LAMPIRAN 1
DATA PENELITIAN
1.1 BILANGAN IODIN ADSORBEN BIJI ASAM JAWA
Dari modifikasi adsorben biji asam jawa yang dilakukan dengan memvariasikan rasio adsorben : asam nitrat (b/v) sebesar 1:1, 1:2, dan 1:3, serta suhu pemanasan di dalam oven sebesar 110, 120, 130, dan 140 oC, diperoleh bilangan iodin masing-masing adsorben seperti pada Tabel L1.1 di bawah ini. Bilangan iodin adsorben biji asam jawa sebelum dimodifikasi adalah 379,812 mg/g.
Tabel L1.1. Bilangan Iodin Adsorben Biji Asam Jawa untuk Setiap Variasi (mg/g) Suhu (oC) Rasio Adsorben : Asam Nitrat (b:v)
1.2 KARAKTERISASI GUGUS FUNGSI PADA ADSORBEN BIJI ASAM JAWA DENGAN SPEKTROFOTOMETRI IR
Adsorben yang terbentuk dan memiliki bilangan iodin paling besar selanjutnya dikarakterisasi gugus-gugus fungsinya dengan spektofotometri FTIR. Begitu pula dengan adsorben yang telah terpakai (spent adsorbent) untuk mengadsorpsi CPO. Adapun hasil yang diperoleh diberikan pada Gambar L1.1 - L1.3 berikut.
Gambar L1.1 Hasil Spektrofotometri FTIR untuk Adsorben Biji Asam Jawa Sebelum Diaktivasi
763,81 cm-1 : gugus C-H (alkena aromatik) 2360,87 cm-1 : gugus C=O 1060,85 cm-1 : gugus C-O (asam karboksilat) (karbondioksida) 1246,02 cm-1 : gugus C-N (amina) 3290,56 cm-1 : gugus O-H (alkohol
Gambar L1.3 Hasil Spektrofotometri FTIR untuk Adsorben Biji Asam Jawa yang Telah Terpakai untuk Adsorpsi
1.3 KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK KELAPA SAWIT Kadar asam lemak bebas sebelum dilakukan proses adsorpsi dengan adsorben adalah sebesar 4,936 %, sedangkan kadar asam lemak bebas setelah dilakukan proses adsorpsi diberikan pada Tabel L1.2 berikut.
1.4 BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA SAWIT
Kandungan bilangan peroksida sebelum dilakukan proses adsorpsi dengan adsorben adalah sebesar 0,0144 meq/kg minyak, sedangkan bilangan peroksida setelah dilakukan proses adsorpsi diberikan pada Tabel L1.3 berikut.
Tabel L1.3. Hasil Adsorpsi Bilangan Peroksida pada Minyak Kelapa Sawit (meq/kg minyak)
Dosis Adsorben (%) Bilangan Peroksida (meq/kg) t = 25 menit t = 35 menit t = 45 menit
0,5 0,02315 0,0864 0,3415
1,0 0,02307 0,00868 0,4613
LAMPIRAN 2
CONTOH PERHITUNGAN
2.1 PERHITUNGAN BILANGAN IODIN ADSORBEN
Bilangan Iodin mg
V = volume natrium tiosulfat yang diperlukan (ml) N1 = normalitas natrium tiosulfat (N)
N2 = normalitas iodin (0,1 N)
W1 = jumlah iodin untuk setiap 1 ml larutan natrium tiosulfat 0,1 N
(12,69 mg/ml) W2 = massa sampel (g)
Fp = faktor pengenceran (5)
Misalnya untuk adsorben hasil modifikasi pada suhu 130 oC dan rasio adsorben : asam nitrat (b/v) sebesar 1:2, diketahui :
V = 6,0 ml
2.2 PERHITUNGAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS
% Asam Lemak Bebas = N x V x M
gr sampel
(L2.2)
Ket : N = normalitas larutan NaOH (mol/l) V = volume larutan NaOH terpakai (ml)
Misalnya perhitungan untuk kadar asam lemak bebas minyak kelapa sawit yang diadsorpsi pada waktu 35 menit dengan dosis adsorben 1 % diketahui:
N = 0,1 N V = 7,8 ml
M = 25,6 gram/mol (asam palmitat) Berat sampel = 5,09 gram
Maka,
% Asam Lemak Bebas = 0,1 x 7,8 x 25,6
5,09 (3.3)
LAMPIRAN 3
FOTO HASIL PENELITIAN
3.1 FOTO PERCOBAAN PEMBUATAN ADSORBEN BIJI ASAM JAWA
Gambar 3.1 Sampel Biji Asam Jawa
Gambar 3.5 Sampel Biji Asam Jawa Diaktivasi dengan Asam Nitrat (HNO3) 4 N
sambil Dipanaskan
Gambar 3.7 Tempat Pengeringan Adsorben yang Telah Dicuci dan Disaring
Gambar 3.8 Adsorben Hasil Pengeringan di Dalam Oven
Gambar 3.9 Adsorben Dikeringkan diDalam Oven
Gambar 3.10 Adsorben Dicampur dengan Larutan Iodin dan Dikocok
Gambar 3.12 Hasil Titrasi Filtrat dengan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3)
3.3 FOTO PERCOBAAN ADSORPSI KADAR ASAM LEMAK BEBAS DAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA SAWIT
Gambar 3.14 Rangkaian Alat Percobaan Utama
Gambar 3.18 Rangakaian Peralatan Analisa Kadar Asam Lemak Bebas
Gambar 3.20 Adsorben dengan Bilangan Iodin Tertinggi (kiri) Adsorben dengan Hasil Adsorpsi Terbaik (kanan)