• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pengelolaan Hibah Pemerintah Pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Pengelolaan Hibah Pemerintah Pusat"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Profil Pengelolaan Hibah

Pemerintah Pusat

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN

(2)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Daftar Isi

Bagian 1

Latar Belakang, Strategi Pemanfaatan, Prinsip Penerimaan, Jenis dan Landasan Hukum Hibah

1. Latar Belakang (1) 2. Latar Belakang (2) 3. Latar Belakang (3) 4. Latar Belakang (4) 5. Latar Belakang (5) 6. Jenis-jenis Hibah 7. Jenis-jenis Hibah (2) 8. Klasifikasi Hibah

9. Berbagai Variasi Pelaksanaan Hibah

10. Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (1)

11. Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (2) Bagian 2

Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah dan Kategori Sumber Donor Luar Negeri

12. Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah

13. Cakupan Hibah Yang Diterima oleh Daerah

14. Hibah Luar Negeri Per Jenis Donor

Bagian 3

Perkembangan Realisasi Hibah dan Opini BPK

15. APBN 2011–2016 Bagian 3a

Perkembangan Realisasi Pendapatan Hibah

16. Perkembangan Pendapatan Hibah

17. Pendapatan Hibah Sesuai Sumbernya

18. Pendapatan Hibah Sesuai Pencairannya

19. Pendapatan Hibah Sesuai Bentuknya Bagian 3b

Perkembangan Realisasi Belanja Hibah

20. Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (1)

21. Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (2) Bagian 3d

Opini BPK

22. Opini BPK atas Laporan Keuangan 2008 – 2015

(3)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Daftar Isi

Bagian 4

Ekstra Slide

23. Hibah yang Direncanakan dan Hibah Langsung

24. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai Kegiatan (DRKH – On Treasury)

25. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai Kegiatan (DRKH – Off Treasury)

26. Pengelolaan Hibah Terencana Barang/Jasa (DRKH – Off Treasury)

27. Pengelolaan Hibah Langsung Uang (Non DRKH – Off Treasury)

28. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa (Non DRKH – Off Treasury)

29. Pengelolaan Hibah Langsung Uang – SKPD (Non DRKH – Off Treasury)

30. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa – SKPD (Non DRKH – Off Treasury)

31. Pertanggungjawaban Dana Hibah Pilkada

32. Mekanisme Belanja Hibah (1)

33. Mekanisme Belanja Hibah (2)

34. Mekanisme Belanja Hibah (3)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

35. Frequently Asked Question (1)

36. Frequently Asked Question (2)

37. Frequently Asked Question (3)

38. Frequently Asked Question (4)

39. Frequently Asked Question (5)

(4)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Bagian 1

Latar Belakang, Strategi Pemanfaatan, Prinsip

Penerimaan, Jenis dan Landasan Hukum Hibah

(5)

Latar Belakang (1)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Definisi Hibah

Hibah adalah setiap

penerimaan Pemerintah Pusat

dalam bentuk

uang, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari

pemberi hibah yang

tidak perlu dibayar kembali

, yang berasal dari

dalam negeri atau luar negeri, yang atas hibah tersebut,

pemerintah mendapat manfaat secara langsung

yang digunakan

untuk mendukung tugas dan fungsi K/L, atau diteruskan kepada

Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha

Milik Daerah.

Tujuan Penerimaan Hibah

mendukung program pembangunan nasional; dan/atau

mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan

kemanusiaan.

Hibah merupakan bagian dari penerimaan negara dalam

postur APBN

(6)

Latar Belakang (2)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Paradigma Baru Kerjasama Pembangunan Melalui Hibah

Masyarakat internasional menyuarakan tentang

new paradigm

of Technical Cooperation

that is emerging, yaitu:

Aliran informasi yang sangat mudah diakses

(the free flow of

information);

Munculnya aktor baru (donors) di tingkat global

(the emergence

of new actors on the global stage);

Teknologi baru yang mendorong inovasi sebagai alat transfer

pengetahuan

(new technologies are facilitating innovative ways

and means of knowledge transfer);

Kerjasama Selatan- Selatan/KSS

(South-South Cooperation)

yang

menawarkan peningkatan prospek pembelajaran secara

horizontal terhadap tantangan pembangunan.

(7)

Latar Belakang (3)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Sumber: Jakarta Commitment

Tujuan Pengelolaan Hibah

Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan hibah

sebagai wujud Tata Kelola Keuangan yang baik (Good Governance)

Strategi Pemanfaatan Hibah 2015 – 2019 (1)

Pemanfaatan hibah dilaksanakan dengan berpedoman pada

prinsip-prinsip sebagai berikut:

Dilakukan secara transparan, akuntabel, efisien dan efektif, dengan kehati-hatian

dan tidak disertai ikatan politik, serta tidak memiliki muatan yang dapat

mengganggu stabilitas keamanan negara;

Kesetaraan dalam pelaksanaan kerjasama; dan

Mengutamakan kepentingan nasional dalam semua aspek, termasuk aspek politik,

ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.

