• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental research) jenis Pre-Experimental Designs (nondesigns). Peneliti membandingkan antara sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen yaitu dengan menerapkan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu.

Dalam penelitian ini perlakuan/manipulasi yang digunakan adalah penerapan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu materi IPA tentang tata surya pada kelas VI SD Negeri Panunggalan 5. Tujuan penelitian eksperimental ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat, seberapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen tetapi tanpa menyediakan kelompok kontrol.

3.1.2 Desain Eksperimen

Desain Eksperimen dalam penelitian ini adalah jenis

Pre-Experimental Designs (nondesigns) One-Group Pretest-posttest Design.

Secara bagan digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian One-Group Pretest-posttest Design

(Sugiyono, 2011:112)

(2)

23 Keterangan:

= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

X = perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan menerapkan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu dalam pembelajaran

Maka pengaruh perlakuan terhadap pencapaian kognitif siswa = ( - ).

Dalam desain penelitian ini terdapat satu kelompok eksperimen yang menerapkan pretest dan posttest sekaligus. Pretest diberikan pada kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan dan posttest dilakukan setelah kelompok eksperimen mendapatkan treatment/ perlakuan. Hasil

pretest dibandingkan dengan hasil posttest untuk mengetahui adakah

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu terhadap pencapaian kognitif pada materi IPA tata surya siswa kelas VI SD Negeri Panunggalan 5 semester II tahun pelajaran 2015/2016. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Panunggalan 5 pada kelas VI. Letak SD Negeri Panunggalan 5 berada di Dusun Kedungwungu, Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Peneliti memilih mata pelajaran IPA materi tata surya dan akan melaksanakan penelitian pada bulan Maret tanggal 19 Maret sampai tanggal 28 Maret 2016. Adapun gambaran umum tahap penelitian dari persiapan penelitian sampai ujian seperti pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Waktu Penelitian TAHAPAN

BULAN

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1. Persiapan Penelitian

(3)

24 2. Pelaksanaan Penelitian

3. Penyusunan Laporan dan Penyajian

4. Revisi

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Slameto (2015), variabel penelitian adalah “suatu nilai/sifat dari objek, individu/kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya”.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Variabel bebas atau independent variable adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran IPA materi tata surya dengan menggunakan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu.

b. Variabel tergantung/terikat atau dependent variable adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA pada ranah kognitif.

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian ini adalah:

a. Hasil belajar IPA dalam penelitian ini adalah perolehan skor hasil belajar yang dilihat dari aspek kognitif, pemerolehan skor didapatkan dari posttest yang mencakup SK. 9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya, dan KD. 9.1 Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya.

b. Model Pembelajaran Kooperatif tipe talking stick adalah rangkaian kegiatan pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam

(4)

25 kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah dengan penggunaan tongkat sebagai alat bicara.

c. Media Lagu adalah salah satu media pembelajaran dalam penggolongan media audio yang memanfaatkan indra pendengaran. Dengan berdasarkan materi pembelajaran guru memanfaatkan lagu anak-anak yang diubah liriknya dengan materi tata surya kelas VI diharapkan media lagu dapat memberikan kemudahan siswa dalam mengingat materi tata surya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI SD Negeri Panunggalan 5.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi

Menurut Sukardi (2008) populasi adalah “semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VI SD Negeri Panunggalan 5 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan.

3.4.2 Sampel

Sampel menurut Sukardi (2008) adalah “sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut”. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI dari SD Negeri Panunggalan 5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 25 siswa.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2011) Teknik sampling adalah “merupakan teknik pengambilan sampel oleh peneliti”. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

(5)

26 teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sabagai sampel.

3.5 Prosedur Penelitian

Tahap-tahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan

a. Menentukan subyek penelitian. b. Membuat kisi-kisi pretest.

c. Membuat instrumen pretest berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. d. Mengujicobakan instrumen tes pretest pada kelas yang sudah

dipilih yaitu kelas VI SD Negeri Panunggalan 2.

e. Menganalisis data hasil instrumen tes pretest pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal, dan reabilitas soal.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah peneliti melakukan pretest, kemudian pembelajaran di kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu pada materi tata surya mata pelajaran IPA.

3. Tahap Akhir

a. Memberikan posttest pada kelas eksperimen.

b. Menganalisis hasil posttest yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu terhadap peningkatan kognitif siswa.

c. Menyusun hasil penelitian.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data. e. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

(6)

27 Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian perlakuan di dalam kelas yaitu dengan melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu pada mata pelajaran IPA tentang tata surya.

2) Tes (Pretest dan Posttest)

Tes merupakan alat penilaian yang berisi soal/pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar pada ranah kognitif yaitu pada materi IPA tentang tata surya kelas VI semester II tahun ajaran 2015/2016 di SD Negeri Panunggalan 5 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. 3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah sesuatu hal yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti dari sebuah penelitian. 3.6.2 Instrumen Data Penelitian

a. Variabel X (Talking Stick)

Instrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam menggunakan metode talking stick berbantuan media lagu.

Setelah menentukan instrumen penelitian maka selanjutnya peneliti membuat kisi-kisi instrumen yang akan digunakan untuk membuat instrumen tindakan pada pembelajaran yang dilakukan. Kisi-kisi tindakan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu dapat dilihat pada tabel 3.3.

(7)

28 Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Observasi Penerapan Model Kooperatif tipe

Talking Stick Berbantuan Media Lagu

No Aspek Indikator

1.

Pra pembelajaran (Penyampaian tujuan

dan motivasi siswa)

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai.

3. Guru mengadakan doa bersama. 4. Guru melakukan presensi.

5. Guru memberikan motivasi agar siswa bersungguh-sungguh dalam belajar.

2. Kegiatan awal

6. Guru mulai melakukan apersepsi sesuai materi yang akan diajarkan.

7. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk merangsang berfikir.

8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai hari ini.melalui papan tulis.

3. Kegiatan inti (penyajian informasi, pengorganisasian ke dalam kelompok belajar)

9. Guru menyampaikan materi pokok pembelajaran yang akan dipelajari. 10. Guru memberikan kesempatan untuk

siswa bertanya tentang materi yang belum jelas.

11. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok.

12. Guru menyiapkan materi pembelajaran tambahan dalam bentuk teks untuk dibaca dan dipelajari oleh masing-masing kelompok.

(8)

29 13. Siswa berdiskusi untuk membahas

masalah yang terdapat di dalam wacana. 14. Setelah siswa selesai membaca materi

pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup bacaan.

15. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu dengan diiringi media lagu anak-anak (berisi materi pembelajaran) tongkat digulirkan dari satu siswa ke siswa yang lainnya.

16. Setelah lagu selesai dinyanyikan, siswa yang memegang tongkat terakhir harus menjawab pertanyaan dari guru.

17. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

4.

Kegiatan Akhir (evaluasi, pemberian

penghargaan)

18. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami.

19. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. 20. Guru memberikan soal evaluasi.

21. Guru melakukan refleksi pembelajaran. 22. Guru memberikan penghargaan terhadap

siswa yang aktif dalam pembelajaran, dan memotivasi siswa yang lainnya. 23. Guru menutup pembelajaran.

(9)

30 b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar IPA

pada ranah kognitif)

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan butir-butir soal atau tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Penggunaan tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar pada ranah kognitif sebelum (petest) dan sesudah pemberian treatment/perlakuan (posttest). Langkah-langkah menyusun instrumen soal meliputi: (1) menyusun kisi-kisi (2) uji coba instrumen (3) uji validitas dan reabilitas. Pembuatan tes dalam bentuk soal disesuaikan dengan indikator pembelajaran.

Dalam penellitian ini disusun satu kisi-kisi tes formatif dengan jawaban pilihan ganda, essay dan uraian. Instrumen tes tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar sebelum diberi perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest).

Kisi-kisi instrumen pretest dan posttest untuk mengukur pencapaian kognitif materi IPA sebelum diberikan perlakuan disusun berdasarkan SK: 9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya dan KD: 9.1. Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. Kisi-kisi instrumen

posttest untuk mengukur pencapaian kognitif siswa pada mata

pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen soal Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Bentuk

Soal Nomor Soal

9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi

9.1 Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya. 9.1.1 Menjelaskan tentang sistem tata surya. Pilihan Ganda 1,2,4,11,15,20,21, 22,23,24,29. Essay 6,7,8,10,11,15,16. Uraian 1,2,3. 9.1.2 Menyebutkan Pilihan 5,6,7,8,13,16,25,

(10)

31

dalam tata surya.

planet-planet dalam tata surya

Ganda 27. Essay 14,9,18. Uraian 7,10. 9.1.3 Mengidentifikasi kelompok benda langit sebagai anggota tata surya. Pilihan Ganda 3,19,26,28. Essay 1,2,13,14,19. Uraian 5,9. 9.1.4 Mendiskripsikan sistem peredaran tata surya. Pilihan Ganda 9,10,12,14,17,18, 30. Essay 3,5,17,20. Uraian 4,6,8.

3.7 Uji Validitas, dan Uji Reliabilitas

Untuk menjamin bahwa instrumen tes berupa soal pilihan ganda, soal essay, dan soal uraian yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik maka peneliti melakukan uji validitas, dan uji reliabilitas yang dilakukan pada kelas uji coba di SD Negeri Panunggalan 2 Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.

3.7.1 Uji Validitas Soal

Validitas adalah satuan ukuran yang dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Sugiyono (2011) mengatakan bahwa “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Dengan menggunakan instrumen yang valid dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi lebih valid. Dalam penelitian ini uji validitas ditunjukan untuk menguji instrumen dari variabel Y yaitu berupa tes yang telah diujicobakan di SD Negeri Panunggalan 2. Sugiyono (2014) mengatakan “suatu instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki batasan corrected item to total

correlation ≥ 0,360 dengan N=27”. Hal ini dapat dilihat pada tabel taraf

(11)

32 Tabel 3.5

Taraf Signifikansi Validitas

N Taraf Signifikansi

5% 1%

27 0,360 0,460

A. Uji Validitas Soal Pretest dan Posttest

Rancangan instrumen pretest dan posttest yang telah dibuat oleh peneliti kemudian diujicobakan pada siswa kelas VI SD Negeri Panunggalan 2 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Uji validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 For Windows. Dari hasil validitas berdasarkan taraf signifikansi validitas ≥ 0,360 menunjukkan bahwa dari 30 soal pilihan ganda, 20 soal essay, dan 10 soal uraian ada 10 soal pilihan ganda yang valid, 3 soal essay dan 5 soal uraian yang valid. Hasil uji validitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.6

Validitas soal pilihan ganda Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted soal2 5.93 5.071 .438 .600 .745 soal3 6.07 4.994 .438 .260 .745 soal4 5.63 5.858 .382 .645 .758 soal10 6.26 5.123 .413 .347 .748 soal11 5.67 5.538 .510 .649 .744 soal12 6.00 4.846 .523 .558 .731 soal13 5.89 5.256 .365 .533 .755 soal16 5.85 5.285 .373 .534 .753

(12)

33

soal27 5.85 5.054 .497 .641 .736 soal20 6.19 4.926 .483 .372 .738

Tabel 3.7 Validitas soal essay

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted soal11 1.63 .704 .414 .365 .534 soal12 1.56 .872 .333 .308 .608 soal13 2.33 .615 .413 .245 .528 soal20 2.04 .422 .526 .313 .446 Tabel 3.8 Validitas soal uraian

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted soal1 8.44 5.284 .512 .308 .667 soal4 8.71 4.335 .474 .365 .677 soal5 8.71 3.729 .681 .510 .570 soal6 8.65 4.538 .511 .409 .655 soal8 8.97 6.151 .368 .264 .680

3.7.2 Uji Reliabilitas Soal

Reliabilitas suatu soal adalah taraf dimana suatu soal dapat menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya walaupun telah diuji beberapa kali. Jika alat ukur yang hasil pengukurannya bersifat tetap maka

(13)

34 dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik. Widoyoko (2014) mengatakan bahwa “instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali”.

Dalam penelitian ini reliabilitas digunakan untuk menguji atau mengetahui instrumen dari variabel Y yaitu hasil belajar pada ranah kognitif berupa soal tes yang telah diuji cobakan di kelas VI SD Negeri Panunggalan 2 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan agar dapat diketahui apakah soal sudah dianggap baik ataupun belum, sehingga soal tersebut dapat dipercaya. Untuk menentukan taraf reliabilitas soal peneliti menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Priyatno (2010) berikut adalah tabel kriteria nilai Reliabilitas menurut Duwi Priyatno:

Tabel 3.9

Taraf Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas (α) Kategori

≤ 0,6 Reliabilitas kurang

0, 7 Dapat diterima

≥ 0,8 Baik

(Duwi Priyatno, 2010)

Tabel 3.9 menunjukkan ada tiga kategori taraf koefisien reliabilitas yaitu koefisien reliabilitas ≥ 0,8 dikategorikan baik, koefisien reliabilitas 0,7 dikategorikan dapat diterima dan ≤ 0,6 dikategorikan reliabilitas kurang. Maka dalam penelitian ini instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas ≥ 0,6.

B. Uji Reliabilitas Soal Pretest dan Posttest

Rancangan instrumen pretest dan posttest yang telah jadi kemudian oleh peneliti diujicobakan pada siswa kelas VI SD Negeri Panunggalan 2 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebagai kelas uji coba.

(14)

35 Berdasarkan hasil uji coba 60 item soal diperoleh Cronbach Alpha ≥ 0,6 berdasarkan taraf koefisien reliabilitas diatas maka dapat dinyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima. Setelah dikurangi item soal yang tidak valid dan reliabel, maka diperoleh hasil reliabilitas soal pretest dan posttest pada tabel 3.10

Tabel 3.10

Reliabilitas soal pilihan ganda Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items .765 .781 10

Tabel 3.11 Reliabilitas soal essay

Tabel 3.12 Reliabilitas soal uraian

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .613 .639 4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .717 .712 5

(15)

36 Tabel 3.10/3.11/3.12 menunjukkan reliabilitas instrumen setelah dikurangi item soal yang tidak valid dan reliabel maka dapat diperoleh

Cronbach’s alpha ≥ 0,6 dari 10 soal pilihan ganda, 3 essay, dan 5 uraian

item yang valid dan reliabel. Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas di atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas ≥ 0,6.

3.8 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan The One Group Pretest-Posttest

Design. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kuantitatif. Data hasil belajar IPA pada materi tata surya dilakukan analisis deskriptif dan analisis parametrik. Untuk analisis deskriptif data menggunakan deskriptif statistik dan analisis parametrik yaitu pendugaan dan uji hipotesis dari parameter varian didasarkan pada anggapan bahwa skor-skor ditarik dalam suatu varian dengan distribusi tertentu. Untuk analisis parametrik data yang digunakan adalah Uji t-test. Analisis data penelitian ini menggunakan SPSS 16 for windows.

Sebelum melakukan uji t-test sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini yang digunakan uji Lilieferon dengan melihat skor pada kolmogorow-Smirnov dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikan > 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : Nilai rata-rata Pretest = Nilai rata-rata Posttest

Artinya, Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu terhadap

(16)

37 pencapaian kognitif materi IPA Tata Surya siswa kelas VI SD Negeri Panunggalan 5 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. H1 : Nilai rata-rata Posttest > Nilai rata-rata Pretest

Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model kooperatif tipe talking stick berbantuan media lagu terhadap pencapaian kognitif materi IPA Tata Surya siswa kelas VI SD Negeri Panunggalan 5 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Nilai Posttest (setelah menggunakan model talking stick) lebih tinggi dibandingkan nilai Pretest (sebelum menggunakan model

talking stick).

Pada tahap pengujian hipotesis, teknis analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t-test (Paired

Samples T-test) karena dalam penelitian ini sampel hanya 1 kelas yaitu

siswa kelas VI SD Negeri Panunggalan 5 yang sebelum diberikan posttest sampel diberikan pretest terlebih dahulu. Kriteria berdasarkan signifikan adalah jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima.

Gambar

Tabel 3.2   Waktu Penelitian
Tabel 3.7  Validitas soal essay

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari data diatas bahwa F Hitung 0.889 &gt; F Tabel 3,09 serta berdasarkan dari table model summary diperoleh nilai probabilitas (sig.F change) = 0.00 &lt;

Dana pada kegiatan usaha pembiayaan untuk skema ini berasal dari pihak lain yang bekerja sama dengan Perusahaan Pembiayaan, terdiri atas Bank, perusahaan pembiayaan sekunder

Until recently, these haemodynamic effects could only be measured intermittently. However, with the development of continuous non-invasive monitoring techniques and

Kadar CK- MB pasien PJK yang dirawat-inap di Bagian Penyakit Dalam RSMH Palembang mulai meningkat pada selisih waktu jam ke-3, mencapai kadar puncak pada jam ke-

Pilkada serentak 2017 di Kabupaten Brebes terutama di Kecamatan Songgom secara umum dapat dikatakan berjalan dengan baik akan tetapi jika dilihat dari tingkat

 Klarifikasi Teknis dan Negosiasi Harga : Memenuhi Syarat dan Wajar. Demikian untuk diketahui dan dapat dipergunakan

Microsft Excel adalah suatu program aplikasi yang berupa kolom dan lajur elektronik yang di tunjukan untuk mengolah dokumen yang berupa angka, dimana angka

Prosedur/cara mengajukan gugatan dalam penyelesaian perkara prodeo di Pengadilan Agama Manado sama dengan pengajuan perkara pada umumnya, yaitu membuat surat