• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2015–2018 Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2015–2018 Chapter III V"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

PENGOLAHAN DATA

3.1. Pengumpulan Data

Pertumbuhan penduduk yang pesat membawa akibat pada tingkat pertumbuhan

angkatan kerja, tidak hanya tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang berubah

tetapi perubahan juga terjadi pada tingkat partisipasi angkatan kerja. Jumlah

angkatan kerja pada suatu waktu tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia

kerja. Angkatan kerja ini didefenisikan sebagai penduduk usia 15 tahun keatas

yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Analisa dan pembahasan mengenai

ketenagakerjaan ini disajikan meliputi komposisi angkatan kerja, jumlah

penduduk usia kerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja.

3.2 Angkatan Kerja

Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah hasil

survei Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara dari tahun 2005-2014

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Angkatan Kerja Menurut Jenis Kegiatan

Tahun Bekerja Pengangguran Jumlah Angkatan Kerja

2005 130.485 3.761 134.246

Jumlah 1.382.015 39.852 1.421.849

(2)

3.3 Peramalan Jumlah Angkatan Kerja

Tabel 3.2 Peramalan Jumlah Angkatan Kerja menurut Jenis Kegiatan di Kabupaten Tapanuli Utara

Tahun X Y XY X2

Dari tabel di atas diperoleh rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun:

� =� (∑ ��)−(∑ �)(∑ �)

dan nilai trend pada tahun dasar, yaitu:

(3)

= 142.184,9 – 21.028,98

� = 121.155,92

Dengan mensubstitusikan nilai � dan � pada persamaan Ŷ =

+� X, diperoleh: Ŷ = 121.155,92 +

3.823,45

X

Dari perhitungan di atas maka dapat digunakan sebagai persamaan baru untuk

menentukan peramalan jumlah angkatan kerja tahun 2015-2018 di Kabupaten

Tapanuli Utara sebagai berikut:

1. Angkatan Kerja Tahun 2015

Dimana X = 11, maka:

Ŷ = 121.155,92 + 3.823,45X = 121.155,92 + 3.823,45 (11)

= 121.155,92 + 42.057,95

= 163.213,87

Ini artinya pada tahun 2015 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sebesar 163.213 orang.

2. Angkatan Kerja Tahun 2016

Dimana X = 12, maka:

Ŷ = 121.155,92 + 3.823,45X = 121.155,92 + 3.823,45 (12)

= 121.155,92 + 45.881,4

= 167.037,32

Ini artinya pada tahun 2016 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sebesar 167.037 orang.

3. Angkatan Kerja Tahun 2017

Dimana X = 13, maka:

Ŷ = 121.155,92 + 3.823,45X = 121.155,92 + 3.823,45 (13)

= 121.155,92 + 49.704,85

(4)

Ini artinya pada tahun 2017 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sebesar 170.860 orang.

4. Angkatan Kerja Tahun 2018

Dimana X = 14, maka:

Ŷ = 121.155,92 + 3.823,45X = 121.155,92 + 3.823,45 (14)

= 121.155,92 + 53.528,3

= 174.684,22

Ini artinya pada tahun 2018 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sekitar 174.684 orang.

Dari perhitungan di atas diperoleh tabel data peramalan angkatan kerja di

Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2015-2018, sebagai berikut:

Tabel 3.3 Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015-2018

Tahun Jumlah Angkatan Kerja

2005 134.246

Keterangan: *= hasil peramalan

3.3.1 Peramalan Jumlah Penduduk Usia Kerja

Untuk mengetahui Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tiap tahunnya,

maka terlebih dahulu mencari peramalan jumlah penduduk usia kerja sebagai

(5)

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Usia Kerja Tahun Angkatan

Kerja

Bukan Angkatan Kerja

Jumlah Penduduk Usia Kerja

2005 134.246 30.538 164.784

Jumlah 1.421.849 293.763 1.715.612 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Medan

Dengan memisalkan X= Tahun dan Y= Jumlah Penduduk Usia Kerja diperoleh:

Tabel 3.5 Peramalan Jumlah Penduduk Usia Kerja

Tahun X Y XY X2

Dari tabel di atas diperoleh rata-rata pertumbuhan trend tiap tahun, yaitu:

(6)

dan nilai trend pada tahun dasar:

Perhitungan di atas dapat digunakan sebagai persamaan baru untuk menentukan

peramalan jumlah angkatan kerja tahun 2015–2018 di Kabupaten Tapanuli Utara

sebagai berikut:

1. Penduduk Usia Kerja Tahun 2015

Dimana X = 11, maka:

Ŷ = 151.141,84 + 3.712,61X = 151.141,84 + 3.712,61 (11)

= 151.141,84 + 40.838,71

= 191.980.55

Ini artinya pada tahun 2015 jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sebesar 191.980 orang.

2. Penduduk Usia Kerja Tahun 2016

Dimana X = 12, maka:

Ŷ = 151.141,84 + 3.712,61X = 151.141,84 + 3.712,61 (12)

= 151.141,84 + 44.551,32

= 195.693,16

Ini artinya pada tahun 2016 jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sebesar 195.693 orang.

(7)

Dimana X = 13, maka:

Ŷ = 151.141,84 + 3.712,61X = 151.141,84 + 3.712,61 (13)

= 151.141,84 + 48.263,93

= 199.405,77

Ini artinya pada tahun 2017 jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sebesar 199.405 orang.

4. Penduduk Usia Kerja Tahun 2018

Dimana X = 14, maka:

Ŷ = 151.141,84 + 3.712,61X = 151.141,84 + 3.712,61 (14)

= 151.141,84 + 51.976,54

= 203.118,38

Ini artinya pada tahun 2018 jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Tapanuli

Utara sebesar 203.118 orang.

Dari perhitungan di atas diperoleh data peramalan jumlah angkatan kerja dan

penduduk usia kerja di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015-2018 sebagai

berikut:

Tabel 3.6 Peramalan Jumlah Angkatan kerja dan Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara

Tahun Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Penduduk Usia Kerja

2005 134.246 164.784

(8)

3.3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diperoleh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2005-2018 adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

TPAK = �������������

�����������������������× 100%

Maka dapat diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 3.7 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tahun Jumlah Angkatan kerja

Keterangan: *= hasil peramalan

Dari hasil perhitungan di atas kita dapat melihat bahwa TPAK berada diatas 50%

ini artinya semakin tinggi TPAK menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

partisipasi tenaga kerja dalam pasar kerja. Keterlibatan tenaga kerja secara aktif

dalam perekonomian semakin membesar. Jumlah penduduk usia kerja yang

semakin meningkat akan membawa konsekuensi dalam ketenagakerjaan.

Penduduk usia kerja yang masuk ke dalam kelompok angkatan kerja bila

tidak terserap pada pasar kerja maka akan menjadi pengangguran. Padahal

kemampuan pasar kerja dalam menyerap lapangan kerja sangat terbatas. Bila

semakin banyak angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja, jumlah

pengangguran terbuka otomatis juga akan semakin bertambah. Jika pasar kerja

(9)

yang terjadi akan memberikan nilai positif bagi perekonomian dan pembangunan

diwilayah Kabupaten Tapanuli Utara.

3.4 Metode Semi Average

Dengan menggunakan Tabel 3.1 Jumlah Angkatan Kerja Menurut Jenis Kegiatan,

diperoleh:

Tabel 3.8 Peramalan Jumlah Angkatan Kerja menggunakan Semi Average Tahun Jumlah Tahun (X) Semi Total Semi Average

2005 134.246 -2

652.803 130.560,6

2006 119.217 -1

2007 125.805 0

2008 136.556 1

2009 136.979 2

2010 164.801 3

769.046 153.809,2

(10)

��= 153.809,2−130.560,6

5 =

23.248,6

5 = 4.649,72

Dari nilai � dan KR, maka persamaan baru diperoleh: �= 130.560,6 + 4.649,72�

Adapun peramalan rata-rata angkatan kerja mulai tahun 2015-2018 adalah sebagai

berikut:

1. Angkatan Kerja Tahun 2015

Dimana X = 8, maka:

�= 130.560,6 + 4.649,72� =130.560,6 + 4.649,72 (8)

= 130.560,6 + 37.197,76

= 167.758,36

Ini artinya pada tahun 2015 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sebesar 167.758 orang.

