• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Produk Migas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengujian Produk Migas"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN

PENGUJIAN

PRODUK MIGAS

PRODUK MIGAS

K Keelloommppookk 33 ::  Afgan

 Afgan MabdanurMabdanur RR

De

Devivi SaSahahararanini

Laz

Lazuaruardidi BakBakhithitsbasbariri

Ru

(2)

Destilasi Produk Minyak Bumi

Destilasi Produk Minyak Bumi

D Diissttiillaassii pprroodduukk mmiinnyyaakk bbuummii ((AASSTTMM DD 8866--9900)) iinnii d diikkaarreennaakkaann kkeeppaaddaa pprroodduukk mmiinnyyaakk bbuummii yyaaiittuu :: bbeennssiinn a allaamm,, bbeennssiinn mmoottoorr,, bbeennssiinn ppeessaawwaatt tteerrbbaanngg,, bbaahhaann bbaakkaar r  t tuurrbbiinn ppeessaawwaatt tteerrbbaanngg,, nnaaffttaa,, kkeerroossiinn,, mmiinnyyaakk ggaass ddaann m miinnyyaakk bbaakkaarr ddiissttiillaatt ddaann pprroodduukk mmiinnyyaakk bbuummii yyaanngg sseerruuppaa.. D Deessttiillaassii sseerruuppaa yyaanngg ddiikkeennaall ddeennggaann nnaammaa ddeessttiillaassii E Enngglleerr tteellaahh ddiigguunnaakkaann ppaaddaa wwaakkttuu yyaanngg llaammppaauu,, sseehhiinnggggaa d deessttiillaassii AASSTTMM iinnii sseerriinnggkkaallii ddiisseebbuutt ddeessttiillaassii EEnngglleerr.. S Suussuunnaann aallaatt ddeessttiillaassii iinnii ddaappaatt ddiilliihhaatt ppaaddaa ggaammbbaar  r   berikut. berikut.

(3)

Destilasi Produk Minyak Bumi

Destilasi Produk Minyak Bumi

D Diissttiillaassii pprroodduukk mmiinnyyaakk bbuummii ((AASSTTMM DD 8866--9900)) iinnii d diikkaarreennaakkaann kkeeppaaddaa pprroodduukk mmiinnyyaakk bbuummii yyaaiittuu :: bbeennssiinn a allaamm,, bbeennssiinn mmoottoorr,, bbeennssiinn ppeessaawwaatt tteerrbbaanngg,, bbaahhaann bbaakkaar r  t tuurrbbiinn ppeessaawwaatt tteerrbbaanngg,, nnaaffttaa,, kkeerroossiinn,, mmiinnyyaakk ggaass ddaann m miinnyyaakk bbaakkaarr ddiissttiillaatt ddaann pprroodduukk mmiinnyyaakk bbuummii yyaanngg sseerruuppaa.. D Deessttiillaassii sseerruuppaa yyaanngg ddiikkeennaall ddeennggaann nnaammaa ddeessttiillaassii E Enngglleerr tteellaahh ddiigguunnaakkaann ppaaddaa wwaakkttuu yyaanngg llaammppaauu,, sseehhiinnggggaa d deessttiillaassii AASSTTMM iinnii sseerriinnggkkaallii ddiisseebbuutt ddeessttiillaassii EEnngglleerr.. S Suussuunnaann aallaatt ddeessttiillaassii iinnii ddaappaatt ddiilliihhaatt ppaaddaa ggaammbbaar  r   berikut. berikut.

(4)

Destilasi Produk Minyak Bumi

Destilasi Produk Minyak Bumi

Susunan alat destilasi ini dapat dilihat pada

Susunan alat destilasi ini dapat dilihat pada

gambar berikut.

(5)

Destilasi Produk Minyak Bumi

 A.

Tujuan Percobaan

• Menjelaskan pengertian dan peranan titik didih

petroleum ether dan bensin berdasarkan ASTM D-86

• Menentukan titik didih yang dimiliki oleh petroleum ether 

• Menyelesaikan perhitungan untuk menentukan panas

(6)

Destilasi Produk Minyak Bumi

 Alat dan Bahan yang digunakan

a)

 Alat

• Seperangkat alat destilasi ASTM • Gelas ukur 100 ml • Corong gelas • Labu didih • Thermometer  b)

Bahan

• Petroleum ether 

(7)

Destilasi Produk Minyak Bumi

Langkah Kerja

1. Mempersiapkan alat destilasi

2. Mengisi labu bundar dengan 100 ml petroleum ether  3. Menghidupkan air pendingin

4. Menghidupkan pemanas dan memanaskan secara

perlahan

5. Mencatat temperatur tetesan pertama destilat 6. Menjaga laju pemanasan secara hati-hati

7. Mencatat temperatur, setiap destilat yang keluar 10 ml 8. Mencatat temperatur kembali ketika wadah tidak ada

(8)

Destilasi Produk Minyak Bumi

• Yang perlu dilaporkan dalam uji destilasi ini yaitu : • -Titik didih awal (initial boilling point-ibp), yaitu suhu

diamna distilat pertama tama mnetes dari ujung kondensor 

• - suhu pada berbagai presentase destilasi, yaitu pada :

5,10,20,30,40,60,70,90 dan 95 % destilasi

• - titik didih air (n point-ep menurut ASTM/final boiling

point-FBP menurut IP), yaitu suhu tertinggi yang dicapai selama uji.

• - persen perolehan (percent recovery), yaitu persentasi

volum kondensat yang tertampung dalam gelas ukur penerima

(9)

- persent residu (percent recidue), yaitu persentase volum residu yang tertinggal dalam labu.

- persen perolehan total (percent total recovery), yaitu  jumlah persen perolehan dan persen residu

- persen kehilangan (percent loss), yaitu seratus dikurangi dengan persen perolehan total

- persen teruapkan (percent evaporated), yaitu jumlah persen perolehan dengan persen kehilangan

(10)
(11)
(12)

Water Content ASTM D-95

Dasar Teori

Water content adalah kuantitas air yang

tekandung dalam air. Cara mengetahuinya yaitu

dengan didistilasi sampai suhu uap air yag

nantinya dikondensasikan setelahnya

(13)

Water Content ASTM D-95

 A.

Tujuan Percobaan

• Mengetahui kadar air pada sample

B.  Alat dan Bahan • Labu destilat • Mantle • Kondensor  • Perangkat kapasitas • Gelas ukur  • Selang • Corong • Solar  • Xylene • Air 

(14)

Water Content ASTM D-95

Metode

1.

Bersihkan dan rangkai alat

2.

Masukkan 50 ml sample ke dalam labu dan

tambahkan 50 ml xylene

3.

Panaskan alat uji selama 2 jam sambil dialirkan

air pada kondensor 

4.

 Atur kecepatan pemanasan sehingga terdapat

2-5 tetes per detik

(15)

Cooper Strip Corrosion (CSC)

 ASTM D-130

Dasar Teori

CSC dilakukan untuk menentukan kadar Korosi pada lempeng tembaga yang disebabkan dalam sampel minyak mengandung bahan penyebab korosi (belerang). uji ini dilakukan dengan merendam lempeng tembaga yang tealh di polis didalam contoh yang akan diuji, dan selanjutnya diapanaskan pada suhu tertentu dna lama waktu tertetu tergantung pada jenis contoh. pada akhir  pemanasan, lempeng tembaga diambil, dicuci dan kemudian dibandingkan dengan baku korosi lempeng tembaga ASTM (ASTM copper strip corossion standard). Hasil uji korosi lempeng tembaga selanjutnya dinyatakan dengan nilai : 1a,b ; 2a,b,c,d,e ; 3a,b dan 4a,b,c

(16)

korosi produk minyak bumi terhadap berbagai macam logam disebabkan oleh senyawa beleang korosif  yang terdapat dalam produk minyak bumi. Tidak semua senyawa belerang yang terdapat dalam fraksi minyak bumi bersifat korosif.

khusus untuk LPG, uji korosi lempeng tembaga digunakan metode uji baku ASTM D 1838-89.

