• Tidak ada hasil yang ditemukan

A R TIKEL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM RUMAH SUBSIDI PEMERINTAH DALAM PENDEKETAN TRADISI PAYANGO DI KOTA GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A R TIKEL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM RUMAH SUBSIDI PEMERINTAH DALAM PENDEKETAN TRADISI PAYANGO DI KOTA GORONTALO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A R T I K E L

IMPLE ME NTAS I KEBIJAKAN PRO GRAM RUMAH S UBSI DI

PEMERINTAH DALAM PENDEKETAN TRADISI “PAYANGO” DI

KOT A GO RO NTAL O

Zulkifly Nangili . SE

1 )

Prof. Dr. Yuli anto Kad ji , M.Si

2 )

Dr. Hani sah H anafi , M.Pd

3 )

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

P A S C A S A R J A N A

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

(2)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM RUMAH SUBSIDI PEMERINTAH DALAM PENDEKETAN TRADISI “PAYANGO” DI KOTA GORONTALO

Zulkifly Nangili 1) Prof. Dr. Yulianto Kadji, M.Si 2) Dr. Hanisah Hanafi, M.Pd 3) Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Gorontalo

Abstarak

Nangili , Zulkifly. 2018. Implementasi Kebijakan Program Rumah Subsidi Pemerintah Dalam Pendekatan Tradisi Payang (Studi Kasus di Kota Gorontalo). Tesis, Program Studi Administrasi Publik, Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Yulianto Kadji, M.Si., (II) Dr. Hanisah Hanafi, M.Pd

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan program rumah subsidi pemerintah di Kota Gorontalo, aspek – aspek pendukung dan penghambat, serta pendekatan melalui tradisi “payango”.

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman, yang di dalamnya terdapat proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah, efektivitas dari sisi tepat kebijakan, tepat pelaksanaan , tepat target, tepat lingkungan telah berjalan dengan baik. Tepat proses yang terdapat dalam implementasi kebijakan KPR subsidi pemerintah selama tahun 2011 sampai 2016 telah berjalan dengan baik, namun masih ditemukan MBR yang tidak bisa menerima fasilitas KPR, karena terdapat kendala dari peraturan perundaang undangan yang sulit untuk diterima oleh para pelaksana kebijakan bank pelaksana KPR. Serta pendeketan tradisi payango yang perlu dilestarikan sebagai simbol buadaya Gorontalo Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperlukan konsistensi dari pemerintah dalam menjalankan kebijakan KPR Subsisi, yaitu terkait dengan penetapan peraturan-peraturan yang diperlukan terkait sasaran kebijakan dan proses memperoleh fasilitas KPR subsidi yang lebih jelas , tepat sasaran dan mudah.

(3)

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Tingginya tingkat kesenjangan kebutuhan rumah (backlog) dikota gorotnalo sangat menjadi bahan perhatian oleh pemerintah dan pelaksana program yakni developer dan bank pelaksana KPR, masih adanya kebijakan yang tidak relevan dengan kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) berupa kepastian mendapatkan fasilitas KPR dari bank pelaksana program, adanya upaya pelestarian budaya “payango” dalam pelaksanaan program kebijakan rumah subsidi pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, kebijakan rumah subsidi ditemukan dalam tahapan implmentasi mengalami sedikit permasalahan yang akan diukur melalui metode proses kajian implementasi yakni tepat kebijakan, tepat pelaksanan, tepat target, tepat lingkungan, tepat proses. dimana masih ditemukan adanya kebijakan yang kurang tepat dengan kondisi penerapannya, demikian juga target penerima manfaat yang belum maksimal, selanjutnya ditemukan juga adanya faktor penghambat dan pendukung laiinya dalam proses implementasi program subsidi pemerintah, dan yang terakhir sedikit hambatan dalam dalam proses penyalurannya sebab harus mengikuti prosesi kebudayaan “Payango” Gorontalo.

Berdasarkan uraian mengenai kebijakan KPR Bersubsidi, maka peneliti membentuk suatu pokok permasalahan yang ada dalam penelitian ini yakni bagaimana implementasi kebijakan program rumah subsidi dalam pendekatan tradisi payango selama tahun 2015 sampai dengan 2017 di Kota Gorontalo.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan pokok permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis melalui penelitian ini adalah :

1. Mengetahui dan menganalisis implementasi kebijakan KPR subsidi pemerintah dalam kajian implementasi yakni tepat kebijakan, tepat pelaksanan, tepat target, tepat lingkungan, tepat proses.

