga di bawah PBB, Lembaga Multilateral, Lembaga Keuangan Asing, Lembaga Non
Keuangan Asing, Lembaga Keuangan Nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah NKRI, Perorangan
Jenis-jenis Hibah (2)
Hibah
berdasarkan bentuknya terdiri dari:
Hibah Uang
Uang Tunai
Hibah dalam bentuk uang yang diterima Pemerintah dan penggunaannya sepenuhnya ditentukan oleh Pemerintah melalui mekanisme APBN
Uang untuk Membiayai Kegiatan
Hibah yang diterima Pemerintah yang peruntukannya ditentukan dalam Perjanjian Hibah dan dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah penerima hibah.
Hibah Barang/Jasa
Barang
Hibah yang diterima Pemerintah yang pengadaannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN
Jasa
Hibah yang diterima Pemerintah berupa jasa tertentu yang kegiatannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN
Hibah Surat Berharga
Hibah yang diterima Pemerintah yang dapat berupa saham kepemilikan pada perusahaan
Klasifikasi Hibah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
HIBAH TERENCANA/DRKH Menteri Keuangan KPPN/BUN UANG NPH, WA,NOD LANGSUNG/NON DRKH Menteri/Pimpinan Lembaga NON KPPN/BUN BARANG/JASA UANG SP2HL, SPTMHL,SPTJM REKENING KORAN •BAST, SP3HLBJS •MPHLBJS, SPTMHL LC, DP, REKSUS, RKUN REIMBURSEMENT LANGSUNG KL
Jenis Hibah
Penandatangan
Hibah
Pencairan
Hibah
Bentuk Hibah
Dokumen
Pertanggung-jawaban
Cara Penarikan
T y p e
Jenis Hibah Pencairan
Alternatif
Pelaksanaan Bentuk Ket
Terencana (DRKH) Langsung (Non DRKH) Melalui KPPN (On Treasury) Tidak Melalui KPPN (Off Tresury)
1
x
x
DRKH - On
Treasury
Uang untuk
Membiayai
Kegiatan
2
x
x
DRKH – Off
Treasury
Uang untuk
Membiayai
Kegiatan
3
x
x
Barang dan Jasa
4
x
x
Non DRKH
– Off
Treasury
Uang untuk
Membiayai
Kegiatan
5
x
x
Barang dan Jasa
Uang untuk
Membiayai
Kegiatan
Diteruskan
kepada
Pemda
(SKPD)
6
x
x
7
x
x
Barang dan Jasa
Berbagai Variasi Proses Pelaksanaan Hibah
Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (1)
Undang-Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Undang-undang No 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah No 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah;
Peraturan Pemerintah No 2/2012 tentang Hibah Daerah;
Peraturan Pemerintah No 27/2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
Peraturan Menteri Keuangan No 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah;
Peraturan Menteri Keuangan No 180/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi atas Pinjaman dan Hibah kepada Pemerintah;
Peraturan Menteri Keuangan No 188/PMK.07/2012 tentang Hibah dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah;
Peraturan Menteri Keuangan No 123/PMK.06/2013 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Aset Lain-lain;
Peraturan Menteri Keuangan No 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Hibah;
Peraturan Menteri Keuangan No 246/PMK.06/2014 jo. Peraturan Menteri Keuangan No 87/PMK.06/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara
Peraturan Menteri Keuangan No 92/PMK.08/2014 tentang Pelaksanaan Belanja Hibah ke Pemerintah Asing/Lembaga Asing
Peraturan Menteri Keuangan No 148/PMK.04/2015 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang untuk Keperluan Badan Internasional Beserta Pejabatnya yang Bertugas di Indonesia
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (2)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Peraturan Menteri Keuangan No 84/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri;
Peraturan Menteri Keuangan No 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang kepada Pengguna Barang
Peraturan Menteri Keuangan No 162/PMK.07 /2015 jo. Peraturan Menteri Keuangan No 155/PMK.07/2016 tentang Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
Peraturan Menteri Keuangan No 135/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Penyediaan Dan Pengembalian Dana Kepada Pemberi Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri
Peraturan Menteri Keuangan No 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan BMN
Peraturan Menteri Keuangan No 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindah tanganan BMN
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 2
Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah dan
Kategori Sumber Donor Luar Negeri
Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
A P B N
ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MELALUI KL
RKA - KL
ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN (MENKEU SELAKU BUN)
RA - BUN Kantor Pusat (KP) Kantor Daerah (KD) Dekon- sentrasi (DK) Tugas Pemban- Tuan (TP)
Mendanai Urusan Pusat
Dilaksanakan oleh Pemda
Mendanai Urusan APBD
Transfer ke Daerah (DAU, DAK, DBH) Belanja Hibah DN (On Granting) Subsidi Belanja Lain – lain Belanja Hibah LN
Mendanai urusan pusat yang
Dilaksanakan di Daerah
Cakupan Hibah Yang Diterima oleh Daerah
Hibah
Perorangan/
Swasta
HIBAH
LUAR NEGERI
Pemerintah
Daerah/
APBD
Pemerintah
Daerah Lain
Badan/
Lembaga/
Organisasi
Dalam
Negeri
Kelompok
Masyarakat/
Perorangan
Dalam Negeri
Pemerintah
Pusat/ APBN
Penerimaan DN
BUMD
HIBAH
Pendapatan Hibah APBN yang berasal dari Belanja HibahAPBD Belanja Hibah APBN ke LN Belanja Hibah ke APBD
TECHNICAL
COOPERATION
TECHNICAL ASSISTANCE
(Rencana kegiatan yang menggunakan sumber daya luar negeri yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas/kemampuan SDM dan sistem manajemen pemerintahan melalui pemanfaatan tenaga ahli, pendidikan
dan pelatihan, penelitian maupun lokakarya atau seminar
FOREIGN GRANT
Bilateral Technical Agencies : JICA, DFAT, USAID, GIZ CIDA, KfW, MCC, DFID, etc Foreign Governments : Germany, USA, Japan, China, Australia etc Multilateral Agencies : WB, ADB,IDB, EC, GFF, GAVI, etc UN Agencies : UNDP, WHO, UNFPA, FAO, UNICEF, WFP UNAIDS, etc Partner of Development Corporation Type of Cooperation Type Activities Type Funding Regional Org. : ASEAN, APEC, etcHibah Luar Negeri Per Jenis Donor
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 3
Perkembangan Realisasi Hibah
dan Opini BPK
APBN 2011–2016
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
*) LKPP (DJPBN-Kemenkeu) Catatan: #) Belanja Barang, Modal dan Bansos sebagian dibiayai dari Penerimaan Hibah
2011 2012 2013 2014 2015 2016
A. Pendapatan Negara dan Hibah 1.210,6 1.338,1 1.438,9 1.550,5 1.508,0 1.555,9
I. Penerimaan Dalam Negeri 1.205,4 1.332,3 1.432,1 1.545,5 1.496,0 1.546,9 II. Hibah 5,2 5,8 6,8 5,0 12,0 9,0 /
B. Belanja Negara 1.295,0 1.491,4 1.650,6 1.777,2 1.806,5 1.864,3
I. Belanja Pemerintah Pusat 883,7 1.010,6 1.137,2 1.203,6 1.183,3 1.154,0 1. Belanja Barang # 124,6 140,9 169,7 176,6 233,3 259,6 2. Belanja Modal # 117,9 145,1 180,9 147,3 215,4 169,5 3. Bunga Utang 93,3 100,5 113,0 133,4 156,0 182,8 4. Subsidi 295,3 346,4 355,0 392,0 186,0 174,2 5. Belanja Hibah 0,3 0,1 1,3 0,9 4,3 7,1 - Dalam Negeri (On Granting) 0,3 0,1 1,3 0,8 4,2 7,1 - Luar Negeri 0,0 - 0,0 0,1 0,0 0,0 6. Belanja Bantuan Sosial # 71,1 75,6 92,1 97,9 97,2 49,6 II. Transfer Daerah 411,3 480,6 513,3 573,7 623,1 710,3 /
C. Keseimbangan Primer 8,9 (52,8) (98,6) (93,3) (142,5) (124,9)
/
D. Surplus/ (Defisit) Anggaran (A-B) (84,4) (153,3) (211,7) (226,7) (298,5) (308,3)
/
E. Pembiayaan 130,9 175,2 237,4 248,9 323,1 334,5 Kelebihan (Kekurangan) Pembiayaan 46,6 21,9 25,7 22,2 24,6 26,2
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 3a
Perkembangan Realisasi
Pendapatan Hibah
Perkembangan Pendapatan Hibah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia [ Triliun Rupiah ]
Sumber:
*) Tahun 2010 – 2014 LHP LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu) Tahun 2015 LKPP (DJPB – Kemenkeu)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pendapatan Hibah Sesuai Sumbernya
