• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Fetuin-A Pada Penderita Obesitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Fetuin-A Pada Penderita Obesitas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Obesitas merupakan penyebab kelima terbesar terhadap timbulnya penyakit pada beberapa negara berkembang termasuk Asia. Obesitas berhubungan dengan tingginya resiko hipertensi, diabetes dan merupakan faktor pencetus timbulnya sindroma metabolik serta resiko terhadap penyakit kardiovaskular. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2007, diduga lebih dari 312 juta penderita mengalami obesitas, sehingga WHO menyarankan program diet dan aktifitas fisik, dengan target modifikasi pola hidup sehat untuk mengurangi obesitas.1

Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks terhadap pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang berpengaruh pada perkembangan penyakit ini. Secara fisiologis, obesitas didefenisikan sebagai suatu keadaan akumulasi lemak yang tidak normal di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Saat ini diperkirakan jumlah orang di seluruh dunia dengan indeks massa tubuh (IMT) 30 kg/m2 melebihi 250 juta orang, yaitu sekitar 7% dari populasi orang dewasa di dunia.2

(2)

Data lain dari National Health and Nutrition Examination Surveys

(NHANES) tahun 2006 terjadi peningkatan obesitas pada orang dewasa dan anak-anak di Amerika dari tahun 1999 - 2004, dinyatakan bahwa 32,2 % dari penduduk dewasa di Amerika mengalami obesitas, dengan IMT > 30 kg/m2, dengan prevalensi 31,1 % pada pria dan 33,2 % pada wanita.3

Keadaan obesitas meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular karena keterkaitannya dengan sindroma metabolik ataupun sindroma resistensi insulin. Insulin mempunyai peran penting karena secara tidak langsung berpengaruh pada penyimpanan lemak maupun sintesis lemak dalam jaringan adiposa, sehingga dengan adanya resintensi insulin dapat menyebabkan terganggunya proses penyimpanan lemak maupun sintesis lemak.2

Penelitian mengenai obesitas banyak dihubungkan dengan keadaan resistensi insulin dan peranan jaringan adiposa sebagai organ endokrin yang yang mensekresi sejumlah adipokin. Resistensi insulin adalah kunci utama patogenesa terjadinya obesitas dan sindroma metabolik.4 Saat ini dikenal suatu adipokin pro-inflammasi yaitu hepatokin fetuin-A yang bekerja sebagai inhibitor alamiah terhadap fungsi reseptor insulin tirosin kinase di hati.5 Pada penelitian Thomas tahun 2008 terhadap obesitas pada anak-anak dengan fatty liver didapati hasil peningkatan signifikan kadar fetuin-A (0,35±0,07g/liter), serta penurunan signifikan kadar fetuin-A pada anak-anak dengan obesitas setelah penurunan berat badan akibat intervensi modifikasi pola hidup selama 1 tahun (p=0,028). Perubahan kadar fetuin-A juga berkorelasi terhadap resistensi insulin (p<0,05), lingkar pinggang (r=0,36), tekanan darah sistolik (r=0,31), dan tekanan darah diastolik (r=0,37).6 Sedangkan penelitian Malin mendapatkan hasil populasi obesitas yang dilakukan intervensi latihan fisik selama 7 hari, didapati penurunan kadar fetuin-A sebesar 11% ( p<0,02) dibandingkan sebelum dilakukan intervensi latihan fisik selama 7 hari.33

(3)

inflammasi sel-sel adiposit di hati. Sel adiposit ini kemudian akan mensekresikan adipokin seperti hepatokin fetuin-A yang secara fisiologis menghambat kerja reseptor insulin tirosin kinase. Proses ini adalah proses regulasi normal fosforilasi reseptor insulin sehingga mengakibatkan gangguan

glucosa-uptake di hati, menyebabkan hiperinsulinemia dan terjadi resistensi insulin, akhirnya terjadi gangguan lipolisis dan peningkatan asam lemak bebas dari jaringan adiposa.7 Penelitian pada manusia yang dilakukan oleh Thomas tahun 2008 pada 12 orang anak dengan obesitas, di dapati kadar fetuin-A yang signifikan lebih tinggi pada obesitas dengan non alcoholic fatty liver disease

(NAFLD) yaitu 0,35±0,77g/liter, dibandingkan pada obesitas tanpa NAFLD yaitu 0,29±0,05g/liter. Penelitian lain dilakukan oleh Joachim tahun 2006 pada 711 pasien obesitas dengan resiko diabetes, di dapati bahwa kadar fetuin-A signifikan berhubungan dengan sindrom metabolik (p<0,01), dan resistensi insulin (P<0,01), didapati juga kadar fetuin-A yang menurun bersamaan dengan turunnya berat badan, lipid pro-atherogenik seperti kadar low density lipoprotein (LDL), triglyseride (TG) di dalam darah serta peningkatan kadar

high density lipoprotein (HDL) di dalam darah (p<0,01). 6,7

Penelitian The Diabetes Prevention Program (DPP) melaporkan bahwa peranan intervensi modifikasi pola hidup mengurangi berat badan hingga 7% dan mengurangi insiden diabetes sebesar 58%, dan 31% dengan penambahan metformin samping masukan diet yang standar pada populasi beresiko diabetes.8