(17)

Cooper Strip Corrosion (CSC)

 ASTM D-130

 A. Tujuan

Untuk menguji tingkat korosi tembaga pada produk minyak bumi B.  Alat dan Bahan

 Alat

• Tabung uji • Penangas

• Bomb uap pengkaratan lempeng • Penangas bomb uji

• Thermometer 

• Penggorok lempeng tembaga • Pinset

• Standar pengkaratan lempeng ASTM

Bahan

• Pelarut pencuci • Lempeng tembaga • Produk

(18)

Cooper Strip Corrosion (CSC)

 ASTM D-130

Metode

1. Saring sample dengan kertas saring dan tampung dengan

tabung uji

2. Bersihkan lempeng tembaga dengan menggosok 3. Rendamlah lempeng tembaga dengan pelarut cuci,

digoyangkan sesaat. Kemudian angkat dan keringkan

4. Masukkan lempeng tembaga ke dalam tabung uji yang berisi

30 ml sample

5. Masukkan tabung uji dalam bomb uji 6. Buka karet penutup

7. Rendam bomb uji hingga tenggelam 8. Mengangkat bomb uji dari bak

9. Membuka bomb dan mengeluarkan lempeng 10.  Angkat lempeng dan periksa dalam tabel

(19)

CCR (Conradson Carbon Residue) ASTM

D-189-76

Dasar Teori

CCR adalah sisa karbon yang tertinggal yang terbentuk setelah sampel minyak mengalami proses penguapan dan pirolisa, bertujuan untuk mengetahui pembentukan kokas relatif.

Prosedur ini pada umumnya dikenakan pada produk minyak bumi yang relatif tidak mudah menguap.

(20)

CCR (Conradson Carbon Residue)

Dasar Teori

Sisa carbon conradson (CCR) adalah sisa karbon yang tertinggal setelah produk minyak bumi dikenakan pyrolisis yaitu pemanasan tanpa berkontak dnegan udara. Uji ini umumnya dikenakan kepada produk minyak bumi yang relatif kurang volatil yang sebagian akan terurai pada destilasi tekanan atmospheric, seperti bahan bakar solar, minyak-gas, minyak bakar dan minyak pelumas. sisa karbon sesungguhnya bukan seluruhnya karbon, tetapi kokas yang masih dapat diubah lebih lanjut dengan jalan pirolisis. Sisa karbon conradson ditentukan dengan  jalan memanaskan dengan kuat contoh minyak yang telah diketahui beratnya dalam krus tanpa berkontak dengan udara selama waktu tertentu. pada akhir pemanasan krus yang mengandung residu karbon didinginkan desikator dan ditimbang, dan sisa yang tertinggal dihitung sebagai presentase dari contoh mula-mula, dan dilaporkan sebagai sisa karbon conradson

(21)

CCR (Conradson Carbon Residue) ASTM

D-189-76

 A. Tujuan : Mengetahui sisa karbon yang tersisa setelah

penguapan

B.  Alat dan Bahan  Alat

• Porselen 10 cc • Tank krus

• Cerobong plat besi • Burner- type marker  • Hot Plate

• Lidi

Bahan

(22)

CCR (Conradson Carbon Residue) ASTM

D-189-76

Langkah Kerja

1.

Timbang porselen kosong

2.

Tambahkan 2 gram sample ke dalam porselen

3.

Panaskan di burner lalu tutup, tunggu hingga

keluar asap dari cerobong

4.

Buka cerobong, buka tutup porselen, tutup

burner 

5.

Nyalakan lidi dengan api, letakkan atas

cerobong

(23)

Dasar Teori

Flash point adalah suhu terendah dimana uap

minyak dan produknya dalam udara akan menyala

kalau terkena api pada kondisi tertentu. ( kurang

dari 3 detik )

Fire point adalah temperatur terendah dimana uap

minyak dan produknya akan menyala dan terbakar

terus menerus kalau terkena nyala api pada

kondisi tertentu.

(24)

Flash Point dan Fire Point

Cleveland open cup ASTM D- 92-57

Tujuan : Cara ini menerangkan suatu prosedur

pengujian titik nyala dan titik api dari semua hasil

minyak bakar atau sample yang memiliki titik nyala

terbuka (open cup) dibawah 175° F

(25)

Flash Point dan Fire Point

Peralatan :

1.

 Alat cleveland o.c (terdiri dari mangkok pelat

pembakar, alat pemanas, alat penahan)

2.

Shield

(26)

Flash Point dan Fire Point

Langkah Kerja

1. Cuci mangkok dengan larutan yang cocok untuk

menghilangkan sisa sisa karbon

2. Isi mangkok sampai tanda, aduklah sampai sample rata dan

bebas gelembung

3. Pasang Thermometer 

4. Panaskan sample dengan pemanas listrik, kecepatan

pemanas diatur sehingga kenaikan suhu 23-30°F/minute

5. Pasang api pencoba dan atur sehingga diameternya 0,4 –

0,8 cm

6.  Apabila suhu sample sudah mencapai paling sedikit 50 °F

dibawah flash point yang diperkirakan, jalankan api pencoba diatas permukaan mangkok dengan jarak 0,2 cm dengan waktu untuk melintasi mangkok kurang lebih 1 detik

(27)

Cloud Point ASTM D-2500 & Pour Point

Dasar Teori

Cloud point adalah suhu tertinggi dimana

campuran parafin dalam minyak mulai mengkristal

pada dasar tabung penguji jika sampel didinginkan

pada kondisi tertentu.

Pour point adalah suhu terendah yang dinyatakan

sebagai kelipatan 5

0

F ( 3

0

C) dimana minyak yang

diamati mengalir apabila didinginkan dan diperiksa

pada kondisi tertentu ( pada kondisi horisontal )

(28)

Cloud Point ASTM D-2500 & Pour Point

Tujuan : Megetahui suhu dimana mulai

munculnya kristal wax

 Alat

1.

Thermometer 

2.

Cooling bath

3.

Magnetic stirrer 

4.

Cork

5.

Test tube

6.

String Bar 

(29)

Cloud Point ASTM D-2500 & Pour Point

Metode

1.

Rangkai peralatan

2.

Sample dipanaskan secara singkat, lalu

didinginkan dengan kecepatan tertentu. Dan

pada interval 5°F diperiksa alirannya.

3.

Suhu terendah sample bisa mengalir dan

berhenti menjadi cloud point dan pour point 5°

F diatasnya

(30)

Viscositas ASTM D- 445

dan Densitas D-1298

Dasar teori :

 Adalah bilangan empirik yang menunjukan

pengaruh

perubahan suhu terhadap viscositas

minyak. Indek viscositas rendah berarti perubahan

viscositas yang relatif besar dengan adanya

perubahan suhu.

(31)

VISCOSITAS

Tujuan :

Untuk estimasi penyimpanan, penangan dan kondisi operasi yang optimum

(32)

Viscositas ASTM D- 445

Langkah Kerja :

1. Memasukkan sample ke dalam viscometer dengan menempatkan

viscometer dan dengan posisi terbalik kemudian mencelupkan kaki viscometer nomer 1 ke dalam sample

2. Menghisap sample melalui kaki diameter besar sampai permukaan

mencapai garis batas bawah.

3. Memasukkan viscometer penyangga dan menempatkan dalam

viscositybath, meniupkan viscometer kapiler yang berisi sample

4. Membiarkan viscometer di dalam bath sampai mencapai suhu uji

(+/- 30 menit)

5. Mengisap larutan sampai kaki pengatur, membiarkan larutan

mengalir turun, untuk membasahi permukaan bagian dalam viscometer

(33)

6. Mengisap larutan dalam viscometer dari bola

penampung sample sampai bola tempat sample, menentukan waktu air, mulai dari garis batas atas sampai garis batas bawah jika waktu alir kurang dari spesifikasi minimum (100 detik) memilih viscometer 2, mengulangi percobaan tsb

7. Melakukan untuk waktu ukur aliran kedua, menghitung

viscostas, kinematik dalam satuan rst.

8. Merata-rata hasil jika sudah sesuai dengan “

(34)

DENSITAS

Densitas minyak adalah massa minyak per satuan volum pada suhu tertentu. Berat jenis (spesific gravity) atau rapat relatif (relatif density) minyak adalah perbandingan antara rapat minyak pada suhu tertentu dengan rapat air  pada suhu tertentu. Untuk minyak bumi suhu yang digunakan adalah 15oC atau 60 oF. gravitas API dapat

dinyatakan dengan persamaan : Gravitas API = 141,5 - 131,5

S 60/60oF

(35)

Densitas D-1298

Tujuan :

Mengetahui cara mengukur densitas dengan hidrometer  Langkah Kerja :

1. Siapkan dan bahan

2. Memindahkan sample ke dalam gelas ukur, usahakan tidak ada

gelembung.

3. Memasang busa penahan pada bagian atas gelas ukur 

4. Letakkan gelas ukur yang berisi sample pada posisi tegak dalam

densitybath

5. Memasukkan ujung bawah hidrometer perlahan lahan ke dalam

sample lalu menekan hidrometer kira kira 2 bagian skala ke dalam cairan

6. Melepaskan hidrometer dan biarkan megapung bebas dari

sentuhan dinding silinder sampai keadaan diam. Usahakan letak hidrometer berada di tengah gelas ukur.

(36)

Sampling

Dasar teori :

Sampling adalah proses untuk mengambil contoh yang representatif dari keseluruhan minyak bumi.

Macam :

1. Top sample Adalah contoh yang diambil dari suatu produk minyak bumi pada kedalaman 6 inchi dari permukaan cairan.

2. Upper sample Adalah contoh diambil pada ketinggian 1/6 dari permukaan minyak bumi dalam tanki.

3. Middle sample Adalah contoh yang diambil pada tengah-tengah ketinggian minyak bumi dari dalam tangki.

4. Lower sample Adalah contoh yang diambil pada ketingian 5/6 dari permukaan minyak bumi dalam tangki.

5. Bottom sample Adalah contoh yang diambil dari titil terendah di dasar tangki

(37)

6. Drain sample Adalah contoh yang diambil dari penurasan pada tangki

7. Outlet sample Adalah contoh yang daimbil dari saluran pengeluaran produksi.

8. All level sample Adalah contoh yang diambil dari seluruh lapisan di penimbunan.

9. Average sample Adalah contoh yang diambil merupakan campuran dari semua.

10. Composite sample Adalah contoh yang diambil dari beberapa container 

11. Running sample Adalah contoh yang diambil dengan cara menurunkan botol contoh terbuka, kemudia setelah sampai dasar tangki segera menarik ke atas.

(38)

Gambar

gambar berikut.
Gambar Alat Sampling

Referensi

Dokumen terkait

Adapun konsep diri dari aspek fisik yang dirasakan oleh responden 2 sesuai dengan hasil wawancara adalah :Bahwa Septi merasa kalau ia berjilbab mode, ia akan terlihat

Tidak adanya hubungan disebabkan oleh sebagian besar (93,3%) dengan status gizi baik indeks BB/U cenderung berasal dari keluarga balita yang tahan pangan namun

Produk yang diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan berupa model sarana pembelajaran atletik alat lempar cakram melalui modifikasi ukuran berat,

Filtrasi air bersih adalah pembersih partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum yang di atasnya padatan akan terendapkan.. Adapun

(2014) bahwa pemerintah daerah harus melakukan pembenahan diri baik dalam sumber daya manusia (SDM) maupun dalam hal lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan

yang dimanfaatkan secara efektif tidak berubah. Hal ini disebabkan disediakan wajib diimplementasikan dan organisasi memiliki human resources yang cukup

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau.. menjual suatu

Pengarah Ukur Dan Pemetaan Negeri seterusnya hendaklah memaklumkan kepada Juruukur Tanah Berlesen yang terlibat secara bertulis bahawa Jabatan mengambil alih kerja dengan