2. Angkatan Kerja Tahun 2016

Dimana X = 9, maka:

�= 130.560,6 + 4.649,72� =130.560,6 + 4.649,72 (9)

= 130.560,6 + 41.847,48

= 172.408.08

Ini artinya pada tahun 2016 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sebesar 172.408 orang.

3. Angkatan Kerja Tahun 2017

Dimana X = 10, maka:

�= 130.560,6 + 4.649,72� =130.560,6 + 4.649,72 (10)

= 130.560,6 + 46.497,2

(11)

Ini artinya pada tahun 2017 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sebesar 177.057 orang.

4. Angkatan Kerja Tahun 2018

Dimana X = 11, maka:

�= 130.560,6 + 4.649,72� =130.560,6 + 4.649,72 (11)

= 130.560,6 + 51.146,92

= 181.707,52

Ini artinya pada tahun 2018 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sebesar 181.707 orang.

(12)

Dari nilai � dan KR, maka persamaan baru diperoleh: �= 153.809,2 + 4.649,72�

Adapun peramalan rata-rata angkatan kerja mulai tahun 2015-2018 adalah sebagai

berikut:

1. Angkatan Kerja Tahun 2015

Dimana X = 3, maka:

�= 153.809,2 + 4.649,72� =153.809,2 + 4.649,72 (3)

= 153.809,2+ 13.949,16

= 167.758,36

Ini artinya pada tahun 2015 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sama dengan persamaan pertama yakni �= 130.560,6 + 4.649,72�sebesar 167.758 orang.

2. Angkatan Kerja Tahun 2016

Dimana X = 4, maka:

�= 153.809,2 + 4.649,72� =153.809,2 + 4.649,72 (4)

= 153.809,2+ 18.598,88

= 172.408,08

Ini artinya pada tahun 2016 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sama dengan persamaan pertama yakni

�= 130.560,6 + 4.649,72�sebesar 172.408 orang.

3. Angkatan Kerja Tahun 2017

Dimana X = 5, maka:

�= 153.809,2 + 4.649,72� =153.809,2 + 4.649,72 (5)

= 153.809,2+ 23.248,6

(13)

Ini artinya pada tahun 2017 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sama dengan persamaan pertama yakni

�= 130.560,6 + 4.649,72�sebesar 177.058 orang.

4. Angkatan Kerja Tahun 2018

Dimana X = 6, maka:

�= 153.809,2 + 4.649,72� =153.809,2 + 4.649,72 (6)

= 153.809,2 + 27.898,32

= 181.707,52

Ini artinya pada tahun 2018 rata-rata jumlah angkatan kerja di Kabupaten

Tapanuli Utara sama dengan persamaan pertama yakni

�= 130.560,6 + 4.649,72�sebesar 181.708 orang.Terbukti dari perhitungan dengan menggunakan metode semi average rata–rata jumlah dari persamaan satu

(14)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam desain yang telah disetujui, menginstal dan memulai

sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tahapan implementasi sistem adalah

tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming. Dalam

pengolahan data pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan perangkat lunak

(software) sebagai implementasi sistem yaitu Program Excel.

4.2Microsoft Office Excel

Microsoft Office Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik

(spread sheet) dariprogrampaketMicrosoftOffice.Excelmerupakan salah

satusoftware pengolahan angkayang cukup banyak digunakan di dunia. Excel

merupakan produkunggulandariMicrosoftCorporationyang banyakberperandalam

pengolahaninformasikhususnyadatayang berbentukangka,dihitung,

diproyeksikan,dianalisis,dandipresentasikandata pada lembar kerja.Microsoft telah

mengeluarkan Excel dalam berbagai dari versi 4, versi 5, versi97, versi 200, versi

2002, versi 2003, versi 2007 dan versi 2010.

Sheet (Lembar Kerja)Excelterdiridari256kolomdan65536baris. Setiap

kolomdiberinamadengan hurufmulaidariA,B,C,...,Z kemudiandilanjutkan

AA,AB,AC,...,sampaikolomIV.Sedangkankolombarisditandaidengan angkamulai

dari 1, 2, 3, ... , 65536.

4.3 Mengoperasikan Program Excel

Program excel merupakan suatu program spreadsheet yang paling mapan dewasa

ini. Program excel mempunyai banyak fasilitas seperti kemampuan kalkulasi yang

sangat mudah dengan formula dan fungsi kompleks dan fleksibel, fasilitas

(15)

grafik dengan cepat, mudah dan menarik serta berbagai fasilitas lainnya. Adapun

cara menggunakan program excel sebagai berikut:

1. KlikStart, KlikMicrosoftOffice Excel 2007

Gambar 4.1 Cara membuka Microsoft Office Excel 2007

2. Lalu akan muncul tampilan Microsoft Office Excel 2007

(16)

4.4 Metode Trend Linier

Metode trend linier merupakan suatu metode analisa dengan menggunakan

variabel yang akan diramalkan dengan satu variabel bebas yang

mempengaruhi yaitu variabel waktu, dan sebagai variabel tidak bebas adalah

variabel yang akan diramalkan, dimana dalam bentuk simbol yaitu X adalah

variabel waktu dan Y adalah variabel yang akan diramalkan.

Adapun langkah-langkah untuk menentukan trend linier dengan tujuan

untuk mencari peramalan pada periode yang akan datang adalah sebagai

berikut:

1. Pada lembar kerja excel, masukkan data angkatan kerja tahun 2005 sampai tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Tampilan Data Angkatan Kerja

(17)

Gambar 4.4 Tampilan Persamaan Trend Linier

(18)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dengan menggunakan metode deret berkala dari tahun ke tahun jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tapanuli Utara mengalami peningkatan,

menurut proyeksi pada tahun 2015 sebesar 163.213, tahun 2016 sebesar

167.037, tahun 2017 sebesar 170.860, dan tahun 2018 sebesar 174.684.

2. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Tapanuli Utara mengalami peningkatan, menurut data proyeksi pada tahun 2015

sebesar 191.980, tahun 2016 sebesar 195.693, tahun 2017 sebesar 199.405,

dan tahun 2018 sebesar 203.118.

3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) berada di atas 50% ini artinya peningkatan TPAK yang terjadi akan memberikan nilai positif bagi

perekonomian dan pembangunan di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara.

5.2 Saran

1. Agar pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara lebih meningkatkan kualitas pendidikan angkatan kerja dengan mengadakan pendidikan formal

maupun non formal dengan cara membuka pelatihan, karena tenaga kerja

Indonesia khususnya di Kabupaten Tapanuli Utara dominan pada sektor

perdagangan dan perindustrian yang pekerjaannya sebagai buruh, agar

mendapatkan kesempatan yang lebih mudah pada sektor kerja yang lain.

2. Selain itu pihak pemerintah atau swasta dapat memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan sehingga masyarakat dapat mandiri dan membuka

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Angkatan Kerja Menurut Jenis Kegiatan
Tabel 3.3 Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015-2018
Tabel 3.5 Peramalan Jumlah Penduduk Usia Kerja
Tabel 3.6 Peramalan Jumlah Angkatan kerja dan Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara
+5

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat jumlah tanaman akasia yang tersebar luas di Propinsi Riau dan potensi lempung yang berlimpah, maka perlu dilakukan suatu terobosan yang dapat mengolah

Simpulan tersebut ternyata sesuai dengan hasil penelitian Sarson Waliyatimas DP (2005) yang menyatakan bahwa penerapan model Treffinger dalam pembelajaran di SMP dapat

Apabila filing sistem abjad yang dipilih sebagai sistem penyimpanan, maka nama merupakan ciri atau identitas penting di dalam pencarian dokumen sesuai dengan

Penambahan CaCl 2 pada proses koagulasi susu menggunakan ekstrak jahe merah pada tingkat konsentrasi 0,02% (P2) dengan 0,03% (P3) tidak memiliki perbedaan yang nyata

Shin-koto Incineration Plant is one of the existing waste processing plants in Japan, Tokyo.. There are 21 Incineration Plant in 23 cities in Tokyo and serve areas within

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Media animasi dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS)berpengaruh signifikan

 Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga

“ Paling Suka 69 ” tidak akan menjadi “ Paling Suka 69 ” tanpa adanya sekumpulan tanda dari kata-kata “ Paling Suka 69 ”, dan hal tersebut tidak akan menjadi sebuah