[ Triliun Rupiah ] Sumber: - LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)
Sumber Hibah
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Realisasi DN
0,38
0,95
1,63
1,17
9,64
6,60
Realisasi LN
4,85
4,85
5,35
3,90
7,90
5,43
Pendapatan Hibah Sesuai Pencairannya
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia [ Triliun Rupiah ]
Sumber:
- LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)
Tahun Pagu APBN Melalui KPPN Tidak Melalui KPPN Jumlah
2011 4,66 3,82 1,41 5,23 2012 0,83 4,24 1,55 5,79 2013 4,48 3,66 3,31 6,97 2014 2,33 2,85 2,23 5,07 2015 3,31 1,45 16,09 17,55 2016 1,98 1,23 10,80 12,03
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pendapatan Hibah Sesuai Bentuknya
[ Triliun Rupiah ] Sumber: - LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Uang
4,54
4,13
4,53
2,95
11,97
8,99
Barang
0,18
0,76
0,70
1,13
3,37
1,38
Jasa
0,52
0,90
1,75
0,99
2,20
1,66
Total
5,23
5,79
6,97
5,07
17,55
12,03
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 3b
Perkembangan Realisasi
Belanja Hibah
Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (1)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia [ Triliun Rupiah ] Sumber: - LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu) Penerima Belanja Hibah 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pagu 0,43 1,79 2,35 2,85 6,08 8,90 Luar Negeri 0,02 0,00 0,01 0,07 0,04 0,01 Dalam Negeri 0,28 0,08 1,29 0,84 4,22 7,12 Total Belanja 0,30 0,08 1,30 0,91 4,26 7,13 2012 2013
Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (2)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Penerima
Realisasi
Penerima
Realisasi
2011 Pemerintah Daerah Rp 280.108.798.355 Pemerintah Palestina
Rp19.999.999.998
2012 Pemerintah Daerah Rp 75.079.293.554
---
Rp -
2013 Pemerintah Daerah Rp1.293.247.172.580 Pemerintah Myanmar
Rp 9.709.000.000
2014 Pemerintah Daerah Rp 835.816.648.146 1.Universitas Al Azhar Mesir
Rp33.416.506.069
2.Indonesian Muslim Association
in America Maryland
Rp34.545.000.000
3.Pemerintah Suriah, Serbia,
Bosnia Herzegovina dan Palestina
Rp 3.731.400.000
2015 Pemerintah Daerah Rp4.218.053.910.693 1.Organisasi internasional NECDO Rp 5.000.000.000
2.Indonesian Muslim Centre of
Queenstand LTD
Rp 5.000.000.000
3. Pemerintah Palau
Rp12.501.375.000
4. Pemerintah Palestina
Rp14.065.000.000
5. UNOCHA
Rp 7.036.719.000
2016 Pemerintah Daerah Rp7.116.803.667.130 Pemerintah Laos
Rp13.114.000.000
Belanja Hibah Luar Negeri
Tahun Belanja Hibah Dalam Negeri (On Granting)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 3c
Opini BPK
Tahun
Opini
2008
Tidak Memberikan Pendapat
2009 - 2011 Wajar Dengan Pengecualian
2012
Wajar Tanpa Pengecualian – Dengan Paragraf Penjelas
2013
Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini
LKBUN*
2014
Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini
LKBUN*
2015
Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini
LKBUN*
2016
Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini
LKBUN*
Opini BPK atas Laporan Keuangan 2008 – 2015
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
*BPK tidak memberikan opini atas laporan keuangan BA 999.02 namun hanya memberikan opini
atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 4
Ekstra Slide
Jenis Hibah Perencanaan Agreement Grant Penganggaran Pelaksanaan dan Pencairan Hibah yang Direncanakan • Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH) • Menteri Keuangan Cq DJPPR
1. Uang Untuk Membiayai Kegiatan :
Penuangan dalam DIPA;
2. Barang dan Jasa: Tanpa DIPA dan tidak perlu direvisi • Tender dan KPBJ • Pencairan melalui : On Treasury • Pertanggungjawaban : NOD- SP3 BAST-SP3HL BJS Hibah Langsung •Tanpa DRKH Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Pejabat yang diberi Kuasa
1. Uang Untuk Membiayai Kegiatan :
Penuangan dalam DIPA (dapat direvisi sewaktu- waktu sepanjang tahun; bersifat on top
