6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kesiapan Menjadi Guru2.1.1 Pengertian Guru
Dalam proses belajar mengajar guru merupakan komponen penting, memiliki kualitas, metode mengajar, penguasaan materi, pengelolaan kelas adalah sekian hal yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai tenaga pendidik. Dalam melaksanakan tugasnya guru harus mempunyai dedikasi yang tinggi. Tugas seorang guru bukan hal yang mudah selain menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar guru juga memegang masa depan generasi muda. Bagaimana guru mengajar akan menentukan kualitas generasi muda di masa depan.
Sebutan “GURU” harus dihayati dan dilaksanakan dengan sungguh -sungguh, bukan sekedar sebutan tanpa makna. Wibowo dan Hamrin mengemukakan arti kata guru sebagai berikut:
Pertama, huruf “G” bermakna gagasan. Artinya, semua guru harus memiliki gagasan-gagasan yang baru dan membangun. Gagasan itu tidak sekedar diucapkan di kelas saja, tetapi ada keberanian untuk menyebarkannya melalui tulisan.
Kedua, huruf “U” bermakna usaha. Artinya, kompetensi, profesionalisme dan perubahan itu bisa dicapai dengan usaha.
Ketiga, huruf “R” bermakna rasa yang meliputi asah, asih, dan asuh. Setiap guru harus memiliki rasa itu, dan menanamkannya kepada anak didik. Keempat, huruf “U” bermakna uang/harta. Artinya, guru dituntut memiliki modal yang cukup untuk mencapai profesionalisme dan kompetensi. Uang juga diperlukan untuk meningkatkan martabat dan kewiba waan guru di tengah masyarakat yang serba matrealistik dan hedonis.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah seorang teladan yang diharapkan dapat bekerja secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang dimaksud dengan guru adalah
7
Sedangkan menurut Syaiful Djamarah guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. (2000:36). Sementara itu menurut Mulyasa (2003:53) pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Menurut pengertian diatas seorang guru tidak hanya melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas namun juga sebagai teladan bagi siswa agar bisa membimbing sehingga siswa tidak hanya menerima materi tapi juga memiliki karakter yang baik.
Guru selain sebagi tenaga pendidik juga memiliki peran lain bagi peeserta didiknya. Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997) yang dikutip oleh Fatah (2016)
Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
a) Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panuta n dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Peran guru sebagai pendidik berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengala man-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungja wab
kemasya rakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar,
persiapan.untuk perka winan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual.
b) Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik.
c) Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan
yang berda sarkan pengetahuan dan pengalamannya
8
d) Guru Sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya.
e) Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbaga i metode
pembelajaran. Selain itu, guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
f) Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupa kan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak.
g) Guru Sebagai Anggota Masyarakat
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan
masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat
mengembangkan kemampuannya pada bida ng-bidang yang
dikuasainya.
h) Guru Sebagai Administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tuga s administrasi di sekolah.
i) Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapa t berharap untuk menasehati orang.
j) Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik..
k) Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan da n menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Krea tifitas merupaka n sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreatifitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu
l) Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan.
m) Guru Sebagai Evaluator
9
hubungan, serta va riabel lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian.
n) Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar seca ra bertahap dari a wal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya.
Berdasarkan paparan yang sudah dijelaskan maka yang dimaksud dengan pengertian guru pada penelitian ini adalah tenaga pendidik yang memiliki kualitas untuk mendidik, mengajar, membentuk jiwa dan watak siswa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2.1.2 Pengertian Kesiapan Menjadi Guru
Dalam kamus psikologi, kesiapan (readiness) adalah suatu kematangan untuk menerima dan mempraktekan tingkah laku tertentu. Menurut Slameto kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. (Slameto, 2010:113).
Slameto mengemukakan aspek – aspek kesiapan antara lain:
a. Kondisi fisik, mental, dan emosional b. Kebutuhan atau motif tujuan
c. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian ya ng lain yang telah dipelajari
Slameto juga mengungkapkan tentang prinsip-prinsip readiness atau kesiapan yaitu:
a. Semua aspek perkembangan berintera ksi (saling penga ruh
mempengaruhi).
b. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman.
c. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kesiapan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan sebagai seorang guru tidak hanya memiliki keterampilan dan
10
menjadi bekal untuk membentuk mental sebagai seorang guru dimana pengalaman tersebut bisa diperoleh melalui mata kuliah microteaching dan PPL (Progam Pengalaman Lapangan)
Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.
Dalam undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen desebutkan bahwa prinsip-prinsip Profesionalitasmenyangkut hal-hal sebagai berikut seperti yang tercantum dalam pasal 7 ayat 1 yang menyebutkan bahwa:
Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idialisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas e. Memiliki tanggung ja wab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tuga s
keprofesionalan dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru
(UURI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 2005:5-6)
Sedangkan menurut W.S Winkel & M.M Sri Hastuti faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan adalah sebagai berikut
a. Nilai-nilai kehidupan
g. Keadaan Jasmani (Winkel & Sri Hastuti, 2004:647)
11
menunjukan kepribadian sebagai teladan bagi siswanya dan mampu bersosialsasi dengan lingkungan sekolah.
Menurut Sardiman (2003:135-136), secara garis besar ada tiga tingkatan
kualifikasi profesional guru sebagai tenaga profesional kependidikan yaitu: a. Tingkatan capability personal
Maksudnya adalah guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu mengelola proses belajar-mengajar seca ra efektif.
b. Guru sebagai inovator
Guru sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan reformasi.
c. Guru sebagai developer
Guru harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas perspektifnya. Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pekerjaan yang penuh tanggung jawab. Sebagai seorang guru
diharapkan memiliki kualifikasi capability, innovator, dan developer agar benar-benar bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang matang sehingga siswa bisa menerima materi dengan jelas.
Dalam pendidikan guru dikenal adanya “Kompetensi Guru Sebagai Agen Pembelajaran”.Kualitas akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi, program sarjana atau diploma empat. Menurut E. Mulyasa (2007: 75-227) mengungkapkan bahwa dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a, b, c, dan d dikemukakan bahwa terdapat empat
Seperti yang tertera di Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 dalam Mulyasa (2008, 75-173) memiliki kualifikasi 4 kompetesnsi yaitu :
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pamahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
12
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, dan beriba wa menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak mulia.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memnuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebugai bagian dari masyarakat untuk berkomunika si dan bergaul secara efektif dangan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Mengacu pada urian yang telah dipaparkan bahwa yang dimaksud kesiapan menjadi guru pada penelitian ini adalah memiliki kesiapan fisik maupun secara mental yang memiliki 4 kompetensi yaitu ; kompetensi
pedagogik berkaitan dengan bagaimana seorang guru mengelola kelas dan pelaksanaan pembelajaran yang tepat, kompetensi kepribadian berkaitan dengan bagaiamana semestinya guru menunjukan pribadi seorang guru dan teladan bagi siswa, kompetensi profesional berkaitan dengan penguasaan
13 2.2 Kerangka Berpikir
Kesiapan
Pedagogik
Mahasiswa
Profesional
Kepribadian
Sosial
GURU Mencapai tujuan
14 2.3Penelitian yang Relevan
Judul Metodologi Kesimpulan
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA
SEBAGAI CALON PENDIDIK
PROFESIONAL
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif