• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL TEORI MATA KULIAH PRODUKSI ACARA T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODUL TEORI MATA KULIAH PRODUKSI ACARA T"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1 pengertian televisi, televisi sebagai kommunikasi massa, Perkembagan televisi dan Pengertian Program Acara Televisi.

SKENARION PEMBELAJARAN

Kegiatan Perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1. Penjelasan tentang pokok pembahasan dan kompetensi yang akan dicapai.

2. Materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab

3. Evaluasi Pembelajaran

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari matri pada pertemuan pertama ini mahasiswa diharapkan mampu memahami perkembangan televisi sebagai media massa. Kedua Mahasiswa juga diharapkan mampu untuk memahami pengertian program acara televisi beserta kalsifikasinya.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Televisi dan perkembangannya di Indonesia

2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang program acara televisi beserta klasifikasinya.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Ilmu Komunikasi

01

IKS13653P Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn. M.Sn.

(2)

2 A. Apa itu Televisi

Kata televisi terdiri dari kata tele ya g erarti jarak dala ahasa Yu a i da kata visi yang erarti itra atau ga ar dala ahasa Lati . Jadi, kata tele isi erarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh. Pendapat lain menyebutkan, televisi

dalam bahasa Inggris disebut television. Televisi terdiri dari istilah tele yang berarti jauh dan visi

vision yang berarti penglihatan. Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar (audio visual).

Ia berbeda dengan media cetak yang lebih merupakan media pandang. Orang memandang gambar

yang ditayangkan di televisi, sekaligus mendengar atau mencerna narasi atau narasi dari gambar

tersebut (Effendy, 2003).

Televisi merupakan salah satu bentuk media sebagai alat komunikasi massa. Komunikasi

massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Media

komunikasi yang termasuk massa yaitu radio siaran, televisi, film yang dikenal sebagai media

elektronik, serta surat kabar dan majalah yang keduanya termasuk media cetak. Jadi, dengan

demikiandapat kita simpulkan bahwa televisi merupakan media komunikasi massa yang memiliki

perpaduan antara audio dan visual dimana masyarakat dapat melihat mendengar melalui audio dan

melihat melalui visual.

B. Televisi Sebagai Media Massa

Televisi sebagai media baru sebelum munculnya era sosial media memberikan nilai yang

sangat spektakuler dalam sisi pergaulan kehidupan manusia dibanding dengan media cetak dan

media radio. Atas kemampuannya, televisi dapat menarik perhatian massa menunjukkan bahwa

media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Televisi merupakan salah satu

bentuk media massa sebagai alat komunikasi massa. Televisi merupakan media yang dapat

mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

khalyak.

Media ini mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual, dapat

menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap

rumah para pemirsa dimanapun mereka berada. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa

lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi (to inform) , mendidik (to educate) ,

menghibur (to entertain) dan mempengaruhi (to persuade) Menurut Effendy mengemukakan fungsi

(3)

3 1. Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasi ini dapat diartikan bahwa media massa adalah penyebar

informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh

khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai

makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang terjadi.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena

media massa banyak menyajikan hal hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik

yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika serta aturan aturan yang

berlaku pada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita,

acara dialog.

3. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editor, features,

iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruhi oleh iklan-iklan yang ditayangkan

televisi ataupun surat kabar.

4. Fungsi Menghibur

Televisi sebagai media yang sangat dekat dengan audiens paling mudah diakses oleh semua

kalangan pastinya sangat mementingkan fungsi yang menghibur. Mekipun dari berbagai

studi fungsi hiburan ini terkadang ada yang melawati etika siaran. Untuk itu, masyarakat juga

harus kritis dalam menyikapi konten konten televisi yang memberi dampak negatif.

C. Perkembangan Televisi di era digital

Dari berbagai studi literatur mengemukakan bahwa nenek moyang kita sudah dapat

menonton televisi pada tahun 1962. Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan

pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Saat itu, masyarakat Indonesia disuguhi tontonan realita yang

memukau. Meskipun hanya siaran hitam putih, namun siaran pertama kali televisi di Indonesia itu

menjadi momentum yang bersejarah. Sementara puncak ketenaran (booming) televisi di Indonesia

sendiri di mulai tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara dengan bantuan decoder (alat pemancar).