menambah pagu,dan Belanja dapat mendahului DIPA);
2. Barang dan Jasa : Tanpa DIPA dan tidak perlu direvisi; • Tender dan KPBJ • Pencairan Off Treasury; • Pertangungjawaban : Uang – SPHL BAST - SP3HL BJS
Hibah yang Direncanakan dan Hibah Langsung
Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan K/L menyiapkan usulan kegiatan ke Bappenas dan menyiapkan readiness criteria Bappenas menilai kelayakan dan kesiapan proyek dan menyusun Daftar Kegiatan (DRKH) Kemenkeu melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement K/L mengajukan pencantuman dana dalam dokumen anggaran ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan RUU APBN dan Nota Keuangan ke DPR K/L melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak DPR menyetujui APBN K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA K/L melaksanakan pencairan dana hibah ke KPPN Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan NoD dari donor KPPN menerbitkan SP3 berdasarkan NoD K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SP3
Type 1
Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai
Kegiatan (DRKH – On Treasury)
Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan K/L menyiapkan usulan kegiatan ke Bappenas dan menyiapkan readiness criteria Bappenas menilai kelayakan dan kesiapan proyek dan menyusun Daftar Kegiatan (DRKH) Kemenkeu melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement K/L mengajukan permohonan Ijin pembukaan rekening ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan ijin pembukaan rekening K/L melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA K/L melaksanakan pencairan dana hibah dari Rekening Hibah Bendahara Pengeluaran Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan SPHL dari KPPN KPPN menerbitkan SPHL K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SPHL K/L mengajukan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah ke KPPN
Type 2
Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai
Kegiatan (DRKH – Off Treasury)
Type 3
Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan usulan kegiatan ke Bappenas dan menyiapkan readiness criteria Bappenas menilai kelayakan dan kesiapan proyek dan menyusun Daftar Kegiatan (DRKH) Kemenkeu melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement K/L mengajukan pengesahan pendapatan yang bersumber
dari hibah ke DJPPR (SP3HL-BJS)
Dit EAS DJPPR menerbitkan nomor register dan
SP3HL-BJS
K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register
K/L mengajukan pengesahan belanja yang bersumber dari
hibah ke KPPN (MPHL-BJS) Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan MPHL-BJS dari KPPN KPPN menerbitkan Persetujuan MPHL-BJS K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan MPHL-BJS
Pengelolaan Hibah Terencana Barang/Jasa
(DRKH – Off Treasury)
Type 4
Pengelolaan Hibah Langsung Uang
(Non DRKH – Off Treasury)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor K/L mengajukan permohonan Ijin pembukaan rekening ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan ijin pembukaan rekening K/L melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA K/L melaksanakan pencairan dana hibah dari Rekening Hibah Bendahara Pengeluaran Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan SPHL dari KPPN KPPN menerbitkan SPHL K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SPHL K/L mengajukan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah ke KPPN (SP2HL) K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register
Type 5
Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa
(Non DRKH – Off Treasury)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor K/L mengajukan pengesahan pendapatan yang bersumber
dari hibah ke DJPPR (SP3HL-BJS)
Dit EAS DJPPR menerbitkan nomor register dan
SP3HL-BJS
K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register
K/L mengajukan pengesahan belanja yang bersumber dari
hibah ke KPPN (MPHL-BJS) Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan MPHL-BJS dari KPPN KPPN menerbitkan Persetujuan MPHL-BJS K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan MPHL-BJS
Type 6
Pengelolaan Hibah Langsung Uang - SKPD
(Non DRKH – Off Treasury)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor K/L mengajukan permohonan Ijin pembukaan rekening ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan ijin pembukaan rekening K/L menunjuk BPP dan PPK di Daerah K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan SPHL dari KPPN KPPN menerbitkan SPHL K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SPHL K/L mengajukan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah
ke KPPN (SP2HL) K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register PPK melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak, BPP mencairkan dana hibah PPK dan BPP membuat laporan kepada K/L
Type 7
Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa - SKPD
(Non DRKH – Off Treasury)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor
K/L mengajukan pengesahan pendapatan yang bersumber dari hibah ke DJPPR
(SP3HL-BJS)
Dit EAS DJPPR menerbitkan nomor register dan SP3HL-BJS
K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register
K/L mengajukan pengesahan belanja yang bersumber dari hibah ke KPPN
(MPHL-BJS) Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan MPHL-BJS dari KPPN KPPN menerbitkan Persetujuan MPHL-BJS K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan MPHL-BJS K/L membuat BASTO dengan Daerah
Flexibilitas terkait penggunaan dana pilkada :
a. Dana Pilkada yang telah ditransfer dari Pemda dapat langsung digunakan/dibelanjakan untuk kebutuhan
penyelenggaraan Pilkada;
b. Revisi DIPA dan Pengesahan dapat dilakukan kemudian namun tetap dalam tahun anggaran berjalan.
APBD
APBN
Register
KPUD/
BAWASLU
Revisi
DIPA
KPPN SP2HLSPHL
Laporan KeuanganLKPP
Laporan Penggunaan Dana ke Pemda Transfer DanaBelanja
Operasional
Belanja Hibah
Pendapatan Hibah
Pertanggungjawaban Dana Hibah Pilkada
1. Penyediaan Belanja Hibah
Menteri Keuangan DJA
DJPPR Kementerian /
Lembaga
PPA KPA
Mengusulkan Pejabat DJPU sebagai KPA
Menyampaikan RAB, KAK dalam rangka transfer dana hibah
Menetapkan PPK dan PPSPM
Menyusun RDP dilampiri RAB, KAK dan SPTJM yang ditandatangani KPA Menyampaikan alokasi ke K/L terkait, dan meminta agar K/L menyampaikan RAB dan KAK Mengajukan RDP dilampiri dokumen RAB, KAK dan SPTJM ke DJA Menyampaikan Rincian Alokasi Anggaran Hibah Pemerintah/ Lembaga Asing Mengesahkan DIPA 1 2a 2b 2c 2d 3 4 5 Menetapkan Pejabat DJPU sebagai KPA 6
Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (1)
2. Pencairan Belanja Hibah
DJA DJPPR Kementerian/Lembaga DJPBn PPA KPA Menyampaikan surat permintaan pencairan belanjahibah dengan dilampiri : SPTJM, Surat Keterangan Rekening Penerima Hibah, dan
Rekening Koran Penerima Hibah. Memproses SPM dalam rangka pencairan hibah ke Pemerintah/Lembaga Asing Memberitahukan DIPA Hibah ke Pemerintah/ Lembaga Asing ke K/L terkait KPPN Pinjaman dan Hibah menerbitkan SP2D Pengajuan revisi
anggaran dalam hal terdapat selisih kurs Proses revisi anggaran dalam hal terdapat selisih kurs 1 5 3 2 4 6
Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (2)
3. Pelaporan Belanja Hibah
DJA DJPPR Kementerian/Lembaga DJPBn PPA KPA Bertanggungjawab atas penggunaan anggaran danpencapaian output Bertanggungjawab atas
transfer dari kas negara ke rekening Pemerintah/ Lembaga Asing penerima hibah
Tata cara pelaporan Belanja Hibah mengacu ke PMK tentang Sistem Akuntansi Hibah
Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (3)
Frequently Asked Question (1)
Mengapa setiap perjanjian hibah harus diregistrasi?
Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah Pasal 74 ayat (3) diatur bahwa untuk setiap perjanjian pinjaman luar negeri dan
perjanjian hibah wajib diregistrasi oleh Kementerian Keuangan
Apa persyaratan pengajuan nomor registrasi hibah?
Pengajuan permohonan nomor register hibah langsung bentuk uang dilampiri dengan: a. Perjanjian hibah atau dokumen lain yang dipersamakan;
b. Ringkasan Hibah.
Pengajuan permohonan nomor register hibah langsung bentuk barang/Jasa/Surat Berharga dilampiri
dengan:
a. Perjanjian hibah atau dokumen lain yang dipersamakan. b. Ringkasan Hibah.
Dalam hal tidak terdapat dokumen sebagaimana dimaksud di atas, permohonan nomor register dilampiri dengan:
1) Berita Acara Penyerahan Hibah (BAPH)/Berita Acara Serah Terima (BAST).
2) SPTMHL (Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung) yang ditandatangani Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
Untuk format dokumen Ringkasan hibah sesuai dengan Lampiran II PMK 191/PMK.05/2011 tentang
Mekanisme Pengelolaan Hibah
Dalam rangka meningkatkan tertib administrasi dan menjaga validitas data hibah tahun 2014 dan
selanjutnya, maka dokumen persyaratan yang disampaikan untuk pengajuan permohonan nomor register hibah adalah dokumen asli atau fotocopy yang dilegalisir oleh satker penerima hibah (cap dinas dan
Frequently Asked Question (2)
Apa saja unsur-unsur pada Naskah Perjanjian Hibah?
Naskah Perjanjian Hibah paling sedikit memuat jumlah, peruntukan, dan ketentuan serta persyaratan, dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa
.
Apakah terdapat format standar dokumen SPTMHL yang dilampirkan bersamaan
dengan dokumen BAST pada saat pengajuan nomor register?
Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-81/PB/2011 tanggal 30 November 2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo
Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga, untuk Surat Pernyataaan Telah Menerima Hibah Langsung (SPTMHL) ditandatangani Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran. Untuk tanggal dan nomor naskah perjanjian hibah pada dokumen BAST merujuk pada tanggal dan
nomor dokumen BAST/Naskah Perjanjian Hibah
Apakah terdapat format Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah
Terima?
Tidak terdapat format baku dokumen Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima, namun demikian Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima setidaknya memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi, antara lain Tanggal Serah Terima, Pihak Pemberi dan Penerima, Tujuan
Penyerahan, Nilai Nominal, Bentuk Hibah, dan Rincian Harga per Barang.
Frequently Asked Question (3)
Bagaimana jika dalam Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima
tidak diketahui nilai hibah yang diterima?
Menteri/pimpinan lembaga/kepala kantor/Satker selaku PA/KPA penerima hibah dapat melakukan estimasi nilai wajar atas barang/jasa/surat berharga yang diterima dan kemudian dituangkan pada dokumen BAST atau lampiran dokumen BAST yang dan disetujui oleh pihak pemberi dan penerima hibah
Apabila nilai barang/jasa/surat berharga dalam mata uang asing, maka untuk nilai dalam Rupiahnya dikonversi berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal BAST
Siapa yang memandatangani BAST?
BAST ditandatangani oleh Pemberi Hibah (Donor) dan Penerima Hibah (KL yaitu Pimpinan Lembaga atau Kepala Satker)
Siapa yang melakukan pengajuan pengesahan hibah?
Pengajuan pengesahan hibah dilakukan oleh penerima hibah, yang pengajuan pengesahannya ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Apakah syarat pengesahan dokumen Surat Perintah Pengesahan Pendapatan
Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (SP3HL-BJS)?
Dokumen SP3HL-BJS disusun sesuai format lampiran III PMK 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme
Pengelolaan Hibah sebanyak 3 (tiga) rangkap asli (cap dinas dan tanda tangan asli/basah), ditandatangani oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran, dan dilampiri dengan dokumen BAST (asli atau copy yang
dilegalisir) dan SPTMHL yang ditandatangani Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran (cap dinas dan tanda tangan asli/basah)
Frequently Asked Question (4)
Kapan penerimaan hibah (hibah yang pencairannya tidak melalui BUN/KPPN)
diakui?
