• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inventarisasi dan Pemanfaatan Aren (Arenga Pinnanta Merr) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Inventarisasi dan Pemanfaatan Aren (Arenga Pinnanta Merr) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan dan ekosistemnya sebagai modal dasar pembangunan nasional dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan dan hasil kayu maupun bukan kayu memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Salim (1997) menjelaskan bahwa manfaat hutan terdiri dari manfaat langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung adalah manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat yaitu masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan hasil hutan, serta berbagai hasil hutan ikutan seperti getah, buah-buahan dan minyak atsiri sedangkan pemanfaatan secara tidak langsung seperti hutan telah menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia.

Tanaman aren yang merupakan salah satu kekayaan nabati yang dimiliki Indonesia, tumbuh subur dan tersebar luas di seluruh pelosok nusantara terutama terdapat di 14 propinsi, seperti : Papua, Maluku, Maluku Utara, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Kalimantan Selatan dan Nangroe Aceh Darussalam. Total luas areal di 14 propinsi sekitar 70.000 Ha (Maliangkay, 2009). Hampir seluruh tanaman aren yang ada itu berasal dari pertumbuhannya yang liar (tidak sengaja ditanam orang) yang mengakibatkan penyebaranya tidak merata. Aren bisa tumbuh dimana saja, tahan terhadap penyakit, tumbuh secara alami di tanah kritis, tahan api dan mencegah erosi dengan akar yang rapat. Tanaman aren sesungguhnya tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus, sehingga dapat tumbuh di tanah liat (berlempung), berkapur, dan berpasir. Tetapi

(2)

2

tanaman ini tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya terlalu tinggi ( Indonesia Power, 2007).

Semua bagian pohon aren dapat diambil manfaatnya, mulai dari bagian-bagian fisik pohon maupun dari hasil-hasil produksinya. Hampir semua bagian-bagian fisik pohon ini dapat dimanfaatkan, misalnya : akar (untuk obat tradisional dan peralatan), batang (untuk berbagai macam peralatan dan bangunan), daun muda atau janur (untuk pembungkus atau pengganti kertas rokok yang disebut dengan kawung). Hasil produksinya juga dapat dimanfaatkan, misalnya : buah aren muda (untuk pembuatan kolang-kaling sebagai bahan pelengkap minuman dan makanan), air nira (untuk bahan pembuat gula merah dan cuka), pati atau tepung dalam batang (untuk bahan pembuatan berbagai macam makanan dan minuman) (Sunanto, 1993).

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr) adalah tanaman kehutanan dan termasuk hasil hutan non kayu yang sangat potensial untuk mengatasi kekurangan pangan. Pengelolaan hasil hutan non kayu mempunyai peranan yang cukup besar dalam perekonomian bangsa yaitu 30 juta penduduk “secara langsung mengandalkan hidupnya pada sektor kehutanan yaitu mengambil dan mengelola hasil hutan non kayu” sebagai mata pencaharian dan wadah penyerap tenaga kerja. Pengusahaan tanaman aren sebagian besar diusahakan oleh petani dan belum diusahakan dalam skala besar, karena pengelolaan tanaman belum menerapkan teknik budidaya yang baik dan menyebabkan produktivitasnya rendah (Baharuddin dkk., 2007).

Penelitian inventarisasi dan pemanfaatan aren ini berada pada kawasan hutan Batang Toru bagian Tapanuli Utara. Kawasan penelitian ini merupakan

(3)

3

kawasan yang memiliki penyebaran tanaman aren yang banyak dan tersebar di seluruh kawasan tersebut. Namun, belum ada penelitian tentang inventarisasi dan pemanfaatan aren di kawasan Batang Toru bagian Tapanuli Utara dimana aren merupakan salah satu tanaman yang sangat luas penyebaranya dan banyak manfaatnya.

Perumusan Masalah

Adapun permasalahan penelitian ini muncul dari beberapa pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana potensi tegakan Aren (A. pinnata Merr) yang ada di hutan kawasan Batang Toru bagian Tapanuli Utara.?

2. Bagaimana tingkat pemanfaatan dan pemahaman masyarakat desa sekitar hutan terhadap Aren (A. pinnata Merr)?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui potensi tegakan aren (A. pinnata Merr), yang ada di hutan kawasan Batang Toru bagian Tapanuli Utara.

2. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan dan pemahaman masyarakat desa sekitar hutan terhadap aren (A. pinnata Merr)

(4)

4

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberi informasi dan data potensi tegakan Aren (A. pinnata Merr), yang ada di kawasan Batang Toru bagian Tapanuli Utara.

2. Dengan mengetahui pemanfaatan hasil Aren (A. pinnata Merr), diharapkan masyarakat tertarik untuk membudidayakan aren dalam skala yang lebih luas.

3. Mengkaji secara umum, tentang pemanfaatan Aren (A. pinnata Merr) oleh masyarakat sekitar hutan kawasan Batang Toru bagian Tapanuli Utara. 4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat sekitar hutan

maupun pembaca mengenai pemanfaatan Aren (A. pinnata Merr)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento, Italy...

[r]

Developing application in CH domain dealing with reconstruction at landscape scale, poses peculiar requirement to rendering engines: there is a huge variation in

[r]

Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk didalamnya Laporan mengenai Kegiatan Perseroan, Laporan Tugas

transformations, this approach joins three main aspects in a complete workflow: the spatial and temporal referencing of 2D iconographic sources, a temporal state

In the following, the effect of range (distance between a target and the scanner’s position at each station), inclination (angle between scanner’s beams and the