• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI.doc"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah III Dosen : Juliana,SST

Disusun Oleh :

1. Tanti Fajarini (2220111972 / 07) 2. Arum Tirta Ratnasari (2220111980 / 14) 3. Eni Ariyani (2220111987 / 21) 4. Megamurti Desiliawati (2220111995 / 28) 5. Nur Afni Apriliani (2220112002 / 35) 6. Rossa Sulistyowati (2220112009 / 42) 7. Yuniati (2220112016 / 49)

KELOMPOK 7 KELAS : 2C

(2)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKKUSUMO YOGYAKARTA, MARET 2013

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

A. Alat reproduksi laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

(3)

Alat Reproduksi Pria 1. Testis

Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.

Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki

(4)

menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

2. Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

3. Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

4. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

(5)

Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.

a Vesikula seminalis

Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.

b Kelenjar prostat

Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.

c Kelenjar Cowper

Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

6. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.

7. Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak

(6)

mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Sperma

Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).

Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah).

(7)

Spermatogenesis

Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian

(8)

setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.

B. Alat reproduksi wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).

(9)
(10)

Female Reproductive System 1. Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.

(11)

2. Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.

3. Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

4. Rahim

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

a Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.

(12)

b Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).

c Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.

5. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur

disebut juga dengan ovum. 6. Tuba fallopi

Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

Proses Oogenesis

Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer.

(13)

Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.

Oogenesis C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.

(14)

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:

1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

(15)

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.

4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.

embrio usia 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.

a Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.

b Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya. c Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit. D. Siklus Menstruasi

Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

(16)

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

(17)

Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

(18)
(19)

HORMON- HORMON YANG BERPERAN DALAM SISTEM REPRODUKSI A. FSH

Tubuh kita terdiri dari banyak cairan dan organ organ dalam tubuh seperti organ hati,ginjal,jantung,paru-paru,dan yang lainnya tapi ada sesuatu yang membuat kita bisa tahan akan virus dan lainnya itu di karenakan ada hormon yang melindungi tubuh kita ada beberapa hormon yang melindungi tubuh yang membuat metabolisme tubuh kita menjadi kebal virus dan bakteri atau lainya tapi lupakan itu sejenak karena disini saya akan menjelaskan tentang hormon FSH atau Follical Stimulating Hormon pada wanita mari kita mulai penjelasannya

FSH, atau hormon perangsang folikel, adalah hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis pada pria dan wanita. Ini adalah salah satu hormon yang paling penting karena bertanggung jawab atas masa pubertas dan juga diperlukan untuk reproduksi pada manusia. Hormon ini melakukan tindakan yang berbeda pada pria dan wanita. Mari kita lihat secara rinci.

Pada laki-laki FSH dihasilkan juga oleh kelenjar hipofisis anterior, hormon ini berpengaruh terhadap sel-sel sertoli yang terletak di dalam tubulus siminiferus yang berfungsi untuk memberi nutrien bagi sperma yang sedang berkembang yang sangat mendukung spermatogenesis dari penyediaan bahan makanan bagi sperma. dan pelepasan sel sperma yang telah matur. Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik untuk mempelajari fungsi FSH

(20)

Pada perempuan fisiologis sistem reproduksi dipengaruhi oleh kelenjar utama hipofisis yang mensekresikan FSH. Kunci dari pembelajaran ini diawali dari memahami kepanjangan FSH. FSH kependekan dari Folikel Stimulating Hormon diartikan dalam bahasa Indonesia saya artikan menjadi hormon yang merangsang perkembangan folikel. Artinya hormon ini bertanggung jawab terhadap perkembangan folikel.

Selanjutnya kuasai konsep Folikel.

1. Folikel adalah "kantung membran" yang dihasilkan oleh ovarium sebagai tempat pembentukan ovum. Jadi yang harus Anda pahami selanjutnya adalah bahwa ovum berkembang di dalam sebuah folikel.

2. Folikel memiliki kemampuan untuk menghasilkan hormon dan bisa tiumbuh dan berkembang. Hormon yang dihasilkan oleh folikel adalah estrogen.

3. Folikel, setelah ovum masak dan keluar akan berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

4. Korpus luteum setelah tidak fungsional akan disebut sebagai korpus albikan dan menghsilkan estrogen dan progesteron dalam jumlah yang sangat sedikit.

(21)

Setelah itu pelajari hubungan antar hormon

1. Hubungan antara FSH dan Estrogen adalah, Estrogen akan memberikan pengaruh umpan balik negatif terhadap FSH. Artinya yang semula FSH akan merangsang peningkatan sekresi Estrogen, ketika estrogen terbentuk akan menyebabkan penurunan sekresi FSH.

2. LH akan aktif ketika kondisi FSH pada batas terendah (FSH dibawah pengaruh umpan balik negatif Estrogen).

3. Progesteron akan menekan sekresi FSH dan LH sekaligus demikian sebaliknya, jika progesteron meningkat maka FSH akan disekresikan. (LH aktif saat FSH pada kondisi terendah, Estrogen menekan pengaruh FSH) Untuk memahami hubungan di atas, kita langsung simulasi dengan proses siklus menstruasi normal yang terjadi pada seorang wanita.Pertamax perhatikan gambar dibawah ini

(22)
(23)

Gambar tersebut memberikan informasi mengenai keadaan pertumbuhan dan perkembangan folikel, kondisi hormon-hormon yang terlibat, dan perkembangan dinding uterus(endometrium). Mari kita bahas.

1. Pada hari pertama menstruasi(pendarahan), pada saat yang bersamaan folikel baru mulai terbentuk dan suhu wanita berada di sekitar 36 derajat celcius. Pembentukan folikel ini dibawah pengaruh FSH(estradiol), jadi kita dapat melihat bahwa hormon yang paling tinggi konsentrasinya adalah estradiol(FSH). Dengan Adanya FSH maka folikel yang mulai terbentuk akan mampu tumbuh dan berkembang.

(24)

2. Konsekuensi dari perkembangan folikel adalah folikel akan menghasilkan estrogen yang jika meningkat konsentrasinya dapat menghambat/menekan pengaruh dari FSH. dapat diamati pada grafik perbandingan hormon-hormon bahwa pada hari ke-7 dominansi estrogen mulai nampak dengan penurunan konsentrasi hormon FSH.

