• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Aktivitas Mobilisasi di Kelurahan Harjosari I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Aktivitas Mobilisasi di Kelurahan Harjosari I"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

CATATAN PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

(SOAP)

I Hari pertama

Senin/17 Juni

2013

09.00-10.30

wib

1. Mengkaji kemampuan secara

fungsional atau luasnya kerusakan

awal dengan cara yang

teratur,mengklasifikasi melalui skala 0

– 4 dan mengkaji kekuatan otot pasien.

2.Mengubah posisi minimal setiap 2

jam (miring kanan dan miring kiri).

3. Mengajarkan klien latihan rentang

gerak aktif dan pasif, melibatkan

keluarga dalam melakukan tindakan.

4. Memposisikan lutut dan panggul

dalam posisi ekstensi.

5. Menginspeksi kulit terutama pada

daerah yang tertekan dan menonjol

secara teratur.

S : Ny.M mengatakan bahwa tangan dan kaki sebelah kirinya terasa kaku dan sulit

digerakkan.

O : 1. Tampak adannya ketidaksimetrisan antara tangan kanan dan tangan kiri serta

antara kaki kanan dan kaki kiri.

2. Tidak terdapat tanda-tanda edema pada bagian ekstremitas.

3. Kekuatan otot bernilai 4 pada ekstremitas atas dextra, bernilai 3 pada ekstremitas

atas sinistra. Dan pada bagian ekstremitas bawah dextra bernilai 4, Bagian

ekstremitas bawah sinistra bernilai 2.

4. Tampak pada otot tangan dan kaki kiri pasien mengalami pengecilan atau athropi.

5. Pasien tidak dapat berdiri tegak. Tidak dapat melakukan pronasi dan supinasi

secara normal.

A :Masalah hambatan mobilisasi fisik belum teratasi.

(2)

II Senin/17 Juni

2013

10.30-11.00

wib

1.Mengkaji pola eliminasi sebelumnya

dengan pola eliminasi yang sekarang

dan mengkaji adannya tanda – tanda

nyeri pada saat berkemih.

2.Mengidentifikasi pola berkemih dan

mengembangkan jadwal berkemih

sering.

3. Menganjurkan untuk minum secara

adekuat pada siang hari (paling sedikit

2 L sesuai toleransi),diet tinggi serat

dan sari buah. Membatasi minum saat

menjelang malam dan waktu tidur.

4. Mengajarkan teknik untuk

mencetuskan refleks berkemih

(rangsangan kutaneus dengan

penepukan suprapubik, manuver

regangan anal).

5. Memerikan penjelasan tentang

S : Ny.M mengatakan bahwa dia tidak dapat lagi menahan buang air kecil dan

merasakan jika ia ingin buang air kecil.Tetapi pasien mengatakan tidak terdapat rasa

nyeri ketika ia berkemih.

O : 1. Frekuensi BAK tidak diketahui karena pasien memakai pempers dan pasien tidak

dapat mengontrol lagi perkemihannya.

2. Urin bewarna jernih kekuningan dan berbau amoniak.

3. Ketika di palpasi pada bagian kandung kemih pasien mengatakan tidak terasa

nyeri.

4. Volume urin perhari sekitar 3000 CC.

A : Masalah inkontinensia urin belum teratasi.

(3)

III Senin/17 Juni

2013

11.00-11.20

wib

pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya

2000 cc per hari bila tidak ada

kontraindikasi).

1. Memberikan kesempatan pasien

untuk mendiskusikan keluhan yang

mungkin menghalangi tidur.

2. Merencanakan asuhan keperawatan

rutin yang memungkinkan pasien tidur

tanpa terganggu selama beberapa jam.

3. Mengajarkan kepada keluarga untuk

memberikan bantuan tidur kepada

pasien, seperti bantal yang nyaman,

mandi air hangat sebelum tidur,

makanan atau minuman yang hangat

seperti susu dan bahan bacaan.

4. Mengajarkan kepada keluarga untuk

Menciptakanlingkungan yang

kondusif untuk tidur.

5. Meminta pasien setiap pagi

S : Ny.M mengatakan ia sangat sulit untuk dapat tertidur lelap. Ia sulit untuk beristirahat

pada siang hari. Sedangkan, pada malam hari ia baru dapat tertidur pada pukul 24.00 wib

dan terbangun sekitar pukul 04.00 wib.

O : 1.Wajah tampak lesu dan pucat.

2.Konjungtiva pucat dan akral dingin.

3.TD : 140/80 mmHg

HR : 82 x/menit

RR : 20 x/menit

T : 36,5°C

4.Pasien tampak sering menguap dan sulit berkonsentrasi.

A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.

(4)

IV Senin/17 Juni

2013

11.20-11-50

wib

menjelaskan kualitas tidur malam

sebelumnya.

1. Mengkaji kemampuan dan tingkat

penurunan dalam skala 0-4 untuk

melakukan ADL.

2. Menghindari apa yang tidak dapat

dilakukan klien dan bantu bila perlu.

3. Menyadarkan tingkah laku atau

sugesti tindakan pada perlindungan

kelemahan. Mempertahankan

dukungan pola pikir, izinkan klien

melakukan tugas, memberi umpan

balik positif untuk usahanya.

4. Merencanakan tindakan untuk

defisit penglihatan seperti tempatkan

makanan dan peralatan dalam suatu

tempat, dekatkan tempat tidur ke

dinding.

S : Ny.M mengatakan bahwa badannya bau dan tampak kotor serta tidak terawat.

O : 1. Badan pasien tampak kotor dan tidak terawat.

2. Badan pasien tercium bau menyengat.

3. Rambut, kuku, kulit pasien tampak kurang terawat.

4. Gigi dan mulut pasien tampak sedikit kotor dan bau.

5. BAK dan BAB pasien dibantu oleh anaknya.

A : Masalah defisit perawatan diri belum teratasi.

(5)

V Senin/17 Juni

2013

11.50-12.10

wib

5. Mengkaji kemampuan komunikasi

untuk BAK. Kemampuan

menggunakan urinal, pispot. Antarkan

ke kamar mandi bila kondisi

memungkinkan.

6.Mengidentifikasi kebiasaan BAB.

Anjurkan minum dan meningkatkan

aktivitas.

1. Membantu klien

mengekspresikan perasaan marah,

kehilangan, dan takut.

2. Mengkaji tanda verbal dan nonverbal

ansietas, dampingi klien dan lakukan

tindakan bila menunjukkan perilaku

merusak.

3. Memulai melakukan tindakan untuk

mengurangi kecemasan. Memberi

linkungan yang tenang dan suasana

penuh istirahat.

S : Ny.M mengatakan bahwa dia cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini.

O : 1. Wajah klien tampak tegang dan tampak gelisah.

2. Klien tampak sulit untuk beristirahat dan tidur.

3. Sulit untuk berkonsentrasi.

4. TD :140/80 mmHg

HR : 82 x/menit

5. Tampak adannya kelemahan pada pasien.

A : Masalah ansietas belum teratasi.

(6)

I Selasa/18

Juni 2013

09.00-10.30

wib

4. Meningkatkan kontrol sensasi klien.

5. Mengorientasikan klien terhadap

prosedur rutin dan aktivitas yang

diharapkan.

6. Memberi kesempatan pada klien

untuk mengungkapkan ansietasnya.

7. Memberikan privasi untuk klien dan

orang terdekat.

1. Mengkaji kemampuan secara

fungsional atau luasnya kerusakan

awal dengan cara yang

teratur,mengklasifikasi melalui skala 0

– 4 dan mengkaji kekuatan otot pasien.

2.Mengubah posisi minimal setiap 2

jam (miring kanan dan miring kiri).

3. Mengajarkan klien latihan rentang

gerak aktif dan pasif, melibatkan

keluarga dalam melakukan tindakan.

4. Memposisikan lutut dan panggul

S : Ny.M mengatakan bahwa tangan dan kaki sebelah kirinya masih terasa kaku dan sulit

digerakkan.

O : 1. Kekuatan otot bernilai 4 pada ekstremitas atas dextra, bernilai 3 pada ekstremitas

atas sinistra. Dan pada bagian ekstremitas bawah dextra bernilai 4, Bagian

ekstremitas bawah sinistra bernilai 2.

2.. Pasien tidak dapat berdiri tegak. Tidak dapat melakukan pronasi dan supinasi

secara normal.

A :Masalah hambatan mobilisasi fisik belum teratasi.

(7)

II Selasa/18

Juni 2013

10.30-11.00

wib

dalam posisi ekstensi.

5. Menginspeksi kulit terutama pada

daerah yang tertekan dan menonjol

secara teratur.

1.Mengkaji pola eliminasi sebelumnya

dengan pola eliminasi yang sekarang

dan mengkaji adannya tanda – tanda

nyeri pada saat berkemih.

2.Mengidentifikasi pola berkemih dan

mengembangkan jadwal berkemih

sering.

3. Menganjurkan untuk minum secara

adekuat pada siang hari (paling sedikit

2 L sesuai toleransi),diet tinggi serat

dan sari buah. Membatasi minum saat

menjelang malam dan waktu tidur.

4. Mengajarkan teknik untuk

mencetuskan refleks berkemih

(rangsangan kutaneus dengan

S : Ny.M mengatakan bahwa dia masih tidak dapat lagi menahan buang air kecil dan

merasakan jika ia ingin buang air kecil. Tetapi pasien mengatakan tidak terdapat rasa

nyeri ketika ia berkemih.

O : 1. Frekuensi BAK tidak diketahui karena pasien memakai pempers dan pasien tidak

dapat mengontrol lagi perkemihannya.

2. Urin bewarna jernih kekuningan dan berbau amoniak.

3. Ketika di palpasi pada bagian kandung kemih pasien mengatakan tidak terasa

nyeri.

4. Volume urin perhari sekitar 3000 CC.

A : Masalah inkontinensia urin belum teratasi.

(8)

III Selasa/18

Juni 2013

11.00-11.20

wib

penepukan suprapubik, manuver

regangan anal).

5. Memerikan penjelasan tentang

pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya

2000 cc per hari bila tidak ada

kontraindikasi).

1.Memberikan kesempatan pasien

untuk mendiskusikan keluhan yang

mungkin menghalangi tidur.

2. Merencanakan asuhan keperawatan

rutin yang memungkinkan pasien tidur

tanpa terganggu selama beberapa jam.

3. Mengajarkan kepada keluarga untuk

memberikan bantuan tidur kepada

pasien, seperti bantal yang nyaman,

mandi air hangat sebelum tidur,

makanan atau minuman yang hangat

seperti susu dan bahan bacaan.

S : Ny.M mengatakan ia masih sangat sulit untuk dapat tertidur lelap. Ia sulit untuk

beristirahat pada siang hari. Sedangkan, pada malam hari ia baru dapat tertidur pada

pukul 24.00 wib dan terbangun sekitar pukul 04.00 wib.

O :1.Wajah tampak lesu dan pucat.

2.Konjungtiva pucat dan akral dingin.

3.TD : 130/80 mmHg

HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

T : 36,5°C

4.Pasien tampak sering menguap dan sulit berkonsentrasi.

A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.

(9)

IV Selasa/18 Juni

2013

11.20-11-50

wib

4. Mengajarkan kepada keluarga untuk

Menciptakanlingkungan yang

kondusif untuk tidur.

5. Meminta pasien setiap pagi

menjelaskan kualitas tidur malam

sebelumnya.

1. Mengkaji kemampuan dan tingkat

penurunan dalam skala 0-4 untuk

melakukan ADL.

2. Menghindari apa yang tidak dapat

dilakukan klien dan bantu bila perlu.

3. Menyadarkan tingkah laku atau

sugesti tindakan pada perlindungan

kelemahan. Mempertahankan dukungan

pola pikir, izinkan klien melakukan

tugas, memberi umpan balik positif

untuk usahanya.

4. Merencanakan tindakan untuk defisit

penglihatan seperti tempatkan makanan

S : Ny.M mengatakan bahwa badannya sudah wangi dan sedikit tampak terawat.

O : 1. Badan pasien tampak mulai bersih dan sedikit terawat.

2. Badan pasien wangi.

3. Rambut, kuku, kulit pasien tampak mulai bersih.

4. Gigi dan mulut pasien tampak mulai bersih

.

5. BAK dan BAB pasien dibantu oleh anaknya.

A : Masalah defisit perawatan diri sebahagian teratasi.

(10)

V Selasa/18

Juni 2013

11.50-

12.00

wib

dan peralatan dalam suatu tempat,

dekatkan tempat tidur ke dinding.

5. Mengkaji kemampuan komunikasi

untuk BAK. Kemampuan

menggunakan urinal, pispot. Antarkan

ke kamar mandi bila kondisi

memungkinkan.

6.Mengidentifikasi kebiasaan BAB.

Anjurkan minum dan meningkatkan

aktivitas.

1. Membantu klien

mengekspresikan perasaan marah,

kehilangan, dan takut.

2. Mengkaji tanda verbal dan nonverbal

ansietas, dampingi klien dan lakukan

tindakan bila menunjukkan perilaku

merusak.

3. Memulai melakukan tindakan untuk

mengurangi kecemasan. Memberi

S : Ny.M mengatakan bahwa dia masih cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini.

O : 1. Wajah klien tampak tegang dan tampak gelisah.

1. Klien tampak sulit untuk beristirahat dan tidur.

3. Sulit untuk berkonsentrasi.

4. TD :130/80 mmHg

HR : 80 x/menit

5. Tampak adannya kelemahan pada pasien.

A : Masalah ansietas belum teratasi.

(11)

I Rabu/19 Juni

2013

09.00-10.30

wib

linkungan yang tenang dan suasana

penuh istirahat.

4. Meningkatkan kontrol sensasi klien.

5. Mengorientasikan klien terhadap

prosedur rutin dan aktivitas yang

diharapkan.

6. Memberi kesempatan pada klien

untuk mengungkapkan ansietasnya.

7. Memberikan privasi untuk klien dan

orang terdekat.

1. Mengkaji kemampuan secara

fungsional atau luasnya kerusakan

awal dengan cara yang

teratur,mengklasifikasi melalui skala 0

– 4 dan mengkaji kekuatan otot pasien.

2.Mengubah posisi minimal setiap 2

jam (miring kanan dan miring kiri).

3. Mengajarkan klien latihan rentang

gerak aktif dan pasif, melibatkan

S : Ny.M mengatakan bahwa tangan dan kaki sebelah kirinya masih terasa kaku dan sulit

digerakkan.

O : 1. Kekuatan otot bernilai 4 pada ekstremitas atas dextra, bernilai 3 pada ekstremitas

atas sinistra. Dan pada bagian ekstremitas bawah dextra bernilai 4, Bagian

ekstremitas bawah sinistra bernilai 2.

2. Pasien tidak dapat berdiri tegak. Tidak dapat melakukan pronasi dan supinasi

secara normal.

A :Masalah hambatan mobilisasi fisik belum teratasi.

(12)

II Rabu/19 Juni

2013

10.30-11.00

wib

keluarga dalam melakukan tindakan.

4. Memposisikan lutut dan panggul

dalam posisi ekstensi.

5. Menginspeksi kulit terutama pada

daerah yang tertekan dan menonjol

secara teratur.

1.Mengkaji pola eliminasi sebelumnya

dengan pola eliminasi yang sekarang

dan mengkaji adannya tanda – tanda

nyeri pada saat berkemih.

2.Mengidentifikasi pola berkemih dan

mengembangkan jadwal berkemih

sering.

3. Menganjurkan untuk minum secara

adekuat pada siang hari (paling sedikit

2 L sesuai toleransi),diet tinggi serat

dan sari buah. Membatasi minum saat

menjelang malam dan waktu tidur.

4. Mengajarkan teknik untuk

S : Ny.M mengatakan bahwa dia masih tidak dapat lagi menahan buang air kecil dan

merasakan jika ia ingin buang air kecil.Tetapi pasien mengatakan tidak terdapat rasa

nyeri ketika ia berkemih.

O : 1. Frekuensi BAK tidak diketahui karena pasien memakai pempers dan pasien tidak

dapat mengontrol lagi perkemihannya.

2. Urin bewarna jernih kekuningan dan berbau amoniak.

3. Ketika di palpasi pada bagian kandung kemih pasien mengatakan tidak terasa

nyeri.

4. Volume urin perhari sekitar 3000 CC.

A : Masalah inkontinensia urin belum teratasi.

(13)

III Rabu/19 Juni

2013

11.00-11.20

wib

mencetuskan refleks berkemih

(rangsangan kutaneus dengan

penepukan suprapubik, manuver

regangan anal).

5. Memerikan penjelasan tentang

pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya

2000 cc per hari bila tidak ada

kontraindikasi).

1.Memberikan kesempatan pasien

untuk mendiskusikan keluhan yang

mungkin menghalangi tidur.

2. Merencanakan asuhan keperawatan

rutin yang memungkinkan pasien tidur

tanpa terganggu selama beberapa jam.

3. Mengajarkan kepada keluarga untuk

memberikan bantuan tidur kepada

pasien, seperti bantal yang nyaman,

mandi air hangat sebelum tidur,

makanan atau minuman yang hangat

S : Ny.M mengatakan ia masih sangat sulit untuk dapat tertidur lelap. Ia sulit untuk

beristirahat pada siang hari. Sedangkan, pada malam hari ia baru dapat tertidur pada

pukul 24.00 wib dan terbangun sekitar pukul 04.00 wib.

O :1.Wajah tampak lesu dan pucat.

2.Konjungtiva pucat dan akral dingin.

3.TD : 140/80 mmHg

HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

T : 36,5°C

4.Pasien tampak sering menguap dan sulit berkonsentrasi.

(14)

IV Rabu/19 Juni

2013

11.20-11-50

wib

seperti susu dan bahan bacaan.

4. Mengajarkan kepada keluarga untuk

Menciptakanlingkungan yang

kondusif untuk tidur.

5. Meminta pasien setiap pagi

menjelaskan kualitas tidur malam

sebelumnya.

1. Mengkaji kemampuan dan tingkat

penurunan dalam skala 0-4 untuk

melakukan ADL.

2. Menghindari apa yang tidak dapat

dilakukan klien dan bantu bila perlu.

3. Menyadarkan tingkah laku atau

sugesti tindakan pada perlindungan

kelemahan. Mempertahankan dukungan

pola pikir, izinkan klien melakukan

tugas, memberi umpan balik positif

untuk usahanya.

4. Merencanakan tindakan untuk defisit

P : Intervensi dihentikan.

S : Ny.M mengatakan bahwa badannya sudah wangi dan tampak terawat.

O : 1. Badan pasien tampak mulai bersih dan terawat.

2. Badan pasien wangi.

3. Rambut, kuku, kulit pasien tampak bersih.

4. Gigi dan mulut pasien tampak bersih

5. BAK dan BAB pasien dibantu oleh anaknya.

A : Masalah defisit perawatan diri teratasi.

(15)

V Rabu/19 Juni

2013

11.50-12.00 wib

penglihatan seperti tempatkan makanan

dan peralatan dalam suatu tempat,

dekatkan tempat tidur ke dinding.

5. Mengkaji kemampuan komunikasi

untuk BAK. Kemampuan

menggunakan urinal, pispot. Antarkan

ke kamar mandi bila kondisi

memungkinkan.

6.Mengidentifikasi kebiasaan BAB.

Anjurkan minum dan meningkatkan

aktivitas.

1. Membantu klien

mengekspresikan perasaan marah,

kehilangan, dan takut.

2. Mengkaji tanda verbal dan nonverbal

ansietas, dampingi klien dan lakukan

tindakan bila menunjukkan perilaku

merusak.

3. Memulai melakukan tindakan untuk

S : Ny.M mengatakan bahwa cemas yang ia rasakan mulai berkurang.

O : 1. Wajah klien tampak mulai tenang.

2. Mulai dapat berkonsentrasi.

4. TD :140/80 mmHg

HR : 80 x/menit.

A : Masalah ansietas teratasi.

(16)

mengurangi kecemasan. Memberi

linkungan yang tenang dan suasana

penuh istirahat.

4. Meningkatkan kontrol sensasi klien.

5. Mengorientasikan klien terhadap

prosedur rutin dan aktivitas yang

diharapkan.

5. Memberi kesempatan pada klien

untuk mengungkapkan ansietasnya.

6. Memberikan privasi untuk klien dan

Referensi

Dokumen terkait

15 Ikatan Ahli Teknik Kelistrikan Indonesia (IATKI).. Kep-35/BNSP/VII/2011 Jl.Mulyasari No.29 Sukamulya Terusan

Visual inspections (Figure 7) document the spatial trend that was already displayed in the scatter plot; a significant increase of impervious surface goes along with

Berdasarkan keputusan rupST pada tahun 2014, Laba Bersih perseroan tahun 2013 seluruhnya dicadangkan untuk modal kerja Perseroan dan enitas anak dalam rangka

With use of the personal data definition in the current Directive 95/46/EC and the Draft General Data Protection Regulation, some types of geographic data

CATATAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain). PT MITRA INVESTINDO Tbk

These collected and created geo-datasets and maps are then published, including a Digital Object Identifier (DOI) to facilitate scholarly reuse and citation of the data, in a web

These methods are based on a segmentation process that combines spatial and spectral information to group pixels into homogeneous regions before their classification using new

[r]