• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Transportasi 4 Jaringan Sarana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengantar Transportasi 4 Jaringan Sarana"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jaringan, Sarana dan Prasarana Transportasi

Menurut (Deo, 1990) jaringan adalah sesuatu yang terdiri dari dua elemen yaitu simpul dan ruas. Dalam transportasi, simpul merupakan titik-titik tertentu yang terdapat dalam suatu ruang yang membatasi keberadaan jaringan, misalnya ruang lokal, ruang regional atau nasional dll. Sementara itu ruas atau lintasan merupakan garis yang menghubungkan dua titik simpul (asal ke tujuan) yang dapat diwujudkan seperti:

- Ruas jalan raya antar dua persimpangan jalan, dua terminal, dua kawasan, dua kota, dll - Ruas jalan rel antara dua stasiun kereta

- Ruas pelayaran antara dua pelabuhan - Ruas penerbangan antar dua bandar udara

(Morlok, 1988) membedakan ruas khusus jalan raya dalam kota ke dalam dua jenis yaitu:

- Ruas biasa yaitu ruas yang tidak menunjukkan arah (tanpa tanda panah) menandakan ruas jalan ini dapat dilalui dari kedua arah.

- Ruas berarah atau busur yaitu ruas yang menunjukkan arah (dengan tanda panah) menandakan ruas jalan ini hanya dapat dilewati satu arah saja tanpa ada arus dari arah berlawanan.

ruas biasa ruas berarah (busur)

Gambar 1. Dua jenis ruas dalam jaringan transportasi jalan raya dalam kota menurut (Morlok, 1988)

Pertemuan IV

MATERI PERTEMUAN :

Jaringan, Sarana dan Prasarana Transportasi

1.

Fungsi & analisis jaringan serta hubungannya dengan bentuk fisik

kota

(2)

2 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

Jaringan dapat terbentuk jika ada 3 elemen yaitu: - Simpul asal

- Simpul tujuan

- Ruas yang menghubungkan

Gambar 2. Pengertian jaringan

1. Fungsi dan analisis jaringan serta hubungannya dengan bentuk fisik kota

Dalam transportasi, jaringan berguna untuk menerangkan keseluruhan karakteristik sistem transportasi serta penampilannya. Di samping itu jaringan berperan secara konsep matematika yang dipergunakan untuk menerangkan secara kuantitatif (terukur) elemen-elemen yang ada dalam sistem transportasi yang mempunyai sifat-sifat ruang (Morlok, 1988). Contoh aplikasi jaringan dalam transportasi adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Peta jaringan jalan utama di Prov. Sumatera Barat dan sketsa jaringannya

Dari contoh peta jaringan jalan utama di Prov. Sumbar di atas maka dibuatlah sketsa jaringan yang digunakan untuk keperluan analisa jaringan. Analisa jaringan akan melalui tahap awal yaitu pembuatan matriks hubungan dan atau matriks ruas sebagai berikut:

ruas

Simpul asal Simpul tujuan

Padang Panjang

Solok Padang

Payakumbuh Bukit Tinggi

Painan 6

5 4

3

2

(3)

3 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

Tabel 1. Matriks hubungan dalam jaringan jalan utama Prov. Sumatera Barat

Simpul

Simpul 1 2 3 4 5 6

1 0 1 1 0 0 1

2 1 0 1 0 0 0

3 1 1 0 0 0 0

4 0 0 1 0 1 0

5 0 0 0 1 0 0

6 1 0 0 0 0 0

Tabel 2. Matriks simpul-busur (ruas) dalam jaringan jalan utama Prov. Sumatera Barat

Busur/ruas

Simpul (1-2) (1-3) (1-6) (2-1) (2-3) (3-1) (3-2) (3-4) (4-3) (4-5) (6-1)

1 1 1 1 -1 0 -1 0 0 0 0 -1

2 -1 0 0 1 1 0 -1 0 0 0 0

3 0 -1 0 0 -1 1 1 1 -1 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 1 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 0

6 0 0 -1 0 0 0 0 0 0 0 1

Selain gambar jaringan transportasi seperti contoh di atas, untuk menganalisa jaringan lebih lanjut juga dibutuhkan tambahan data karakteristik lain seperti:

- Kapasitas ruas jalan raya (kendaraan/hari)

- Volume lalu lintas ruas jalan raya (kendaraan/hari) - Waktu perjalanan pada ruas jalan raya (jam) - Panjang ruas jalan raya (kilometer)

Jika mengacu pada contoh jaringan jalan raya utama di Prov. Sumbar diatas maka :

Gambar 4. Jaringan jalan Prov. Sumbar dengan data karakteristik ruasnya

6

5 4

3

2

1 Ruas 1 - 3 K = 5000 kendaraan/hari V = 700 kendaraan/hari W = 1,5 jam

(4)

4 | Pengantar Transportasi (Handout)

Analisis jaringan merupakan kegiatan meneliti atribut

transportasi dimana atribut rute ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi orang dalam melakukan perjalanan, seperti pemilihan rute dan moda transportasi. Atribut rute tersebut antara lain:

- Jarak

- Waktu perjalanan - Biaya transportasi

Pada umumnya orang akan memilih jalur/rute yang efisien yaitu dengan jarak yang lebih dekat, waktu perjalanan lebih pendek dan biaya transportasi lebih rendah. Dalam sebuah jaringan jalan yang kompleks, definisi efisien antara satu orang dengan orang yang lain akan berbeda, oleh

pemilihan rute juga akan lebih bervariasi sehingga menciptakan pola pergerakan yang berbeda

Gambar

Bentuk jaringan transportasi darat sangatlah bervariasi antara l - Jaringan sentrifugal dan sentripetal

) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

Analisis jaringan merupakan kegiatan meneliti atribut-atribut rute (ruas jalan) dalam sebuah jaringan transportasi dimana atribut rute ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi orang dalam melakukan perjalanan, seperti pemilihan rute dan moda transportasi. Atribut rute tersebut antara lain:

memilih jalur/rute yang efisien yaitu dengan jarak yang lebih dekat, waktu perjalanan lebih pendek dan biaya transportasi lebih rendah. Dalam sebuah jaringan jalan yang kompleks, definisi efisien antara satu orang dengan orang yang lain akan berbeda, oleh

pemilihan rute juga akan lebih bervariasi sehingga menciptakan pola pergerakan yang berbeda

Gambar 5. Pemilihan rute yang berbeda antar individu

Bentuk jaringan transportasi darat sangatlah bervariasi antara lain sebagai berikut: Jaringan sentrifugal dan sentripetal

atribut rute (ruas jalan) dalam sebuah jaringan transportasi dimana atribut rute ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi orang dalam melakukan perjalanan, seperti pemilihan rute dan moda transportasi. Atribut rute tersebut antara lain:

memilih jalur/rute yang efisien yaitu dengan jarak yang lebih dekat, waktu perjalanan lebih pendek dan biaya transportasi lebih rendah. Dalam sebuah jaringan jalan yang kompleks, definisi efisien antara satu orang dengan orang yang lain akan berbeda, oleh karena itu pemilihan rute juga akan lebih bervariasi sehingga menciptakan pola pergerakan yang berbeda-beda.

(5)

5 | Pengantar Transportasi (Handout)

- Jaringan sentralisasi, desentralisasi dan distribusi

- Jaringan hub-spoke dan point to point (biasanya digunakan di jalur transportasi laut)

Dalam aplikasinya di struktur tata ruang, jaringan da

pemisahan yang tentunya akan memiliki dampak bagi perkembangan ruang yang dilingkupi.

) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

Jaringan sentralisasi, desentralisasi dan distribusi

spoke dan point to point (biasanya digunakan di jalur transportasi laut)

Dalam aplikasinya di struktur tata ruang, jaringan dapat mengalami perluasan, penggabungan bahkan pemisahan yang tentunya akan memiliki dampak bagi perkembangan ruang yang dilingkupi.

spoke dan point to point (biasanya digunakan di jalur transportasi laut)

(6)

6 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

2. Prasarana dan sarana transportasi serta karakteristiknya

Prasarana (infrastruktur) transportasi adalah komponen berbentuk fasilitas fisik yang bersifat tetap dan bersifat mengantarkan perpindahan dari asal ke tujuan. Contohnya antara lain: jalan raya; rel; air (sungai, danau, laut); udara; terminal bus, bandar udara, stasiun kereta api, pelabuhan dll. Ada dua komponen infrastruktur yaitu:

- Jalur gerak untuk melakukan perpindahan

- Terminal sebagai titik mula dan titik akhir perpindahan

Berdasarkan teknologinya maka komponen infrastruktur dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: buatan, alamiah dan khusus seperti dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. Komponen infrastruktur menurut teknologinya

No Teknologi Buatan Alamiah Khusus

Komponen

1 Jalur gerak jalan raya, jalan rel

ALKI baik di sungai, danau maupun laut, ruang

udara untuk penerbangan

pipa, kabel listrik, konveyor belt, lift,

jaringan telekomunikasi

2 Terminal

garasi, parkir, halte, pangkalan bus, terminal bus, stasiun kereta api

pelabuhan dan dermaga,bandar

udara

stasiun perpipaan, generator, gudang, lantai gedung, port

telekomunikasi Sumber: (Miro, 2012)

Sarana transportasi adalah komponen berbentuk fasilitas fisik yang mengangkut orang dan barang memalui prasarana transportasi dari titik asal ke tujuan. Contohnya: moda transportasi seperti kendaraan darat, mobil, kereta api, kapal, pesawat udara dll. Karakteristik dari masing-masing moda transportasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Karakteristik moda transportasi

Sistem Aksesibilitas Mobilitas Efisiensi Moda Penumpang Pelayanan

Jalan Raya

-Jumlah penduduk sangat tinggi yang memiliki akses langsung ke jalan -Rute langsung

terbuka oleh tata guna lahan

-Investasi tinggi untuk konstruksi jalan -Kapasitas per

(7)

7 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

Sistem Aksesibilitas Mobilitas Efisiensi Moda Penumpang Pelayanan

Jalan Rel

-Aksesibilitas dari stasiun asal ke tujuan relatif tanpa hambatan dan tepat waktu

-Memiliki jalur rel sendiri dan darat (jalan raya) -Biaya hanya dimiliki oleh kota-kota besar -Kapasitas per

kendaraan terbatas

-Efisiensi waktu bagi pengguna

komersial -Regional dengan jarak rata-rata > 450 km -Antar Kota

Transportasi Air / Laut

- Aksesibilitas terbatas oleh ketersediaan pelabuhan dan jalan air yang dilewati -Investasi infrastruktur

mahal -Kapasitas per

kendaraan/kap al lebih besar dibanding

-Lintas sungai -Lintas

samudera

3. Integrasi moda transportasi (multimoda transportasi)

Menurut PP No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda:

“Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.”

