ABSTRAK
Chairun Nabilla * Mahmul Siregar** Tri Murti Lubis ***
Perbankan dalam menjalankan usahanya terdapat prinsip kehati-hatian yang megharuskan bank untuk selalu berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usahanya, selalu konsisten dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang perbankan berdasarkan profesionalisme dan itikad baik. Bank dalam menjalankan usahanya juga menghadapi berbagai risiko. Salah satunya adalah risiko kredit yaitu risiko yang timbul akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya. Untuk memitigasi risiko kredit, pada umumnya bank menempuh berbagai upaya antara lain yaitu sekuritisasi aset. Proses Sekuritisasi Aset diterapkan Prinsip Kehati hatian karena dalam kelangsungan usaha Bank juga tergantung dari efektivitas dan kemampuan Bank dalam mengelola resiko kredit atau meminimalkan potensi kerugian dalam mengelola aset, dan apabila dalam aktivitas sekuritisasi aset dilakukan tanpa memenuhi prinsip kehati-hatian maka Bank akan menghadapi resiko yang lebih besar. Dalam Pasar Modal Indonesia, wahana sekuritisasi tersebut berupa Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) yang diatur berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities), sesuai Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-28/PM/2003 tanggal 21 Juli 2003.
Dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian normatif yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang dilakukan pada peraturan-peraturan tertulis
Dari hasil yang penulis dapati dari studi kepustakaan, didapati bahwa Prinsip kehati-hatian harus dijalankan dengan kewajiban bank agar tidak merugikan kepentingan nasabah Bank sebagai lembaga keuangan yang rentan dengan berbagai risiko, maka perlu diterapkan prinsip kehati-hatian dalam dunia perbankan. Dalam Pasar Modal Indonesia, wahana sekuritisasi berupa Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA). Undang-undang pasar modal sebagai dasar hukum kegiatan jual beli efek di bursa efek hanya menerapkan prinsip kehati-hatian secara implisit.
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I, Staff Pengajar Departemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ***Dosen Pembimbing II, Staff Pengajar Departemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara