• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Potensi Sumberdaya Untuk Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Bireuen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Potensi Sumberdaya Untuk Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Bireuen"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii RINGKASAN

EDI SAPUTRA. Analisis Potensi Sumberdaya Untuk Penggemukan Ternak Ruminansia Di Kabupaten Bireuen. Dibimbing oleh : Hasnudi dan Rahmanta.

Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2013, di Kecamatan Juli, Jangka dan Kuala Kabupaten Bireuen. Penelitian dilaksanakan dalam empat tahap yaitu dengan metode survey melalui observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan peternak menggunakan kuisioner, data primer dan sekunder.

Penelitian ini bertujuan mengetahui sumberdaya untuk mendukung pengembangan ternak ruminansia, menganalisis penambahan populasi ternak ruminansia dan wilayah basis atau non basis dan menganalisis peluang, tantangan serta menentukan proritas strategi untuk mendukung pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten Bireuen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Kapasitas Penambahan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR), Location Quation (LQ), dan strategi analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah ternak yang di memiliki peternak di Kecamatan Juli 5 ekor, Kecamatan Kuala 3,4 ekor dan Kecamatan Jangka 4 ekor. Jumlah populasi riil ternak ruminansia di Kabupaten Bireuen seluruhnya 43.653 ST, dengan penyebaran ternak sapi 32.286 ST, kambing 5.210 ST, kerbau 3.245 ST dan domba 2.911 ST. Hasil hitungan produksi rumput dan jerami (BK/ton/tahun) di Kabupaten Bireuen secara keseluruhan mencapai 73.678 ton/tahun. Jumlah produksi keseluruhan hijauan makanan ternak di Kabupaten Bireuen dapat mencapai 73.678 ton/tahun (ST). Jumlah populasi riil ternak ruminansia di Kabupaten Bireuen seluruhnya 43.652 ST, hasil analisis Kapasitas Penambahan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) sebanyak 22.329 ST. Perhitungan LQ , dari 17 Kecamatan di Kabupaten Bireuen hanya ada 10 Kecamatan wilayah basis. 7 Kecamatan wilayah non basis. Kecamatan Juli mempunyai nilai LQ (1,87), Kuala 0,94, sedangkan Kecamatan Jangka 0,67.

Berdasarkan hasil analisis matrik SWOT dapat dipilih prioritas strategi WO yaitu memanfaatkan semua peluang untuk meminimalkan kelemahan, antara lain Peningkatan pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia peternakan, Penerapan teknologi pengolahan pakan ternak melalui pembinaan kelompok peternak, pelatihan, magang dan studi banding, Pemanfaatan lahan yang tersedia dengan menerapkan manajemen pengelolaan padang penggembalaan.

Kata Kunci : Ternak Ruminansia, Potensi Sumberdaya, Wilayah Pengembangan, KPPTR.

(2)

iii SUMMARY

EDI SAPUTRA. Resource potency analysis for fattening ruminansia livestock in Bireuen district, supervised by : Hasnudi and Rahmanta.

The research was doing from April to July 2013, the area sub- district of Juli, Jangka and Kuala in Bireuen City. The aims of study to find out ruminansia livestock resources development, the addition analysis population of ruminansia livestock base or non- base region and opportunities analysis, challenges with determine the strategy of priority to support ruminansia livestock development in Bireuen district.

The research was conducted in four phases is survey method through direct field observations and interviews farmers by using questionnaires, using primary and secondary data. Data analysis used Kapasitas Penambahan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR), Location quation (LQ), and strategic SWOT analysis.

The results showed average livestock of farmers in Juli sub- district 5 tails, Kuala 3.4 sub- district tails and Jangka sub- district 4 tails. Total real ruminansia livestock population is 43.653 ST in Bireuen distict, with the deployment of 32.286 ST cattle, goat 5.210 ST, buffalo 3.245 ST and sheep 2911 ST. The results count of production grass and straw (BK/ ton/ year) totaled 73.678 tonnes/ year in Bireuen district. Total production of green fodder in Bireuen district 73.678 tonnes/ year (ST) became. Total real ruminansia livestock population 43.652 ST in Bireuen district, the result of analysis Kapasitas Penambahan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) is 22.329 ST. LQ Calculation analysis showed from 17 sub- district only 10 base area 7 non- base area. Juli sub- district has a value LQ (1.87), Kuala 0.94 and Jangka 0.67.

Based on matrix SWOT analysis could be selected WO priority strategy that take advantage of all opportunities to minimize weaknesses between Increase development and human resource development livestock, animal feed processing technology application through the development of a group farmers, training, internships and study visits, utilization of available land implementing pasture management.

Key Words: Ruminansia, Potential Resources, Region Development, KPPTR

Referensi

Dokumen terkait

Pena yang sudah dimodifikasi dengan bentuk steampunk seperti dipadukan dengan logam tembaga dan kuningan bertujuan untuk lebih menonjolkan kesan bahwa meja itu adalah meja

(3) Seksi Manajemen Rekayasa dan Kebutuhan Lalu Lintas mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang.. manajemen rekayasa

Dari ungkapan ketiga partisipan mengenai instruksi kerja dan pemasangan kateter three way hal yang perlu diperhatikan adalah pada umumnya sama dengan pemasangan kateter

Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media

By opposition, the combined interval analysis and homotopy continuation technique calibration obtained by continuous deformation of the function mapping the

Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam contoh 2 yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, apabila dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sesudah

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui kelayakan kualitas air selama pemeliharaan pada lahan bekas galian batu merah, (2) menganalisis laju

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing dalam materi larutan penyangga pada kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pontianak dapat