Mekanisme penerimaan hibah dilaksanakan dengan sistem yang

memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi pemberi hibah sesuai

dengan karakteristik hibah namun tetap memegang teguh

prinsip-prinsip pemanfaatan hibah.

(8)

Latar Belakang (4)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Sumber: Jakarta Commitment

Strategi Pemanfaatan Hibah 2015 – 2019 (2)

Elemen Kunci Optimalisasi Kerjasama Pembangunan Melalui Hibah

Prinsip Ownership

Recipient country berperan sebagai sumber ide

(source of custodian idea)

dan

mengarahkan inisiatif untuk menentukan kebutuhan menetapkan jumlahnya

serta mengendalikan kelanjutannya;

Prinsip Harmonisasi

Sejalan dengan kerangka nasional (RPJM);

Mutual

Accountability

Dilaksanakan dengan transparan dan akuntabilitas bersama;

Aligment

Mengadopsi sistem lokal

(country systems

) dalam perencanaan, penganggaran

dan pencairan, maupun pelaporannya;

Result Based;

Mengutamakan mekanisme jaminan kualitas

(quality assurance)

yang dapat

dimonitor, review dan pengawasan.

(9)

Latar Belakang (5)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Arah Kebijakan Pemanfaatan Hibah 2015 - 2019

Pemanfaatan hibah diarahkan untuk mendukung seluruh agenda prioritas

pembangunan nasional dalam RPJMN 2015 – 2019 termasuk penanganan isu-isu global,

yang diantaranya ditujukan untuk:

Mendukung pencapaian prioritas pembangunan dalam dimensi pembangunan nasional RPJMN 2015-2019, yaitu: (i) dimensi pembangunan manusia, (ii) dimensi pembangunan sektor unggulan, dan (iii) dimensi pemerataan dan kewilayahan;

Meningkatkan pemerataan pembangunan dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah;

Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

Mendorong adanya inovasi sitem manajemen pengelolaan dan pemanfaatan anggaran dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pemerintah;

Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia (capacity building); Mendorong transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge);

Menunjang penyediaan pelayanan dasar umum;

Mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan;

Mendukung pelestarian lingkungan hidup, sumber daya alam dan budata serta kegiatan antisipasi dampak perubahan iklim (climate change).

(10)

Jenis-jenis Hibah

Hibah

berdasarkan jenisnya terdiri dari:

Hibah Terencana/DRKH

Hibah yang dilaksanakan melalui mekanisme perencanaan dituangkan dalam Daftar Rencana Kegiatan

Hibah(DRKH)

Hibah Langsung/Non DRKH

Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme perencanaan

Hibah

berdasarkan mekanisme pencairannya terdiri dari:

Hibah Melalui KPPN

Hibah yang proses penarikan dananya dilaksanakan di BUN/KPPN

Hibah Tanpa Melalui KPPN

Hibah yang proses penarikan dananya tidak dilaksanakan di BUN/KPPN

Hibah

berdasarkan sumbernya terdiri dari:

Hibah Dalam Negeri

Hibah dari Lembaga Keuangan Dalam Negeri, Lembaga Non Keuangan Dalam Negeri, Pemerintah Daerah,

Perusahaan Asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah NKRI, Lembaga Lainnya dan Perorangan

Hibah Luar Negeri

Hibah dari Negara Asing, Lembaga di bawah PBB, Lembaga Multilateral, Lembaga Keuangan Asing, Lembaga Non

Keuangan Asing, Lembaga Keuangan Nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah NKRI, Perorangan

(11)

Jenis-jenis Hibah (2)

Hibah

berdasarkan bentuknya terdiri dari:

Hibah Uang

Uang Tunai

Hibah dalam bentuk uang yang diterima Pemerintah dan penggunaannya sepenuhnya ditentukan oleh Pemerintah melalui mekanisme APBN

Uang untuk Membiayai Kegiatan

Hibah yang diterima Pemerintah yang peruntukannya ditentukan dalam Perjanjian Hibah dan dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah penerima hibah.

Hibah Barang/Jasa

Barang

Hibah yang diterima Pemerintah yang pengadaannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN

Jasa

Hibah yang diterima Pemerintah berupa jasa tertentu yang kegiatannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN

Hibah Surat Berharga

Hibah yang diterima Pemerintah yang dapat berupa saham kepemilikan pada perusahaan

(12)

Klasifikasi Hibah

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

HIBAH TERENCANA/DRKH Menteri Keuangan KPPN/BUN UANG NPH, WA,NOD LANGSUNG/NON DRKH Menteri/Pimpinan Lembaga NON KPPN/BUN BARANG/JASA UANG SP2HL, SPTMHL,SPTJM REKENING KORAN •BAST, SP3HLBJS •MPHLBJS, SPTMHL LC, DP, REKSUS, RKUN REIMBURSEMENT LANGSUNG KL

Jenis Hibah

Penandatangan

Hibah

Pencairan

Hibah

Bentuk Hibah

Dokumen

Pertanggung-jawaban

Cara Penarikan

(13)

