• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 1206606 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 1206606 Chapter 5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

118

Siti Jahrotul Uyun, 2016

Kajian Model Evaluasi Program pada Pelatihan yang Diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Aspek evaluasi pada pelatihan yang diselenggarakan di Balai Pelatihan

Kesehatan Kota Bandung

Aspek evaluasi pada pelatihan yang diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan Bandung menggunakan model CIPP yang dipopulerkan oleh Daniel Stufflebeam yaitu konteks, input, proses, dan produk. Dari masing-masing aspek tersebut mempunyai indikator-indikator,yaitu :

a. Aspek konteks, meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan, menentukan prioritas kebutuhan, penetapan tujuan suatu program pelatihan, dan penyediaan sarana dan prasarana guna menunjang terlaksananya suatu program pelatihan.

b. Aspek input, meliputi kegiatan penentuan calon warga belajar atau peserta program pelatihan, penentuan pendidik atau fasilitator program pelatihan, penentuan pendekatan yang akan digunakan pada pembelajaran dalam program pelatihan, bahan ajar dalam program pelatihan, kurikulum dalam program pelatihan, dan pembiayaan program pelatihan.

c. Aspek proses, meliputi kegiatan menentukan strategi yang digunakan pada saat pembelajaran, menentukan metode yang digunakan pembelajaran, mengatur situasi dan kondisi pada saat pembelajaran, dan melakukan penilaian pada program pelatihan.

(2)

119

Siti Jahrotul Uyun, 2016

Kajian Model Evaluasi Program pada Pelatihan yang Diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fasilitator, dan evaluasi penyelenggaraan. Evaluasi jangka panjang dilakukan setelah pelatihan berlangsung dalam rentang waktu 3-6 bulan, evaluasi ini dilakukan dengan mendatangi dinas kabupaten/kota dengan cara pembagian kuesioner dan wawancara kepada mantan peserta pelatihan, teman sejawat, dan pimpinan tempat mereka bekerja.

2. Metode evaluasi yang digunakan pada pelatihan yang diselenggarakan

Di Balai Pelatihan Kesehatan Kota Bandung

Metode evaluasi yang digunakan adalah metode asesmen ketenagaan. Metode asesmen ketenagaan dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner, wawancara, dan observasi dengan subjek evaluasi yaitu peserta, fasilitator, dan penyelenggara. Aspek yang dievaluasi mencakup kompetensi, pengetahuan sikap dan keterampilan, kondisi fisik, dan psikis, dan karakteristik tenaga-tenaga yang terlibat dalam pelaksanaan program.

3. Teknik analisis data evaluasi pada pelatihan yang diselenggarakan di

Balai Pelatihan Kesehatan Kota Bandung

Teknik analisis data evaluasi yang digunakan yaitu teknik analisis data kuantitatif deskriptif. Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dilakukan dengan cara melalui tahapan yaitu memeriksa data atau editing, pemberian kode atau coding, pemindahan data atau entry data, menyusun data atau tabulasi, dan mendeskripsikan data. Analisis data yang digunakan yaitu dengan cara memaparkaan data yang merupakan jawaban responden atas sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diajukan dalam kuesioner dalam bentuk tabel.

4. Pemanfaatan hasil evaluasi pada pelatihan yang diselenggarakan Di

Balai Pelatihan Kesehatan Kota Bandung

Hasil evaluasi pada pelatihan yang diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan Bandung dimanfaatkan untuk, sebagai berikut :

a. Pemanfaatan hasil evaluasi bagi peserta, peserta dapat melakukan perubahan atau peningkatan hasil dari evaluasi.

(3)

120

Siti Jahrotul Uyun, 2016

Kajian Model Evaluasi Program pada Pelatihan yang Diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnya baik dari segi strategi pembelajaran, metode pembelajaran, sikap, dan penggunaan bahasanya.

c. Pemanfaatan hasil evaluasi bagi penyelenggara, dijadikan sebagai bahan masukan untuk program selanjutnya baik itu dari segi tujuan program pelatihan, sarana dan prasarana, jadwal pelathan, dan teknis pelatihan. Selain untuk masukan program selanjutnya hasil evaluasi juga dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan program tersebut.

B. REKOMENDASI

1. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Bandung Selaku Pelaksana Evaluasi

Pada Pelatihan yang Telah Diselenggarakan

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa metode evaluasi yang digunakan yaitu metode asesmen ketenagaan yang merupakan metode yang mampu melakukan evaluasi pada pelatihan yang diselenggarakan dari segi peserta, fasilitator, dan penyelenggara. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan Balai Pelatihan Kesehatan Bandung untuk mempertahankan penggunaan metode evaluasi asesmen ketenagaan karena menurut peneliti metode tersebut mampu menghasilkan penilaian dari pelatihan yang diselenggarakan.

2. Bagi Peserta Pelatihan

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pemanfaatan hasil evaluasi yang dilakukan oleh peserta yaitu peserta melakukan perubahan atau peningkatan dari hasil evaluasi. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan kepada peserta pelatihan untuk terus melakukan perbaikan guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan menjadi lebih baik.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

(4)

121

Siti Jahrotul Uyun, 2016

Kajian Model Evaluasi Program pada Pelatihan yang Diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 5 Bagan alir uji in vitro inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas + 0,25 mL larutan Na-dietilditiokarbamat + 4 mL kloroform-heptana (1:1) dikocok + 2,5

Jadi, dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa promosi penjualan adalah alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah)

Guru meminta siswa menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi.. Kegiatan Akhir (waktu:

Pemberian pupuk organik cair urin sapi untuk pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) sebanyak 10% dan setara dengan urea.. Saran- saran yang dapat digunakan sebagai

Salah satu upaya peningkatan produksi padi pada lahan rawa lebak adalah dengan mengintroduksikan paket teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi tentang Tata Cara

6. Informed consent yang sudah di tanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien disimpan dalam rekam medic.. Bila informed consent yang diberikan oleh pihak lain atau pihak ke