• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERBANDINGAN JERAMI DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PROFIL SUHU DAN KARAKTERISTIK PUPUK KOMPOS YANG DIHASILKAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERBANDINGAN JERAMI DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PROFIL SUHU DAN KARAKTERISTIK PUPUK KOMPOS YANG DIHASILKAN SKRIPSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PERBANDINGAN JERAMI DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PROFIL SUHU DAN KARAKTERISTIK PUPUK KOMPOS

YANG DIHASILKAN

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

OLEH

SEBASTIÃO MASSA 0911305020

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah mendapat persetujuan pembimbing :

Tanggal lulus : Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP NIP. 196310161990031001

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE NIP. 196207191985121001

Mengesahkan :

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

Dr. Ir. I Dewa Gde Mayun Permana, MS. NIP. 195911071986031004

(3)

iii

Sebastião Massa. 0911305020. Pengaruh Perbandingan Jerami Dan Kotoran Sapi Terhadap Profil Suhu Dan Karakteristik Pupuk Kompos Yang Dihasilkan. Di Bawah Bimbingan Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP Sebagai Pembimbing I Dan Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE Sebagai Pembimbing II.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan jerami dan kotoran sapi terhadap profil suhu dan karakteristik pupuk kompos yang dihasilkan. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga level perlakuan perbandingan antara porsi bahan jerami dan kotoran sapi. Sedangkan perlakuan yang digunakan sebagai kontrol hanya menggunakan bahan jerami. Pengamatan dilakukan terhadap dua hal yaitu profil suhu selama proses pengomposan dan karakteristik kompos yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan perubahan kotoran sapi meningkatkan suhu proses pengomposan yaitu suhu fase mesofilik (30-35˚C). kompos yang dihasilkan memiliki karakteristik antara lain pH rata-rata 7.3, kadar air rata-rata 5.5%, dan C-organik rata-rata 26,9%.

(4)

iv

Sebastião Massa. The Effect Comparison Of Straw And Cow Manure Against Temperature Profile And Characteristics Of The Resulting Compost. Under Supervision Of Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP As First Supervisor And Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE As Second Supervisor.

ABSTRACT

The purpose of the study was to determine the effect of straw and cow dung comparison to the temperature profile and the characteristics of the producing compost. The experiments ware performed using a randomized block design (RBD) with three levels of treatment comparisons between the composition of straw and cow dung. Whereas the treatment was used as control only using straw materials. Observations conducted on two things the temperature profile during the composting process and the characteristics of the resulting Compost. The results showed the addition of manure increases the temperature of the composting process is temperature mesophilic phase (30-35˚C). compost produced has characteristics include an average pH 7.3, average content 5.5% and C-organic 26.9%.

(5)

v

RINGKASAN

Jerami padi merupakan salah satu sumber bahan organik yang besar peranannya untuk memperbaiki kondisi fisik, kimia dan biologi tanah. Petani Indonesia memiliki kebiasaan membakar jerami sisa-sisa panen dengan alasan lebih cepat dan mudah untuk membersihkan sisa panen tersebut, padahal dalam 1 ton jerami padi mengandung 22 kg N, 43 kg K2O, dan unsur-unsur lainnya

(Anon., 1977). Selanjutnya Ponnamperuma (1984) menguraikan kandungan jerami padi yang terdiri dari 0,6% N; 0,1% P;1,5% K;5% Si; dan 40% C. Menurut Kim dan Dale (2003) potensi jerami kurang lebih 3-4 kali dari hasil panen.

Sejak dilaksanakannya revolusi hijau pada awal tahun 1970, membuat petani di Indonesia mengalami ketergantungan yang sangat tinggi pada produk industri pertanian, seperti pestisida dan pupuk anorganik. Alasan petani menggunakan pupuk dan pestisida anorganik karena responnya terhadap tanaman relative cepat dan mampu meningkatkan hasil panen (Suprapta, dalam Sutari 2009)

Penggunaan pupuk anorganik di Indonesia mampu meningkatkan hasil pertanian, namun tanpa disadari penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus berdampak tidak baik bagi sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Hal itu menyebabkan kemampuan tanah untuk mendukung ketersediaan air, hara dan kehidupan mikroorganisme dalam tanah untuk mendukung ketersediaan menurun. Kondisi ini terjadi karena tingkat kesuburan dan bahan organik tanah mengalami penurunan, oleh karena itu jika tidak segera diatasi maka dalam jangka waktu tidak terlalu lama, lahan-lahan tersebut tidak mampu lagi berproduksi secara optimal dan berkelanjutan (Parnata, 2004).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kecepatan proses pengomposan pada kandungan jerami dan kotoran sapi yang berbeda. Selain itu juga untuk mengetahui kualitas hasil kompos tersebut pada kandungan yang berbeda, serta mengetahui kandungan optimum untuk menghasilkan kompos yang berkualitas standar SNI. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) perbandingan antara volume jerami dan kotoran sapi dengan 1

(6)

vi

perlakuan, yaitu pengaturan kandungan dari jerami dan kotoran sapi yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu A1 3:1; 2:1; 1:1 dengan panjang, lebar dan tinggi yang sama yakni 1.60 x 1.0 x 1.0 m. Setiap control dan perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 12 percobaan. Parameter yang diamati adalah suhu, kadar air, dan kualitas kompos (C-organik, Total nitrogen, phospor, kalium dan C/N rasio).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan banyak kandungan kotoran sapi berpengaruh pada suhu, kadar air, dan kualitas kompos. Semakin banyak kotoran sapi dari jerami maka suhu akan semakin tinggi. Persentase penyusutan berlangsung lebih, kualitas kompos memenuhi SNI kompos. Kualitas kompos yang di hasilkan dari perlakuan ini memiliki kadar air 5,82% ; Carbon organik 17,69%; Nitrogen 2,48%.

(7)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap Sebastião Massa, dilahirkan pada Tanggal 22 Mei 1985 di Dili/Atauro/Beloi/Arlo. Penulis merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara dari pasangan keluarga Moises Massa dan Rosa Massa. Penulis memulai dan menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Dasar di SD Atauro/ Beloi (1996-2003). Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Atauro/Vila (2004-2006). Kemudian melanjutkan Pendidikan Sekolah Teknik Pertanian di Sub-Distrito Natarbora (2006-2009) dan tahun 2009-2015 menjalani kuliah di konsentrasi Pra-Panen Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Teknologi Pertanian penulis terlibat dalam kepanitiaan dalam Seminar Nasional Hortikultura yaitu Reorientasi Riset Untuk Mengoptimalkan Produksi dan Rantai Nilai Hortikultura pada 25-26 November 2010. Penulis juga aktif dalam kegiatan kampus Fakultas Teknologi Pertanian 2010/2011 seperti BISMA, HIMATEPA, BEM FTP. Penulis terlibat seksi Departemen Penelitian dan Pengembangan Organisasi, Tentang: Pengangkatan Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana 2011-2012. Penulis atas nama mahasiswa Timor-Leste ikut berpartisipasi dalam forum Koordinasi dan Konsultasi Tentang Tindak Lanjut Rencana Aksi Implementasi Komisi Kebenaran dan Persahabatan Republik Indonesia - Republik Demokratik Timor – Leste (KKP RI – RDTL), Bali, 11 September 2014. Penulis terlibat dalam for the activite participation on “Cultural Event of International Student of Udayana University” Auditorium Widya Sabha, Jimbaran, March 14, 2012. Penulis sebagai ketua Bidang Fisik KKN-PPM IX Universitas Udayana tahun 2014, Menerapkan pembuatan Greenhouse untuk budidaya sayur sawi hijau (Brassica Sinensis) dan pembuatan bedengan untuk penanaman tanaman Kacang Panjang. Serta mengikuti kegiatan-kegiatan forum seminar Universitas Udayana.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Shalom

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, segala puji hanya milik Allah. Penulis merasa bersyukur atas berkat dan kasih yang Tuhan berikan sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Skripsi yang berjudul Pengaruh Perbandingan Jerami dan Kotoran Sapi Terhadap Profil Suhu dan Karakteristik Pupuk Kompos Yang Dihasilkan. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran serta, bantuan, dukungan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP, selaku pembimbing I dan Dr. Ir. Wayan Widia MSIE, selaku pembimbing II, yang telah mendampingi, membimbing, serta memberikan masukan dan saran kepada penulis sepanjang penulisan skrip. 2. Dr. Ir. I Dewa Gde Mayun Permana, MS. Selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Udayana.

3. Dr. Ir. Wayan Widia MSIE. Selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian Universitas Udayana.

4. Ir. I Wayan Tika, MP dan I Putu Gede Budi Sanjaya, S.TP, M.T serta Gede Arda, S.TP., M., Sc selaku penguji ujian skripsi.

5. Bapak/Ibu dosen dan juga Bapak/Ibu pegawai di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

6. Laboran Laboratorium Analisis Hasil Pertanian FTP dan Labotatorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

7. Para anggota Gabungan kelompok tani (Gapoktan) SIMANTRI 356 Gapoktan Sari Buana, Kelompok Tani/Poktan “Setia Makmur” yang berlokasi di Br. Mayungan Anyar, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang telah memberikan ijin tempat dan bahan berupa kotoran sapi untuk melaksanakan penelitian.

(9)

ix

8. Bapak/Ibu I Wayan Widana dan Ni Ketut Santiari yang telah memberikan ijin penggunaan lahan dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Sahabat-sahabat mahasiswa TEP,angkatan 2009, 2010 dan 2011 yang telah memberikan pendapat, saran dan masukan sehingga penelitian saya terlaksana. 10. Saudara-saudara yang selalu memberikan doa dan memenuhi penulis, baik

suka maupun duka sepanjang penulisan skripsi ini.

11. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Sehingga sangat diharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya bagi pembaca yang memerlukan informasi tentang Pengaruh Perbandingan Jerami dan Kotoran Sapi Terhadap Profil Suhu dan Karakteristik Pupuk Kompos Yang Dihasilkan. Terima Kasih.

Shalom

Denpasar, 03 Oktober 2016 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI Halaman JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN ... ii ABSTRAK ... iii ABSTRACK ... iv RINGKASAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompos ... 5

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju pengomposan ... 8

2.3 Peran mikroorganisme dalam pengomposan……… .... 11

III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu ... 13

3.2 Bahan dan Alat ... 13

3.3 Rancangan Percobaan ... 13

3.4 Pelaksanaan Penelitian ... 14

3.5 Diagram Alir Penelitian ... 15

3.5 Proses Pembuatan Kompos ... 16

3.5.1 Tahap Persiapan ... 16

(11)

xi

3.5.3 Evaluasi Hasil Pengomposan ... 19

3.5.4 Pengamatan Kadar C-organik (metode Walkley dan Black) ... 20

3.5.5 Pengamatan Kadar N-total (metode Kjeldhall) ... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengomposan ... 22

4.2 Suhu Proses Pengomposan ... 23

4.3 Derajat Keasaman Biomassa (pH) ... 28

4.4 Tumpukan Biomasa Selama Proses Pengomposan ... 29

4.5 Kualitas Kompos ... 30

4.5.1 Kadar Air ... 30

4.5.2 Kadar Karbon Pada Kompos ... 31

4.5.3 Kandungan Nitrogen Pada Kompos ... 32

4.5.4 Rasio Karbon Nitrogen ... 33

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

(12)

xii

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman 1. Spesifikasi kompos dari sampah organik dibandingkan beberapa

mutu kompos ... 7 2. Proses pengukuran awal bahan baku... 23 3. Perbedaan suhu pengomposan atas, tengah dan bawah ... 27

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Diagram alir penelitian... 15

2. Proses pengukuran tinggi pengomposan ... 22

3. Suhu di bagian atas tumpukan biomassa dari minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 16 ... 24

4. Suhu di bagian tengah tumpukan biomassa dari minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 16 ... 24

5. Suhu di bagian bawah tumpukan biomassa dari minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 16 ... 25

6. Derajat keasaman biomassa selama proses pengomposan ... 28

7. Tinggi tumpukan biomassa selama proses pengomposan ... 29

8. Kualitas kompos yang dihasilkan ... 30

9. Kadar air biomassa jerami dicampur kotoran selama pengomposan ... 31

10. Kandungan C,N dan C/N kompos ... 32

(14)

xiv LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Proses pengukuran suhu bagian atas ... 38

2. Proses pengukuran suhu bagian tengah ... 39

3. Proses pengukuran suhu bagian bawah ... 39

4. Proses pengukuran derajat keasaman ... 40

5. Proses analisa kadar karbon ... 40

6. Proses analisa kadar nitrogen ... 40

7. Proses analisa kadar air kompos ... 41

8. Proses analisa bahan C- organik kompos ... 41

9. Proses analisa N- total kompos ... 42

10. Proses pengomposan ... 43

11. Proses pencampuran kompos ... 43

12. Proses penumpukkan kompos ... 44

13. Proses pengukuran ketinggian penumpukan kompos ... 45

14. Proses penutup terpal kompos ... 46

15. Proses pengukuran suhu atas, tengah dan bawah ... 46

16. Proses pengadukan kompos ... 47

17. Proses pengambilan sampel ... 48

18. Proses penyaringan kompos akhir... 49

19. Proses pengepakan dan penyimpanan pupuk kompos ... 50

20. Proses oven bahan baku awal ... 51

Referensi

Dokumen terkait

Dari UU yang saat ini berlaku di Indonesia, izin untuk melakukan proses hukum datang dari lembaga lain diluar pejabat negara (eksekutif: Presiden dan jaksa Agung) maupun

Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional..

Akustik aktif memiliki arti yaitu dapat mengukur jarak dari objek yang dideteksi dan ukuran relatifnya dengan menghasilkan pulsa suara dan mengukur waktu tempuh dari pulsa

Setyaningsih, (2010) Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar, Jurnal

Hasil penelitian ini menunjukkan kadar glukosa darah pada kelompok kontrol negatif tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p>0,05) dibandingkan dengan kelompok

Secara umum ada 3 pertanyaan ilmiah yang akan dianalisis dalam penelitian pengembangan ini, yaitu (1) Bagaimana rancang bangun e-learning berbasis Schoology untuk

Sekalipun selalu dipadankan dengan "peat", istilah gambut tidak menyiratkan ataupun menyuratkan persyaratan khusus mengenai tingkat perombakan bahan organik sesuai

Dari hasil identifikasi menunjukan bahwa kedua nya memiliki keterkaitan pada perletakan masa bangunan yang ketika diproyeksikan menjadi bentuk kerucut yang