2. Mengetahui dan menganalisis hal yang mendukung atau menghambat implementasi kebijakan KPR Subisdi Pemerintah di Kota Gorontalo.

3. Pendekataran tradisi “Payango” dalam penerapan program kebijakan rumah subsidi pemerintah.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian terdiri dari :

1. Manfaat akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya dan kalangan akademis dalam mengembangkan wawasan terkait dengan implementasi kebijakan khususnya bidang perumahan, yakni kebijakan untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dan upaya pelestarian budaya dengan dengan adanya pendeketan budaya adat Payango pada penelitian ini.

2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan instansi pemerintah tentang pelaksanaan kebijakan, khususnya bagi bagi Kementerian Perumahan Rakyat, Pemerintah Kota Gorontalo, PT Bank Tabungan Negara sebagai bank pihak penyelenggara kebijakan rumah subsidi, dan Developer terkait yang tergabung dalam REI, APERSI, Perumnas khususnya berlokasi di Kota Gorontalo.

Bab II Kajian Pustaka 2.1 Kerangka Konsptual

Menurut Nugroho (2011:650) berdasarkan teori implementasi kebijakan menurut Matland, berpendapat bahwa pada dasarnya ada “lima tepat” yang perlu dipenuhi dalam hal keefektifan implementasi kebijakan. implementasi yakni tepat kebijakan, tepat pelaksanan, tepat target, tepat lingkungan, tepat proses.

(4)

2.2 Penerapan tradisi adat “Payango”.

Tradisi adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat sert a lain-lain yang berkait an dengan kemampuan dan kebiasaan manusia sebagai anggota masyarakat . Selo Soemardi sepert i dikut ip Purwanto S.U,(2007) mengemukakan, bahwa kebudayaan adalah semua hasil cipt a, karsa rasa dan karya manusia dalam masyarakat. Sedangkan menurut Mursal Est en, (1992) tradisi adalah kebiasaan kebiasaan t urun menurun sekelompok masyaraka t berdasarkan nilai budaya masyarakat yang bersangkut an. Disin i t radisi hanya berart i w arisan, apa yang benar-benar t ersisa dari masa lalu. Seperti dikat akan Shils dalam bukunya Piotr Sz tompka (2011) bahw a tradisi berarti segala sesuat u yang disalurkan at au diw ariskan dari masa lalu ke masa kini.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan positivis. Pendekatan positivis digunakan karena dalam pendekatan positivis, peneliti menggunakan teori secara deduktif dan meletakkannya di awal proposal penelitian, dan peneliti harus obyektif dan netral adalam mengukur aspek kehidupan sosial, memeriksa bukti, dan memperhatikan penelitian lainnya (Neuman,2006:86). Pendekatan positivis yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan efektivitas implementasi kebijakan (Rumah Subsidi) yaitu untuk pemilikan rumah sejahtera tapak di Kota Gorontalo selama tahun 2016.

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 5 “Tepat” yang dapat mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan rumah subsidi. Pemilihan 5 “Tepat” ini didasarkan pada proses implementasi kebijakan rumah subsidi untuk pemilkan rumah sejahtera tapak diKota Gorontalo pada tahun 2016. Adapun 5 tepat dalam efektivitas yang menjadi kajian yang dilakukan di dalam implementasi kebijakan rumah sibsidi untuk pemilikan rumah sejahtera tapak di Kota Gorontalo.

(5)
(6)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Konsep dan Teknik Pengumpulan Data

Konsep Variabel Dimensi Kategori Indikator

Perolehan Data atau Informasi Primer Sekunder Kebijakan Publik Efektivitas Implementasi Kebijakan Tepat K ebijakan Sudah Tepat / Belum Tepat

- Kesesuaian antara implementasi kebijakan dengan masalah yang ingin dipecahkan

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

- Kesesuaian antara kebijakan dengan lembaga yang mempunyai kewenangan (misi kelembagaan) yang sesuai dengan karakter kebijakan Wawancara Mendalam Dokumen Hasil Kajian Tepat Pelaksanaan Sudah Tepat / Belum Tepat

- Adanya kerjasama antar aktor yang terkait dengan implementasi kebijakan;

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

- Adanya penyesuaian tugas dan kewenangan masin – masing aktor yang terlibat.

