• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tinggi Palatum Berdasarkan Klasifikasi Maloklusi Angle pada Murid SMA Negeri 8 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Tinggi Palatum Berdasarkan Klasifikasi Maloklusi Angle pada Murid SMA Negeri 8 Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

1

Bhalajji SI.

Orthodontics the art and science.

New Delhi: Arya(Medi)

Publishing House, 2004; 21-35, 63-81

2

Bishara SE.

Textbook of Orthodontics.

Philadelphia: W.B. Saunders

Company,2001: 19-20, 83-94

3

Al-Sayagh NM. The Relationship Of Palatal Dimension For Adolescent With

Different Dental Angle Classification. Al-Rafidain Dent J. 2011; 11(2):

251-59.

4

Patel M. A Study Of The Hard Palate In The Skulls Of Central Indian

Population.

International Journal Of Pharma and Bio Sciences; 2012; 3(2):

527-33.

5

Paramesthi GAMDH, Farmasyanti CA, Karunia D. Besar indeks Pont dan

Korhaus serta hubungan antara lebar dan panjang lengkung gigi terhadap

tinggi

palatum

pada

suku

Jawa.

[internet].

Available

from:

URL:http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/wp-content/besar-indeks-pont-

korkhaus-serta-hubungan-antara-lebar-dan-panjang-lengkung-gigi-terhadap-tinggi-palatum-pada-suku-jawa.pdf. Diakses Agustus 21, 2015

6

Proffit WR, Fields HW, Sarver DM.

Contemporary Orthodontics.

4

th

ed.

Missouri: Mosby Elsevier, 2007: 44-6

7

Agustin E.

Ukuran lebar dan panjang lengkung gigi serta tinggi palatum

dengan tipe maloklusi pada pasien ortodontik di RSGM FKG UNHAS.

Skripsi. Makassar: Unhas,2012: 15-30.

8

Bhalla S, Londhe M.S, Kumar P.

Palatal Dimension Correlation in

Malocclusions for Mixed Indian Population.

Journal of Dental Research and

Review. 2014; 1(3):137-40.

9

Zarringhalam M. Measuring Palatal Height in Normal Occlusion and

Malocclusion. J Dent TUMS. 2004; 1(4): 39-42.

(2)

10

Sulandjari H.

Buku ajar Orthodonsia 1 KGO 1.

Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta: 2008 ; 36-7

11

Laguhi AS, Anindita PS, Gunawan NP.

Gambaran maloklusi dengan

menggunakan HMAR pada pasien dirumah sakit gigi dan mulut universitas

sam ratulangi manado. Journal e-GiGi 2014; 2(2)

12

Marbun EM.

Gambaran pemeriksaan ABR dan timpanometri pasien celah

bibir dan langit-langit serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di RS Anak

dan bunda Harahapan Kita Jakarta. Laporan penelitian. Universitas Kristen

Krida Wacana Jakarta. 2008.

13

Shahraki N, Yassaei S, Moghadam G.

Abnormal Oral Bad Habit. Journal of

Dentistry and Oral Hygiene. 2012; 4(2): 12-5

14

Kusuma ARP.

Bernafas lewat mulut sebagai faktor ekstrinsik etiologi

maloklusi. 2006; Unisula; 3-6

15

Lagana G, Masucci C, Fabi F.

Prevalence of malocclusion, oral habits and

orthodontic treatment need in a 7- to 15-year-old schoolchildren population

in Tirana. Progress in orthodontics a springeropen journal 2013; 14:12

16

Hassan R, Rahimah AK.

Occlusion, malocclusion and method of

measurements an overview. Archieves of Orthodontics 2007; 2: 3-9.

17

Rakosi T, Jonas I, Graber TM. Color Atlas of Dental Medicine. New York:

Thieme Medical Publisher Inc, 1993: 23-4, 45-6, 57-9

18

Singh G.

Textbook of Orthodontics.

2

th

ed. New Delhi: Jaypee Brother

Medical Publisher Ltd,2007: 159, 163-5, 175-8

19

Urtane I, Pugaca J, Liepa A.

The Severity of Malocclusion and Need for

Orthodontics Treatment in Correspondence With the Age.

Stomatologija,

Baltic and Maxillofacial Journal. 2006; 8: 35-8.

20

Hariyanti RSJ, Triwardhani A, Rusdiana E.

Gambaran tingkat keparahan

maloklusi dan keberhasilan perawatan menggunakan index of complexcity,

outcome and need (IC0N) di RSGM-P FKH Unair.

Orthodontic Dental

Journal 2011; 2: 26-32

(3)

21

Dewi O.

Analisis hubungan maloklusi dengan kaulitas hidup pada remaja

SMU Kota Medan tahun 2007. Tesis. Medan: USU,2008: 14-24.

22

Ahmad AA, Ahmed KM, Al saleem RN. Palatal depth and arch parameter in

class I openbite, deepbite and normal occlusion.

Iraqi Orthodontic Journal

2005; 1(2): 26-31

23

Rizell S, Barrenas LM, Anna AS. Palatal height and dental arch dimension in

turner syndrome karyotypes. European Journal of Orthodontic 2013:841-847

24

Maeir C. Palate Shape And Depth: A Shape Matching And Machine Learning

Method For Assessment Of Ancestry From Skeletal Remains.

Thesis.

University of North Carolina Wilmington: 2013

25

Cioni B.

Correlations between morphologic palatal dimensions and the

cranio-facial balance. Bollettino di Informazioni Ortodontiche 1997; 1-6

26

Skrinjaric dan Vukovojae.

Palatal and Dental Arch Dimensions in Patients

with Down’s Syndrome.

Coll Antropol 1995; 19 (1): 237-242

27

Badri el, Nemat H.

Palatal Dimensions in Egyptian Childrenat the Mixed

Dentition Period.

International Journal of Dental Anthropology IJDA

2008;12:15-20

28

Lione R, Buongiorno M. Evaluation of maxillary arch dimensions and palatal

morphology in mouth breathing children by using digital dental casts.

International Journal Pediatric Otorhinolaryngol 2013:1-5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar CAD Mahasiswa pada kelas yang diberi perlakuan dengan penilaian portofolio lebih baik dibanding prestasi

Informasi Lainnya Berita Acara Evaluasi Penawaran Tanggal Kirim Tidak ada berkas dipilih. Berita Acara Hasil Pelelangan Tanggal Kirim Tidak ada

 “Haji untuk orang yang sudah mati ada tiga pahala: pahala haji untuk yang dihajikan, pahala haji bagi yang melakukan itu sendiri, dan pahala haji bagi yang berwasiat.” (Dhaif;

Kan- dungan kalsium susu kedelai hanya sekitar sepertiga susu sapi (Atmarita, 2005), sedangkan dari penelitian Yuwono dan Susanto (2006), diketahui bahwa kadar kalsium susu kedelai

Dapat dijelaskan sesuai dengan Gambar 2, pada Tahap Analisis Masalah dan Kebutuhan : dilakukan analisis masalah dan kebutuhan terhadap perancangan kriptografi

Secara khusus, berdasarkan sub-sub masalah yang dirumuskan, maka didapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: (1) kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII E SMP

Subjek di perkotaan maupun desa pada penelitian ini mempunyai persepsi bahwa pernikahan maupun kehamilan pada usia remaja sebaiknya dihindari, dengan berbagai alasan antara lain

Ketiga, pengaruh keterlibatan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) secara silmutan terhadap Organizational Citizenship Behavior (Y) memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 51,5%