• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Tulisan Mandarin pada Citra Biji Catur Gajah Cina Berdasarkan Pola Menggunakan Direction Feature Extraction dan Backpropagation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Tulisan Mandarin pada Citra Biji Catur Gajah Cina Berdasarkan Pola Menggunakan Direction Feature Extraction dan Backpropagation"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Permainan catur cina, yang dikenal sebagai xiang qi dalam bahasa mandarin, merupakan sebuah permainan catur traditional yang memiliki jumlah 32 biji catur.

Setiap biji memiliki peran dan aturan main masing-masing di dalam permainan catur

cina. Peran dari biji catur cina dapat dikenali dari lambang tulisan mandarin yang

terdapat di permukaan atas biji catur cina tersebut. Biji catur cina memiliki dua warna

yaitu merah atau hijau pada lambang tulisan mandarin dan lingkaran luar dari catur

pada permukaan atas biji catur cina. Kelengkapan biji catur cina di dalam suatu

permainan sangat penting dikarenakan permainan tidak dapat berjalan jika salah satu

pihak pemain atau kedua belah pihak pemain tidak memiliki jumlah biji catur yang

lengkap.

Proses pengemasan memiliki pengaruh yang cukup penting dalam hal

kelengkapan dari biji catur cina di dalam setiap kemasannya. Proses pengemasan yang

menggunakan tenaga manusia masih memiliki kendala berupa pengemasan jumlah biji

catur yang tidak lengkap. Salah satu faktor terjadinya kendala dalam ketidaksesuain

jumlah biji catur cina di dalam kemasan diakibatkan oleh masih adanya faktor human error dari tenaga manusia.

Adapun metode untuk mengantisipasi kesalahan dalam proses pengemasan

dengan menggunakan tenaga manusia adalah dengan menerapkan proses pengecakan

ulang setelah proses pengemasan. Akan tetapi, proses pengecekan ulang tersebut

memakan biaya operasional serta ketidakefisian waktu produksi.

Salah satu cara untuk membantu dalam mengatasi kendala pengemasan adalah

(2)

dimaksud di dalam penelitian kali ini adalah dengan menerapkan pengambilan citra

biji catur cina dari webcam dan mengidentifikasi citra biji catur cina melalui tahapan image-pre-processing, feature extraction dan pemrosesan dengan pembelajaran mesin

komputer.

Image pre-processing adalah sebuah istilah untuk operasi-operasi pada citra untuk tingkat terendah dari abstraksi. Operasi-operasi ini tidak meningkatkan isi

informasi citra tetapi operasi-operasi itu menurunkan isi informasi citra jika

penurunan informasi adalah pengukuran dari informasi (Miljkovic, 2009). Citra

keabuan, citra biner dan perbaikan tingkat kontras citra merupakan sekumpulan

teknik-teknik pre-processing yang berperan di dalam pengembangan dari sistem pemrosesan citra (Nasir, et al. , 2009).

Berbeda dengan cara membaca pada manusia normal yang membedakan warna

hitam pada warna putih, biner juga membutuhkan penggubahan dari warna putih pada

warna hitam sehingga warna putih diwakili oleh angka 1 dan warna hitam diwakili

oleh angka 0 (Liu, 2009). Oleh karena itu, proses bineriasasi yang merupakan bagian

dari komputasi untuk membaca sebuah citra pada imagepreprocessing,sangat penting dalam mengidentifikasi tulisan pada citra biji catur cina. Setiap pola pada citra

memiliki fitu-fitur yang khusus sehingga dapat membedakan satu jenis citra dengan

citra jenis lain. Fitur-fitur pada citra memiliki nilai-nilai yang terperinci dan tidak

dapat dibedakan secara sederhana sehingga diperlukan sebuah kemampuan

penyelesaian masalah yang dapat membedakan fitur-fitur tersebut dengan nilai

toleransi yang tinggi. Kemampuan penyelesaian masalah pada penelitian ini tertuju

pada jaringan saraf tiruan yang dapat mengklasifikasikan fitur-fitur yang berasal dari

setiap citra yang berbeda. Pada penelitian ini, metode Backpropagation diimplentasikan untuk mengklasifikasi citra biji catur cina.

Pembelajaran Backpropagation (BP) adalah metode pembelajaran yang supervised. Di dalam dari metode-metode pembelajaran sejenis ini jaringan saraf tiruan dilatih pertama sekali dengan set training yang memiliki pola input yang tetap dan output untuk setiap pola didefinisikan terlebih dahulu. Pembelajaran ini

(3)

saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan akan diujicobakan dengan set testing setelah jaringan saraf tiruan telah siap dilatih. (Mitchell, T., 1997)

Backpropagation adalah jaringan saraf tiruan yang memiliki tiga buah layer. Lapisan pertama adalah input layer. Input layer menerima data input dari luar yang jumlah node bergantung pada dimensi dari vector input.(Rahul, et al., 2013) Lapisan tengah dari jaringan saraf tiruan Backpropagation adalah hidden layer. Jumlah dari node pada hidden layer bergantung kepada banyak faktor. Jumlah hidden nodes yang banyak menghasilkan pembelajaran yang lebih banyak sedangkan jumlah nodes yang lebih sedikit menghasilkan tingkat rekognisi dan tingkat toleransi kesalahan yang

lebih rendah.(Rahul, et al., 2013) Lapisan terakhir adalah output layer. Jumlah dari node pada output layer bergantung pada tipe dan ukuran dari data output.(Rahul, et al., 2013)

Secara umum, sebuah model jaringan saraf tiruan menyusun kembali jumlah

dari lapisan-lapisan secara langsung. Jaringan saraf tiruan Backpropagation bisa menggunakan beberapa hidden layer. Akantetapi, hal ini telah terbukti secara teori bahwa sebuah jaringan saraf tiruan Backpropagation dengan tiga buah layer bisa menghasilkan discretional non-linear mapping tanpa membatasi jumlah nodes pada hidden layer.(Rahul, et al., 2013) Dengan demikian, metode Backpropagation memiliki tingkat rekognisi yang tinggi sehingga sesuai untuk membantu

mengklasifikasi citra biji catur cina di dalam penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengajukan penelitian dengan judul

“IDENTIFIKASI TULISAN MANDARIN PADA CITRA BIJI CATUR GAJAH CINA BERDASARKAN POLA MENGGUNAKAN DIRECTION FEATURE

EXTRACTION DAN BACKPROPAGATION”.

1.2. Rumusan Masalah

Proses identifikasi (identification) produk biji catur cina (xiang qi) yang dikemas secara manual dengan tenaga manusia terkadang mengalami kendala, yaitu produk

hasil pengemasan (packing) tidak teridentifikasi dan tersortir jumlah biji catur cina secara sempurna dan masih terdapat biji catur cina yang berkelipatan. Kendala lainnya

(4)

catur cina yang seharusnya berada di dalam kemasan. Hal ini menyebabkan kerugian

pada pihak produsen. Pihak konsumen atau pengguna juga mengalami kerugian

dimana proses permainan catur tidak dapat dilakukan karena tidak lengkapnya biji

catur cina didalam kemasan produk yang dibeli. Oleh karena itu, diperlukan suatu

sistem dan metode untuk mengidentifikasi citra biji catur cina dalam proses

pengemasan biji catur cina.

1.3. Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah untuk menghindari penyimpangan dan perluasan yang

tidak diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Citra yang ditangkap berada pada satu titik tetap di bawah camera webcam yang

telah ditentukan oleh peneliti.

2. Pusat rotasi citra berada pada titik tengah biji catur cina.

3. Jumlah sudut rotasi tidak lebih dari 30 derajat baik searah jarum jam maupun

berlawanan jarum jam dari posisi tegak lurus biji catur cina.

4. Intensitas cahaya ruangan bersifat terang dan proses identifikasi berada pada

tempat khusus yang dirancang oleh peneliti.

5. Besaran ukuran dan skala pada biji catur harus melalui tahap pengukuran oleh

peneliti.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan algoritma Backpropagation dalam mengidentifikasi citra biji catur cina.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang image processing dan menambah pengetahuan penulis dalam seluk beluk citra, teknik image

pre-processing, teknik fitur ekstraksi Direction Feature dan algoritma

(5)

2. Membantu identifikasi jenis biji catur cina sehingga dapat digunakan dalam

proses pengemasan secara automatisasi.

3. Menjadi referensi dalam bidang image processing. 4. Menjadi referensi dalam bidang automasi.

1.6. Metodologi Penelitian

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Study Literatur

Studi Literatur dilakukan dalam rangka pengumpulan bahan referensi mengenai

image pre-processing, tulisan mandarin, ekstraksi fitur pada citra, identifikasi pola pada citra, jaringan saraf tiruan, dan Backpropagation.

2. Analisis Permasalahan

Pada tahap ini, analisis terhadap bahan referensi yang telah dikumpulkan pada

tahap sebelumnya telah dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai

metode yang diterapkan yakni Backpropagation, serta domain masalah yang akan diselesaikan yakni permasalahan identifikasi citra biji catur cina.

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini, pengumpulan data serta pembagian data yang telah didapatkan,

dimasukkan ke dalam training dataset dan testing dataset.

4. Implementasi

Pada tahap ini, metode Backpropagation diimplementasikan dalam penyelesaian masalah identifikasi citra tulisan mandarin pada biji catur cina menggunakan data

yang telah dikumpulkan sebelumnya.

5. Evaluasi dan Analisis Hasil

Pada tahap ini, evaluasi serta analisis dilaksanakan terhadap hasil yang

(6)

Pada tahap ini dilakukan dokumentasi dan penyusunan laporan hasil evaluasi dan

analisis serta implementasi Backpropagation dalam identifikasi jenis citra biji catur cina.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri atas lima (5) bagian utama sebagai

berikut:

Bab 1: Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang dari peneltian yang dilaksanakan, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab 2: Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan yang

dibahas pada penelitian ini. Teori-teori yang berhubungan dengan image processing, citra, ekstraksi fitur, identifikasi citra tulisan mandarin, jaringan saraf tiruan serta

Backpropagation akan dibahas pada bab ini.

Bab 3: Analisis dan Perancangan

Bab ini membahas analisis dan penerapan metode Backpropagation untuk melakukan identifikasi citra biji catur cina. Pada bab ini dijabarkan arsitektur umum, pre-process yang dilakukan, ekstraksi fitur yang dilakukan serta rancangan sistem yang dibuat.

Bab 4: Implementasi dan Pengujian

Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari perancangan penerapan yang

telah dijabarkan pada bab 3. Selain itu, hasil yang didapatkan dari pengujian yang

(7)

Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi ringkasan serta kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada bab

3, serta hasil penelitian yang dijabarkan pada bab 4. Bagian akhir dari bab ini akan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer juga diterapkan dalam proses akuntansi, yang disebut dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis teknologi

As you begin to work with the framework, you’ll quickly learn that Ruby, like Rails, is rich with idioms and conventions, all of which make for an enjoyable, productive

Formulasi Pakan dengan penambahan 30 % kulit daging buah kopi tanpa diamoniasi.. Formulasi Pakan dengan penambahan 15 % kulit daging buah kopi

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung

Sehubungan dengan selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan Rehab Berat Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Darul Ulum 3

[r]

Sehubungan dengan selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan Pembangunan Pagar Depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten

[r]