Saat ini di Indonesia sudah mengudara satu televisi pemerintah yakni TVRI, dan beberapa televisi

swasta, antara lain SCTV, MNC, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans 7, TVOne, I News TV Global

(4)

4

Di era perkembangan digital Industri televisi kian tergeser lantaran munculnya fenomena

yang mengejutkan. Fenomena tersebut seiring dengan perkembangan internet yang saat ini

pengguna aktif diindonesia sudah lebih dari 140 juta. Dengan demikan dari perkembangan internet

lalu muncullah media sosial berbasis video dengan sebutan youtube. Dari perkembangan dan

pengguna yang sangat masif ini lah acap disebut dengan Youtubers Revolution. Dari data yang

dihimpun oleh Nielsen bahwa pemirsa televisi di negara Amerika makin ditinggalkan. Adapun data

yang dihimpun Nielsen menunjukan bahwa pemirsa televisi sekarang hanyalah kalangan orang-orang

tua. Sementara kalangan remaja (turun 32%) dan anak muda (turun 23%) dengan demikian minat

audiens tingkat remaja sudah mulai turun untuk menonton televisi.

Sebagai bentuk bisnis konvensional dibidang penyiaran ini menjadi indikator penurunan

prospek ekonomi. Hal tersebut dikarenakan remaja dan anak muda merupakan konsumen masa

depan. Jika mereka sekarang makin jarang menonton televisi, maka berimplikasi pada masa depan

industri TV yang nantinya akan kekurangan penonton. Penulis berasumsi bahwa data serupa juga

terjadi di Indonesia. Saat ini sudah banyak kita lihat bahwa anak SMP dan SMA disekeliling kita

hampir tidak pernah lagi menonton televisi. Para remaja dan anak muda sudah mulai dengan

aktivitas baru yaitu main game online, dan sebagian lainnya tenggelam dalam Revolusi Youtubers.

Dari fenomena tersebut stasiun televisi sudah melakukan berbagai strategi perubahan

terkait konsep program yang mereka buat. Hal tersebut karena saat ini di era digital televisi sudah

menjadi era multiscreen. Televisi sudah bisa diakses lewat alat ponsel pintar dengan demikian

banyak sekali beberapa program sudah memulai memanfaatkan sosial media untuk mendekatkan

diri pada calon penonton yang sedikit demi sedikit sudah beralih ke ponsel pintar. Saat ini jika kita

cermati konten-konten program acara tv sudah memanfaakan akun youtube untuk

memultisiarankan programnya. Untuk itu era sekarang adalah era social tv yang akan terus

berkembang di masa depan.

D. Program acara TV

Kata progra erasal dari kata dala ahasa Inggris Programme atau program (programme merupakan penulisan gaya Inggris sedangkan program merupakan penulisan gaya

Amerika) yang berarti acara atau rencana. Dengan demikian, progam dapat didefinisikan sebagai

satu bentuk perencanaan konten televisi secara keseluruhan. Sehingga memberikan pengertian

(5)

5

dikatakan bahwa siaran keseluruhan satu stasiun penyiaran tersusun dari beberapa program siaran.

Masing-masing program siaran ini menempati slot waktu tertentu dengan durasi tertentu yang

biasanya tergantung dari jenis programnya, apakah jenis hiburan, informasi iptek, dan berita. Slot

waktu masing-masing program ini dirancang sesuai dengan tema program itu (programming),

sehingga menjadi satu jadwal siaran tiap harinya.

Pada stasiun tertentu, jadwal program ini telah dirancang dalm satu bulanan bahkan enam

bulan ke depan. Hal ini dikarenakan ketatnya persaingan mendapatkan spot iklan dan proses

memasarkan produk program televisi harus melalui tahapan yang cukup panjang. Tetapi ada juga

yang menerapkannya secara dinamis, artinya program acara dapat disesuaikan dengan situasi.

Dengan demikian tetntunya program ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi

kebutuhan audiennya. Berbeda dengan Naratama dala uku ya Me jadi “utradara Tele isi ia menyebutkan pera a aa ko te produksi siara itu se agai for at a ara TV adapun definisinya adalah sebuah perencanaan dasar dari konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas

dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan

tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2013).

Morissan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi.

Memaparkan Jenis-jenis program acara televisi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut (Morrisan,

2005):

1. Program Informasi

Program Informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan

tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audiens. Daya tarik program ini

adalah i for asi, da i for asi itulah ya g dijual kepada audie s. Program informasi dapat dibagi menjadi 2 bagian besar,yaitu:

a. Berita Keras atau Hard News adalah segala informasi penting dan/atau menarik

yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus

segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Berita keras

atau hard news dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu : Straight

(6)

6

b. Berita Lunak atau Soft News adalah segala informasi yang penting dan menarik yang

disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera

ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program

tersendiri diluar program berita. Program yang masuk ke dalam kategori berita

lunak ini adalah : current affair, magazine, dokumenter, dan talk show.

2. Program Hiburan

Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur

audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam

kategori hiburan adalah sebagai berikut:

a. Permainan atau game show (quiz) merupakan suatu bentuk program yang

melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling

bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Beberapa contoh program game show atau

quiz di siaran televisi Indonesia adalah Family 100, Baper, Mission X dll

b. Program Musik, dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser.

Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis

menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana

mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. Contoh program musik

adalah Dasyat, Inbox, Idonesian Idol, dll

c. Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance)

seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun diluar

studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor) sebagai contoh

sepert: Opera Van Java, Pesbuker, Bombastis dll

d. Program Drama adalah pertunjukan atau show yang menyajikan cerita mengenai

kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan

oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Suatu drama akan mengikuti

kehidupan atau petualangan para tokohnya. Program televisi yang termasuk dalam

(7)

7 E. Program Talk Show

Gambar: Program Talk Show Hitam Putih Sumber: Solopos.com

Fred Wibowo mengemukakan bahwa program talkshow adalah program pembicaraan tiga

orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing-masing tokoh yang

diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai

moderator yang kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan (Wibowo,

2007). Dengan demikian Talk Show merupakan acara televisi yang mana menghadirkan orang

terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi dan

diwawancarai dan menjawab pertanyaan dari pemirsa atau presenter.

Dengan demikian dapat disimpulkan pada tiga prinsip dalam sebuah program talk show.

Pertama, acara tersebut dibawakan seorang host (dibantu sebuah tim yang bertanggung jawab atas

materi, pengarahan,dan bentuk acara yang akan ditampilkan). Prinsip kedua adalah mengandung

percakapan berisi pesan. Prinsip ketiga, talk show merupakan suatu produk atau komoditi yang

berkompetisi dengan produk lain. yang kekempat, talk show merupakan kegiatan industry yang

terpadu dengan melibatkan berbagai profesi, mulai dari produser acara, penulis naskah, pengarah

acara, piñata rias dan rambut, dan bagian marketing. Sebagai produk kebudayaan popular, produk ini

harus bisa dijual.

Dua kreteria program talkshow adalah yang pertama light Enterteinment merupakan talk

show yang dinilai dengan acara mewawancarai selebriti, seperti bintang film atau politisi. Dalam

(8)

8

tersebut. Acara ini selalu memiliki atmosfer positif, nyaman, ceria, dan disiarkan pada malam hari.

Yang kedua Serious Disscusion Acara talk show jenis ini lebih spesifik jika ditinjau dari materinya.

Isinya berkonsentrasi pada topik khusus di bidang politik atau sosial, atau pada seseorang yang

menjadi incaran berita pada waktu itu.

F. latihan

Dari uraian yang sudah dipaparkan di atas identifikasikan salah satu program talkshow yang

tayang di stasiun televisi nasional. Cari dan uraikan salah satu Episode talk show yang Anda pilih lalu

identifikasi talk show tersebut berdasarkan

1. Kriteria Talk Show (dijelaskan)

2. Konten Talk Show (deskripsikan isi acara pada Talk Show Yang Anda Pilih)

3. Pengisi Acara Talk Show Baik Host ataupun narasumber (bintang tamu)

4. Dan terakhir kaitkan lah dengan 4 fungsi televisi (komunikasi massa) bagaimana talk show

tersebut memiliki fungsi infromasi, pendidikan, mempengaruhi dan menghibur.

G. Daftar Pustaka

Darwanto. (2007). Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Itra Aditya Bakti.

Morrisan. (2005). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Menglola Radio dan Televisi. Jakarta: Ramdina Prakasa.

Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo.

(9)

9

MODUL PERKULIAHAN

PRODUKSI ACARA TELEVISI

PENDAHULUAN

Pokok ahasa pada ateri Unsur Acara Televisi Dan Tahapan Produksi Acara Tv meliputi unsur-unsur acara televisi, Empat tahapan produksi acara televisi seperti pra produksi, rehearsal, produksi dan pasca produksi

SKENARION PEMBELAJARAN

Kegiatan Perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1. Penjelasan tentang pokok pembahasan dan kompetensi yang akan dicapai.

2. Materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab

3. Evaluasi Pembelajaran

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi pada pertemuan kedua ini mahasiswa diharapkan mampu memahami unsur-unsur dalam pembuatan acara televisi. Mahasiswa juga diharapkan mampu untuk memahami tahapan-tahapan proses memproduksi acara TV

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Ilmu Komunikasi

02

IKS13653P Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn. M.Sn.

(10)

10 A. Unsur-unsur Acara Televisi

Dalam pembuatan program acara televisi tentunya memiliki unsur yang harus kita ketahui.

Di dalam buku Produksi Acara Televisi Suatu Pengantar (Perpustakaan TVRI) terdapat

beberapa unsur- unsur dasar suatu acara televisi yang satu sama lainnya sangat erat

hubungannya dan tidak dapat dipisah pisahkan diantaranya adalah :

Unsur unsur dasar tersebut adalah :

1. Ide

2. Pengisi acara (Artis)

3. Peralatan

4. Team (kelompok ) Produksi

5. Penonton Televisi

Unsur unsur dasar yang disebut diatas mempunyai nilai nilai yang sama penting karena

tanpa salah satu dari unsur unsur tersebut, siaran televisi tidak mungkin ada.

1. Ide

Ide merupakan rancangan yang tersusun di pikiran. Untuk membuat sebuah program

acara ide berpersan sangat fundamental karena ide merupakan awal dari sebuah acara

tele isi. A ara ya g pali g sederha apu , seperti se uah a ara “IARAN BERITA e erluka sebuah ide. Perlu diingat bahwa televisi merupakan alat komunikasi modern yang

menghubungan ide ide atau pemikiran seorang perencana (Produser) televisi dengan

pemikiran penonton televisi. Ide ide atau pemikiran seorang perencana (Produser) televisi

menentukan mutu acara- acara siaran televisi.

2. Pengisi Acara (Narasumber/Bintang Tamu)

Tingkatan pengisi acara televisi, dapat meliputi tingkat dari seorang pembaca berita

sampai tingkat pengisi acara yang mempunyai reportasi international, namun demikian jenis

acaralah yang menentukan penting tidaknya pengisi acara tersebut. Pengisi acara adalah

manusia dan harus diperlakukan seperti manusia. Studio televisi untuk kebanyakan pengisi

(11)

11

produksi acara televisi yang sangat ruwet dan menyangkut sejumlah pelaksana produksi yang

relatip banyak.

3. Peralatan (Equipments)

Peralatan peralatan yang diperlukan, paling tidak beberapa buah kamera elektronik

yang biasanya ditempatkan diatas tripod/ pedestal agar dapat digerak-gerakan, peralatan tata

lampu, untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik, dekorasi studio, berupa dinding studio

yang polos, siklorama ataupun set dekorasi untuk drama-drama televisi ; komunikasi timbal

balik (talk back) dari tempat tempat kamar operasional ; monitor monitor televisi pada setiap

tempat yang membutuhkan agar dapat melihat hasil gambar yang sedang dalam proses

produksi. Ruang kontrol produksi memerlukan sebuah vision mixer dan kamar kontrol suara

memerlukan peralatan peralatan audio lainnya; kontrol tata lampu untuk mengatur intensitas

lampu lampu studio dan peralatan untuk mengontrol kamera.

4. Team (kelompok) produksi

Kelompok produksi adalah orang-orang yang akan memadukan acara televisi tersebut

menjadi suatu kesatuan yang mengandung arti dalam bentuk gambar dan suara.

Stasiun televisi-televisi lainnya di Dunia mempergunakan proses pelaksanaan produksi

acara televisi yang berlain-lainnan. Namun tujuan daripada tiap-tiap proses yang

berbeda-beda itu adalah sama yaitu untuk menghasilkan acara-acara televisi yang bermutu baik

dengan biaya exploitasi yang serendah mungkin.

