• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOKSIKOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TOKSIKOLOGI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ASAS UMUM TOKSIKOLOGI

ASAS UMUM TOKSIKOLOGI

Asas utama

Asas utama toksikologi adalah:toksikologi adalah: a

a.. KKoonnddiissi i ppeemmeejjaannaan n & & kkoonnddiissii makhluk hidup

makhluk hidup b

b.. MMeekkaanniissmme e aakkssii c

c.. WWuujjuud d eeffeek k ttookkssiikk d

d.. SSiiffaat t eeffeek k ttookkssiikk

A.

A. KoKondindisi si PemPemejaejanan nan dan dan KoKondindisisi Makhluk Hidup

Makhluk Hidup

 Y Yaitu aitu semua semua faktor faktor YG YG menentukmenentukanan

k

kebeeberr-ad-adaan aan racracun un di di temtempapat t aksaksii an

ang g berberkakaitaitan n dg dg pempemejaejananannnnaa pada diri makhluk hidup. Meliputi pada diri makhluk hidup. Meliputi

1)

1) !"!"IS P!MIS P!M!A!A"A""A"

!e!emejamejanan nan akakut ut : : sejumsejumlah lah racuracunn

m

maasusuk k kke e ddaalalam m tutubbuuh h ddaalalamm se

sekkalali i kkejejadadiaiann" " ddan an efefeeknknaa segera

segera

!!eemmeejjaannaan n kkrroonniis s : : tteerrjjaaddii

ak

akumumululasasi# i# pepenunumpmpukukan an raracucunn ak

akibibat at pepememejajananan n g g beberurulalangng"" ef

efekeknna a titimbmbul ul sesetetelalah h seselalangng $aktu tertentu

$aktu tertentu %tertunda%tertunda o

o  ' 'erjadi erjadi karkarena ena kecepkecepatan atan absorbsiabsorbsi (((( kecepatan eliminasi

(((( kecepatan eliminasi

KKededuauanna a akakan an memempmpenengagaruruhihi

$ujud efek toksik $ujud efek toksik Misal:

Misal:

-- KKereracacununan bean ben)n)en aken akutut: : dedeprpresesii SS!

SS!

-- KKeerraaccuunnaan n bebenn))een n kkrroonniik k :: leukimia

leukimia

#)

#) ALU$ %AALU$ %A" T!MP" T!MPAAT P!M!A"A"&T P!M!A"A"&

**eerrppeerraan n pepennttiinng g ddaallaamm

menentukan keefektifan absorbsi menentukan keefektifan absorbsi rraaccuunn" " aanng g aakkhhiirrnnaa menentukan ketersediaan racun menentukan ketersediaan racun di dalam darah maupun tempat di dalam darah maupun tempat aksi

aksi

 +alur  +alur pemejanan pemejanan akanakan

m

meemmppeennggaarruuhhi i kkeecceeppaattaann pen

pencapcapaiaaian n KK'M 'M %K%Kadaadar r ''okoksiksik Minimum

Minimum

 ' 'empat empat pemejanan pemejanan dapatdapat

mer

merupupakakan an temtempapat t efeefek k totoksiksikk racun

racun

Misal: asbes tidak melukai kulit"Misal: asbes tidak melukai kulit"

tapi melukai sel paru paru tapi melukai sel paru paru

'

')) LLAAMMA A %%AA" " (($$!!KKUU!!""SSII P!M!A"A"&

P!M!A"A"&

,ama ,ama pemepemejanajanan: n: batabatas s kukurunrun

$

$aakkttu u ppeemmeejjaannaan n rraaccuun n kkee makhluk hidup.

makhluk hidup.

MuMulai lai dadari ri satsatu u harhari i hinhingggga a taktak

terhingga %kematian terhingga %kematian  )) SSAAAAT T %%AA" " TTAAKKAA$$AA"" P!M!A"A"& P!M!A"A"& 

Saat Saat pembpemberiaerian n terkterkait ait dengdenganan

k

keerraaggaamm--aan n ttuubbuuh h ddaallaamm mengeliminasi racun pada $aktu mengeliminasi racun pada $aktu berb

berbeda eda %fak%faktor tor diurdiurnal nal MisalMisal:: kadar glutation ditemukan tinggi kadar glutation ditemukan tinggi pada malam hari

pada malam hari

SSaaat at ppeembmbereriian an jujugga a bbererkkaiaitatann

dengan kerentanan makhluk hidup. dengan kerentanan makhluk hidup. M

Miissaal l : : eeffeek k tteerraattooggeenniik k " " aanngg terjadi ketika pemejanan pada masa terjadi ketika pemejanan pada masa organogenesis

organogenesis

 ' 'akaran akaran berkaitberkaitan an dengan dengan jumlahjumlah

dalam melampaui K'M dalam melampaui K'M

Kondisi Makhluk Hidup Kondisi Makhluk Hidup

Maksudna adalah keadaan siologiMaksudna adalah keadaan siologi

serta patologi makhluk hidup ang serta patologi makhluk hidup ang dapa

dapat t mempmempengaengaruhruhi i keketersetersediaadiaann racun di sel sasaran dan keefektifan racun di sel sasaran dan keefektifan antaraksina

antaraksina

1)

1) K!A%AK!A%AA" A" (ISIO(ISIOLOLOGIGI" " dipengardipengaruhi:uhi:

umur"umur"

 jenis k jenis kelamin dan kelamin dan kehamilan"ehamilan"

kecepatan pengosongan lambung"kecepatan pengosongan lambung"

kecepatan alir darah"kecepatan alir darah"

status gi)i"status gi)i"

genetika"genetika"

 jam biolog jam biologis tubuhis tubuh

#)

#) K!A%AA" K!A%AA" PPAATOLOTOLOGIGI

m

meemmppeennggaarruuhhii kee*ekti*ankee*ekti*an a

a++ssoo,,++ssii- - ddiisstt,,ii++uussii- - ddaann eliminasi

eliminasi

!enakit ang berpengaruh pada!enakit ang berpengaruh pada

k

keettiigga a hhaal l tteerrsseebbuut t aakkaann mempengaruhi ketoksik-an racun mempengaruhi ketoksik-an racun

