BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pergeseran paradigma terhadap pemerintahan saat ini, mendorong kita mewujudkan suatu sistem tata kepemerintahan yang baik (good governance), dengan jalan mewujudkan lahirnya tata kepemerintahan yang demokratis dan diselenggarakan secara baik, bersih, transparan, partisipatif serta akuntabilitas sehingga memiliki kredibilitas. Perwujudan good governance memerlukan perubahan paradigma pemerintahan baru yang mendasar dan menuntut suatu sistem yang mampu memberdayakan daerah agar mampu berkompetisi secara regional, nasional maupun internasional yang bukan hanya menjadi pemerintah daerah yang terus menerus bergantung pada pemerintah pusat. Dalam mewujudkan suatu sistem tata kepemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya perubahan dibidang akuntansi pemerintahan, karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan untuk berbagai pihak. Perubahan dibidang akuntansi harus didasari dengan suatu dasar yang kuat yaitu dengan adanya SAP.
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam pasal 32 yang mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Selanjutnya dalam Pasal 36 ayat 1 UU Nomor 17 Tahun 2003 yang berbunyi sebagai berikut: ”Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuranpendapatan dan belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1angka 13, 14, 15, dan 16 undang-undang ini dilaksanakan selambat-lambatnyadalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan danbelanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan danpengukuran berbasis kas.” Dari dasar inilah maka perlu adanya penegasan dengan diterbitkannya peraturan-peraturan yang baru mengenai basis akuntansi yang digunakan dalam akuntansi pemerintahan.
Permasalahan yang terjadi adalah masih banyaknya satuan pemerintah daerah yang belum menerapkan SAP tersebut, dengan kata lain masih banyak yang menggunakan basis kas untuk keseluruhan proses akuntansinya atau masih menggunakan basis kas menuju akrual. Hal tersebut dikarenakan berbagai macam kendala yang dihadapi dalam penerapan SAP baru, adanya kelebihan dan kekurangan, serta peluang dan tantangan dalam penerapan basis ini sehingga perlu dibuat kajian terhadap berbagai macam perubahan SAP, baik SAP yang lama ataupun SAP yang baru, serta perlu adanya pengkajian terhadap berbagai macam perspektif dari penerapan SAP yang telah diundangkan tersebut sehingga diharapkan mampu menjadi pandangan bagi para satuan kerja pemerintahan untuk menerapkan SAP dengan basis akrual secara penuh (full accrual).
Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual terutama di lingkungan pemerintah masih sangat baru dan hasil penelitian sebelumnya mengenai akuntansi akrual belum menyediakan bukti yang cukup meyakinkan mengenai keberhasilan para pengadopsi akuntansi berbasis akrual dalam meningkatkan akuntabilitas sektor publik. Dari hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Terhadap Laporan Keuangan SKPD ( Studi Kasus Pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara )”
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang harus dilakukan sebelum sampai pada tahap pembahasan lebih lanjut. Laporan Keuangan merupakan salah satu hal paling penting untuk diperhatikan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pada suatu instansi. Adapun perumusan masalah dari skripsi ini adalah :
a. Bagaimana Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Laporan Keuangan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara?
c. Bagaimana Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual terhadap Laporan Keuangan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara teori dan praktek dilapangan atau dengan kata lain penulis mencoba mengetahui sejauh mana instansi menerapkan teori tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Laporan Keuangan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.
b. Untuk mengetahui Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual terhadap Laporan Keuangan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.
c. Untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual terhadap Laporan Keuangan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut : a. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
b. Bagi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam hal pencatatan dan pelaporan keuangan serta hal-hal yang berkaitan dengan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
c. Bagi pembaca, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan literature dalam pengembangan praktek akuntansi sektor publik terutama tentang standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010, serta dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian lain yang sejenis.
1.5 Batasan Masalah