Staff team produksi dapat dibagi atas empat bidang yaitu :

1. Produksi

2. Fasilitas Produksi

3. Teknik operasional

(12)

12 B. Tahapan Pelaksanaan Produksi Acara ( SOP )

Dar a to dala uku ya Tele isi se agai edia Pe didika : e ge ukaka ah a prosedur kerja ( Strandard Operation Procedure ) dalam pembuatan acara televisi terdiri atas

4 empat tahapan kerja pertama adalah Pre Production Planning kedua Set up & Rehearsal

ketiga Production dan yang terakhir adalah Post Production (Darwanto, 2007). Dengan

adanya tahapan kegiatan produksi, semua anggota kerabat kerja produksi, akan melakukan

aktivitas di setiap tahapan yang berbeda, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

masiang-masing. Adapu penjelasan tahapan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Pre Production Planning

Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan produksi

program siaran, termasuk program talk show, karena itu tahapan ini merupakan

tahapan planning production atau pre production planning. Bermula dari timbulnya

ide atau gagasan dan berpijak dari ide atau gagasan ini, prosedur mulai melakukan

berbagai kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang di perluhkan, untuk

bahan pengembangan ide atau gagasan tersebut.

Selanjutnya produser menyelenggarakan planning meeting bersama tujuh

anggota inti yang terdiri 1. Pengarah acara / sutradara, 2. Penulis naskah, 3.

Pengarah teknik, 4. Perekayasa dekorasi, 5. Teknisi audio, 6. Penata cahaya, 7.

Kamerawan.

Hasil dari planning meeting ini yang berupa naskah serta proposal,

selanjutnya diserahkan kepada semua anggota inti tersebut, di mana semua

anggota inti tadi pada tahapan berikutnya mulai merencanakan tugas sesuai tugas

dan tanggung jawabnya.

2. Set up & Rehearsal

a. Set up

Pengarah acara setelah mendapatkan berbagai informasi dari produser,

segera mempelajari proposal yang diterimanya, khususnya mulai mempelajari

(13)

13

Apabila produksi dilakukan di dalam studio, anggota inti bersama anggotanya

mempersiapkan yang bersifat teknis, sejak dari subkontrol sampai peralatan di

studio, merencanakan denah dekorasi, setting lampu dan tata suara. Sebaliknya

apabila produksi dilaksanakan di luar studio, menggunakan single kamera.

Setelah recana denah disetujui tentu akan segera di tindaklanjuti untuk

direalisasikan dan akhir dari persiapan ini adalah di buatnya recana produksi oleh

pengarah acara yang dituangkan ke dalam production book dan production book ini

akan digunakan untuk panduan saat latihan dan setelah disempurnakan sebagai

pedoman pelaksanaan produksi nantinya.

b. Reshearsal

Latihan diperlukan bukan saja untuk kepentingan artis atau performer,

melainkan juga untuk kepentingan kerabat kelas. Latihan dipimpin oleh pengarah

acara dan selama latihan pengarah acara akan memberikan petunjuk /

mengarahkan, hal-hal yang berhubungan dengan cara membawakan acara,

membawakan peran, teknik vocal, teknik acting serta blocking, demikian pula akan

menginformasikan tata dekorasi yang akan digunakan.

Tahapan-tahapan latihan seperti di bawah ini :

1) Read through. Merupakan latihan awal yaitu latihan membaca naskah secara

lengkap, selama latihan pengarah acara bertugas memberikan petunjuk yang

diperlukan, seperti tanda baca, vocal acting dan penafsiran naskahnya.

2) Walk through. Tahap ini artis tidak menggunakan naskah lagi, dan dituntut telah

mampu menghayati naskahnya.

3) Blocking. Saat latihan pada tahap ini telah menggunakan tata dekorasi, meskipun

bersifat tiruan

4) Dry rehearsal. Latihan ini sering disebut sebagai latihan kering, di mana selama

latihan para telant belum menggunakan tata pakaian seharusnya, termasuk tata

rias dan sebagainya, tetapi telah dituntut untuk melakukan semua yang telah

(14)

14

5) Camera blocking / rehearsal. Tahap latihan ini lebih di tekankan kepada tata

gerak kamera, meskipun demikian tidak berarti talent terus seenaknya sendiri,

tetapi tetap dituntut untuk menunjukkan kesiapan.

3. Production

Pada tahapan ke 3 merupakan tahapan pelaksanaan produksi (pengambilan

gamabr di dalam studio) dan pengarah acara akan bertugas sebagai penanggung

jawab pelaksanaannya disamping sebagai coordinator pelaksanaan.

4. Post production / Pascaproduksi

Tahapan terakhir adalah pascaproduksi, dimaksudkan sebagai tahap

penyelesaian akhir atau penyempurnaan dari suatu produksi. Tahap penyelesaian

meliputi, melaksanakan editing baik video maupun audio, pengisian grafis

pemangku gelar. pengisian narasi. pembuatan efek khusus, melakukan evaluasi

hasil akhir dari produksi .

C. Latihan

Dari materi yang sudah di uraika di atas aka silahka A da e uat ko sep dasar a ara Talk “ho ya g aka A da uat se agai e tuk karya tugas akhir. Ko sep dasar meliputi ide dan narasumber yang akan di hadirkan dalam program acara televisi yang akan

Anda buat. Konsep memuat Tema apa yang akan Anda angkat, dan siapa narasumber yang

berkompeten untuk mengisi acara tersebut.

D. Daftar Pustaka

Darwanto. (2007). Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Itra Aditya Bakti.

Morrisan. (2005). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Menglola Radio dan Televisi. Jakarta: Ramdina Prakasa.

Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo.

(15)

15 penentuan target penonton, Punching Line, Gimmick, Clip Hanger, Tune dan

Setelah mempelajari materi pada pertemuan kedua ini mahasiswa diharapkan mampu memahami upayua kreativitas dalam pembuatan acara televisi. Mahasiswa juga diharapkan mampu mengaplikasikan dalam pembuatan produksi Acara Televisi

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang strategi kreativitas dalam pembuatan program acara televisi 2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan

dalam bentuk tugas karya akhir dalam bentuk program acara talk show Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknologi

Informasi dan Komunikasi

Ilmu Komunikasi

03

IKS13653P Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn. M.Sn.

(16)

16 A. BERKREASI DI PROGRAM ACARA TALK SHOW

Membuat sebuah produksi acara TV tentunya harus memiliki ide yang kreatif untuk

menarik perhatian penonton untuk itu Naratama membagikan trip dan triknya sebagai bentuk

referensi kita untuk membuat acara yang menarik dan disukai oleh penonton. Berikut adalah

beberapa trik untuk mengembangkan kreativitas acara yang diperlukan untuk pembuatan

program acara televisi dengan menggunakan single camera maupun multi camera.

1. Target Penonton

Kajilah secara teliti tentang target penonton yang ingin disasar. Gunakanlah

metode penelitian dengan memahami 3 faktor klasifikasi target penonton, yaitu Usia,

Jenis kelamin, dan Status Sosial. Hasilnya, Anda akan mempunyai pengetahuan

tentang calon penonton Anda, sebelum Anda syuting. Kalau Anda sudah mulai

mengenal karakter penonton Anda, Anda sudah mempunyai jaminan 75% karya Anda

akan sukses dan disukai banyak orang.

2. Bahasa Naskah

Perhatikanlah bahasa dalam naskah yang ditulis oleh penulis Naskah. Sebuah

program acara televisi bisa gagal hanya karena bahasa yang digunakan tidak sesuai

denga target penonton yang ingin Anda capai. Untuk itu, Bahasa Naskah harus dibaca

da dikaji, apakah sesuai de ga pe o to atau tidak? Bila perlu ga tilah ahasa naskah yang menurut Anda kurang memadai, tentunya bersama dengan penulis

naskah.

3. Punching Line

Punching Line script Reading atau Script Conference dilakukan, Sutradara dan

Penulis naskah selalu memperhatikan flow dan ritme acara dari segmen ke segmen.

Kalau dirasakan, penonton akan jenuh di tengah acara, diperlukan hentakan emosi

dari dialog naskah. Dengan kata lain, Punching Line adalah kejutan – kejutan yang sengaja ditulis kan untuk menghentak perhatian penonton yang mulai jenuh dan

bosan. Kejutan naskah dapat berupa komedi, celetukan, pertanyaan, tangisan, dan

(17)

17 4. Gimmick & Funfare

Cara menarik selera penonton agar tidak pindah ke channel lain, makan

gunakanlah gimmick – gimmick dalam scene – scene atau segmen – segmen tertentu. Gimmick adalah trik – trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penonton dalam bentuk sound effect, musik ilustrasi, adegan suspense, mimik, ekspresi, dan

akting pemain, jokes, teknik editing, dan pergerekan kamera. Gimmick dapat berdiri

sendiri tanpa harus berkaitan dengan kesinambungan adegan.

