•
Annisa Nurhaliza
•
Darmawati Ridho
•
Novita Anistiya
Kelas XI IPA 2
Kelainan Dan Gangguan
Pada Sistem Peredaran
Kelainan atau Gangguan Pada
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia dapat mengalami
berbagai macam gangguan. Gangguan sistem peredaran
darah dapat terjadi pada alat peredaran darah ( jantung dan
pembuluh darah ) atau terjadi pada darah itu sendiri.
Anemia
Penyakit anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh rendahnya kadar
hemoglobin yang terdapat dalam darah yang disebabkan karena kurangnya zat besi.
Orang yang menderita anemia seringkali tidak sadar bahwa dirinya terkena
penyakit anemia yang diakibatan kurangnya hemoglobin dalam darah, ini
disebabkan karena gejala penyakit anemia sukar untuk diketahui.
Sehingga dengan berkurangnya hemoglobin maka fungsi darah untuk menyalurkan
oksigen menuju seluruh bagian tubuh berkurang. Kadar hemoglobin antara pria dan
wanita berbeda, pada wanita kadar hemoglobin diatas duabelas dan pada pria diatas
tiga belas lebih.
Nilai Normal hematokrit pria = 38,8-50 % Wanita = 34,9-44,5%
Gejala Awal Anemia
•
Gejala anemia seperti lesu, terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan
apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen.
•
Penderita anemia mudah merasa lelah.
•
Merasa malas.
•
Merasa lesu.
•
Jantung berdebar lebih cepat dan tidak teratur.
•
Wajah menjadi pucat.
•
Berkunang-kunang.
•
Nyeri dada.
•
Pusing.
Faktor Risiko Anemia
•
Anemia karena kurangnya produksi sel darah merah.
•
Kekurangan vitamin (zat besi, vitamin B-12 dan asam folat).
•
Gangguan usus.
•
Menstruasi.
•
Kehamilan.
•
Penyakit kronis (gagal ginjal, kanker, hati dll).
Pencegahan Penyakit Anemia
Dibawah ini pencegahan yang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan sehat
Zat Besi
Vitamin C
Vitamin B-12
Leukimia
Penyakit Leukimia merupakan salah satu penyakit yang
dsiebabkan karena produksi sel darah putih yang berlebihan dan
tidak terkendali yang menyebabkan fungsi normal darah
menhadi terganggu. Sel-sel leukimia adalah sel tidak normal
yang tertimbun didalam sumsum tulang, bekerja
Ciri-ciri orang yang terkena Leukimia
• Terjadi pendarahan pada hidung (mimisan). Hal ini dikarenakan sel pembeku darah tidak diproduksi dengan cukup karena terlalu didominasi sel darah putih. Akibatnya penderita
mengalami pendarahan di jaringan kulit selain tampak pada hidung yang sering berdarah, kulit juga tampak banyak jentik merahnya.
• Penderita rentan terinfeksi virus dan bakteri.
• Sering mengalami nyeri tulang dan persendian karena sel darah putih yang jumlahnya terlalu banyak mendesak tulang.
• Terjadi pembekakan kelenjar limpa hal ini karena leukosit terkonsentrasi di kelenjar limpa.
• Kesulitan bernafas, jika penderita mengalami hal ini harus segera diberi pertolongan medis.
• Sering mengalami nyeri perut disebabkan karena sel darah putih berkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembengkakan pada organ tersebut. Nyeri perut ini
Cara mencegah Leukimia
•
Hindari mengkonsumsi makanan yang tercemar herbisida dan
peptisida, dianjurkan makan makanan organik
•
Hindari radiasi penyinaran matahari pada siang hari
•
Hindari melakukan kemoterapi
•
Jaga berat badan tetap ideal dengan melakukan aktivitas fisik
Penyebab leukemia
Penyebab leukemia sampai saat ini belum diketahui secara
pasti, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya penyakit leukemia
1. Radiasi
2. Leukemogenik
3. Herediter
4. Virus
Pemeriksaan Penyakit LEUKIMIA :
1.
Dapat Menggunakan Ekstra Kulit Manggis
2.
Melakukan pemeriksaan fisik dan darah
3. Biopsi (Dapat mengetahui keberadaan sel-sel leukimia di dalam sumsum tulang)
4. Spinal Top ( Dokter dapat mengambil serebrospinal yang ada disekitar otak dan sumsum tulang belakang, bertujuan mengetahui adanya sel-sel leukimia atau tanda-tanda lain dari masalah)
5. X-ray Dada (Dapat menunjukkan pembekakan kelenjar getah bening
Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi didalam arteri-arteri. Arteri-arteri adalah pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah dari jantung yang memompa ke seluruh jaringan dan organ-organ tubuh. Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan/atau diastolik
meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung (cardiac), penyakit ginjal (renal), pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau
arteriosclerosis), kerusakan mata, dan stroke (kerusakan otak). Komplikasi-komplikasi dari hipertensi ini sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ karena kerusakan pada organ-organ ini adalah hasil akhir dari tekanan darah tinggi kronis. Untuk sebab itu, diagnose tekanan darah tinggi sangat penting sehingga usaha-usaha dapat dibuat untuk membuat tekanan
Adapun klasifikasi dari tekanan
darah tinggi pada orang
Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada
masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala
penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah :
•
Sakit kepala
•
Jantung berdebar-debar
•
Sulit bernapas setelah berkerja keras atau
mengangkat beban berat
•
Mudah lelah.
•
Penglihatan kabur
•
Wajah memerah
•
Hidung berdarah
•
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
•
Telinga berdening (tinnitus)
Cara mengobati
Hipertensi
1. Bawang Putih
2. Teknik Relaksasi
3. Konsumsi
Potasium
4. Kontrol Berat Badan
5. Olahraga 6. Kurangi
Konsumsi Garam
Hemofilia
Hemofilia (Hemophilia) adalah suatu penyakit keturunan,
yang artinya ia dapat diturunkan dari ibu kepada anaknya
pada saat anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat
membeku dengan sendirinya secara normal. Proses
pembekuan darah pada penderita hemofilia tidak secepat
dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak
membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu: Hemofilia A dan B
.
Hemofilia A terjadi pada sekitar 1 dari setiap 5000
kelahiran hidup bayi laki-laki. Hemofilia A dan B terjadi
hamper pada semua kelompok ras. Hemophilia A terjadi
sekitar empat kali lebih umum daripada hemophilia jenis B.
Hemofilia B terjadi pada sekitar 1 dari 20.000-34.000
Gejala umum hemofilia yaitu:
• Lutut, sikut, pinggul, bahu, otot lengan dan kaki tiba-tiba terasa nyeri, bengkak, atau terasa hangat.
• Pendarahan yang berlangsung lama setelah mengalami luka.
• Sakit kepala parah dan lama.
• Muntah-muntah.
• Terasa sangat lelah.
• Nyeri leher.
• Penglihatan bermasalah, biasanya rabun.
Penderita hemofilia yang cukup parah akan mengalami gejala yang
lebih berbahaya, misalnya berdarah tiba-tiba. Gejala lainnya dapat
berupa:
• Memar-memar yang tidak jelas penyebabnya, ukurannya besar dan cukup dalam.
• Sendi terasa nyeri dan bengkak, disebabkan oleh pendarahan internal.
• Bercak darah pada urine.
• Berdarah cukup banyak dan lama setelah terluka atau operasi.
• Mimisan tanpa penyebab jelas.