BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aset daerah merupakan kekayaan daerah yang pada hakikatnya merupakan milik dari pemerintah provinsi masing - masing. Salah satu yang merupakan aset daerah adalah aset tidak bergerak. Adapun yang termasuk dalam aset tidak bergerak yaitu seperti lahan atau tanah, bangunan, dan lain sebagainya. Dalam aspek ini, aset pemerintah ini dapat berperan sebagai jaminan pembangunan di daerah. Penyusunan dokumen aset bertujuan untuk melakukan pengamanan aset dari aspek administrasi daerah.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (2016) aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan sosial di masa depandiharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapatdiukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang di pelihara karena alasan sejarah dan budaya.
(systēma) dan bahasa Yunanani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut. Sedangkan prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalamsuatu organisasi.
Pengamanan aset bertujuan untuk menjaga aset daerah tidak berpindah tangan secara ilegal serta memudahkan pihak pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan lebih lanjut. Pengamanan aset mutlak dilakukan dengan melengkapi aset dimaksud dengan dokumen legal. Di samping itu, aset daerah merupakan kekayaan yang dapat berperan sebagai jaminan pembangunan daerah.
terima, dan lain sebagainya. Tabel 1.1 berisi daftar data yang menunjukkan permasalahan pada aset pemerintah Sumatera Utara.
Tabel 1.1
Permasalahan pada Aset Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
No Permasalahan Penyebab Permasalahan
1 Kurangnya tingkat akurasi nilai
3 Kurang optimalnya penggunaan Barang Milik Negara dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi pemerintah
Adanya kekurang cermatan sejak dari perencanaan pengadaan barang milik negara atau daerah yang berakibat pada kurang optimalnya fungsi penggunaan aset.
4 Meminimalisasi terjadinya
kerugian Negara sebagai akibat dari pengelolaan barang milik Negara.
Banyak terdapat aset – aset yang mempunyai masa pakai masih sedikit namun yang banyak mengalami kerusakan ataupun tidak dapat digunakan.
5 Kurang optimalnya pemnfaatan dan pemindahtanganan Barang Milik Negara dalam rangka menghasilkan pendapatan Negara.
Pihak pengelola tidak mempunyai kapabilitas yang baik dalam memfungsi – gunakan aset.
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara,2016
Masalah yang terjadi di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah belum lengkapnya Surat Kepemilikan Barang Milik Daerah seperti tanah, gedung, bangunan, beserta rumah milik Pemerintah provinsi sumatera utara. Artinya, posisi aset daerah lemah dalam aspek pengamanannya. Terutama pada aset tidak bergerak, maka dari itu penting adanya pengamanan terhadap aset tidak bergerak.
identitas fisik, sesuai dengan output yang akan dihasilkan, teknik pelaksanaan tidaklah memerlukan waktu yang relatif lama. Kecepatan pelaksanaan sangat tergantung kepada keterampilan tim kerja lapangan dan tim legalisasi aset lapangan.Tim pelaksana pembuatan dokumen aset ini melibatkan beberapa unsur yang terikat dengan pembuatan sebuah dokumen aset per masing - masing. Untuk tujuan ini tentunya tim yang dibentukterdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari pengambil kebijakan daerah hingga ke pekerja di lapangan. Produk kegiatan dari pembuatan dokumen aset ini adalah naskah aset yang berisikan data aset, gambaran atau sketsa yang dilegalisisr pihak berwenang dan catatan tentang aset yang dimaksud.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dan pentingnya sistem pengamanan aset dalam setiap kegiatan perusahaan - perusahaan, maka dalam penelitian ini diambil judul “Sistem Pengamanan Terhadap Aset Tidak Bergerak Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi
Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka uraian masalah yang diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana prosedur sistem pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara? 2. Apa saja upaya pengamanan yang dilakukan terhadap aset tidak bergerak
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai. Tanpa adanya tujuan yang jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan yang kurang terarah. Sesuai dengan penjelasan di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis prosedur pengamanan aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis upaya pengamanan aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan yang dilakukan penulis adalah:
a. bagi Peneliti, penelitian ini mempunyai manfaat yang mendalam untuk menambah pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai pengamanan aset tidak bergerak dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelasaikan studi pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.