Penyusun
Risky Rachmania
2507 100 097
Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE
19480710 197603 1 002
PENGEMBANGAN MODEL JOINT ECONOMIC
LOT SIZE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
ADANYA IMPERFECT QUALITY PRODUCT
DAN INSPECTION ERROR
Latar Belakang
Reduce cost
Just In Time (JIT), yaitu menyesuaikan jumlah produksi dengan jumlah permintaan
Latar Belakang
Penelitian Lee (2005) :
Model penentuan ukuran lot optimal untuk pemesanan raw material, setup produksi, dan pemesanan produk jadi dari pembeli ke pemanufaktur.
Salameh dan Jaber (2000) :
Model pemesanan optimal dengan memperhatikan adanya imperfect quality item.
Maddah dan Jaber (2008) :
Memperbaiki model Salameh dan Jaber (2000).
Khan, Jaber, dan Bonney (2010) :
Model pemesanan optimal dengan memperhatikan adanya imperfect quality item dan kesalahan dalam inspeksi.
Latar Belakang
Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk membuat model matematis untuk menentukan Joint Economic Lot Size dengan
mempertimbangkan adanya imperfect quality product dan inspection error Penelitian Lee (2005) Penelitian Khan, Jaber, Bonney (2010)
Tujuan Penelitian
1
• Menghasilkan model penentuan Joint Economic Lot Size dengan mempertimbangkan adanya
imperfect quality product dan inspection error
2
• Mengetahui pengaruh adanya imperfect quality product dan inspection error terhadap total
biaya
3
• Melakukan analisis sensitivitas untuk melihat pengaruh perubahan parameter terhadap model yang dihasilkan
Ruang Lingkup Penelitian
Batasan :
• Penelitian dibatasi hanya pada penentuan Joint Economic Lot Size untuk single manufacturer, single buyer
• Model dikembangkan untuk single product dan produk tersebut tidak terdiri dari komponen-komponen
Ruang Lingkup Penelitian
Asumsi :
• Permintaan bersifat konstan
• Tidak ada backorder
• Work in process tidak dipertimbangkan
• Produk yang kualitasnya sesuai dengan standar dijual pada single buyer, sedangkan imperfect quality product dijual pada pembeli lain dalam single batch dengan harga yang lebih murah
• Probabilitas terjadinya imperfect quality product, error tipe I, dan error tipe II diketahui
Manfaat Penelitian
• Menghasilkan model Joint Economic Lot Size yang lebih menggambarkan kondisi nyata
• Mampu menentukan Joint Economic Lot Size yang optimal dengan mempertimbangkan adanya imperfect quality pada produk serta adanya error tipe I dan tipe II dalam proses inspeksi produk
Tinjauan Pustaka
Kualitas Inspeksi Persediaan
Model Lee (2005)
Model Salameh dan Jaber (2000)
Model Maddah dan Jaber (2008)
Metodologi Penelitian
Tahap identifikasi dan perumusan masalah Tahap pembuatan model Tahap pengujian model TahapKriteria Kinerja
Min TC
• biaya pemesanan produk oleh pembeli
• biaya penyimpanan produk oleh pembeli
• biaya pemesanan bahan baku
• biaya penyimpanan bahan baku
• biaya set up produksi
• biaya penyimpanan produk jadi
• biaya inspeksi
• biaya error tipe I