T y p e

Jenis Hibah Pencairan

Alternatif

Pelaksanaan Bentuk Ket

Terencana (DRKH) Langsung (Non DRKH) Melalui KPPN (On Treasury) Tidak Melalui KPPN (Off Tresury)

1

x

x

DRKH - On

Treasury

Uang untuk

Membiayai

Kegiatan

2

x

x

DRKH – Off

Treasury

Uang untuk

Membiayai

Kegiatan

3

x

x

Barang dan Jasa

4

x

x

Non DRKH

– Off

Treasury

Uang untuk

Membiayai

Kegiatan

5

x

x

Barang dan Jasa

Uang untuk

Membiayai

Kegiatan

Diteruskan

kepada

Pemda

(SKPD)

6

x

x

7

x

x

Barang dan Jasa

Berbagai Variasi Proses Pelaksanaan Hibah

(14)

Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (1)

 Undang-Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara;

 Undang-Undang No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;

 Undang-undang No 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

 Peraturan Pemerintah No 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah;

 Peraturan Pemerintah No 2/2012 tentang Hibah Daerah;

 Peraturan Pemerintah No 27/2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

 Peraturan Menteri Keuangan No 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah;

 Peraturan Menteri Keuangan No 180/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi atas Pinjaman dan Hibah kepada Pemerintah;

 Peraturan Menteri Keuangan No 188/PMK.07/2012 tentang Hibah dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah;

 Peraturan Menteri Keuangan No 123/PMK.06/2013 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Aset Lain-lain;

 Peraturan Menteri Keuangan No 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Hibah;

 Peraturan Menteri Keuangan No 246/PMK.06/2014 jo. Peraturan Menteri Keuangan No 87/PMK.06/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara

 Peraturan Menteri Keuangan No 92/PMK.08/2014 tentang Pelaksanaan Belanja Hibah ke Pemerintah Asing/Lembaga Asing

 Peraturan Menteri Keuangan No 148/PMK.04/2015 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang untuk Keperluan Badan Internasional Beserta Pejabatnya yang Bertugas di Indonesia

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

(15)

Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (2)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

 Peraturan Menteri Keuangan No 84/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri;

 Peraturan Menteri Keuangan No 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang kepada Pengguna Barang

 Peraturan Menteri Keuangan No 162/PMK.07 /2015 jo. Peraturan Menteri Keuangan No 155/PMK.07/2016 tentang Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana

 Peraturan Menteri Keuangan No 135/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Penyediaan Dan Pengembalian Dana Kepada Pemberi Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri

 Peraturan Menteri Keuangan No 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan BMN

 Peraturan Menteri Keuangan No 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindah tanganan BMN

(16)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Bagian 2

Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah dan

Kategori Sumber Donor Luar Negeri

(17)

Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

A P B N

ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MELALUI KL

RKA - KL

ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN (MENKEU SELAKU BUN)

RA - BUN Kantor Pusat (KP) Kantor Daerah (KD) Dekon- sentrasi (DK) Tugas Pemban- Tuan (TP)

Mendanai Urusan Pusat

Dilaksanakan oleh Pemda

Mendanai Urusan APBD

Transfer ke Daerah (DAU, DAK, DBH) Belanja Hibah DN (On Granting) Subsidi Belanja Lain – lain Belanja Hibah LN

Mendanai urusan pusat yang

Dilaksanakan di Daerah

(18)

Cakupan Hibah Yang Diterima oleh Daerah

Hibah

Perorangan/

Swasta

HIBAH

LUAR NEGERI

Pemerintah

Daerah/

APBD

Pemerintah

Daerah Lain

Badan/

Lembaga/

Organisasi

Dalam

Negeri

Kelompok

Masyarakat/

Perorangan

Dalam Negeri

Pemerintah

Pusat/ APBN

Penerimaan DN

BUMD

HIBAH

Pendapatan Hibah APBN yang berasal dari Belanja Hibah

APBD Belanja Hibah APBN ke LN Belanja Hibah ke APBD

(19)

TECHNICAL

COOPERATION

TECHNICAL ASSISTANCE

(Rencana kegiatan yang menggunakan sumber daya luar negeri yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas/kemampuan SDM dan sistem manajemen pemerintahan melalui pemanfaatan tenaga ahli, pendidikan

dan pelatihan, penelitian maupun lokakarya atau seminar

FOREIGN GRANT

Bilateral Technical Agencies : JICA, DFAT, USAID, GIZ CIDA, KfW, MCC, DFID, etc Foreign Governments : Germany, USA, Japan, China, Australia etc Multilateral Agencies : WB, ADB,IDB, EC, GFF, GAVI, etc UN Agencies : UNDP, WHO, UNFPA, FAO, UNICEF, WFP UNAIDS, etc Partner of Development Corporation Type of Cooperation Type Activities Type Funding Regional Org. : ASEAN, APEC, etc

Hibah Luar Negeri Per Jenis Donor

(20)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Bagian 3

Perkembangan Realisasi Hibah

dan Opini BPK

(21)

APBN 2011–2016

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

[ Triliun Rupiah ]

Sumber:

*) LKPP (DJPBN-Kemenkeu) Catatan: #) Belanja Barang, Modal dan Bansos sebagian dibiayai dari Penerimaan Hibah

2011 2012 2013 2014 2015 2016

A. Pendapatan Negara dan Hibah 1.210,6 1.338,1 1.438,9 1.550,5 1.508,0 1.555,9

I. Penerimaan Dalam Negeri 1.205,4 1.332,3 1.432,1 1.545,5 1.496,0 1.546,9 II. Hibah 5,2 5,8 6,8 5,0 12,0 9,0 /

B. Belanja Negara 1.295,0 1.491,4 1.650,6 1.777,2 1.806,5 1.864,3

I. Belanja Pemerintah Pusat 883,7 1.010,6 1.137,2 1.203,6 1.183,3 1.154,0 1. Belanja Barang # 124,6 140,9 169,7 176,6 233,3 259,6 2. Belanja Modal # 117,9 145,1 180,9 147,3 215,4 169,5 3. Bunga Utang 93,3 100,5 113,0 133,4 156,0 182,8 4. Subsidi 295,3 346,4 355,0 392,0 186,0 174,2 5. Belanja Hibah 0,3 0,1 1,3 0,9 4,3 7,1 - Dalam Negeri (On Granting) 0,3 0,1 1,3 0,8 4,2 7,1 - Luar Negeri 0,0 - 0,0 0,1 0,0 0,0 6. Belanja Bantuan Sosial # 71,1 75,6 92,1 97,9 97,2 49,6 II. Transfer Daerah 411,3 480,6 513,3 573,7 623,1 710,3 /

C. Keseimbangan Primer 8,9 (52,8) (98,6) (93,3) (142,5) (124,9)

/

D. Surplus/ (Defisit) Anggaran (A-B) (84,4) (153,3) (211,7) (226,7) (298,5) (308,3)

/

E. Pembiayaan 130,9 175,2 237,4 248,9 323,1 334,5 Kelebihan (Kekurangan) Pembiayaan 46,6 21,9 25,7 22,2 24,6 26,2

(22)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Bagian 3a

Perkembangan Realisasi

Pendapatan Hibah

(23)

Perkembangan Pendapatan Hibah

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia [ Triliun Rupiah ]

Sumber:

*) Tahun 2010 – 2014 LHP LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu) Tahun 2015 LKPP (DJPB – Kemenkeu)

(24)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Pendapatan Hibah Sesuai Sumbernya

[ Triliun Rupiah ] Sumber: - LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)

Sumber Hibah

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Realisasi DN

0,38

0,95

1,63

1,17

9,64

6,60

Realisasi LN

4,85

4,85

5,35

3,90

7,90

5,43

(25)

Pendapatan Hibah Sesuai Pencairannya

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia [ Triliun Rupiah ]

Sumber:

- LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)

Tahun Pagu APBN Melalui KPPN Tidak Melalui KPPN Jumlah

2011 4,66 3,82 1,41 5,23 2012 0,83 4,24 1,55 5,79 2013 4,48 3,66 3,31 6,97 2014 2,33 2,85 2,23 5,07 2015 3,31 1,45 16,09 17,55 2016 1,98 1,23 10,80 12,03

(26)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Pendapatan Hibah Sesuai Bentuknya

[ Triliun Rupiah ] Sumber: - LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Uang

4,54

4,13

4,53

2,95

11,97

8,99

Barang

0,18

0,76

0,70

1,13

3,37

1,38

Jasa

0,52

0,90

1,75

0,99

2,20

1,66

Total

5,23

5,79

6,97

5,07

17,55

12,03

(27)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Bagian 3b

Perkembangan Realisasi

Belanja Hibah

(28)

Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (1)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia [ Triliun Rupiah ] Sumber: - LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu) Penerima Belanja Hibah 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pagu 0,43 1,79 2,35 2,85 6,08 8,90 Luar Negeri 0,02 0,00 0,01 0,07 0,04 0,01 Dalam Negeri 0,28 0,08 1,29 0,84 4,22 7,12 Total Belanja 0,30 0,08 1,30 0,91 4,26 7,13 2012 2013

(29)

Realisasi Belanja Hibah Pemerintah (2)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Penerima

Realisasi

Penerima

Realisasi

2011 Pemerintah Daerah Rp 280.108.798.355 Pemerintah Palestina

Rp19.999.999.998

2012 Pemerintah Daerah Rp 75.079.293.554

---

Rp -

2013 Pemerintah Daerah Rp1.293.247.172.580 Pemerintah Myanmar

Rp 9.709.000.000

2014 Pemerintah Daerah Rp 835.816.648.146 1.Universitas Al Azhar Mesir

Rp33.416.506.069

2.Indonesian Muslim Association

in America Maryland

Rp34.545.000.000

3.Pemerintah Suriah, Serbia,

Bosnia Herzegovina dan Palestina

Rp 3.731.400.000

2015 Pemerintah Daerah Rp4.218.053.910.693 1.Organisasi internasional NECDO Rp 5.000.000.000

2.Indonesian Muslim Centre of

Queenstand LTD

Rp 5.000.000.000

3. Pemerintah Palau

Rp12.501.375.000

4. Pemerintah Palestina

Rp14.065.000.000

5. UNOCHA

Rp 7.036.719.000

2016 Pemerintah Daerah Rp7.116.803.667.130 Pemerintah Laos

Rp13.114.000.000

Belanja Hibah Luar Negeri

Tahun Belanja Hibah Dalam Negeri (On Granting)