MisaMisalna lna penpenakit akit salursaluran an cercerna"na"

kardio-askuler"

kardio-askuler" hati" hati" dan dan ginjalginjal

KKeeeefefektktififan an ababsosorbrbsi si di di sasalulurarann

ce

cerrna na didipepengngararuhuhi i kkececepepatatanan p

peennggoossoonnggaan n llaammbbuunngg" " lluuaass per

permukmukaan aan temptempat at absoabsorbsi" rbsi" dandan p/ lingkungan

p/ lingkungan

a.

a. PenPenakakit sait salu,lu,an /e,an /e,nana

-- 00klkloorrhhiidrdria ia %%ttererhhaambmbatatnna a sesekrkresesii asam lambung

asam lambung

-- MMeenneebbaabbkkaan n pp/ / llaammbbuunng g nnaaiikk s

seehhiinngggga a rraaccuun n aanng g mmuuddaahh tteerriioonnkkaan n aakkaan n tteerrhhaammbbaatt absorbsina

absorbsina

-- 00ddaanna a ppeerraaddaannggaan n ddi i uususus s hhaalluuss  juga

 juga dapat dapat mempengarmempengaruhi uhi luasluas permukaan absorbsi

permukaan absorbsi

+.

(2)

*erpengaruh ke penurunan aliran darah sehingga keefektifan absorbsi" distribusi" dan eliminasi racun berkurang" dan berakibat ketoksikanna meningkat

/. Penakit hati

*erpengaruh ke ikatan protein dengan racun" dan metabolisme

d. Penakit injal

*erpengaruh pada keefektifan eliminasi dan distribusi racun

2. M!KA"ISM! AKSI

1) 2e,dasa,kan si*at dan tempat kejadian a3al

a.  12'30S4,

3acun %)at

induk#metabolit#keduana

berinteraksi dengan sel sasaran ang khas atau tidak "melalui reaksi kimia

3acun dapat berinteraksi

dengan :

- membran sel" e5 karbontetraklorida

- 620 misal a7atoksin *8" ben)o %apiren

- 'ahap transfer elektron dalam pernafasan sel misal sianida b.  4KS'30S4,

3acun mengganggu kelangsungan hidup sel ang bergantung dari faktor lingkungan ekstrasel sehingga sistem metabolisme dan pengaturan sel terganggu

Misal:

- Sena$a nitrit mempengaruhi pasokan oksigen" dengan mengubah /b menjadi met/b" sehingga terjadi hipoksia" anoksia" dan akhirna kematian sel

- !engaturan kontraksi otot ang terganggu akibat pestisida" sehingga bisa berefek ke kelumpuhan

#) 2!$%ASA$KA" SI(AT A"TA$AKSI

a. 3eersibel

 'erjadi antara racun dg reseptor

ttt

 +ika kadar racun di reseptor

habis" efek toksik akan cepat menghilang

Ketoksikan tergantung dari

kecepatan 06M4

Misal :

Keracunan pestisida organofosfat" toksin botulinus" alkaloid ergot

b. 1rreersibel

Memungkinkan tjd penumpukan

efek

Sifat kerusakan#luka menetap"

sehingga keracunan kronis akan seefektif keracunan akut

3acun bisa berikatan koalen

dengan protein ataupun 620

4fek: nekrosis" brosis"

karsinogenik" mutagenik" teratogenik  9ontoh: a7atoksin *8" ben)opiren" nitrit ') 2e,dasa,kan ,esiko penumpukan

terutama untuk racun ang sangat lipolik dan sulit dimetabolisme misal 66'

4. 5UU% !(!K TOKSIK 

Merupakan hasil akhi, setelah tubuh %sel" jaringan" organ  me,espon

#menanggapi luka akibat antaraksi racun

1) P!$U2AHA" 2IOKIMIA

0ksi racun di tempat aksi tertentu

dalam tubuh" mungkin akan ditanggapi dengan adana respon biokimia misalna

 +enis : gangguan dalam respirasi

seluler" ataupun pasok energi

9ontoh racun: sianida

Sifat perubahan ini adalah

reersibel tgt kemampuan homeostasis tubuh

#) P!$U2AHA" (U"GSIO"AL

3acun mempengaruhi fungsi

tubuh

 +enis: anoksia" gangguan

pernafasan" perubahan tekanan darah" perubahan keseimbangan caran & elektrolit" perubahan kontraksi dan relaksasi otot

9ontoh racun: malation" nitrit"

merkuri" tetrodotoksin" toksin botulinus" suksinilkolin

!erubahan dapat berkisar dari

ang ringan sampai berat

Sifat perubahan ini adalah

reersibel

(3)

3espon tubuh meliputi respon

intrasel %degenerasi" proliferasi" dan respon ekstrasel %in7amasi dan perbaikan

 +enis : perlemakan hati" nekrosis

hati" karsinogenesis" mutagenesis" teratogenesis

9ontoh racun: tetrasiklin" 99l"

a7atoksin"

Sifat: irreersibel

TOLAK UKU$ K!TOKSIKA"

- 'olak ukur ketoksikan racun didasarkan pada hubungan erat#kekerabatan antara

kondisi pemejanan  dan 3ujud se,ta si*at e*ek toksik ,a/un

- 6igunakan utk menaksir batas aman" dibagi mjd

1) TOLAK UKU$

KUALITATI(-meliputi

mekanisme aksi toksik

 jenis $ujud efek toksik ang

ditandai dengan gejala gejala klinis ang menertai

sifat efek toksik

1ngat lagi keracunan nitrit akut

- Wujud efek berupa perubahan fungsional aitu anoksia

- Sifat reersibelMelalui mekanisme ekstrasel %menebab-kan pasok oksigen berkurang akibat /b dioksidasi menjadi met/b

- Gejala: sianosis" takikardi" sesak nafas" gelisah

0da kekerabatan antara takaran pemejanan %kon-disi pemejanan & ketoksikan sena$a %$ujud efek toksik. 6ibagi menjadi dua:

K4K430*0'02 '0K0302 ; 34S!<2

- 4fek toksik adalah fungsi kadar racun di tempat aksi

- Kadar racun di tempat aksi" berhubungan dengan takaran pemejanan

- 3espon toksik menunjukkan hubungan sebab akibat dengan racun ang dipejankan

K4K430*0'02 W0K'= ; 34S!<2

- 3acun dapat pula mengalami penumpuk-an pd pemejanan berulang t8#> panjang

#) TOLAK UKU$ KUA"TITATI(

 'olak ukur kuantitatif utama :

L%67 atau T%67 dan K!TT

 'akaran pemejanan ang

menunjukkan ?@A indiidu dalam sekelompok populasi terkena efek toksik kematian disebut sebagai nilai ,6?@ %lethal dose

2ilai '6?@ ataupun ,6?@ dapat

dilihat dari kura antara takaran pemejanan ersus persen respon

Kura dosis s Arespon

K!TT 8Kada, !*et Toksik Tak  Te,amati)

- Merupakan +atas aman ketoksikan racun

- K4'' menggambarkan takaran pemejanan ter-tinggi ang '160K  menebabkan timbulna efek toksik ataupun kematian pada subjek uji - Yaitu pada titik potong kura a$al dg

absis

(4)

T!$API A"TI%OT

Tujuan terapi antidot:

a. Memperbaiki kondisi korban %terapi suportif

b. Membatasi penebaran racun dalam tubuh

c. Meningkatkan pengakhiran aksi racun

Sasa,an & Intensitas e*ek toksik 

,a/un %tinggi jarak antara nilai K'M dengan kadar puncak racun

1ngat kembali ketoksikan racun

dipengaruhi keberadaan racun dan keefektifan antaraksi

Keberadaan racun sangat

bergantung pada 3aktu" dan

kee*ekti*an t,anslokasi

Kecepatan dan ketepatan

merupakan prinsip penatalaksaan keracunan

9epat: mengatasi dan mengurangi

berbagai gejala" membatasi penebaran racun dan untuk meningkatkan pengakhiran aksi racun

 'epat: pemilihan strategi terapi ang

sesuai

ST$AT!GI T!$API

*erfokus pd penurunan intensitas

efek toksik

8. Menghambat absorbsi dan distribusi racun

>. Meningkatkan eliminasi racun B. Menaikkan ambang toksik racun

1ngat lagi kura K'M % kadar s

$aktu

!ergeseran fase absorbsi ke kanan

akan memperlambat kecepatan absorbsi racun

!ergeseran fase distribusi ke kanan

akan memperlambat kecepatan penebaran racun

!ergeseran fase eliminasi ke kiri

akan mempercepat eliminasi racun

semuana akan mempengaruhi

intensitas e*ek toksik ,a/un

M!TO%!

8 M4'<64 K/0S

 +ika antidot sudah ada dan racun sudah pasti

> M4'<64 '0K K/0S

Metode umum ang dapat diterapkan pada sebagian besar racun

P!$LAM2ATA" A2SO$2SI

8 M4'<64 K/0S

!embentukan kompleks ang kurang toksik

9at Antidot P,oduk

*esi Sodium biokarbona t Cerokar-bonat *esi 6eferokasa mina *esi kelat !erak 2itrat Sodium klorida !erak klorida 2ikotin a !otasium permangan at !roduk oksidasi Cluroid a Kalsium laktat Kalsium 7uorida > M4'<64 '0K K/0S

-4metika misal sirup ipekak -!emuntahan mekanis

-!embilasan lambung -!enerapan arang

P!$LAM2ATA" %IST$I2USI

8 M4'<64 '0K K/0S:

- 1nfus albumin %penggantian tempat ikatan racun

- Merubah p/ darah %perbaikan keseimbangan asam-basa

> M4'<64 K/0S:

- 0ntidot tiosulfat pada keracunan sianida

- 0ntidot etanol pada keracunan metanol

- 0ntidot protamin pada keracunan heparin

(5)

P!$LAM2ATA" !LIMI"ASI

8 M4'<64 '0K K/0S: -/emodialisis

-!embasaan#pengasaman urin > M4'<64 K/0S:

-0ntidot kalsium ang dapat meningkatkan ekskresi ginjal pada keracunan strontium

-0ntidot 46'0 pada kasus keracunan timah" nikel" kobalt membentuk komples ang kurang toksik

P!"AIKA" AM2A"G KTM

8 M4'<64 '0K K/0S:

-!ernafasan buatan mekanis -!emeliharaan sirkulasi darah

-!emeliharaan keseimbangan elektrolit

-!emeliharaan fungsi ginjal > M4'<64 K/0S:

-!enggunaan itamin K pada toksisitas $arfarin

%ISPOSISI TOKSIKA"

20S1* 309=2 61 60,0M '=*=/

A. A2SO$PSI

3acun dapat masuk melalui jalur

intraaskular dan ekstraaskular

3acun dari jalur ekstraaskular untuk

dapat masuk ke sirkulasi sistemik" harus mengalami proses absorpsi dahulu

0bsorpsi berkaitan dengan

kemampuan racun menembus membran biologi

3acun dapat mele$ati membran

melalui mekanisme difusi pasif" transpor aktif" difusi dipermudah" fagositosis" dan pinositosis

Membran sel bersifat semi permeabel

%I(USI PASI(: harus ada gradien

kadar" racun larut lipid" dan tidak terionkan

1ngat kembali pers /enderson /aselbach

0sam lemah:

pKa-p/D log %%tak

terionkan#terionkan *asa lemah:

(6)

pKa-p/D log %%terionkan#tak terionkan

*andingkan absorpsi asam ben)oat

di lambung dan usus. 0sam ben)oat %pKaD p/ plasma D E" p/ getah lambung D > p/ getah usus D F

T$A"SPO$ AKTI(: spesik" perlu

karier" dan energi metabolik.

6ifusi dipermudah#terfasilitasi:

perlu karier" tidak perlu energi metabolik" dan berdasar gradien kadar .

