• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE STUDI KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE STUDI KASUS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB III

METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode studi kasus (case study research). Deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian yang mengumpulkan data bukan angka, yang dituangkan dalam bentuk naratif. Penelitian ini digunakan untuk mencari atau menggali informasi sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan (Sugiyono 2018). Sedangkan menurut (Khairani and Manurung 2019) penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah untuk meneliti kehidupan, perbuatan, dan aktivitas sosial sesuai keadaan di lapangan dan data berupa deskriptif. Pendekatan metode studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara eksplorasi secara mendalam pada sebuah program, kejadian, proses atau suatu aktivitas yang mencakup satu orang atau bahkan lebih dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi (Sugiyono 2018).

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti berusaha untuk menggali informasi mengenai pengalaman self- management pasien positif Covid-19 disertai komorbid HT. Data yang diperoleh

dalam penelitian ini berupa narasi tanpa adanya proses hitungan atau statistik data.

Sedangkan, pendekatan yang digunakan yaitu metode studi kasus karena dalam proses pengumpulan data menggunakan berbagai metode seperti wawancara, observasi dan didokumentasikan yang nantinya akan di analisa.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kediaman partisipan 1 yaitu di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2022. Judul Karya Tulis Ilmiah telah diajukan kepada pembimbing pada tanggal 29 Oktober 2021, sedangkan proses pengambilan data dilakukan secara aktif dari perencanaan penelitian.

Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan partisipan 1 pada tanggal 27 Februari 2022 pada sore hari pukul 15.20 bertempat dirumah partisipan 1 di ruang tamu dengan durasi 20 menit. Setelah itu, dilanjutkan dengan mewawancarai

(2)

19

partisipan 2 pada tanggal 27 Februari 2022 pada sore hari pukul 16.00 bertempat di ruang tamu yang berdurasi 20 menit. Kemudian, terakhir mewawancarai partisipan 3 yang dilakukan di ruang tamu pada tanggal 27 Februari 2022 pada pukul 16.35 dengan durasi 20 menit.

Wawancara dilakukan kembali yang ke dua untuk menggali informasi lebih dalam pada tanggal 10 Maret 2022 via online melalui video call WhatsApp.

Partisipan 1 pada malam hari pukul 18.45 yang berada di dalam kamar dengan durasi 10-20 menit. Setelah itu, dilanjutkan wawancara dengan partisipan 2 pada pukul 19.15 yang berada di ruang tamu yang berdurasi 10-20 menit. Terakhir dilakukan pada partisipan 3 yang berada dalam kamar pada pukul 19.30 dengan durasi 10-20 menit.

Dalam menambah data, wawancara dilakukan kembali pada tanggal 29 Maret 2022 pada ketiga partisipan dengan waktu yang berbeda dengan pertanyaan yang sama untuk menggali informasi lebih dalam, wawancara dilakukan secara virtual atau online melalui video call WahtsApp. Partisipan 1 pada pukul 19.15 yang berada di ruang tamu, partisipan 2 pada pukul 19.30 yang berada di kamar, dan partisipan 3 pada pukul 20.00 yang berada di dalam kamar.

3.3 Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di kediaman rumah Tn. S, tepatnya di ruang tamu, di daerah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Wawancara dilakukan di ruang tamu dimana saat P1 di wawancara, P2 dan P3 tidak berada diruang yang sama, begitu juga saat mewawancarai P2 dan P3.

Subjek penelitian yang menjadi partisipan adalah Tn. S sebagai partisipan pertama (P1) yang memiliki pengalaman positif COVID-19 dengan komorbid HT, Ny. S sebagai partisipan kedua (P2) selaku istri dari Tn. S, dan Nn. P sebagai partisipan ketiga (P3) anak terakhir dari Tn. S dan Ny. S.