3. Hormon FSH akan semakin berkurang pengaruhnya karena peningkatan hormon estrogen oleh folikel. hal ini terjadi hingga hari ke 12 dan 13. hingga menyebabkan kondisi FSH mencapai batas yang terendah. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi LH untuk menunjukkan dominansi selama FSH dalam keadaan terendah.

4. Maka ovulasipun terjadi karena LH, akan tetapi ovulasi ini memberikan dampak negatif bagi progesteron dan FSH. Karena LH menyebabkan ovulasi maka folikel berubah jadi corpus luteum yang memiliki kemampuan mensekresi progesteron dan estrogen. Kehadiran progesteron ini menekan FSH dan LH sekaligus. dampaknya bagi endometrium akan semakin menebal dan kaya akan pembuluh darah.

5. Progersteron dan estrogen hanya mampu disintesis hanya dalam kurun waktu tertentu oleh corpus luteum jika tidak segera dibuahi. Hingga pada suatu saat yaitu hari ke-25, konsentrasinya menurun dan memberi kesempatan untuk FSH kembali menunjukkan pengaruhnya. dan akhirnya siklus berulang kembali.

Pada wanita, FSH merangsang folikel untuk produksi telur. Stimulasi dari hasil folikel dalam ovulasi dan melepaskan telur dalam rahim. Oleh karena itu, ditemukan bahwa tingkat FSH tertinggi selama waktu ovulasi pada wanita. FSH juga sangat penting karena kontrol siklus menstruasi pada wanita. Pada pria, FSH yang penting untuk produksi sperma. Peningkatan atau penurunan tingkat FSH menyebabkan komplikasi atau masalah pada laki-laki maupun perempuan. Di sini kita akan melihat lebih lanjut tentang konsekuensi tingkat FSH rendah

(25)

Defisiensi Gonadotropin adalah penurunan kadar FSH dan LH yang bersirkulasi. Defisiensi gonadotropin biasanya desebabkan oleh tekanan tumor hipofisis dari jenis sel penghasil hormon lain terhadap sel penghasil gonatropin. Sekresi berlebihan hormon kelenjar target, estrogen, progesteron, atau testoteron juga dapat bekerja dengan cara umpan balik negatif sehingga menyebabkan defisiensi gonadotropin. Prolaktin diketahui menghambat sekresi gonadotropin oleh hipofisis dan tumor penyekresi prolaktin dapat menyebabkan dengan fisiensi gonadotropin. Akhirnya, hipotalamus dapat menurunkan sekresi gonadotropin-releasing hormone selama periode stress fisik, obesitas, atau trauma emosisonal.

FSH penting untuk berfungsinya proses reproduksi pada manusia. Oleh karena itu, ketika tingkat FSH turun jauh, hasil dalam fungsi normal dari organ-organ reproduksi. Dalam beberapa kasus, juga dapat menyebabkan kemandulan . Namun, orang tidak dapat menghubungkan tingkat FSH rendah untuk infertilitas secara langsung. Tapi itu bisa menjadi penyebab penting dari itu. Tingkat FSH lebih rendah pada wanita dapat menyebabkan masalah dalam siklus menstruasi yang teratur. Dalam kasus pria, itu mengarah ke jumlah sperma rendah, yang dapat menjadi penyebab infertilitas menonjol. Apa yang menyebabkan tingkat FSH rendah?

a Penyebab

Kerusakan kelenjar pituitari adalah penyebab paling umum dari tingkat FSH rendah pada pria dan wanita. Kelenjar pituitari hadir di otak, maka, setiap trauma atau kerusakan pada kelenjar ini, penyakit seperti kanker otak, stroke, dll, dapat mengakibatkan kerusakan kelenjar ini, dan akibatnya dalam penurunan produksi FSH tersebut. Retardasi mental, sindrom Turner, kista ovarium, meningitis, dll juga penyebab penting dari menurunkan kadar FSH dalam tubuh. Di sisi lain, yang kurus, merokok, dan stres berlebih juga menciptakan ketidakseimbangan hormon FSH pada manusia.

(26)

b Gejala

Gejala tingkat FSH rendah mudah untuk mengidentifikasi. Pada wanita, siklus menstruasi yang tidak teratur adalah gejala yang paling signifikan dari ketidakseimbangan FSH. Selain itu, berat badan berlebih, keuntungan rambut dan pendalaman suara adalah gejala lain dari tingkat FSH yang rendah pada wanita. Hal ini penting untuk mengetahui hubungan antara rendahnya tingkat FSH dan menopause pada wanita. Selama fase menopause, tingkat FSH pada wanita tertinggi, sedangkan jika itu adalah rendah, wanita belum ke dalam fase menopause . Di sisi lain, peningkatan tinggi, ginekomastia dan penurunan jumlah rambut tubuh adalah gejala FSH rendah pada pria.

c Gambaran Klinis

1) Amenore (tidak adanya periode mestruasi), atrofi vagina, uterus, dan payudara pada wanita.

2) Atrofi testis dan penurunan pertumbuhan jenggot pada pria. 3) Pasien yang mngalami hipogonadisme hipogonadotropik

menunjukkan penurunan kadar testosteron dan gangguan spermatogenesis.

d Perangkat Diagnostik

Pemerikasaan darah lengkap yang mengukur kadar estrogen, testosteron, dan gonadotropin akan memungkinkan diaknosis kondisi dan lokasi masalah di tingkat SSP, ovarium atau testis e Pengobatan

Meningkatkan tingkat FSH adalah pilihan pengobatan hanya tersedia untuk mengobati kadar FSH rendah. Ada tes FSH yang tersedia yang membantu dalam mendiagnosis apakah tingkat FSH

(27)

telah meningkat atau menurun. Suntikan FSH yang digunakan yang merangsang fungsi hormon ini artifisial. Pada beberapa orang, bahkan mungkin membantu dalam mengobati ketidaksuburan. Namun, satu harus ingat bahwa suntikan FSH tidak bertanggung jawab untuk mengobati infertilitas. Kedua, terapi penggantian hormon (HRT) adalah salah satu metode yang dikenal terbaik saat ini untuk mengobati ketidakseimbangan hormon apapun. Terapi Testosteron juga merupakan teknik yang efektif untuk mengobati ketidakseimbangan hormon pada pria.

Jika seseorang mengamati gejala-gejala yang disebutkan di atas, ia / dia harus berkonsultasi dengan dokter segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Di sisi lain, orang harus ingat bahwa tingkat FSH yang rendah dapat dicegah dengan memiliki diet seimbang dan mempertahankan gaya hidup sehat. Terakhir, menghentikan merokok dan mengobati stres secara efektif membantu untuk memiliki sehat dan panjang umur.

f Penatalaksaan

1) Pembadehan apabila terdapat tumor

2) Penggantian gonadotropin, estrogen atau testosteron dapat dipertimbangkan

3) Reduksi stres, kenaikan berat badan atau penurunan berat badan.

2. Tingkat FSH Tinggi

Tingginya kadar FSH pada wanita dapat menyebabkan hilangnya fungsi ovarium / fungsi ovarium begitu rendah. bisa juga menandakan sindrom ovarium polikistik atau dapat menunjukkan bahwa segera menopause. Semua kondisi ini akan memiliki dampak negatif pada kesuburan. Rendahnya tingkat hormon dapat menunjukkan bahwa telur tidak diproduksi secara matang, bahwa kelenjar pituitari tidak berfungsi

(28)

dengan benar,bahwa ada tingkat signifikan terhadap stres atau bahwa orang tersebut dengan berat badan yang menyebabkan masalah terjadi.

Kadar FSH terlalu tinggi atau terlalu rendah,itu bisa menandakan masalah kesuburan untuk wanita yang dapat mencegah konsepsi (kehamilan) untuk terjadi. Untuk wanita yang sudah menstruasi (baligh), tingkat FSH normal selama fase folikular atau fase luteal harus berkisar antara 5dan 20 IU / L (internasional unit per liter.) Tepat sebelum ovulasis elama puncak pertengahan siklus, tingkat FSH harus antara 30dan 50 IU / L. Jika seorang wanita pasca menopause, kadar FSHnya akan secara alami lebih tinggi, pada 50 IU / L atau lebih.

B. LH

Luteinizing Hormone (LH) adalah hormon gonadotropin pada hipofisis anterior yang berperan pada stimulasi pematangan ovum (sel telur) dan ovulasi (pengeluaran sel telur dari ovarium). Pada laki-laki, LH diperlukan untuk spermatogenesis (fungsi sel Sertoli) dan produksi testosteron (fungsi sel Leydig). Kadar LH normal untuk pria biasanya antara 7 dan 24 U / L. Pada wanita, LH diperlukan untuk produksi estrogen, ketika estrogen mencapai puncak kritisnya, pituitari melepaskan LH (lonjakan LH), yang bersama follicle stimulating hormone (FSH) mempromosikan ovulasi (pelepasan sel telur dari folikel). Kadar LH normal bagi perempuan biasanya antara 6 dan 30 U / L. Berbeda dengan Follicle Stimulating Hormone (FSH), kerja hormon ini tidak dipengaruhi oleh aktivitas aktivin, inhibin dan hormon seks.

Luteinizing Hormone (LH) yang semakin banyak akan memicu ovulasi (pengeluaran ovum) dari folikel sekaligus mengarahkan pembentukan korpus luteum.

(29)

Dan dapat Meningkatkan jumlah Luteinizing Hormone (LH) ini sebagai respon umpan balik positif dari estrogen saat Luteinizing Hormone (LH) yang berikatan dengan reseptornya.

Munculnya reseptor Luteinizing Hormone (LH) ini dipicu oleh pengeluaran estrogen saat pertumbuhan folikel, khususnya sel granulosa, distimulasi oleh Follicle Stimulating Hormone

1. Fungsi Luteinizing Hormone ( LH )

a Untuk produksi sperma, sel telur, dan hormon seks

b Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi

c Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)

d Menginduksi ovulasi pada wanita, sehingga kadar LH rendah dapat mencegah ovulasi. Hal ini akan mencegah kehamilan. Tingginya kadar LH selama waktu yang salah dari siklus Anda juga dapat berkontribusi pada infertilitas, gangguan menstruasi dan ovulasi.

2. Kekurangan Luteinizing Hormone (LH)

Kekurangan LH akan menyebabkan Luruhnya dinding rahim dan mengakibatkan menstruasi

3. Kelebihan Luteinizing Hormone (LH)

Kelebihan LH akan menyebabkan kuatnya dinding rahim dan mengakibatkan telatnya menstruasi.

(30)

Hormon estrogen merupakan salah satu hormon steroid kelamin, karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria juga memproduksi estrogen tetapi dalam jumlah jauh lebih sedikit, fungsi utamanya berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan sekunder wanita.

Hal yang spesifik bagi hormon ini pada wanita usia subur ialah sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklik dan peranannya yang sangat penting dalam mempersiapkan kehamilan.

Hormon ini juga berperan dalam proses perubahan habitus seorang anak perempuan menjadi wanita dewasa, kemudian menjelang akhir masa reproduksi produksinya mulai menurun dan sekresinya tidak lagi bersifat siklik.

Hormon steroid termasuk ikatan hormon hidrogen, yang mempunyai bermacam-macam pengaruh yang khas, tergantung dari perbedaan dalam susunan gugus metal, ikatan rangkap, hidroksi atau kelompok keton. Hormon ini termasuk zat lipofil yang sedikit larut dalam air.

Pada tahun 1926 Loewe dan Frank pertama kali melaporkan adanya aktifitas estrogen dalam darah manusia, sedangkan Frank dan Goldberger pada tahun yang sama berhasil menemukan kondisi “double peak” selama siklus menstruasi normal dengan menggunakan teknik bioassay. Pada tahun 1935 Mac. Corquodale pertama kali mendapatkan kristal estradiol dari cairan folikuler ovarium dan juga estron ditemukan dalam cairan folikel tetapi dalam jumlah yang kecil.

Estogen alamiah yang terpenting adalah estradiol (E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis, estradiol adalah yang paling aktif. Perbandingan khasiat biologis dari ketiga hormon tersebut E2 : E1 : E3 = 10 : 5 : 1.

1. SINTESIS ESTROGEN

Sintesis hormon estrogen terjadi didalam sel-sel theka dan sel-sel granulose ovarium, dimana kolesterol merupakan zat pembakal dari

(31)

hormon ini, yang pembentukannya melalui beberapa serangkaian reaksi enzimatik.

Pada tahun 1959 Ryan dan Smith mengemukakan hipotesa 2 sel yakni mekanisme produksi hormon steroid dalam ovarium, hipotesa ini untuk menerangkan kerja sama antara sel theka dan sel granulose dalam pembentukan hormon.

LH diketahui berperan dalam sel theka untuk meningkatkan aktivitas enzim pembelah rantai sisi kolesterol melalui pengaktifan ATP menjadi cAMP, dan dengan melalui beberapa proses reaksi enzimatik terbentuklah androstenedion, kemudian androstenedion yang dibentuk dalam sel theka berfungsi kedalam sel granulose, selanjutnya melakukan aromatisasi membentuk estron dan estradiol 17 β.

Kolesterol sebagai pembakal (prekursor) steroid disimpan dalam jumlah yang banyak di sel-sel theka. Pematangan folikel yang mengakibatkan meningkatnya biosintesa steroid dalam folikel diatur oleh hormon gonadotropin.

Selama pembentukkan hormon steroid, jumlah atom karbon didalam kolesterol atau didalam molekul steroid lainnya dapat diproduksikan tapi tidak pernah ditingkatkan proses pembentukan hormon steroid dapat terjadi reaksi-reaksi sebagai berikut :

a Reaksi desmolase : pemecahan / pembelahan rantai samping. b Konversi kelompok hidroksi menjadi keton atau kelompok keton

menjadi kelompok hidroksil : reaksi dehidrogenase. c Reaksi hidroksilasi : perubahan kelompok OH. d Pemindahan hidrogen : terbentuknya ikatan ganda

(32)

Kolesterol mengandung 27 atom karbon, setelah hidroksilasi dari kolesterol pada atom C20 dan atom C22 terjadi pemecahan rantai samping menjadi bentuk pregnenolon dan asam isocaproat, pemecahan ini di samping adanya enzim 20β hidroksilasi dan 22 β hidroksilasi juga adanya peran LH dalam meningkatkan aktivitas enzim.

Dari pregnenolan proses pembentukkan estrogen ada 2 cara yaitu : a Melalui Δ5 – 3 β hidroksi steroid Pathway / Pregnenolon pathway b Melalui Δ4 – 3 β ketone pathway / Progesteron pathway

Cara yang pertama melalui pembentukan dehidroepiandrosteron, sedangkan cara yang kedua melalui pembentukan progesterone, (gambar 5). Progesteron dibentuk dari pregnenolon melalui penghilangan atom hydrogen dari C3 dan pergeseran ikatan ganda dari cincin B pada posisi 5-6 ke cincin A pada posisi 4-5, perubahan ini oleh adanya bantuan enzyme 3 β hidroksi dehidrogenase dan Δ4-5 isomerase, selanjutnya dengan bantuan enzyme 17α hidroksilase, progesteron akan diubah menjadi 17 hidroksi progesterone yang kemudian mengalami demolase menjadi bentuk testoteron, yang selanjutnya testosterone mengalami aromatisasi (pembentukan gugus hidroksi fenolik pada atom C3) menjadi estradiol (E2), sedangkan androstenedion juga dapat mengalami aromatisasi membentuk eston (E1) Proses aromatisasi androstenedion dipengaruhi juga oleh FSH. Sedangkan pembentukan estrogen melalui pembentukkan dehidroepiandrossteron yaitu dengan cara perubahan pregnenolon menjadi 17 hidroksi pregnenolon dengan bantuan enzim 17α hidroksilase, yang kemudian 17 hidroksi pregnenolon mengalami desmolase membentuk dehidroepiandrosteron. Dengan bantuan enzim 3β OH dehidrogenase serta Δ4-5 isomerase, dehidroepiandrosteron diubah menjadi androstenedion dengan cara penghilangan hydrogen dan atom C3 serta pergeseran ikatan ganda dari cincin B (posisi 5-6) kecincin A (posisi 4-5), proses selanjutnya sintesis hormon estrogen sama halnya seperti yang diperlihatkan melalui pembentukan progesteron.

Pada wanita masa reproduksi, estradiol diproduksi sebanyak 0,09-0,25 mg/hari, estron 0,11-0,26 mg/hari. Kadar estradiol dalam darah berkisar antara 20-500 pg/ml dan estron 50-400 pg/ml, sedangkan pada

(33)

wanita masa menopause kadar estrdiol dibawah 10 pg/ml, dan kadar estron dibawah 30 pg/ml, sebagai perbandingan diketahui kadar estradiol pada laki-laki berkisar antara 15-25 pg/ml dan kadar estron 40-75 pg/ml.

Kadar estradiol mencapai puncaknya pada saat 2 hari sebelum ovulasi dengan kadar mencapai 150-400 pg/ml. Setelah ovulasi kadar estradiol menurun, untuk kemudian meningkat lagi sampai kira-kira hari ke 21, selanjutnya hormon ini menurun lagi sampai akhir siklus.

Seperti diketahui zat awal untuk sintesis hormon steroid terdapat di semua kelenjar hormon steroid, hormon mana yang pasti dan dimana akan dihasilkan tergantung dari :

a Reseptor yang tersedia untuk pengaturan hormon (ACTH, FSH, LH)

b Enzim yang dominan untuk perubahan-perubahan susunan molekul steroid dalam setiap kelenjar hormon.

2. SUMBER-SUMBER ESTROGEN

Sumber utama estradiol pada wanita adalah sel-sel teka dan granulosa ovarium dan turunan luteinisasi dari sel-sel ini. Berdasarkan teori sintesis estrogen kedua sel ini, sel-sel teka mensekresikan androgen yang menyebar ke sel-sel granulosa teraromarisasi menjadi estrogen. Kedua bentuk sel ini mungkin mampu untuk membentuk androgen dan estrogen. Estron dan estriol utamanya dibentuk di hati dari estradiol.

Aktivitas aromatase juga telah terdeteksi pada otot, lemak, jaringan saraf, dan sel-sel Leydig dari testes. Selama kehamilan, estriol disintesis di sinsisiotrofoblas oleh aromatisasi dari 16αhidroksiandrostenedion. Ikatan selanjutnya berasal dari 16α-hidroksiepiandrosteron sulfat diubah menjadi dehidroepiandrosterone sulfat yang dihasilkan di kelenjar adrenal janin. Kombinasi kelenjar adrenal janin dan hati dan plasenta telah dirujuk sebagai “unit fetoplasenta dari biosintesis steroid”.

(34)

Dua cara pembentukan estrogen 3. AKSI MOLEKULER ESTROGEN

Kerja utama estrogen yang spesifik ditentukan oleh struktur hormon, subtipe atau isoform reseptor estrogen yang terlibat, karakteristik promotor gen target dan keseimbangan koaktivator dan koreseptor yang memodulasi respon transkripsional akhir dengan kompleks estrogen dan reseptor estrogen.

(35)

Sintesis ovarium, transport dan metabolisme estrogen 4. AKSI FISIOLOGIS ESTROGEN

Estrogen menstimulasi pertumbuhan, aliran darah, dan retensi air pada organ seksual dan juga terlibat dalam penyebab kanker payudara dan kanker endometrium. Pada hati, estrogen meningkatkan reseptor lipoprotein, menghasilkan penurunan konsentrasi serum dari kolesterol low-density lipoprotein. Pada tulisan lainnya, estrogen meningkatkan

(36)

potensial koagulasi. Pada saluran cerna, estrogen bisa sebagai pelindung melawan kanker kolon. Pada penuaan kulit, estrogen meningkatkan turgor dan produksi kolagen serta mengurangi kerutan yang dalam gambar di bawah.

a PADA PAYUDARA

Unit lobuler saluran terminal dari jaringan payudara wanita-wanita muda sangat responsif dengan estrogen. Pada jaringan payudara, estrogen menstimulasi pertumbuhan dan diferensiasi saluran epitelium, menginduksi aktivitas mitotik saluran sel-sel silindris, dan menstimulasi pertumbuhan jaringan penyambung. Estrogen juga menghasilkan efek seperti histamin pada mikrosirkulasi payudara. Densitas reseptor estrogen pada jaringan payudara sangat tinggi pada fase folikuler dari siklus menstruasi dan menurun setelah ovulasi. Estrogen menstimulasi pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Pada wanita-wanita postmenopause dengan kanker payudara, konsentrasi estradiol tumor tinggi, karena aromatisasi in situ, meskipun adanya keonsentrasi estradiol serum yang rendah.

b PADA SISTEM SARAF PUSAT

Hipotesis aromatisasi otak mengajukan bahwa diferensiasi seksual pada otak- yaitu kemampuan estrogen untuk menyebabkan pelepasan sekresi gonadotropin pada wanita-wanita- tergantung pada konversi lokal androgen menjadi estrogen. Rata-rata aromatisasi androgen menjadi estrogen pada otak rendah jika dibandingkan dengan jaringan-jaringan lainnya, tetapi setidaknya, produksi estrogen lokal dipercaya memiliki aksi penting. Salah satu contoh dari aksi sinergistis estrogen ini dengan neurotrofins yang direfleksikan pada regulasi reseptor resiprokal atau jalur-jalur sinyal berpasangan.2,9,10,13

Pada kehidupan selanjutnya, estrogen diduga memiliki aksi neuroprotektif. Pada jaringan otak dari tikus dewasa, estrogen

(37)

menginduksi pembentukan ulang dendrit dan sinaptik dan menyebabkan aktivasi glial. Pada saraf-saraf hippokampus, suatu area yang melibatkan memori, estrogen meningkatkan densitas dari reseptor N-metil-D-aspartat dan meningkatkan sensitivitas saraf untuk masukan yang dimediasi oleh reseptor-reseptor ini.

Pada kultur sel-sel neuroblastoma manusia, estrogen memiliki efek neuroprotektif dan mereduksi generasi peptida beta-amiloid. Beberapa data epidemiologis mendukung bahwa pada wanita-wanita postmenopause, defisiensi estrogen berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Bagaimanapun, pada uji terandomisasi, pemberian estrogen tidak memiliki efek menguntungkan pada wanita-wanita yang menderita penyakit Alzheimer.

c PADA PEMBULUH DARAH

Estrogen diduga menjadi agen-agen vasoprotektif alami. Reseptor estrogen telah terdeteksi pada sel-sel otot polos arteri koroner dan sel-sel endometrium pada berbagai tempat. Estrogen menyebabkan vasodilatasi jangka pendek dengan meningkatkan pembentukan dan pelepasan nitrat oksida dan prostasiklin pada sel-sel endotelial. Juga menurunkan tonus otot-otot polos vaskuler dengan pembukaan saluran kalsium spesifik melalui mekanisme yang tergantung pada siklik guanosin monofosfat. Peranan protektif estrogen melawan aterosklerosis didukung dengan penemuan bahwa pengobatan estrogen menurunkan progresi aterosklerosis arteri koroner pada monyet-monyet yang telah diooforektomi. Bagaimanapun juga, tidak ada efek pada keberadaan awal plak-plak. Pada tingkat seluler, estrogen menghambat apoptosis sel-sel endotelial dan mempromosikan aktivitas angiogenisnya in vitro.

Walaupun penemuan ini ada, salah satu dari pertanyaan penting pada kesehatan wanita- apakah pengobatan estrogen pada

(38)

periode postmenopause mencegah aterosklerosis- masih kontroversial. Penemuan yang dapat membantu dari studi-studi epidemiologis harus diseimbangkan dengan lemahnya keuntungan estrogen untuk proteksi sekunder melawan penyakit kardiovaskuler pada jantung dan Studi Sulih Progestin/Estrogen.

d PADA TULANG

Kedua osteoklas dan osteoblas mengekspresikan reseptor estrogen dan merupakan target langsung untuk estrogen, tetapi keseluruhan, estrogen diklasifikasikan sebagai agen-agen antiresoptif. Estrogen secara langsung menghambat fungsi osteoklas. Pada tikus yang diooforektomi, defisiensi estrogen meningkatkan produksi interleukin-6, interleukin-1, dan tumor nekrosis faktor pada osteoblas dan sel-sel stromal turunan tulang lainnya. Faktor-faktor ini secara tidak2,9,10,13

Langsung menstimulasi diferensiasi osteoklas. Pada ekstrak tulang dari wanita-wanita postmenopause dengan osteoporosis, konsentrasi interleukin-6 dan interleukin-1 mRNA juga tinggi. Defisiensi estrogen dikenal untuk mengakselerasikan pengeroposan tulang dan meningkatkan suseptibilitas untuk fraktur. Terapi estrogen mengurangi pengeroposan tulang dan mereduksi risiko fraktur pada wanita-wanita dengan osteoporosis dan selanjutnya tanpa kondisi ini untuk lamanya terapi.

(39)

Efek-efek estrogen pada system organ yang berbeda

Estrogen dalam tubuh memang sangat mempunyai banyak peranan penting dalam sistem reproduksi, namun apabila kadar estrogen ini mengalami penurunan ataupun berlebih dalam tubuh kita akan mengalami suatu gangguan yaitu:

1) Apabila kadar estrogen tubuh mengalami penurunan maka pada wanita akan mengalami gangguan pada siklus menstruasi dan pada laki-laki akan mengalami pada pertumbuhan alat kelamin sekundernya.

2) Apabila kadar estrogen dalam tubuh mengalami kelebihan maka akan terbentuknya FAM (Fibro Adenoma Mammae). D. PROGESTERON

1. Definisi Hormon Progesteron

Hormon (dari bahasa Yunani: horman - “yang menggerakkan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel.

(40)

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.

Karena sekresinya yang akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh maka apabila hormone telah sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.

2. Fungsi Hormon Progesteron a Siklus haid

1) Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan melalui feedback mekanisme terhadap FSH dan LH. Sekresi secara bergantian hormon-hormon ini menentukan siklus menstruasi.

2) Mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi jika terjadi fertilisasi antara ovum dan sperma. b Masa kehamilan

1) Ketersediaan progesteron dalam jumlah yang cukup pada masa awal kehamilan sangat penting peranannya, terutama dalam menghambat kontaraksi uterus. Hal ini dibutuhkan sehubungan dengan usaha untuk mempertahankan janin muda yang baru berimplantasi di uterus gar tidak terjadi kelahiran premature atau keguguran.

(41)

2) Menurunkan gairah seksual selama kehamilan trimester I. Fungsi ini dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi janin karena keadaan janin yang masih rentan terhadap benturan.

3) Membantu mempersiapkan payudara untuk proses laktasi. 4) Meningkatkan suhu tubuh dan respitasi rate, sebagai bentuk

penyesuaian terhadap masa awal kehamilan.

5) Mengentalkan secret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap kemungkinan infeksi.

3. Terapi

a Penyakit

1) Trauma kepala berat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr. David Wright dari Associate professor of emergency medicine university of Emory Atlanta, progesteron memiliki kemampuan untuk meningkatkan perkembangan normal neuron otak serta memiliki efek protektif terhadap jaringan otak yang rusak. Sehingga progesteron dapat menurunkan resiko kematian pada pasien trauma kepala. Hal ini memungkinkan progeteron menjadi terapi lini pertama pada kasus trauma kepala.

2) Membantu proses penyembuhan

Progesteron mampu membantu proses penyembuhan terutama pada penderita Multiple Sclerosis. Progesteron bekerja dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan serabut myelin.

3) Mampu menurunkan resiko terjadinya kanker rahin dan payudara.

(42)

Saat masa laktasi, kadar hormon progesteron dalam tubuh meningkat, oleh karena itu wanita yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut–turut serta wanita yang telah hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker payudara. Sedangkan pada rahim, progesteron bekerja mencegah terjadinya kanker rahim dengan mengatur efek paparan esterogen dalam rahim b Reproduksi

Selain memiliki fungsi seperti ayng telah dipaparkan diatas progesterone juga dapat digunakan sebagai slah satu pilihan dalam penggunaan kontrasepsi, terutama kontarasepsi hormonal.

Berikut berbagai pilihan kontarsepsi hormonal dengan progesteron :

1) Kontrasepsi oral : POP (progesterone only pill) 2) Suntikan : 3 bulan (progesterone only)

3) Mengontrol perdarahan anovulasi 4. Sumber Progesteron

Selain progesteron sintetik seperti yang umumnya kita temukan dalam obat-obatan, progesteron juga bisa didapatkan secara alami yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung progesteron. Makanan tersebut antara lain :

a Vit E : dosis 150 IU per hari b Umbi-umbian

c Kuning telur d Susu sapi e Daging ayam

5. Kekurangan Progesterone dan Hal-Hal Yang Mempengaruhinya a Deteksi kekurangan hormon progesterone

(43)

Merujuk pada fungsi-fungsi hormon progesteron yang telah dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa pertanyaan dalam proses anamnesa yang dapat ditanyakan kepada pasien, yang dalam hal ini dapat membimbing kita untuk memahami gambaran konsentrasi progestseron dalam tubuh pasien.

Pertanyaan tersebut antara lain :

a) Apakah pasien merasakan kecemasan berlebih ? b) Apakah pasien mengalami kepanikan dan gelisah ? c) Adakah keluhan insomnia ?

d) Adakah keadaan payudara yang membengkak serta nyeri payudara berebih saat menstruasi ?

e) Adakah sikap agresif dan migraine serta nyeri perut bawah sebelum menstruasi?

f) Apakah terjadi penurunan gairah seksual ?

g) Apakah pasien pernah mengalami keguguran sebelumnya ?

Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas, maka pemeriksa dapat mencurigai kemungkinan pasien mengalami kekurangan hormon progesterone

2) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan oleh pemeriksa setelah menemukan kemungkinan kekurangan progesteron pada pasien melalui proses anamnesa sebelumnya.

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain : a) Menilai tanda-tanda kekurangan cairan .

Tanda ini biasanya tidak spesifik dan mudah untuk dikenali, tetapi dapat menjadi gejala awal yang menjadi pertimbangan pemeriksa.

(44)

Pasien yang mengalami kekurangan progesteron cenderung memiliki otaot wajah yang tampak tegang.

b Efek kekurangan hormon progesterone

Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh, maka kekurangan progesteron dapat sangat berpengaruh bagi penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi antara lain :

1) Pengaruh umum

a) Terganggunya siklus menstruasi

b) Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi c) Tidak terjadinya ovulasi

d) Meningkatnya resiko keguguran

e) Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, terutama pada trimester I.

f) Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada perkembangan janin.

g) Menurunnya daya ingat h) Keringnya mukosa vagina

i) Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing 2) Pasca persalinan

a) Depresi

Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus menerus menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah melahirkan, plasenta berhenti memproduksi sehingga kadar progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang dilakukan NaProTechnology, penurunan kadar progesteron berkaitan dengan terjadinya depresi setelah melahirkan (postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang ditandai dengan gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung hingga 6 bulan. b) Retensi cairan

(45)

Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.

c) Siklus menstruasi yang tidak teratur

Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh. Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi secara drastis.

Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang sering dialami para ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon progesteron belum normal, produksi Air Susu Ibu (ASI) juga sering dituding sebagai pemicunya

c Penyebab kekurangan hormon progesterone 1) Stres

Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres. Hal inilah yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan progesteron.

2) Diet

Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang secara tidak

(46)

langsung mengandung estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi memepercepat pertumbuhannya.

3) Kontrasepsi

Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi pengganti hormon. Progestin memiliki sifat yang ridak sama dengan progesteron alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya kadar hormon estrogen didalam tubuh.

4) Lingkungan

Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan estrogen sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang terjasi secara terus-menerus ini memberikan dampak negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan estrogen dominan.

6. Kelebihan Progesteron

a Pengaruh kelebihan hormon progesterone 1) Pasien tampak kelelahan

2) Kehiangan gairah seksual 3) Ketidakstabilan emosi

4) Kembung dan nafsu makan berkurang 5) Siklus menstruasi tidak teratur

b Penyebab kelebihan hormon progesteron

Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron dalam dosis yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan.

7. Penanganan a Kelebihan

(47)

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek buruk kelebihan progesteron adalah dengan meninjau kembali jenis, dosis serta lama pemberian terapi progesterone dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasien.

b Kekurangan

Pada keadaan kekurangan hormon progesteron, selain dengan mengkonsumsi progesterone tambahan, hal terpenting adalah dengan melakukan koreksi dominasi estrogen, sehingga dapat mengembalikan keseimbangan hormon.

E. TESTOSTERON

Hormon laki-laki, testosteron, dan hormon-hormon perempuan, estrogen dan progesteron, terbentuk dari bahan dasar yang sama, kolesterol. Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.

(48)

Gambar : sel Leydig

Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.

(49)

Gambar : Produksi Testosteron

1. Fungsi Testosteron

Baik bagi jantan atau betina, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan. Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis.

Namun pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita. Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual, produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.

(50)

Gambar : salah satu fungsi testosterone yaitu dalam spermatogenesis

Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah. Selain itu,pria yang kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur daripada pria yang kadar hormon testosteronnya rendah.

Kadar testosteron yang normal adalah berada di kisaran 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom kekurangan testeron ( Testosterone Deficiency Syndrome/TDS ). Pada pria, testosteron menyebabkan otot tubuh pria bisa terbentuk dan tumbuhnya rambut di sekitar tubuh, juga meningkatkan libido dan agresivitas. Sementara estrogen diproduksi secara signifikan dalam jumlah yang lebih tinggi pada wanita, meskipun para peneliti percaya bahwa pria atau orang yang kurang produksi estrogennya, memiliki libido rendah.

Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :

a Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin pria primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam

(51)

spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).

b Efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan pertumbuhan sel-sel otot.

c Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.

2. Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kadar Testosteron Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah seks rendah dan disfungsi ereksi.

Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun. Meski menopause pada pria bisa terjadi, menopause pada pria bisa dibilang langka. Kadar testosteron rendah ini juga terkait dengan simptom lain seperti depresi, lelah, dan tak bisa berhubungan intim. Selain itu juga terdapat simptom yang tidak terkait dengan testosteron rendah. Simptom antara lain terdiri dari gangguan pola tidur, konsentrasi buruk, merasa tidak berharga dan merasa sangat cemas.

Namun jangan salah meng-istilahkan male menopause, karena artinya bisa menyesatkan, menganggap bahwa semua pria akan mengalaminya. Penurunan testosteron pada pria tua benar-benar alamiah dan proses normal yang akan dialami pria ketika menua.

Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :

a Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/ polusi lingkungan, pengaruh bahan kimia (termasuk bahan pengawet makanan, limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola makan. b Faktor organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA

(52)

Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.

c Faktor psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang tak realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir, disertai perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit, mati).

d Terlalu banyak lemak meningkatkan kadar estrogen yang menurunkan kadar testosteron, sebagai hasilnya hubungan seksual Anda akan menderita kinerja rendah dan dorongan seks dan libido berkurang.

Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah: a Produksi testosteron melemah

Produksi testosteron semakin melemah seiring dengan berbagai penyakit yang menemani masa andropause pada pria. Penyakit seperti depresi, obesitas, atau kondisi lain mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya, saat menopause wanita kehilangan hormon estrogen secara total, dan kesempatan mendapati anak mulai berkurang. Andropause pada pria tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total. Meski menunjukkan gejala endropause, saat usia semakin menua pria masih bisa memiliki anak.

b Tubuh panas-dingin

Sama seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami panas-dingin. Tubuh panas dan berkeringat secara esktrem, lalu mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing dan mual. Gejala seperti ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2 hingga 4 jam.

c Perubahan mood

Perubahan mood merupakan hasil dari fluktuasi pada hormon saat menopause. Hormon mempengaruhi level serotonin

(53)

dalam otak, yang kemudian mempengaruhi mood. Mood akan positif dengan jumlah serotonin yang tinggi, dan menjadi negatif jika levelnya sedikit. Perubahan mood pada pria memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu, mood pada pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi tertentu. Bahkan gejala seperti ini jika bertahan lama akan menjadi depresi.

d Mudah lupa

Kemampuan konsentrasi dan mengingat akan berkurang saat pria memasuki masa andropause, meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat hormon dengan penurunan memori. Kombinasi gejala panas-dingin, perubahan mood, penurunan libido dan berat badan, merupakan gejala andropause yang mengarah kepada stres dan penurunan kemampuan mentalitas. Cepat lupa, misalnya, namun ini juga terkait dengan usia. Namun hanya karena lupa menyimpan kunci, misalnya, bukan berarti lantas dikatakan andropause.

e Gairah seks menurun

Gejala paling umum dari andropause adalah penurunan libido. Hampir 80 persen pria mengalami gejala ini. Perawatan medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan andropause ini.

3. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Testosteron

Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis,gangguan ereksi,depresi,dan postur tubuh yang kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.

Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi

(54)

hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan gairah.

Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar satu persen per tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.

4. Penanggulangan Kekurangan Testosteron a Pengobatan Pengganti Hormon

Rendahnya tingkat testosteron pada pria dapat diisi ulang dengan suntikan testosteron, pil, patch, dan gel. Namun, ada risiko efek samping dengan perawatan ini yang mencakup; kolesterol tinggi, penyusutan testis dan kemungkinan mendapatkan kerusakan hati.

Beberapa wanita mengalami menopause parah, atau dikenal sebagai krisis paruh baya. Hal ini terjadi ketika tingkat estrogen mereka menjadi terlalu rendah, dan perlu diganti. Namun, ada juga peningkatan risiko kanker dengan menjalani perawatan ini dan resiko osteoporosis (penyakit tulang rapuh) jika tingkat estrogen tidak dinaikkan. Hal ini membuat wanita-wanita malang dengan dilema dan keputusan yang sulit untuk dibuat.

Pengobatan penggantian hormon dapat dilakukan dengan mencari alternative pengobatan tradisional dengan bahan alami. Penelitian terbaru menyebutkan Teripang atau lebih dikenal gingseng laut memiliki nilai penting sebagai sumber biofarmaka potensial maupun makanan kesehatan. Kandungan kimia teripang

(55)

basah terdiri dari 44-45 persen protein, 3-5 persen karbohidrat dan 1,5 persen lemak. Teripang mengandung asam amino esensial, kolagen dan vitamin E. Kandungan asam lemak penting teripang seperti asam eikosapentaenoat(EPA) dan asam dekosaheksaenoat (DHA) berperan dalam perkembangan syaraf otak, agen penyembuh luka dan antitrombotik.

Hasil penelitian menunjukkan kandungan testosteron teripang segar lebih tinggi dibanding teripang kering. Steroid teripang jenis pasir lebih tinggi dibanding ganat dan hitam," kata Kurnia. Ekstrak teripang berpotensi besar sebagai sumber testosteron alami. Sayangnya, belum diperoleh metode ekstraksi untuk keperluan produksi masal. Testosteron yang banyak beredar, testosteron sintentik yang mempunyai efek samping dalam penggunaannya.

Selain Teripang, pengobatan alternatif dapat pula dilakukan dengan herbal alami seperti tanaman dari Afrika Selatan bernama Hoodia Gordini yang membakar lemak dan menekan nafsu makan. Tanaman ini telah menyatu dengan kombinasi bahan-bahan alami untuk menghasilkan produk yang luar biasa yang mengurangi berat badan, tanpa Anda bahkan melihat diet Anda.

b Cara Mempertahankan Tingkat Hormonal yang Aman Secara Alami

Untuk pria dengan tingkat di ambang batas, olahraga merupakan metode yang baik untuk meningkatkan produksi testosteron ke tingkat yang memuaskan. Menjaga berat badan ideal akan membantu menjaga kadar estrogen ke tingkat yang ideal, mencegah pengurangan testosteron.

F. GONADOTROPIN

Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi

(56)

hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.

Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.

Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.

FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi

Gambar

Gambar tersebut memberikan informasi mengenai keadaan pertumbuhan dan  perkembangan folikel, kondisi hormon-hormon yang terlibat, dan perkembangan  dinding uterus(endometrium)
Gambar : struktur bangun Testosteron
Gambar : sel Leydig
Gambar : Produksi Testosteron
+2

Referensi

Dokumen terkait

R DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI: MIOMA UTERI DI BANGSAL RSUD PNDAN ARANG BOYOLALI” Progam Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Pada pasien Ny.Y yang mengalami gangguan reproduksi terutama mioma uteri ditemukan masalah keperawatan seperti Resiko syok berhubungan dengan perdarahan pervagina,

Karsinoma laring adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel sekuomosa laring yang tidak normal atau abnormal yang terbatas pada pita suara yang bertumbuh perlahan karna

Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita seperti

Kanker Pada Wilayah Genital Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah ovarium, serviks dan juga vagina.. Kanker vagina ini belum

Pada materi sistem reproduksi kelas XI KD 3.12 yaitu menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia yang

Mahasiswa Mampu menjelaskan tentang struktur, perkembangan, fungsi dan hormone yang berhubungan dengan organ reproduksi manusia pria dan wanita C2 dan A3 ● Ketepatan menjelaskan dan

Kesimpulan Kesehatan reproduksi menurut WHO terdiri dari proses reproduksi, fungsi dan sistem reproduksi pada semua tahap kehidupan, dan Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang