78
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
1. Komunikasi interpersonal single parent berpengaruh secara signifikan
terhadap motivasi belajar anak di Kelurahan Kutowinangun Lor,
Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
2. Variabel motivasi belajar merupakan variabel intervening yang dapat
mempengaruhi hubungan antara komunikasi interpersonal single parent
dan prestasi belajar anak di Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan
Tingkir, Kota Salatiga. Komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi
prestasi belajar anak hanya dan jika motivasi belajar digunakan sebagai
intervening variabel.
3. Variabel lingkungan sosial dapat memoderasi hubungan antara
komunikasi interpersonal single parent dan prestasi belajar anak di
Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
Variabel lingkungan sosial terbukti dapat memperkuat pengaruh
komunikasi interpersonal single parent terhadap prestasi belajar anak.
4. Komunikasi interpersonal single parent berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar anak di Kelurahan Kutowinangun Lor,
Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
5.2.
Saran
1. Anggota keluarga single parent di Kelurahan Kutowinganun Lor,
Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga baik orang tua maupun anak perlu
lebih saling mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing agar
selalu tercipta kebersamaan dan keharmonisan dalam kelurga untuk
mendukung motivasi belajar anak.
2. Motivasi belajar anak di Kelurahan Kutowinganun Lor, Kecamatan
79
interpersonal single parent dan motivasi belajar eksternal yang berasal
dari lingkungan sosial.
3. Masyarakat di Kelurahan Kutowinganun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota
Salatiga perlu selalu untuk mendukung perubahan arah kemajuan dan
berperan aktif menciptakan lingkungan sosial yang ramah anak untuk
dapat mewujudkan generasi penerus yang lebih maju.
4. Prestasi belajar anak merupakan prestasi belajar kognitif dari sekolah,
prestasi psikomotor dapat dikembangkan dalam lingkungan sosialnya
dan prestasi afektif dapat dikembangkan dari lingkungan keluarganya.
5. Penelitian ini memiliki kelemahan pada aspek metodologi yaitu asumsi
pada penelitian ini berada pada tingkat kesalahan 10%, hal ini
disebabkan karena rentang penggunaan sampel yang terlalu kecil dari
jumlah populasi penelitian. Alasannya adalah bahwa masih abstraknya
perkiraan jumlah data single parent dari pihak instansi pemerintahan
sehingga dampak yang dihasilkan dari penelitian ini dapat dikatakan