• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi panjang dan lebar lengkung gigi terhadap posisi anteroposterior bibir pada maloklusi klas I non ekstraksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi panjang dan lebar lengkung gigi terhadap posisi anteroposterior bibir pada maloklusi klas I non ekstraksi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

50

DAFTAR PUSTAKA

1. Arcis CB, Montiel JM, Silla JMA. Orthodontic treatment need : an

epidemiological approach. 9 Maret 2012. http://cdn.intechopen.com/pdfs-wm/31371.pdf. (September 28.2015).

2. Bishara SE, et.al. Comparison of the dental arch change in patients with Class II, division 1 malocclusion: extraction vs nonextraction treatment. The Angle Orthodontist 1994;64(5):351-358

3. Silva ITP. Angle Class I malocclusion treated with extraction of first permanent molars. Dental Press J Orthod. 2010;15(4):133-143.

4. Hassan R, Rahimah AK. Occlusion, malocclusion, and method of

measurements – an overview. Archives of Orofacial Sciences. 2007;2:3-9.

5. Paramesthi GAMDH, Farmasyanti CA, Karunia D. Besar Indeks Pont dan

Korkhaus Serta Hubungan Antara Lebar dan Panjang Lengkung Gigi Terhadap Tinggi Palatum pada Suku Jawa. Maj Ked Gi 2011; 18(1):6-10.

6. Moyers RE. Handbook of Ortodontics. 4th eds., London: Year Book Medical Publisher, INC 1998:121-4,186,233.

7. Paramesthi GAMDH, Farmasyanti CA, Karunia D. 10Hubungan antara Lebar

dan Panjang Lengkung Gigi terhadap Tinggi Palatum pada Suku Jawa dengan Metode Pont dan Korkhaus. Maj Ked Gi 2011; 18(1):6-10.

8. Kim E, Gianelly AA. Extraction vs non extraction : arch widths and smile esthetics. Angle Orthodontist. 2003;73(4):354-358.

9. Erliera, Anggani HS. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan indikasi ekstraksi atau non-ekstraksi pada perawatan ortodonti. Dentika Dent J 2006;11(2):198-202

10. Singh G.ed. Textbook of orthodontics. 2nd ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher (P) LTD, 2007: 94-116, 163-174, 230-1, 246-7.

11. Marya CM. Epidemiology and Etiology of Malocclusion. A Textbook of Public

Health Dentistry. 2011;

12. Foster TD. Buku Ajar Ortodonsi. 3th ed. Jakarta: ECG, 1993:30-8,174-179,192-209

13. Bhalajhi SI. Classification of Malocclusion. Orthodontics the art and science. 2004: 63-70.

14. Bhalajhi SI. Ortodontics The Art and Science. 3 th ed., New Delhi: ARYA (MEDI) Publishing House,2003:63-74,177-178,239-46,259-60.

15. Frindel C. Practical Orthodontic Rubric: Clear Thinking about Interproximal Stripping. JDAO 2010; 13:187-8.

(2)

50 16. Ram KJ. Evaluation of Crowding in relation to tooth size, arch size, and arch form in North-east Indian population. J Pharm Biomed Sci 2013;31(31):1199-200.

17. Poosti M, Jalali T. Tooth size and arch dimension in uncrowded versus crowded class I malocclusion. Journal of contemporary dental practice 2007; 8(3):3.

18. Mahmood AD. A Comparative Study of Tooth Size and Dental Arch

Dimension between Iraqi Arabs and Kurds with Class I Normal Occlusion. Al-Rafidan Dent J 2012; 12(1):71-9.

19. Rieuwpassa IE, Toppo S, Haerawati SD. Perbedaan ukuran dan bentuk

lengkung gigi antara laki-laki dan perempuan suku Bugis, Makasar, dan Toraja.

Dentofasial 2012;11(3): 156-60.

20. Kareem FA, Rasheed TA, Rauf AM. Longitudinal changes indental arch

circumference in Sulaimani city. J Eur Scientific 2013;9(18):109-19.

21. Alpiah DRA, Anindita PS, Juliatri. Ukuran dan bentuk lengkung gigi rahang

bawah pada suku minahasa. J eG 2015; 3(2): 373-8.

22. Al-Zubair NM. Dental arch asymmetry. Eur J Dent 2014;8(2):224-8

23. Rakosi T. Cephalometric Radiography. Wolf Medically; 1982:55-95.

24. Jacobson A. Radiographic Cephalometry From Basic to Video Imaging.

Quintessence Publishing 1995:95-97.

25. Isiekwe GI, daCosta OO, Isiekwe MC. A cephalometric investigation of

horizontal lip position in adult Nigerians. 2012:39:160-169.

26. Begum M, Goje SK, Karra A, Mohan S. Tooth size and arch parameter

discrepancies among different malocclusions in young permanent dentition of

13-15 year old school children of Nalgonda District-South Indian population.

Jorthodr 2014;2(1):4-10.

27. Terrez YC, Fitzmaurice OS. Tejada HEP. Pont’s index in study models of

patients who finished a non-extraction orthodontic treatment at the Orthodontic

Clinic of the Postgraduate Studies and Research Division of the National

University of Mexico. Revista Mexicana de Ortodonsia 2013;1(1):7-12.

28. Asad S et al. Assesment of Antero-Posterior Position of Lips : E-Line – S-Line.

Pakistan Oral & Dental Journal 2011:31(1):84-87.

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 10, Hasil Perbandingan Pengukuran Lebar Lengkung Gigi Dan alveolar Klas I Oklusi Normal dan Klas II Divisi 1 pada Maksila dan Mandibula

Hubungan Antara Lebar Intermolar dan Panjang Lengkung Gigi Rahang Atas pada Pasien Usia 8 sampai Dengan 10 tahun di Klinik Ortodonsia Rumah Sakit Gigi dan

Hubungan Antara Lebar Intermolar dan Panjang Lengkung Gigi Rahang Atas pada Pasien Usia 8 sampai Dengan 10 tahun di Klinik Ortodonsia Rumah Sakit Gigi dan

Pengukuran lebar interpremolar maksila dari titik terdistal cekung mesial pada oklusal gigi premolar pertama ke titik yang sama pada sisi yang berlainan (a), pengukuran

Kesimpulan penelitian yaitu lebar interpremolar, lebar intermolar, dan panjang lengkung pada maksila tidak signifikan sedangkan pada mandibula signifikan antara sebelum dan

panjang lengkung gigi antara laki-laki dan perempuan tidak signifikan sebelum dan. setelah perawatan dengan jumlah sampel perempuan yang lebih banyak

Sebagai evaluasi terhadap perawatan yang dilakukan ortodontis dan sebagai informasi bagi ortodontis bahwa akan ada peningkatan atau penurunan pada lebar lengkung dan panjang

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi dalam menilai ukuran lebar dan panjang lengkung gigi serta tinggi palatum dengan tipe maloklusi karena pada penelitian ini