PROTOKOL DISCHARGE PLANNING
Pengertian: Discharge planning adalah suatu proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan suatu unit pelayanan rumah sakit kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum. Tujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang masalah kesehatan dan hal-hal yang menjadi perhatian bagi pasien setelah berada dirumah.
2. Mengembangkan kemampuan merawat secara fisik dan psikologis untuk ditransfer kerumah dan memberikan lingkungan yang aman bagi pasien dirumah.
3. Meyakinkan bahwa rujukan yang diperlukan untuk rawatan selanjutnya dibuat dengan tepat.
Manfaat:
1. Pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit.
2. Pasien siap untuk menghadapi pemulangan. Prinsip:
1. Prosedur discharge planning harus dilakukan secara konsisten dengan kualitas tinggi pada semua pasien.
3. Kelanjutan perawatan antar lingkungan merupakan hal yang menjadi prioritas.
4. Informasi tentang penyusunan pemulangan harus diinformasikan antara tim kesehatan (care giver) dengan pasien, dan kemampuan terakhir disediakan dalam bentuk tertulis tentang perawatan berkelanjutan.
5. Kebutuhan atas kepercayaan dan budaya pasien harus dipertimbangkan ketika menyusun discharge planning.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan pasien dan jangan sampai melelahkan pasien karena dapat mempengaruhi proses pembelajaran pasien.
2. Lakukan evaluasi setiap kali selesai mengadakan pertemuandengan pasien untuk mengidentifikasi sejauh mana pasien memahami setiap penjelasan.
Alat:
1. Kertas dan pena.
2. Leaflet untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang perencanaan pemulangan ibu pasca operasi sectio caesarea dirumah.
3. Format pengkajian discharge planning pada pasien post SC.
a. Kaji persepsi pasien tentang bagaiman perawatan luka post sectio caesarea dirumah, mencakup cara mengkaji kondisi luka dan penatalaksanaan luka yang tepat.
b. Kaji pengetahuan dan persepsi pasien tentang pentingnya melaporkan kepada bagian pelayanan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya yang dialami setelah berada dirumah seperti tanda-tanda infeksi pada luka sectio ataupun tanda-tanda bahaya pada bayi.
c. Kaji pengetahuan dan persepsi pasien tentang pentingnya pembatasan aktivitas dirumah.
d. kaji pengetahuan dan keinginan pasien tentang hal-hal yang penting untuk dilakukan dirumah seperti melakukan senam nifas dirumah.
e. kaji pengetahuan pasien tentang pentingnya memperhatikan personal hygiene setelah berada dirumah.
f. Kaji pengetahuan pasien tentang pentingnya memperhatikan kebutuhan gizi selama masa nifas.
g. Kaji pengetahuan pasien tentang pentingnya memberikan ASI pada bayi serta cara-cara menyusui yang benar.
h. kaji pengetahuan pasien tentang cara memandikan bayi dan merawat tali pusat bayi setelah berada dirumah.
i. kaji pengetahuan pasien tentang imunisasi wajib yang harus diberikan kepada bayi.
Bersama-sama dengan pasien dan keluarga menetapkan hasil yang akan dicapai, seperti:
a. Pasien mampu menjelaskan tentang perawatan luka post sectio caesarea dirumah, mencakup cara mengkaji kondisi luka dan penatalaksanaan luka yang tepat.
b. Pasien dan keluarga mampu mengenali dan melaporkan kepada bagian pelayanan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya yang dialami setelah berada dirumah seperti tanda-tanda infeksi pada luka sectio ataupun tanda-tanda bahaya pada bayi.
c. Pasien mampu memahami tentang pentingnya pembatasan aktivitas dirumah.
d. Pasien mampu meelaksanakan hal-hal yang penting untuk dilakukan dirumah seperti melakukan senam nifas dirumah.
e. Pasien mampu memahami tentang pentingnya memperhatikan personal hygiene setelah berada dirumah.
f. Pasien mampu memahami tentang pentingnya memperhatikan kebutuhan gizi selama masa nifas.
g. Pasien mampu memberikan ASI pada bayi serta menyusui dengan cara yang benar.
h. Pasien mampu memandikan bayi dan merawat tali pusat bayi setelah berada dirumah.
i. Pasien mampu memahami tentang imunisasi wajib yang harus diberikan kepada bayi.
a. Mengajarkan dan mendemostrasikan kepada pasien tentang cara perawatan luka dirumah seperti bagaimana mengkaji kondisi balutan luka post seksio, membersihkan luka dimulai dari pusat luka kearah keluar, menjaga agar balutan luka tetap bersih, menghindari larutan pembersih yang dapat memperlambat penyembuhan luka, mempertahankan kondisi luka tetap kering, menghindari menyentuh luka dengan tangan atau benda yang kotor, mengkonsumsi makanan yang tinggi protein agar mempercepat penyembuhan luka, dan melakukan kontrol ke bagian pelayanan kesehatan untuk membuka jahitan yang biasanya dibuka setengahnya pada hari kelima dan sisanya dibuka pada hari keenam atau ketujuh, sesuai dengan instruksi dokter.
b. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi dirumah seperti tanda-tanda infeksi yaitu adanya kemerahan disekitar luka yang menetap, bengkak, adanya nanah (drainase purulen), terasa hangat disekitar luka, bau busuk, dan rasa nyeri, serta tanda-tanda bahaya pada bayi seperti bayi tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum, bayi kejang, pusar kemerahan sampai dinding perut, demam, mata bengkak, diare hingga mata cekung, dan buang air besar/ tinja bayi berwarna pucat.
d. Mengajarkan kepada ibu tentang pelaksanaan senam nifas sebagi suatu kegiatan yang memberikan manfaat pada penyembuhan ibu postpartum. e. Memberitahukan dan menjelaskan kepada pasien tentang pentingnya
menjaga kebersihan diri (personal hygiene) setelah berada dirumah, seperti mandi 2 kali sehari dan yang paling penting adalah membersihkan daerah perineum dan puting susu. Menyarankan ibu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya, membersihkan daerah kelamin dimulai dari dari simpisis sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi, mengganti pembalut yang sudah kotor paling sedikit 4 kali sehari,memberitahu tentang jumlah, warna, dan bau lochea, dan pada ibu post sectio caesaria (SC), luka tetap di jaga agar tetap bersih dan kering.
mengandung bahan pengawet atau pewarna serta minuman yang beralkohol.
g. Mengajarkan kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI dan mendemosntrasikan cara-cara menysui yang benar dan nyaman. menyusui bayi segera setelah lahir minimal 30 menit bayi telah disusukan, ajarkan cara menyusui yang benar, memberikan ASI secara penuh 6 bulan tanpa makanan lain (ASI eklusif), menyusui tanpa jadwal, dan sesuka bayi (on demand).
h. Mengajarkan kepada ibu cara memandikan dan merawat tali pusat bayi setelah berada dirumah nanti, memandikan bayi ditempat yang aman dan mengatur suhu air sesuai dengan suhu ruangan, serta merawat tali pusat dengan benar dan tepat juga akan membuat proses penyembuhan lebih cepat dan terhindar dari ancaman infeksi.
i. Menjelaskan kepada ibu tentang jenis-jenis imunisasi dan jadwal pemberian imunisasi wajib pada bayi yaitu imunisasi HB0 pada umur 0-7 hari, imunisasi BCG, polio (1 bulan), imunisasi DPT/ Hb1, Polio 2 (2 bulan, imunisasi DPT/ Hb2, Polio 3 (3 bulan), imunisasi DPT/ Hb3, Polio 4 (4 bulan), dan imunisasi campak pada usia 9 bulan.
4. Evaluasi
b. Memotivasi pasien untuk mengaplikasikan setiap keterampilan dan pengetahuan yang baru didapatkan agar diterapkan dirumah.
c. Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya terkait pendidikan kesehatan yang diberikan.
FORMAT PENGKAJIAN DISCHARGE PLANNING PASIEN POST SC Nama pasien :
Usia : No. RM :
Perencanaan pemulangan pada ibu post operasi sectio caesarea (SC)
3. Persepsi pasien tentang perawatan luka... 4. Persepsi pasien tentang melaporkan tanda-tanda infeksi...
II. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang ambulasi dan senam nifas 1. Pengetahuan pasien tentang ambulasi dan senam nifas... 2. Persepsi pasien tentang ambulasi dan senam nifas...
III. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang personal hygiene selama masa nifas
1. Pengetahuan pasien tentang personal hygiene... 2. Persepsi pasien tentang personal hygiene selama masa nifas... IV. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang pemenuhan gizi selama masa
nifas
1. Pengetahuan pasien tentang gizi selama masa nifas... 2. Persepsi pasien tentang gizi selama masa nifas...
V. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang pemberian ASI dan cara menyususi
1. Pengetahuan pasien tentang pemberian ASI dan cara menyusui... 2. Persepsi pasien tentang pemberian ASI dan cara menyusui... VI. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang memandikan dan merawat tali
pusat bayi
VII. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang imunisasi wajib pada bayi 1. Pengetahuan pasien tentang imunisasi pada bayi... 2. Persepsi pasien tentang imunisasi pada bayi...
VIII. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang keluarga berencana (KB) 1. Pengetahuan pasien tentang KB...
2. Persepsi pasien tentang KB...
LEMBAR DISCHARGE PLANNING PASIEN POST SC No. Reg :
Nama : Usia :
Alamat : Ruang Rawat : Tanggal MRS :
Diagnosa MRS :
Tanggal KRS : Diagnosa KRS : Diagnosa Keperawatan :
Aturan Diet :
Obat-obat yang masih diminum, dosis, warna dan efek samping :
Aktifitas dan istirahat : Tanggal / tempat kontrol :
Yang dibawa pulang (hasil Lab, Foto, ECG) : Dipulangkan dari RS dengan keadaan:
Sembuh Pulang paksa
Meneruskan dengan obat jalan Lari
Pindah ke RS lain Meninggal Lain-lain : (Surat keterangan istirahat)
Pendidikan kesehatan yang diberikan:
Perawatan luka post sectio Pemenuhan gizi
Imunisasi wajib
Ambulasi dan senam nifas Pemberian ASI & cara menyusui KB
Medan ………..
Pasien / Keluarga
( ) Perawat ( ) Mengetahui Kepala Ruangan ( )
BAGIAN KEPERAWATAN MATERNITAS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGKAJIAN IBU NIFAS
Nama/NIM Mahasiswa : ………
Nama RS/Ruangan : ………
Hari/Tanggal/Waktu : ………
Pembimbing : ………
Nama/Umur Ibu : ……….…../ ……thn G….P….A…
Pekerjaan : ……… Nifas hari ke-………... Agama :………. No.Med.Rec…………. PENGKAJIAN AWAL
RIWAYAT PERSALINAN
(Tipe persalinan, waktu, lama kala I, II, & III, perdarahan kala III, intervensi-intervensi selama kala I s.d kala IV, kelainan/gangguan)
……….... ……….... ……… ………
KEADAAN UMUM
(Kesadaran, keadaan fisik, fatique, warna kulit, dll)
Vital sign: ……… KEPALA ……… ……… ………
THORAKS DAN DADA
(Keadaan umum jantung dan paru, kondisi payudara, keadaan dan sekresi putting) ……… ……… ……… Keluhan: ……… ……… ABDOMEN
(Tinggi, lokasi, dan tenderness fundus; pelebaran diasiasis rektus abdominalis; ada/tidaknya luka operasi dan keadaan luka. Kondisi kandung kemih)
……… ……… ……… Keluhan: ……… ……… EKSTREMITAS BAWAH
(Ada/tidaknya varises, edema, tanda-tanda homand, refleks dan nadi perifer) ……… ……… ……… Keluhan: ……… ……… ……… ……… PERINEUM
(Ada/tidaknya robekan, tipe dan penyembuhan episiotomi, serta kebersihannya, ada/tidaknya edema, hemorrhoid, dll)
……… ……… ………
Lokea (jumlah, warna, konsistensi, dan bau)
……… ………
PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI Mobilisasi Fisik:
……… ……… Istirahat dan Tidur:
……… ……… Asupan Nutrisi:
……… ………
ELIMINASI BOWEL DAN URINE
(Waktu pengosongan pertama, spontan atau bantuan, jumlah dan frekuensi pengosongan selanjutnya) ……… ……… Keluhan: ……… ……… ADAPTASI PSIKOLOGIS
(Bonding and attachment, fase adaptasi psikologis, tanda-tanda “blues”)
……… ……… KESIMPULAN ……… ……… ……… ………
PENGKAJIAN LANJUTAN IBU MASA NIFAS
Penilaian Tanggal dan Waktu
Kulit
Warna:
Normal,pucat,sianosis kemerahan Suhu:
Hangat, panas, dingin Kelembaban:
Kering, basah, lembab, berkeringat Kondisi tempat IV:
Paten, macet, tanda infeksi
Mamae
Kondisi:
Lembut, berisi, penuh, bengkak, merah, nyeri
Normal,datar,masuk kedalam, merah,nyeri,pecah,lecet
Uterus
Tinggi:
U/U = pd umbilikus
J/U = … jari di atas umbilikus U/J = … jari bawah umbilikus Posisi:
Midline, kanan umbilikus, kiri umbilikus Konsistensi:
Kenyal, lembut, kenyal dengan massage
Lochia
Warna:
Rubra,serosa,alba Jumlah:
Waktu ganti duk, Luas duk yang basah Bau:
+ = ada
0 = tidak berbau/normal
Perineum
Kondisi:
Utuh/menyatu, bengkak, edema, haematom, bersih, kotor
Episiotomi:
N= bersih,kering,menyatu,edema, kemerahan,pengeluaran
Hemorrhoid: + = ada 0 = tidak ada
Edema,lembut,nyeri Seksio Sesarea Abdomen: Lembut, distensi Bising usus/peristaltic: Normal,heperaktif,hipoaktiv 0=tidak ada,flatus Insisi: Normal (menyatu,kering,bersih), edema,kemerahan,nyeri,
tidak bisa dilihat, drainage Balutan:
Kering dan terbalut, basah, tidak terbalut Pengangkatan jahitan = √
Suara nafas:
Bersih, rales,ronchi,wheezing pada inspirasi, wheezing pada ekspirasi
Miring ke kanan dan kiri, supine,semi fowler,fowler
Kardiovaskular
Edema:
+1 edema minimal pada area Pedal & pretibial
+2 edema ditandai pada eks tremitas bawah dan tangan +3 edema terdapat pada wa jah, dinding abdomen ba eah dan sacrum
+4 edema anasarca (edema Massiv general & ascites) Homan’s sign, kiri dan kanan: 0 = negatif
+ = positif
Hipotensi orthostatic: √ = +
0 = -
Vital Sign TD Nadi RR Suhu Status Emosional Tenang,cemas,gelisah,takut,bermusuhan Depresi,labil,afek datar Aktivitas
Di tempat tidur Ambulasi Ke kamar mandi
Hygiene
Mandi dgn waslap di tempat tidur Mandi guyur Pericare Foley care Diet Nafsu makan: Puasa,baik,cukup,tidak ada Tipe:
Cairan jernih,MI, MII, MB
Eliminasi Feses: Konsistensi Waktu BAB/frekuensi Urine: Waktu pengosongan,jumlah, + = spontan
Patent,irigasi,pelepasan Enema, suppositoria
Terapi Medis
JADWAL TENTATIF PRAKTIKA SENIOR DI RUANG TANJUNG II RSUD DR. PIRNGADI MEDAN
NO KEGIATAN
JUNI 2015 JULI 2015 AGT 2015
1 2 3 4 1 2 3 4 1
1. Mengajukan judul praktika senior
2. BAB I : PENDAHULUAN (Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, dan Manfaat Penulisan)
3. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA (Penjelasan Teoritis dan Evidence Based Practice yang akan Diaplikasikan)
4. Pengurusan Surat Izin Melakukan Studi Kasus
5. BAB III: APLIKASI METODE/ IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN a) Pengkajian Keperawatan
b) Diagnosa Keperawatan c) Perencanaan Keperawatan
6. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Profil Ruangan/ Lokasi
b) Hasil Aplikasi Metode/ Implementasi Asuhan Keperawatan c) Analisis/ Pembahasan
7. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
8. Finalisasi Laporan (termasuk abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) 9. Persetujuan dan Penilaian dari Pembimbing
10. Persetujuan Pembantu Dekan 1