• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Jaringan pulpa merupakan jaringan ikat lunak yang terdiri dari extracellular

matrix, sel, saraf dan pembuluh darah. Extracellular matrix terdiri dari serat kolagen

dan susbstansi dasar. Sel pulpa terdiri dari odontoblasts, fibroblast, undifferentiated

mesenchymal cells dan sel imunokompeten.1 Sel-sel pada jaringan pulpa merespon

secara dinamis terhadap rangsangan fisiologis maupun patologis.2 Iritasi pada

jaringan pulpa akan mengakibatkan peradangan dan kematian sel tergantung

keparahan dan durasi kontaknya dengan sumber iritasi.3 Jaringan pulpa nekrotik

dalam saluran akar merupakan sumber nutrisi untuk bakteri dalam rongga mulut.4

Pembersihan saluran akar harus dilakukan untuk mencegah terjadinya

penyebaran inflamasi dan infeksi ke jaringan periapikal dan sering dilakukan secara

kemomekanis. Tindakan irigasi saluran akar sangat penting karena pembersihan

mekanis saja tidak memadai untuk mengeliminasi seluruh jaringan pulpa terutama

pada bentuk saluran akar yang kompleks.4

Berbagai tipe larutan irigasi telah berkembang, antara lain natrium hipoklorit

(NaOCl), klorheksidin glukonat (CHX), ethylenediamine tetraacetic acid (EDTA),

mixture of tetracycline, acid and detergent (MTAD). Larutan irigasi yang paling

sering digunakan dalam perawatan endodontik adalah NaOCl karena mempunyai

beberapa kelebihan seperti mempunyai efek antimikrobial, dapat melarutkan sisa

jaringan pulpa dan berperan sebagai pelumas.4,5 Namun, larutan NaOCl memiliki

kekurangan yaitu sifatnya yang sitotoksik terhadap jaringan vital, mempunyai bau

yang kurang enak dan tidak dapat mengeliminasi smear layer.5 Maka, dikembangkan

bahan alami sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar.

Buah lerak (sapindus rarak DC) merupakan salah satu alternatif bahan alami

yang dapat dikembangkan sebagai bahan irigasi. Kandungan utama buah lerak adalah

saponin triterpenoid yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti

(2)

2

deterjen.6,7 Saponin dapat membersihkan dinding saluran akar karena memilikigugus

polar (glycoside) dan non polar (pentacyclic triterpenoid) yang dihubungkan dengan

komponen organik dan anorganik. Selain itu, saponin memiliki tegangan permukaan

yang rendah sehingga dapat mengalir sampai ke daerah yang tidak terjangkau dengan

pembersihan secara mekanis.8

Dalam pengembangan ekstrak lerak sebagai bahan irigasi saluran akar,

diketahui bahwa ekstrak lerak 0,01% memiliki efek antibakteri terhadap

Streptococcus mutans dan efek antifungal terhadap Candida albicans yang lebih baik

dari NaOCl 5%.9,10 Ekstrak lerak juga mempunyai efek antibakteri terhadap

Fusobacterium nucleatum dengan nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dan nilai

Kadar Bunuh Minimum (KBM) 0,25% dan 0,01% untuk saponin buah lerak11 serta

terhadap Porphyromonas gingivalis dan Enterococcus faecalis dengan nilai KBM

25%.12,3 Penelitian juga membuktikan bahwa ekstrak lerak 2,5%, 5%, 7,5%

mempunyai efek analgetik14 dan efek antiinflamasi pada konsentrasi 0,01%.15

Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan permukaan ekstrak

lerak 17,5% dan 20% sama dengan CHX 2%, sedangkan tegangan permukaan pada

konsentrasi 25% lebih rendah dibandingkan dengan CHX 2%.16 Selain itu, tegangan

permukaan ekstrak lerak 5-25% lebih rendah dibandingkan dengan NaOCl 2,5%.17

Penelitian sebelumnya mengenai sitotoksisitas dari ekstrak lerak telah dilakukan dan

diperoleh hasilnya dengan nilai LC50 ekstrak lerak berada pada konsentrasi 1,25%.18

Pada penelitian mengenai pengaruh ekstrak lerak terhadap pembentukan

celah mikro pada apikal saluran akar menunjukkan bahwa ekstrak lerak 0,01% dan

saponin buah lerak 0,008% dapat mencegah kebocoran mikro karena dapat

mengangkat smear layer.19 Selain itu, dari penelitian yang telah dilakukan

menyatakan bahwa irigasi dengan ekstrak lerak 0,001% dapat mengurangi kekuatan

perlekatan resin komposit dengan dentin karena dapat menyingkirkan smear layer

dan merusak kolagen.20

Larutan irigasi juga harus memenuhi kriteria untuk melarutkan jaringan

organik karena sisa jaringan pulpa merupakan sumber nutrisi bakteri untuk

berkembang biak. Oleh karena itu, larutan irigasi digunakan dalam pembersihan

(3)

