• Tidak ada hasil yang ditemukan

D IPS 1302567 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "D IPS 1302567 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Hapsari, 2016

Pengaruh Kompetensi Guru melalui Iklim Kelas dan Self Regulation terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPS SMPN di Tangerang Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Pengaruh Kompetensi Guru melalui Iklim Kelas dan Self Regulation terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPS SMPN di Tangerang Selatan, Sri Hapsari (1302567), dibawah bimbingan: Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd dan Prof. Dr. H. Agus Rahayu, MP.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri di Kota Tangerang Selatan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling dengan ukuran sampel sebanyak 401 siswa dan metode yang digunakan adalah metode kuantitatif strategi survey. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan tes berpikir kritis dan berpikir kreatif, sedangkan analisis data menggunakan Structual Equation Modelling (SEM). Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi kepribadian sebagai faktor yang mempengaruhi secara langsung iklim kelas dan mempengaruhi secara tidak langsung kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa. Kompetensi profesional memiliki pengaruh paling besar terhadap iklim kelas, diikuti kompetensi pedagogik dan terakhir kompetensi kepribadian; (2) Kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi kepribadian sebagai faktor yang mempengaruhi secara langsung self regulation dan mempengaruhi secara tidak langsung kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa. Kompetensi profesional memiliki pengaruh paling besar terhadap self regulation, diikuti kompetensi pedagogik dan terakhir kompetensi kepribadian; (3) Berpikir kritis dipengaruhi secara positif oleh iklim kelas dan self regulation. Dengan demikian, semakin positif iklim kelas maka semakin tinggi kemampuan berpikir kritis siswa yang berdampak pada semakin terasahnya kemampuan siswa dalam berpikir reflektif. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap berpikir kritis adalah iklim kelas. (4) Berpikir kreatif dipengaruhi secara positif oleh iklim kelas dan self regulation. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap berpikir kreatif adalah self regulation. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi self regulation maka semakin tinggi kemampuan siswa dalam berpikir kreatif yang berdampak pada peningkatan kreativitas siswa.

(2)

Sri Hapsari, 2016

Pengaruh Kompetensi Guru melalui Iklim Kelas dan Self Regulation terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPS SMPN di Tangerang Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The Influence of Teacher Competencies through Classroom Climate and Self-Regulation on Students’ Critical and Creative Thinking Skills in Social Studies Teaching and Learning at SMPN1 in South Tangerang, Sri Hapsari (1302567), under the supervision of: Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd. and Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P.

The purpose of this research is to find the factors influencing students’ critical and creative thinking skills. The population consisted of students of state junior high schools in South Tangerang City. Sample was taken with proportional random sampling technique with a size of 401 students, and the method employed was quantitative with survey strategy. Data were collected through questionnaire and critical and creative thinking skill test, while the analysis used the Structural Equation Modeling (SEM). Based on results of data analysis, it was found that: (1) Teacher competencies, covering pedagogical competency, professional competency, and personal competency, were the factors directly influencing classroom climate and indirectly influencing students’ critical and creative thinking skills. Professional competency had the greatest influence on classroom climate, followed by pedagogical competency and personal competency; (2) Teacher competencies encompassing pedagogical, professional, and personal competencies, were the factors directly influencing self-regulation and indirectly influencing students’ critical and creative thinking skills. Professional competency had the greatest influence, followed by pedagogical competency and finally personal competency; (3) Critical thinking was positively influenced by classroom climate and self-regulation. Hence, the more positive the classroom climate is, the higher students’ critical thinking skills will be, which will impact on the increasingly honed students’ reflective thinking skills. The variable with the greatest influence on critical thinking was classroom climate; (4) Creative thinking was positively influenced by classroom climate and self-regulation, with self-regulation as the variable with the greatest influence on creative thinking. It can be concluded that the higher the self-regulation is, the higher students’ creative thinking will be, which will impact on students’ increased creativity.

Keywords: Teacher competencies, pedagogical competency, professional competency, personal competency, classroom climate, self-regulation, critical thinking, creative thinking, social studies teaching and learning.

1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan penguasaan materi guru matematika SMA/MA di sekolah yang memiliki tingkat kelulusan kurang dari 80% dalam Ujian Nasional tahun

Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya

Kecenderungan remaja tunanetra yang dapat mengakibatkan perkembangan sosialnya menjadi terhambat antara lain, yaitu kurangnya motivasi, ketakutan menghadapi lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku agresif pada anak- anak usia pertengahan dan akhir di Perkampungan Sosial Pingit.. Bentuk-bentuk perilaku agresif

Bioautogtafi, karena metode ini merupakan pengujian lanjutan bertujuan untuk mengetahui komponen kimia apa yang memberikan aktivitas antibakteri dari ekstrak air

Pariwisata  merupakan  suatu    kegiatan;  gerakan  untuk  menemukan  suatu  tempat dan masyarakat yang baru serta afiliasinya. Kegiatan multifaset yang melekat 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Mikoriza meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai Paprika yaitu meningkatnya tinggi tanaman, jumlah daun pertanaman dan

Penyusunan laporan praktek kerja lapangan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi DIII