• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. permainan tradisional antara lain Ndolalak, Jathilan, Srandul, Reog, Nini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. permainan tradisional antara lain Ndolalak, Jathilan, Srandul, Reog, Nini"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Permainan tradisional merupakan suatu permainan yang pada dasarnya tersebar secara lisan. Dalam masyarakat Jawa, dikenal beberapa macam jenis permainan tradisional antara lain Ndolalak, Jathilan, Srandul, Reog, Nini Thowong, dan sebagainya. Nini Thowong merupakan salah satu permainan tradisional yang berkembang secara lisan di salah satu daerah di dusun Grudo, DesaPanjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Permainan tradisional Nini Thowong yang terdapat pada dusun Grudo ini membutuhkan peran serta seorang pawang. Hal ini dikarenakan dalam permainan ini terdapat adegan kerasukan arwah. Pawang berperan memimpin permainan tersebut dari pembuatan boneka, pemasukan roh ke tubuh boneka Nini Thowong hingga berlangsungnya pertunjukan permainan tradisional Nini Thowong. Bapak Pairan seorang pawang dari permainan tradisional Nini Thowongdi Grudo menjelaskan bahwa permainan Nini Thowong merupakan permainan yang tokoh utamanya berupa boneka perempuan yang terbuat dari benda-benda seperti bambu, gayung, tempurung, merang, dan busa. Boneka itudigunakan untuk memanggil roh halus agar bersedia menempati badannya.

Nini Thowong ini memiliki pengertian kata Nini berarti panggilan anak perempuan (Poerwadarminta, 1939:345) dan kata Thowong adalah permainan

(2)

yang terbuat dari tempurung yang diberi pakaian sehingga menyerupai manusia, lalu dibuang ketempat yang angker supaya kerasukan roh halus (Poerwadarminta, 1939: 652).

Permainan tradisional Nini Thowong di dusun Grudo dalam pelaksanaannya diiringi lagu-lagu. Syairyang terdapat pada lagu-lagu tersebut memuat pesan atau makna yang ditujukan untuk menasehati atau memberi nasehat kepada penonton permainan tradisional Nini Thowong.

Pesan atau makna yang terdapat dalam syair lagu tersebut akan dianalisis menggunakan teori semiotik. Sampaisaat ini sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang syair-syair lagu dalam permainan Tradisional Nini Thowong ini belum pernah dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana deskripsi permainan tradisionalNini Thowong dan syair lagu yang digunakan dalam permainan tersebut?

2. Bagaimana pemaknaan syair lagu yang digunakan dalam permainan tradisional Nini Thowong ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

(3)

1. Mendeskripsikan permainan tradisional Nini Thowong dan syair lagu yang digunakan.

2. Menjelaskan makna yang terdapat dalam syairlagu permainan tradisional Nini Thowongsecara heuristik dan hermeunitik.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Data yang digunakan mengacu pada hasil penelitian lapangan yang dilakukan di dusun Grudo, Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Datatersebut merupakan data lisan yang diperoleh dari hasil wawancara, perekaman, dan pengambilan gambar permainan tradisional Nini Thowong. Data lisan tersebut berupa syair lagu yang digunakan dalam permainan tradisional Nini Thowongyang ditranskripsikan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu teoretis dan praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam syair-syair lagu permainan tradisional Nini Thowongsecara semiotik.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memperkaya wawasan pembaca tentang permainan tradisional Nini Thowong. Dengan adanya penelitian ini, secara tidak langsung ikut melestarikan permainan tradisional tersebut.

(4)

1.6 Tinjauan Pustaka

Ada beberapa penelitian terkait dengan permainan tradisional Nini Thowong diantaranyaParwatri Wahjono (1988) dalam disertasinyayang berjudul ‘Hakikat dan Fungsi Permainan Ritual Magis Nini Thowok Bagi Masyarakat Pendukungnya’ penelitian ini mengkaji tentang fungsi permainan Nini Thowok sebagai salah satu foklor Jawa berupa suatu permainan ritual magis berbentuk teater murni, bersifat kejawen, mistis, dan pada umumnya dilakukan pada waktu terang bulan.

Tetty Rachmi (2003) dalam tesisnya yang berjudul ‘Nini Thowong Pertunjukan Boneka Magis Rakyat Jawa Kontinuitas dan Perubahannya’ mengkaji tentang bagaimana permainan rakyat Jawa tersebut dimainkan pada jaman dulu dan pada masasekarang. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan ‘Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial menurut Gert dan Mills’.

Dari keduapenelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keduanya tidak membicarakan tentang syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong, sehingga dapat dikatakan penelitian ini berbeda dengan kedua penelitian tersebut dikarenakan objek yang dikaji pada penelitian ini yaitu syair-syair lagu yang terdapat dalam permainan tradisional Nini Thowong.