Tempat wawancara pada P1 berada di ruang tamu dengan duduk berhadapan di kursi. P2 dan P3 tidak di ruang yang sama karena jika berada di ruang tamu maka data yang diambil tidak valid. Saat mewawancarai P1, P2 dan P3 sedang keluar rumah bertakziah ke tetangga. Kemudian dilanjutkan memanggil P2 yang baru datang dari takziah untuk di wawancarai di ruang tamu dengan duduk

(3)

20

berhadapan di kursi, P1 berada di dapur dan P3 berada di toko. Di lanjutkan dengan mewawancarai P3 yang sudah datang di ruang tamu dengan duduk berhadapan, P1 dan P2 berada di kamar.

Wawancara yang kedua dilakukan oleh peneliti melalui video call by whatsapp. Partisipan 1 menunjukkan ekspresi yang terlihat serius dengan muka datar dan intonasi yang normal. Pada partisipan ke 2 menunjukkan ekspresi yang semangat dengan sedikit tersenyum dan ramah. Sedangkan partisipan 3 dengan ekspresi yang datar tetapi dengan muka yang sedikit senyum.

Wawancara yang ketiga dilakukan untuk menambah data dan menggali informasi. Partisipan 1 menunjukkan ekspresi yang santai, terbuka dan tersenyum.

Partisipan 2 menunjukkan ekspresi yang senang dan ramah. Partisipan 3 menunjukkan ekspresi ramah dan tersenyum.

3.4 Subjek Penelitian/Partisipan

Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode studi kasus (case study research), maka teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling dengan purposive sampling.

Purposive sampling yaitu pengambilan data dengan kriteria tertentu, yang dianggap

partisipan sebagai penguasa atau paling tahu mengenai informasi yang peneliti akan pecahkan (Sugiyono 2018).

Kriteria untuk menjadi subjek atau partisipan pada penelitian ini yaitu klien dengan riwayat hipertensi, klien dengan riwayat terinfeksi Covid-19, klien yang menjalani isolasi di rumah sakit, dan bersedia untuk menjadi partisipan.

Peneliti memilih orang yang terdekat dengan P1 dan tinggal serumah karena lebih mengetahui perilaku sehari-hari partisipan utama. Sehingga peneliti dapat menggali informasi yang lebih dalam dari kebiasaan P1. Diharapakan P2 dan P3 dapat memperkuat data-data yang diperlukan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

Subjek penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah Tn. S atau P1 yang berusia 62 tahun, berjenis kelamin laki-laki merupakan seorang suami yang bekerja sebagai petani pada kebun apel pribadinya, dan memiliki riwayat positif Covid-19 dan HT yang memenuhi kriteria menjadi partisipan. P2 yaitu istri dari P1 yang berusia 61 tahun sebagai ibu rumah tangga dan menjaga toko pribadinya. Nn. P

(4)

21

sebagai anak kandung P1 dipilih menjadi partisipan ke 3 (P3) karena tinggal satu rumah dan terlibat langsung dalam merawat Tn. S, sehingga dapat digali informasinya untuk melengkapi data-data penelitian ini.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Wawancara pada penelitian ini menggunakan wawancara semistruktur yaitu dalam penerapannya lebih bebas tidak berpacu pada pertanyaan-pertanyaan yang telah tertulis atau disusun. Pedoman pada wawancara semistruktur mengutamakan pertanyaan utama yang akan digali oleh peneliti dan akan muncul pertanyaan penunjang yang nantinya akan dikembangkan sesuai jawaban dari partisipan. Observasi yang akan dilakukan peneliti yaitu observasi tak berstruktur karena peneliti akan melakukan observasi secara bebas, menuliskan apa yang menarik atau perlu dan dianalisa untuk mencari kesimpulan (Sugiyono 2018).

Wawancara dilakukan pada partisipan 1 yaitu dengan sebutan Tn. S, kemudian partisipan 2 Ny. S dan partisipan 3 Nn. P dengan durasi setiap wawancara 10-20 menit. Setting setiap wawancara dilakukan dengan perbedaan waktu pada P1, P2 dan P3 tetapi menggunakan pertanyaan yang sama.