Cagositosis dan pinositosis:

melibatkan pelipatan membran dan menelanH partikel partikel

Cagositosis: menelanH partikel padat!inositosis : menelanH partikel

cairan

 'empat absorpsi racun terutama

terpenting di saluran pencernaan" $alau kadang bisa le$at kulit dan paru

3acun tidak akan menimbulkan efek

selama belum diabsorpsi %kecuali  jika racun bersifat iritan dan korosif 

terhadap mukosa

3acun dapat diabsorpsi sepanjang

saluran cerna" tetapi lambung dan usus merupakan tempat utama

0bsorpsi racun di saluran cerna

dipengaruhi sifat sika kimia racun

!ermeabilitas racun ke dalam tubuh

melalui kulit berariasi antar area tubuh tergantung lapisan stratum corneum

3acun dapat masuk melalui kulit

dengan beberapa rute: - Colikel rambut

- !er cutan %rute utama - Kelenjar keringat

PA$U : PA$U

 'empat absorpsi terjadi di aleolus!ermukaan luas" pasok darah bagus"

sa$ar#baries antara udara di dalam aleolus dengan aliran darah sangat tipis sehingga absorpsi racun esien dan cepat

3acun larut lipid akan segera

diabsorbsi le$at difusi pasif di aleolus. 3acun larutan#partikel padat mungkin melalui mekanisme pinositosis#fagositosis

=kuran partikel ( 8@ Im tidak akan

(7)

=kuran partikel sangat kecil %J@"@8

Im akan dikeluarkan melalui mekanisme ekshalasi

2. %IST$I2USI $A4U"

Merupakan proses perpindahan

racun dari darah ke suatu tempat di dalam tubuh

3acun setelah berada di sirkulasi

darah" segera terdistribusi ke cairan dan jaringan tubuh" juga dapat ke lemak" dan tulang

Kecepatan distribusi racun

tergantung tempat absorbsi racun

!ersebaran racun dipengaruhi

kecepatan alir darah" permeabilitas  jaringan" ketersediaan tempat

pengikatan

Masukna racun ke otak dihalangi

oleh barier

Blood-brain barrier %sa$ar

darah-otak

-Kurang permebel

-sel-sel endotel kapiler sangat rapat -0dana sel sel glia#astrosit ang

mengeli-lingi kapiler sistem saraf  pusat %SS!

-Kadar protein dalam cairan antarsel SS! lebih rendah

Sehingga penetrasi racun ke otak sangat tgt sifat lipo;lisitas

sena$a tersebut

 +aringan dpt menjadi tempat aksi

khas racun. Misal : racun 99l" a7atoksin" oerdosis parasetamol menebabkan nekrosis hati

 +aringan dapat pula sebagai gudang

penimpanan racun

3acun dapat menumpuk dan

terpusat pada hati" ginjal" jaringan adiposa %misal 66'" tulang %misal: timah" strontium" 7uorida

 +aringan dapat pula berperan

sebagai perlindungan : blood brain barrier 

3acun dapat berikatan dengan

protein plasma dan bersifat

,e0e,si+el secara cepat dan seimbang

9ontoh protein plasma:

0lbumin" seruloplasmin" transferin" alfa dan beta lipoprotein" gama globulin" alfa-8 glikoprotein

/ana racun ang tidak terikat

protein plasma ang dapat terdistribusi %terutama racun dengan difusi pasif

4. M!TA2OLISM! $A4U"

Merupakan perubahan haati

%biotransformasi )at kimia toksik menjadi metabolit ang secara kimia berbeda dengan sena$a induk

/ati merupakan organ

pemetabolisme utama

Metabolisme dapat pula terjadi pada

 jaringan ekstrahepatik %ginjal" paru" kulit" mukosa saluran pencernaan

0dana ena porta memungkinkan

racun masuk ke hati" dan diba$a ke sel parenkim hati" sebelum disalurkan ke sirkulasi sistemik

6i dalam sistem parenkim hati"

terdapat banak en)im ang membantu reaksi metabolisme fase 1 dan 11 sehingga sena$a asing akan mudah terekskresi

 alu, metabolisme ada dua:

8 Case 1 %reaksi fungsionalisasi: meniapkan gugus fungsional

(8)

bagi reaksi fase 11 misal melalui reaksi oksidasi" reduksi" hidrolisis > Case 11: reaksi konjugasi dengan

sena$a endogen tertentu ang polar meliputi reaksi konjugasi glukoronidasi" sulfatasi" dan glutationasi

Tujuan fase 11: menghasilkan

konjugat ang lebih polar dan kurang larut lipid

Molekul endogen: asam glukoronat"

sulfat" glutation

 +ika racun sudah puna gugus

fungsional" maka akan langsung dikonjugasi di fase 11

Sistem en)im ang paling penting

dalam fase 1 06, sitokrom !-?@ mikrosomal & 206!/ sitokrom !-?@ reduktase

9ontoh: Metabolisme ben)ena

$eaksi *ase II Guus

*unsional Gluko,onidasi -</" -9<</"-2/>"-S/ glikosidasi -</"-9<</"-S/ sul*asi -2/>" -S<>2/>" -</ metilasi -</"-2/> asetilasi -S<>2/>" -</" -9<</ Konjugasi lutation 4poksida" halida orgaik

Caktor faktor penentu metabolisme:

- Caktor intrinsik racun : - Caktor siologi:

- Caktor farmakologi : - Caktor patologi :

0lkohol:

- 0kut: mengurangi kapasitas metabolisme

- Kronis: meningkatkan kapasitas metabolisme

Merokok : induktor en)im %mengandung

sena$a ben)oapiren

Caktor makanan:

Kubis : mengandung sena$a indol ang memicu metabolisme

!42G0K'1C02 /0Y0'1

- Yaitu proses perubahan )at kimia oleh sistem en)im tertentu menjadi sesuatu )at kimia atau metabolit perantara ang le+ih ,eakti* 

daripada )at induk" sebelum diekskresi

- Metabolit perantara tsb dapat berikatan koalen dengan 620#protein# fosfolipid di jaringan" dan akhirna timbul W=+=6 '<KS1K

%. !KSK$!SI $A4U"

Ciltrasi terbatas bagi sena$a

dengan *M J F@.@@@" dan dipengaruhi derajat ikatan dengan protein

Ciltrat dapat melintasi tubulus dan

dibuang bersama urin" tetapi bisa  juga direabsorpsi

Sena$a ang tak terionkan pada

p/ cairan tubular akan direabsorpsi

Sena$a ang mudah terionkan

pada p/ cairan tubular dan polar" akan mudah dieksresi

$a/un +asa akan le+ih mudah

dieksk,esi +ila u,in asam" dan sebalikna

4kskresi ke empedu umumna

terjadi melalui transpor aktif" sehingga dapat jenuh dan memungkinkan terjadi penumpukan di hati