Adapun peneliti telah menelusuri sumber-sumber lain yang berhubungan dengan syair lagu Nini Thowong dan menemukan Naskah ”Dolanan Lare-Lare” yang tersimpan di Perpustakaan Sonobudaya berkode nomor PB H. 35. Naskah

(5)

tersebut menggunakan aksara latin dan berbahasa Jawa dan bahasa Belanda yang berbentuk prosa.

1.7 Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotika Riffaterre. Landasan teori ini disesuaikan dengan teori Semiotika Riffaterre dalam buku Rachmat Djoko Pradopo yang berjudul Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya (1987). Dengan objek penelitian berupa syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong. Proses pemahaman syair-syair lagu dengan analisis semiotika merupakan salah satu usaha untuk dapat menangkap tanda-tanda, kode-kode, dan unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra sehingga dapat dengan mudah diungkapkan makna yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Adapun dalam penelitian ini, karya sastra tersebut berupa syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong.

Syair lagu yang terdapat dalam permainan tradisional Nini Thowong tersebut dianalisis melalui pembacaan secara heuristik dan hermeneutik.Pembacaan heuristik menurut Riffaterre (1978: 5) merupakan pembacaan tingkat pertama untuk memahami makna secara linguistik. Pengetahuan linguistik pembaca memiliki arti penting dalam pembacaan tersebut. Pembaca diharapkan dapat mengartikan setiap satuan linguistik yang ada pada teks. Satuan linguistik tersebut dapat berupa kata, frase, maupun kalimat yang secara keseluruhan sesuai dengan konvensi bahasa yang berlaku.

(6)

Pembacaan tingkat kedua dalam menganalisis syair lagu dilakukan dengan pembacaanhermeneutik. Pembacaan hermeneutik menurut Riffaterre merupakan pembacaan tingkat kedua untuk menginterpretasikan makna secara utuh. Dalam pembacaan ini, pembaca harus lebih memahami apa yang sudah dia baca untuk kemudian memodifikasikan pemahamannya tentang hal itu (Riffaterre, 1978:5).

Hal yang sama diungkapkan oleh Pradopo (1995:137) yang mengartikan pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan semiotika tingkat dua dengan melakukan pembacaan ulang (retroaktif) setelah pembacaan heuristik dengan memberi tafsiran sesuai dengan konvensi sastra sebagai sistem semiotika tingkat kedua. Pembacaan hermeneutik dilakukan dengan membaca teks secara keseluruhan, pembaca memodifikasi pemahamannya menurut opininya dalam menguraikan makna. Selama proses pemahaman tersebut, pembaca melihat, merevisi, dan membandingkan dengan pemahaman awal (Riffaterre, 1978:5). Pada tahap tersebut, pembaca diharapkan mampu menafsirkan makna teks sesuai dengan konvensi sastra budaya yang melatarbelakangi kehadiran teks tersebut.

Contohanalisis pembacaan heuristik dan hermeneutik itu di sini diambil salah satu syair lagu yang digunakan dalam permainan tradisional Nini Thowong yaitu “Ala Ora Pati Ayu”sebagai berikut

Syair Terjemahan

Jamu godhong lompong ‘jamu daun talas’

Sugeng dhatang Ni Thowong ‘selamat datang Ni Thowong’

Ala ora pati ayu ya mas ‘tidak begitu cantik ya mas’

Nanging sugih dhuwit mas ya mas ya ‘tetapi banyak uang, mas ya mas ya’

Dijak ora gelem ‘diajak tidak mau’

(7)

a. Pembacaan Heuristik

Pembacaan heuristik syair “Ala Ora Pati Ayu” adalah deskripsi Nini Thowong tentang ucapan selamat datang, gambaran fisik dan roh boneka Nini Thowong. Ucapan selamat datang dalam syair ini yaitu dengan cara mempersilahkan dan menyambut dengan baik kedatangan Nini Thowong. Selain itu, syair ini merupakan salah satu media pawang untuk menjelaskan bagaimana wujud boneka dan roh yang ada di dalam boneka Nini Thowong. penjelasnya yaitu wajah bonekaNini Thowongjelek .

Syair ini juga menjelaskan sifat alam keadaan roh boneka Nini Thowong yang banyak uang. Selain itu, juga menjelaskan cara memegang boneka tersebut yaitu disangga dan seolah-olah menahan gerakan tubuh boneka. Namun jika dilepas boneka tersebut akan bergulung-gulung sendiri ’.

b. Pembacaan Hermeneutik

Pembacaan Hermeneutik dalam syair “Ala Ora Pati Ayu” yaitu syair masih menceritakan proses permainan Nini Thowong. Dalam syair ini dijelaskanbahwa penonton, pemain musik, penyanyi dan para pemegang boneka menanti kedatangan boneka Nini Thowong. Ketika permainan Nini Thowong dilaksanakan boneka ini akan disangga oleh ke empat wanita yang suci. Menurut pawang jika tidak disangga oleh empat orang, boneka ini akan bergerak guling-guling atau bahkan akan terbang. Sehingga tujuan ke empat wanita ini untuk mengontrol gerakan Nini Thowong.

