25
DAFTAR REFERENSI
Akhdiya, A., 2003. Isolasi Bakteri Penghasil Enzim Protease AlkalinTermostabil. Bogor : Balai PenelitianBioteknologi & SumberdayaGenetik Pertanian.
Astawan, M., 2008. Sehat dengan Tempe : Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan dengan Tempe. Bogor : Dian Rakyat.
Astuti, M., 1995. Memperbaiki Kualitas Tempe. Pangan, 6 (22), pp. 15-16. Cahyadi, W., 2006. Kedelai Khasiat dan Teknologi. Bandung : Bumi Aksara.
Davet, P.&Rouxel, F., 1997. Detection and Isolation of Soil Fungi. New York : Science Publisher, Inc.
Dewi, C., Purwoko, T., Pangastuti, A., 2005. Produksi Gula Reduksi oleh Rhizopus oryzaedari Substrat Bekatul. Bioteknologi, 2 (1), pp. 21-26.
Domsch, K.H., Gams, W., Anderson, T.H., 1993. Compendium of Soil Fungi. IHW : Verlag.
Ekowati, N., Ratnaningtyas, N.I.,Risyanto, S., Purnomowati, &Mumpuni, A.,2014.
Petunjuk Praktikum Mikologi. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman. Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Fardiaz, S., 1989. Mikrobiologi Pangan. Bogor : Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fateta IPB.
Feng, X. M., Larsen, T. O., Schnurer, J., 2006. Production of VolatileCompounds by
Rhizopus oligosporus During Soybean and BarleyTempeh Fermentation.
Journal of Food Microbiology, (113),pp. 133–141.
Ferlina F. 2009. Tempe. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php.Makassar. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2014.
Gandjar, I. , Wellyzar S., Ariyanti Oetari, 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Gandjar, I., Samson, R.A., Tweel-Vermeulen,K., Oetari, A. &Santoso, I., 1999.
Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Hadadi, A., Herry, Setyorini, Surahman, A., & Ridwan, E., 2007. Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Bahan Pakan Ikan. Jurnal Budidaya Air Tawar, 4 (1), pp. 11-18.
Hou, C. T. & Johnston, T. M., 1992.Screening of Lipase Activities withCultures from the Agricultural Research Service Culture Collection. JAOCS, 69 (11), pp.1088 – 1097.
26
Karsono, Y., Tunggal, A., Wiratama, A., Adimulyo, P., 2008. Pengaruh Jenis Kultur Starter Terhadap Mutu Organoleptik Tempe Kedelai. Bogor : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan InstitutPertanian.
Kasim, E. 2006. Kandungan Pigmen dan Lovastatin pada Angkak Beras Merah Kultivar Bah Butong dan BP 1804 IF 9 yang Difermentasi dengan Monascus purpureus Jmba. Jurnal Biodiversitas, 7 (1), pp. 7-9.
Kasmidjo R. B., 1990. Tempe : Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan serta Pemanfaatannya. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Kholis, M. N., Purwanti, S., Rizqi, G., Alfian, D. Giyanti, 2010. Optimalisasi Pemanfaatan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.) dalam Pembuatan Tempe.http://sripurwanti.blog.uns.ac.id/files/2010/02/proposalkacangtunggak.pd f.Makassar.Diaksespadatanggal 11 Mei 2014.
Kouker, G. & K. E. Jaeger., 1986. Specificand Sensitive Plate Assay forBacterial Lipases. Applied and Environmental Microbiology, 53 (1), pp. 211-213.
Lim, T.K. Tan, & N. A Rahim, 1987. Variations in amylase and protease activities among Rhizopus isolates. MIRCEN J. Appl MicrobiolBiotechnol 3, pp. 319-322. Lungggani, A.T., Jannah S.N., Rahardjo, B., 2008. Diversifikasi Produk Tempe dengan Inokulum Rhizopus sp. Indigenous untuk Pengembangan Pangan Fungsional. Lab. Mikrobiologi, Jur. Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro.
Nasution, R., 2003. Teknik sampling. Sumatera : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Nurmalinda, A., Periadnadi dan Nurmiati., 2013. Isolasi dan Karakterisasi Parsial Bakteri Indigenous Pemfermentasi dari Buah Durian (Durio zibethinus Murr.)
Jurnal Biologi Universitas Andalas ,2(1), pp. 8-13.
Oktafiani, N., 2001. Pengaruh Macam Varietas Kedelai terhadap Mutu Tempe Selama Penyimpanan Suhu Beku. Malang : Universitas Brawijaya.
Pakpahan, R., 2009. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Protease Termofilik dari Sumber Air Panas Sipoholon Tapanuli Utara Sumatera Utara. Tesis . Medan : UniversitasSumatera Utara.
Pujoyuwono, M.D., Trinovia, N., Richana, D.S., Damardjati & Murdiyanto, U., 1997. Karakterisasi Enzim Amilasedari Beberapa Strain Bakteri Indegenous Indonesia. Prosiding Seminar Teknologi Pangan. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi Pangan.
Purnomowati, 1979. Pengaruh Umur Biakan Beberapa Cendawan Rhizopus pada Media PDA terhadap Pembentukan Tempe Dage. Laporan Hasil Penelitian. Purwokerto : Fakultas Biologi UNSOED.
27
Rahayu, A., Suranto, Purwoko, T., 2005. Analisis Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Pembuatan Kecap Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) terfermentasi
Aspergillus oryzae. Jurnal Bioteknologi, 2 (1), pp. 14-20.
Sarwono, 2008. Membuat Tempe dan Oncom. Jakarta : Penebar Swadaya.
Shurtleff, W. & A. Aoyagi, 1979. The Book of Tempeh. New York : Harper and Row.
Sianturi, D.C., 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Amilase Termofil Kasar dari Sumber Air Panas Penen Sibirubiru Sumatera Utara.Medan : USU Repository.
Sudarmadji , S., Haryono, B., Suhardi, 1997. ProsedurAnalisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty.
Sukanto, 2014. Proses Pembuatan Tempe Dage yang Aman, Sehat, dan Bergizi Tinggi. Makalah. Purwokerto : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Sundu, B., Kumar, A., & Dingle, J.G., 2003. Perbandingan Dua Products Enzyme Komersial Pencerna Beta Mannan pada Ayam Pedaging yang Mengkonsumsi Bungkil Kelapa Sawit dengan Level yang Berbeda. Prosiding Seminar Nasional Pemanfaatan Sumberdaya Hayati berkelanjutan.
Waluyo, L., 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhamadiyah Press. Yudhaningtyas, R.D.M., 2008. Pengaruh Level Pemberian BHT (Butylated Hidroxy
Toluene) dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Air, Kadar Asam Lemak Bebas, dan Angka Peroksida Bungkil Kelapa. Skripsi. Malang : Fakultas Peternakan Brawijaya.
Zahidah, D & Maya S., 2013. Isolasi, Karakterisasi dan Potensi Bakteri Sebagai Pendegradasi Limbah Organik. Jurnal Sains dan Seni POMITS, 2 (1), pp. 2337-3520.