0dana dau, ente,ohepatik dapat

membuat metabolit kembali lagi direabsorpsi akibat sifatna ang menjadi lebih polar karena pengaruh metabolisme oleh 7ora normal usus

4kskresi ke 0S1 sangat besar

terutama jika racun bersifat larut lipid misal 66'

TOKSISITAS PA%A O$GA"

A. TOKSISITAS PA%A SIST!M IMU"

(9)

1mmunotoksikan merupakan

sena$a ang mempengaruhi fungsi imun

Sumber :

a. ,ogam ; logam berat : berllium" nickel" chromium" gold" methl mercur" platinum" organic tin compounds" sodium arsenite and arsenate" dan arsenic trio5ide

b. !estisida : prethroids" chlordane" 66'" dieldrin" methlparathion" carbofuran" he5a-chloroben)ene %/9*" carbarl" >"-6" parauat" diuat.

c. <bat obatan: clophosphamide" a)athioprine" methotre5ate"? 7uorouracil" actinomcin" do5orubicin d. /alogenated hdrocarbons: polbromi-nated biphenls %!**" trichloroethlene" chlo-roform" pentachlorophenol

 'ipe toksisitas pada sistem imun

1) HIP!$S!"SITI<ITAS %A" AL!$GI

a. 'ipe 1 : reaksi cepat

- 4ksposure antigen pertama kali akan menginduksi 1g4" selanjutna eksposure terhadap antigen sm utk kedua kalina menimbulkan berbagai manifestasi klinik : asma" rhinitis" urticaria" & anaphla5is

- 9ontoh agen:

- ,ogam %nickel" berllium" platinum compounds" agen terapetik %penicillin" food addities %sultes" MSG" tartra)ine" ben)oates" makanan %chocolate" peanuts" pestisida %prethrum" dan sena$a industri seperti toluene diisocanate %'61

b. 'ipe 11 %jarang

- Sena$a menebabkan ctolsis melalui peran 1gG dan atau 1gM

- 4fek : anemia hemolitik" trombosi-topenia"

leukopenia

- 9ontoh agen : gold salts" chlorpro-ma)ine" phentoin" sulfonamides dan toluene diisocanate

c. 'ipe 111 %jarang

Kompleks antibodi antigen terdeposit dalam sel sel dinding pembuluh darah" terutama melalui peran 1gG 4fek: lupus erthematosus akibat prokainamid" glomerular nephritis akibat emas

d. 'ipe 1L %tertunda

- Muncul pada 8>- jam - 9ontoh agen :

- nickel" berllium" chromium" formaldehde" toluene diiso-Ncanate

#) AUTOIMU"

Sistem imun membentuk antibodi terhadap antigen endogen. 9ontoh agen:

- pestisida dieldrin penebab anemia hemolitik

- 4mas dan merkuri penebab glomerular nephritis

B IMU"OSUP$!SA" &

IMU"O%!(ISI!"SI

9ontoh: Siklosporin" timbal" merkuri" kortikosteroid" carbarl

2. TOKSISITAS PA%A SIST!M $!SPI$ASI

 'oksikan dapat masuk ke ke saluran

nafas melalui inhalasi

!aru paru juga mempunai en)im

sitokrom !?@ sehingga ada kemungkinan metabolit dapat masuk kembali

4n)im pemetabolisme jg terdapat pd

sel 9lara

0dana mukus dan silia pada trakea

dan bronkus dapat mencegah partikel masuk

0dana makrofag pada paru paru

 juga berperan untuk fagositosis toksikan padat

 'oksikan berupa gas dan uap sangat

mudah diabsorpsi di paru paru

=kuran partikel optimum untuk

masuk ke paru paru : 8-B mikron

 'empat absorpsi racun terutama

pada aleolus

Mekanisme absorpsi untuk partikel

padat#cairan berbeda dengan gas#uap

(10)

1ritasi ,okal

 'erutama disebabkan gas gas iritan : amonia" klorin

Menebabkan bronkokonstriksi" dispnea

Sena$a arsenik pada paparan kronis dapat menebabkan kanker paru

Cibrosis#pneumoconiosis

9ontoh kasus : silikosis" asbestosis 0gen lain : talk" kaolin" alumunium"

4msema

0kibat rokok" menebabkan kerusakan pada membran aleolus 0gen lain : alumunium" cadmium o5ide"

- 4msema dapat terjadi karena kekurang-an#dihambatna alfa 8 antiitripsin

- 0lfa 8 antitripsin berguna untuk menghambat elastase

- 4lastase dihasilkan oleh neutrol - 4lastase dapat melisiskan protein

pada membran aleolus

- 3okok dapat berperan dalam menginaktifkan alfa 8 antitripsin

3eaksi alergi

 'erutama diinduksi oleh pollen" debu" spora jamur" serat kapas" kontaminasi bakteri

Kanker paru

3okok banak mengandung agen agen karsinogenik

0gen lain: arsen" nikel" uranium" asbes

4. TOKSISITAS PA%A LI<!$

/ati merupakan target toksik

dikarenakan sebagian besar racun masuk melalui saluran cerna dan ada peran ena porta hepatica

0dana en)im pemetabolisme

kadang justru menebabkan terjadina bioaktiasi sena$a menjadi metabolit ang bersifat toksik

*erbagai kerusakan pada hati dapat

diperantarai oleh:

- 3eaksi peroksidasi lipid pada membran sel

- 1katan koalen

- !enghambatan sintesis protein - 3eaksi imunologi

- Gangguan#penghambatan ekskresi empedu

(11)

TIP! TIP! K!$USAKA" HATI

Catt lier#steatosis

0gen penebab : tetrasiklin" fosfor" ethionin" etanol" metotreksat

 'erjadi akumulasi lipid pada lier Mekanisme:

- !eningkatan sintesis trigliserida ang tidak diimbangi dengan pembentukan lipoprotein %L,6,

2ekrosis

 'erjadi kematian hepatosit 9ontoh agen :

99, " parasetamol dosis tinggi" isonia)id" bromoben)ena" a7atoksin

Kolestasis

0dana reduksi#penghambatan ekskresi empedu

0gen penebab:

4ritromisin" klorproma)in" etinil estradiol

Sirosis

 'erjadi nekrosis" brosis" pembentukan

scar 

0gen: alkohol kronis" 99l" a7atoksin

%. TOKSISITAS PA%A GI"AL

Ta,et Lokasi $a/un di Ginjal

Glomerulus

9ontoh : antibiotik golongan aminoglikosida %gentamisin" kanamisin" dapat menurunkan ltrasi glomerulus

4mas" merkuri" penisilamin dapat menebabkan membranous glomerulo-nephritis akibat deposisi antigen-antibodi di membran basement glomerulus

 'ubulus proksimal

,ogam berat seperti merkuri" kromium" kadmium" dan timbal dapat merubah fungsi tubulus %glikosuria" poliuria" aminoaciduria !ada konsentrasi tinggi" sena$a tersebut dapat menebabkan kematian sel tubulus" dan anuria 0minoglikosida : streptomisin" kanamisin" neomisin" gentamisin" amfoterisin *

Mempengaruhi : permeabilitas membran sel tubulus" aktiitas 2a O

K O 0'!ase" aktiitas adenilat siklase"

transport ion KO" 9a>O" Mg

!. TOKSISITAS PA%A KULIT

Kulit rentan terkena efek toksik %dari

kosmetik" sediaan topikal" polutan

 'ipe tipe kerusakan pada kulit :

a 1ritasi primer

- 'erjadi akibat asam ataupun basa kuat" pelarut ataupun deterjen

- 3eaksi iritasi berariasi dari kemerahan" edema" dan korosi

- 'erjadi pada kontak pertama dengan iritan

b 3eaksi sensitisasi

- !ada saat kontak a$al hampir tdk ada r5

- Melibatkan sel '

- 3eaksi baru muncul dan parah pada e5posure berulang

- 1nduksi dapat hitungan hari hingga tahun

c Cototoksisitas dan fotoalergi

- 3eaksi ini sama sama diinduksi o# cahaa

- !erbedaan utama aitu terlibat tidakna sistem imun

(12)

- 9ontoh agen fototoksik :

- 'urunan asam aminoben)oat" klorproma)in" klorothia)id" fenotia)in" sulfanilamid" fenantren" akridin" piridin" antrasen

- 4fek: eritema ang tertunda" hiperpigmentasi

- 4ritema dan pigmentasi diinduksi dengan sinar =L dengan panjang gelombang pendek %JB>@ nm d 3eaksi urtikaria

- 9ontoh agen: platinum" copper" antibiotik" anastetik lokal" polimer biologis %misal dari ubur ubur

- !embentukan urtikaria# eksim dalam hitungan menit-jam pasca kontak

- Mekanisme dapat melibatkan imun ataupun tidak

- Melibatkan 1g 4 daripada sel '

- Sena$a asoaktif ang berperan: prostaglandin" histamin" kinin

e Kanker kulit

!enebab: radiasi sinar =L" polisiklik aromatik hidrokarbon %ben)oapiren" arsen

f Kerontokan rambut

45 agen mitotik pada kemoterapi kanker

g !eningkatan aktiitas kelenjar sebaseous menebabkan jera$at e5: iodida dan bromida pemberian sistemik

h *lokade kelenjar keringat

e5 : aplikasi topikal fenol P?A dan kloroform

(. TOKSISITAS PA%A MATA

Toksikan Mata dan Lokasi Sasa,an

0sam dan basa : berefek langsung

ke kornea

1on amonium : berefek ke iris6eterjen : ke kornea

6eterjen ionik efek toksik (( deterjen non ionik

6eterjen kationik efek bahaa (( deterjen anionik

9ontoh deterjen kationik %biasa dikombinasi dengan 9l dan *r : alklben)ene ammonium chloride

!elarut organik %aseton" heksan"

toluen : berefek ke kornea

Kortikosteroid %topikal dan sistemik

dapat menebabkan kenaikan tekanan intra okular dan memicu terjadi glaukoma

Klorokuin" hidroksiklorokuin"

thiorida)in dapat berefek toksik ke retina

*eberapa toksikan mempengaruhi

fungsi penglihatan dengan beraksi pada saraf optik

: metanol" karbon disulda"

disulram" etambutol" thalium" kuinin" klorokuin" 9<

4fek miosis #pinpoint

pupils#contracting pupil : opiat" asetilkolin" morn" kodein" heroin

4fek midriasis %pelebaran pupil : nor

adrenalin" stimulan SS!" antihistamin  *eberapa sena$a pdt menebabkan katarak G. TOKSISITAS PA%A SSP  2euronopath

(13)

 'oksikan menebabkan efek anoksigenik ataupun kerusakan pada neuron

9ontoh :

barbiturat" sianida : menebabkan anoksia

6oksorubisin %merusak 620

organotin %pada pestisida : nekrosis sel

0lkohol %terutama pada $anita hamil

05onopath

 'oksikan menerang pada akson 9ontoh :

1minodiproprionitrile %16!2

Sena$a organofosfat : '<9! %tri-o -cresl phosphate" 4!2" dan leptophos : paralisis otot" delayed neuropathy 

Sena$a he5akarbon : n-heksan" metil n-butil keton Lincristin

Gangguan konduksi impuls

 'oksikan berfokus berefek pada membran saraf" dan mengganggu aksi potensial

9ontoh:

 'etrodotoksin dari  pufer sh dan saxitoxin dari Saxidomas giganteus " menghambat kanal 2aO 66' dan prethroid dengan memperpanjang pembukaan kanal 2aO

Gangguan transmisi sinaps

menebabkan kejang ataupun paralisis otot

9ontoh:

 'oksin botulinum dari Clostridium botulinum : pelepasan asetilkolin  'oksin laba-laba black widow :

pelepasan 0setilkolin

 'etanoplasmin dari Clostridium tetani : penghambatan pelepasan G0*0 atau glisin

 'oksisitas pada melin"

menebabkan demelinisasi

 'oksin menerang sel ber-melin %sel Sch$ann" oligodendrosit

9ontoh:

,ead : efek toksik ke sel Sch$ann  'riparanol Q efek toksik ke

oligodendrosit dan melin sheath  'riethltin" ethidium bromide"

actinomcin " toksin diphteria

 'oksisitas pada myelin sheath dan

menebabkan demelinisasi 9ontoh:

triethltin" lsolecithin" isonia)id" canate" he5achlorophene" lead

 'oksisitas pada pembuluh darah SS!

 'oksin menebabkan peningkatan permea-bilitas askular terhadap cairan dan menebabkan edema 9ontoh: ,ead" mercur" arsen" he5a-chlorophene: %ekstraselular edema

 'oksisitas pada pembuluh darah SS!

 'oksin menebabkan edema sellular 4dema astroctes dan oligodendroctes : F-aminonicotinamid

edema astoctes : <uabain 4dema sel Sch$ann: lead

4dema pada melin sheath :  'riethltin"

isonia)id"/e5achlorophene

H. TOKSISITAS PA%A SIST!M $!P$O%UKSI

 'oksisitas pada organ reproduksi

pria

- food colors %e.g." <il Yello$ 0*" <il  Yello$ <* pesticides %e.g." 6*9!" metals %e.g." lead dan cadmium" dan pelarut organik

R mempengaruhi spermatogenesis dan menebabkan atropi testis - steroid hormones" alklating

agents" cclohe5lamine" dan he5achlorophene R berefek ke testis

- methlmethane sulfonate %MMS & busul-fan R  mempengaruhi spermatogenesis

- alpha-chlorohdrin : menghambat kemampuan fertilisasi spermato)oa

- 6*9! %dibromochloropropane : - Menebabkan a)ospermia dan

oligospermia" mempengaruhi produksi hormon ,/ dan CS/

- Luteinizing hormone berfungsi untuk sintesis testosteron

- Collicle stimulating hormone berfungsi untuk inisiasi spermatogenesis

- ,inuron %suatu herbisida : menebabkan tumor pada sel ,edig testis

(14)

- 9admium : dapat menginduksi kanker prostat

 'oksisitas pada organ reproduksi

$anita

- 0gen agen kemoterapeutik misal inblastin dapat merusak oosit - !olisiklik aromatik hidrokarbon "

misal B-methlcholanthrene dan ben)oaTprene juga dapat merusak oosit

- !enghambat sintesis prostaglandin # aspirin like drugs : dapat menghambat proses oulasi - 66' dan nikotin dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga berat janin akan rendah

- /aloperidol dapat mencegah proses implantasi

- Spironolakton dapat mempengaruhi oulasi dan implantasi

- Merokok jangka kronis dapat mempercepat menopause" terjadi deplesi oosit

I. TOKSISITAS PA%A SIST!M KA$%IO<ASKULA$

Sistem kardioaskular meliputi

 jantung dan pembuluh darah

4fek toksik pada jantung:

- 9ardiomopath 9ontoh agen: cobalt

9obalt mengurangi ambilan oksigen" mengganggu produksi energi di siklus asam trikarboksilat

9obalt juga mengurangi ketersediaan ion 9a mocardial

1soproterenol %suatu agonis reseptor beta adrenergik dan hidrala)in %suatu agen asodilator dapat menebabkan nekrosis mocardial

- Menghambat sintesis asam nukleat 6o5orubisin dan daunorubisin %antibiotik dan agen antineoplastik: berikatan dengan 620 baik di nukleus ataupun mitokondria

Mengganggu sintesis 320 dan protein

Menebabkan takikardi" hipotensi" dan aritmia

Waktu paruh protein kontraktil di  jantung sangat pendek %8> minggu - 0ritmia

9ontoh agen:

Sena$a sena$a 7uorokarbon 0ntidepresan trisiklik

- 6epresi mokardial

Sena$a organik larut lemak misal anastetik" dapat menekan kontraksi  jantung

0mfoterisin *" kloramfenikol" streptomisin" tetrasiklin dapat menebabkan hipotensi melalui penekanan kontraksi jantung

4fek toksik pada pembuluh darah

- !eningkatan permeabilitas askular *eberapa toksikan dapat menebabkan kerusakan sel endotel kapiler di otak : lead" mercur

Menebabkan perubahan blood brain barrier dan edema di otak

Gas gas ang bersifat iritan dapat menebab-kan edema paru

- Kerusakan endothel

9ontoh Monokrotalin %suatu racun tanaman mengalami bioaktiasi di hati" dan sebagian metabolitna dapat menuju ke paru paru

*erikatan dengan 620 sel endotel di paru paru" menebabkan trombosis dan hipertensi pulmonar

- Lasokonstriksi dan asodilatasi

0lkaloid ergot dapat menebabkan aso-kontriksi

2itrogliserin dilaporkan dapat menebabkan serangan jantung

6osis besar minoksidil dan hidrala)in %pe-nurun tekanan darah dapat menebabkan kerusakan pembuluh arteri jantung

(15)

UI TOKSIKOLOGI

A. UI K!TOKSIKAS" TAK KHAS

6irancang utk e keseluruhan spektrum efek toksik pd berbagai jenis he$an uji

=ji Ketoksikan 0kut

- =ntuk menentukan efek toksik suatu sena$a dalam $aktu singkat setelah pemejanan dengan takaran tertentu le$at rute tertentu

- Memberikan %OSIS TU"GGAL

pada he$an uji" sesuai cara penggunaan#rute terpaparna ke manusia

- tujuan: melihat potensi

toksisitas akut" menilai gejala toksik ang timbul" jumlah kematian he$an uji" dan histopatologi organ

- !engamatan > jam terus menerus

- Menggunakan paling tidak 8 spesies he$an %mencit#tikus

- Menggunakan minimum  kelompok dosis" dan ditambah kontrol

- Masing-masing kelompok terdiri minimum  ekor jantan dan  ekor betina

- !eringkat dosis dimulai dari dosis terendah sampai dosis tertinggi

- 6osis terendah: dosis ang tidak#hampir tidak mematikan seluruh he$an uji

- 6osis tertinggi : dosis ang dapat mematikan seluruh atau hampir seluruh he$an uji ang disesuaikan 0olume maksimum

pemberian

- !eringkat dosis dikalikan dengan rasio tetap tertentu

- 6ata ang didapat: ,6?@

!enampakan klinis dan morfologis

=ji Ketoksikan Subkronis

!emberian 6<S1S *43=,02G

selama min B bulan

*ertujuan untuk :

- mengungkapkan spektrum efek toksik sena$a uji jika sena$a uji terpapar pada manusia secara berulang

- 0pakah spektrum efek toksik berkaitan dengan takaran#dosis

Minimum ada 8@ ekor setiap

kelompok

0da he$an jantan dan betinaminimum ada B peringkat dosis6osis g sama sekali tdk

menimbulkan efek toksik sampai dosis ang benar benar memberikan efek toksik nata# membunuh beberapa he$an uji

!engamatan:

- !erubahan berat badan tiap minggu

- Masukan makan#minum tiap minggu

- Gejala klinis ang bisa diamati tiap hari

- !emeriksaan hematologi minimal > 5 %a$al dan akhir uji - !emeriksaan kimia darah

- !emeriksaan urin minimal 8 5 - !emeriksaan histopatologi

organ pada akhir uji - 0da kelompok kontrol

=ji Ketoksikan Kronis

Garis besarna serupa dengan uji

ketoksi-kan subkronis" hana ang membedakan adalah lama pemejanan dosis %( B bulan

/asilna dapat menutupi

keterbatasan pada uji ketoksikan akut dan sub kronis

(16)

=ji ini berfokus untuk menegaskan

batas aman sena$a ataupun masukan harian ang dapat diterima

*. UI K!TOKSIKA" KHAS : *ertujuan tertentu

=ji !otensiasi

- =ntuk melihat ada tidakna peningkatan efek toksik jika sena$a uji berupa campuran

- !rinsipna sama dengan uji ketoksikan akut" hana berbeda dalam jumlah sena$a uji ang diberikan

- 'olak ukur kuantitatif: nilai ,6?@ gabungan dibandingkan dengan ,6?@ masing masing sena$a

=ji Mutagenik

- =ntuk melihat pengaruh suatu sena$a terhadap genetik

- Mutagen : sesuatu ang dapat menimbulkan perubahan 620

- =ji mutagenik dapat dilakukan dengan metode commet assay 

=ji 'eratogenik

=ntuk mengetahui pengaruh

sena$a terhadap janin dalam he$an bunting

/e$an ang digunakan paling tidak

dua jenis %roden dan nirroden

!rinsip:

- Membuat he$an uji bunting -  'egaskan masa kebuntingan

- !emberian sena$a uji pada masa organo-genesis

- !emeriksaan ada tidak efek teratogenik

pada janin di akhir masa bunting

Minimal menggunakan '

pe,inkat dosis

!emberian sena$a uji 858

selama masa organogenesis

- mencit hari ke F-8? masa bunting - 'ikus hari ke E-8? masa bunting - Kelinci hari ke E-8 masa bunting - Masa bunting ditentukan dari hari

pertama ditemukanna sperma pada agina induk %hari ke nol masa bunting

Masa pengamatan dimulai sejak

diakhirina masa bunting aitu 8>-8 jam sebelum $aktu kelahiran normal melalui bedah caesar

6ata pengamatan:

- *erat janin" panjang janin - 0ngka cacat

- !engamatan makroskopis - !engamatan histopatologi

- !e$arnaan skeletal %dg pe$arna ali)arin S

=ji Kulit dan Mata

Sena$a dapat bersentuhan langsung dg kulit #mata dan menimbulkan efek toksik :

- 1ritasi %reersibel - Korosi %ireersibel

- Sensitisasi kutan %imunogenik - Cototoksis %efek peninaran - Cotoalergi %imunogenik

8 =ji 1ritasi Kulit

- /e$an: kelinci" marmut" mencit - Sena$a dioleskan pada kulit

ang telah dicukur sebelumna - 3eaksi pada kulit diamati selama

minimal B hari" melihat ada tidakna eritema ataupun udema > =ji fototoksik dan fotoalergi

- /e$an uji marmut

- Sena$a uji dicampur >A alkohol absolut" dioleskan pada kulit ang telah dicukur

- Selanjutna area tersebut disinari dengan sinar =L" diulang setiap hari selama ? hari

- 'iap hari dilihat adatdk eritema & udema

B =ji iritasi mata

- Menggunakan kelinci

- Sena$a uji diteteskan#dioleskan pada konjungtia mata kiri" sedangkan mata kanan dipakai sebagai kontrol

- 6icatat berbagai perubahan ang terjadi pada mata setiap > jam selama B hari

 =ji !erilaku

Mengetahui ada tdk pengaruh sena$a thd aktiitas lokomotor he$an uji

Referensi

Dokumen terkait

Karena sangat penting dilakukan satu upaya yang berkesinambungan dan terus menerus dalam menjaga keutuhan dan kebersamaan tim dalam rangka mencapai tujuan yang

Secara umum pupuk merupa- kan suatu bahan yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah sehingga tanaman yang ditanam pada media ter- sebut dapat memperoleh cukup hara,

c. Tempat sampah diberi label sesuai peruntukkannya c. Tempat sampah diberi label sesuai peruntukkannya d. Tersedia kanton plastik hitam untuk tempat sampah ersedia kanton

Artikel hasil penelitian disajikan dengan sistematika sebagai berikut: (a) judul (maksimal 10 kata) (b) nama penulis (c) abstrak (abstract) dalam bahasa Indonesia dan Inggris

Pemanasan dengan mengunakan gelombang mikro dapat mengkonversi langsung pati menjadi gula dalam waktu yang singkat.. Laju reaksi pengubahan pati menjadi glukosa menggunakan

Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem tampilan Adaptor Grafis Tertingkat (EGA) yang dapat memberikan hingga 16 warna yang berbeda dan resolusi

Pemeriksaanfungsi hati dapat dilakukan dengan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) dimana sampel direaksikan dengan reagen dari kit, lalu diukur absorbansi

Spesimen tumbuhan obat tradisional yang sudah ditemukan berdasarkan data dari responden dikumpulkan, diidentifikasikan, diklasifikasikan dan diinventarisasi.Penelitian