(30)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Bagian 3c

Opini BPK

(31)

Tahun

Opini

2008

Tidak Memberikan Pendapat

2009 - 2011 Wajar Dengan Pengecualian

2012

Wajar Tanpa Pengecualian – Dengan Paragraf Penjelas

2013

Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini

LKBUN*

2014

Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini

LKBUN*

2015

Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini

LKBUN*

2016

Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini

LKBUN*

Opini BPK atas Laporan Keuangan 2008 – 2015

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

*BPK tidak memberikan opini atas laporan keuangan BA 999.02 namun hanya memberikan opini

atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara

(32)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Bagian 4

Ekstra Slide

(33)

Jenis Hibah Perencanaan Agreement Grant Penganggaran Pelaksanaan dan Pencairan Hibah yang Direncanakan • Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH) • Menteri Keuangan Cq DJPPR

1. Uang Untuk Membiayai Kegiatan :

Penuangan dalam DIPA;

2. Barang dan Jasa: Tanpa DIPA dan tidak perlu direvisi • Tender dan KPBJ • Pencairan melalui : On Treasury • Pertanggungjawaban : NOD- SP3  BAST-SP3HL BJS Hibah Langsung •Tanpa DRKH Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Pejabat yang diberi Kuasa

1. Uang Untuk Membiayai Kegiatan :

Penuangan dalam DIPA (dapat direvisi sewaktu- waktu sepanjang tahun; bersifat on top

menambah pagu,dan Belanja dapat mendahului DIPA);

2. Barang dan Jasa : Tanpa DIPA dan tidak perlu direvisi; • Tender dan KPBJ • Pencairan Off Treasury; • Pertangungjawaban : Uang – SPHL  BAST - SP3HL BJS

Hibah yang Direncanakan dan Hibah Langsung

(34)

Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan K/L menyiapkan usulan kegiatan ke Bappenas dan menyiapkan readiness criteria Bappenas menilai kelayakan dan kesiapan proyek dan menyusun Daftar Kegiatan (DRKH) Kemenkeu melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement K/L mengajukan pencantuman dana dalam dokumen anggaran ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan RUU APBN dan Nota Keuangan ke DPR K/L melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak DPR menyetujui APBN K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA K/L melaksanakan pencairan dana hibah ke KPPN Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan NoD dari donor KPPN menerbitkan SP3 berdasarkan NoD K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SP3

Type 1

Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai

Kegiatan (DRKH – On Treasury)

(35)

Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan K/L menyiapkan usulan kegiatan ke Bappenas dan menyiapkan readiness criteria Bappenas menilai kelayakan dan kesiapan proyek dan menyusun Daftar Kegiatan (DRKH) Kemenkeu melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement K/L mengajukan permohonan Ijin pembukaan rekening ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan ijin pembukaan rekening K/L melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA K/L melaksanakan pencairan dana hibah dari Rekening Hibah Bendahara Pengeluaran Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan SPHL dari KPPN KPPN menerbitkan SPHL K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SPHL K/L mengajukan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah ke KPPN

Type 2

Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai

Kegiatan (DRKH – Off Treasury)

(36)

Type 3

Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Pelaksanaan Pelaporan

K/L menyiapkan usulan kegiatan ke Bappenas dan menyiapkan readiness criteria Bappenas menilai kelayakan dan kesiapan proyek dan menyusun Daftar Kegiatan (DRKH) Kemenkeu melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement K/L mengajukan pengesahan pendapatan yang bersumber

dari hibah ke DJPPR (SP3HL-BJS)

Dit EAS DJPPR menerbitkan nomor register dan

SP3HL-BJS

K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register

K/L mengajukan pengesahan belanja yang bersumber dari

hibah ke KPPN (MPHL-BJS) Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan MPHL-BJS dari KPPN KPPN menerbitkan Persetujuan MPHL-BJS K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan MPHL-BJS

Pengelolaan Hibah Terencana Barang/Jasa

(DRKH – Off Treasury)

(37)

Type 4

Pengelolaan Hibah Langsung Uang

(Non DRKH – Off Treasury)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan

K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor K/L mengajukan permohonan Ijin pembukaan rekening ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan ijin pembukaan rekening K/L melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA K/L melaksanakan pencairan dana hibah dari Rekening Hibah Bendahara Pengeluaran Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan SPHL dari KPPN KPPN menerbitkan SPHL K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SPHL K/L mengajukan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah ke KPPN (SP2HL) K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register

(38)