Gambar: Gimmick di acara ini talk show NET. Sumber: Ini talk show official Youtube

Adapun contoh program acara yang sering menggunakan gimmick adalah

program Ini Talk Show. Program ini selalu memanfaatkan gimmick untuk

meningkatkan perhatian penontonnya dan menghindari kebosanan penonton. Dalam

formatnya yang dalam bentuk Talk Show, tim kreatif asuhan Wishnutama selalu

menghadirkan adegan-adegan lucu guna menghibur penonton.

Sementara funfare adalah puncak acara yang dimeriahkan dengan kegembiraan,

kemewahan, keindahan, dan kebersamaan. Biasanya, funfare diletakkan di akhir

acara dimana seluruh pendukung acara naik ke panggung dan bernyanyi bersama.

Contoh funfare dalam acara televisi di indonesia adalah seperti acara yang cukup

fenomal di trans tv dengan nama acara YKS (Yuk Keep Smile) dengan melakukan

(18)

18 5. Tune & Bumper

Cukup banyak sutradara TV pemula yang mengesampingkan arti Opening Tune

(durasi 30 detik hingga 2,5 menit) sebagai identitas pembuka acara dan bumper

sebagai identitas perantara acara. Umumnya, mereka menyepelekan hal ini. Padahal

tanpa opening tune yang menantang, penonton akan dengan mudah meninggalkan

karya Adna dan memilih karya orang lain di saluran lain. Demikian juga bumper yang

walaupun hanya 5 detik. Saya selalu mengingat prinsip The Golden 5 Seconds. Tune

dan bumper harus dibuat semenarik mungkin agar tidak cepat membuat kejenuhan

dari penonton. Hal ini disebabkan tune & bumper akan diputar ulang setiap

pemutaran. Dan penonton akan hafal setiap bentuk desain keduanya.

6. Penataan Artistik

Dalam sebuah format acara yang menarik tentunya selalu meng update

informasi tentang gaya, tren, warna baru dan teknik – teknik penataan artistik dari berbagai referensi lokal, nasional ataupun internasional. Sebagai contoh melihat

berbagai saluran TV asing seperti CNN, Discovery Channel, Animal Planet, MTV, Star

Sport, ESPN, dan Fashion Channel. Selain itu, Anda dapat membaca majalah – majalah tentang tren, mode, arsitektur, seni kontemporer, Seni Rupa, dan Fotografi baik dari

dalam maupun luar negeri. Perhatikan teknik – teknik terbaru dalam membuat set tata panggung secara detail seperti tata cahaya, bahan yang dipakai, efek – efek khusus dalam tata panggung, kombinasi warna dan bentuk, komposisi dan blocking,

hingga ke penggunaan font tulisan.

7. General rehearsal (GR)

Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang spektakuler sangat penting

melakukan latihan rehearsal berulang kali sebelum syuting dimulai. Ini akan sangat

membantu terutama saat Anda memproduksi acara dengan teknik produksi multi – camera. Kamera sifatnya yang live show, dalam produksi multi camera harus

melakukan latihan camera blocking yang sangat akurat sesuai dengan breakdown

shot yang telah direncanakan. Demikian juga, para pemain atau performer yang

(19)

19

tidak terjadi kesalahan, harus dilakukan GR sedetail mungkin termasuk untuk tata

lampu, tata suara, dan camera angle.

8. Interactive Program

Kembangkanlah ide – ide yang akan melibatkan partisipasi penonton di rumah. Bila program acaranya adalah siaran langsung maka Anda dapat mengemasnya

dengan Kuis Interactive atau Q&A yang dapat disajikan dengan menampilkan

pembawa acara atau tulisan kompugrafis. Akan tetapi, bila program acaranya adalah

siaran rekaman maka Adna dapat melakukan interaktif melalui email, faks, surat dan

SMS dan social media.

Seluruh tips ini sangat dibutuhkan terutama pada saat praproduksi. Namun, semakin

Anda sering berkarya, Anda akan menemukan semakin banyak tips tersendiri yang menjadi

panduan anda.