Terpadunya dua atau lebih moda transportasi sejenis (intra-moda) dalam melayani satu kali perjalanan dari titil asal ke titik tujuan disebabkan oleh variasi faktor-faktor di masing-masing daerah sebagai berikut:

- Kondisi rute (trayek) transportasi

(8)

8 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

- Penyebaran lokasi kegiatan yang tidak merata sehingga tidak semua terlayani oleh sistem transportasi yang memadai

Contoh integrasi multimoda yang paling sederhana adalah sebagai berikut: Kasus:

Anita akan pergi kuliah. Dia berangkat dari rumahnya di Tanah Abang ke Kampus UNJ dengan menggunakan angkutan umum, maka trayek yang harus dia tempuh adalah sebagai berikut:

- Jalan kaki dari rumah ke pangkalan ojek - Naik ojek ke terminal busway terdekat - Naik busway ke halte busway UNJ - Jalan kaki menuju kampus

Dalam kasus sederhana ini Anita menggunakan tiga moda transportasi yaitu kaki, sepeda motor (ojek) dan busway.

Contoh kasus yang lebih kompleks adalah sebaga berikut: Kasus:

Reynold adalah pengusaha kerajinan tradisional yang berproduksi di daerah Kasongan, Bantul, Yogyakarta. Dia mengexport hasil karyanya dalam jumlah besar ke berbagai kota di benua Eropa salah satunya Amsterdam, Belanda. Perjalanan export kurang lebih sebagai berikut:

- Barang dikemas dan diangkut memakai mobil box dari rumah ke stasiun Tugu - Barang diangkut dengan gerbong kereta api menuju ke stasiun Senen

- Barang diangkut dengan mobil box dari stasiun Senen ke Pelabuhan Priok

- Barang diangkut dengan kargo dan dinaikkan kapal dari Pelabuhan Priok ke Pelabuhan Singapura

- Barang berpindah kapal dan dikapalkan dari Singapura menuju ke Pelabuhan Amsterdam - Barang dibongkar di Pelabuhan Amsterdam dan dibawa dengan truk menuju ke gudang untuk

didistribusikan ke penerima barang

Dalam kasus kompleks pengiriman barang lintas benua ini melibatkan berbagai macam moda transportasi dan tentunya dokumen-dokumen barang yang berlaku secara internasional.

(9)

9 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

- Integrasi fisik, yang memungkinkan penumpang berpindah intra dan /atau antar moda transportasi lainnya secara mudah;

- Integrasi jadwal, berupa kesuaian jadwal kedatangan dan keberangkatan angkutan umum yang terinformasi dengan baik, serta memungkinkan berkurangnya waktu tunggu penumpang pada saat berpindah intra dan/ atau antar moda transportasi;

- Integrasi pembayaran, yaitu pembayaran dengan menggunakan smartcard, yang memungkinkan satu kartu untuk beberapa jenis layanan.

(10)

10 | Pengantar Transportasi (Handout) – D3 Transportasi Jur. Teknik Sipil FT UNJ

Gambar

Gambar 1. Dua jenis ruas dalam jaringan transportasi jalan raya dalam kota menurut (Morlok, 1988)
Gambar 2. Pengertian jaringan
Tabel 2. Matriks simpul-busur (ruas) dalam jaringan jalan utama Prov. Sumatera Barat
Gambar 5. Pemilihan rute yang berbeda antar individu Gambar
+4

Referensi

Dokumen terkait

Setiap pengajar harus memiliki teknik penguasaan kelas yang bagus agar para peserta didik di dalam kelas terkondisikan. Selama kegiatan pembelajaran, guru

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

1. Pola tata ruang terbentuk akibat pola pergerakkan pembeli yang selain bertujuan untuk berbelanja juga untuk berekreasi. Penggunaan open space sebagai tempat

Berdasarkan atas Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan merupakan kewenangan serta tanggungjawab pada Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, maka ditetapkan

Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi tentang pendidikan dan karakter secara sederhana dapat diartikan bahwa pendidikan karakter adalah upaya sadar yang

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Karang Tengah yang diteliti sebagai responden baik sampel maupun kasus, menggunakan bak yang berukuran kecil sehingga

Berupa evaluasi awal atau desk evaluation, kemudian evaluasi usulan penelitian dilakukan oleh 2 (dua) reviewer untuk setiap judul penelitian. Untuk penelitian eksternal, seleksi