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

Tepat Target Sudah Tepat / Belum Tepat

- Kesesuaian antara target yang diintervensi dengan yang direncanakan;

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

- Adanya kesiapan target yang diintervensi untuk mendukung atau menolak kebijakan;

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

- Kondisi implementasi kebijakan bersifat baru / memperbarui kebijakan sebelumnya.

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

(7)

Konsep Variabel Di mensi Kategori Indikator

Perolehan Data atau Informasi Data Primer Data

Sekunder Tepat

Lingkungan

Sudah Tepat / Belum Tepat

- Lingkungan kebijakan, yaitu

- interaksi di antara lembaga – lembaga perumus kebijakan dan pelaksana kebijakan dengan lembaga lain yang terkait;

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

- Lingkungan eksternal kebijakan, antara lain : o Public opinion o Interpretive institutions Wawancara Mendalam Dokumen Hasil Kajian

Tepat Proses Sudah Tepat / Belum Tepat

- Policy acceptance, yaitu publik memahami kebijakan sebagai aturan main yang diperlukan, pemerintah memahami kebijakan sebagai tugas yang harus dilaksanakan;

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

- Policy adoption, yaitu publik menerima kebijakan sebagai sebuah aturan main yang diperlukan, pemerintah menerima kebijakan sebagai tugas yang harus dilaksanakan;

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

- Strategic readiness, yaitu publik siap

melaksanakan / menjadi bagian dari kebijakan, birokrat pelaksana siap menjadi pelaksana kebijakan.

Wawancara Mendalam

Dokumen Hasil Kajian

(8)

Zulkifly Nangili (2018) : Implementasi Kebijakan Program Rumah Subsisi Pemerintah Dalam Pendekatan Tradisi Payango BAB 4

Hasil Analisis Implementasi Kebijakan Program Rumah Subsidi dalam pendekatan budaya Payango di Kota Gorontalo

No. Dimensi Indikator Kategori Hasil Analisis

1 Tepat Kebijakan

Kesesu aian antara Implementasi kebijakan dengan masalah yang ingin dipecahkan

Sudah Tepat

1) Peran pemerintah dalam membantu MBR memilki rumah telah berjalan dengan baik, khususnya untuk pemilikan rumah sejahtera tapak di Kota Gorontalo ; 2) Peran kebijakan Program Rumah Subsidi dalam hal pemilikan Rumah Sejahtera

Tapak di Kota Gorontalo memang telah berjalan dengan baik, dilihat dari hasil realisasi yang tinggi,namun tidak dapat mengimbangi tingginya backlog yang ada, baik di tingkat Kota, ataupun di tingkat Nasional.

Kesesuaian antara

kebijakan dengan lembaga yang mempunyai

kewenangan (misi

kelembagaan) yang sesuai dengan karakter kebijakan

Sudah Tepat

Penerapan kebijakan program rumah subsidi untuk pemilikan rumah sejahtera tapak di Kota Gorontalo telah dijalankan oleh lembaga yang memiliki

kewenangan yang sesuai dengan karakter kebijakan.

2 Tepat Pelaksanaan

Adanya kerjasama antar aktor yang terkait dengan implementi kebijakan;

Sudah Tepat

Adanya kerjasama dari pihak Kemenpupera, bank BTN cabang Gorontalo, dan dengan developer yang tergabung dalam REI dan Apersi, Apernas dan Apperindo menggambarkan bahwa Kemenpupera (melalui BLU) bermitra strategis dengan pelaksana kebijakan program rumah subsidi, yaitu bank pelaksana (bank BTN cabang Gorontalo), dan dengan pihak developer yang membangun perumahan program rumah subsidi di Kota Gorontalo.

Adanya penyesuaian tugas dan ke wenangan masing – masing kantor yang terlibat.

Sudah Tepat

Penyesuaian tugas dan kewenangan antar aktor kebijakan telah terlaksana dengan baik, sehingga kebijakan Program Rumah Subsidi pada tahun 2016 dapat bejralan dengan baik, dengan hasil realisasi yang cukup tinggi.