Type 5

Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa

(Non DRKH – Off Treasury)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Pelaksanaan Pelaporan

K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor K/L mengajukan pengesahan pendapatan yang bersumber

dari hibah ke DJPPR (SP3HL-BJS)

Dit EAS DJPPR menerbitkan nomor register dan

SP3HL-BJS

K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register

K/L mengajukan pengesahan belanja yang bersumber dari

hibah ke KPPN (MPHL-BJS) Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan MPHL-BJS dari KPPN KPPN menerbitkan Persetujuan MPHL-BJS K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan MPHL-BJS

(39)

Type 6

Pengelolaan Hibah Langsung Uang - SKPD

(Non DRKH – Off Treasury)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan

K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor K/L mengajukan permohonan Ijin pembukaan rekening ke Kemenkeu Kemenkeu menyampaikan ijin pembukaan rekening K/L menunjuk BPP dan PPK di Daerah K/L dan Kemenkeu menyusun DIPA Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan SPHL dari KPPN KPPN menerbitkan SPHL K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan SPHL K/L mengajukan pengesahan pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah

ke KPPN (SP2HL) K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register PPK melaksanakan pengadaan dan membuat kontrak, BPP mencairkan dana hibah PPK dan BPP membuat laporan kepada K/L

(40)

Type 7

Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa - SKPD

(Non DRKH – Off Treasury)

Kementerian Keuangan – Republik Indonesia

Perencanaan Penandatanganan Negosiasi/ Pelaksanaan Pelaporan

K/L menyiapkan usulan kegiatan/proposal ke Donor KL melakukan negosiasi dan penandatanganan Grant Agreement dengan Donor

K/L mengajukan pengesahan pendapatan yang bersumber dari hibah ke DJPPR

(SP3HL-BJS)

Dit EAS DJPPR menerbitkan nomor register dan SP3HL-BJS

K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor register

K/L mengajukan pengesahan belanja yang bersumber dari hibah ke KPPN

(MPHL-BJS) Dit EAS DJPPR menyusun Laporan Keuangan BA 999.02 berdasarkan MPHL-BJS dari KPPN KPPN menerbitkan Persetujuan MPHL-BJS K/L menyusun Laporan SAI berdasarkan MPHL-BJS K/L membuat BASTO dengan Daerah

(41)

Flexibilitas terkait penggunaan dana pilkada :

a. Dana Pilkada yang telah ditransfer dari Pemda dapat langsung digunakan/dibelanjakan untuk kebutuhan

penyelenggaraan Pilkada;

b. Revisi DIPA dan Pengesahan dapat dilakukan kemudian namun tetap dalam tahun anggaran berjalan.

APBD

APBN

Register

KPUD/

BAWASLU

Revisi

DIPA

KPPN SP2HL

SPHL

Laporan Keuangan

LKPP

Laporan Penggunaan Dana ke Pemda Transfer Dana

Belanja

Operasional

Belanja Hibah

Pendapatan Hibah

Pertanggungjawaban Dana Hibah Pilkada

(42)

1. Penyediaan Belanja Hibah

Menteri Keuangan DJA

DJPPR Kementerian /

Lembaga

PPA KPA

Mengusulkan Pejabat DJPU sebagai KPA

Menyampaikan RAB, KAK dalam rangka transfer dana hibah

Menetapkan PPK dan PPSPM

Menyusun RDP dilampiri RAB, KAK dan SPTJM yang ditandatangani KPA Menyampaikan alokasi ke K/L terkait, dan meminta agar K/L menyampaikan RAB dan KAK Mengajukan RDP dilampiri dokumen RAB, KAK dan SPTJM ke DJA Menyampaikan Rincian Alokasi Anggaran Hibah Pemerintah/ Lembaga Asing Mengesahkan DIPA 1 2a 2b 2c 2d 3 4 5 Menetapkan Pejabat DJPU sebagai KPA 6

Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (1)

(43)

2. Pencairan Belanja Hibah

DJA DJPPR Kementerian/Lembaga DJPBn PPA KPA Menyampaikan surat permintaan pencairan belanja

hibah dengan dilampiri : SPTJM, Surat Keterangan Rekening Penerima Hibah, dan

Rekening Koran Penerima Hibah. Memproses SPM dalam rangka pencairan hibah ke Pemerintah/Lembaga Asing Memberitahukan DIPA Hibah ke Pemerintah/ Lembaga Asing ke K/L terkait KPPN Pinjaman dan Hibah menerbitkan SP2D Pengajuan revisi

anggaran dalam hal terdapat selisih kurs Proses revisi anggaran dalam hal terdapat selisih kurs 1 5 3 2 4 6

Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (2)

(44)

3. Pelaporan Belanja Hibah

DJA DJPPR Kementerian/Lembaga DJPBn PPA KPA Bertanggungjawab atas penggunaan anggaran dan

pencapaian output Bertanggungjawab atas

transfer dari kas negara ke rekening Pemerintah/ Lembaga Asing penerima hibah

Tata cara pelaporan Belanja Hibah mengacu ke PMK tentang Sistem Akuntansi Hibah

Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (3)

(45)

Frequently Asked Question (1)

Mengapa setiap perjanjian hibah harus diregistrasi?

Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah Pasal 74 ayat (3) diatur bahwa untuk setiap perjanjian pinjaman luar negeri dan

perjanjian hibah wajib diregistrasi oleh Kementerian Keuangan

Apa persyaratan pengajuan nomor registrasi hibah?

Pengajuan permohonan nomor register hibah langsung bentuk uang dilampiri dengan: a. Perjanjian hibah atau dokumen lain yang dipersamakan;

b. Ringkasan Hibah.

 Pengajuan permohonan nomor register hibah langsung bentuk barang/Jasa/Surat Berharga dilampiri

dengan:

a. Perjanjian hibah atau dokumen lain yang dipersamakan. b. Ringkasan Hibah.

Dalam hal tidak terdapat dokumen sebagaimana dimaksud di atas, permohonan nomor register dilampiri dengan:

1) Berita Acara Penyerahan Hibah (BAPH)/Berita Acara Serah Terima (BAST).

2) SPTMHL (Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung) yang ditandatangani Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

 Untuk format dokumen Ringkasan hibah sesuai dengan Lampiran II PMK 191/PMK.05/2011 tentang

Mekanisme Pengelolaan Hibah

 Dalam rangka meningkatkan tertib administrasi dan menjaga validitas data hibah tahun 2014 dan

selanjutnya, maka dokumen persyaratan yang disampaikan untuk pengajuan permohonan nomor register hibah adalah dokumen asli atau fotocopy yang dilegalisir oleh satker penerima hibah (cap dinas dan

(46)

Frequently Asked Question (2)

Apa saja unsur-unsur pada Naskah Perjanjian Hibah?

Naskah Perjanjian Hibah paling sedikit memuat jumlah, peruntukan, dan ketentuan serta persyaratan, dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa

.

Apakah terdapat format standar dokumen SPTMHL yang dilampirkan bersamaan

dengan dokumen BAST pada saat pengajuan nomor register?

 Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-81/PB/2011 tanggal 30 November 2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo

Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga, untuk Surat Pernyataaan Telah Menerima Hibah Langsung (SPTMHL) ditandatangani Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran.  Untuk tanggal dan nomor naskah perjanjian hibah pada dokumen BAST merujuk pada tanggal dan

nomor dokumen BAST/Naskah Perjanjian Hibah

Apakah terdapat format Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah

Terima?

Tidak terdapat format baku dokumen Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima, namun demikian Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima setidaknya memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi, antara lain Tanggal Serah Terima, Pihak Pemberi dan Penerima, Tujuan

Penyerahan, Nilai Nominal, Bentuk Hibah, dan Rincian Harga per Barang.

(47)

Frequently Asked Question (3)

Bagaimana jika dalam Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima

tidak diketahui nilai hibah yang diterima?

 Menteri/pimpinan lembaga/kepala kantor/Satker selaku PA/KPA penerima hibah dapat melakukan estimasi nilai wajar atas barang/jasa/surat berharga yang diterima dan kemudian dituangkan pada dokumen BAST atau lampiran dokumen BAST yang dan disetujui oleh pihak pemberi dan penerima hibah

 Apabila nilai barang/jasa/surat berharga dalam mata uang asing, maka untuk nilai dalam Rupiahnya dikonversi berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal BAST

Siapa yang memandatangani BAST?

BAST ditandatangani oleh Pemberi Hibah (Donor) dan Penerima Hibah (KL yaitu Pimpinan Lembaga atau Kepala Satker)

Siapa yang melakukan pengajuan pengesahan hibah?

Pengajuan pengesahan hibah dilakukan oleh penerima hibah, yang pengajuan pengesahannya ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

Apakah syarat pengesahan dokumen Surat Perintah Pengesahan Pendapatan

Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (SP3HL-BJS)?

Dokumen SP3HL-BJS disusun sesuai format lampiran III PMK 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme

Pengelolaan Hibah sebanyak 3 (tiga) rangkap asli (cap dinas dan tanda tangan asli/basah), ditandatangani oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran, dan dilampiri dengan dokumen BAST (asli atau copy yang

dilegalisir) dan SPTMHL yang ditandatangani Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran (cap dinas dan tanda tangan asli/basah)

(48)

Frequently Asked Question (4)

Kapan penerimaan hibah (hibah yang pencairannya tidak melalui BUN/KPPN)

diakui?

Penerimaan hibah diakui pada saat pengesahan di Kuasa BUN. Hibah uang saat terbit SPHL/SP3HL dan hibah barang/jasa/surat berharga saat Persetujuan MPHLBJS berdasarkan BAST

Akun apa saja yang dapat digunakan untuk mencatat belanja yang dibiayai dari

hibah pada Kementerian Lembaga?

Akun yang dapat digunakan untuk mencatat belanja yang dibiayai dari hibah adalah: 52XXXX Belanja Barang dan Jasa

53XXXX Belanja Modal

57XXXX Belanja Bantuan Sosial

Bila Kementerian Lembaga (KL) menerima hibah uang yang nantinya digunakan

untuk pengadaan barang (aset) dan barang (aset) tersebut akan diteruskan

kepada Pemerintah Daerah/masyarakat, akun apa yang sebaiknya digunakan?

Bila barang (aset) yang akan dibeli akan diteruskan kepada Pemerintah Daerah/masyarakat, sebaiknya KL menggunakan akun 526XXX (Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/ Pemda) saat melakukan pengadaan/belanja

Hibah apa saja yang memerlukan revisi DIPA?

Hanya hibah uang untuk membiayai kegiatan yang memerlukan revisi DIPA, sedangkan hibah barang/jasa/surat berharga tidak memerlukan revisi DIPA

(49)

Frequently Asked Question (5)

Dicatat dimana saja hibah yang telah disahkan?

Untuk hibah uang yang telah disahkan dicatat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Neraca (bila hibah menimbulkan pertambahan aset)

Kapan Rekonsiliasi/konfimasi hibah antara Kementerian Lembaga (KL) dan DJPPR

dilakukan?

Sesuai amanat PMK 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah, KL melakukan konfirmasi kepada DJPPR atas data realisasi hibah yang diterima secara langsung dari pemberi hibah secara triwulan

Dalam proses rekonsiliasi/konfirmasi antara Kementerian Lembaga (KL) dan

DJPPR, nilai mana yang akan dicantumkan dalam Berita Acara?

Dalam proses rekonsiliasi/konfirmasi nilai penerimaan hibah yang dicantumkan dalam berita acara adalah penerimaan hibah yang telah disahkan oleh Kuasa BUN

Bagaimana perlakuan atas sisa dana hibah yang kegiatannya telah selesai?

Saat kegiatan telah selesai dan masih terdapat sisa dana hibah, maka Kementerian Lembaga harus menyetorkan kepada Kas Negara, kecuali bila dinyatakan lain dalam Perjanjian Hibah

Berapa nilai aset terendah dari suatu barang yang layak diserahterimakan ke

Pemerintah/Counterpart sesuai dengan regulasi Kementerian Keuangan?

Kementerian Keuangan tidak mengatur batasan minimal nilai aset yang akan diserahterimakan atau dihibahkan antara pihak pemberi (donor) dengan pihak penerima

(50)

Frequently Asked Question (6)

Bagaimana untuk aset yang diadakan oleh donor tetapi digunakan oleh KL untuk

kepentingan proyek. Apakah aset tersebut harus di BAST kan atau bisa digunakan

saja oleh KL?

Jika akan digunakan oleh KL maka aset tersebut di BAST kan ke KL

Apakah terdapat peraturan terkait tata cara pemberian aset saat proyek akan

berakhir?

Pada prinsipnya pemberian aset dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan/urgensi masing-masing pihak, baik pada awal proyek, pertengahan proyek maupun saat proyek berakhir yang ditandai dengan BAST

Bagaimana tentang barang habis pakai (contoh: ban dan spare part kendaraan),

ketika diganti karena telah usang untuk tujuan perawatan, apa yang harus

dilakukan atas spare part bekas dimaksud yang terkadang ada yang cukup mahal?

Apa bukti pendukung yang harus disiapkan?

Jika belum di BAST kan maka biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab donor namun apabila sudah di BAST kan, maka akan menjadi tanggung jawab Kementerian Lembaga

(51)

© 2016

Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Gedung Frans Seda Lantai 7 Jl. DR. Wahidin Raya No. 1 Jakarta Tel. 021-3864778; fax. 021-3843712

www.djppr.kemenkeu.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Bibit yang berasal dari anakan diambil berdasarkan kriteria tertentu, yaitu bibit diambil dari induk yang produksi patinya tinggi dan sudah panen atau sudah berada pada fase

Selain itu prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan penalaran sedang sama dengan siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah, (2) pada kemampuan penalaran

Sebagai jawaban sementara dari penelitian ini yang mengacu pada rumusan masalah dan teori maka dapat dijelaskan hipotesis: 1)Variabel tingkat pendidikan

Kategori: RASIO KOMPRESI Kaitkata: korek mesin, korek motor, mesin drag, motor bore up,specification, volume ruang bakar, volume silinder!.

PPK-BLUD PUSKESMAS SAMBAS PPK-BLUD PUSKESMAS SAMBAS PUSAT KESEHATA.. PUSAT KESEHATAN N MASYARAKAT SAMBAS

&kteru! i!iologi! adalah i"teru! yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak  &kteru! i!iologi! adalah i"teru! yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang

keseluruhan dari pada ketentuan-ketentuan hukum, baik hukum perdata, maupun hukum negara (administratif recht) yang mengatur hubungan-hubungan antar orang termasuk badan hukum,

Lingkungan pengendapan batuan sedimen pembawa batubara dan lapisan batubara di Lajur Barat dan Tengah termasuk ke dalam fasies wet forest swamp (backmangrove sampai rawa air tawar)