Penelitian Bronas tahun 2009 mengenai aktifitas fisik moderate

sebagai alternatif terapi juga membuktikan bahwa modifikasi pola hidup yang termasuk didalamnya aktifitas fisik teratur selama 30-60 menit sehari, selama 3 - 5 kali dalam seminggu dan pengaturan diet ternyata mampu mengurangi resiko terjadinya diabetes dengan berkurangnya AIC 0,6 - 0,7%, peningkatan sensitifitas insulin sebesar 28%, berkurangnya kadar glukosa darah nuchter

(4)

Metformin merupakan salah obat golongan biguanide yang secara luas digunakan pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2), yang juga mempunyai efek menurunkan berat badan. Sebelum penggunaan metformin diketahui memiliki efek menurunkan berat badan, Orlistat dan sibutramin terlebih dahulu digunakan sebagai obat penurun berat badan, namun memiliki banyak efek samping sehingga tidak digunakan lagi.8 Pada pasien tanpa diabetes, metformin mempunyai efek menekan produksi glukosa dihati, meningkatkan sensitifitas insulin (insulin sensitizer), meningkatkan glikogenesis serta mengurangi stress oxidatif yang membuat terjadinya penurunan berat badan.10 Bahkan pada penelitian yang dilakukan oleh kelompok pencegahan diabetes di Amerika yang tergabung dalam Diabetes Prevention Program Research Group tahun 2002 berhasil membuktikan pengobatan dengan metformin 2x850 mg yang dikombinasi dengan latihan fisik lebih efektif menurunkan berat badan sebanyak 7% dibandingkan hanya melakukan aktifitas fisik saja pada pasien obesitas tanpa diabetes, juga berkurangnya resiko diabetes sebesar 58% dengan intervensi latihan fisik dan sebesar 31% dengan menggunakan metformin, walaupun dinyatakan masih terdapat kekurangan data yang mendukung penggunaannya tersebut.11

Oleh karena beberapa latar belakang tersebut kami mencoba meneliti pengaruh modifikasi pola hidup dengan atau tanpa metformin terhadap perubahan konsentrasi fetuin-A pada penderita obesitas.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang penelitian diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1) Apakah modifikasi pola hidup (diet dan latihan jasmani) selama 12 minggu pada penderita obesitas akan menyebabkan perbaikan kadar fetuin-A?

(5)

1.3 Hipotesa

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesa dari penelitian ini sebagai berikut :

1) Modifikasi pola hidup (diet dan latihan jasmani) selama 12 minggu pada penderita obesitas dapat memperbaiki kadar fetuin-A.

2) Penambahan metformin dalam modifikasi pola hidup (diet dan latihan jasmani) selama 12 minggu atau lebih pada penderita obesitas dapat meningkatkan perbaikan kadar fetuin-A.

1.4 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui apakah dengan modifikasi pola hidup (diet dan latihan jasmani) pada penderita obesitas selama 12 minggu akan mendapatkan perbaikan kadar fetuin-A.

2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbaikan kadar fetuin-A, apabila ditambahkannya terapi metformin didalam modifikasi pola hidup (diet dan latihan jasmani) selama 12 minggu pada penderita obesitas.

3) Untuk melihat apakah terdapat perbedaan kadar fetuin-A pada kelompok obesitas yang mendapatkan tambahan terapi metformin pada modifikasi pola hidup (diet dan latihan jasmani) dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa menggunakan metformin.

1.5 Manfaat Penelitian

1) Untuk mengetahui besarnya peranan modifikasi pola hidup dan penurunan kadar fetuin-A dengan atau tanpa metformin dalam pencegahan diabetes melitus dan penyakit kardiovaskular pada penderita obesitas.

2) Ikut mendidik penderita obesitas untuk melakukan perubahan modifikasi pola hidup menjadi lebih baik.

3) Menurunkan biaya perawatan kesehatan dengan mencegah terjadinya diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular pada penderita obesitas. 4) Peneliti dapat langsung menerapkan latihan fisik dan pengaturan diet

(6)

1.6Kerangka Konseptual

Gambar 1.1 Kerangka konseptual penelitian

Adipokin

Pasien Obesitas

Pro-inflamasi

Hepatik lipogenesis Hepatik glukoneogenesis

Hepatokin Fetuin-A

Hiperinsulinemia/ Resistensi insulin

Adiponektin

Stress oxidatif, ROS

Penyakit Kardiovaskular Obesitas viseral, adiposit di hati

M E T F O R M

I N

P O L A

H I D U P

M E D I S HDL, LDL, TG.

Kolesterol total

Keterangan :

: efek hambatan metformin. LDL : Low-density lipoprotein

: efek hambatan Pola Hidup Medik. HDL : High-density lipoprotein ROS : Reactive Oksigen Spesies TG : Trigliserida

Referensi

Dokumen terkait

Despite affirmative action mandates and a plethora of studies showing that women make capable patrol officers, females still account for less than 10 percent of all municipal

The Center City District’s structure includes a small central administration, a private street-cleaning subcontractor, community service representatives who serve in a joint role

[r]

7 shows that health management could be easily related to structural and productive orientation of the farm since high scores of mastitis prevention, ecto- and endo-parasites

Technical eciency is a physical measure that is obtained when comparing a farm's beef production with the one proposed by the model in the same conditions (same stock,

Semoga ke depannya akan semakin banyak perusahaan-perusahaan yang berada di Kelompok Usaha Bakrie untuk bergabung di forum ini, karena selain mendapatkan ilmu, kita juga

Mata Kuliah ini membahas tentang lingkup seni rupa dan desain dikaitkan dengan estetika secara universal, melalui kajian berupa apresiasi perkembangan seni rupa

[r]