B. Production Book

Proses produksi pembuatan acara TV tidak terlepas dari eleme-elemen perencanaan

yang harus dipersiapkan secara matang untuk itu buku produksi atau production book sangat

penting dibuat untuk para kerabat kerja produksi agar segala perencanaan dapat dilaksanakan

dengan baik sesuiai panduan yang tertulis di production book. Sebelumnya sudah dibahas jika

pra production merupakan tahap pengungkapan ide atau gagasan seorang produser menjadi

sebuah perencanaan program siaran langkah berikutnya di tindaklanjuti oleh pengarah acara

(team Leader) dengan membuat perencanaan produksinya melalui perancangan production

book.

Diawali dengan mempelajari konsep ra produksinya serta berkonsultasi dengan

pengarah teknik dan pernata artistik, pengarah acara membuat konsep perencanaan produksi

kemudian konsep itu dibicarakan bersama anggota inti saat pengarah acara melaksanakan

production meeting.

Saat production meeting terjadi diskusi-diskusi kecil membicarakan konsep rencana

kerja yang sifatnya saling melengkapi. Karena itu pengarah acara harus mampu

(20)

20

dengan sebaik-baiknya yang akhirnya dapat menghasilkan rencana kerja produksi yang lebih

baik dan menjadi tanggung jawab bersama.

Dengan dasar itu pengarah acara segera menyusun production book yang akan

digunakan sebagai pedoman pelaksanaan produksi isinya antara lain :

1. Pengantar

Menguraikan rencana produksi yang akan dilaksanakan jelaskan juga hal-hal yang

spesifik dengan tujuan karya produksinya berbeda dengan acara-acara lain yang

sejenis agar lebih menarik.

2. Technical treatment

Susun daftar peralatan yang akan digunakan dan sebutkan pula apabila ada peralatan

yang perlu disewa karena tidak dipunyai.

3. Talent

Tuliskan nama performer / actor / aktris / narasumber yang diperlukan sebagai

pedukung produksi termasuk pakar di bidang apa karena akan bertindak sebagai

narasumber.

4. Kostum

Kostum yang dipakai harus jelas sebutkan pula warna pakaiannya agar perekayasa

dekorasi dan penata cahaya lebih mudah menyesuaikan.

5. Production rundown

Dibuat seperti program structure yang ditulis produser tetapi di tambah kolom audio

yang berisi berbagai jenis mic yang digunakan.

6. Denah lokasi

Dibuat denah lokasi shooting dalam bentuk floorplan yang digambarkan tata letak

dekorasi serta propertynya.

7. Tata dekorasi

Tata dekorasi dibuat maket dan dalam bentuk prespektif serta penampang atasnya

serta diberi ukurannya agar memudahkan untuk digunakan dengan perencanaan tata

cahaya, tata kamera.

(21)

21

Recana penempatan kamera digambar pada gambar penampang atas tata

dekorasinya sehingga terlihat jelas demikian pula simbol-simbol tata suara serta tata

cahaya.

9. Shooting script

Shooting script merupakan rencana pengambilan gambar dan dibuat secara

menyeluruh kalau naskahnya berupa tremant cukup pembuka dan penutup

programnya saja.

C. Latihan

Dari materi yang dipaparkan di atas selanjutnya secara kolektif atau kelompok membuat

Production Book pada kertas ukuran kertas A4 dan dibuat sekreatif mungkin (tidak ada format

standar)

D. Daftar Pustaka

Darwanto. (2007). Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Itra Aditya Bakti.

Morrisan. (2005). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Menglola Radio dan Televisi. Jakarta: Ramdina Prakasa.

Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran berbasis inkuiri adalah pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan melalui

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan pada50 responden lansia di Posyandu lansia Melati Dusun Karet Pleret Bantul Yogyakarta mengenai

Pengabdian masyarakat ini menghasilkan produk olahan singkong menjadi opak yang memiliki tingkat nilai jual yang lebih tinggi serta media sosial yang dapat digunakan

Variabel yang berpengaruh pada pengembangan industri kecil bidang tenun dan kerajinan di wilayah Surabaya untuk factor turbulensi lingkungan adalah ketrampilan tenaga

Renstra Inspektorat Kota Lubuklinggau memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel technical quality yang terdiri dari search quality, experience quality dan credence quality mempunyai pengaruh yang