(9)

No. Dimensi Indikator Kategori Hasil Analisis 3 Tepat Target Kesesuaian antara

target yang di

intervensi dengan yang di rencanakan

Sudah Tepat

Sasaran MBR yang di intervensi oleh pemerintah juga telah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Terdapat batasan penghasilan, harga rumah, dan bunga KPR seperti yang direncanakan dalam Permenpera No.14 Tahun 2010 dan dengan beberapa peraturan pemerintah yang telah mengalami perubahan, namun masih terbentur dengan kebijakan bank yang lebih menyorot MBR dari kalangan fix icnome.

Adanya kesiapan target yang dintervensi untuk mendukung atau

menolak kebijakan;

Sudah Tepat

Dengan adanya ketentuan kebijakan Program Rumah Subsidi saat ini, masyarakat tersebut siap untuk menerima kebijakan, karena memiliki rumah adalah suatu kebutuhan yang diinginkan oleh para MBR.

Kondisi implementasi kebijakan bersifat baru / memperbarui kebijakan sebelumnya. Sudah Tepat

1. Dengan pengembalian pokok pinjaman yang diangsur oleh debitur, 60% dana tersebut akan kembali kepada pihak BLU, dan digunakan untuk kebijakan Program Rumah Subsidi selanjutnya. Dengan sistem tersebut, maka kebijakan program rumah subsidi akan lebih meringankan beban APBN bila dibandingkan dengan kebijakan se belumnya.

2. Kendala yang ditimbulkan karena segi ekonomi sangat jarang terjadi, karena sifat angsuran KPR yang dibiayai oleh Program Rumah Subsidi juga bersifat tetap. 4 Tepat

Lingkungan

Lingkungan kebijakan, yaitu interaksi di antara lembaga – lembaga perumus kebijakan dan pelaksana kebijakan dengan lembaga lain yang terkait;

Sudah Tepat

Interaksi diantara lembaga perumus kebijakan dengan pelaksana kebijakan dengan lembaga lain yang terkait telah berjalan dengan baik, namun masih diperlukan peran serta pemerintah pusat (Kemenpupera) untuk ikut membantu developer dalam

mendapatkan kemudahan perijinan untuk pembangnuan rumah sejahtera tapak di Kota Gorontalo, agar beban yang ditanggung olehdebitur KPR Sejahtera Tapak di Kota Gorontalo dapat lebih berkurang.

(10)

Lingkungan eksternal kebijakan, antara lain :

 Pubulic opinion  Interpretive  Institutions

Sudah Tepat

 Masyarakat Kota Gorontalo merasa puas dengan kebijakan yang ada, karena dengan kebijakan Program Rumah Subsidi yang ada, masyarakat khususnya MBR dapat memperoleh kemudahan untuk memiliki rumah tinggal. Akan tetapi lebih baik lagi jika biaya biaya untuk perolehan rumah supaya bisa ditekan melalui kebijakan pemerintah daerah, agar antusias dan kepercayaan diri masyarakat lebih berdampak dengan adanya kemudahan tersebut.

 Peran bank BTN cabang Gorontalo dan developer yang menyediakan supply rumah sejahtera tapak di Kota Gorontalo merupakan peran yang penting di masyarakat. Karena dalam implementasi kebijakan Program Rumah Subsidi, developer dan bank BTN cabang Gorontalo merupakan pihak yang berkomunikasi langsung kepada masyarakat, dan berperan sebagai lembaga strategis di masyarakat.

No. Dimensi Indikator Kategori Hasil Analisis

5 Tepat Proses Policy acceptance, yaitu publik memahami kebijakan sebagai aturan main yang diperlukan, pemernitah memahami kebijakan sebagai tugas yang harus dilaksanakan

Sudah Tepat

i

Masyarakat dapat memahami, dan pemerintah dapat memahami keadaan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sejahtera tap ak di Kota Gorontalo. Namun dealnya pemerintah dapat lebih memahami dengan apa yang sudah dialami oleh kebijakan Program Rumah Subsidi selama tahun 2016, yaitu dengan keinginan MBR terhadap pasar yang ada di Kota Gorontalo.