3

saluran akar karena dapat melarutkan sisa jaringan pulpa sehingga bakteri akan

kehilangan sumber nutrisi sehingga tidak dapat berkembang biak.4

Penelitian sebelumnya sudah menunjukkan bahwa ekstrak lerak telah

memenuhi syarat larutan irigasi yang ideal. Namun demikian, belum ada penelitian

mengenai kemampuan ekstrak lerak dapat melarutkan jaringan organik. Oleh itu,

diperlukan penelitian untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol lerak dalam

melarutkan jaringan organik. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, diperoleh

bahwa efek antibakteri ekstrak etanol lerak berada pada konsentrasi antara 6,25%

hingga 25%. Maka, pilihan konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konsentrasi 6,25%, 12,5% dan 25%.

Kelarutan jaringan organik dipengaruhi oleh waktu kontak larutan irigasi yang

digunakan. Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian Fernandes dkk (2013), dimana

peneliti merendamkan jaringan pulpa ke dalam larutan NaOCl 2,5% dan 5,25%

selama 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa waktu kontak yang semakin lama menunjukkan kemampuan

melarutkan jaringan pulpa yang lebih efektif.21 Namun belum ada penelitian

mengenai daya kelarutannya terhadap jaringan pulpa dengan waktu yang lebih

singkat. Sebelum ini juga belum ada penelitian mengenai pengaruh waktu kontak

larutan ekstrak lerak terhadap kelarutan jaringan pulpa. Oleh karena itu, waktu yang

digunakan dalam penelitian adalah berdasarkan waktu kontak dari larutan NaOCl

karena larutan NaOCl merupakan gold standard dalam larutan irigasi, yaitu 2 menit,

5 menit dan 10 menit. Penelitian pendahuluan telah dilakukan dan hasilnya

menunjukkan bahwa terdapat efek kelarutan jaringan pulpa saat berkontak dengan

6,25%, 12,5% dan 25% ekstrak etanol lerak selama 2 menit, 5 menit dan 10 menit.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, adapun permasalahan yang timbul:

1. Apakah ekstrak etanol lerak dapat melarutkan jaringan pulpa?

2. Apakah ada pengaruh konsentrasi ekstrak etanol lerak terhadap daya untuk

melarutkan jaringan pulpa?

(4)

4

3. Apakah ada pengaruh waktu terhadap daya untuk melarutkan jaringan pulpa

dari ekstrak etanol lerak?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui daya melarutkan jaringan pulpa dari ekstrak etanol lerak.

2. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol lerak terhadap daya

melarutkan jaringan pulpa.

3. Untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap daya melarutkan jaringan pulpa

dari ekstrak etanol lerak.

1.4Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui ekstrak etanol lerak dapat melarutkan jaringan pulpa, akan

diperoleh manfaat, yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang pengembangan ekstrak

etanol buah lerak sebagai alternatif larutan irigasi saluran akar.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai studi/ referensi

tambahan tentang larutan irigasi dari ekstrak etanol lerak untuk digunakan

dalam perawatan saluran akar bagi bidang ilmu kedokteran gigi khususnya

konservasi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengembangan

material kedokteran gigi yang berasal dari alam sehingga limbahnya lebih

mudah terurai dan bersifat biokompatibel dengan cara kerja yang berbeda

dari bahan terdahulu.

2. Sebagai informasi bagi dokter gigi dalam meningkatkan pelayanan

kesehatan gigi masyarakat menggunakan bahan alami yang mudah didapat

dengan harga terjangkau.

3. Dengan penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mengembangkan

pembudidayaan tanaman tradisional lerak.

Referensi

Dokumen terkait

Mengenal huruf alfabet merupakan ilmu yang harus diajarkan sejak dini sebagai bekal dalan dunia pendidikan dan juga berkomunikasi. Salah satu upaya untuk menarik

These are done to answer the for mulation of the research, “Is there any significant effect of using Community Language Learning Method towards Speaking Skill at

Box AES dan pola pengambilan Plaintext untuk setiap proses menggunakan pola huruf B, M, E, W. Algoritma Kriptografi Block Cipher 256 Bit Berbasis Pola Huruf B, M, E, W

This study explores a written analysis on Facebook closed group housing advertisements of Central Michigan University (CMU) by formulating generic structure as

dengan kriptografi dan akan digunakan sebagai perumusan masalah serta tujuan dari penelitian ini. Tahap kedua : Kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan

KERJA PROFESI.

Melalui laporan ini kami ingin mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai apa yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2013 dalam menyelaraskan kinerja

 ASISTENSI