• Tidak ada hasil yang ditemukan

paper ilmu bedah umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "paper ilmu bedah umum"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dessy Dwi R NIM :125130101111018 Kelas : 2012A

PENGENALAN ALAT ALAT BEDAH

BAB I

PENDAHULUAN

Pengenalan alat-alat merupakan hal penting dilakukan untuk menjamin keselamatan kerja saat melakukan tindak operasi dalam dunia kedokteran. Pengenalan alat merupakan langkah pertama yg dilakukan sebelum melakukan operasi secara langsung. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat bedah bertujuan agar operasi dapat berjalan dengan lancer, karena dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut ,serta cara pengoperasian atau penggunaan alat-alat secara benar sehingga kesalahan prosedur dalam tindak operasi dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Alat bedah merupakan alat yang dirancang untuk digunakan dalam kegiatan pembedahan, seperti membedah hewan, manusia, dan sebagainya. Beberapa bagian juga diperlukan dalam pembuatan sediaan botani .

Selain pengetahuan dan pemahaman akan alat bedah ,sebagai dokter kita juga dituntut untuk terampil dalam menggunakan alat-alat secara benar .pada ilmu medis sebelum menggunakan alat bedah sebaiknya harus melakukan sterilisasi alat-alat terlebih dahulu sebelum digunakan .karna apabila alat bedah yg belum disterilisasi digunakan ,maka akan berpeluang besar menimbulkan infeksi dan menimbulkan resiko pada pasien .Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan. Sterilisasi merpakan suatu tindakan preventif untuk mencegah resiko terjadinya infeksi pasca operasi.

BAB II PEMBAHASAN

Pelaksanaan prosedur bedah mengharuskan seorang dokter hewan mengetahui beberapa pengetahuan dasar mengenai tindakan ini. Pengetahuan dasar tersebut berupa instrumen bedah minor,dan tehnik menjahit jaringan . Instrumen dasar bedah minor terbagi atas empat berdasarkan fungsi, yakni instrumen dengan fungsi memotong (pisau scalpel + pegangan dan beragam jenis gunting), instrumen dengan fungsi menggenggam (pinset anatomi, pinset cirrhurgis dan klem jaringan), instrumen dengan fungsi menghentikan perdarahan (klem arteri lurus dan klem mosquito), serta instrumen dengan fungsi menjahit (needle holder,benang bedah, dan needle). dalam paper ini akan menjelaskan mengenai macam macam alat yang digunakan dalam ilmu bedah berserta fungsi nya.

1. Instrument dengan fungsi memotong - Pisau scapel dan ganggang

Scalpel merupakan mata pisau kecil yang digunakan bersama pegangannya. Alat ini bermanfaat dalam menginsisi kulit dan memotong jaringan secara tajam. Selain itu, alat ini juga berguna

(2)

untuk mengangkat jaringan/benda asing dari bagian dalam kulit. Setiap pisau scaple memiliki dua ujung yang berbeda, yang satu berujung tajam sebagai bagian pemotong dan yang lainnya berujung tumpul berlubang sebagai tempat menempelnya pegangan scalpel. Cara pemasangannya: pegang area tumpul pisau dengan needle-holder dan hubungkan lubang pada area tersebut pada lidah pegangan sampai terkunci(terdengar bunyi) (david,1995).

Pegangan scalpel yang sering digunakan adalah yang berukuran 3 yang dapat digunakan bersama pisau scalpeldalam ukuran beragam. Sedangkan pisau scalpel yang sering digunakan adalah yang berukuran no.15. Ukuran no.11 digunakan untuk insisi abses dan hematoma perianal. Pegangan scalpel digunakan seperti pulpen dengan kontrol maksimal pada waktu pemotongan dilakukan. Dalam praktek keseharian, pegangan scalpel biasanya diabaikan sehingga hanya memakai pisau scalpel. Hal ini bisa diterima dengan pertimbangan pisaunya masih dalam keadaan steril dan harus digunakan dengan pengontrolan yang baik agar tidak menimbulkan kerusakan jaringan sewaktu memotong(Dudley,1999)

- Gunting

Pada dasarnya gunting mengkombinasikan antara aksi mengiris dan mencukur. Mencukur membutuhkan aksi tekanan halus yang saling bertentangan antara ibu jari dan anak jari lainnya. Gerakan mencukur ini biasanya dilakukan berdasarkan insting. Sebaiknya gunakan ibu jari dan jari manis pada kedua lubang gunting. Hal ini akan menyebabkan jari telunjuk menyokong instrumen pada waktu memotong sehingga kita dapat memotong dengan tepat. Selain itu,penggunaan ibu jari dan jari telunjuk pada lubang gunting biasanya pengontrolannya berkurang(bachsinar,1992). Jenis-jenis gunting berdasarkan objek kerjanya, yakni gunting jaringan(bedah), gunting benang, gunting perban dan gunting iris.

a. Gunting Jaringan (bedah)

Gunting jaringan (bedah) terdiri atas dua bentuk. Pertama, berbentuk ujung tumpul dan berbentuk ujung bengkok. Gunting dengan ujung tumpul digunakan untuk membentuk bidang jaringan atau jaringan yang lembut, yang juga dapat dipotong secara tajam. Gunting dengan ujung bengkok dibuat oleh ahli pada logamdatar dengan cermat. Pemotongan dengan gunting ini dilakukan pada kasus lipoma atau kista. Biasanya dilakukan dengan cara mengusuri garis batas lesi dengan gunting. Harus dipastikan kalau pemotongan dilakukan jangan melewati batas lesi karena dapat menyebabkan kerusakan(david,1995)

b. Gunting Benang (dressing scissors) Gunting benang didesain untuk menggunting benang. Gunting ini berbentuk lurusdan berujung tajam. Gunakan hanya untuk menggunting benang, tidak untuk jaringan. Gunting ini juga digunakan saat mengangkat benang pada luka yang sudahkering

(3)

dengan tehnik selipan dan sebaiknya pemotongan benang menggunakanbagian ujung gunting. Hati-hati dalam pemotongan jahitan. Jika ujung gunting menonjol keluar jahitan, terdapat resiko memotong struktur lainnya(david,1995)

c. Gunting Perban

Gunting perban merupakan gunting berujung sudut dengan ujung yang tumpul.Gunting ini memiliki kepala kecil pada ujungnya yang bermanfaat untuk memudahkan dalam memotong perban. Jenis gunting ini terdiri atas knowles danlister. Bagian dasar gunting ini lebih panjang dan digunakan sangat mudah dalampemotongan perban. Ujung tumpulnya didesain untuk mencegah kecelakaan saatremove perban dilakukan. Selain untuk membentuk dan memotong perban sesaatsebelum menutup luka, gunting ini juga aman digunakan untuk memotong perbansaat perban telah ditempatkan di atas luka(david,1995)

d. Gunting Iris

Gunting iris merupakan gunting dengan ujung yang tajam dan berukuran kecil sekitar 3-4 inchi. Biasanya digunakan dalam pembedahan ophtalmicus khusus nyairis. Dalam bedah minor, gunting iris digunakan untuk memotong benang oleh karena ujungnya yang cukup kecil untuk menyelip saat remove benang dilakukan .

2. Instrument dengan fungsi menggenggam - Pinset Anatomi

Pinset Anatomi memiliki ujung tumpul halus. Secara umum, pinset digunakan oleh ibu jari dan dua atau tiga anak jari lainnya dalam satu tangan. Alat ini dapat menggenggam objek atau jaringan kecil dengan cepat dan mudah, serta memindahkan dan mengeluarkan jaringan dengan tekanan yang beragam.Pinset Anatomi ini juga digunakan saat jahitan dilakukan, berupa eksplorasi jaringan dan membentuk pola jahitan tanpa melibatkan jari (bachsinar,1992).