(11)

Policy adoption, yaitu publik menerima kebijakan sebagaisebuah aturan main yang diperlukan, pemeri ntah menerima kebijakan sebagai tugas yang harus dilaksanakan

Sudah Tepat

Masyarakat dapat menerima kebijakan Program Rumah Subsidi pada tahun 2011 karena pemerintah belum menetapkan ketentuan luas lantai 36m2, hingga pembangunan rumah dibawah 36m2 yang diinginkan oleh MBR di Kota

Gorontalo juga masih dapat memungkinkan, dan memang cocok dengan demand MBR di Kota Gorontalo. Sementara pemerintah masih tetap berpedoman terhadap UU No.1 Tahun 2011 mengenai ketentuan luas lantai 36m2. Dan pihak developer menyarankan untuk melihat kembali biaya produksi untuk dasar analisa penetapan harga rumah subsidi secara parsial sesuai dengan nilai pasar di daerah masing – masing.

Strategic Readiness, yaitu publik siap melaksanakan / menjadi bagian dari kebijakan, birokrat pelaksana siap menjadi pelaksa na kebijakan.

Sudah Tepat

Kesiapan masyarakat untuk menjadi bagian dari kebijakan pada tahun 2011 sudah terpenuhi, dan birokrat pelaksana siap untuk melakasnakan kebijakan. Hal

tersebut tidak terlepas dari adanya masa transisi yang diberikan oleh

Kemenpupera selama satu tahun, sehingga pada tahun 2011 kesiapan masyarakat dan aktor pelaksana dapat terlaksana dengan baik. Selain hal tersebut, dibutuhkan konsistensi pemerintah dalam menjalankan kebijakan Program Rumah Subsidi. Khususnya penerapan luas lantai minimum 36m2 pada UU No.1 Tahun 2011. Peraturan tersebut dinilai sulit diserap oleh MBR di Kota Gorontalo, dan tidak sesuai dengan tujuan implementasi kebijakan Program Rumah Subsidi, yaitu untuk memudahkan MBR untuk memperoleh rumah sejahtera tapak.

Impelementasi Kebiajakan Program Rumah Subsisidi Pemerintah dalam Pendekatan Tradisi “Payango”

Masyarakat kota Gorontalo yang dalam era modrenisasi, masih memiliki itikad baik dalam menerapkan budaya Payango tersebut, ini membuktikan masih adanya konsistensi masyarakat dalam membudayakan Payango tersebut. selama indikator – inikator utama dalam kebijakan pemerintah melalui program rumah subsidi tidak bertentangan dengan ketentuan Momayango, jadi tidak ada salahnya jika budaya ini wajib untuk dilestarikan. Sehingga Payango menjadi icon budaya yang akan terus melekat di hati masyarakat Gorontalo. Dan sebagai masyarakat

Gorontalo yang peduli terhadap budaya leluhur harusnya kita mendukung sepenuhnya budaya Payango tersebut demi untuk membentuk dan

mempertahankan karasterikstik budaya Gorontalo untuk memiliki rumah baik itu melalui program KPR subsidi pemerintah maupun tidak.

(12)

Zulkifly Nangili (2018) : Implementasi Kebijakan Program Rumah Subsisi Pemerintah Dalam Pendekatan Tradisi Payango

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Berdasarkan seluruh hasil analisis yang telah dilakukan, implementasi kebijakan rumah subsidi Pemerintah telah berjalan dengan baik. Adapun kesimpulan yang dihasilkan yakni :

1. Dalam kajian implementasi dilihat dari 5 (lima) dimensi yakni tepat kebijakan, tepat pelaksanan, tepat target, tepat lingkungan, tepat proses. Dimana diketahui seluruh kategori sudah tepat.

2. Aspek – aspek yang menghambat dan mendukung kebijakan pemerintah melalui program rumah subsidi ini yang dikaji melalui dimensi kebijakan telah mendapatkan solusi dan ide-ide perbaikan dalam proses implementasi program tersebut.

