Tugas Pengantar Ekonomi Mikro
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
Disusun oleh:
Firdiani Zamil Fitri
14102058
Jl. TMP. No 1, Kalibata - Jakarta Selatan
PT. KAI Main Monopoli, Masyarakat Ikut
Kocok Dadu
Siapa sangka, bermain Monopoli suatu hal yang
menyenangkan. Apakah yang dimaksud monopoli itu yang sering dimainkan sewaktu kita kecil? Bahkan sampai saat ini masih sering dimainkan, dan banyak versinya. Tidak jauh dari itu, tetapi
monopoli disini ialah pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Dalam hal ini kita bisa mengambil contoh PT. KAI yang merupakan badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menyelenggarakan jasa transportasi darat. PT. KAI tidak
menghadapi persaingan secara langsung dari perusahaan kereta api lainnya karena sampai saat ini memang tidak ada
penyelenggara jasa transportasi darat kereta api dari swasta, walaupun PT. KAI tidak mengalami persaingan secara langsung, tetapi PT. KAI akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari jasa transportasi darat lainnya, misalnya bus antar kota dan travel. Selain itu, monopoli ada dan berkembang setelah
pemerintah memberikan hak eksklusif dan hak paten.
Menjelang hari Natal dan Tahun baru, 3,8 juta orang lebih
memilih jasa transportasi kereta untuk mudik. Tentu saja ini menjadi salah satu pekerjaan rumah PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
Rencananya, PT.KAI akan menambah unit gerbong untuk tahun 2015 dalam mengatasi lonjakan penumpang pada akhir tahun ini. Selain itu, untuk beberapa jurusan tiket kereta api sudah terjual habis sampai tanggal 31 Desember. Hal ini menyebabkan kurva permintaan naik.
Bisa dikatakan, sebagai pemonopoli itu sangat
PT.KAI Commuter Jabodetabek setiap harinya bisa mengangkut penumpang yang jumlahnya selalu membeludak. Tak jarang pula, banyak yang menggunakan jasa transportasi kereta dalam sehari kurang lebih 2 atau 3 kali untuk aktivitas sehari. Para penumpang rela berdesak-desakan, karena mereka berpendapat dengan jasa transportasi kereta mereka bisa lebih cepat sampai ke tempat tujuannya dan lebih mengefektifkan waktu.
Isunya, pada tahun 2015 tarif jasa transportasi kereta akan naik. PT.KAI melihat harga BBM yang naik, dan harga listrik ikut naik pula. Apa takut dikatakan tidak solid jika tarif hanya stuck disitu saja? Berbagai opini tentang isu tarif kereta naik pun semakin meluas dan menjadi buah bibir di masyarakat. Pasalnya, orang-orang yang biasanya menggunakan jasa transportasi kereta akan memperhitungkan lagi jika seandainya tarif kereta naik dengan harga yang melambung. Walaupun masih ada jasa transportasi darat lainnya, misalnya bus antar kota dan travel, akan tetapi ada pula yang tetap menggunakan jasa trasnportasi kereta. Kita
kembalikan lagi, konsumen lebih memilih memenuhi kepuasan dalam mengkonsumsi barang atau jasa dengan membayar biaya kerelaan atau surplus konsumen. Inilah monopoli, berapa pun harga yang ditetapkan perusahaan tidak akan rugi selama sumber daya yang dimilikinya tidak habis.
Terkadang, pemonopoli tidak akan hanya diam disitu saja. Diskriminasi harga salah satunya. Tiket kereta untuk orang dewasa dan anak kecil biasanya sama, namun yang membedakan ialah kelasnya. Kelas ekonomi dan kelas eksekutif. Bedanya tidak terlalu jauh, namun kelas eksekutif agak mahal dibanding kelas ekonomi. Itu pun dibedakan dalam hal pelayanan dan fasilitas. Ada pula
dengan harga yang sama, akan tetapi tidak memandang jarak yang jauh maupun dekat. Hal ini menyebabkan sebagian calon
penumpang lebih memilih transportasi darat lainnya yang lebih murah dibanding jasa transportasi kereta dengan harga mahal tapi jarak yang dituju itu dekat. Walaupun begitu, para konsumen tetap mau menggunakan jasa transportasi kereta.
hari-hari besar lainnya, dengan menambah unit gerbong kereta laba yang didapat pasti akan lebih dari perkiraan sebelumnya. Belum lagi ditambahkan dengan laba bisnis terakhir angkutan barang yang sudah dimulai oleh PT KAI, yakni angkutan air mineral milik PT Tirta Investasma dari Sukabumi Jawa Barat, menuju Jakarta Kota. Setiap hari, PT KAI mengangkut 21.000 galon air atau setara 399.000 liter air per hari.
Selain itu, PT KAI juga menangani pengangkutan batubara di Sumatra Selatan. Meski saat ini harga batubara sedang turun manajemen PT KAI optimistis bisnis angkutan batubara tidak
terpengaruh. KAI optimis untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara KAI pada 2014 ini bisa meningkat menjadi 18 juta ton per tahun lalu yang sebanyak 10 juta ton .
Sehingga nantinya pada akhir tahun 2014, total angkutan barang KAI bisa menyentuh 30 juta–40 juta ton dengan tambahan pendapatan 43 persen dari tahun lalu menjadi sebesar Rp 5,4 triliun. Akan tetapi, bisa jadi suatu saat permintaan dari konsumen berkurang karena melambungnya tarif harga tiket kereta. Sehingga para calon penumpang lebih memilih yang murah dan bisa
dijangkau.
Seharusnya, PT.KAI mengeluarkan kebijakan yang tidak