(4)

Pinset Chirurgis biasanya memiliki susunan gigi 1x2 (dua gigi pada satu bidang).Pinset bergigi ini digunakan pada jaringan; harus dengan perhitungan tepat, oleh karena dapat merusak jaringan jika dibandingkan dengan pinset anatomi (dapat digunakandengan genggaman halus). Alat ini memiliki fungsi yang sama dengan pinset anatomiyakni untuk membentuk pola jahitan, me remove jahitan, dan fungsi-fungsi lainnya (david,2000)

- Pinset splinter

splinter forceps ini ada 2 macam, yaitu yang berupa pinset dan yang berupa tang, ciri-ciri: kedua ujung pinset ini runcing dan berupa ujung tombak. Gunanya untuk mencabut keluar pecahan-pecahan, kepingan-kepingan apapun yang menancap di permukaan kulit tubuh. Penggunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka (mencegah overlapping) (david,2000)

- Klem jaringan

berbentuk seperti penjepit dengan dua pegas yang saling berhubungan pada ujung kakinya. Ukuran dan bentuk alat ini bervariasi, ada yang panjang dan ada pula yang pendek serta ada yang bergigi dan ada yang tidak. Alat ini bermanfaat untuk memegang jaringan dengan tepat. Biasanya dipegang oleh tangan dominan, sedangkan tangan yang lain melakukan pemotongan, atau menjahit. Cara pemegangannya: klem dipegang dalam keadaan relaks seperti memegang pulpen dengan posisi di tengah tangan(Dudley dkk,1999)

3. Instrument dengan fungsi menghentikan pendarahan - Klem Arteri

Pada prinsipnya, klem arteri bermanfaat untuk menghentikan perdarahan pembuluh darah kecil dan menggenggam jaringan lainnya dengan tepat tanpa menimbulkan kerusakan yang tidak dibutuhkan. Secara umum, klem arteri dan needle-holder memiliki bentuk yang sama(candra,2013).Cara penggunaan: klem arteri memiliki ratchet pada handlenya. Ratchet inilah yang menyebabkan posisi klem arteri dalam keadaan terututup (terkunci). Ratchet umumnya memiliki tiga derajat, dimana pada saat penutupan jangan langsung menggunakan derajat akhir karena akan mengikat secara otomatis dan sulit untuk dilepaskan. Pelepasan klem dilakukan dengan cara pertama harus ditekan ke dalam handlenya, kemudian dipisahkan handlenya sambil membuka keduanya. Sebaiknya gunakan ibu jari dan jari manis karena hal ini akan menyebabkan jari telunjuk mendukung instrumen bekerja sehingga dapat memposisikan jepitan dengan tepat(sodera dkk,1991)

(5)

4. Instrument dengan fungsi menjahit - Needle holder

Needle holder bermanfaat untuk memegang needle saat insersi jahitan dilakukan.Secara keseluruhan antara needle holder dan klem arteri berbentuk sama. Handled dan ujung jepitannya bisa berbentuk lurus ataupun bengkok.Struktur jepitan needle holderberbentuk criss-cross di permukaannya dan memiliki ukuran handled yang lebih panjangdari jepitannya, untuk tahanan yang kuat dalam menggenggam needle. Oleh karena itu, jangan menggenggam jaringan dengan needle holder karena akan menyebabkan kerusakan jaringan secara serius (candra,2013). Cara penggunaan: cara menutup dan melepas sama dengan metode ratchet yangtelah dipaparkan pada penggunaan klem arteri di atas. Needle digenggam pada jarak 2/3dari ujung berlubang needle, dan berada pada ujung jepitan needle-holder. Hal ini akanmemudahkan tusukan pada saat jahitan dilakukan. Selain itu, pemegangan needle padaarea dekat dengan engsel needle holder akan menyebabkan needle menekuk. Kemudian,belokkan needle sedikit ke arah depan pada jepitan instrumen karena akan disesuaikandengan arah alami tangan ketika insersi dilakukan dan tangan akan terasa lebih nyaman.Kegagalan dalam membelokkan needle ini juga akan menyebabkan needle menekuk (sodera dkk,1991)

- Benang Bedah

Benang bedah dapat bersifat absorbable dan non-absorbable. Benang yangabsorbable biasanya digunakan untuk jaringan lapisan dalam, mengikat pembuluh darahdan kadang digunakan pada bedah minor. Benang non-absorbable biasanya digunakanuntuk jaringan tertentu dan harus diremove. Selain itu, benang bedah ada juga yangbersifat alami dan sintetis. Benang tersebut dapat berupa monofilamen (Ethilon atauprolene) atau jalinan (black silk). Umumnya luka pada bedah minor

(6)

ditutup dengan menggunakan benang non-absorbable. Namun, jahitan subkutikuler harus menggunakan jenis benang yang absorbable (candra,2013).

- Needle bedah

Saat ini bentuk needle bedah yang digunakan oleh sebagian besar orang adalah jenis atraumatik yang terdiri atas sebuah lubang pada ujungnya yang merupakan tempat insersi benang. Benang akan mengikuti jalur needle tanpa menimbulkan kerusakan jaringan(trauma). Pada needle model lama memiliki mata dan loop pada benangnya sehingga dapat menimbulkan trauma. Needle memiliki bagian dasar yang sama, meskipun bentuknya beragam. Setiap bagian memiliki ujung, yakni bagian body dan bagian lubang tempatinsersi benang. Sebagian besar needle berbentuk kurva dengan ukuran ¼, 5/8, ½ dan 3/8lingkaran. Hal ini menyebabkan needle memiliki range untuk bertemu dengan jahitanlainnya yang dibutuhkan. Ada juga bentuk needle yang lurus namun jarang digunakan pada bedah minor. Needle yang berbentuk setengah lingkaran datar digunakan untuk memudahkan penggunaannya dengan needle holder (david,2000).

(7)

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Pengenalan mengenai alat alat bedah dalam dunia kedokteran merupakan salah satu hal penting ,sebagai salah satu tindakan untuk menghindari resiko kesalahan dalam melakukan prosedur operasi ,dan juga untuk menjamin keselamatan kerja terutama bagi pasien. Selain itu dalam mempelajari alat alat bedah kita perlu mengenal dan mempelajari nama masing masing alat, fungsi,maupun cara pengoperasian nya agar dapat menggunakan nya secara benar. Pentingnya pengenalan alat-alat bedah bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan prosdur operasi sehingga proses operasi berjalan dengan lancar . macam macam alat bedah umum yang perlu kita kenal diantaranya pisau scapel ,gunting ( gunting jaringan,gunting benang, gunting perban ,dan gunting iris), pinset (anatomi ,cirurgis), klem arteri, needle holder ,benang bedah, dan needle bedah. Alat alat bedah tersebut merupakan alat bedah yang paling sering digunakan dalam dunia kedokteran untuk kepentingan operasi. Selain itu sterilisasi alat alat bedah , pre operasi maupun pasca operasi penting dilakukan untuk mencegah pertumbuhan mikroba yang berpeluang menyebabkan resiko infeksi pada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Bachsinar. 1992. Bedah Minor. Hipokrates : Jakarta

David C. Sebastian, Jr, M.D.1995. Buku Ajar Bedah Bagian 1. Jakarta : EGC. Hal 176-210 David L. Dunn. 2000. Surgery. Vol 1. New York : Springer. P. 205-216

Dudley, Eckersley, and Brown 1999. A Guide to Practical Procedures in Medicine and Surgery, Butterworth-Heinemann Ltd., London.

Sodera, Saleh dan Evans, 1991, Illustrated Handbook of Minor Surgery and Operation Technique, Heineman Medical Book, London.

Kapten candra. 2013. suture material. http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/212.diakses

Referensi

Dokumen terkait

Seorang pria dilarang melangsungkan perkawinan dengan seorang wanita apabila pria tersebut sedang mempunyai 4 (empat) orang istri yang keempat-empatnya masih terikat

diatas dapat kita ketahui hasil uji beda kekasaran permukaan resin nanokomposit bermatriks bis-GMA antara yang direndam coca cola dengan aqua pada lama waktu perendaman

Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang terjadi

2) Reliabilitas yaitu kemampuan sebuah perangkat lunak dapat melaksanakan fungsinya dengan tingkat ketelitian yang diperlukan. 3) Efisiensi yaitu sumber daya komputasi

i Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2016, yang

Sebagai bahan bakar, sifat termal arang termpurung kelapa adalah penting dan bergantung pada struktur dan komposisinya yang juga dipengaruhi oleh parameter proses pembentukannya

Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh nilai F tabel sebesar 2,73, maka F hitung (61,009) > F tabel (2,73), atau signifikansi F sebesar 0,000 menunjukkan

Dengan pemberian bokashi limbah padat agar-agar ke dalam media tanam tanaman bawang merah pada perlakuan bokashi limbah padat agar-agar 15 ton/ha menunjukkan