3. Pelaksanaan budaya Payango sudah berjalan sesuai dengan aturan adat Gorontalo, hanya saja tidak ada tekanan keharusan dari para pelaksana program dan stakeholder terkait, berhubung budaya ini bukan bagian dari progam, akan tetapi untuk mempertahankan karakteristik budaya Gorontalo diharapkan komitmen daripada pelaksana kebijakan dan stakeholder terkait untuk bagaimana melestarikan budaya Payango tersebut

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, maka saran yang diberikan penulis antara lain sebagai berikut :

1. Lebih melakukan monitoring terhadap proses implentasi kebijakan program rumah subsidi pemerintah yang dilihat dari 5(lima) dimensi kebijakan tersebut.

2. Mengevaluasi aspek-aspek yang menghambat serta menindaklanjuti aspek pendukung yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat dan pelaksana program.

3. Adanya kebijakan yang memberikan jaminan kepastian terhadap pelestarian budaya Payango tersebut, masyarkat gorontalo saat ini adalah pewaris budaya dan selanjutnya juga aka mewariskan budaya Gorotalo khususnya payango, selama budaya tersebut dalam tata pelaksanaanya tidak melanggar hukum agama dan hukum negara dalam mendukung program pemerintah rumah subsidi. Masyarakat Gorontalo tentunya masih berpegang teguh pada pada semboyan daerah yakni adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah.

(13)

Zulkifly Nangili (2018) : Implementasi Kebijakan Program Rumah Subsisi Pemerintah Dalam Pendekatan DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ali, H Faried, dan Andi Syamsu Alam, (2012), Studi Kebijakan Pemerintah, Refika Aditama, Bandung.

Agustino, Leo, (2008), Dasar – Dasar Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung. Anderson, James E., (2000), Public Policy Making, Houghton Mifflin, Boston. Creswell, John W., (2010), Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Dunn, William N., (2003), Analisis Kebijakan publik, Edisi Kedua, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Dye, Thomas R., (1995), Understanding Public Policy, Prentice Hall, New Jersey. Fermana, Surya, (2009), Kebijakan Publik Sebuah Tinjauan Filosofis, AR-RUZZ Media,

Yogyakarta.

Indiahono, Dwiyanto, (2009), Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis, Gava Media, Yogyakarta

Kusumanegara, Solahuddin, (2010), Model dan Aktor Dalam Proses Kebijakan Publik, Gava Media, Yogyakarta.

Lubis, M Solly, (2007), Kebijakan Publik, Penerbit Mandar Maju, Bandung.

Mahsun, Mohammad, (2006), Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Makmur, (2011), Efektivitas Kebijakan Lembaga Pengawasan, Refika Aditama, Bandung.

Moleong, Lexy J., (2007), Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nasucha, Chaizi, (2004), Reformasi Administrasi Publik, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Neuman, William Lawrence, (2006), Social Research Methods : Qualitative and Quantitative Approaches, Pearson Education, USA.

Nugroho, Riant, (2011), Public Policy : Dinamika Kebijakan – Analisis Kebijakan – Manejemen Kebijakan, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Nugroho, Riant, (2006), Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Parsons, Wayne, (2011), Public Policy : Pengantar Teori dan Praktis Analisis Kebijakan, Kencana, Jakarta.

Pasolong, Harbani, (2008), Teori Administrasi Publik, ALFABETA, Bandung Prasetyo,Bambang, dan Lina Miftahul Jannah, (2005), Metode Penelitian

Kuantitatif, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Prastowo, Andi, (2011), Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancanga Penelitian, AR-RUZZ Media, Yogyakarta.

Sekaran (a), Uma, (2006), Research Methods for Business – Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

(14)

Zulkifly Nangili (2018) : Implementasi Kebijakan Program Rumah Subsisi Pemerintah Dalam Pendekatan Tradisi Payango

Sekaran (b), Uma, (2006), Research Methods for Business – Metodologi Penelitia Untuk Bisnis, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Soedjadi, F.X., (1993), Analisis Manajemen Modern, Haji Masagung, Jakarta. Subarsono, AG., (2010), Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori, dan Apl ikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suharto, Edi, (2010), Analisis kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung. Untermann, Richard, dan Robert Small, (1986), Perencanaan Tapak Untuk Perumahan, Intermatra, Bandung.

Wahab, Solichin Abdul, (2008), Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Universitas Muhammadiyah Malang Press, Malang.

Wibawa, Samodra, (2011), Politik Perumusan Kebijakan Publik, Graha Yogyakarta Winarno, Budi, (2012), Kebijakan Publik : Teori, Proses, dan Studi Kasus, Yogyakarta. Skripsi/Tesis/Jurnal/Penelitian Lain :

Atikah, (2004), Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Biro

Keuangan Pada Sekretariat Jenderal Departemen Kehakiman dan HAM RI, Tesis, Universitas Indonesia.

Santoso, Putut Edy, (2003), Evaluasi Implementasi dan Dampak Kebijakan Penyediaan Tanah Pembangunan Permukiman Transmigrasi, Tesis, Universitas Indonesia. Peraturan UU dan Peraturan lain :

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman., Undang-Undang Dasar Pasal 28H Amandemen Undang- Undang Dasar 1945.

Kementerian Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130 / PMK.05/2010 Undang – undang Nomor 01 Tahun 2011 tentang Perumahan dan kawasan Pemukiman. Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Peraturan Menteri Negara Perumahan

Rakyat Nomor 3 Peraturan Menteri/M 2007. tahun 2011, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No mor 11.

Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Buku Saku Kementerian Negara Perumahan Rakyat, 2011.

Kementrian Perumahan Rakyat, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 04/permen/m/2005

Kementrian Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 269/PMK.010/2015

Kementerian Negara Perumahan Rakyat,Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 425/KPTS/M/2015

Kementerian Negara Perumahan Rakyat,Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 552/KPTS/M/2016

Bank Indodenisa, Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/16/PBI/2016 Kementerian Negara Perumahan Rakyat , Peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat Republik indonesia Nomor 20/PRT/M/2014

Kementerian Negara Perumahan Rakyat , Peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat Republik indonesia Nomor 21/PRT/M/2014

(15)

Zulkifly Nangili (2018) : Implementasi Kebijakan Program Rumah Subsisi Pemerintah Dalam Pendekatan Kementerian Negara Perumahan Rakyat , Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 32/Prt/M/2015

Kementerian Negara Perumahan Rakyat , Peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat Republik indonesia Nomor 20/PRT/M/2015

Kementerian Negara Perumahan Rakyat , Peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat Republik indonesia Nomor 42/PRT/M/2015

Kekemntrian Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 32/PMK.02/2016

Peraturan Daerah Kota Gorontalo Nomor 36 tahun 2011 tentang retribusi izin mendirikan bangunan.

Peraturan Daerah Kota Gorontalo Nomor 36 tahun 2011 tentang retribusi izin mendirikan bangunan.

Peraturan Daerah Kota Gorontalo Nomor 40 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Gorontalo Tahun 2010-2030.

Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 09 tahun 2016 tentang penyelengaraan perumahan dan kawasan pemukiman.

Website : Bank BTN

https://www.btn.co.id/id/Conventional/Product-Links/Produk-BTN/Kredit-Konsumer/Pinjaman-Bangunan/KPR-BTN-Subsidi

Dirjen Pembiyaan PUPERA https://pembiayaan.pu.go.id/

Pusat Pengelolaan Dana PEmbiayaan Perumahan (BLU bersama PUPERA dan Kemenkeu) http://ppdpp.id/ Perumnas http://www.perumnas.co.id/perumahan-landed-house/ REI http://www.rei.or.id/newrei/kategori-87-profil.html APERSI https://apersi.or.id/ APERNAS http://apernas.or.id/ APPERINDO http://apperindo.or.id/

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan mewarnai gambar siswa kelompok A TK Anugrah Al Aliimu Kecamatan Tamalanrea Makassar dari keseluruhan aspek yaitu kebersihan, kerapihan, kreativitas, dan

- Audit internal dilakukan dengan cara mini lokakarya, pertemuan, dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi. 3) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja..

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP),

Dengan asumsi harga saham JPFA berpeluang ditransaksikan dengan PE 22,6x maka harga sahamnya berpeluang mencapai Rp1256, atau punya ruang penguatan 8,7% dari harga saat ini

C.  “Jika p salah, maka q benar”  D.  “Jika q benar, maka p salah”  E.  q benar, maka p benar”. 

Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan

Berdasarkan ketidakkonsistennya hasil penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap kinerja keuangan maka pada penelitian ini akan mengkaji pengaruh corporate