Variabel Keputusan
• Ukuran lot pemesanan produk oleh pembeli (Q)
• Bilangan integer yang menentukan jumlah lot produksi (n)
• Bilangan integer yang menentukan jumlah lot bahan baku (m)
Parameter
• D = jumlah permintaan produk
• R = laju produksi
• Q = ukuran lot pemesanan produk oleh
pembeli
• Qm= ukuran lot produksi
• Qr = ukuran lot pemesanan bahan baku
• cp = biaya pemesanan produk oleh
pembeli
• cs = biaya setup produksi
• cr = biaya pemesanan bahan baku
• hp= biaya penyimpanan produk oleh
pembeli
• hs= biaya penyimpanan produk yang
sesuai dengan spesifikasi
• he=biaya penyimpanan imperfect quality
product
• hr=biaya penyimpanan bahan baku
• n = bilangan integer yang menentukan
jumlah lot produksi
• m= bilangan integer yang menentukan
jumlah lot bahan baku
• f = faktor konversi dari bahan baku
menjadi produk jadi
• d = biaya inspeksi
• p = probabilitas imperfect quality product
• m1= probabilitas terjadinya error tipe I
• m2= probabilitas terjadinya error tipe II
• c1 = biaya error tipe I
• c2 = biaya error tipe II
• B1 = produk yang diklasifikasikan sebagai
imperfect quality product
• B2= produk yang dikembalikan oleh
Model Konseptual
Biaya pemesanan bahan baku Biaya penyimpanan bahan baku Biaya setup produksi Biaya inspeksi Biaya error tipe I Biaya error tipe II Biaya penyimpanan produk Biaya pemesanan produk Biaya penyimpanan produk (pembeli) Ukuran lot pemesanan produk oleh pembeli Ukuran lot produksi Ukuran lot pemesanan bahan baku Bilangan integer yangmenentukan jumlah lot bahan baku (m)
Bilangan integer yang menentukan jumlah bahan
baku (n) Permintaan Faktor konversi (f) Total biaya gabungan Laju produksi Probabilitas cacat Probabilitas error tipe I Probabilitas error tipe II Produk yang diklasifikasikan cacat (B1) Produk yang dikembalikan (B2)
Model Matematis (1)
Biaya pemesanan bahan baku
• Kebijakan 1 : pemesanan bahan baku dilakukan sebanyak satu kali untuk beberapa kali produksi
• Kebijakan 2 : pemesanan bahan baku dilakukan beberapa kali untuk sekali produksi
r
C
mnQ
Df
rC
nQ
mDf
Model Matematis (2)
Biaya penyimpanan bahan baku
• Kebijakan 1 • Kebijakan 2 r h R D m R fR mnQ D 1 1 1 2 1 r h mfR DnQ 2
Model Matematis (3)
• Biaya setup produksi
• Biaya penyimpanan produk
s C nQ D e s h npm m p m p n Q h m p R nQD n Q m p R QD 2 2 1 1 1 2 1 ) 1 ( ) 1 ( 1 ) 1 ( 2 1 ) 1 )( 1 ( 2 2 ) 1 ( ) 1 )( 1 (
Model Matematis (4)
• Biaya inspeksi
• Biaya error tipe I
• Biaya error tipe II
• Biaya pemesanan produk
• Biaya penyimpanan produk
Q n d 1 1
)
)
1
(
(
nQ
p
m
c
2 2c
m
p
Q
n
p C pm Q D ) 1 ( 2 p h pm Q 2 ) 1 ( 2Total Biaya
• Kebijakan 1 p p e s s r r h pm Q C pm Q D c m p Q n c m p nQ Q n d h npm m p m p n Q h m p R nQD n Q m p R QD C nQ D h R D m R fR mnQ D C mnQ Df Q n m TC 2 ) 1 ( ) 1 ( ) ) 1 ( ( 2 1 ) 1 ( ) 1 ( 1 ) 1 ( 2 1 ) 1 )( 1 ( 2 2 ) 1 ( ) 1 )( 1 ( 1 1 1 2 1 ) , , ( 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1Total Biaya
• Kebijakan 2 p p e s s r r h pm Q C pm Q D c m p Q n c m p nQ Q n d h npm m p m p n Q h m p R nQD n Q m p R QD C nQ D h mf R DnQ C nQ mDf Q n m TC 2 ) 1 ( ) 1 ( ) ) 1 ( ( 2 1 ) 1 ( ) 1 ( 1 ) 1 ( 2 1 ) 1 )( 1 ( 2 2 ) 1 ( ) 1 )( 1 ( 2 ) , , ( 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1Solusi Model
• Variabel keputusan m dan n ditentukan nilainya terlebih dahulu, kemudian dilakukan iterasi untuk menentukan nilai m dan n yang memberikan solusi optimal
• Variabel keputusan Q Kebijakan 1 Kebijakan 2 ) 1 )( ( 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 ) 1 ( ) 1 ( 1 ) 1 ( 2 1 ) 1 )( 1 ( 2 2 ) 1 ( ) 1 )( 1 ( 1 1 2 1 ) )( 1 ( 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 pm mn h pm c npm c p nm dn h npm m p m p n Q h m p R nQD n Q m p R QD h R D R Rm fR Dmn mnc mc fc pm D Q p e s r p s r ) 1 )( ( 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 ) 1 ( ) 1 ( 1 ) 1 ( 2 1 ) 1 )( 1 ( 2 2 ) 1 ( ) 1 )( 1 ( 2 ) )( 1 ( 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 pm mn h pm c npm c p nm dn h npm m p m p n Q h m p R nQD n Q m p R QD h mfR Dn nc c fc pm m D Q p e s r p s r
Uji Konveksitas
• Uji konveksitas digunakan untuk membuktikan bahwa nilai yang didapatkan dari fungsi matematis terletak di dalam batas fungsi konveks.
• f”(x) > 0, fungsi konveks • Kebijakan 1 • Kebijakan 2 ) 1 ( 2 ) , , ( 2 3 2 2 pm c n c c mn f Q D Q Q n m TC s p r ) 1 ( 2 ) , , ( 2 3 2 2 pm c n c c n mf Q D Q Q n m TC s p r
Contoh Numerik
• D = 1000 unit/tahun • R = 3200 unit/tahun • cp = 25 $/pemesanan • cs = 400 $/setup • cr = 2500 $/pemesanan • hp = 25 $/unit • hs = 20 $/unit • hr = 10 $/unit • he = 5 $/unit • f = 0,8 • d = 0,5 $/unit • p = 0,02 • m1 = 0,02 • m2 = 0,02 • c1 = 100 $/unit • c2 = 500 $/unit m=1 n=9 Q=51 TC=11453 Qm = 1(51) = 51 Qr = m.n.Q/f = 1(9)(51)/0.8 = 574Analisis Sensitivitas
Parameter Nilai m n Q TC
holding cost produk (hs)
100 1 1 268 18099
50 1 4 83 15031
5 1 13 47 8930
holding cost imperfect quality (he)
20 1 9 50 11632
50 1 10 44 11982
3 1 9 51 11428
biaya setup produksi (cs)
1000 1 10 51 12690
100 1 8 53 10775
25 1 8 52 10598
pemesanan bahan baku (cr)
5000 1 12 52 15165
100 1 4 51 5655
Analisis Sensitivitas
Parameter Nilai m n Q TC probabilitas imperfect quality product (p) 0.002 1 9 51 11381 0.2 1 10 44 12101 0.5 1 12 35 12703probabilitas error tipe I (m1)
0.002 1 9 55 11450
0.2 1 9 33 12588
0.5 1 9 24 14870
probabilitas error tipe
II (m2)
0.002 1 10 47 10554
0.2 2 3 68 18066
Kesimpulan
1
• Model penentuan ukuran lot dengan mempertimbangkan
adanya imperfect quality product dan inspection error
ditunjukkan pada persamaan (12) dan persamaan (13).
2
• Adanya imperfect quality product dan inspection error
meningkatkan total biaya sebanyak 1,53%.
3
• Peningkatan nilai pada parameter probabilitas imperfect quality
product, probabilitas error tipe I dan II, biaya penyimpanan
produk, biaya setup manufaktur, dan biaya pemesanan bahan akan meningkatkan total biaya