(8)

Pembacaan hermeneutik dalam syair “Ala Ora Pati Ayu” ini juga menggambarkanroh yang merasuki tubuh boneka Nini Thowong bernama Den Ayu Yulia. Namun pawang memanggil roh tersebut dengan sebutan Den Ayu. Menurut pawang roh Den Ayu Yuliaini merupakan cucu wanita dari Esmoyo (Semar). Den Ayu Yulia ini memiliki wajah yang jelek. Namun dia pintar dan bisa mencari uang sendiri.

Syair ini juga menjelaskan bahwa permainan ini sebelum pementasan harus membuat perjanjian dulu antara pawang dan roh.Isi perjanjian antara pawang dan roh ini diantaranya mengenai waktu, tempat pementasan, dan durasi pementasan berlangsung. Namunjika ada isi yang perjanjian yang dilanggar maka roh yang merasuki tubuh boneka Nini Thowong akan marah. Misalnya saat perjanjian durasi permainan 1,5 jam namun permainan tiba-tiba durasinya dipersingkat 1 jam maka roh yang merasuki tubuh boneka tidak mau keluar. Sehingga boneka tersebut tetap melonjak- lonjak hingga waktu yang diperjanjikan. Hal ini menunjukan bahwa permainan yang melibatkan roh yang tidak mudah Sehingga permainan ini merupakan permainan yang keputusan ada diposisi roh.

1.8 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap penjaringan data, tahap analisis data, dan tahap pemaparan hasil analisis data (Kesuma, 2007:39). Pelaksanaan setiap tahap tersebut menggunakan metode dan teknik tertentu. Metode dan teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(9)

1.8.1 Metode Penjaringan Data

Dalam penelitian ini, penjaringan data dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan menggunakan metode cakap dan metode simak. Metode cakap dikenal juga dengan istilah metode wawancara. Data yang dijaring melalui percakapan adalah data lisan (Kesuma, 2007:41). Adapun teknik yang digunakan dalam metode ini adalah teknik cakap bertemu muka. Penjaringan data dengan teknik ini dilakukan lewat percakapan tatap muka antara peneliti dengan informan.

Metode simak merupakan metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik yang dilakukan dalam metode ini adalah teknik rekam dan teknik catat. Teknik rekam adalah teknik penjaringan data dengan merekam penggunaan bahasa dalam permainan tradisional Nini Thowong. Perekaman dilakukan menggunakan kamera 3CCD. Teknik catat adalah teknik penjaringan data dengan mencatat syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong.

1.8.2 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode teori Semiotika Riffaterre dalam buku Rachmat Djoko Pradopoyang berjudul Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannyadengan teknik pembacaan heuristik dan hermeunitik. Pembacaan heuristik menurut Riffaterre (1978: 5-6) merupakan pembacaan tingkat pertama untuk memahami makna secara linguistik. Pembacaan hermeneutik menurut Riffaterre merupakan pembacaan tingkat kedua atau berdasarkan konvensi sastra untuk menginterpretasikan makna secara utuh.

(10)

1.8.3 Metode Pemaparan Hasil Analisis Data

Metode pemaparan hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan secara informal yaitu disampaikan dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145 via Kesuma, 2007:71)

1.9 Sistematika Penyajian

Penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, sistematika penyajian dan daftar pustaka.

Bab II Deskripsi permainan tradisional Nini Thowong dan syair-syair lagu yang digunakan berupa penjelasan jalannya permainan tradisional Nini Thowong serta syair-syair lagu sebagai pengiring permainan.

Bab IIIAnalisis syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowongyang berisi tentang pembahasan syair-syair lagu yang menggunakan teori semiotik Riffaterre dengan pembacaan secara heuristik dan hermeneutik.

Bab IV Penutup berisi kesimpulan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan kinerja manajerial dapat dinyatakan sebagai berikut: H2 : Partisipasi dalam penyusunan

Prinsip-prinsip dasar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim diimplementasikan dalam 10 (sepuluh) aturan perilaku sebagai berikut: 1). Bersikap Mandiri; 5)

bijaksana ditempat kerja dalam arti taat kepada peraturan dan keputusan, melayani tujuan yang sama seperti yang dilakukan undang-undang di masyarakat. 7) Untuk

Karakteristik hujan pada suatu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya, dengan diketahuinya besar curah hujan pada suatu daerah maka akan dapat diperkirakan

Kecuali Anda mengecualikan diri Anda Sendiri Anda akan tetap dalam gugatan perwakilan kelompok dan menyerahkan hak untuk secara terpisah menuntut Tergugat Penyelesaian

Kondisi inilah yang pada akhirnya akan mendorong calon pengguna angkutan umum untuk menggunakan angkutan pribadi dalam melakukan pergerakannya, yang kemudian menimbulkan

masalah, Tetapi pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena banyak penderita alergi  batuk saat tidur siang atau di kantor dengan AC yang sangat dingin tidak timbul gejala

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara