CHAPTER 2
Struktur Wawancara
Mendalam Pada
Konteks Kejadian
DINA KARTIKA PUTRI
EDY
•
Wawancara ini memiliki sifat
lebih terstruktur, terstandarisasi,
dan
biasanya
menggunakan
pertanyaan tertutup
WAWANCARA PERTAMA: FOKUS PADA
SEJARAH HIDUP
WAWANCARA PERTAMA: FOKUS PADA
SEJARAH HIDUP
•Tugas pewawancara adalah menempatkan partisipan untuk menceritakan pengalaman dirinya sendiri sebanyak mungkin
•Cari tahu sebanyak mungkin mengenai
WAWANCARA KEDUA: PENGALAMAN
DETAIL/RINCI
WAWANCARA KEDUA: PENGALAMAN
DETAIL/RINCI
•Fokus wawancara kedua adalah pada pengalaman rinci dari partisipan di dalam kehidupannya saat ini
WAWANCARA KETIGA: MEREFLEKSIKAN
MAKNA
WAWANCARA KETIGA: MEREFLEKSIKAN
MAKNA
•Pada wawancara ketiga, pewawancara meminta partisipan untuk merefleksikan makna dari pengalaman mereka
MEMATUHI STRUKTUR
MEMATUHI STRUKTUR
• Penting untuk melaksanakan tiga tahapan wawancara karena ada tujuan di setiap tahapannya
• Jika keluar dari struktur, usahakan fokus pada tujuan awal
DURASI WAKTU WAWANCARA
DURASI WAKTU WAWANCARA
•Menyepakati durasi waktu sebelum wawancara dimulai
•Bagi partisipan yang usianya muda,
menggunakan durasi waktu yang lebih pendek dirasa lebih tepat
JARAK ANTAR WAWANCARA
JARAK ANTAR WAWANCARA
•Para peneliti memberi jarak pada setiap
wawancara mulai dari 3 hari sampai satu minggu
•Sebaiknya tidak lebih dari 2-3 minggu
ALTERNATIF PADA STRUKTUR DAN
PROSES
ALTERNATIF PADA STRUKTUR DAN
PROSES
• Waktu pelaksanaan wawancara disesuaikan dengan partisipan
• Melakukan 3 rangkaian wawancara dengan partisipan tersebut dalam waktu yang sama dengan hasil yang bisa pertimbangkan
Bagaimana kita tahu bahwa partisipan
menceritakan pengalamannya dengan benar kepada kita?
Dan jika ini benar bagi partisipan, apakah juga dibenarkan untuk orang lain?
Dan jika orang lain yang melakukan wawancara di waktu yang berbeda, akankah partisipan