Dokumentasi pada saat meneliti diperlukan, baik dalam bentuk catatan, foto maupun rekaman. Alat-alat yang dapat digunakan untuk dokumentasi yaitu buku catatan, perekam suara, atau kamera yang berfungsi untuk bukti bahwa peneliti telah melakukan proses wawancara. Metode pengumpulan data yang terakhir yaitu dengan triangulasi, dimana pengumpulan data dilakukan pada partisipan yang berbeda dengan teknik yang sama untuk menguji keabsahan dan memvalidasi dari partisipan utama (Sugiyono 2018).

3.6 Metode Uji Keabsahan Data

Metode uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik triangulasi. Teknik triangulasi bertujuan untuk menguji reliabilitas yang dapat dilakukan pengecekan kembali melalui berbagai cara dan waktu yang berbeda.

Triangulasi sumber pada penilitian ini yaitu kegiatan pengecekan data dari sumber informasi yang berbeda tentang pengalaman self-management pasien HT yang

(5)

22

terinfeksi Covid-19. Pengecekan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yang datanya diperoleh dari tiga sumber yang berbeda untuk melihat pendapat yang sama maupun bertentangan. Sehingga setelah dilakukan analisa pada sumber-sumber tersebut dapat diperoleh kesimpulan mengenai informasi yang akan dipecahkan (Alfansyur and Mariyani 2020).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji triangulasi sumber dimana akan membandingkan data hasil dari pengamatan dan membandingkan wawancara subjek dan keluarga yaitu dari P1, P2, dan P3. Di dalam penelitian ini melibatkan 3 partisipan yaitu partisipan 1 yaitu dengan sebutan Tn. S, partisipan 2. Ny. S dan partisipan 3 Nn. P

3.7 Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu analisis domain. Analisis domain dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai permasalahan yang akan dipecahkan. Dalam analisis ini diperoleh kategori tertentu dari pertanyaan yang telah disusun oleh peniliti, sehingga hasil akhir didapatkan kesimpulan untuk menjawab tujuan peneliti (Sugiyono 2018).

3.8 Etika Penelitian

Pada sebuah penelitian, subjek penelitian dapat berpengaruh dan memiliki risiko pada aspek lainnya. Maka dari itu, etika penelitian diperlukan untuk memberikan keamanan, kenyamanan dan jaminan pada subjek penelitian tersebut.

Langkah utama yang dilakukan sebagai bentuk etika penelitian yaitu informed consent atau persetujuan menjadi responden. Dimana responden berhak untuk

bersedia ataupun menolak menjadi repsonden. Selain itu, privasi dan kerahasiaan subjek penelitian penting untuk disembunyikan sebagai bentuk menghormati responden dalam proses penelitian. Informasi yang didapatkan dari responden perlu dijaga dengan tidak mengungkapkan identitas atas keterlibatannya dalam penelitian. Seluruh data dari responden digunakan hanya untuk keperluan penelitian dan diungkapkan tanpa mencantumkan identitas (Kurniawan 2017).

Referensi

Dokumen terkait

carlett Whitening merupakan brand lokal perawatan kecantikan asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2017 oleh artis Indoneisa yang bernama Felicya

Ikan Salmon disimpan dalam lemari es yang dipisahkan dengan lemari es untuk sayuran, karena jika dijadikan satu takutnya nanti daging menjadi tercemar dari

28 Setelah mempersiapkan backstory, ia menjelaskan mengenai tahapan keempat, “jika latar belakang dan elemen personal karakter sudah dibuat, baru kita bisa melanjutkan

Studi pendahuluan melalui wawancara pada tanggal 21 Februari 2022 di bidan praktek mandiri Suryani dengan 10 orang ibu hamil yang akan melahirkan di bulan Maret -

Kepala sekolah KB-TK Ummul Quro’ sangat menghimbau kepada para guru pendamping agar dapat mengarahkan para murid melalui pemberitahuan langkah- langkah yang harus

Smoked Chicken Bratwurst dari Rumah Asap, merupakan perpaduan dari berbagai resep bratwurst di negara Jerman dan dibuat dengan menggunakan campuran daging ayam dan sapi,

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain

Yang terpenting, meskipun dibingkai sebagai bentuk promosi pemanfaatan kembali abu batu bara, tidak satupun [ketentuan] di dalam peraturan yang benar-benar membuat