Penerimaan hibah diakui pada saat pengesahan di Kuasa BUN. Hibah uang saat terbit SPHL/SP3HL dan hibah barang/jasa/surat berharga saat Persetujuan MPHLBJS berdasarkan BAST
Akun apa saja yang dapat digunakan untuk mencatat belanja yang dibiayai dari
hibah pada Kementerian Lembaga?
Akun yang dapat digunakan untuk mencatat belanja yang dibiayai dari hibah adalah: 52XXXX Belanja Barang dan Jasa
53XXXX Belanja Modal
57XXXX Belanja Bantuan Sosial
Bila Kementerian Lembaga (KL) menerima hibah uang yang nantinya digunakan
untuk pengadaan barang (aset) dan barang (aset) tersebut akan diteruskan
kepada Pemerintah Daerah/masyarakat, akun apa yang sebaiknya digunakan?
Bila barang (aset) yang akan dibeli akan diteruskan kepada Pemerintah Daerah/masyarakat, sebaiknya KL menggunakan akun 526XXX (Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/ Pemda) saat melakukan pengadaan/belanja
Hibah apa saja yang memerlukan revisi DIPA?
Hanya hibah uang untuk membiayai kegiatan yang memerlukan revisi DIPA, sedangkan hibah barang/jasa/surat berharga tidak memerlukan revisi DIPA
Frequently Asked Question (5)
Dicatat dimana saja hibah yang telah disahkan?
Untuk hibah uang yang telah disahkan dicatat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Neraca (bila hibah menimbulkan pertambahan aset)
Kapan Rekonsiliasi/konfimasi hibah antara Kementerian Lembaga (KL) dan DJPPR
dilakukan?
Sesuai amanat PMK 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah, KL melakukan konfirmasi kepada DJPPR atas data realisasi hibah yang diterima secara langsung dari pemberi hibah secara triwulan
Dalam proses rekonsiliasi/konfirmasi antara Kementerian Lembaga (KL) dan
DJPPR, nilai mana yang akan dicantumkan dalam Berita Acara?
Dalam proses rekonsiliasi/konfirmasi nilai penerimaan hibah yang dicantumkan dalam berita acara adalah penerimaan hibah yang telah disahkan oleh Kuasa BUN
Bagaimana perlakuan atas sisa dana hibah yang kegiatannya telah selesai?
Saat kegiatan telah selesai dan masih terdapat sisa dana hibah, maka Kementerian Lembaga harus menyetorkan kepada Kas Negara, kecuali bila dinyatakan lain dalam Perjanjian Hibah
Berapa nilai aset terendah dari suatu barang yang layak diserahterimakan ke
Pemerintah/Counterpart sesuai dengan regulasi Kementerian Keuangan?
Kementerian Keuangan tidak mengatur batasan minimal nilai aset yang akan diserahterimakan atau dihibahkan antara pihak pemberi (donor) dengan pihak penerima
Frequently Asked Question (6)
Bagaimana untuk aset yang diadakan oleh donor tetapi digunakan oleh KL untuk
kepentingan proyek. Apakah aset tersebut harus di BAST kan atau bisa digunakan
saja oleh KL?
Jika akan digunakan oleh KL maka aset tersebut di BAST kan ke KL
Apakah terdapat peraturan terkait tata cara pemberian aset saat proyek akan
berakhir?
Pada prinsipnya pemberian aset dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan/urgensi masing-masing pihak, baik pada awal proyek, pertengahan proyek maupun saat proyek berakhir yang ditandai dengan BAST
Bagaimana tentang barang habis pakai (contoh: ban dan spare part kendaraan),
ketika diganti karena telah usang untuk tujuan perawatan, apa yang harus
dilakukan atas spare part bekas dimaksud yang terkadang ada yang cukup mahal?
Apa bukti pendukung yang harus disiapkan?
Jika belum di BAST kan maka biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab donor namun apabila sudah di BAST kan, maka akan menjadi tanggung jawab Kementerian Lembaga
© 2016
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung Frans Seda Lantai 7 Jl. DR. Wahidin Raya No. 1 Jakarta Tel. 021-3864778; fax. 021-3843712
www.djppr.kemenkeu.go.id